PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 TUGUMULYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 TUGUMULYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016"

Transkripsi

1 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 TUGUMULYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Wagino¹, Ahmad Amin², Hj.Hurhayati³ Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau ginokputra@gmail.com ABSTRAK Skripsi ini berjudul Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw dalam Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Tugumulyo Tahun Pelajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah Terdapat Peningkatan yang Signifikan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Tugumulyo Tahun Pelajaran 2015/2016 Setelah diterapkan Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw. Metode penelitian ini adalah eksperimen semu, dengan pola desain penelitian one groub pretest-postest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Tugumulyo Tahun Pelajaran 2015/2016. Satu kelas sebagai sampel yang diambil secara Simple random sampling yaitu kelas VII.A dengan jumlah 27 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dalam bentuk essay berjumlah 8 butir soal. Data hasil tes siswa dianalisis dengan menggunakan uji t. Berdasarkan hasil analisis data Gain kelas eksperimen menggunakan uji t didapat t hitung (36,44) dan t tabel = (1,706) karena t hitung > t tabel, yang berarti H 0 ditolak dan H a diterima. Selanjutnya dari hasil penelitian bahwa presetanse hasil belajar siswa terdapat peningkatan. maka diperoleh kesimpulan bahwa Terdapat Peningkatan yang Signifikan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Tugumulyo Tahun Pelajaran 2015/2016 Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw. Kata kunci : Jigsaw, Hasil Belajar, Fisika ¹ Mahasiswa STKIP-PGRI Lubuklinggau. ² ³ Dosen STKIP-PGRI Lubuklinggau.

2 A. Latar Belakang Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu ditunjang oleh adanya pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas serta mampu bersaing di era globalisasi. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar dalam membentuk karakter, perkembangan ilmu dan mental seorang anak yang nantinya akan tumbuh menjadi seorang manusia dewasa yang akan berinteraksi dan melakukan banyak hal terhadap lingkungannya, baik secara individu maupun sebagai makhluk sosial. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujutkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam dunia pendidikan, salah satu masalah dalam pembelajaran di sekolah adalah rendahnya hasil belajar siswa. Hasil belajar ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor dari dalam (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Faktor internal adalah faktor fisiologis dan psikologis, misalnya kecerdasan, motivasi, berprestasi dan kemampuan kognitif. Sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah faktor lingkungan dan instrumental, misalnya guru, kurikulum, dan model pembelajaran. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 2 Tugumulyo pada tanggal 18 September 2015, diperoleh informasi dari beberapa siswa bahwa siswa kurang berminat untuk belajar fisika karena mata pelajaran fisika merupakan pelajaran yang cukup sulit. Berdasarkan wawancara penulis dengan guru fisika kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Tugumulyo, beliau mengatakan bahwa rata-rata nilai ulangan harian fisika siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 73. Hal ini terlihat dari nilai ulangan harian pada semester ganjil di salah satu kelas VII B yang berjumlah 27 siswa, hanya 10 siswa (37,04 %) yang sudah mencapai KKM, sedangkan 17 siswa (62,96 %) belum mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah. Kenyataan ini menunjukkan masih rendahnya motivasi dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran fisika. Hal ini dikarenakan kegiatan Pembelajaran lebih cenderung menggunakan model yang berpusat pada guru. Model pembelajaran Jigsaw menurut Slavin (2005:237), dalam teknik ini siswa bekerja dalam anggota kelompok yang sama, yaitu empat sampai lima siswa, dengan latar belakang kemampuan yang berbeda. Setelah itu guru memberikan penjelasan

3 secara ringkas para siswa ditugaskan untuk memahami materi yang telah diberikan. Tiap anggota tim ditugaskan secara acak untuk menjadi tim ahli dalam aspek tertentu dari tugas pemahaman tersebut. Setelah mempelajari materinya para ahli dari masingmasing tim bertemu untuk mendiskusikan topik yang mereka bahas, lalu mereka kembali kepada timnya untuk mengajarkan topik mereka kepada teman satu timnya. Model pembelajaran Jigsaw termasuk dalam pembelajaran Cooperative. Dipilih model pembelajaran ini karena pembelajaran ini memberi kesempatan pada siswa untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama akan lebih menarik, menyenangkan, meningkatkan aktivitas dan kerja sama siswa dalam belajar fisika. Aktivitas pembelajaran Cooperative melatih kesadaran siswa akan pentingnya berkomunikasi untuk memahami dan mengaplikasikan pengetahuan, konsep, keterampilan kepada siswa yang membutuhkan atau anggota lain dalam kelompoknya. Menurut Jhonson 1994 (Trianto, 2009:57) menyatakan bahwa tujuan pokok belajar Cooperative adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akedemik dan pemahaman baik secara individu maupaun secara kelompok. sehingga belajar Cooperative dapat saling menguntungkan antara siswa berkemampuan rendah dan siswa berkemampuan tinggi. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw dalam Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Tugumulyo Tahun Pelajaran 2015/2016. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Terdapat Peningkatan yang Signifikan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Tugumulyo Tahun Pelajaran 2015/2016 Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw?. Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah Terdapat Peningkatan yang Signifikan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Tugumulyo Tahun Pelajaran 2015/2016 Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw. B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu akivitas yang dapat dilakukan oleh psikologis maupun secara sisiologis. Aktivitas yang besifat psikologis yaitu aktivitas yang

