BAB I PENDAHULUAN. Menurut Musliha (2010) Chronic Kidney Disease merupakan gangguan

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Menurut Musliha (2010) Chronic Kidney Disease merupakan gangguan"

Suparman Muljana
4 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ginjal berperan sangat penting bagi sistem pengeluaran (eksresi) manusia. Ginjal memiliki fungsi untuk mengeluarkan bahan dan sisa-sisa metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh lagi, ginjal membuang zat-zat yang tidak diperlukan lagi dan mengambil zat-zat yang masih diperlukan tubuh, ginjal juga bertugas mengatur kadar air dan bahan lainnya di dalam tubuh (Crowin, 2009). Menurut Musliha (2010) Chronic Kidney Disease merupakan gangguan fungsi ginjal yang irreversible dan progresif, sehingga terjadi penurunan fungsi ginjal sehingga dalam tubuh ginjal gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan maupun elektrolit dan menimbulkan uremia. CKD adalah suatu proses patofisiologis dengan berbagai penyebab yang akan mengakibatkan fungsi nefron dalam tubuh menurun. Menurut worl health organization (WHO), data hingga 2015 diperkirakan tingkat presentase dari 2009 sampai 2011 ada sebanyak 36 juta warga dunia meninggal akibat Chronic Kidney Disease/ CKD. Lebih dari 26 juta orang dewasa di Amerika atau sekitar 17% dari populasi orang dewasa terkena CKD (Bomback and Bakris, 2011). Indonesia termasuk pada tingkat gagal ginjal yang cukup tinggi, Indonesia pada kasus CKD berada diurutan keempat sebagai Negara terbanyak penyakit CKD, sampai januari 2011 diperkirakan terdapat penderita gagal ginjal

2 di Indonesia yang membutuhkan cangkok ginjal, menurut Persatuan Nefrologi Indonesia (Pernefri, 2011). CKD di Indonesia terjadi 350 per 1 juta penduduk. Terdapat sekitar pasien dengan kasus CKD yang memerlukan terapi Hemodialisa, tapi hanya 10% dari kasus atau sekitar pasien yang dapat melakukan terapi hemodialisa tersebut. Menurut data Dinas Kesehatan Jawa Tengah, kasus gagal ginjal di Jawa Tengah mencapai kasus. Prevalensi CKD di Jawa Tengah adalah sebanyak 0,3% atau pasien yang terkena penyakit CKD (Depkes, 2013). Dari data Indonesia Renal Registry terdapat jumlah pasien di Indonesia mencapai orang pada tahun 2008, terjadi peningkatan 5,2 % dari tahun 2007 (Kompas, 2009). Berbagai komplikasi yang dapat terjadi pada CKD baik pada organ lain maupun keseimbangan hormon. Komplikasi yang terjadi pada organ lain seperti pada jantung, dimana akan terjadi hipertensi dan gagal jantung kongerstif. Komplikasi lain seperti pada paru-paru, dimana terjadi infeksi paru dan edema pulmonal. Sedangkan keseimbangan hormon dapat terjadi yaitu berkurangnya hormon eritropoietin yang mengakibatkan terjadinya pemendekan umur dari eritrosit yang memicu terjadinya anemia berat. Karena kerusakan ginjal pengatur kalsium dalam tubuh menajdi tidak normal yang dapat mengakibatkan terjadinya penyakit tulang (Suwitra, 2016). Berdasarkan survey pendahuluan oleh penulis di rumah sakit RSUD Banyumas pada tahun 2017 selama 3 bulan terakhir dari bulan Maret sampai Mei terdapat 109 orang yang dirawat diruang Teratai RSUD Banyumas, untuk

3 pasien CKD terdapat 56 orang yang menderita penyakit CKD, 20 pasien menderita Diabetes Melitus, 12 pasien menderita stroke, 5 pasien penderita penyakit sirosis hepatis, dan sisanya penyakit lain. Dari 56 pasien yang menderita penyakit CKD, 5 pasien meninggal oleh penyakit CKD. B. Tujuan Penulisan Dalam penyusunan laporan pengelolaan kasus ini, penulis mempunyai beberapa tujuan yaitu: 1. Tujuan Umum Melaporkan asuhan keperawatan pada Ny. R dengan Chronic Kidney Disease/ CKD secara komprehensif. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penulisan laporan ini adalah untuk memaparkan dan melakukan pembahasan mengenai: a. Melakukan pengkajian pada Ny. R dengan Chronic Kidney Disease/ CKD b. Menetapkan diagnosa keperawatan pada Ny. R dengan CKD c. Rencana tindakan keperawatan pada Ny. R dengan CKD d. Implementasi keperawatan pada Ny. R dengan CKD e. Evaluasi terhadap implementasi keperawatan yang telah dilakukan pada Ny. R dengan CKD. C. Pengumpulan Data Penulisan laporan studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan memaparkan asuhan keperawatan yang dilakukan secara komprehensif.

