BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi Profil Perusahaan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi Profil Perusahaan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi Kelistrikan di Indonesia, khususnya di Jawa Barat sejak tahun 1905 telah di monopoli oleh satu perusahaan dimana perusahaan tersebut harus selalu menyediakan tenaga listrik kepada publik. Penulis tertarik memilih PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten sebagai objek studi dalam tugas akhir ini adalah merupakan perusahaan yang juga menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam menjalankan dan mendukung kegiatan bisnisnya sebagai pemasok listrik utama di Indonesia. Di bawah ini adalah gambaran umum perusahaan listrik yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut: Profil Perusahaan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Dengan adanya peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 23 tahun 1994 tanggal 16 Juni 1994 maka bentuk Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan sebutan PT PLN (persero) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juli 1994, sesuai akta pendirian. Selanjutnya sesuai keputusan Direksi PT PLN (Persero) nomor 28.K/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari 2001, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat diubah menjadi PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat. Kemudian, melalui Surat Keputusan PT. PLN (Persero) Nomor : 120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah menjadi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten hingga saat ini. 1

2 1.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan dan Job Description A. Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Struktur organisasi PT PLN : (Lampiran 1). B. Job Description PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten Personalia dan jabatan dalam manajemen PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten berdasarkan Keputusan General Manajer No. 101.K/021/GM.DJBB/2004 tentang tugas pokok dan tanggung jawab serta bagan susunan jabatan pada kantor distribusi. Penjelasan lebih rinci mengenai tugas pokok serta susunan jabatan telah dilampirkan. (Lampiran 2) Bidang Usaha Perusahaan Secara Umum PT. PLN (PERSERO) P3B Region Jawa Barat merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang kelistrikan. Tugas utama PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat & Banten adalah sebagai penyalur dan pengatur beban listrik, Khususnya di pulau Jawa dan Bali Lambang, Arti dan Tugas Perusahaan GAMBAR LOGO PLN Sumber : (18 Agustus 2010) Makna logo (Lampiran 3) 2

3 1.1.5 Visi, Misi, dan Motto Perusahaan A. Visi Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh-kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi insani. (Penjabaran visi PT PLN di Lampiran 4). B. Misi a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. (penjabaran konsekuensi misi di Lampiran 5) C. Moto Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik (Electricity for a Better Life) a. Pekerja PLN bukan faktor produksi, tetapi adalah manusia bermartabat yang memiliki potensi, yang dapat dikontribusikannya untuk mewujudkan keberhasilan perusahaan. b. Kegiatan Usaha dan Proses Kerja tidak sekedar dijalankan untuk mengejar efisiensi melainkan juga untuk memungkinkan terjadinya kerjasama cerdas pembaharuan perusahaan secara berkesinambungan, dalam penyelenggaraan bisnis secara etikal. 3

4 1.2 Latar Belakang Penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang diterapkan dalam masalah pengelolaan Sumber Daya Manusia. Sumber daya manusia sebagai unsur utama perusahaan memiliki peranan yang sangat besar dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Peranan SDM ini kemudian berkembang mengikuti perkembangan organisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam hal ini SDM memegang peranan yang sangat menentukan, karena bagaimanapun hebat dan canggihnya teknologi yang digunakan tanpa didukung oleh manusia sebagai pelayan operasionalnya, tidak akan mampu menghasilkan suatu output dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Dalam peranannya sebagai unsur utama perusahaan yang merujuk pada kebijakan dan prosedur, maka penulis berpendapat bahwa pemahaman dan pengembangan SDM dalam suatu organisasi menjadi sangat penting. Sementara Whilst Sisson dalam Peter and Julie (2010:2) mendefinisikan Human Resources Management (HRM) sebagai "kesadaran yang paling umum yang merujuk pada kebijakan, prosedur dan proses yang terlibat dalam mengelola manusia dalam pekerjaan organisasi ". Perusahaan harus memiliki seperangkat kebijakan dan peraturan yang menjadi suatu batasan dalam menjalankan kegiatannya. Merujuk kepada hal tersebut, maka pemerintah juga menetapkan kebijakan yaitu dalam Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 108. Kebijakan tersebut harus diikuti oleh setiap karyawan perusahaan. Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Adapun arti kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Sedangkan arti 4

5 kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun tidak (Hasibuan, 2005:193). Pada dasarnya setiap orang akan berusaha untuk berlaku sesuai dengan peraturan yang ada agar diterima oleh lingkungannya, demikian juga halnya dengan karyawan. Walaupun demikian kadangkala terjadi pelanggaran terhadap peraturan sehingga kegiatan yang dilakukan perusahaan akan terganggu. Masalah seperti keterlambatan, ketidakhadiran karyawan bahkan pelanggaran berat terhadap peraturan seperti penyalahgunaan wewenang kerap muncul. Dalam Jurnal Internasional, Hughes and Tomkiewicz (1994:2) menjelaskan : Reprimand/decrease pay, as disciplinary actions, must be considered as extremely difficult, if not impossible, to impose because, whether written or verbal, such reprimands must adhere to due process requirements. In some institutions, due process requirements and procedures (e.g. internal hearings at several organizational levels and the associated appeals of hearing outcomes) are so cumbersome and time-intense that anticipated behavioural change cannot be expected. teguran / menurunkan pembayaran, sebagai tindakan disiplin, harus dianggap sebagai sesuatu yang sangat sulit, jika bukan tidak mungkin, hingga karena memaksakan, baik tertulis maupun lisan, teguran tersebut harus mematuhi persyaratan proses yang semestinya. Di beberapa lembaga, persyaratan proses dan prosedur (misalnya pemeriksaan internal di beberapa tingkat organisasi dan banding terkait hasil pendengaran) begitu praktis dan intens-waktu bahwa perubahan perilaku antisipasi tidak dapat diperkirakan. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Dalam menegakkan disiplin, unsur pemimpin diharapkan dapat selalu menciptakan, menegakkan dan memelihara kedisplinan yang baik dari para anggota sehingga tercipta suatu keteraturan dan keharmonisan dalam lingkungan kerja. Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa apabila suatu organisasi 5

6 ingin mengusahakan agar kinerja meningkat maka salah satu usaha yang harus dilakukan adalah melakukan pembinaan disiplin secara efektif dan efisien. PT. PLN sangat mengharapkan setiap individu dapat menciptakan disiplin yang tinggi demi kemajuan perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan yang efektif dan efisien. Disiplin dapat ditegakkan melalui kerjasama dan kesadaran tinggi dari para karyawan yang ada dalam perusahaan. Dalam menegakkan disiplin di lingkungan perusahaan, PT PLN telah menyusun aturan-aturan disiplin pegawai yang tertuang didalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara PT PLN dan Serikat Pekerja no.0392 PJ/061/DIR/2006 dan No. DPP 042/KEP-ADM/2006, periode tahun tentang Peraturan Disiplin Pegawai (PDP) di kantor PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. PDP merupakan tata tertib yang berisi kewajiban dan larangan yang diperkirakan sebagai salah satu sarana untuk melakukan proses pembinaan kedisiplinan pegawai, sehingga tercipta suasana kerja yang tenang dan kondusif untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja yang optimal untuk kelestarian Perseroan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada 16 Maret 2011 pukul di Kantor SDM, sebagai narasumber yaitu Bapak Yovan ( Junior Officer Administrasi SDM), bahwa terdapat beberapa karyawan yang tidak mengikuti peraturan, hal ini dapat dilihat dari data kehadiran karyawan dari bulan Januari sampai Desember

7 TABEL PROSENTASE TINGKAT KEHADIRAN KARYAWAN (%) SEPANJANG TAHUN 2010 PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN Bulan Prosentase Kehadiran Saat Ini (%) Prosentase Kehadiran Yang Diharapkan (%) Januari 87,12 % 100 % Februari 87,8 % 100 % Maret 84,7 % 100 % April 88 % 100 % Mei 86,1 % 100 % Juni 84,5 % 100 % Juli 83,9% 100 % Agustus 86,47 % 100 % September 78,86% 100 % Oktober 84,63 % 100 % November 80,98% 100 % Desember 81,31 % 100 % Sumber : data internal ASDM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten (Januari - Desember 2010) Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa tingkat kecenderungan ketidakhadiran bervariasi selama bulan Januari-Desember Adapun tingkat kehadiran setiap karyawan yang diharapkan oleh perusahaan adalah 100% untuk setiap bulannya. Melihat banyaknya jenis cuti yang diberikan PT. PLN dan tingkat kehadiran selama tahun 2010, maka dalam kenyataannya tingkat kehadiran yang terendah adalah bulan September sebesar 78.86% sementara tingkat kehadiran yang tertinggi adalah bulan April sebesar 88%. Hal ini menunjukan bahwa adanya indikasi tidak disiplinnya karyawan dalam bekerja di perusahaan tersebut dan diperlihatkan dengan tidak tercapainya tingkat kehadiran yang diharapkan. 7

8 Di PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten terdapat 3 klasifikasi pelanggaran disiplin beserta jenis sanksi disiplin yaitu sebagai berikut: 1. Pelanggaran Disiplin Ringan Sanksi disiplin : berupa peringatan tertulis yang berlaku selama 3 bulan. 2. Pelanggaran Disiplin Sedang Sanksi disiplin : a. Peringatan tertulis pertama, yang berlaku selama 6 bulan b. Peringatan tertulis kedua, yang berlaku selama 9 bulan c. Peringatan tertulis ketiga dan terakhir, yang berlaku selama 12 bulan d. Peringatan tertulis kedua dan terakhir, berlaku selama 12 bulan e. Peringatan tertulis pertama dan terakhir, berlaku selama 12 bulan. 3. Pelanggaran Disiplin Berat Sanksi disiplin : berupa PHK (Sanksi Disiplin Sedang dan PHK dapat ditambah dengan tuntutan ganti rugi dan atau tagihan susulan) Untuk semester I tahun 2010, di PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten telah terjadi 8 kali pelanggaran disiplin berat yang dilakukan oleh 8 orang karyawan. 1 orang diantara mereka menerima sanksi berat yaitu diberhentikan secara permanen dari pekerjaannya, dan 7 orang lagi masih diberikan surat peringatan dan sanksi disiplin ringan, sementara untuk semester II pelanggaran disiplin yang terjadi berkurang dari 8 orang menjadi 2 orang dengan tingkat pelanggaran disiplin ringan. Dengan berkurangnya pelanggaran disiplin yang terjadi disebabkan karena sanksi yang diterapkan dan diberikan perusahaan semakin tegas. Mengutip pendapat Mangkunegara (2005:9), kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Selain itu kinerja dapat diartikan sebagai suatu hasil dan usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu. 8

9 Dalam International Journal of Productivity and Performance Management, Waal (2004:13-14) menjelaskan ada beberapa kemungkinan untuk meningkatkan kinerja yang didorong oleh perilaku anggota organisasi. Berdasarkan pengalaman dibeberapa organisasi yang menggunakan analisis manajemen kinerja, saran-saran berikut dapat dilakukan : a. Menyelaraskan komunikasi b. Mengembang kinerja didorong pola berpikir c. Mengembang kinerja yang di dorong perilaku d. Meninjau informasi yang relevan e. Menyelaraskan semua sistem f. Meningkatkan kinerja yang didorong nilai. Penegakan disiplin kerja sangat berhubungan dengan peningkatan kinerja para karyawan. Seperti yang dikemukakan oleh Mangkunegara (2005:9), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja salah satunya adalah disiplin kerja. Dalam mewujudkan tujuan perusahaan, PT. PLN dituntut untuk selalu meningkatkan mutu dan kualitas para karyawannya, melalui proses penegakan disiplin yang efektif dan berkesinambungan serta konsisten, yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawannya. Untuk pengukuran kinerja pegawai PLN telah menerapkan suatu sistem manajemen kinerja, yang dikenal dengan istilah Sistem Manajemen Unjuk Kerja (SMUK). Sistem ini sekaligus dipakai didalam proses pemberian penghargaan bagi setiap pegawai selama mengabdi kepada perseroan dalam kurun waktu satu semester berjalan. Penilaianya disesuaikan dengan nilai unjuk kerja pegawai yang diperoleh selama satu semester berjalan. Sistem Manajemen unjuk kerja memiliki beberapa siklus (proses kerja), yang merupakan proses kerjasama antara atasan langsung dengan pegawai. 9

10 1. Siklus yang pertama adalah perencanaan unjuk kerja pegawai. 2. Siklus yang kedua adalah pemantauan unjuk kerja pegawai. 3. Siklus yang ketiga adalah penilaian unjuk kerja. Ketiga siklus diatas dituangkan kedalam sebuah formulir, yang didalamnya mencakup mengenai beberapa hal, seperti kriteria penilaian, derajat penilaian dan informasi tentang kesimpulan Nilai Unjuk Kerja Pegawai, disertai identifikasi kebutuhan pengembangan pengetahuan dan kemampuan serta pengembangan karier pegawai. Penilaian kinerja individu dilakukan dengan dua cara yaitu : 1. Penilaian kompetensi individu (dilakukan secara Multi Sumber oleh semua orang yang ada disekitar karyawan ) 2. Penilaian Kinerja (dilakukan oleh Atasan Langsung) Adapun penilaian dilakukan pada masing-masing bidang yang ada dan adapun hal-hal yang dinilai yaitu : 1. Waktu (ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan) 2. Cara (kemandirian dalam melakukan pekerjaan) 3. Target (kemampuan untuk mencapai target pekerjaan yang ditetapkan) Berikut data kinerja karyawan untuk semester 1 dan semester 2 yang diperoleh dari output Sistem Manajemen Kinerja/Unjuk Kerja PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten : 10

11 Hasil Penilaian Kompetensi Indivdu Kom-1 ( ) Kom-2 ( ) Kom-3 ( ) Kom-4 ( ) TABEL KRITERIA TALENTA KARYAWAN UNTUK SEMESTER I Hasil Penilaian Sasaran Individu Marginal (0-100) Perlu Perhatian (1 orang) Sangat Perlu perhatian (6 orang) Need Improvement ( ) Kandidat Potensial Perlu Penyesuaian (7 orang) Meet Requirements ( ) Potensial Exceeds Requirements ( ) Sangat Potensial (2 orang) Optimal (214 orang) Outstanding ( ) Luar Biasa Sangat Optimal Sumber : data internal ASDM (diolah) PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten (Januari - Desember 2010) 11

12 Hasil Penilaian Kompetensi Indivdu Kom-1 ( ) Kom-2 ( ) Kom-3 ( ) Kom-4 ( ) TABEL KRITERIA TALENTA KARYAWAN UNTUK SEMESTER II Hasil Penilaian Sasaran Individu Marginal (0-100) Perlu Perhatian (1 orang) Sangat Perlu perhatian (8 orang) Need Improvement ( ) Kandidat Potensial Perlu Penyesuaian (7 orang) Meet Requirements ( ) Potensial Exceeds Requirements ( ) Sangat Potensial (2 orang) Optimal (212 orang) Outstanding ( ) Luar Biasa Sangat Optimal Sumber : data internal ASDM (diolah) PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten (Januari - Desember 2010) 12

13 Catatan : Hasil Penilaian Kompetensi Individu : Hasil Penilaian Sasaran Individu Kompetensi Istimewa = = Target Kinerja > 110% Kompetensi Selalu Ditampilkan = = Target Kinerja 101% - 110% Kompetensi Sering Ditampilkan = = Target Kinerja 91% - 100% Kompetensi Jarang Ditampilkan = = Target Kinerja 75% - 90% 0 = Target Kinerja < 75% Berdasarkan tabel untuk hasil penilaian sasaran individu dan hasil penilaian kompetensi individu dari output SMUK dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan kinerja karyawan dari semester I ke semester II tahun 2010, dapat dilihat dari 214 orang menjadi 212 orang yang mencapai kriteria talenta optimal dimana tingkat target kinerja antara 101% - 110% dan tingkat kompetensi selalu ditampilkan dan sering ditampilkan serta adanya peningkatan dalam kriteria talenta Sangat Perlu Perhatian dari 6 orang menjadi 8 orang dimana target kinerja 75%, dengan tingkat kompetensi Jarang Ditampilkan. Sesuai dengan rangkaian penjelasan mengenai teori disiplin kerja dan kinerja karyawan serta penjelasan keadaan praktis (fenomena di perusahaan) diatas maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi kesenjangan antara teori yang ada dengan kenyataan yang terjadi di perusahaan yaitu tingkat absensi yang diharapkan tidak tercapai dan penurunan tingkat kinerja karyawan pada tahun Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini layak untuk diteliti yaitu untuk melihat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan dan judul yang diajukan penulis adalah: Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan di Kantor PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Hasil penelitian ini melihat seberapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten. 13

14 1.3 Perumusan Masalah Mendasari uraian pada latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : a. Bagaimana disiplin kerja karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten? b. Bagaimana kinerja karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten? c. Seberapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Mengetahui disiplin kerja karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. b. Mengetahui kinerja karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. c. Mengetahui besarnya pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 1.5 Kegunaan Penelitian Kegunaan yang diharapkan dari penelitian antara lain : a. Bagi pembaca dan peneliti lain, untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam penyusunan penelitian lanjutan dan sekaligus bahan masukan informasi alamiah untuk melanjutkan penelitian tentang pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. b. Bagi Perusahaan yaitu untuk memberi masukan dan informasi bagi pihak manajemen untuk semakin menegakkan kedisiplinan karyawan agar dapat meningkatkan kinerja karyawan. 14

15 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Secara struktur, penulisan skripsi ini mengikuti kaidah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab I berisi mengenai tinjauan terhadap objek studi, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dari penelitian, kegunaan penelitian, batasan penelitian dan sitematika penulisan skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi teori-teori yang mendukung penelitian ini dan kerangka teori. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III berisi mengenai jenis penelitian, operasionalisasi variabel, desain kuesioner dan skala pengukuran, jenis dan teknik pengumpulan data, teknik sampling, teknik analisis data, dan tahapan penelitian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab IV menceritakan hasil dan pembahasan mengenai karakteristik responden dilihat dari berbagai aspek, membahas dan menjawab rumusan masalah serta hasil perhitungan analisis data yang telah dilakukan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab V ini berisi mengenai kesimpulan hasil analisis, saran bagi perusahaan dan saran bagi penelitian selanjutnya. 15

BAB I PENDAHULUAN. unit dalam PT PLN (Persero), PT PLN (Persero) merupakan suatu badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. unit dalam PT PLN (Persero), PT PLN (Persero) merupakan suatu badan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat merupakan salah satu unit dalam PT PLN (Persero), PT PLN (Persero) merupakan suatu badan usaha milik negara (BUMN)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II Sumber: www.angkasapura2.co.id 1.1.1 Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tersedia. Manajemen sumber daya manusia secara sederhana dapat diartikan. daya manusia secara optimal dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. yang tersedia. Manajemen sumber daya manusia secara sederhana dapat diartikan. daya manusia secara optimal dalam suatu organisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen mengandung pengertian secara sederhana sebagai suatu proses pencapaian tujuan yang dilakukan menggunakan bantuan sumber daya manusia yang tersedia. Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero) Sumber : Company Profile PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten 1.1.1 Sejarah singkat PT PLN (Persero)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012 merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengemban tugas dan tanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Listrik di wilayah Jawa Barat sudah ada sejak jaman kolonial Belanda. Pada tahun 1905,

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. oleh Malayu S.P. Hasibuan (2003 : 1), yang mengartikan bahwa:

II. LANDASAN TEORI. oleh Malayu S.P. Hasibuan (2003 : 1), yang mengartikan bahwa: II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menjalankan setiap kegiatan perusahaan diperlukan suatu manajemen yang baik dan tepat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan. Seperti dijelaskan oleh

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA A. Lokasi, Dasar Hukum Perusahaan dan Etika Kerja 1. Lokasi Distribusi listrik di kawasan Surakarta yang menjadi wilayah PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY, dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam Undang- Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam Undang- Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bisnis merupakan hal yang selalu dapat ditemui dimana saja dan kapan pun. Seiring situasi ekonomi Indonesia yang semakin kondusif membuat pertumbuhan industri restoran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia kerja dewasa ini tenaga kerja atau pegawai senantiasa mempunyai kedudukan yang penting karena tanpa pegawai suatu lembaga atau instansi tak dapat melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan dan perusahaan merupakan 2 (dua) hal yang tidak dapat dipisahkan, karyawan memegang peranan penting dalam menjalankan kegiatan perusahaan dan setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena unsur manusia dalam perusahaan sebagai perencana, pelaksana, dan pengendali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya yang paling penting dalam setiap organisasi adalah Sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya yang paling penting dalam setiap organisasi adalah Sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya yang paling penting dalam setiap organisasi adalah Sumber Daya Manusia. Peranan Sumber Daya Manusia dalam organisasi sangat penting karena sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi, telah menuntut berbagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini menimbulkan kompetisi di berbagai bidang baik

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini menimbulkan kompetisi di berbagai bidang baik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi saat ini menimbulkan kompetisi di berbagai bidang baik ekonomi, politik, budaya, sosial dan lain sebagianya. Kondisi tersebut menuntut masyarakat untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hakekat hidup manusia adalah berusaha untuk memehuhi kebutuhannya sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang dipakai sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam keberlangsungan perusahaan dan pencapaian tujuan. memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam keberlangsungan perusahaan dan pencapaian tujuan. memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia dalam perusahaan merupakan faktor penting untuk perusahaan dalam keberlangsungan perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan. Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri dan memiliki kualitas ilmu yang tinggi untuk menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri dan memiliki kualitas ilmu yang tinggi untuk menghadapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia semakin hari semakin dituntut untuk mengembangkan diri dan memiliki kualitas ilmu yang tinggi untuk menghadapi jaman yang terus berkembang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Bidang Usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Bidang Usaha BAB I PENDAHULUAN. Gambaran Objek Penelitian Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dinhubkominfo) provinsi Jawa Tengah merupakan kantor pemerintah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimilikinya. Semakin baik kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimilikinya. Semakin baik kinerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bekalang Masalah Perkembangan sebuah perusahaan sangat erat kaitannya dengan kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimilikinya. Semakin baik kinerja SDM/karyawan maka akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karyawan sebagai sumber daya utama perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dan memberikan kinerja yang optimal sehingga konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. canggihnya sumber-sumber daya non-manusia yang dimiliki oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. canggihnya sumber-sumber daya non-manusia yang dimiliki oleh suatu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia perkantoran, yang menjadi aset terpenting dari setiap perusahaan adalah sumber daya manusia (SDM). Bagaimanapun lengkap dan canggihnya sumber-sumber daya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan CV. Bahtera merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor berskala nasional, berpengalaman, berintegritas dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor kualitas orang-orang yang berada di dalamnya. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. faktor kualitas orang-orang yang berada di dalamnya. Sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam hakikatnya kualitas sebuah perusahaan diantaranya bergantung pada faktor kualitas orang-orang yang berada di dalamnya. Sumber daya manusia merupakan aset paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu organisasi perusahaan, terutama bila dibandingkan dengan sumber daya lainnya. Melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan kemajuan sebuah organisasi. Bahkan bisa dikatakan sumber daya manusia merupakan unsur terpenting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures PT. Global Artha Futures adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia dikelola. Pengelolaan sumber daya manusia tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor terpenting yang ada di organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi Profil PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Jaringan Semarang Selatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi Profil PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Jaringan Semarang Selatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi Dalam sub bab ini akan membahas profil singkat mengenai PT. PLN (Persero), yang mencakup profil singkat, visi dan misi serta struktur organisasi PT. PLN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung adalah salah satu Badan Usaha Milik Nergara (BUMN) yang bergerak di bidang pos yang memberikan pelayanan jasa dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil merupakan abdi negara yang diberikan kewenangan dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi daerah. Secara hukum,

Lebih terperinci

2016 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

2016 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba/keuntungan. Aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Badan Pemeriksa Keuangan Negara Republik Indonesia (BPK RI) merupakan lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia terjadi sejak awal abad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peran sumber daya manusia (SDM) dalam organisasi adalah sangat dominan, karena merupakan motor penggerak paling utama di dalam suatu organisasi. Dengan demikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dan sangat menentukan bagi setiap organisasi atau perusahaan, sehingga tujuan dan gerak langkah sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya akan selalu berhadapan dengan manusia sebagai sumber daya yang dinamis dan memiliki kemampuan untuk terus berkembang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan. Sumber daya manusia pun berperan aktif dalam memberikan kontribusi yang maksimal terhadap pencapaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia saat ini semakin maju dan modern, banyak teknologi yang berhasil diciptakan untuk memudahkan pekerjaan manusia, tetapi secanggih apapun peralatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Disiplin Kerja 2.1.1 Pengertian Disiplin Menurut Sastrohadiwiryo (2005:291) Disiplin Kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, keinginan pelanggan, pesaing, nilai-nilai sosial, serikat

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, keinginan pelanggan, pesaing, nilai-nilai sosial, serikat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dapat mencapai kesuksesan apabila perusahaan tersebut berhasil mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan dari perusahaan sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi dapat tercapai sesuai rencana. nampaknya sudah sangat urgent. Kebutuhan tenaga-tenaga terampil di dalam

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi dapat tercapai sesuai rencana. nampaknya sudah sangat urgent. Kebutuhan tenaga-tenaga terampil di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu instansi atau organisasi diperlukan suatu sistem yang dapat menunjang kinerja organisasi tersebut salah satunya adalah semangat kerja yang tinggi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan terbesar yang ada di Indonesia.Dengan visi yaitu menjadi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan terbesar yang ada di Indonesia.Dengan visi yaitu menjadi perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. X Bekasi adalah salah satu perusahaan produsen minuman ringan yang berada dikawasan industri Cikarang BaratBekasi. Perusahaan ini adalah salah satu perusahaan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis saat ini mengalami perubahan dari beberapa dekade terakhir

1. PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis saat ini mengalami perubahan dari beberapa dekade terakhir 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis saat ini mengalami perubahan dari beberapa dekade terakhir dimana dunia bisnis ditandai dengan ketatnya persaingan. Kualitas dan kuantitias barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan faktor terpenting yang menjadi penggerak dalam tercapainya tujuan perusahaan. Demi tercapainya tujuan perusahaan, karyawan harus dapat bekerja dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam sebuah organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia ditempatkan sebagai unsur penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dapat mencapai tujuannya dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor antara lain sumber daya alam, modal, teknologi dan sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN

BAB I PENDAHULUAN. PT Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PT Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi pos dan giro, yang sahamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggerak utama dari seluruh kegiatan atau aktifitas dalam mencapai tujuan sekaligus untuk

BAB I PENDAHULUAN. penggerak utama dari seluruh kegiatan atau aktifitas dalam mencapai tujuan sekaligus untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya yang paling penting dalam setiap organisasi adalah sumber daya manusia. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi sangat penting karena sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan posseperti pos & giro, bisnis komunikasi, bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam melakukan transaksi

BAB I PENDAHULUAN. barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam melakukan transaksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu lembaga yang dijalankan untuk menghasilkan barang atau jasa untuk dijual. Perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan konsumen, dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan di dalam dunia bisnis pada saat ini mengakibatkan persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk bersaing dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada di daerahnya. Pembangunan daerah sebagai pembangunan yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. ada di daerahnya. Pembangunan daerah sebagai pembangunan yang dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan daerah merupakan salah satu upaya yang diwujudkan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di daerahnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia dalam perusahaan memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting bagi tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia dalam hal ini mencakup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Untuk memahami apa itu manajemen sumber daya manusia, kita sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaannya Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaannya Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang didirikan umumnya mempunyai harapan bahwa kelak di kemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat di dalam lingkup usaha dari perusahaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji adalah mengenai belum optimalnya komitmen kerja karyawan atau yang biasa dikenal sebagai komitmen organisasi. Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan keberlangsungan hidupnya dan dalam mencapai pencapaian tujuan perusahaan tentunya tidak hanya ditentukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, perusahaan dituntut untuk terus melakukan peningkatan produktivitas. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan meningkatkan

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS FUNGSI PERSONALIA

ABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS FUNGSI PERSONALIA ABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS FUNGSI PERSONALIA Saat ini dunia sedang mengalami krisis ekonomi. Krisis tersebut berdampak sangat besar terhadap aktivitas perusahaan di dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan dan pengembangan untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan dan pengembangan untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi ditandai dengan semakin pesatnya perkembangan di segala kegiatan bisnis. Perubahan lingkungan sedemikian dinamis telah memaksa berbagai jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di masa sekarang ini, khususnya didalam bidang bisnis, perusahaanperusahaan saling berkompetisi untuk dapat bertahan dan meraih kesuksesan didalam ketatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan pada umumnya didirikan dengan tujuan dapat melangsungkan hidupnya dan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Pengelolaan sumber daya manusia sangat

Lebih terperinci

TINJAUAN PENERAPAN DISIPLIN KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN II MEDAN

TINJAUAN PENERAPAN DISIPLIN KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN II MEDAN TINJAUAN PENERAPAN DISIPLIN KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN II MEDAN man TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 ze 12 Bold, spasi 1 Oleh

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI IMPLEMENTASI SISTEM PENILAIAN KINERJA UNTUK PUSAT-PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN (Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat) Oleh : NUZULLIANA WINERY

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. unsur manusia yang ada di dalamnya. Pemeliharaan pegawai yang dilakukan oleh

I. PENDAHULUAN. unsur manusia yang ada di dalamnya. Pemeliharaan pegawai yang dilakukan oleh I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas pada suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya keterlibatan unsur manusia yang ada di dalamnya. Pemeliharaan pegawai yang dilakukan oleh perusahaan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan pegawai

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan pegawai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, kecenderungan karyawan dalam meningkatkan semangat dan loyalitas dinilai dari seberapa besar mereka merasa puas dalam bekarja. Kepuasan kerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perusahaan mempertahankan keberadaannya di dunia bisnis tidak lepas dari tercapainya tujuan perusahaan yang telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK Yuliana Susi yulianasusi888@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di jaman modern seperti sekarang ini, listrik menjadi kebutuhan yang amat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di jaman modern seperti sekarang ini, listrik menjadi kebutuhan yang amat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di jaman modern seperti sekarang ini, listrik menjadi kebutuhan yang amat penting bagi kehidupan manusia. Di dalam rumah tangga, kantor, bisnis maupun industri,

Lebih terperinci

Pada dasarnya setiap perusahaan melakukan aktivitas untuk mencapai. tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki.

Pada dasarnya setiap perusahaan melakukan aktivitas untuk mencapai. tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan melakukan aktivitas untuk mencapai tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki. Salah satu sumber daya yang sangat perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Sumber daya manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi sering mengalami kendala yang meliputi perubahan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi sering mengalami kendala yang meliputi perubahan informasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka mempertahankan dan mengembangkan usaha, organisasi atau instansi sering mengalami kendala yang meliputi perubahan informasi, teknologi, dan adanya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Penelitian ini dilakukan di Warehouse (gudang) Jawa Barat yang meliputi kota Bandung, Karawang, Tasikmalaya, Sukabumi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor antara lain sumber daya alam, modal, teknologi dan sumber daya manusia yang tersedia. Sekalipun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta kerangka berfikir.

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta kerangka berfikir. 1 BAB I PENDAHULUAN Pada Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta kerangka berfikir. A. Latar Belakang Masalah Setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan memiliki sumber daya manusia yang mempunyai peran penting dalam perusahaan, karena sumber daya manusia merupakan elemen dasar yang menggerakkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi ekonomi saat ini ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang sudah maju pesat, ditandai dengan semakin berkembangnya segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Gambar 1.1 Logo Dinas Provinsi Banten Provinsi Banten yang dibentuk berdasarkan Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan. kemampuan karyawan agar dapat berkembang secara produktif.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan. kemampuan karyawan agar dapat berkembang secara produktif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan asset dalam suatu organisasi atau perusahaan dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi. Pengelolaan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perubahan di segala bidang terus berkembang pesat, dan kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan itu, terutama dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas Kerja 2.1.1 Pengertian Produktivitas Kerja Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan Indonesia jangka panjang yaitu Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama sebuah perusahaan dibandingkan unsur lainnya seperti modal dan

BAB I PENDAHULUAN. utama sebuah perusahaan dibandingkan unsur lainnya seperti modal dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) berperan sangat penting sebagai unsur utama sebuah perusahaan dibandingkan unsur lainnya seperti modal dan teknologi, sebab manusia itu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penilitian Sejarah Yayasan Kesehatan Telkom (Yakes Telkom)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penilitian Sejarah Yayasan Kesehatan Telkom (Yakes Telkom) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penilitian 1.1.1 Sejarah Yayasan Kesehatan Telkom (Yakes Telkom) Yayasan Kesehatan Telkom (Yakes-Telkom) didirikan pada tanggal 1 April 1998 oleh para pemegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di Bandung pada tahun 1968. Perusahaan ini bergerak di bidang penerbitan surat kabar, nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan kemajuan dunia informasi, teknologi, dan industri telah mendorong setiap organisasi perusahaan untuk memasuki babak baru. Persaingan yang kompleks.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan karyawan dalam sebuah perusahaan dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan karyawan dalam sebuah perusahaan dipandang sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Keberadaan karyawan dalam sebuah perusahaan dipandang sebagai sumber daya penggerak perusahaan, yaitu sebagai aspek penggerak dari sumber daya lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sehingga perlu diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sehingga perlu diperhatikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam sebuah organisasi dimana manusia merupakan penggerak utama atas segala aktivitas yang ada di dalam organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu organisasi merupakan perkumpulan dua orang atau lebih yang memiliki tujuan dan kepentingan bersama dimana tujuan tersebut akan tercapai apabila suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan listrik ternama di Indonesia, PT PLN (Persero) Distribusi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan listrik ternama di Indonesia, PT PLN (Persero) Distribusi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten disingkat DJBB adalah perusahaan milik negara yang bergerak di bidang kelistrikan, dengan wilayah operasional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyuplai serta mengatur pasokan listrik. Perusahaan ini pun meruapakan satusatunya

BAB 1 PENDAHULUAN. menyuplai serta mengatur pasokan listrik. Perusahaan ini pun meruapakan satusatunya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. PLN (Persero) sebagai perusahaan BUMN di Indonesia yang bertugas menyuplai serta mengatur pasokan listrik. Perusahaan ini pun meruapakan satusatunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada umumnya dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, permasalahan yang dihadapi manajemen bukan hanya terdapat pada bahan mentah, alat-alat kerja,

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PEDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PEDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Negara kita merupakan Negara yang berkembang dan banyak melaksanakan pembangunan-pembangunan disegala aspek tanpa terkecuali. Dalam melaksanakan proses pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Dari berbagai jenis faktor produksi, tenaga kerja merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Dari berbagai jenis faktor produksi, tenaga kerja merupakan faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dari berbagai jenis faktor produksi, tenaga kerja merupakan faktor produksi yang memegang peranan utama. Sumber daya manusia merupakan sumber daya terpenting dalam

Lebih terperinci