4 merupakan proses mental, misalnya aktivitas berfikir, memahami,,menyimpulkan, menyimak, menelaah, membandingkan, membedakan mengungkapkan, menganalisis dan sebagainya. Sedangkan aktivitas yang bersifat fisiologis yaitu aktivitas yang merupakan proses penerapan atau praktik, misalnya melakukan eksperimen atau percobaan, latihan kegiatan praktik, membuat karya (produk), epresiasi dan sebagainya Rusman (2013:85). Sedangkan menurut winkel (Purwanto, 2011:39) belajar adalah aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan dengan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi yang dihasilkan dari pengalamannya sendiri. 2. Pengertian Hasil Belajar Menurut Purwanto (2011:30-39) belajar merupakan proses dalam individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam prilakunya. Sedangkan menurut Rusman (2013:123) menyatakan hasil belajar adalah sejumblah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, efektif, dan psikomotorik. Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang timbul setelah terjadinya proses pembelajaran yang meliputi aspek kognitif, psikomotorik dan afektif. Dalam peneliti akan mengamati hasil belajar dalam segi kognitif saja. 3. Pembelajaran Kooperatif Menurut Johnson (Isjoni, 2009:17) menuliskan bahwa cooperative learning adalah mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut. Sedangkan menurut Lie (2008:12) menyebutkan cooperative learning merupakan sistem pengajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Menurut Johnson 1994 (Trianto, 2009:57), menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. Terdapat lima unsur penting dalam pembelajaran kooperatif, yaitu:

5 a) Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa. b) Interaksi antara siswa yang semakin meningkat. c) Tanggung jawab individual. d) Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil. e) Proses Kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif, terdapat empat pendekatan yang seharusnya merupakan bagian dari kumpulan strategi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif, yaitu: Student Teams Achievement Division (STAD), Jigsaw, Teams Games Tournaments (TGT), dan pendekatan struktural meliputi Think Pair Share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT). Menurut Rusman (2011:211), ada enam langkah-langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif, dapat dilihat pada tabel 2.1. Tahap 1 Tahap Menyampaikan Tujuan dan Memotivasi Siswa Tahap 2 Menyajikan Informasi Tahap 3 Mengorganisasikan Siswa ke dalam Kelompokkelompok Belajar Tahap 4 Membimbing Kelompok Bekerja dan Belajar Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tingkah laku Guru Guru menyampaikam tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada kegiatan pelajaran dan menekankan pentingnya topik yang akan dipelajari dan memotivasi siswa belajar. Guru menyajikan informasi atau materi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau melalui bahan bacaan Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membimbing setiap kelompok agar melakukan transisi secara efektif dan efesien. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka

6 Tahap 5 Evaluasi Tahap 6 Memberikan Penghargaan Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masingmasing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. Dari pendapat yang telah dikemukakan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil untuk dapat bekerja sama satu sama lainnya. 4. Model Pembelajaran Jigsaw Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mengambil pola cara berkerja sebuah gergaji (zigzag), yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk tujuan bersama.menurut Rusman (2011:218) model pembelajaran kooperatif Jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil. Sedangkan menurut (Uno dan Mohamad, 2011:110) Jigsaw adalah salah satu pendekatan dalam pembelajaran kooperatif di mana dalam penerapannya siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok, tiap kelompok terdiri atas tim ahli sesuai dengan pertanyaan yang disiapkan guru sesuai dengan jumlah tim ahli. Menurut Slavin (2005:237) dalam teknik ini siswa bekerja dalam anggota kelompok yang sama, yaitu empat sampai lima siswa, dengan latar belakang kemampuan yang berbeda. Setelah itu guru memberikan penjelasan secara ringkas para siswa ditugaskan untuk memahami materi yang telah diberikan. Tiap anggota tim ditugaskan secara acak untuk menjadi tim ahli dalam aspek tertentu dari tugas pemahaman tersebut. Setelah mempelajari materinya para ahli dari masing-masing tim bertemu untuk mendiskusikan topik yang mereka bahas, lalu mereka kembali kepada timnya untuk mengajarkan topik mereka kepada teman satu timnya. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Jigsaw adalah sebuah model pembelajaran kooperatif dimana siswa bekerja dalam anggota kelompok yang sama, yaitu empat sampai lima siswa, dengan latar belakang kemampuan yang berbeda. Setelah itu guru memberikan penjelasan secara ringkas para siswa ditugaskan untuk memahami materi yang telah diberikan. Tiap anggota

7 tim ditugaskan secara acak untuk menjadi tim ahli dalam aspek tertentu dari tugas pemahaman tersebut. Setelah mempelajari materinya para ahli dari masing-masing tim bertemu untuk mendiskusikan topik yang mereka bahas, lalu mereka kembali kepada timnya untuk mengajarkan topik mereka kepada teman satu timnya. a) Adapun langkah- langkah model pembelajaran Jigsaw menurut beberapa ahli. 1) Menurut aronson 1975 (Hamid, 2013:21) sebagai berikut langkah-langkahnya: a. Siswa dikelompokan kedalam 4 anggota tim. b. Tiap orang dalam tim diberi bagian bagian materi yang berbeda. c. Tiap orang dalam tim diberi bagian bagian materi yang ditugaskan. d. anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/subbab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan subbab mereka. e. Setelah diskusi sebagian dari tim ahli tiap anggota kembali kekelompok asal dan bergatian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasi dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh. f. tiap tim ahli mempersentasikan hasil diskusi. g. guru memberi evaluasi. h. penutup. 2) Menurut Uno dan Mohamad (2011:110) sebagai berikut langkah-langkahnya: a. Menyiapkan bahan pembelajaran. b. Menempatkan siswa dalam kelompok belajar, maksimal 4-5 orang secara heterogen (sama rata). c. Menempatkan siswa dalam kelompok pakar atauahli. d. Membaca. e. Diskusi kelompok pakar. f. Laporan kelompok. g. Para pakar atau ahli kembali ke dalam kelompok asal. h. Tes hasil diskusi dilakukan secara menyeluruh untuk semua siswa. i. Para siswa mengambil kuis individu yang mencakup semua topik. j. Penghargaan kelompok. Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka langkah-langkah model pembelajaran Jigsaw dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Menyiapkan bahan pembelajaran dan menjelaskan ringkasan meteri 2. Siswa dikelompokkan dengan anggota ±5 orang.

8 3. Tiap siswa dalam tim diberi materi dan tugas yang berbeda. 4. Anggota dari tim yang berbeda dengan penugasan yang sama membentuk kelompok baru (kelompok ahli) Selanjutnya kelompok ahli tersebut berdiskusi. 5. Setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompok tentang subbab yang mereka kuasai. 6. Setelah peserta didik berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal, selanjutnya dilakukan presentasi masing-masing kelompok atau dilakukan pengundian salah satu dari anggota kelompok. 7. Guru memberikan latihan soal kepada kelompok dan memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai. 8. Perlu penjelasan materi untuk persiapan selanjutnya jika ingin menggunakan model Jigsaw ini agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. b) Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw Dalam setiap model pembelajaran yang diterapkan dalam proses belajar akan memiliki kelebihan dan kelemahan, begitu juga halnya dengan model kooperatif tipe Jigsaw. Jhonson (Rusman, 2011:219), melakukan penelitian tentang pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang hasilnya menunjukkan bahwa interaksi kooperatif memiliki berbagai pengaruh positif terhadap perkembangan anak. Pengaruh positif tersebut adalah: 1) Meningkatkan hasil belajar. 2) Meningkatkan daya ingat. 3) Dapat digunakan untuk mencapai tarap penalaran tingkat tinggi. 4) Mendorong tumbuhnya motivasi intrinsik (kesadaran individu). 5) Meningkatkan hubungan antar manusia yang heterogen. 6) Meningkatkan sikap anak yang positif terhadap sekolah. 7) Meningkatkan sikap positif terhadap guru. 8) Meningkatkan harga diri anak. 9) Meningkatkan perilaku penyesuaian social yang positif. 10) Meningkatkan keterampilan hidup bergotong royong. Hal-hal yang dapat menghambat proses pembelajaran terutama dalam pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diantaranya adalah sebagai berikut :

9 1) Kurangnya pemahaman guru mengenai pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. 2) Jumlah siswa yang terlalu banyak yang mengakibatkan perhatian guru terhadap proses pembelajaran relatitif kecil sehingga yang hanya segelintir orang yang menguasai arena kelas, yang lain hanya sebagai penonton. 3) Kurangnya buku sosialisasi dari pihak terkait tentang teknik pembelajaran Cooperative Learning. 4) Kurangnya buku sumber sebagai media pembelajaran. 5) Terbatasnya pengetahuan siswa akan sistem teknologi dan informasi yang dapat mendukung proses pembelajaran. 6) Jika guru tidak mengingatkan agar siswa selalu menggunakan keterampilanketerampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka dikhawatirkan kelompok akan macet. 7) Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbuklan masalah, missal jika ada anggota yang hanya membonceng dalam menyelesaikan tugas-tugas dan pasif dalam diskusi. 8) Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila ada penataan ruang belum terkondisi dengan baik. 9) Merubah posisi yang dapat juga menimbulkan gaduh. C. METODE PENELITIAN Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, maka dalam penelitian ini menggunakan pola desain penelitian one group pretest-postest design. dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Desain Penelitian Pre-tess Treatment Post-test O 1 X O 2 Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII Muhammadiyah 2 Tugumulyo pada Tahun Pelajaran 2015/2016, Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Penggunaan teknik dan alat pengumpul data yang tepat memungkinkan diperoleh data yang objektif, maka dalam penelitian ini teknik pengumpul data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes.

10 Nilai rata-rata Untuk mengetahui hasil penelitian merupakan hipotesis diterima atau ditolak maka data diuji dengan menggunakan t-tes dimana kelas eksperimen harus normal, oleh karena itu terlebih dahulu mencari nilai rata-rata dan varians dari masing-masing kelompok data, kemudian melakukan uji normalitas. D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Penelitian dengan model Jigsaw ini diajarkan pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Tugumulyo dengan uraian materi Kalor. Penelitian dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 2 Tugumulyo pada tanggal 21 September 2015 sampai tanggal 21 Agustus 2015 tahun Pelajaran 2015/ Pada pertemuan pertama dilakukan Pre-test yang diikuti oleh 27 siswa. Soal yang digunakan dalam pre-test sebanyak 8 soal. Berdasarkan pengolahan data hasil belajar pre-test siswa diperoleh nilai rata-rata (X) sebesar 18,92 dengan nilai tertinggi 31 dan nilai terendah 2. Siswa yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 73 (KKM) dalam pre-test ini sebanyak 0 siswa (0%), sedangkan siswa yang mendapat nilai kurang dari 70 (KKM) sebanyak 27 siswa (100%). Pelaksanaan post-test dilakukan diakhir pembelajaran diikuti oleh siswa kelas VII dengan jumlah 27 siswa. Jumlah soal yang diberikan sebagai soal post-test sebanyak 8 soal. Berdasarkan analisis hasil post-test, nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 77,59. Siswa yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 73 (KKM) sebanyak 22 siswa (81,48%). Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 73 (KKM) sebanyak 2 siswa (34,48%). Berdasarkan hasil perhitungan pre-test dan post-test dapat dilihat pada nilai rata-rata pre-test ( tes awal ) diperoleh sebesar 18,92 sedangkan pada post-test (tes akhir) diperoleh sebesar 77,59. Terjadi peningkatan rata-rata nilai sebesar 58,67. Perbandingan nilai rata-rata pre-test dan post-test pada gambar 4.1 Gambar 4.1 Nilai rata-rata pre-test dan post-test ,92 Pre-test 77,59 Post-test

11 Uji gain ini dilakukan untuk melihat peningkatan hasil belajar dari model pembelajaran Jigsaw dalam mata pelajaran fisika gain = ( ) ( ) gain = = = tinggi Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat peningkatan yang signifikan setelah diterapkan model pembelajaran Jigsaw. Hipotesis penelitian yang diuji adalah Terdapat Peningkatan yang Signifikan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Tugumulyo Tahun Pelajaran 2015/2016 Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw?. Rumusan hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah: H a H 0 = rata-rata nilai post-test siswa setelah menggunakan model pembelajaran Jigsaw lebih dari rata-rata nilai pre-test (µ 2 > µ 1 ). = rata-rata nilai post-test siswa setelah menggunakan model pembelajaran Jigsaw kurang dari atau sama dengan rata-rata nilai pre-test (µ 2 < µ 1 ). Kriteria pengujian adalah diterima jika t hitung t tabel maka H 0 diterima dan H a ditolak jika t hitung t tabel maka H 0 ditolak dan H a diterima pada taraf signifikasi yaitu = 0,05 dan dk = n 1. t Md x 2 d N( N 1) Dengan: Md= 58,67 ΣX2d= 1830,93 N= 27 Maka diperoleh t = 36,44 Selanjudnya t hitung dibandingkan dengan t tabel pada datar distribusi t dengan derajat kebebasan dk = n 1 = 27 1 = 26 dan = 5% di peroleh t tabel 1,706, Jika t hitung > t tabel berarti H a diterima dan H 0 ditolak artinya hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima kebenarannya sehingga disimpulkan bahwa Terdapat

12 Peningkatan yang Signifikan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Tugumulyo Tahun Pelajaran 2015/2016 Setelah diterapkan Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw. 2. Pembahasan Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini yaitu Apakah Terdapat Peningkatan yang Signifikan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Tugumulyo Tahun Pelajaran 2015/2016 Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw?. Berdasarkan analisis data pre-test dapat dilihat bahwa tidak ada siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 73 (tuntas), analisis tersebut dapat diamati melalui rekapitulasi hasil pre-test yang berdasarkan perhitungan lampiran C dan dapat disimpulkan hasil belajar fisika siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Tugumulyo sebelum penerapan model pembelajaran Jigsaw secara signifikan belum tuntas. Setelah diberikan pre-test maka dilanjutkan dengan penerapan model pembelajaran Jigsaw yang dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Sebelum proses pembelajaran, terlebih dahulu peneliti menginformasikan kepada siswa cara belajar yang akan ditempuh dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw. Dalam pertemuan pertama, guru (dalam hal ini peneliti) menjelaskan tentang pelaksanaan model pembelajaran Jigsaw. Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. Setelah itu guru memberi apersepsi serta motivasi siswa dengan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa. Pada kegiatan inti, guru mengelompokan siswa dengan anggota 5 orang. Kemudian memberikan tiap siswa dalam tim tugas yang berbeda untuk dipelajari. Selanjutnya guru menugaskan anggota kelompok yang berbeda dangan penugasan yang sama membentuk kelompok ahli dan melakukan diskusi kelompok ahli. Setelah itu guru meminta tiap anggota kembali ke kelompok asal dan meminta mereka melakukan diskusi kelompok asal (induk), kemudian dilanjukan dengan diskusi kelas. Pada pertemuan ini siswa terlihat lebih antusias dan semangat walaupun masih ada sedikit kegaduhan pada saat pembagian kelompok. Namun hal tersebut masih dapat dikendalikan pada saat siswa mengerjakan tugasnya. Pada pertemuan pertama hanya 2 kelompok yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik dari jumlah total 5 kelompok. Hal ini dikarenakan masih terdapat siswa didalam kelompoknya belum terbiasa dan kurang memahami tugasnya.

13 Pada pertemuan kedua, pembelajaran masih seperti pertemuan yang pertama, guru memeriksa kesiapan siswa kemudian memberikan apersepsi kepada siswa disertai dengan motivasi. Selanjutnya menjelaskan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar dan menyampaikan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw. Pada pertemuan kedua siswa mulai merasa nyaman dan sudah terbiasa dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Jigsaw serta memberikan respon positif terhadap pembelajaran fisika. Pada pertemuan ini ada 4 kelompok yang dapat menyelesaikan serta menjelaskan tugasnya dengan baik, dan 1 kelompok lagi dalam perbaikan. Pada pertemuan ketiga, terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan pertemuan sebelumya. Pada pertemuan ini siswa sudah memperlihatkan kemampuannya dalam pemahaman materi serta menyelesaikan tugasnya. Pada pertemuan ini semua kelompok dapat menyelesaikan dan menjelaskan tugasnya dengan baik dan benar. Selama proses pembelajaran dengan model pembelajaran Jigsaw, siswasiswa dapat terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. Siswa tidak lagi pasif menerima informasi dari guru, tetapi siswa lebih termotivasi dan aktif dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru sehingga hasil belajarnya dapat meningkat. Model pembelajaran Jigsaw adalah model pembelajaran dimana siswa diberi tugas sebagai penerima tamu yaitu menyajikan hasil kerja kelompoknya kepada tamu tersebut dan sebagai tamu yaitu berkewajiban untuk bertamu kepada semua kelompok. Hal ini sesuai dengan keunggulan model pembelajaran Jigsaw yaitu meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa serta meningkatkan daya ingat siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar fisika siswa meningkat tetapi dalam pelaksanaan model pembelaran Jigsaw masih ada kendala yaitu beberapa siswa masih kurang percaya diri dalam mengerjakan tugas denga tim kelompoknya pada saat pembelajaran berlangsung dan juga beberapa siswa masih kesulitan menyelesaikan tugasnya. Walaupun ada kendala namun hal ini tidak menyurutkan konsentrasi siswa dalam belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajarnya, ada 22 siswa yang tuntas (81,48%) dan 5 siswa (18,52) yang belum mencapai kriteria ketuntasan minamal sebesar 73. Namun, hasil tersebut sudah mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan analisi secara statistik mengenai kemampuan akhir siswa menunjukan bahwa siswa kelas VII.A SMP Muhammadiyah 2 Tugumulyo adalah

14 tuntas pada taraf kepercayaan = 0,05 karena t hitung > t tabel yaitu t hitung (36,44) > t tabel (1,706) terbukti bahwa pembelajaran fisika dengan penggunaan model pembelajaran Jigsaw Signifikan meningkat dalam peningkatan hasil belajar siswa. Dengan demikian hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima kebenarannya, maka dapat disimpulkan bahwa Terdapat Peningkatan yang Signifikan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Tugumulyo Tahun Pelajaran 2015/2016 Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw. E. SIMPULAN Berdasarkan analisis data hasil penelitian nilai rata-rata Gain sebesar 58,67 dan dibuktikan hasil uji hipotesis dengan uji t menunjukan t hitung = 36,44 > t tabel = 1,706 yang berarti H a diterima dan H 0 ditolak. Dapat disimpulkan Terdapat Peningkatan yang Signifikan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Tugumulyo Tahun Pelajaran 2015/2016 Setelah diterapkan Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw. F. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Giancoli, Douglas C Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga. Uno, Hamzah.b dan Mohamad Nurdin, Belajar dengan Pendekatan pailkem: pembelajaran aktif, inovatif, lingkungan, kreatif. Efektif, Menarik. Jakarta: Bumi Akasara. Isjoni Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta. Lie, Anita Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo. Meltzer, David E The Relationship Beetwen Mathematic Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible Hidden Variable in Diagnostic Pretest Scores. American journal of physics, 70 (12), Nar herrhyanto dan Akib hamid Statika dasar. jakarta: universitas terbuka. Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Rusman Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Belajar dan pembelajaran berbasis komputer. Bandung: Alfabeta.

15 Suherman dan Sukjaya Petunjuk Praktik untuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusuma. Slavin, Robert E Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Statistik untuk Penelitian. Bandung: Tarsinto Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sudjana Metode Statistika. Bandung: Tarsito Bandung. Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana. Yamin, Martinis Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik. Jakarta: Ciputat Mega Mall Zainal Aqib Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Konstektual (Inovatif). Bandung: CV Yrama Widya.

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI BIOSFER KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PANCUR BATU G. Lian Y. Nababan. NIM. 06110005

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU Darwinsyah, Merti Triyanti, M.Pd. 2, Yuni Krisnawati, M.Pd. 3 1 Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE KELAS XI DI SMA N 2 OKU

PERBEDAAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE KELAS XI DI SMA N 2 OKU PERBEDAAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE KELAS XI DI SMA N 2 OKU Budi Utomo budiutomo@mail.ugm.ac.id Pendidikan Geografi FKIP Universitas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GAYA DAN HUKUM NEWTON T.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GAYA DAN HUKUM NEWTON T. Jurnal INPAFI, Volume 1, Nomor 2, Juni 2013 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GAYA DAN HUKUM NEWTON T.P 2012/2013 Mariati Purnama Simanjuntak

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR Suwaibatul Aslamiyah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI Tri Ariani 21, Nurma Fitriyani 22 Abstrak. Fisika

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TPS PADA POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TPS PADA POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TPS PADA POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI Prima Sadewa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: primasadewa@gmail.com

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS Dami Anah 1), Suwarto WA 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta

Lebih terperinci

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif Jurnal Matematika Vol. 3 No. 2, Desember 2013. ISSN: 1693-1394 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif Tri Wahyuningsih

Lebih terperinci

Ovilia Putri Utami Gumay, Eti Kodarsih dan Budi Mulyanto

Ovilia Putri Utami Gumay, Eti Kodarsih dan Budi Mulyanto DOI: doi.org/10.21009/0305010313 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 MUARA BELITI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses sepanjang hayat dari perwujudan pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi dalam rangka pemenuhan semua komitmen manusia

Lebih terperinci

Hazal Fitri 1. Abstrak. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad, Hasil Belajar, Bola Voli

Hazal Fitri 1. Abstrak. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad, Hasil Belajar, Bola Voli PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BOLA VOLI DI KELAS VII SMPN 1 SIMPANG TIGA KABUPATEN ACEH BESAR

Lebih terperinci

Indra Puji Astuti 1 1 Dosen Prodi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI NGAWI

Indra Puji Astuti 1 1 Dosen Prodi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI NGAWI Komparasi Prestasi Belajar Siswa Dengan Penerapan Model Pembelajaran (Contextual Teaching Learning), Nht (Numbered Heads Together), Dan Tps (Think Pair Share) Di SMK Negeri 1 Geneng Indra Puji Astuti 1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dijenjang pendidikan formal mulai dari tingkat SD sampai pada tingkat SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. dijenjang pendidikan formal mulai dari tingkat SD sampai pada tingkat SMA 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari siswa dijenjang pendidikan formal mulai dari tingkat SD sampai pada tingkat SMA bahkan di perguruan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) Tadjuddin * Abstrak: Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM PYTHAGORAS; Vol. 3(2):40-45 ISSN 2301-5314 Oktober 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM Devi Haryani,

Lebih terperinci

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN

Lebih terperinci

ARTIKEL OLEH DIRMALA NIM JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

ARTIKEL OLEH DIRMALA NIM JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) DAN TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG KELAS XI AKUNTANSI

Lebih terperinci

Ovilia Putri Utami Gumay, Eti Kodarsih dan Ahmad Budi Mulyanto. STKIP-PGRI Lubuklinggau, Jl. Mayor Toha Kel. Air Kuti Lubuklinggau 31617

Ovilia Putri Utami Gumay, Eti Kodarsih dan Ahmad Budi Mulyanto. STKIP-PGRI Lubuklinggau, Jl. Mayor Toha Kel. Air Kuti Lubuklinggau 31617 DOI: doi.org/10.21009/0305010307 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 MUARA BELITI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION 0 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA SISWA KELAS IX SMP SWASTA AL-ULUM MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SITI

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Fatima Batubara dan Karya Sinulingga Program Studi Pendidikan FMIPA Universitas

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS XI SMK N 1 KASIHAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Efin Nur Widiastuti

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Teguh Pratama Nuur Efendi, Supriyono, Mita Hapsari Jannah Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita** PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 15 PADANG Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi

Lebih terperinci

Satrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda 2, Ahmad Amin 3 Skripsi ini berjudul Penerapan model Collaborative Teamwork Learning pada

Satrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda 2, Ahmad Amin 3 Skripsi ini berjudul Penerapan model Collaborative Teamwork Learning pada PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI PENGUKURAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Satrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diartikan sebagai suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar dan penting bagi pembangunan suatu negara. Dengan adanya pendidikan maka akan tercipta

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Pitri Oktaviani H. A. (1), Nurhanurawati (2), M. Coesamin (3) Pendidikan

Lebih terperinci

JSEE - Vol. III, No. 1 April 2015 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

JSEE - Vol. III, No. 1 April 2015 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi JSEE - Vol. III, No. 1 April 015 ISSN : 35-6719 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TINDAKAN, PRINSIP DAN MOTIF EKONOMI DI KELAS

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA ABSTRAK: El Indahnia Kamariyah Pendidikan Fisika FKIP, Universitas Islam Madura elindahniakamariyah@fkip.uim.ac.id

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP Muhamad Firdaus Prodi Pendidikan Matematika, IKIP PGRI Pontianak, Jl. Ampera No. 8

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS Septi Hidayatun 11144100024 Pendidikan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA Oleh: Erny Untari ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

Lebih terperinci

Puger Honggowiyono, Dedy Arif Budiawan

Puger Honggowiyono, Dedy Arif Budiawan Honggowiyono, Arif Budiman; Perbedaan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Expert Group Dengan Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Mata Pelajaran Jaringan Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

Siska Wuryani, Yesi Gusmania, Farid Akhmad

Siska Wuryani, Yesi Gusmania, Farid Akhmad PYTHAGORAS, Vol. 3(2):66-74 ISSN 2301-5314 Oktober 2014 PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW DENGAN TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 3 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2008/2009 SKRIPSI Disusun

Lebih terperinci

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN Tugas Kegiatan Belajar II Tatang Kurniawan Judul Jurnal : PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR Elvita Yeni *), Hardianto 1), Suwandi 2) 1&2) Program Studi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA SWASTA UISU MEDAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA SWASTA UISU MEDAN p-issn 5-73X e-issn30-765 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA SWASTA UISU MEDAN Asneli Lubis Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kehidupan sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.

I. PENDAHULUAN. kehidupan sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi menuntut kemampuan kompetitif dalam berbagai aspek kehidupan sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. Sehubungan dengan itu, upaya

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU (Suatu Penelitian di SMP Negeri 10 Gorontalo) Jurusan Pendidikan sejarah Fakulkas Ilmu sosial, Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MUARO BUNGO KARYA ILMIAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MUARO BUNGO KARYA ILMIAH PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MUARO BUNGO KARYA ILMIAH OLEH RIKA YULLIYANI R A1C110028 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Surono, Pengaruh model pembelajaran inquiry...

Surono, Pengaruh model pembelajaran inquiry... PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X SMA NEGERI TUGUMULYO TAHUN PEMBELAJARAN 3/4 Oleh Surono, Lely Rosminarti Program Study

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TYPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SDN 01 MANISREJO KOTA MADIUN

PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TYPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SDN 01 MANISREJO KOTA MADIUN 1 PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TYPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SDN 01 MANISREJO KOTA MADIUN Ibadullah Malawi * Juwarti ** Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA KELAS VIID SMP N I SEYEGAN Jundari Universitas PGRI Yogyakarta ndarijun@yahoo.com

Lebih terperinci

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KELILING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PEKANBARU Ismawati, Maria Erna, dan Miharty

Lebih terperinci

Fajar Jefri Irawan 1) Ningrum 2) Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

Fajar Jefri Irawan 1) Ningrum 2) Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PKWU) SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMK NEGERI 1 METRO TP 2015-2016 Fajar

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMAN 1 BANGUN PURBA Pebriani *), Arcat 1), Lusi Eka Afri 2) 1&2) Program

Lebih terperinci

Khairil dan Cut Nurmaliah Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah ABSTRAK

Khairil dan Cut Nurmaliah Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah   ABSTRAK Pengaruh Model Melalui Kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Reproduksi Manusia Di SMA Negeri 8 Banda Aceh Khairil dan Cut Nurmaliah Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP. Muhamad Kurnia Sugandi 1

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP. Muhamad Kurnia Sugandi 1 UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP Muhamad Kurnia Sugandi 1 1 Prodi Pendidikan Biologi Universitas Majalengka Jln. KH. Abdul Halim No. 103,

Lebih terperinci

Rika Kustina 1 dan Marhamah 2. Abstrak. Kata Kunci: Struktur Teks Cerpen, Number Heads Together, Pembelajaran Kooperatif

Rika Kustina 1 dan Marhamah 2. Abstrak. Kata Kunci: Struktur Teks Cerpen, Number Heads Together, Pembelajaran Kooperatif PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS CERPEN BERDASARKAN STRUKTUR TEKS PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 BANDA ACEH Rika Kustina 1 dan Marhamah

Lebih terperinci

LISMAWATI MOHAMAD Meyko Panigoro Agil Bachsoan. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ABSTRAK

LISMAWATI MOHAMAD Meyko Panigoro Agil Bachsoan. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ABSTRAK PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) DAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) PADA MATA PELAJARAN EKONOMI ( Suatu Penelitian Pada

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran kontekstual dengan sistem pengajaran pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

ISSN Sri Putri Ayu Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI

ISSN Sri Putri Ayu Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII DALAM PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Dedi Rohendi FPMIPA UPI dedir@bdg.centrin.net.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada prinsipnya proses belajar yang dialami manusia berlangsung sepanjang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada prinsipnya proses belajar yang dialami manusia berlangsung sepanjang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Makna Belajar Pada prinsipnya proses belajar yang dialami manusia berlangsung sepanjang hayat, artinya belajar adalah proses yang terus-menerus, yang tidak pernah

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMP NEGERI 3 BUKITTINGGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMP NEGERI 3 BUKITTINGGI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMP NEGERI 3 BUKITTINGGI Widya Damayanti 1, Fuji Astuti 2, Zora Iriani 3 Program Studi

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI WACANA CERKAK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI WACANA CERKAK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI WACANA CERKAK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW Heni henipoenya990@yahoo.com Universitas Muhammmadiyah Purworejo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair

Lebih terperinci

OLEH : BAGUS ANDIK PRADANA NPM : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

OLEH : BAGUS ANDIK PRADANA NPM : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL MATERI SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X- TKR SMK MUHAMMADIYAH 2 KEDIRI TAHUN

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015 PERBEDAAN RERATA HASIL BELAJAR BASIS DATA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPLICIT INSTRUCTION DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN KELAS XII SMK PGRI 4 NGAWI Khusnul

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V.A SD NEGERI 07 BARUGA KOTA KENDARI JURNAL PENELITIAN OLEH: NURSIAH WAHAB NIM. G2G1 15 056 PROGRAM

Lebih terperinci

pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan

pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan 1 2 pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan secara terpisah dari keterampilan berbahasa jenis lainnya.

Lebih terperinci

PENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA

PENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA 19 PENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA Oleh : Agustin Rachmawati Purlina 1 Gantina Komalasari 2 Aip Badrujaman 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding. Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/scaffolding PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) TERHADAP PENINGKATAN KEAKTIFAN

Lebih terperinci

MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF 16 MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF Ari A. Ramadhan 1, Syamsuri Hasan 2, Kamin Sumardi 3 Departemen

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran Fisika SMK

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran Fisika SMK Pengaruh Model Jigsaw terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran Fisika SMK Yenni Agustine Shovia Insany Pendidikan Fisika FKIP, Universitas Islam Madura yenniagustine@gmail.com ABSTRAK: Masalah yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa, terdapat pengaruh positif model pembelajaran kooperatif tipe

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Group Investigation (GI), hasil belajar siswa

Kata Kunci: Metode Group Investigation (GI), hasil belajar siswa Pengaruh Metode Pembelajaran Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika di SMA Negeri 1 Mananggu Kabupaten Boalemo. Cunsal, Fitryane Lihawa *, Tirtawaty Abdjul **

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 SENTOLO Nurul Arum Sulistyowati FKIP, Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia selalu mendapat prioritas utama dalam

Lebih terperinci

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM:

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMBEDAKAN CIRI-CIRI LINGKUNGAN SEHAT DAN LINGKUNGAN TIDAK SEHAT KELAS III SD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Keberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta guru

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Keberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta guru 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran

Lebih terperinci

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK 443 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA SWASTA R.A. KARTINI SEI RAMPAH TAHUN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF STAD

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF STAD Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 14-18 STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF STAD (Student Team Achievement Division) DISERTAI

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE WINDOW SHOPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-FISIKA PADA MATERI HUKUM NEWTON

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE WINDOW SHOPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-FISIKA PADA MATERI HUKUM NEWTON PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE WINDOW SHOPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-FISIKA PADA MATERI HUKUM NEWTON Rofita M. Patty 1, Enos Taruh 2, Supartin 3 Universitas Negeri Gorontalo Fakultas

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Yunita Damayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: wisnie59@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DI SMK WONGSOREJO GOMBONG JURNAL PENELITIAN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DI SMK WONGSOREJO GOMBONG JURNAL PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DI SMK WONGSOREJO GOMBONG JURNAL PENELITIAN Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE GI DAN STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL. Praptiwi dan Jeffry Handhika

EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE GI DAN STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL. Praptiwi dan Jeffry Handhika Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika ISSN : 2086-2407 Vol. 3 No. 1 April 2012 EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE GI DAN STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL Praptiwi dan Jeffry Handhika IKIP PGRI Madiun

Lebih terperinci

Kata kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), motivasi dan prestasi belajar

Kata kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), motivasi dan prestasi belajar UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Think Pair Share (TPS)SISWA KELAS VII C SMP MUHAMMADIYAH 1 MINGGIR Aresti Nurul Sholiha Universitas

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFE TIPE SCRIPT

ARTIKEL ILMIAH STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFE TIPE SCRIPT ARTIKEL ILMIAH STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFE TIPE SCRIPT DENGAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DI KELAS X SMA NEGERI 7 BATANGHARI OLEH WIDIA GAMA

Lebih terperinci

Eksperimentasi Model Pembelajaran RME, NHT, dan MPL Terhadap Hasil Belajar Siswa SMPN 3 Balikpapan

Eksperimentasi Model Pembelajaran RME, NHT, dan MPL Terhadap Hasil Belajar Siswa SMPN 3 Balikpapan SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 PM - 105 Eksperimentasi Model Pembelajaran RME, NHT, dan MPL Terhadap Hasil Belajar Siswa SMPN 3 Balikpapan Sarah Wahyu Susanti Universitas

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII Oleh: Farida Nurul Ngaini, Bambang Priyo Darminto, Wharyanti Ika P. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA Eva M. Ginting dan Harin Sundari Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi yang mempengaruhi siswa dalam mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Berkaitan dengan penelitian ini, peneliti akan menunjukkan beberapa hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PRESTASI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA PEMBELAJARAN FISIKA SISWA KELAS X MA. MAZRO ILLAH LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA PEMBELAJARAN FISIKA SISWA KELAS X MA. MAZRO ILLAH LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA PEMBELAJARAN FISIKA SISWA KELAS X MA. MAZRO ILLAH LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Erwin Hamdan 1, Ahmad Amin, M. Si. 2, Yaspin Yolanda, M. Pd. Si. 3 STKIP-PGRI

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR PERAWATAN KOPLING

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR PERAWATAN KOPLING 145 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR PERAWATAN KOPLING Alfatah Hidayat 1, Ono Wiharna 2, Yusep Sukrawan 3 Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE YANG BERBEDA 1. Oleh

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE YANG BERBEDA 1. Oleh STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE YANG BERBEDA 1 Oleh Mei Jayadi 1, R.Gunawan Sudarmanto 2, Eddy Purnomo 3 The study purpose is to find out the affectivity

Lebih terperinci

Ema Yesha Sinaga dan Abd. Hakim Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRACT

Ema Yesha Sinaga dan Abd. Hakim Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRACT PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD T E R H A D A P H A S I L B E L A J A R S I S W A P A D A MATERI SUHU DAN PEMUAIAN DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 DELITUA Ema Yesha Sinaga dan Abd.

Lebih terperinci

*Jumiati **Lizawati *Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jumiati.unilak.ac.id/

*Jumiati **Lizawati *Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jumiati.unilak.ac.id/ 34 PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA ANTARA KELAS YANG MENERAPKAN PEMBELAJARAN TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) DENGAN KELAS YANG MENERAPKAN PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVE- MENT DIVISION) MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme. memecahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya sendiri.

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme. memecahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya sendiri. BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme Teori konstruktivisme dalam belajar adalah peserta didik agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3) EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3) This study aimed to determine: (1) the similarity of pretest between

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X PEMASARAN SMKN 3 PADANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X PEMASARAN SMKN 3 PADANG Prima: Jurnal Program Studi Pendidikan dan Penelitian Matematika Vol. 6, No. 1, Januari 2017, hal. 13-19 P-ISSN: 2301-9891 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 05 BATAM

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 05 BATAM Oktober 017 ISSN Cetak: 301-5314 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 05 BATAM Abdul Aziz *, Yessy Yusnita Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci