PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAP SIKAP MAHASISWA KPI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA DALAM MENGAKSES MATERI PERKULIAHAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAP SIKAP MAHASISWA KPI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA DALAM MENGAKSES MATERI PERKULIAHAN"

Transkripsi

1 PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAP SIKAP MAHASISWA KPI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA DALAM MENGAKSES MATERI PERKULIAHAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Oleh : ANNISAH NAHDAH INDRAWAN NIM : JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M

2

3

4

5 ABSTRAK Annisah Nahdah Indrawan ( ), Pengaruh Intensitas Penggunaan Smartphone Terhadap Sikap Mahasiswa KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dalam Mengakses Materi Perkuliahan. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, kehadiran smartphone dapat memudahkan peran dosen yang menuntut mahasiswa untuk lebih mandiri. Namun penggunaan smartphone sebagai media pembelajaran terkadang dapat dialihkan oleh aplikasi dan konten lainnya. Sehingga dalam intensitas penggunaanya ada yang menampilkan perilaku baik maupun menyimpang. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan sikap mahasiswa dapat terpengaruh ketika mengakses smartphone sebagai media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana intensitas penggunaan smartphone dalam mengakses materi perkuliahan yang dilakukan oleh mahasiswa KPI UIN Jakarta angkatan ? Bagaimana pengaruh penggunaan smartphone terhadap sikap mahasiswa KPI UIN Jakarta angkatan dalam mengakses materi perkuliahan? Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik dengan pendekatan kuantitatif. Dimana teknik sampel yang digunakan ialah simple random sampling dengan jumlah responden sebanyak 86 orang. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sikap yang dikemukakan oleh Secord & Backman (1964) memiliki tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan konatif. Kemudian teori intensitas yang dikemukakan oleh Yanica (2014) terdiri dari dua aspek, yaitu durasi dan frekuensi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Ha diterima yang artinya, terdapat pengaruh positif antara intensitas penggunaan smartphone terhadap sikap mahasiswa dalam mengakses materi perkuliahan. Intensitas penggunaan smartphone mempengaruhi sikap mahasiswa sebesar 63.2%. sedangkan sisanya 36.8% dipengaruhi oleh faktor diluar penelitian ini. Kata Kunci : Intensitas, Smartphone, Sikap, Materi Kuliah. i

6 KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberikan kenikmatan, kekuatan, kemudahan dan ilmu pengetahuan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini adalah karya ilmiah yang dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi tingkat sarjana (S1) Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti ingin mengucapkan rasa terimakasih yang mendalam kepada semua pihak yang dengan tulus dan ikhlas telah memberikan bantuan, dorongan serta motivasi untuk peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada: 1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Suprato, M. Ed, Ph, D. Wakil dekan I Bidang Akademik Dr. Siti Napsiyah, S, Ag, Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Dr Sihabudin Noor, M. Ag dan Wakil Dekan Bidang III Bidang Kemahasiswaan, Cecep Castrawijaya, M.A dan kepada seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. 2. Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Dr. Armawati Arbi, M. Si dan Sekertaris Jurusan, Dr. Edi Amin, M. A. 3. Dosen Pembimbing skripsi, Dr. Ibnu Qoyim, MS. yang memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Dosen penasehat akademik KPI C 2016, Dra. Rochima Imawati, M. Psi, dan kepada mahasiswa mahasiswa KPI C Angkatan Kepada Kedua Orang Tua saya, Peneliti ucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada Ibu Hj. Elyanah yang sudah kerja keras banting tulang agar saya selalu mendapat pendidikan terbaik dan sekolah setinggitingginya serta Bapak H. Indra semoga Allah berikan kesehatan serta kebahagiaan yang tak terhingga. 6. Kepada nenek saya, Ibu Hj. Sopiah yang sudah mendukung saya. 7. Kepada kedua adik saya M. Farras dan M. Farhad yang telah menjadi motivasi saya agar ingin cepat lulus. ii

7 8. Kepada saudara Elmo Gozi F. yang sudah bersedia menyempatkan waktunya untuk mengurus semua kehidupan saya beberapa tahun ini. Semoga Allah meridhoi kita. 9. Kepada sahabat-sahabatku Asasi, Ema, Novita, Nesa, Alifah yang selalu membantu mengingatkan akan kewajibanku sebagai mahasiswa selama hampir 4 tahun ini. Demikianlah skripsi ini peneliti persembahkan, besar harapan peneliti agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca dan bagi peneliti sendiri. Jakarta, 19 Maret 2020 Annisah Nahdah Indrawan NIM iii

8 DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... i ii iv vi DAFTAR LAMPIRAN... vii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Batasan Masalah... 6 C. Rumusan Masalah... 6 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 7 E. Tinjauan Kajian Terdahulu... 7 F. Sistematika Penulisan... 8 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori dan Konsep Pengaruh Sikap Intensitas Smartphone Materi Kuliah B. Kerangka Pemikiran C. Hipotesis BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel B. Tempat dan Waktu Penelitian C. Paradigma dan Pendekatan Penelitian D. Sumber Data E. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian F. Instrumen Penelitian G. Teknik Pengumpulan Data H. Uji Instrumen Uji Validitas iv

9 2. Uji Reliabilitas I. Teknik Analisis Data Uji Normalitas Korelasi Person Product Moment Regresi Linier Sederhana Koefisien Determinasi BAB IV. TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Penelitian B. Pembahasan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 49j v

10 DAFTAR TABEL Tabel 3. 1 Skala Likert Tabel 3. 2 Nilai Tingkat Koefisien Korelasi Tabel 4. 1 Data Responden Berdasarka Jenis Kelamin Tabel 4. 2 Data Responden Berdasarkan Usia Tabel 4. 3 Data Responden Berdasarkan Matakuliah Tabel 4. 4 Skor Variabel (X) Intensitas Frekuensi Tabel 4. 5 Skor Variabel (X) Intensitas Durasi Tabel 4. 6 Skor Variabel (Y) Kognitif Tabel 4. 7 Skor Variabel (Y) Afektif Tabel 4. 8 Skor Variabel (Y) Konaif Tabel 4. 9 Hasil Uji Validitas Variabel X (Intensitas) Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Y (Sikap) Tabel Hasil Uji Reliabilitas Variabel Intensitas Tabel Hasil Uji Reliabilitas Variabel Sikap Tabel Hasil Uji Normalitas Tabel 4. 14Hasil Uji Korelasi Person Product Moment Tabel Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Tabel Hasil Koefisien Determinasi vi

11 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran 2 Tabulasi Data Variabel X dan Y Menggunakan Ms. Excel 2016 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Hasil Uji Validitas Hasil Uji Reliabilitas Hasil Uji Normalitas Data Hasil Uji Korelasi Person Product Moment Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Hasil Uji Koefisien Determinasi Hasil Hitung Skor Kuesioner Variabel Intensitas dan Sikap vii

12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu kaidah terpenting dalam ranah sosial. Tanpa komunikasi, manusia bisa dikatakan tersesat dalam belantara kehidupan ini. Di dalam Islam, Allah menciptakan berbagai macam makhluk hidup. Ada berbagai suku dan budaya yang berbeda termasuk bahasa dan cara berkomunikasi suatu individu dan kelompok. Cara berkomunikasi terus berjalan seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat, biasa kita sebut sebagai teknologi komunikasi. Hal tersebut tentu mempengaruhi dunia pendidikan sebab penggunaan teknologi kini telah menjadi kebutuhan penting bagi setiap individu. Dalam konteks ini penggunaan alat teknologi mampu membantu tugas-tugas manajemen pendidikan dan memberi kemudahan untuk mengakses sumber-sumber materi perkuliahan. Dengan terjadinya perkembangan teknologi tersebut, maka peran dosen dituntut untuk menciptakan suatu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan mahasiswa untuk terlibat didalam proses pembelajaran dan mengikuti perkembangan zaman. Salah satu gambaran tingkat keberhasilan selama menjalankan proses belajar yaitu sikap mahasiswa itu sendiri dalam mengakses materi perkuliahan. Sikap mahasiswa terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak pada objek tersebut. Sikap adalah pandanganpandangan atau perasaan pada diri mahasiswa yang disertai kecenderungan untuk bertindak. Suatu sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek. 1 1 Saiffudin Azwar, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), 1995, h

13 Ada berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi sikap. Salah satunya yaitu lembaga pendidikan yang sangat menentukan sistem kepercayaan, sehingga tidak heran jika pada konsep tersebut sangat mempengaruhi sikap mahasiswa. Seperti yang telah kita ketahui dalam buku panduan akademik, UIN Syarif Hidayatullah sendiri adalah salah satu universitas yang terus berusaha menyetarakan pendidikan dan ilmu digital. Hal tersebut dapat kita lihat melalui program outcomes jurusan KPI. Program tersebut bertujuan menghasilkan mahasiswa yang memiliki kemampuan menerapkan keahlian di bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang ilmu Komunikasi. 2 Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sikap mahasiswa yaitu penggunaan smartphone sebagai alat penunjang dalam mengakses materi perkuliahan. Kehadiran smartphone dalam kehidupan sekarang ini merupakan suatu lompatan besar dalam sejarah komunikasi manusia. Salah satu kelebihan smartphone adalah dapat memberikan keleluasaan bagi para penggunanya untuk berkomunikasi dan mengakses informasi dimanapun dan kapanpun, bahkan sambil bergerak sekalipun. 3 Dewasa ini smartphone telah menjadi kebutuhan penting bagi setiap orang. Hal tersebut dikarenakan adanya kebutuhan akan informasi, pendidikan, hiburan dan juga akses pengetahuan dari belahan bumi yang berbeda. Kemajuan teknologi dan informasi serta semakin canggihnya perangkat-perangkat yang diproduksi oleh industry, telah menghadirkan dunia dalam genggaman. Istilah ini sejajar dengan apa yang dikemukakan oleh Thomas sebagai the world is flat yaitu bahwa dunia semakin rata dan setiap orang bisa mengakses apapun juga dari sumber manapun. 2 Internet: Pedoman Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, diakses pada tanggal 2 Januari 2020, httpps:// UIN-Syarif-Hidayatullah-Jakarta.pdf 3 Suranto Aw, Komunikasi Sosial Budaya, (Yogyakarta: Graha Ilmu,2010), h

14 Gambar 1. Jumlah Pengguna Smartphone di Indonesia Tahun 2017 Dari data umum masyarakat di Indonesia, terlihat pengguna smartphone mencapai 371,4 juta pengguna atau 142 persen dari total populasi sebanyak 262 juta jiwa. Artinya, rata-rata setiap penduduk memakai 1,4 telepon seluler karena satu orang terkadang menggunakan 2-3 kartu telepon seluler. Sementara kaum urban Indonesia mencapai 55 persen dari total populasi. Berdasarkan data wearesocial.sg, pengguna internet di Indonesia mencapai 132,7 juta dengan penetrasi sekitar 51 persen dari populasi. Sementara untuk penetrasi mengguna media sosial aktif meningkat 34 persen, dan penetrasi pengguna media sosial mobile aktif bertambah 39 persen. 4 Smartphone yang pada awalnya diniatkan sebagai media komunikasi, sekarang data pun mampu dikirim melalui media tersebut. Berbagai macam kegunaan yang dirasakan sangat membantu dan mempermudah mahasiswa. Adanya smartphone, telah menjadi alat untuk mengakses materi kuliah dan saling berbagi dari dosen ke mahasiswa dan dari mahasiswa ke mahasiswa lainnya. 4 Databoks.katadata.co.id, Pengguna Smartphone di Indonesia Diakses pada 28 Desember 2019, 3

15 Selain itu berbagai macam aplikasi dapat di install di smartphone, layanan sosial media seperti Operamini, WatsApp, Facebook, Instagram dan lainnya. Bukan hanya sebagai media sosial, menurut Mufid anakanak usia sekolah lebih suka dengan aplikasi game. 5 Namun terdapat fakta menarik, Penelitian Cambridge International melalui Global Education Census menunjukan pelajar Indonesia sangat akrab dengan teknologi, bukan hanya media sosial namun juga untuk kebutuhan pembelajaran. 6 Hasil penelitian yang baru pertama kali dilakukan dan dirilis secara global pada tanggal 13 November 2018 itu menunjukkan bahwa pelajar Indonesia termasuk pengguna teknologi tertinggi di dunia dalam bidang pendidikan. Sekitar 67% pelajar di Indonesia menggunakan smartphone saat belajar di dalam kelas. Gambar 2. Intensitas Durasi dan Frekuensi Penggunaan Smartphone di Indonesia lebih dari 8 jam perhari Fakta lainnya, sebuah survei yang dilakukan CLSA pada 2015 menunjukan sebanyak 36 persen pengguna smartphone Indonesia menghabiskan waktu 4-8 jam dalam sehari untuk intensitas penggunaan 5 Muhammad Mufid, ETIKA dan FILSAFAT KOMUNIKASI (Jakarta: KENCANA, 2012), h Internet: Siswa Indonesia Pemakai Teknologi Tertinggi Dunia, Diakes pada tanggal 2 Januari /read/2018/12/11/ /wah-siswa-indonesia-pemakaiteknologi-tertinggi-dunia-ini-7-faktanya?page=all 4

16 smartphonenya. Dari gambar diatas terlihat 90% pengguna smartphone memerlukan waktu tidak kurang dari 2 jam per hari dalam menggunakan perangkat ponsel pintar. Bahkan, 32,5 persen pengguna smartphone ini membutuhkan lebih dari 8 jam untuk mengakses ponselnya. Pada saat proses belajar dikelas, intensitas penggunaan smartphone akan meningkat tergantung kebutuhan mahasiswa dalam mengakses materi perkuliahan. 7 Tampilan pada smartphone yang terlihat lebih hidup dibanding melihat buku dapat mendorong minat mahasiswa untuk mengakses materi perkuliahan dan ikut aktif dalam proses pembelajaran. Menurut Rianto dkk, intensitas penggunaan mobile learning merupakan pembelajaran yang unik karena mahasiswa dapat dengan mudah mengakses materi perkuliahan sehingga dapat meningkatkan perhatian mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan 8 Meskipun penggunaan smartphone dianggap dapat mempermudah berjalannya proses perkuliahan, banyak dari kalangan civitas akademika memandang bahwa smartphone banyak membawa dampak negatif terhadap sikap, seperti: 1. Menghilangkan konsentrasi dalam kelas 2. Timbul sikap apatis terhadap lingkungan 3. Muncul fenomena nomophobia 4. Pemakai smartphone dianggap berperilaku hedonis 5. Menurunnya budaya literasi media cetak 6. Pengguna smartphone dianggap lebih banyak mengakses info yang bersifat hormonal yang dapat menghambat proses perkuliahan. Penyebabnya karena terdapat banyak konten yang beredar di pasaran masih didominasi konten hiburan yang memiliki aspek pendidikan yang kurang. Sehingga kehadiran smartphone untuk media pembelajaran, terkadang dapat dialihkan oleh aplikasi dan konten lainnya yang juga tersedia pada smartphone. Sehingga dalam penggunaannya ada mahasiswa yang 7 Internet: Databoks.co.id, Intensitas Pengguna Smartphone 8 Jam perhari 8 Siti Fatimah dan Yusuf Mufthi, Pengembangan Media Pembelajaran Ipa-Fisika Smartphone Berbasis Android Sebagai Penguat Karakter Sains Siswa. J. Kaunia, Vol X, No, I, April 2014 h. 60 5

17 menampilkan perilaku baik maupun menyimpang ketika sedang mengakses materi perkuliahan menggunakan smartphone. Dapat dilihat dari Intensitas penggunaan smartphone untuk mengakses materi perkuliahan. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan sikap mahasiswa dapat terpengaruh ketika sedang mengakses materi perkuliahan menggunakan smartphone sebagai media pembelajaran. Hal tersebut menjadikan peneliti tertarik untuk melihat adanya intensitas penggunaan smartphone untuk mengakses materi perkuliahan serta sikap mahasiswa sebagai pengguna smartphone dalam mengakses materi perkuliahan. Hal ini perlu diuji menggunakan beberapa teori di antaranya teori sikap yang fokus kepada kognitif, afektif, dan konatif serta teori intensitas yang fokus pada aspek frekuensi dan durasi. Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Intensitas Penggunaan Smartphone terhadap Sikap Mahasiswa KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam Mengakses Materi Perkuliahan. B. Batasan Masalah Tujuan dari pembatasan masalah adalah untuk menghindari penelitian yang terlalu luas dan agar peneliti tidak terpengaruh oleh banyaknya masalah komunikasi yang ada, maka penelitian ini memiliki batasan penelitian, yaitu: 1. Mahasiswa yang diteliti adalah mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Penyiaran Islam Angkatan Hanya matakuliah yang menggunakan smartphone untuk mengakses materi perkuliahan semester 7. C. Rumusan Masalah Dari latar belakang seperti tergambar diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana intensitas penggunaan smartphone dalam mengakses materi perkuliahan yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Angkatan ? 6

18 2. Bagaimana pengaruh penggunaan smartphone untuk mengakses materi perkuliahan terhadap sikap mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Angkatan ? D. Tujuan Peneletian dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui intensitas penggunaan smartphone dalam mengakses materi perkuliahan oleh mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Angkatan Untuk mengetahui pengaruh penggunaan smartphone terhadap sikap mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Angkatan b. Manfaat Penelitian 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat melengkapi atau memberikan referensi dan wawasan baru bagi pengembangan Ilmu Komunikasi dan Teori-Teori Komunikasi, khususnya mendalami teori sikap. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi kalangan akademisi bahwa alat komunikasi yang semakin berkembang, tentu memberi perbedaan perilaku komunikasi dan sikap dalam aktivitas sehari-hari. 2. Secara praktis, Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi, masukan dan wacana yang bermanfaat khususnya untuk penulis dan masyarakat luas yang terlibat dalam bidang komunikasi. Selain itu, penelitian ini bia memberikan gambaran produk yang halal untuk dikonsumsi. Agar masyarakat memahami pentingnya seberapa besar intensitas penggunaan smartphone terhadap sikap dalam mengakses materi perkuliahan. E. Tinjauan Kajian Terdahulu Berdasarkan kajian pustaka yang telah di telaah oleh peneliti, terdapat keseragaman penelitian dahulu yang dapat digunakan peneliti sebagai referensi tambahan kepustakaan. 1. Pada tahun 2019 telah ditulis skripsi dengan judul Pengaruh intensitas mengakses media sosial terhadap sikap mahasiswa fakultas 7

19 syariah dan hukum melalui akun instagram Millen Cyrus yang ditulis oleh Amalia Asyiffa Rahman (KPI UIN Jakarta). Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa intensitas mengakses berpengaruh sebesar 13,5% terhadap sikap mahasiswa. 2. Pada tahun 2019 telah ditulis skripsi dengan judul Pengaruh intensitas mengakses instagram korean pop terhadap perilaku fanatisme pada mahasiswa Jurusan Dirasat Islamiyah UIN Jakarta. Yang ditulis oleh Dea Hastika (KPI UIN). Penelitian ini menggunakan uji regresi ordinal. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa intensitas mengakses instagram video korean pop memengaruhi perilaku fanatisme sebesar 45,8%. 3. Pada tahun 2016 telah ditulis skripsi dengan judul Pengaruh intensitas penggunaan smartphone terhadap perilaku komunikasi siswa kelas XI di SMP Negeri 3 Sungguminasa. Yang ditulis oleh Chatur Septyawan (UIN Alauddin Makasar). Penelitian ini menggunakan uji regresi linier sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh penggunaan smartphone mampu mempengaruhi perilaku komunikasi siswa sebesar 45,8% F. Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran secara sederhana agar mempermudah penulisan skripsi ini, maka peneliti membagi menjadi lima bagian yang terdiri dari: BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan merupakan dasar penyusunan penelitian ini. Dalam bab ini, pembahasan yang meliputi pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah, Masalah dan fokus Permasalahan, Tujuan Penelitian, Manfaat penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini berisikan tentang teori dan variable-variabel yang mendukung terlaksananya penelitian. Yaitu pengertian teori terkait intensitas, sikap, smartphone, materi kuliah, kerangka pemikiran, hipotesis. 8

20 BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian ini berisikan penjelasan tentang populasi dan sampel, tempat dan waktu penelitian, paradigma dan pendekatan penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data. Teknik pengolahan data, teknik analisa data. BAB IV : TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan penjelasan mengenai hasil temuan yaitu deskripsi data responden, uji validitas responden, uji realibilitas, deskripsi variabel X, deskripsi variabel Y dan pembahasan hasil pengaruh intensitas penggunaan smartphone terhadap sikap mahasiswa, uji normalitas, koefisien korelasi. BAB V : PENUTUPAN Bab ini memuat kesimpulan dan keseluruhan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dan saran-saran. 9

21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori dan Konsep 1. Pengaruh Pengaruh adalah suatu efek yang tegar dan membentuk terhadap pikiran dan perilaku manusia baik sendiri-sendiri maupun kolektif. 9 1 Sedangkan menurut Badudu dan Zain pengaruh adalah daya yang menyebabkan sesuatu terjadi, sesuatu yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain dan tunduk atau mengikuti karena kuasa atau kekuasaan orang lain. 2 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. 3 Pengaruh dibagi menjadi dua. Pengaruh positif yaitu pengaruh yang memberi manfaat dan membawa kebaikan sedangkan pengaruh negatif adalah pengaruh yang membawa keburukan bahkan dapat merugikan. Berdasarkan konsep pengaruh tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu reaksi sikap atau perilaku yang timbul atas suatu dorongan untuk membentuk suatu keadaan. 2. Sikap a. Definisi Sikap Menurut Heri Purwanto, (1998 : 62) mengartikan sikap adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai sikap objek. Sikap dalam kerangka pemikiran yang diwakili oleh para ahli psikologi seperti Louis Thurstone (1928; salah seorang tokoh terkenal 1 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, (Depok: Yayasan Penerbit Universitas Indonesia, 2000), h Badudu, J.S dan Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001), h Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka, 2005), h

22 di bidang pengukuran sikap), Rensis Likert (1932; juga seorang pionir di bidang pengukuran sikap), dan Charles Osgood adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak pada objek tersebut. Secara lebih spesifik, Thuratone sendiri memformulasikan sikap sebagai derajat afek positif atau afek negative terhadap suatu objek psikologis. 4 Kelompok pemikiran yang kedua diwakili oleh para alhi seperti Chave (1928), Bogardus (1931), LaPierre (1934), Mead (1934), dan Gordon Allport (1935). Menurut kelompok pemikiran ini, sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Sedangkan menurut kelompok pemikiran yang ketiga, Secord & Backman (1964) suatu sikap merupakan konstelasi komponenkomponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek. Sikap dinyatakan dalam tiga domain ABC yaitu Affect, Behaviour dan Cognition. Affect adalah perasaan yang timbul (senang dan tidak senang), Behaviour adalah perilaku yang mengikuti perasaan itu (mendekat dan menghindar) dan Cognition adalah penilaian terhadap objek sikap (bagus dan tidak bagus). 5 b. Aspek-aspek Sikap Struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang paling menunjang, yaitu: 6 1) Kognitif Komponen kognitif merupakan representasi seseorang mengenai apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen kognitif berisi kepercayaan stereotype yang dimiliki 4 Saiffudin Azwar, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), 1995, h Sarwono, Sarlito W, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h Saifudin Azwar, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya (Jogjakarta: Pustaka Belajar, 1995), h

23 individu mengenai sesuatu dapat disamakan penanganan (opini) terutama apabila menyangkut masalah isu atau problem yang kontroversial. Kepercayaan dari apa yang telah kita lihat atau apa yang telah kita ketahui. Berdasarkan apa yang telah kita lihat itu kemudian terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau karakteristik umum suatu objek. 2) Afektif Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin adalah mengubah sikap komponen afektif disamakan dengan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. Pada umumnya, reaksi emosional yang merupakan komponen afektif ini banyak dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang kita percayai sebagai benar dan berlaku bagi objek termaksud. 3) Konatif Komponen konatif merupakan aspe kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Dan berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak / bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu. Dan berkaitan dengan objek yang dihadapinya adalah logis untuk mengharapkan bahwa sikap seseorang adalah dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku. Konsistensi antara kepercayaan sebagai komponen kognitif, perasaan sebagai komponen afektif, dengan tendensi perilaku sebagai komponen konatif seperti itulah yang menjadi landasan dalam usaha penyimpulan sikap yang dicerminkan oleh jawaban terhadap skala sikap. c. Faktor yang Mempengaruhi Sikap Dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya. 12

24 Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap yaitu: 1. Pengalaman Pribadi Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. 2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antaralain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut. 3. Pengaruh Kebudayaan Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang memberi corak pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya. 4. Media Massa Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media komunikasi lainnya, berita yang seharusnya factual disampaikan secara obyektif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya, akibatnya berpengaruh terhadap konsumennya. 5. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama Konsep moral dan ajaran dari Lembaga Pendidikan dan Lembaga agama sangat menentukan system kepercayaan tidaklah mengeherankan jika kalua pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap. 6. Faktor Emosional Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. 13

25 3. Intensitas a. Definisi Intensitas Intensitas berarti keadaan tingkatan atau ukuran intensnya. Intens berarti kekuatan, efek, berkobar-kobar (tentang perasaan), sangat emosional (tentang orang). Dengan kata lain, yaitu sungguh-sungguh dan terus menerus mengerjakan sesuatu hingga memperoleh hasil yang optimal. Menurut Yanica intensitas merupakan suatu kegiatan seseorang yang mempunyai hubungan erat dengan perasaan. Perasaan senang terhadap kegiatan yang akan dilakukan dapat mendorong orang yang bersangkutan melakukan kegiatan tersebut secara berulang- ulang. 7 Intensitas juga bisa diartikan sebagai kekuatan yang mendukung pendapat maupun sikap. 8 Menurut Ajzen, intensitas yaitu suatu usaha seseorang dalam melakukan tindakan tertentu. Suatu tindakan yang dilakukan pada kurun waktu tertentu dan memiliki jumlah volume tindakan dikatakan memiliki intensitas. 109 b. Aspek Intensitas Dari pendapat para ahli yang telah dijelaskan dalam jurnal nasional maupun internasional sebelumnya, dapat kita simpulkan bahwa intensitas memiliki dua aspek yaitu Durasi Durasi kegiatan adalah berapa lamanya kemampuan penggunaan untuk melakukan kegiatan. Dari aspek ini dapat dipahami bahwa motivasi akan terlihat dari kemampuan seseorang menggunakan waktunya untuk melakukan kegiatan. 7 Landesi, Andarwati. Citra Diri Ditinjau dari Intensitas Penggunaan Media Jejaring Sosial Instagram pada Siswa Kelas XI SMAN 9 Yogyakarta, E- Jurnal Bimbingan dan Konseling, Edisi 3, Tahun ke-5, hal. 7, 2016, Universitas Negeri Yogyakarta. 8 Chaplin J, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm Frisnawati, Awaliya. Hubungan Antara Intensitas Menonton Reality Show dengan Kecenderungan Perilaku Prososial pada Remaja Fakultas Psikologi, Universitas Ahmad Dahlan Putri, Adinda. Pengaruh Intensitas Mengakses Youtube Channel Gita Savitri Devi Dalam Segmen Beropini Terhadap Perilaku Modelling Followers Remaja KPI UIN Jakarta

26 2. Frekuensi Frekuensi dapat diartikan dengan kekerapan atau kejarangan kerapnya, frekuensi yang dimaksud adalah seringnya kegiatan itu dilaksanakan dalam periode waktu tertentu. Misalnya, sering menggunakan smartphone dalam beberapa kurun waktu 4. Smartphone (HP) 1) Fase Perkembangan Everett M Rogers (1986:26) mencatat tentang empat fase perkembangan komunikasi manusia dalam perkembangan teknologi komunikasi. Fase-fase tersebut ialah: 1. The Writing era Era komunikasi dimulai dengan tulisan yang mulai bisa dipahami yang dipelopori oleh bangsa Sumeria. Hal ini dikembangkan lebih jauh saat ditemukannya mesin cetak oleh Gutenberg, walau demikian pada masa-masa awal penggunaan mesin cetak itu hanyalah untuk menggkopi kitab yang sebelumnya telah ditulis tangan oleh kalangan gereja dan tersebar sangat terbatas hingga masa renaisans. 2. The Printing Era Fase ini komunikasi manusia lebih maju dengan memanfaatkan teknologi cetak yang berawal dari Cina dengan ditemukannya bahan baku pembuatan kertas. 3. Telecommunication era Berimplikasi pada pengertian komunikasi dengan jarak yang berjauhan (communication at a long distance). Pada era ini sangat berkembang pesat dan mulai memasuki era teknologi elektronika. Samuel Morse menemukan suatu cara menyampaikan pesan melalui telegraf dan selanjutnya memicu para ahli untuk mengembangkan teknologi yang lebih baru. Bahkan perkembangan selanjutnya penyampaian 15

27 pesan tidak lagi memakai kabel melainkan dengan pancaran frekuensi dan bahkan kehadiran satelit. 4. Interactive communication era Telekomunikasi terjadi antara dua media yang berbeda dan difasilitasi dengan keberadaan komputer. Dalam era ini terdapat penemuan sederhana yang menghasilkan perangkat yang lebih kecil, lebih canggih dan lebih fleksibel dalam penggunaannya. 12 2) Fungsi Smartphone dalam Pembelajaran Smartphone tidak hanya bisa digunakan untuk menerima dan menelpon, tetapi juga untuk mengirim SMS, mengirim dan menerima gambar dan juga dokumen. Masing-masing jenis smartphone berbeda satu sama lain tentang fasilitas yang disediakan. Terlebih dari itu, smartphone sekarang banyak jenis dan variasi fasilitas yang disediakan misalnya bisa merekam gambar dan melakukan browsing. Smartphone dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat untuk bertukar materi perkuliahan antara dosen ke mahasiswa maupun dari mahasiswa ke mahasiswa. Mahasiswa juga dapat membuat makalah, slide power point, dan melakukan ujian online menggunakan smartphone yang dimiliki. 13 3) Fenomena Smartphone dalam Sistem Komunikasi Indonesia Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia dikejutkan dengan pola komunikasi lewat Smartphone. Media ini jelas mengubah perilaku komunikasi dan sikap masyarakatnya. Ada beberapa catatan tentang perkembangan baru dalam sistem komunikasi Indonesia, terutama kaitannya dengan pengunaan Smartphone Rulli Nasrullah, Komunikasi Antar Budaya di Era Budaya Siber (jakarta: Prenadamedia Group, 2012), h Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h Rulli Nasrullah, Komunikasi Antar Budaya di Era Budaya Siber (jakarta: Prenadamedia Group, 2012), h

28 a. Komunikasi melalui Smartphone adalah bentuk revolusi komunikasi yang sedang melanda Indonesia. Bahkan, para remaja dan anak muda lain saat ini banyak yang menggunakan Smartphone. Artinya, memperlancar komunikasi di indonesia karena tidak lagi dijalankan melalui pesawat telepon rumah. b. Komunikasi Smartphone telah menurunkan minat baca masyarakat. Berdasarkan Survei dilakukan Pew Research Center dengan responden orang di 27 negara yang dilakukan pada 14 Mei sampai 12 Agustus Dalam survei untuk melihat perbandingan kepemilikan smartphone dan telepon seluler biasa di antara orang dewasa tersebut, terungkap posisi Indonesia berada di urutan ke-24 dari 27 negara. Dari seluruh orang dewasa pemilik smartphone di Indonesia, 42 persen memiliki smartphone, 28 mempunyai HP biasa, dan 29 persen tidak memiliki HP. 15 c. Komunikasi dengan Smartphone telah memunculkan praktik bisnis ilegal. d. Fenomena Komunikasi dengan menggunakan Smartphone tidak mengindahkan etika dalam penggunaannya. Mahasiswa menggunakan Smartphone untuk membalas chatting ketika dosen sedang mengajar e. Penggunaan Smartphone di Indonesia lebih digunakan untuk gaya hidup bukan untuk kebutuhan berkomunikasi. Ketika saya melakukan observasi dalam beberapa mata kuliah, saya menemukan ada beberapa mahasiswa yang membuka aplikasi lain ketika sedang mengakses materi kuliah menggunakan smartphone. 6. Smartphone juga bisa digunakan untuk dakwah. Seperti salah satu dosen di FIDKOM UIN Jakarta, yaitu pak Sunandar. 15 Internet: Survey Kepemilikan Smartphone di Indonesia, diakses 2 Januari /full&view=ok (Diakses pada 2 Januari 2020) 17

29 Beliau membuat video dakwah yang kemudian di edit dan disebarkan menggunakan smartphone. 4. Materi Kuliah Sgesuai dengan misi UIN Syarif Hidayatullah yaitu menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan untuk pengembangan keilmuan, transformasi sosial, dan peningkatan daya saing bangsa. 16 Serta visi yang sama tercantum dalam program outcomes KPI yaitu untuk menghasilkan mahasiswa yang memiliki kemampuan menerapkan keahlian di bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam, baik mahasiswa maupun dosen saling bekerjasama dalam kemajuan Pendidikan khususnya dalam bidang teknologi. Daya saing tinggi menuntut mahasiswa maupun dosen agar dapat terus bersaing dan mengikuti perkembangan jaman. Terkait dengan tugas utama dosen, pengembangan bahan ajar merupakan salah satu unsur yang harus dipenuhi keutamaanya dalam pembelajaran. Pengembangan bahan ajar matatakuliah tidak lepas dari rangakain pengembangan kurikulum program studi. Produk bahan ajar sedapat mungkin mengacu pada kompetensi dan kebutuhan pengguna lulusan. Bahan ajar, baik dalam bentuk tertulis atau tidak, hendaknya disusun secara sistematis sehingga mampu menciptakan lingkungan/suasana memungkinkan terjadinya proses pembelajaran. Saat ini, semakin beragam matakuliah yang menggunakan alat bantu untuk mengakses materi perkuliahan. Alat Bantu adalah perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan untuk membantu pelaksanaan perkuliahan dalam rangka meningkatkan pemahaman peserta kuliah tentang suatu fenomena. Salah satunya yaitu smartphone. 16 Internet: Pedoman Akademik, diakses pada tanggal 5 Januari

30 B. Kerangka Pemikiran Intensitas Variabel (X) Sikap Variabel (Y) -Frekuensi -Durasi -Aspek Kognitif -Aspek Afektif -Aspek Konatif Pengaruh intensitas terhadap sikap Gambar 3 Kerangka Berpikir C. Hipotesis Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah hipotesis asosiatif. Hipotesis asosiatif merupakan hipotesis yang dirumuskan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat hubungan/pengaruh. Sedangkan menurut sifat hubunganya, yang digunakan adalah hipotesis hubungan sebab akibat (kausal). Hipotesis hubungan sebab akibat merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan yang bersifat sebab akibat antara dua variabel atau lebih 17. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: (Ha): Ada pengaruh intensitas penggunaan Smartphone terhadap sikap mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Angkatan Siregar Sofiyan, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h

31 (Ho): Tidak ada pengaruh intensitas penggunaan Smartphone terhadap sikap mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Angkatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi penelitian merupakan sekumpulan elemen atau unsur yang menjadi objek sebuah penelitian yang dapat berbentuk sebuah Lembaga, individu, kelompok, dokumen ataupun konsep sehingga objek tersebut dapat menjadi sumber data penelitian. 1 Populasi ditunjukan dengan sekumpulan orang atauu objek yang memiliki kesamaan dalam suatu hal yang akan membentuk inti masalah dalam suatu penelitian. 2 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan yang mengikuti matakuliah semester 7 dan mengakses materi kuliah menggunakan smartphone. b. Sampel Sampel adalah wakil dari sebagian populasi yang merupakan sumber asli dari penelitian yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara khusus. 3 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Dikatakan simple karena pengambilan anggota sample dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan starta yang ada dalam populasi itu. 4 Cara mengetahui jumlah responden yang menjadi sampel penelitian akan dihitung menggunakan rumus Slovin. Rumus slovin untuk menentukan ukuran sampel minimal (n) jika diketahui ukuran populasi (N) 1 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2005), cet. Ke-3, h Ahmad Jamili dan Sari Winahjoe, Dasar-dasar Riset Pemasaran, (Yogyakarta: Media Widya Mandala, 1992), cet. Ke-1, h Ahmad Jamili dan Sari Winahjoe, Dasar-dasar Riset Pemasaran, h Martono, Nanang, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h

32 pada taraf signifikansi a. sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan yaitu 10%. Adapun rumus slovin adalah sebagai berikut: 5 N n = 1 + N(e) 2 Keterangan: n = jumlah sampel yang dicari N = jumlah populasi e = nilai error (10%) Dalam penelitian ini, derajat eror yang ditentukan adalah 10%. Populasi Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Angkatan 2016 dan 2017 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah 611 orang, maka: 611 n = (0,1) 2 n = ,11 = = 86 orang Teknik sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel penelitian, sampel diambil dari total populasi sebagai wakil dari seluruh populasi yang merupakan mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Jakarta Angkatan yang pernah mengakses materi perkuliahan menggunakan smartphone. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dilaksanakannya penelitian ini yaitu observasi yang dilakukan dalam matakuliah yang diteliti serta melakukan penyebaran kuesioner melalui google form kepada mahasiswa KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang mengakses materi kuliah menggunakan smartphone. 5 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2006) h

33 Waktu dilakukannya penelitian ini memiliki tenggat waktu enam bulan yang meliputi melakukan pengamatan, menyebarkan kuesioner dan melakukan analisa hasil kuesioner. C. Paradigma dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik atau klasik. Paradigma positivistik menempatkan teori sebagai titik tolak utama dalam kegiatan penelitiannya. Teori dalam penelitian berparadigma positivistik menjadi sumber jawaban utama atas berbagai rasa ingin tahu dari para peneliti. 6 Dalam paradigma positivistik, teori memberi pedoman tentang kerangka berpikir yang harus dimiliki oleh peneliti, bagaimana cara mengumpulkan data yang baik, siapa yang harus diteliti, hingga cara penafsiran data yang terkumpul dilapangan. Paradigma positivistik melihat realitas sosial sebagai realitas yang real dan diatur kaidah-kaidah tertentu yang berlaku universal walaupun kebanyakan pengetahuan itu mungkin hanya bisa diperoleh secara probabilistik. 7 Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang termasuk paradigma positivistik. Pendekatan kuantitatif bertujuan menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. D. Sumber Data Sumber data merupakan bagaimana peneliti mendapatkan informasi terkait data yang dibutuhkan dalam penelitian. Data dibedakan menjadi dua berdasarkan sumbernya: 1. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari sumber datanya. Data primer dalam penelitian ini menggunakan data yang diperoleh penyebaran kuesioner kepada responden mahasiswa KPI yang mengakses materi kuliah menggunakan smartphone. 6 Babbie Earl, The Practice of social research (California: Wardsworth Publishing Company, 1992) h L, W. Neuman (1997), Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. 22

34 2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi. 8 Penelitian ini menggunakan data buku, jurnal, internet dan skripsi yang berkaitan dengan objek penelitian tentang intensitas dan sikap. E. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 1. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang sangat berkaitan satu dengan yang lainnya, yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). 9 Variabel bebas (independent) Variabel bebas (independent) adalah variabel yang menjadi sebab atau merubah/ memengaruhi variabel lain. Sering juga disebut dengan variabel bebas, predictor, stimulus, eksogen atau antecendent. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu intensitas penggunaan smartphone. Variabel terikat (dependent) Variabel dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain (variabel bebas). Variabel ini juga sering disebut variabel terikat, variabel responsa tau endogen. 10 Variabel inilah yang sebaiknya dikupas dalam-dalam pada latar belakang penelitian. Berikan porsi yang lebih dalam membahas variabel terikat daripada variabel bebasnya karena merupakan implikasi dari hasil penelitian. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 8 Suryani Hendrayani, Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Preneda Group, 2015), h Siregar Syofian, Metode Penelitian Kuantitatif: dilengkapi dengan perbandingan perhitungan manual & spss, (Jakarta: kencana, 2017), h Muslich Anshori, Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Surabaya: Airlangga University press, 2009), h

35 2. Definisi Operasional Penelitian Variabel harus didefinikan secara operasional agar lebih mudah untuk dicari pengukurannya antara variabel yang satu dengan yang lainnya serta pengukurannya. Peneliti dapat mengalami kesulitan dalam menentukan pengukuran hubungan antar variabel yang bersifat konseptual jika tanpa adanya operasional variabel. Menurut Koentjaraningrat mengutip dari Young tahun 1991, bahwa definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik atau mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain. Penekanan pengertian definisi operasional ialah pada kata dapat diobservasi. Apabila seorang peneliti melakukan suatu observasi terhadap suatu gejala atau obyek, maka peneliti lain juga dapat melakukan hal yang sama, yaitu mengidentifikasi apa yang telah didefinisikan oleh peneliti pertama. 11 1) Sikap Sikap Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam penelitian ini mengacu pada hasil skor dari skala sikap mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam yang dikemukakan oleh Secord & Backman (1964) terdiri dari tiga aspek yaitu, kognitif, afektif, dan konatif. 2) Intensitas Intensitas penggunaan smartphone dalam penelitian ini mengacu pada hasil skor dari skala intensitas pengunaan yang mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Yanica (2014). Skala skor Intensitas mengacu pada durasi dan frekuensi. F. Instrumen Penelitian Instrumen merupakan bagian dari alat pengumpulan data, peneliti perlu menyajikan informasi detail mengenai instrument-instrumen yang 11 Sarwono, Jonathan, Metode Penelitian Kuantitatif & kualitatif, (Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2006), h

36 akan digunakan dalam penelitian yang diajukan. 12 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata. Oleh karena itu, jawaban setiap item dalam penelitian ini adalah: 13 Tabel 3.1 Skala Likert Skala Skor Sangat Setuju 5 Setuju 4 Netral 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 G. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 14 1) Observasi Menurut Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Observasi dalam 12 Suryani Hendrayani, Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Prenada Group, 2015), h Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta), 2014, h Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta), 2014, h

37 penelitian ini peneliti terlibat dengan kegiatan perkuliahan yang sedang diamati sebagai sumber penelitian. 2) Angket atau Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. 15 Angket atau kuesioner ini diberikan dan diisi oleh mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Angkatan yang menggunakan smartphone dalam mengakses materi kuliah. H. Uji Instrumen 1. Uji validitas Validitas merupakan ukuran untuk menunjukkan tingkat-tingkat validitas atau kesahihan suatu instrument atau komponen pernyataan. Instrumen yang valid dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk mendapatkan data. 16 Uji validitas digunakan untuk menguji kesahihan suatu pernyataan dalam kuesioner dengan menggunakan teknik uji korelasi Product Moment. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 25 for Windows. Apabila butir instrument penelitian r hitung > r tabel (α; n-2) maka instrument pernyataan memiliki hubungan yang signifikan terhadap skor total dan dinyatakan valid. Rumus: N xy ( x)( y) rxy = (N x 2 ( x) 2 (N y 2 ( y) 2) rxy = Koefisien antara variabel X dan variabel Y xy = Jumlah perkalian antara variabel X dan Y x 2 = Jumlah dan kuadrat nilai X 15 Burhan Bungin, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005), h Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2018), h

38 y 2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y ( x) 2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan ( y) 2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan suatu alat ukur yang dipakai untuk mengukur sebuah kondisi secara terpercaya dengan hasil pengukuran yang relative constant, sehingga alat pengukur tersebut dikatakan reliabel atau dapat diandalkan. 17 Jika pernyataan telah melewati uji validitas maka dilakukan juga uji reliabilitas dengan cara membandingkan r tabel dengan r hitung. Uji reliabilitas yang peneliti gunakan adalah Cronbach Alpha, dimana jika r alpha > 0,6 maka pernyataan dalam kuesioner dikatakan reliabel. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Keterangan: r 11 = ( n ) (1 σ 2 t n 1 σ t 2 ) R 11 K : Reliabilitas instrument : Banyaknya butir pernyataan σ t 2 : Jumlah varian butir σ t 2 : Vatians total I. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Sebagai alternative perhitungan uji normalitas dapat menggunakan statistik nonparametik-kolmogorov- 17 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), h

39 Smirnov dimana untuk melihat data berdistribusi secara normal atau tidak dilihat dari hasil tabel one-sample Kolmogorov-Smirnov test pada signifikansi data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alpha 0,05. (5%). Adapun prosedur uji normalitas sebagai berikut: 18 a. Hipotesis dalam bentuk kalimat: 1) H 0 : Data berdistribusi normal 2) H 1 : Data tidak berdistribusi normal b. Kaidah Pengujian: 1). Jika D hitung < D tabel, maka H 0 diterima. 2). Jika sig. > 0,05 data berdistribusi normal. 3). Jika sig. < 0,05 data berdistribusi tidak normal. 2. Uji Korelasi Person Product Moment a. Jika nilai r hitung > r tabel maka ada korelasi antara variabel. Sebaliknya, jika nilai r hitung < r tabel maka tidak ada hubungan antara intensitas terhadap sikap mahasiswa dalam mengakses materi kuliah menggunakan smartphone. Uji Hipotesi : Jika signifikansi > 0,05, maka H a diterima Jika signifikansi < 0,05, maka H o ditolak Tabel 3. 2 Nilai Tingkat Koefisien Korelasi No. Nilai Korelasi r Tingkat Hubungan 1. 0,00 0,199 Sangat Lemah 2. 0,20 0,399 Lemah 3. 0,40 0,599 Cukup 4. 0,60 0,799 Kuat 18 Syofian Siregar, Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), hlm

40 5. 0,80 0,100 Sangat Kuat 3. Regresi Linier Sederhana Salah satu alat yang dapat digunakan dalam memprediksi permintaan di masa akan datang berdasarkan data masa lalu atau untuk mengetahui pengaruh satu variabel bebas (independent) terhadap satu variabel tak bebas (dependent) adalah menggunakan regresi linier. Dalam penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana, dimana hanya menggunakan satu variabel bebas dan satu variabel tak bebas. Tujuan penerapan metode ini adalah untuk meramalkan atau memprediksi besaran nilai variabel tak bebas (dependent) yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independent). 19 Peneliti menggunakan software SPSS 25 for Windows, hasil pengujian regresi linier sederhana dapat kita lihat pada tabel berikut: Rumus Regresi Linier Sederhana: Y = a + b.x Keterangan: Y = Variabel terikat (Intensitas) X = Variabel bebas (Sikap) a dan b = konstanta. 4. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk mengetahui kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel atau lebih X (bebas) terhadap variabel Y (terikat). 20 Koefisien determinasi dilihat dari besarnya nilai R Square (R 2 ) pada 19 Siregar Syofian, Metode Penelitian Kuantitatif: dilengkapi dengan perbandingan perhitungan manual & spss, (Jakarta: Kencana, 2017), h Siregar Syofian, Metode Penelitian Kuantitatif: dilengkapi dengan perbandingan perhitungan manual & spss, (Jakarta: Kencana, 2017), h

41 tabel summary output yang merupakan hasil regresi dengan menggunakan SPSS. Nilai R 2 memiliki batasan antara 0 sampai 1. Apabila R 2 bernilai besar (lebih dekat dengan angka 1) berarti variabel-variabel independen dapat memberikan hampir keseluruhan informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Sedangkan apabila R 2 bernilai kecil berarti kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat kecil dan terbatas. Koefisien determinasi dapat dilihat pada model summary tepatnya terletak pada adjust R Square. Rumus: KD = (r) 2 x 100% 30

42 BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Penelitian 1. Deskripsi Data Responden Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Angkatan yang diteliti hanya yang menggunakan smartphone dalam mengakses materi kuliah semester 7. Dari hasil data penelitian yang dipilih dengan responden secara keseluruhan berjumlah 86 mahasiswa dari 611 mahasiswa diperoleh data sebagai berikut: a. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4. 1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin NO RESPONDEN JUMLAH Perempuan Laki-laki Total Berdasarkan deskripsi data diatas, mayoritas data responden berdasarkan jenis kelamin merupakan perempuan sebanyak 52 orang. Sisanya merupakan responden laki-laki sebanyak 34 orang. Sehingga responden dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak daripada responden laki-laki. 31

43 b. Data Responden Berdasarkan Usia Tabel 4. 2 Data Responden Berdasarkan Usia No. USIA JUMLAH 18 Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun TOTAL Dalam deskripsi pada tabel diatas, mayoritas responden berada pada usia 21 tahun dengan jumlah 45 orang. Kemudian pada usia 22 tahun berjumlah 30 orang. Jika diperhatikan, rentan usia responden paling banyak adalah tahun dengan jumlah 83 responden. c. Data Responden Berdasarkan Matakuliah Tabel 4. 3 Data Responden Berdasarkan Matakuliah No. MATAKULIAH JUMLAH Metodologi Penelitian Kuantitatif Teknik Publikasi Kewirausahaan 4 3. Perkembangan Teknologi Komunikasi 86 TOTAL 32

44 Deskripsi diatas dapat diketahui bahwa mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Angkatan yang paling banyak menggunakan handphone untuk mengakses materi perkuliahan di semester 7 masuk dalam matakuliah Perkembangan Teknologi Komunikasi dengan jumlah 31 responden, kemudian selanjutnya adalah matakuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif dengan jumlah 26 orang. 2. Deskripsi Skor Intensitas dan Sikap Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel Intensitas (X) dan Sikap (Y). Pada variabel X memiliki dua indikator yaitu frekuensi dan durasi. Sedangkan pada variabel Y terdapat tiga indikator sikap yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Tabel 4. 4 Skor Variabel (X) Intensitas Frekuensi No. STS TS N S SS Total Berdasarkan Tabel di atas skor variabel (X) intensitas dapat diketahui skor tertinggi terdapat pada butir nomor satu dengan skor sebesar 352, dari pernyataan nomor satu dapat diketahui bahwa mahasiswa KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selalu menggunakan smartphone setiap hari. Tabel 4. 5 Skor Variabel (X) Intensitas Durasi 33

45 No. STS TS N S SS Total Dari tabel di atas, dalam aspek durasi menunjukkan bahwa mahasiswa KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan sudah menggunakan smartphone untuk mengakses materi kuliah lebih dari satu tahun. Hal tersebut dapat dilihat dengan skor terbanyak dengan skor 326, dimana 7 mahasiswa memillih tidak sangat tidak setuju, 19 mahasiswa memilih netral dan 34 memilih sangat setuju. No Tabel 4. 6 Skor Variabel (Y) Kognitif STS TS N S SS Total Dari tabel di atas, pada aspek kognitif menunjukan skor tertinggi terdapat pada butir 15, dan menyatakan bahwa mahasiswa KPI UIN Syarif Hidayatullah 34

46 Jakarta lebih mudah memahami materi kuliah dengan menggunakan smartphone. Hal tersebut didukung oleh skor tertinggi yang didapat yaitu 327. No Tabel 4. 7 Skor Variabel (Y) Afektif STS TS N S SS Total Dari tabel di atas, pada aspek afektif menunjukan hasil tertinggi terdapat pada butir delapan belas dengan total skor 334. Hal tersebut menyatakan bahwa mahasiswa dapat dengan mudah membagikan materi yang telah dibuat kepada teman lainnya melalui smartphone. Tabel 4. 8 Skor Variabel (Y) Konatif No. STS TS N S SS Total

47 Berdasarkan Tabel skor Variabel (Y) sikap konatif skor tertinggi terdapat pada butir 24 dengan jumlah skor sebesar 325, dari pernyataan nomor 24 diketahui bahwa mahasiswa merasa terbantu dalam menjalankan presentasi setelah mengakses materi kuliah menggunakan smartphone. 3. Uji Instrumen Peneliti melakukan penyebaran kuesioner secara online melalui google form dengan mengirim link kuesioner ke grup kelas matakuliah yang sudah ditentukan. Terdapat 86 responden yang telah mengisi kuesioner. a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengukur kesahihan butir-butir pernyataan pada kuesioner. Dapat dikatakan valid jika instrumen penelitian atau kuesioner memiliki r hitung > r tabel (α; n-2). Dalam penelitian ini menggunakan nilai α sebesar 0,05 dan nilai n atau jumlah sampel sebanyak 86 orang sehingga menjadi 86-2 (n-2) = 84. Oleh karena itu, nilai r tabel (0,05; 84) sebesar 0,212. Tabel 4. 9 Hasil Uji Validitas variabel X (Intensitas) Variabel Indikator Pertanyaan r-hitung r-tabel Status Variabel X Frekuensi Butir 1 0,826 0,212 Valid Intensitas (Variabel X) Butir 2 0,810 0,212 Valid Butir 3 0,618 0,212 Valid Butir 4 0,762 0,212 Valid Durasi Butir 5 0,693 0,212 Valid Butir 6 0,761 0,212 Valid Butir 7 0,718 0,212 Valid 36

48 Butir 8 0,526 0,212 Valid Butir 9 0,361 0,212 Valid Peneliti menggunakan Microsoft Excel dengan menghitung rhitung. Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh nilai uji instrument validitas variabel intensitas (X) dengan rata-rata nilai lebih besar dari r- tabel, yaitu 9 butir pertanyaan dianggap valid. Tabel Hasil Uji Validitas variabel Y (Sikap) Variabel Indikator Pertanyaan r-hitung r-tabel Status Variabel Y Sikap (Variabel Kognitif (Pengetahuan) Butir 10 0,683 0,212 Valid Y) Butir 11 0,750 0,212 Valid Butir 12 0,707 0,212 Valid Butir 13 0,790 0,212 Valid Butir 14 0,775 0,212 Valid Butir 15 0,828 0,212 Valid Butir 16 0,500 0,212 Valid Afektif (Rasa suka) Butir 17 0,840 0,212 Valid Butir 18 0,874 0,212 Valid Butir 19 0,766 0,212 Valid Butir 20 0,718 0,212 Valid Konatif (Kecenderungan bertindak) Butir 21 0,812 0,212 Valid Butir 22 0,800 0,212 Valid 37

49 Butir 23 0,607 0,212 Valid Butir 24 0,790 0,212 Valid Butir 25 0,803 0,212 Valid Berdasarkan Tabel di atas hasil uji validitas instrument sebanyak 16 butir pertanyaan dinyatakan valid. Karena rhitung semuanya lebih besar daripada rtabel. b. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengukur apakah hasil pengukuran tetap konsisten dengan menggunakan alat ukur yang sama. Diaktakan reliabel apabila nilai koefisien (r 11 ) > 0,6. Peneliti melakukan uji reliabilitas menggunakan IBM SPSS dengan hasil sebagai berikut: Tabel Hasil Uji Reliabilitas Variabel Intensitas Sumber: Data Primer Diolah: 2020 Dari hasil perhitungan tabel uji reliabilitas pada variabel intensitas, dapat dilihat pada kolom cronbach s alpha variabel intensitas sebesar yang berarti lebih besar dari 0.6 dan dapat dikatakan bahwa instrumen pada kuesioner reliabel. Tabel Hasil Uji Reliabilitas Variabel Sikap 38

50 Sumber: Dara Primer Diolah, 2020 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel hasil uji reliabilitas pada variabel sikap, dapat dilihat bahwa variabel sikap sebesar yang berarti cronbach s alpha > 0.6 dan dapat dikatakan bahwa instrumen pada kuesioner reliabel. 4. Uji Analisis Data a. Uji Normalitas Tabel Uji Normalitas Berdasarkan hasil analisis pada tabel Kolmogorov-Smirnov diatas, jika signifikasi data > 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal, dimana 0,200 > Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal, sehingga dapat dianalisa lebih lanjut. b. Uji Korelasi Person Product Moment Uji korelasi memiliki tujuan untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Hasil pengujian koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: 39

51 Tabel Uji Korelasi Person Product Moment Hasil uji koefisien korelasi pada penelitian ini menunjukan nilai korelasi antara intensitas dan sikap mahasiswa sebesar 0.795, berdasarkan tabel korelasi person product moment maka nilai tersebut memiliki tingkat hubungan yang kuat antar variabel. c. Uji Regresi Linier Sederhana Regresi linier sederhana bertujuan untuk memprediksi besaran nilai variabel tak bebas (dependent) yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independent). Peneliti menggunakan Software SPSS 25 for Windows. Hasil pengujian regresi linier sederhana dapat kita lihat pada tabel berikut: Tabel Uji Regresi Linier Sederhana Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant)

52 Intensitas a. Dependent Variable: Sikap Dari tabel diatas maka dapat diketahui nilai constant a, sebesar dimana mengandung arti bahwa nilai variabel sikap mahasiswa (Y) sebesar dan nilai variabel intensitas penggunaan smartphone (koefisien regresi) sebesar Sehingga persamaan regresinya sebagai berikut: Y = a + Bx Y = X menyatakan bahwa setiap penambahan 1% nilai intensitas penggunaan smartphone (X), maka nilai sikap mahasiswa (Y) bertambah sebesar Koefisien regresi tersebut bernilai positif kuat, sehingga dapat dikatakan bahwah arah pengaruh variabel intensitas penggunaan smartphone terhadap sikap mahasiswa adalah kuat. d. Uji Koefisien Determinasi Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur besarnya peran variabel bebas (independen) yang terjadi pada variabel (dependen). Tabel Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Intensitas Dari tabel diatas, diketahui nilai R Square sebesar 0,632. Angka tersebut akan diubah kedalam bentuk persen untuk mengetahui kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh variabel intenitas penggunaan smartphone (X) terhadap variabel sikap mahasiswa (Y) KD = (r) 2 x 100% 41

53 = 0,632 x 100% = 63,2% Hasil perhitungan tersebut mengartikan bahwa variabel intensitas penggunaan smartphone memiliki pengaruh terhadap sikap mahasiswa dalam keikutsertaan dikelas sebesar 63,2%, sedangkan sisanya sebesar 36,8% dipengaruhi oleh hal lain diluar dari penelitian ini. B. Pembahasan Dalam penelitian ini terdapat aspek intensitas yang berupa frekuensi dan durasi. Frekuensi disini merupakan tingkat keseringan mengakses, dimana mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam melakukan pengulangan dalam mengakses materi perkuliahan menggunakan smartphone. Sedangkan durasi merupakan lama waktu yang dihabiskan untuk mengakses materi perkuliahan menggunakan smartphone. Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, mengakses materi perkuliahan menggunakan smartphone lebih dari 20 menit dalam sehari. Selanjutnya, aspek sikap. Konsep sikap diartikan sebagai suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak pada objek tersebut. Sikap dinyatakan dalam tiga domain ABC yaitu Affect, Behaviour dan Cognition Pertama yaitu aspek kognitif. Dalam aspek kognitif, dilihat dari segi kognitif yaitu kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar. Mahasiswa KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta setuju dan lebih suka menggunakan smartphone untuk mengakses materi perkuliahan karena dirasa lebih mudah memahami materi kuliah dengan menggunakan smartphone dibandingkan buku. Hal tersebut dikarenakan tampilan pada smartphone terlihat lebih menarik dan lebih mudah diakses dimanapun dan kapanpun. Kedua yaitu aspek afektif yaitu menyangkut subjektif orang terhadap suatu objek. Mahasiswa berpendapat bahwa dengan penggunaan smartphone sebagai media pembelajaran mahasiswa dapat dengan mudah membagikan materi yang telah dibuat kepada teman-teman lainnya melalui 42

54 smartphone. Dengan begitu, dapat menghemat waktu dan memaksimalkan proses belajar. Ketiga adalah aspek konatif. Pada aspek konatif, yaitu tendensi untuk berperilaku pada cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Mahasiswa merasa terbantu dalam menjalankan presentasi setelah mengakses materi kuliah menggunakan smartphone. Dengan tampilan smartphone yang terlihat lebih menarik, membuat mahasiswa menjadi senang untuk mengakses dan menyiapkan materi yang akan dijelaskan. Sehingga memudahkan mahasiswa dalam menjalankan presentasi. Serta mahasiswa menjadi aktif untuk ikut diskusi dalam kelas. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkan yang mengikuti matakuliah semester 7 menggunakan smartphone dalam mengakses materi perkuliahan. Berdasarkan perhitungan, diperoleh 86 sampel. Setelah melakukan pengumpulan data kuesioner, diketahui bahwa responden perempuan lebih tinggi yaitu sebanyak 52 orang dan responden laki-laki sebanyak 34 orang. Dari hasil uji korelasi Product moment menggunakan SPSS 25 For Windows antara variabel intensitas dan sikap diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,795. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang sangat positif antara intensitas terhadap sikap mahasiswa dalam mengakses materi perkuliahan menggunakan smartphone. Deskripsi skor variabel Intensitas pada indikator frekuensi memiliki skor tertinggi pada butir nomor 1 dengan skor 352 yang menyatakan bahwa mahasiswa KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selalu menggunakan smartphone setiap hari. Sedangkan pada variabel intensitas dalam indikator durasi skor tertinggi terdapat pada butir 6 dengan total skor 326, dari pernyataannya mahasiswa KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah lebih dari satu tahun menggunakan smartphone untuk mengakses materi kuliah. Pada variabel Sikap pada indikator kognitif, skor tertinggi terdapat pada butir 15 dengan skor total 327. Dari butir pernyataan tersebut bahwa mahasiswa setuju lebih mudah memahami materi kuliah dengan menggunakan smartphone. Sedangkan pada indikator afektif, diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 334 yang terdapat pada butir 18. Dinyatakan mahasiswa dapat dengan mudah membagikan materi yang telah dibuat kepada teman lainnya melalui smartphone. Dan pada idikator konatif, skor tertinggi terdapat pada butir 24 dengan jumlah skor sebesar 325, dari pernyataan nomor 24 diketahui bahwa mahasiswa merasa terbantu dalam 43

55 menjalankan presentasi setelah mengakses materi kuliah menggunakan smartphone sehingga menjadi aktif menjalankan diskusi dikelas. Kontribusi yang diberikan variabel X (Intensitas) terhadap variabel Y (Sikap) sebesar 63.2%. Dalam hal ini, pengaruh intensitas penggunaan smartphone terhadap sikap meliputi mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dalam mengakses materi perkuliahan. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya mengenai pengaruh intensitas penggunaan smartphone terhadap sikap mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam angakatan dalam mengakses materi perkuliahan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Terdapat pengaruh antara intensitas penggunaan smartphone terhadap sikap mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Angkatan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0, 795 dan juga memiliki nilai sig sebesar 0,00. Artinya korelasi antara kedua variabel menunjukan hasil positif. Dan berdasarkan uji regresi linier sederhana menunjukkan nilai t-hitung sebesar 12,660 > t-tabel 0,212 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima, maka intensitas penggunaan smartphone dalam mengakses materi perkuliahaan memiliki pengaruh terhadap sikap mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Angkatan Nilai koefisien determinasi sebesar 0,632 yang menunjukan bahwa intensitas penggunaan smartphone terhadap sikap mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Angkatan sebesar 6,32%. Sedangkan sisanya sebesar 36,8% dipengaruhi oleh hal diluar penelitian ini. 2. Berdasarkan yang sudah dijabarkan diatas, bahwa pengaruh intensitas penggunaan smartphone memiliki pengaruh positif terhadap sikap mahasiswa. Oleh karena itu, menandakan bahwa mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Angkatan merasa terbantu dan lebih mudah memahami materi kuliah dengan adanya penggunaan smartphone, serta membuat mahasiswa menjadi lebih aktif berdiskusi tentang materi yang telah dibagikan. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, maka beberapa hal yang dapat dijadikan saran secara akademis dan prakis: 44

56 1. Perlu dilakukan pengembangan penelitian dengan menggunakan teori lainnya agar teori tersebut dapat menambah literatur ilmu komunikasi 2. Melihat terbatasnya penelitian ini yang membahas pengaruh intensitas terhadap sikap, peneliti menganjurkan untuk penelitian selanjutnya membahas hubungan antara intensitas dengan sikap agar penelitian selanjutnya dapat mengetahui hubungan dari kedua variabel. 3. Perlu adanya kesadaran dalam setiap individu mahasiswa dalam menjalankan perannya ketika sedang mengikuti perkuliahan. Walaupun dengan adanya alat bantu smartphone sebagai media dapat memudahkan mahasiswa dalam mengakses materi, diharapkan agar mahasiswa focus terhadap materi tersebut dan tidak membuka aplikasi lainnya. 45

57 46

58 DAFTAR PUSTAKA BUKU Ahmad Jamili dan Sari Winahjoe, Dasar-dasar Riset Pemasaran. Yogyakarta: Media Widya Mandala. Babbie Earl, The Practice of social research. California: Wardsworth Publishing Company. Badudu, J.S dan Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka. Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah. Depok: Yayasan Penerbit Universitas Indonesia. L, W. Neuman Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. Muhammad Mufid, ETIKA dan FILSAFAT KOMUNIKASI. Jakarta: Kencana. Martono, Nanang, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Muslich Anshori, Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Airlangga University press. Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat. Rulli Nasrullah, Komunikasi Antar Budaya di Era Budaya Siber. Jakarta: Prenadamedia Group. Saiffudin Azwar, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 47

59 Sarwono, Jonathan, Metode Penelitian Kuantitatif & kualitatif. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu. Sarwono, Sarlito W, Pengantar Psikologi Umum.Jakarta: Rajawali Pers. Chaplin J, Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Pers. Siregar Sofiyan, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Bumi Aksara. Siregar Syofian, Metode Penelitian Kuantitatif: dilengkapi dengan perbandingan perhitungan manual & spss. Jakarta: kencana. Suranto Aw, Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu. Suryani Hendrayani, Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi. Jakarta: Preneda Group. SKRIPSI Landesi, Andarwati Citra Diri Ditinjau dari Intensitas Penggunaan Media Jejaring Sosial Instagram pada Siswa Kelas XI SMAN 9 Yogyakarta Jogjakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Frisnawati, Awaliya Hubungan Antara Intensitas Menonton Reality Show dengan Kecenderungan Perilaku Prososial pada Remaja Jakarta: Universitas Ahmad Dahlan. Putri, Adinda Pengaruh Intensitas Mengakses Youtube Channel Gita WEBSITE Savitri Devi Dalam Segmen Beropini Terhadap Perilaku Modelling Followers Remaja Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Databoks.katadata.co.id Pengguna Smartphone di Indonesia Diakses pada 28 Desember 2019, pukul 9.40 WIB, dari (Diakses pada 28 Desember 2019) Tempo.com. Survei Kepemilikan Smartphone Indonesia Diakses pada 2 Januari 2020, pukul WIB, 48

60 Uinjkt.ac.id, Pedoman akademik Diakses pada 2 Februari 2020, pukul WIB, dari Akademik UIN-Syarif-Hidayatullah-Jakarta.pdf 49

61 LAMPIRAN 50

62 LAMPIRAN 1: Kuesioner Penelitian Assalamualaikum. Wr. Wb Saya Annisah Nahdah Indrawan dari Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan tugas skripsi saya mengenai intensitas penggunaan smartphone, maka dari itu saya memohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner yang diberikan sebagai data informasi penelitian dalam rangka syarat menyelesaikan studi program sarjana Komunikasi Penyiaran Islam. Dengan judul penelitian Pengaruh Intensitas Penggunaan Smartphone Terhadap Sikap Mahasiswa Dalam Mengakses Materi Perkuliahan. Semua jawaban akan terjaga kerahasiaannya dan digunakan untuk penelitian. Data yang Saudara/i berikan merupakan bantuan dalam penyelesaian data penelitian. Atas perhatian Saudara/I, saya ucapkan terimakasih. Wasalamualaikum. Wr. Wb Hormat saya Annisah Nahdah Indrawan

63 A. Petunjuk Pengisian 1. STS : Sangat Tidak Setuju = Skor 1 2. TS : Tidak Setuju = Skor 2 3. N : Netral = Skor 3 4. S : Setuju = Skor 4 5. SS : Sangat Setuju = Skor 5 B. Identitas Responden Nama : Jenis Kelamin : Usia : Angkatan : Matakuliah : Intensitas (Variabel X) Pernyataan STS TS N S SS No. Frekuensi (Kekerapan Dalam Penggunaan Smartphone) Saya selalu menggunakan 1. smartphone setiap hari Saya menggunakan 2. smartphone lebih dari 6 kali dalam sehari Saya menggunakan 3. smartphone untuk mengakses materi kuliah minimal 1 kali sehari 4. Saya mengakses smartphone pada saat pagi, siang dan malam hari

64 5. Jika tidak menggunakan smartphone dalam sehari saya merasa kurang terinformasi Durasi (Rentang Waktu dalam Penggunaan Smartphone) 6. Saya menggunakan smartphone untuk mengakses materi perkuliahan sudah lebih dari 1 tahun 7. Saya menghabiskan waktu lebih dari 20 menit ketika menggunakan smartphone Untuk mengakses materi perkuliahan 8. Saya fokus kepada materi kuliah yang saya akses pada saat menggunakan smartphone 9. Ketika sedang mengakses materi kuliah, saya tidak membuka aplikasi lainnya

65 No. Sikap (Variabel Y) Pernyataan STS TS N S SS Kognitif (Pengetahuan) Saya dapat memahami materi 1. kuliah yang saya akses di smartphone Saya dapat menjelaskan 2. dengan kata-kata saya sendiri isi materi kuliah yang saya akses di smartphone 3. Saya dapat mengaplikasikan teori dari materi yang saya akses kedalam kehidupan sehari-hari 4. Saya mendapat referensi sumber materi kuliah dari smartphone Saya mendapat materi-materi perkuliahan terbaru Informasi materi kuliah yang saya dapat dari smartphone dapat menambah pengetahuan saya Menurut saya materi perkuliahan lebih mudah dipahami jika menggunakan smartphone

66 Afektif (Rasa Suka) 8. Saya dapat mengakses materi yang dibuat oleh teman-teman lain melalui smartphone 9. Saya dapat membagikan materi yang telah saya buat kepada teman-teman melalui smartphone 10. Saya senang mengakses materi perkuliahan di smartphone 11. Menurut saya, penggunaan smartphone untuk mengakses materi perkuliahan bukan hal yang baik Konatif (Kecenderungan Bertindak) 12. Saya dapat memberikan referensi sumber materi perkuliahan kepada temanteman menggunakan smartphone 13. Saya dapat memanfaatkan materi perkuliahan yang saya

67 akses dismartphone untuk menjalin diskusi dengan teman-teman 14. Saya lebih suka dan nyaman mengakses materi perkuliahan yang dibagikan oleh dosen di smartphone dibandingkan mencari di google karena lebih terpercaya 15. Dengan penggunaan smartphone untuk mengakses materi kuliah dapat membantu saya dalam menjalankan presentasi 16. Saya mengemukakan pendapat saya dikelas tentang materi perkuliahan yang saya akses dismartphone karena menarik

68 LAMPIRAN 2: Tabulasi Data Variabel X dan Y Menggunakan Ms. Excel 2016 KARAKTER RESPONDEN INTENSITAS (X1) SIKAP (Y1) no Nama Jenis kelamin usia angkatan Matakuliah x1p1 x1p2 x1p3 x1p4 x1p5 x1p6 x1p7 x1p8 x1p9 total_x1 y1p1 y1p2 y1p3 y1p4 y1p5 y1p6 y1p7 y1p8 y1p9 y1p10 y1p11 y1p12 y1p13 y1p14 y1p15 y1p16 total_y1 1 Adinda Gifari L Metodologi Penelitian Kuantitatif Galen Ilma P Metodologi Penelitian Kuantitatif Lalana P Metodologi Penelitian Kuantitatif Ema Ma'rifah P Teknik Publikasi Sriprihatiningrum P Teknik Publikasi Arina Manistaufia P Perkembangan Teknologi Komunikasi Sarah Salsabila P Perkembangan Teknologi Komunikasi Panji Kartanegara L Perkembangan Teknologi Komunikasi Hanif Dzikri L Metodologi Penelitian Kuantitatif Tsani Irsyadi L Metodologi Penelitian Kuantitatif Hanif Nur L Perkembangan Teknologi Komunikasi Alsifa Citra P Perkembangan Teknologi Komunikasi Lusiana P Metodologi Penelitian Kuantitatif Reza A L Teknik Publikasi Dono P L Teknik Publikasi Andini J P Teknik Publikasi Elva N P Perkembangan Teknologi Komunikasi Helmi H P Teknik Publikasi Aldhy L Metodologi Penelitian Kuantitatif Akbar R L Perkembangan Teknologi Komunikasi Toby F L Metodologi Penelitian Kuantitatif Hadijah T P Perkembangan Teknologi Komunikasi M Hilman L Metodologi Penelitian Kuantitatif Azkia P Teknik Publikasi Fiar Kibuana L Teknik Publikasi Fifi P Teknik Publikasi Novita Damayanti P Teknik Publikasi Zaky Z L Perkembangan Teknologi Komunikasi Rachman A L Teknik Publikasi Tara N P Metodologi Penelitian Kuantitatif Qory P Metodologi Penelitian Kuantitatif Nur Afifah P Metodologi Penelitian Kuantitatif Arina P Perkembangan Teknologi Komunikasi Mutiara C P Perkembangan Teknologi Komunikasi Saskia P Teknik Publikasi Wahyuni P Teknik Publikasi Hana P Metodologi Penelitian Kuantitatif Aditya F L Kewirausahaan Laela P Metodologi Penelitian Kuantitatif An-nisa N P Metodologi Penelitian Kuantitatif Alyfia M P Metodologi Penelitian Kuantitatif Fella L P Metodologi Penelitian Kuantitatif M Huzaife L Metodologi Penelitian Kuantitatif Shakilla N P Metodologi Penelitian Kuantitatif Nabilah L Metodologi Penelitian Kuantitatif Desi Indah P Perkembangan Teknologi Komunikasi Faiz Tamami L Teknik Publikasi M Irvan L Perkembangan Teknologi Komunikasi P L Metodologi Penelitian Kuantitatif Afifah Febrina P Perkembangan Teknologi Komunikasi An Unggul L Metodologi Penelitian Kuantitatif Bayu Satrio L Teknik Publikasi Yuni R P Teknik Publikasi Ukhas Najmi L Perkembangan Teknologi Komunikasi Azizatul A P Perkembangan Teknologi Komunikasi Reza Dzul L Metodologi Penelitian Kuantitatif M Nurfadhila L Teknik Publikasi Dliya Najma P Perkembangan Teknologi Komunikasi Syabila A P Teknik Publikasi Selsa S P Kewirausahaan Helen Sagita P Perkembangan Teknologi Komunikasi Alvian Salafin L Teknik Publikasi Qurrata Aini P Teknik Publikasi Annisa P Perkembangan Teknologi Komunikasi Monika Yuniarti P Teknik Publikasi Nurul Dwi P Perkembangan Teknologi Komunikasi Regita Cahyadini P Perkembangan Teknologi Komunikasi Dinda Fakhriyyah P Metodologi Penelitian Kuantitatif MS P Perkembangan Teknologi Komunikasi Firman Feylani L Perkembangan Teknologi Komunikasi Haikal Fadhila L Perkembangan Teknologi Komunikasi Siti Nurlaila P Metodologi Penelitian Kuantitatif Marjan M L Teknik Publikasi Shifa F P Perkembangan Teknologi Komunikasi Sasa L P Kewirausahaan Putri Nur Y P Metodologi Penelitian Kuantitatif Anjar J L Teknik Publikasi Maulana L Perkembangan Teknologi Komunikasi Ahmad Syauqi L Perkembangan Teknologi Komunikasi Danvie P Perkembangan Teknologi Komunikasi Novia P Perkembangan Teknologi Komunikasi Indah P Perkembangan Teknologi Komunikasi Friska Lenawati P Kewirausahaan Fariz L Perkembangan Teknologi Komunikasi M Hafiz L Teknik Publikasi Azkia Nurfajrina P Teknik Publikasi

69 LAMPIRAN 3: Hasil Uji Validitas A. Intensitas (Variabel X)

70 B. Sikap (Variabel Y)

71 LAMPIRAN 4: Hasil Uji Reliabilitas 2. Intensitas (X) 3. Sikap (Y)

72 LAMPIRAN 5: Hasil Uji Normalitas Data

73 LAMPIRAN 6: Hasil Uji Korelasi Person Product Moment

74 LAMPIRAN 7: Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) Intensitas a. Dependent Variable: Sikap

75 LAMPIRAN 8: Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Intensitas

76 LAMPIRAN 9: Hasil Hitung Skor Kuesioner Variabel Intensitas dan Sikap

77

78

79

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 86 Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswi Prodi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswi Prodi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian dalam skripsi ini menggunanakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 1 Datanya diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data primer dan

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data primer dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data primer dan data sekunder. 1. Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang berupa angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang berupa angkaangka BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang berupa angkaangka dan analisis menggunakan statistik. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif masalah yang dibawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Bagian yang paling utama di dalam membuat suatu penelitian adalah bagaimana membuat rencana (rancangan penelitian). Menurut Babbie, yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang berbentuk korelasional, artinya penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menerangkan, menguji hipotesis dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian dari segi metode, dan penelitian ini menggunakan metode survey. Metode survey digunakan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. survey yang merupakan penalitian yang dilakukan pada populasi besar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. survey yang merupakan penalitian yang dilakukan pada populasi besar BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian survey yang merupakan penalitian yang dilakukan

Lebih terperinci

mustah}iq sebagai akibat. Adapun pendekatan yang digunakan dalam

mustah}iq sebagai akibat. Adapun pendekatan yang digunakan dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengujian variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian Kuantitatif adalah suatu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis dan menyajikan fakta yang ada secara sistematik. 1. Sumber data dalam penelitian ini meliputi: 2

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis dan menyajikan fakta yang ada secara sistematik. 1. Sumber data dalam penelitian ini meliputi: 2 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam suatu penelitian karya ilmiah, terlebih dahulu dipahami metodologi penelitian. Metodologi penelitian yang dimaksud merupakan seperangkat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian menurut metode, penulis menggunakan penelitian survey. Menurut Siregar (2013 : 10), Penelitian survey adalah penelitian yang tidak melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka Raya terhadap peran Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Kalimantan Tengah (KPID

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian menjelaskan tentang jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif di mans masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut. 70 BAB III METODE PENELITIAN Agar memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara atau metode yang benar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan perbandingan antara dua kelompok data mengenai pengaruh Design dalam memenuhi Consumer Satisfaction. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Tujuan akhir yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menemukan metodologi, dan menemukan alat-alat analisis data 1. Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menemukan metodologi, dan menemukan alat-alat analisis data 1. Sedangkan 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Analisis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey. Penelitian kuantitatif digunakan untuk menuntun peneliti menemukan

Lebih terperinci

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode korelasi asosiatif. Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode dapat dirumuskan suatu proses atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip dan teknik ilmiah yang dipakai oleh disiplin (ilmu) untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan analisis data yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh keragaman tenaga kerja (workforce diversity) terhadap kinerja karyawan bagian pemeliharaan (maintenance section)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Berdasarkan buku Teknik Praktis Riset Komunikasi (Kriyantono, 2010 : 54) pendekatan objektif menganggap perilaku manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. satu populasi menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok.

BAB III METODE PENELITIAN. satu populasi menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey, yaitu mengambil sampel dari satu populasi menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 3. Metodologi Penelitian

BAB 3. Metodologi Penelitian BAB 3 Metodologi Penelitian 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan promosi oleh Public Relations terhadap citra Garuda Indonesia sebagai perusahaan profesional.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan bersifat kuantitatif, yaitu sebuah penelitian yang sarat akan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel, teknik

III. METODE PENELITIAN. yang juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel, teknik 45 III. METODE PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Hal lain yang juga dibahas dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab 60 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapat hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari kata Yunani methodos yang merupakan sambungan kata depan meta (secara harfiah berarti menuju, melalui, mengikuti sesudah) dan kata benda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara memecahkan persoalan dalam penelitian. ilmiah tidaknya suatu penelitian sangat tergantung pada metodologi yang digunakan. 1 Kesalahan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Bisnis bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 29

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2013:01).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif, kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bulan April sampai dengan bulan Mei setelah peneliti mendapat rekomendasi dari

BAB III METODE PENELITIAN. bulan April sampai dengan bulan Mei setelah peneliti mendapat rekomendasi dari 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Penelitian Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu dari bulan April sampai dengan bulan Mei setelah peneliti mendapat rekomendasi dari lembaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang mana merupakan penelitian yang menggunakan data yang berupa data statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang disusun secara ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif untuk menjawab rumusan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu : 1. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber asli. Dalam hal ini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Sifat dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah field research (penelitian lapangan) 1 yaitu suatu penelitan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang ini menggunakan pola pendekatan kuantitatif.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang ini menggunakan pola pendekatan kuantitatif. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang ini menggunakan pola pendekatan kuantitatif. Sebagaimana dijelaskan Arikunto, 1 penelitian kuantitatif merupakan penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, dengan metode kuantitatif dimana melalui kerangka koseptual (landasan teori), peneliti dapat menentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuki meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di pasar yang ada di Kabupaten Tangerang, yaitu Pasar komplek garuda, yang beralamat di Jalan Raya kampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono dalam buku metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D (2011, h. 6) metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tiga sekolah menengah kejuruan di Phuket, Thailand pada siswa jurusan Pariwisata, tiga sekolah yang digunakan yaitu; Phuket

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian penjelasan (explanatory research) yakni kausalitas menjelaskan suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi Terdapat banyak macam metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat. Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif

Lebih terperinci

SIKAP SISWA PADA PEMBELAJARAN PRAKTEK SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN HASIL BELAJAR

SIKAP SISWA PADA PEMBELAJARAN PRAKTEK SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN HASIL BELAJAR 284 SIKAP SISWA PADA PEMBELAJARAN PRAKTEK SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN HASIL BELAJAR Hilman Parid 1, Inu H. Kusumah 2, Tatang Permana 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenis penelitian, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari hasil pengamatan langsung di BMT NU Sejahtera cabang Kendal.

BAB III METODE PENELITIAN. dari hasil pengamatan langsung di BMT NU Sejahtera cabang Kendal. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis ini masuk kategori penelitian lapangan, karena data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung di BMT NU Sejahtera cabang Kendal.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan hal yang penting didalam suatu penelitian ilmiah. Karena penelitian ilmiah harus dilakukan dengan cara-cara atau langkah-langkah tertentu dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Istilah lain dari perspektif adalah pendekatan. Pendekatan akan menentukan jenis metodologi riset. Pendekatan adalah falsafah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang datanya berupa angka-angka dan dianalisis dengan analisis statistik

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Suatu penelitian akan dapat disebut ilmiah apabila hasil penelitian tersebut tersusun secara sistematis,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain III. METODOLOGI PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain yang perlu juga dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Dalam sebuah penelitian, menemukan waktu dan lokasi penelitian adalah suatu hal penting, Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang lokasi dan subjek populasi / sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Bandung. Sekolah ini beralamat di Jalan Dr. Setiabudhi No

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif adalah pendekatan yang menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan kekuatan di luar kemauan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Sugiyono (2012:13) mengatakan, metode ini disebut sebagai metode positivistik karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini semakin banyaknya keinginan pelanggan terhadap suatu produk berupa barang atau jasa, terutama pada era globalisasi ini dimana semakin berkembangnya teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Menurut ragam penelitian ditinjau dari bidangnya, penelitian ini termasuk dalam bidang penelitian akademis atau pendidikan. Ditinjau dari tempatnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, di mana dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin ketat membuat perusahaan perlu meningkatkan dan mengembangkan kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data numerikal (angka)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sikap mahasiswa terhadap adopsi ebook melalui angka-angka. Karena itu tipe

III. METODE PENELITIAN. sikap mahasiswa terhadap adopsi ebook melalui angka-angka. Karena itu tipe 33 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan apakah ada pengaruh persepsi dan sikap mahasiswa terhadap adopsi ebook melalui angka-angka. Karena itu tipe penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian skripsi ini dilakukan di BRI Syari ah Kantor Cabang Pembantu Serang yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 165 Kelurahan Sumur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap siswa pada mata pelajaran Akuntansi dan pengaruh hasil belajar siswa kelas XI IPS di SMAN 7 Tasikmalaya.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis penelitian ini 38 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Wonokusumo Jaya Gang Pinggir, Kelurahan Pegirian, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Wonokusumo Jaya Gang Pinggir, Kelurahan Pegirian, Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian dalam skripsi ini menggunanakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 1 Data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Sifat Penelitian 1. Jenis Penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif yaitu penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang datanya berupa angka-angka dan dianalisis dengan analisis

Lebih terperinci

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di `BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti layanan bimbingan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diguanakan dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder. 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang

BAB III METODE PENELITIAN. dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan data demi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yang bersangkutan. Oleh sebab itu untuk memperolehnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap pemegang kartu Santika Important Person

Lebih terperinci