4 Pendekatan dalam proses keperawatan merupakan suatu pendekatan dalam melaksanakan pelayanan keperawatan, terdiri dari beberapa kegiatan yang saling berkaitan. Proses keperawatan terdiri dari pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi keperawatan. Pemeriksaan darah adalah pengumpulan informasi tentang pasien yang dilakukan secara sistematik untuk menentukan masalahmasalah serta kebutuhan-kebutuhan dan kesehatan pasien. Dalam penyusunan laporan ini, penulis menggunakan cara pengumpulan data sebagai berikut: 1. Observasi Partisipatif Penulis mengamati pasien secara langsung mengenai keadaan fisik dan responnya terhadap penderita atau keluhan yang dialami oleh pasien dalam melakukan asuhan keperawatan terdapat interaksi antara perawat dengan pasien. 2. Wawancara Wawancara merupakan suatu proses interaksi atau tanya jawab yang berkaitan dengan masalah yang sedang dihadapi pasien atau biasa disebut anamnesa. Data yang diperoleh terkumpul berupa data primer yaitu yang berasal dari pasien dan data sekunder yaitu data yang berasal dari orang terdekat atau keluarga pasien. Tujuan wawancara ini adalah untuk dapat memperoleh data terutama pada kesehatan dan masalah keperawatan pasien serta untuk menjalin hubungan antara perawat dengan pasien.

5 3. Studi Literatur Untuk memperoleh pengertian dan pengetahuan yang bersifat teoritis, penulisan menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan apa yang menjadi judul laporan pengelolaan kasus ini. Studi literature juga bertujuan mempersiapkan skill keperawatan sebelum berhubungan langsung dengan pasien, sehingga perawat dapat menerapkan dan memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan landasan teori yang di dapat dari literatur yang berkaitan. Selain itu, perawat dapat membandingkan antara landasan teori dengan kasus yang ada di lapangan. 4. Studi Dokumentasi Data-data yang menunjang untuk dapat menegakkan diagnosa keperawatan serta yang disusun. Penulis menggunakan hasil laboratorium, status kesehatan dan catatan dokter yaitu Ny. R dengan diagnosa CKD. C. Tempat dan Waktu Asuhan keperawatan ini dilakukan di ruang Teratai RSUD Banyumas selama 2 hari dari tanggal Mei D. Manfaat Penulisan 1. Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan Diharapkan dari pihak Dinas Kesehatan dapat memantau lebih jauh lagi kegagalan atau keberhasilan dari program yang telah direncakan sebelumnya untuk mencapai hasil yang optimal dan tercapainya pelayanan keperawatan yang bermutu sesuai dengan standar asuhan keperawatan.

6 2. Instalasi Pendidikan Diharapkan mutu pelajaran dan pendidikan dapat ditingkatkan dengan menyediakan sarana dan prasarana penunjangan terlaksananya mutu pendidikan yang lebih tepat dan memberikan masukan tentang pentingnya perawatan pada pasien CKD. 3. Bagi Masyarakat Dapat dijadikan pertimbangan bagi masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit CKD melalui informasi yang di dapat dari penulis. E. Sistematika Penulisan Mengenai garis besar penulisan laporan pengelolaan kasus ini, penulis menyusun sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus C. Pengumpulan Data D. Tempat dan Waktu E. Manfaat Penulisan F. Sistematika Penulisan BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian B. Anatomi dan Fisiologi

7 C. Etiologi D. Tanda dan Gejala E. Patofisiologi F. Pathway G. Pemeriksaan Penunjang H. Penatalaksanaan I. Diagnosa Keperawatan J. Fokus Intervensi BAB III : TINJAUAN KASUS A. Pengkajian B. Analisa Data C. Rencana Tindakan D. Implementasi E. Evaluasi BAB IV : PEMBAHASAN BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ginjal punya peran penting sebagai organ pengekresi dan non ekresi, sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh