Jurnal CARE, Vol.1, No. 3,
|
|
- Hendri Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal CARE, Vol.1, No. 3, HUBUNGAN PERNIKAHAN USIA DINI, PARITAS, DAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD SOREANG KABUPATEN BANDUNG TAHUN Khoirunnisa M 1) Wulandari S.A 2) 1,2) Poltekes TNI AU Ciumbuleuit Bandung marshaarifinmochtar@gmail.com ABSTRAK Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh dari sel serviks dan merupakan kanker ke tiga paling sering terjadi di kalangan wanita. Kematian akibat kanker setiap tahunnya terus meningkat. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker serviks adalah pernikahan usia dini, banyak pasangan, merokok, obesitas, pemakaian kontrasepsi hormonal, dan paritas tinggi. Penelitian yang dilakukan Desi, Deviarbi, dan lainnya menunjukkan bahwa faktor risiko yang paling berpengaruh adalah pernikahan usia dini, paritas, dan pemakaian kontrasepsi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pernikahan usia dini, paritas, dan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker serviks. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional. Penelitian dilakukan di RSUD Soreang dengan populasi sebanyak 17 wanita penderita kanker. Analisis dilakukan dengan univariat dan bivariat dengan uji chi square. Interpretasi faktor risiko menggunakan OR pada CI 95%. Hasil penelitian menunjukkan penderita kanker serviks ada 68 (63,6%) dari 17 wanita penderita kanker. Terdapat hubungan yang signifikan antara pernikahan usia dini (p=,2), paritas (p=,5), dan pemakaian kontrasepsi hormonal (p=,2) dengan kejadian kanker serviks di RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun Diharapkan instansi dapat menambah kesadaran dan kewaspadaan masyarakat dengan cara meningkatkan penyuluhan mengenai kanker serviks dan faktor risiko serta dapat memperbaiki kelengkapan pencatatan rekam medik. Kata Kunci : Kanker Serviks, pernikahan usia dini, kontrasepsi hormonal, paritas ABSTRACT Cervical cancer is a cancer that grows from cervix cells and it becomes the third most common cancer among women. Women deaths caused by cervical cancer is keep increasing each year. Several factors that increase the risk of cervical cancer are early marriage, multi partner, smoke, obesity, contraceptive hormonal use, and high parity. Researches held by Desi, Deviarbi, and others showed that the most influence factor of cervical cancer are early marriage, parity, and contraceptive hormonal use. This research design is cross sectional. Research was conducted at Soreang Hospital with total population are 17 women with cancer. Analysis was conducted with univariate analysis and bivariate analysis with chi square test. Interpretation of risk factors utilize OR at CI 95%. The result of this research showed that women who had cervical cancer are 68 of 17 women with cancer. There are a significant relationship between early marriage (p=,2), parity (p=,5), and contraceptive hormonal use (p=,2) with cervical cancer case at Soreang Hospital Bandung Year Health care agents are expected to gain the public awareness and alertness by
2 Jurnal CARE, Vol.1, No. 3, increasing education about cervical cancer and it risk factors; encourage to do the screening test as soon as possible; and also improving the completeness of medical record. Key Words : cervical cancer, early marriage, hormonal contraceptive, parity PENDAHULUAN Kanker merupakan penyakit penyebab kematian di dunia yang mencapai 7,6 juta orang (sekitar 13% dari seluruh kematian) di tahun 28. Kanker yang paling berbahaya yaitu paru-paru (1,3 juta kematian), perut (736. kematian), hati (695. kematian), kolon rectal (68. kematian), payudara (458. kematian), dan serviks (275. kematian). Sekitar 7% dari semua kematian akibat kanker di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Kematian karena kanker diduga akan terus meningkat hingga 13,1 juta pada tahun Kanker serviks (kanker leher rahim) adalah kanker yang tumbuh dari sel-sel serviks, tetapi dapat pula tumbuh dari sel-sel mulut rahim atau keduanya (Nurwijaya, 21). Kanker serviks merupakan kanker ke tiga paling sering terjadi di kalangan wanita, dan pada tahun 28, diketahui ada (8,8%) kasus baru, dan menyebabkan kematian pada (8,2%) di dunia. Sekitar 88% kematian dari negara berkembang, dan kematian dari Asia. 2 Menurut Riskesdas (27), di Indonesia, setiap tahun diperkirakan terdapat 1 penderita baru per 1. penduduk. Selain itu, data empiris juga menunjukkan bahwa kematian akibat kanker dari tahun ke tahun terus meningkat. Sekitar 5,7% kematian semua umur disebabkan oleh kanker ganas. Berdasarkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 27 kanker serviks menempati urutan kedua yaitu 11,78%. 3 Hal yang sama juga dinyatakan dalam Profil Kesehatan Indonesia tahun Faktor risiko dari kanker serviks yaitu infeksi virus Human Papiloma Virus (HPV), pernikahan usia dini atau hubungan seks pada usia muda (< 2 tahun), memiliki banyak pasangan, merokok, terkena infeksi HIV, terkena infeksi klamidia, diet buruk, penggunaan pil KB, memiliki banyak kehamilan ( 3 anak), hamil pertama di usia muda (< 17 tahun), penghasilan rendah, riwayat keluarga, dan anak dari ibu yang menggunakan diethylstilbestrol (DES) pada saat hamil. 5 Semua faktor risiko di atas memungkinkan untuk terjadinya kanker serviks, sehingga harus diwaspadai dan dihindari. Hubungan seks pada usia muda atau pernikahan usia dini, paritas tinggi, dan pemakaian kontrasepsi hormonal merupakan faktor risiko yang berpengaruh paling besar dibandingkan dengan faktor risiko lainnya. Namun, faktor risiko tersebut yang seharusnya dihindari justru tinggi angkanya. Indonesia memiliki angka kejadian pada pernikahan usia dini dan hubungan seks usia muda < 2 tahun, paritas 3 kali dan pemakaian kontrasepsi hormonal terbilang tinggi. Pernikahan usia dini di Jawa Barat telah mencapai peringkat kedua seindonesia, yaitu menikah pada umur 1-19 tahun (46,7%). Hubungan seks usia muda sebelum menikah (8-24 tahun), peringkat pertama oleh umur 19 tahun (14,3%), 2 tahun (12,3%), dan 17 tahun (11,8%). Persentase ibu yang memiliki anak >2 cukup besar, yaitu 3-4 anak (29,9%), 5-6 anak (8,1%), dan >7 anak (3,3%). Dan pemakaian kontrasepsi hormonal adalah yang terbanyak dipakai, yaitu pil 12,3%, suntik 31,1%, dan implant 1,4%. 6
3 Jurnal CARE, Vol.1, No. 3, Wanita yang menikah dibawah usia 16 tahun atau melakukan hubungan seks pada usia dibawah 2 tahun biasanya 1-12 kali lebih besar kemungkinan terjadi kanker leher rahim dibandingkan mereka yang menikah diatas 2 tahun. 7 Lestari, Khasbiyah, Melva, Istiqomah dalam penelitiannya mendapatkan hasil yaitu hubungan seks kurang dari 2 tahun terhadap kejadian kanker serviks mempengaruhi sebesar 66,77%, 74%, 6%, dan 76,3%. 8,9,1,7 Kanker serviks sering dijumpai pada wanita yang sering melahirkan. Hal ini dapat terjadi karena perlukaan dan trauma akibat proses melahirkan. Pada umumnya para ahli memberikan batasan 3-5 kali melahirkan. Melva, Khasbiyah, dan Istiqomah dalam peneltiannya mendapatkan hasil yaitu ada perbedaan yang signifikan antara wanita yang mempunyai paritas 3 kali terhadap kanker serviks sebesar 56,7%, 52%, dan 6,28%. 7,9,1 Kontrasepsi hormonal meningkatkan risiko menderita kanker serviks. Penggunaan kontrasepsi oral yang dipakai dalam jangka lama yaitu lebih dari 4 tahun dapat meningkatkan risiko kanker lehher rahim 1,5-2,5 kali. 11 Deviarbi dan Muthiah dalam penelitiannya mendapatkan hasil yaitu penggunaan kontrasepsi hormonal berisiko menderita kanker serviks 1,244 dan 17,9 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita yang tidak memakai kontrasepsi hormonal. 12,13 Istiqomah dalam penelitiannya mendapatkan hasil yaitu pemakaian kontrasepsi pil terhadap kanker serviks mempengaruhi sebesar 37,93%. 1 RSUD Soreang merupakan Rumah Sakit Pemerintah Kabupaten Bandung yang berdiri tahun 1996 dan sudah ditetapkan menjadi Rumah Sakit Daerah Kelas C tahun Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD Soreang, dari bagian rekam medik bagian rawat inap menunjukkan pada tahun 21 ada 7 kasus, 211 ada 8 kasus, dan 212 ada 18 kasus. Sedangkan di bagian rawat jalan menunjukkan pada tahun 21 ada 19 kasus, 211 ada 49 kasus, dan 212 ada 53 kasus. Terdapat kenaikan jumlah kejadian pada setiap tahunnya di bagian rawat inap maupun rawat jalan. Berdasarkan deskripsi di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan pernikahan usia dini, paritas, dan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker seviks di RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun METODE Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik. Penelitian survei analitik merupakan suatu penelitian yang mencoba mengetahui mengapa masalah kesehatan tersebut bisa terjadi, kemudian melakukan analisis hubungan antara faktor risiko (faktor yang mempengaruhi efek) dengan faktor efek (faktor yang dipengaruhi oleh risiko). 23 Desain penelitian untuk penelitian ini adalah cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi, atau pengumpulan data sekaligus pada saat bersamaan (point time approach). 24 Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel independen - variabel yang bebas atau yang memengaruhi, yaitu pernikahan usia dini, paritas, dan pemakaian kontrasepsi hormonal. Sedangkan variabel dependen - variabel yang terikat atau dipengaruhi, yaitu kejadian kanker serviks. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien kanker rawat inap dan rawat jalan yang ada di bagian Ginekologi RSUD Soreang Kabupaten Bandung yang terdaftar dalam rekam medik periode tahun Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien kanker rawat inap dan
4 Jurnal CARE, Vol.1, No. 3, rawat jalan yang ada di bagian Ginekologi RSUD Soreang Kabupaten Bandung yang terdaftar dalam rekam medik periode tahun Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling, yaitu dimana jumlah sampel sama dengan populasi. 24 Data yang dikumpulkan oleh peneliti adalah data sekunder, yang didapat dari pencatatan di rekam medik. Data yang diambil yaitu; kejadian kanker serviks, usia saat pernikahan pertama, riwayat paritas, dan riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal dan lamanya. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer, program/software yang digunakan adalah program SPSS. Analisis data dilakukan dengan pengujian hipotesis. Hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol (Ho) yang digunakan untuk membandingkan faktor dengan risiko dengan uji Odds Ratio (OR). HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan pernikahan usia dini dengan kejadian kanker serviks Hasil analisis hubungan pernikahan usia dini dengan kejadian kanker serviks diperoleh nilai OR beserta lower limit dan upper limit. Tabel 1. Hubungan Pernikahan Usia Dini dengan Kejadian Kanker Serviks di RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun Pernika han Usia Dini (thn) 2 > 2 Kejadian Kanker Serviks Total Ya Tidak n % n % n % , 36, , 64, Jumlah 68 63, , Ket: OR = 4,56 χ 2 hitung= 9,195 95% CI: 1,767 11,77 1p value =,2 1 Df = 1 χ 2 tabel = 3,481 Berdasarkan tabel 1., didapatkan dari total 82 (1%) wanita yang menikah pada usia 2 tahun, ada 59 (72,%) wanita yang menderita kanker serviks, dan 23 (28,%) wanita yang tidak menderita kanker serviks. Sedangkan dari total 25 (1%) wanita yang menikah pada usia > 2 tahun, ada 9 (36,%) wanita yang menderita kanker serviks dan 16 (64,%) wanita yang tidak menderita kanker serviks. Berdasarkan uji chi square didapatkan hasil χ 2 = 9,195 pada df = 1 dan p value =,2 serta OR = 4,56 pada tingkat kepercayaan 95 %. Sehingga dapat disimpulkan p value α yang berarti bahwa Ho ditolak atau ada hubungan yang signifikan antara pernikahan usia dini dengan kejadian kanker serviks di RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun Sedangkan interpretasi hasil analisis faktor risiko antara pernikahan usia dini dengan kejadian kanker serviks yaitu wanita yang menikah pada usia 2 tahun memiliki risiko 4,56 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita yang menikah pada usia > 2 tahun. Dan faktor risiko terkecil dimulai dari 1,767 kali hingga terbesar 11,77 kali. Hubungan paritas dengan kejadian kanker serviks Hasil analisis hubungan pernikahan usia dini dengan kejadian kanker serviks diperoleh nilai OR beserta lower limit dan upper limit disajikan pada tabel 2.
5 Jurnal CARE, Vol.1, No. 3, Tabel 2. Hubungan Paritas dengan Kejadian Kanker Serviks di RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun Parita s 3 anak < 3 anak Jumla h Kejadian Kanker Total Serviks Ya Tidak n % n % n % 54 27, , , 42, , , Ket: OR = 3,664 χ 2 hitung= 7, % CI: 1,55 8,66p value =,5 Df = 1 χ 2 tabel = 3,481 Berdasarkan tabel 2, didapatkan dari total 74 (1%) wanita yang memiliki riwayat paritas 3 anak, ada 54 (73,%) wanita yang menderita kanker serviks dan 2 (27,%) wanita yang tidak menderita kanker serviks. Sedangkan dari total 33 (1%) wanita yang memiliki riwayat paritas < 3 anak, ada 14 (42,4%) wanita yang menderita kanker serviks dan 19 (57,6%) wanita yang tidak menderita kanker serviks. Berdasarkan uji chi square didapatkan hasil χ 2 = 7,923 pada df = 1 dan p value =,5 serta OR = 3,664 pada tingkat kepercayaan 95%. Sehingga dapat disimpulkan p value α yang berarti bahwa Ho ditolak atau ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan kejadian kanker serviks di RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun Sedangkan interpretasi hasil analisis faktor risiko antara paritas dengan kejadian kanker serviks yaitu wanita yang memiliki riwayat paritas 3 anak memiliki risiko 3,664 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita yang memiliki riwayat paritas < 3 anak. Dan faktor risiko terkecil dimulai dari 1,55 kali hingga terbesar 8,66 kali. Hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker serviks Hasil analisis hubungan pernikahan usia dini dengan kejadian kanker serviks diperoleh nilai OR beserta lower limit dan upper limit disajikan pada tabel 3. Tabel 3. Hubungan Pemakaian Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian Kanker Serviks di RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun Ket: OR = 4,359 χ 2 hitung= 9,46 95 % CI: 1,752 1,846 p value =,2 Df = 1 χ 2 tabel = 3,481 Pemakaian Kontrasepsi Hormonal 4 tahun < 4 tahun Kejadian Kanker Total Serviks Ya Tidak n % n % n % 36 81, , , 2 49, 2 Jumlah 68 63, ,
6 Jurnal CARE, Vol.1, No. 3, Berdasarkan tabel 4.7, didapatkan dari total 44 (1%) wanita yang memakai kontrasepsi hormonal selama 4 tahun, ada 36 (81,8%) wanita yang menderita kanker serviks dan 8 (18,2%) wanita yang tidak menderita kanker serviks. Sedangkan dari total 63 wanita yang memakai kontrasepsi hormonal selama < 4 tahun, ada 32 (5,8%) wanita yang menderita kanker serviks dan 31 (49,2%) wanita yang tidak menderita kanker serviks. Berdasarkan uji chi square didapatkan hasil χ 2 = 9,467 pada df = 1 dan p value =,2 serta OR = 4,359 pada tingkat kepercayaan 95%. Sehingga dapat disimpulkan p value α yang berarti bahwa Ho ditolak atau ada hubungan yang signifikan antara pemakaian kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker serviks di RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun Sedangkan interpretasi hasil analisis faktor risiko antara pemakaian kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker serviks yaitu wanita yang memakai kontrasepsi hormonal selama 4 tahun memiliki risiko 4,359 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita yang memakai kontrasepsi hormonal selama < 4 tahun. Dan faktor risiko terkecil dimulai dari 1,752 kali hingga terbesar 1,846 kali. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pernikahan usia dini dengan kejadian kanker serviks di RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun Teori Diananda (27) mengatakan, bahwa "menikah pada usia 2 tahun dianggap terlalu muda untuk melakukan hubungan seksual dan berisiko terkena kanker serviks 1-12 kali lebih besar dari mereka yang menikah pada usia > 2 tahun". 11 Hubungan seks idealnya dilakukan setelah seorang wanita benar-benar matang. Ukurang kematangan bukan hanya dilihat dari sudah menstruasi atau belum. Pada usia muda, sel-sel mukosa pada serviks belum matang. Umumnya sel-sel mukosa baru matang setelah wanita berusia 2 tahun ke atas. Akan berbeda hasilnya, bila hubungan seksual dilakukan diatas 2 tahun, dimana selsel mukosa tidak lagi terlalu rentan terhadap perubahan. 11 Pada usia 2 tahun, sel-sel mukosa pada serviks belum matang, umumnya sel-sel mukosa baru matang setelah wanita berusia > 2 tahun. Artinya sel mukosa yang belum matang masih rentan pada rangsangan sehingga belum siap menerima rangsangan dari luar, termasuk zat-zat kimia yang dibawa sperma, sehingga sel-sel mukosa dapat berubah sifat menjadi sel kanker. 11 Melakukan hubungan seks tidak aman terutama pada usia muda memungkinkan terjadinya infeksi HPV. Tiga dari empat kasus baru infeksi virus HPV menyerang wanita muda (15-24 tahun). Infeksi virus HPV dapat terjadi dalam 2-3 tahun pertama mereka aktif secara seksual. 5 Sifat sel kanker selalu berubah setiap saat yaitu mati dan tumbuh lagi. Dengan adanya rangsangan, sel bisa tumbuh lebih banyak dari sel yang mati, sehingga pertumbuhannya tidak seimbang. Kelebihan sel akhirnya bisa merubah sifat sel menjadi sel kanker. 11 Penelitian sejenis yang dilakukan Aulia (OR=4,42), Melva (p=,, OR=2,33, 95%CI=1,619-3,352), Wasida (p=,2) juga mendapatkan hasil yang sama, yaitu ada hubungan antara pernikahan kurang dari 2 tahun dengan kejadian kanker serviks. Namun pada penelitian Ainiy (p=,,or=,155), tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pernikahan kurang dari 2 tahun
7 Jurnal CARE, Vol.1, No. 3, dengan kejadian kanker serviks. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh perbedaan design yang digunakan oleh Ainiy, yaitu case control study. Penelitian juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan kejadian kanker serviks di RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun Teori Diananda (27) menyebutkan bahwa, "semakin tinggi risiko pada wanita yang banyak anak, apalagi dengan jarak persalinan yang terlalu pendek". Semakin seringnya seorang wanita melahirkan, maka akan berdampak pada seringnya terjadi perlukaan di organ reproduksinya yang akhirnya berdampak dari luka tersebut akan memudahkan timbulnya virus HPV sebagai penyebab terjadinya penyakit kanker serviks. 11 Penelitian Dr.Garon dari Kanada tahun 1996, terdapat 13. wanita yang belum punya anak dan wanita yang mempunyai anak kurang dari 3 menunjukkan tidak seorang pun yang belum punya anak menderita kanker serviks, sedangkan yang mempunyaii anak kurang dari 3 hanya 35% menderita kanker serviks, hal ini membuktikan bahwa semakin sedikit anak, semakin kecil pula risiko wanita terkena kanker serviks. 25 Wanita yang menjalani 3 atau lebih kehamilan utuh hingga persalinan memiliki peningkatan risiko kanker serviks. 5 Penelitian sejenis yang dilakukan oleh Ainiy (p=,, OR=,18), Aulia (OR=6,62), Melva (p=,34, OR=1,473, 95%CI=1,44-2,79), Wasida (p=,175) mendapatkan hasil yaitu adanya hubungan yang signifikan antara wanita yang mempunyai paritas 3 kali dengan kejadian kanker serviks. Penelitian juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pemakaian kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker serviks di RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun Hormon estrogen dan progesteron pada wanita menyebabkan kekacauan pada keseimbangan hormon sehingga dapat memicu terjadinya kanker. Pada dasarnya, fungsi estrogen adalah merangsang perkembangan jaringan yang terlibat dalam reproduksi, merangsang ukuran dan jumlah sel dengan meningkatkan kecepatan sintesis protein, rrna, trna, mrna, dan DNA, meningkatkan pertumbuhan, dan menyebabkan vasodilatasi. Sedangkan fungsi progesteron adalah mengurangi aktifitas proliferatif dari estrogen, menyebabkan vasokontriksi, menurunkan suhu tubuh saat ovulasi, melindungi terjadinya pertumbuhan sel yang berlebihan. 16 kontrasepsi hormonal seperti pil, suntik, dan implant yang digunakan untuk menekan kehamilan mempunyai kandungan estrogen dan progesteron. 22 Penelitian sejenis yang dilakukan oleh Muthiah (OR=17,9) dan Melva (p=,572, OR=,9, 95%CI=1,627-1,291), dan mendapatkan hasil bahwa ada hubungan yang signifikan antara pemakaian kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker serviks. Namun pada penelitian Deviarbi (p=,73, OR=1,244, 95%CI=,589-2,628) dan Wasida (p=,465) mendapatkan hasil tidak ada hubungan yang signifikan antara keduanya, namun tetap merupakan faktor risiko terhadap kejadian kanker serviks. Hal ini bisa disebabkan karena adanya perbedaan desain dengan peneliti lain yaitu, case control study. SIMPULAN Ada hubungan yang signifikan antara pernikahan usia dini (OR=4,56, 95%CI=1,767-11,77, p:,2), paritas (OR=3,664, 95CI%=1,55-8,66, p=,5), dan pemakaian kontrasepsi hormonal (OR=4,359,
8 Jurnal CARE, Vol.1, No. 3, %CI=1,7521,846, p=,2) dengan kejadian kanker serviks di RSUD Soreang Kabupaten Bandung Tahun UCAPAN TERIMAKASH Peneliti mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang berperan serta dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Arcole, M Waspadai Kanker Payudara dan Rahim. Solo: CV. Aneka Belami, D. Aspek biokimia yang berpengaruh dalam proses reproduksi, kesehatan ibu, janin, dan anak Catatan kuliah peneliti Berman, M. et al. Cancer treatment. Third edition. Philadelpia: W. B. Saunders Company; Hlm Chen, R. Solusi cerdas mencegah dan mengobati kanker. Jakarta: Agromedia Pustaka; 212 Harahap, R. Kanker ginekologik. Jakarta: PT Gramedia; n/cancer-topics/cervicalcancer/?utm_ source=ggserp&utm_medium=c pc&utm_term=kanker_leher_rahi m&utm_content=&utm_campaig n=co.id&gclid=clsn47jx- LUCFQd76wodY1QAlA. Diunduh tanggal 13 Maret Diunduh tanggal 7 Maret 213 IARC. GLOBOCAN 28 Cancer fact sheets: Cervical Cancer asp. Diunduh tanggal 22 Maret 213 Istiqomah. Gambaran faktor-faktor risiko terjadinya kanker serviks di poli Onkologi RSU Dr. Soetomo Surabaya Diunduh tanggal 13 Maret 213 Junaidi, I. 27. Kanker. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer; 27 Khasbiyah. Beberapa faktor risiko kanker serviks uteri (studi pada penderita kanker serviks uteri di rumah sakit dokter Kariadi Semarang pada bulan Agustus- September 24) /index.php?action=4&idx=2363. Diunduh tanggal 7 Maret 213 Lestari, SA. Hubungan karakteristik ibu dan lama pemakaian kontrasepsi hormonal terhadap pra kanker leher rahim di puskesmas Kepil 2 tahun Diunduh tanggal 8 Maret 213 Litbang Kementrian Kesehatan RI. Riset kesehatan dasar sites/download/buku_laporan/la pnas_riskesdas21/laporan_ris kesdas_21.pdf. Diunduh tanggal 13 Oktober 212 Melva. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian kanker leher rahim pada penderita yang datang berobat di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 28.
9 Jurnal CARE, Vol.1, No. 3, Ministry of Health Republik of Indonesia. Indonesia health profile 28. Hlm oads/publikasi/indonesia%2he alth%-2profile%228.pdf. Diunduh tanggal 27 Maret 213 Notoatmodjo, S. (25, 21). Metodologi penelitian kesehatan edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta; 25,21 Pratiwi, MR. Pengaruh pemakaian alat kontrasepsi kombinasi progesterone estrogen terhadap kejadian kanker leher rahim di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. 29 Ranggiasanka, A. Waspada kanker pada pria dan wanita. Yogyakarta: Siklus; 21 Riyanto, A. Pengolahan dan analisis data kesehatan: dilengkapi uji validitas dan reliabilitas serta aplikasi program spss. Yogyakarta: Nuha Medika; 211 Rubin, P. Clinical oncology: for medical students and physicians. Sixth edition. England: American Cancer Society; 193 Setyarini, E. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kanker leher rahim di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. 29 Soebachman, A Awas 7 kanker paling mematikan. Yogyakarta: Syura Media Utama; 211 Tira, DS. Risiko jumlah perkawinan, riwayat abortus, dan pemakaian alat kontrasepsi hormonal terhadap kejadian kanker serviks di rumah sakit Pelamonia Makassar tahun ; 3(1) WHO. Cancer /factsheets/fs297/en/index.html. Diunduh tanggal 7 Maret 213 Yayasan Kanker Indonesia. Jakarta Race Diunduh tanggal 26 Maret 213
HUBUNGAN USIA WANITA SAAT COITARCHE DAN LAMA PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR.
HUBUNGAN USIA WANITA SAAT COITARCHE DAN LAMA PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA THE RELATIONSHIP BETWEEN WOMEN AGE RELATED COITARCHE AND THE LENGTH OF
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG
FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG Ravika Chandrawati Universitas Malahayati Email: ravikachandra89@gmail.com Abstrack: Risk Factors
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. sedang berkembang, salah satunya Indonesi (WHO, 2012).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Kanker paru, hati, perut, kolorektal, dan kanker payudara merupakan penyebab terbesar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan salah satu kanker penyebab utama kematian wanita di seluruh dunia. Kanker serviks menduduki urutan tertinggi di negara berkembang dan berada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit yang paling umum yang diakibatkan oleh HPV. Hampir semua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Papilomavirus (HPV) merupakan virus yang paling umum menginfesi saluran reproduksi. Wanita maupun pria akan terkena infeksi virus ini ketika mereka telah aktif
Lebih terperinciProsiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan
Prosiding SNaPP011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:089-358 HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG
Lebih terperinciPENGARUH PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KOMBINASI PROGESTERON ESTROGEN TERHADAP KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.
PENGARUH PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KOMBINASI PROGESTERON ESTROGEN TERHADAP KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA. Muthiah Rissa Pratiwi, S.S.T. Abstrak Kanker leher rahim adalah kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. payudara, dan kanker ovarium (Maysaroh, 2013). Salah satu kanker yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit yang menjadi ancaman bagi setiap orang. Di antara berbagai jenis kanker, ada beberapa yang khas menyerang pada kaum wanita diantaranya
Lebih terperinciHUBUNGAN KONTRASEPSI ORAL DAN KANKER PAYUDARA : STUDI KASUS KONTROL DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
HUBUNGAN KONTRASEPSI ORAL DAN KANKER PAYUDARA : STUDI KASUS KONTROL DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan kanker ginekologi yang paling sering terjadi pada wanita, penyebab utamanya adalah adanya infeksi virus, yaitu oleh human papilloma virus (HPV)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di seluruh dunia kanker serviks atau kanker leher rahim menempati urutan ketujuh dari seluruh kejadian keganasan pada manusia (Cancer Research United Kingdom, 2010).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kedua di dunia dimana konstribusinya 13 % dari 22% kematian yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini penyakit kanker merupakan penyebab kematian utama kedua di dunia dimana konstribusinya 13 % dari 22% kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular yang dikategorikan sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker masih menjadi ancaman kesehatan bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan mendekati pola di Negara maju (Dalimartha, 2004). maupun orang-orang yang sama sekali tidak berpendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan gaya hidup dan modernisasi, terutama di kota besar, mengakibatkan pola penyakit di Indonesia berubah. Mengonsumsi makanan berlemak, kurang serat, maupun yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kanker secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan
Lebih terperinciDinamika Kebidanan vol. 2 no.1. Januari 2012
HUBUNGAN PERSONAL HIGIENE ORGAN GENITAL DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUP Dr. KARIADI KOTA SEMARANG. Tatik Indrawati*) Heni Pitriyani *)Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang Korespondensi: tatikindrawati@ymail.com
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH Liza Salawati Abstrak. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA KANKER SERVIKS
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA KANKER SERVIKS Sri Lestariningsih 1) Martini 2) 1) dan 2) Prodi Kebidanan MetroPoltekkes Kemenkes Tanjungkarang E_mail : lestariningsihs@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu penyakit yang dianggap sebagai masalah besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan suatu penyakit yang dianggap sebagai masalah besar di dunia. Setiap tahun dijumpai hampir 6 juta penderita baru yang diketahui mengidap kanker dan lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO), kanker serviks merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia pada kaum hawa dari
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG Nina Susanti * ) Wagiyo ** ), Elisa *** ) *) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK IBU DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) BANGIL
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) BANGIL Dewy Indah Lestary 1), Febriani Anita Ria 2) Akademi Kebidanan Wijaya Kusuma Malang Email : akbidwijayakusuma.ac.id 0341-7500328
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal atau terus menerus dan tak terkendali, dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat yang jauh dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang mengandung risiko dan berdampak negatif bagi dirinya seperti terjadinya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara etimiologi, remaja berarti tumbuh menjadi dewasa. Defenisi remaja (adolescent) menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) periode usia antara 10 sampai 19 tahun.
Lebih terperinciTHE RELATIONSHIP OF MATERNAL CHARACTERISTICS WITH THE INCIDENCE CERVICAL CANCER IN THE DR
THE RELATIONSHIP OF MATERNAL CHARACTERISTICS WITH THE INCIDENCE CERVICAL CANCER IN THE DR. SOERADJI PUBLIC GOVERNMENT HOSPITALS, TIRTONEGORO, KLATEN EAST JAVA Tutik Astuti ABSTRACT Background: Cancer is
Lebih terperinciFaktor-faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang SADARI di Nagari Painan
697 Artikel Penelitian Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang SADARI di Nagari Painan Vitro Darma Yusra 1, Rizanda Machmud 2, Yenita 3 Abstrak Seorang dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan penyakit kanker nomor tiga paling banyak diderita wanita di seluruh dunia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan penyakit kanker nomor tiga paling banyak diderita wanita di seluruh dunia. Diperkirakan 529.000 kasus baru tahun 2008 dan > 85% kejadian secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular. Penyakit ini akan timbul karena pola hidup yang tidak sehat dan mengakibatkan kondisi fisik yang tidak normal. Kanker dapat
Lebih terperinciFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR A. Ulfa Fatmasanti Akbid Batari Toja Watampone (Alamat Koresponden: andiulfafatmasanti@gmail.com/ 085399168227)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi
BAB 1 PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Masalah yang terdapat dalam kesehatan reproduksi salah satunya terjadi pada sistem organ reproduksi.kanker reproduksi meliputi kanker alat kelamin perempuan, kanker
Lebih terperinciDeviarbi Sakke Tira 1
RISIKO JUMLAH PERKAWINAN, RIWAYAT ABORTUS, DAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PELAMONIA MAKASSAR TAHUN 2006 2007 Deviarbi Sakke Tira 1 Abstract: Cervical
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI
SKRIPSI HUBUNGAN FAKTOR RISIKO KANKER SERVIKS DENGAN TINDAKAN WANITA DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR. (Studi di Yayasan Kanker Wisnuwardhana Surabaya Periode Januari Juni 2015) Oleh: UFIYAH HAKIMAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Karibia, Sub-Sahara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan penyakit mematikan kedua yang sering terjadi pada wanita. Penyakit ini sebanyak 529.800 di dunia pada tahun 2008 dan 85% terjadi di negara berkembang.
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh: Inna Antriana, S.SiT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan masa yang begitu penting dalam hidup manusia, karena pada masa tersebut terjadi proses awal kematangan organ reproduksi manusia yang disebut sebagai
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ginekologi. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Obstetri dan 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang menyerang wanita. Kanker ini adalah kanker ketiga yang umum diderita oleh wanita secara global
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular. Penyakit ini timbul akibat kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat menyerang berbagai
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini memiliki fokus pada kanker payudara usia muda pada wanita
36 BAB V PEMBAHASAN Penelitian ini memiliki fokus pada kanker payudara usia muda pada wanita dengan paritas nulipara dengan beberapa faktor risiko lain. Hal ini di teliti karena belum adanya penelitian
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KANKER SERVIKS DI KALANGAN SISWI SMA SWASTA X, BANDUNG
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KANKER SERVIKS DI KALANGAN SISWI SMA SWASTA X, BANDUNG Bintang Hansel, 2014 Pembimbing 1: dr. Freddy T. Andries, M.S. Pembimbing 2: dr. July Ivone,
Lebih terperinciHUBUNGAN IMT PADA DM TIPE II DENGAN KEJADIAN DISFUNGSI SEKSUAL PADA WANITA USIA SUBUR (15-49 TAHUN) DI PUSKESMAS BROMO MEDAN
HUBUNGAN IMT PADA DM TIPE II DENGAN KEJADIAN DISFUNGSI Melza Tatiana, et al. HUBUNGAN IMT PADA DM TIPE II DENGAN KEJADIAN DISFUNGSI Melza Tatiana 1, Heru Santosa, Taufik Ashar 3 1 Mahasiswa Program Magister
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK) MAKASSAR
ARTIKEL FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM PERJAN DR.WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR TAHUN 2008 SRI SYATRIANI Dosen STIK Makassar SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK)
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Desi Maritaning Astuti 1610104430 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Papiloma Virus (HPV) terutama HPV 16 dan 18 (Aziz et al, 2006 ).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan jenis kanker yang paling banyak dijumpai pada perempuan di dunia. Setiap tahun terdapat 527.600 kasus kanker serviks invasif baru dan 265.700
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan kehamilan. Alat kontrasepsi non hormonal artinya tidak mengandung
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alat kontrasepsi hormonal merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron yang dapat mencegah ovulasi dan kehamilan. Alat kontrasepsi non
Lebih terperincimenikah dengan tindakan pemeriksaan Pap smear. Ginekologi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA YANG SUDAH MENIKAH DENGAN TINDAKAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLIKLINIK OBSTETRI GINEKOLOGI RSUP PROF DR. R. D. KANDOU MANADO TAHUN 2015 Ollyvia
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RISIKO USIA KEHAMILAN DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN ABORTUS. La Ode Ali Imran Ahmad Universitas Haluoleo Kendari.
ANALISIS FAKTOR RISIKO USIA KEHAMILAN DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN ABORTUS Abstract: La Ode Ali Imran Ahmad Universitas Haluoleo Kendari ali_imran@gmail.com his article is to determine the risk factors
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara (Carcinoma mamae)adalah suatu penyakit neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit yang tidak menular dan kanker yang paling
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG TAHUN 2010 JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA
KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG TAHUN 2010 JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Disusun untuk memenuhi tugas dan melengkapi persyaratan dalam menempuh Program Pendidikan Sarjana
Lebih terperinciPromotif, Vol.7 No.1, Juli 2017 Hal 51-59
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WUS (WANITA USIA SUBUR) TENTANG DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM METODE IVA (INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT) DI PUSKESMAS SINGGANI 1 Niar Rasyid, 2 Nur Afni 1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Paritas Riwayat Keluarga Penggunaan KB Hormonal Kanker Payudara Riwayat Kanker Sebelumnya Status Perkawinan Gambar 3.1 Kerangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi adalah istilah medis untuk penyakit tekanan darah tinggi, dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak diderita di seluruh dunia, termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu keadaan fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO KEJADIAN KANKER PAYUDARA PADA WANITA USIA SUBUR KOTA SEMARANG TAHUN
FAKTOR RISIKO KEJADIAN KANKER PAYUDARA PADA WANITA USIA SUBUR KOTA SEMARANG TAHUN 2015 (Studi Kasus di Puskesmas Ngaliyan, Puskesmas Poncol dan Puskesmas Purwoyoso Kota Semarang) RAHAYU ANGELINA ALFA DENNY
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO AKSEPTOR KB HORMONAL TERHADAP KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN. Sri Wahyuni
FAKTOR RISIKO AKSEPTOR KB HORMONAL TERHADAP KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Sri Wahyuni Stikes Muhammadiyah Klaten Sunan_puan @yahoo.com ABSTRAK Kanker payudara merupakan
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal Pada Wanita Usia Subur Di Puskesmas Pekauman Banjarmasin
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal Pada Wanita Usia Subur Di Puskesmas Pekauman Banjarmasin Ni Ketut Ayu Meiyanti *, Sitti Khadijah 1, Imam Santoso 2 1 Akademi Kebidanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Maharani, 2009). World Health Organization (WHO) (2014) mengatakan. terjadi di Negara berkembang dari pada Negara maju.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks adalah kanker yang terdapat di area antara pintu masuk rahim dan vagina. Kanker serviks muncul adanya pertumbuhan sel yang abnormal sehinggal menimbulkan
Lebih terperinciKUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN
KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN 2012 I. INFORMASI WAWANCARA Tanggal Wawancara.../.../... No. Urut Responden...
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUP DR.SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh :
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUP DR.SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Nama Mahasiswa : Heni Anggraini NIM : 201010104201 PROGRAM STUDI BIDAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker serviks adalah penyakit keganasan serviks akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya. Kanker serviks
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD TUGUREJO KOTA SEMARANG TAHUN 2015
FAKTOR RISIKO KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD TUGUREJO KOTA SEMARANG TAHUN 2015 Nur Sofia Hestuningtyas *), dr. Zaenal Sugiyanto, M.Kes **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga, dipelihara, dan dibina sebaik-baiknya sehingga dapat tercapai kualitas hidup yang baik. World Health Organisation
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RISIKO TERJADINYA KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG
JURNAL KESEHATAN HOLISTIK Vol 9, No 1, Januari 2015: 1-7 ANALISIS FAKTOR RISIKO TERJADINYA KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG Ike Ate Yuviska¹,Khoidar Amirus²
Lebih terperinciPHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL DAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN HIPERTENSI PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANIKI BAWAH KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO Ceidy Silva Tamunu
Lebih terperinciHUBUNGAN DETEKSI DINI (PAP SMEAR) DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI POLI OBGYN
Jurnal Endurance 3(1) Februari 218 (7-13) HUBUNGAN DETEKSI DINI (PAP SMEAR) DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI POLI OBGYN Indri Ramadini Program Profesi Ners STIkes YPAK Padang, Indonesia Email : Indri.ramadini@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular. Penyakit ini timbul akibat kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat menyerang berbagai
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSU DADI KELUARGA PURWOKERTO
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSU DADI KELUARGA PURWOKERTO Fitria Prabandari 1), Dyah Fajarsari 2) Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto Email: fitriaprabandari21@gmail.com ABSTRAK:
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat maka pola penyakit pun mengalami perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia terdapat banyak kasus yang berkaitan dengan kesehatan, salah satunya adalah munculnya penyakit, baik menular
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit degeneratif. Transisi epidemiologi ini salah satunya dipengaruhi oleh pola
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola penyakit dewasa ini bergeser dari penyakit menular dan masalah gizi ke penyakit degeneratif. Transisi epidemiologi ini salah satunya dipengaruhi oleh pola masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada struktur saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan penyebab kematian kelima
Lebih terperinciGambaran Karakteristik Penderita Rawat Inap Karsinoma Serviks di RSUD Karawang Periode 1 Januari Desember 2011
Gambaran Karakteristik Penderita Rawat Inap Karsinoma Serviks di RSUD Karawang Periode Januari 0 3 Desember 0 Eveline Febrina, Dani.Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Bagian Ilmu
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali, yang dapat menyerang dan menyebar ke tempat yang jauh dari tubuh. Kanker dapat menjadi penyakit yang parah,
Lebih terperinciRISIKO TERJADINYA KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN
Prosiding Seminar Nasional Food Habit and Degenerative Diseases RISIKO TERJADINYA KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN Irna Setyowati 1, Noor Alis Setiyadi2, Ambarwati2
Lebih terperinciVolume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KB KONDOM DI DESA BANGSALAN KECAMATAN TERAS KABUPATEN BOYOLALI The Relationship Between The Knowledge Level And Men s Participation In Family
Lebih terperinciHubungan Faktor Risiko Lama Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian Kanker Payudara
Hubungan Faktor Risiko Lama Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian Kanker Atania Rachma Anindita, 1 Sri Mulya 2 1 Mahasiswa Program studi D III Kebidanan, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) dapat digolongkan menjadi satu kelompok utama dengan faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada akhir abad 20 prevalensi penyakit menular mengalami penurunan, sedangkan penyakit tidak menular cenderung mengalami peningkatan. Penyakit tidak menular (PTM)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker leher rahim adalah tumor ganas pada daerah servik (leher rahim)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker leher rahim adalah tumor ganas pada daerah servik (leher rahim) sebagai akibat adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal
Lebih terperinciStudi Korelasi Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Perdarahan Post Partum pada Persalinan Spontan
Studi Korelasi Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Perdarahan Post Partum pada Persalinan Spontan M. Sudiat 1, Afiana Rohmani 1, Okie Ayu A. 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat. Kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat. Kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 di dunia sebesar 13% setelah penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, kanker menjadi penyebab kematian sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 Herlina 1, *Resli 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kanker serviks merupakan salah satu masalah kesehatan serius negara-negara di dunia. Saat ini kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker
Lebih terperinciKeywords: hormonal contraceptive pills, hypertension, women in reproductive age.
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PIL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO Chaterine J. M. Tulenan*, Budi T. Ratag *, Shane
Lebih terperinciFaktor Risiko Kanker Serviks di Rumah Sakit Umum Pemerintah Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulawesi Selatan
Artikel Penelitian Faktor Risiko Kanker Serviks di Rumah Sakit Umum Pemerintah Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulawesi Selatan Risk Factor of Cervical Cancer in Dr. Wahidin Sudirohusodo Government
Lebih terperinciTingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015.
Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015 Oleh : VINOSHINI A/P VIGNESVARAN 120100475 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rahim yaitu adanya displasia/neoplasia intraepitel serviks (NIS). Penyakit kanker
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker leher rahim merupakan penyakit keganasan yang terjadi pada leher rahim. Perjalanan penyakit ini didahului dengan kondisi lesi pra-kanker leher rahim yaitu adanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. RUANG LINGKUP PENELITIAN 1. Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini mencakup bidang ilmu Obstetrik dan Ginekologi. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KASIH IBU MANADO TAHUN
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KASIH IBU MANADO TAHUN 2014-2015 Berlianti Inggrit Pinoa*, Angela F. C. Kalesaran*, Windy Wariki** * Fakultas
Lebih terperinciGAMBARAN KEJADIAN KANKER SERVIKS BERDASARKAN JENIS DAN LAMA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DI RSUD ULIN BANJARMASIN
GAMBARAN KEJADIAN KANKER SERVIKS BERDASARKAN JENIS DAN LAMA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DI RSUD ULIN BANJARMASIN Rizka Kumala Sari *, Rizqy Amelia 1, Arief Wijaksono 2 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin 2 STIKES
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI Indah Risnawati STIKES Muhammadiyah Kudus, Jl. Ganesha
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA
PENELITIAN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA Sutarmi*, Mardiana Zakir** WHO memperkirakan resiko klematian akibat kehamilan dan persalinandi usia 15 sampai 19 tahun 2 kali
Lebih terperinciGLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMERIKSAAN IVA (INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT) DALAM DETEKSI DINI KANKER SERVIKS PADA PASANGAN USIA SUBUR Retno Palupi Yonni Siwi (STIKes Surya Mitra Husada Kediri)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran kanker tidak terkontrol,
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada struktur saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Menurut WHO 8-9 % wanita akan mengalami kanker payudara.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker Payudara merupakan masalah kesehatan di dunia, kejadian dan kematian akibat kanker payudara terus meningkat di semua negara, baik negara maju, berkembang, maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kanker leher rahim menduduki urutan pertama kejadian kanker ginekologis pada wanita secara keseluruhan di dunia. Di seluruh dunia kanker leher rahim menempati urutan
Lebih terperinci