1. Prosedur Uji Konfirmasi E. coli (Gandasoebrata, 2007). 1) Mengoleskan suspensi bakteri uji (E. coli) pada kaca objek dan dilakukan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1. Prosedur Uji Konfirmasi E. coli (Gandasoebrata, 2007). 1) Mengoleskan suspensi bakteri uji (E. coli) pada kaca objek dan dilakukan"

Transkripsi

1 LAMPIRAN

2 86 Lampiran 1. Prosedur Pengujian 1. Prosedur Uji Konfirmasi E. coli (Gandasoebrata, 2007). 1) Mengoleskan suspensi bakteri uji (E. coli) pada kaca objek dan dilakukan fiksasi dengan cara melewatkannya di atas api atau bunsen. 2) Meneteskan cairan metylene blue sebagai pewarna primer 1 dan diamkan selama 1 menit. 3) Membuang pewarna berlebih dan dibilas menggunakan akuades. 4) Meneteskan lugol dan diamkan selama 2 menit kemudian dibilas menggunakan akuades. 5) Membilas kaca objek menggunakan alkohol 96% sampai zat warna yang menempel atau berlebih larut dan dibilas menggunakan akuades. 6) Meneteskan safranin sebagai pewarna tandingan selama 30 detik dan dibilas menggunakan akuades. 7) Mengeringkan kaca objek menggunakan kertas saring. 8) Menambahkan minyak imersi pada kaca objek. 9) Melakukan pengamatan dibawah mikroskop. 10) Mengamati bentuk dan warna bakteri. Bakteri E. coli ditandai dengan hasil pewarnaan gram berwarna merah (gram negatif). Diagram proses pewarnaan gram E. coli dapat diilihat dalam diagram berikut:

3 87 Suspensi bakteri uji Pengolesan pada kaca objek Penetesan metylene blue, diamkan 1 menit dan bilas dengan akuades Penetesan lugol, diamkan 2 menit dan bilas dengan akuades Bilas dengan alkohol 96% Penetesan safranin, diamkan 30 detik dan bilas dengan akuades Meneteskan minyak imersi Pengamatan di bawah mikroskop Data pengamatan 2. Prosedur Uji Konfirmasi A. niger Proses konfirmasi kapang A. niger berbeda dengan proses konfirmasi bakteri E.coli dimana tidak dilakukan pewarnaan sebagai berikut: 1) Membersihkan kaca objek menggunakan alkohol.

4 88 2) Mengoleskan suspensi jamur A. niger. 3) Mengamati bentuk A. niger menggunakan mikroskop. 3. Peremajaan Mikroba 3.1. Peremajaan Bakteri E. coli (Nurcahyanti dkk, 2011) 1) Menyiapkan media agar miring Nutrient Agar (NA). 2) Menggoreskan bakteri uji (E. coli) menggunakan jarum ose. 3) Melakukan inkubasi selama 24 jam pada suhuh 37 o C Peremajaan Jamur A. niger (Rathi et al., 2010) 1) Menyiapkan media agar miring Potato Dekxtrose Agar (PDA). 2) Menggoreskan jamur uji (A. niger) menggunakan jarum ose. 3) Melakukan inkubasi selama 3-5 hari pada suhu ruang. 4. Pembuatan Larutan Uji 1) 100% V1 x 100% = 5 ml x 100% V1 = 5 ml 2) 75% 75 % 100 % 3) 50% 50 % 100 % x 5 ml = 3,75 ml x 5 ml = 2,5 ml V1 x C1 = V2 x C2

5 89 4) 25% 25 % 100 % 5) 0% 0 % 100 % x 5 ml = 1,25 ml x 5 ml = 0 ml 5. Pembuatan Medium 5.1. Nutrient Agar (NA) 1) Menimbang 28 g medium NA. 2) Melarutkan medium kedalam 1 L akuades. 3) Memanaskan medium sampai mendidih agar didapatkan medium yang homogen. 4) Melakukan sterilisasi medium di dalam autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit dan tekanan 1-2 atm Potato Dextrose Agar (PDA) 1) Menimbang 39 g medium PDA. 2) Melarutkan medium kedalam 1 L akuades. 3) Memanaskan medium sampai mendidih agar didapatkan medium yang homogen. 4) Melakukan sterilisasi medium di dalam autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit dan tekanan 1-2 atm.

6 Pembuatan Larutan McFarland 1) Mencampurkan 0,05 ml larutan BaCl2 1,175% dengan 9,95 ml larutan H2SO4. 2) Melakukan pengocokan menggunakan vortex hingga homogen. 3) Melakukan pengukuran absorbansi menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 600 nm untuk bakteri dan 530 nm untuk kapang. 6. Prosedur Pengujian Kriteria Pengamatan 6.1 Total Mikroba (Badan Standarisasi Nasional, 2014) 1) Penyiapan Sampel Sampel ditimbang sebanyak 1 g lalu ditambahkan 9 ml larutan NaCl fis 0,85% dan homogenkan menggunakan vortex selama 2 menit (larutan pengenceran 10-1 ). 2) Cara Uji a. Memipet 1 ml suspensi pengenceran 10-1 menggunakan pipet steril ke dalam larutan 9 ml NaCl fis 0,85% untuk menghasilkan pengenceran 10-2, 10-3, 10-4, dan seterusnya sesuai kebutuhan. b. Memipet 1 ml suspensi dari setiap pengenceran ke dalam cawan petri secara duplo. c. Memasukkan 15 ml 20 ml media PCA yang sudah didinginkan sampai suhu +45 o C pada masing-masing cawan petri dan homogenkan dengan menggerakannya membentuk angka delapan secara perlahan.

7 91 d. Menginkubasi selama 48 jam pada suhu + 37 o C dengan kondisi cawan petri dalam posisi terbalik. e. Melakukan perhitungan jumlah koloni bakteri menggunakan colony counter. 3) Perhitungan Jumlah Koloni Hitung Jumlah Koloni pada setiap seri pengenceran kecuali cawan petri yang berisi koloni menyebar (spreader colonies). Pilih cawan yang mempunyai jumlah koloni 25 sampai Pengujian Coliform Metode MPN Tahap Uji pendugaan dan Tahap Uji Konfirmasi(Badan Standarisasi Nasional, 2008) 1) Uji Pendugaan a. Sampel sebanyak 1 g dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu ditambah 9 ml larutan NaCl fis 0,85% dan homogenkan menggunakan vortex selama + 2 menit (pengenceran 10-1 ). b. Menyiapkan 2 seri tabung LBSS dan 1 seri LBDS berisi tabung durham yang sudah diberi tetrared sampai menghasilkan warna pink kemerahan. c. Memipet 1 ml ke dalam 3 tabung reaksi berisi 9 ml LBSS, 0,1 ml ke dalam 3 tabung reaksi berisi 9 ml LBSS dan 1 ml ke dalam 3 tabung berisi 9 ml LBDS. d. Menginkubasi selama 48 jam pada suhu +37 o C. e. Mengamati adanya gas yang terbentuk dalam tabung durham. Hasil uji dinyatakan positif apabila terbentuk gas.

8 92 2) Uji Konfirmasi a. Memasukkan 15 ml 20 ml EMB (Eosin Methylene Blue) cair ke dalam cawan petri steril dan diamkan hingga memadat. b. Mengambil larutan menggunakan ose dari dalam tabung reaksi yang dinyatakan positif dan digoreskan ke dalam cawan petri. c. Melakukan inkubasi dalam keadaan terbalik selama 24 jam pada suhu 37 o C. d. Hasil positif E. coli ditandai dengan adanya koloni berwarna hijau. 3) Uji Pelengkap a. Menguji kultur dengan uji pewarnaan gram dan morfologi sel. b. Menginokulasi kembali kultur ke media LST dan inkubasi pada suhu 35 o C selama 48 jam untuk konfirmasi ulang terbentuknya gas. c. Melakukan uji lanjutan yaitu uji IMViC (uji produksi indole, uji Methyl Red, uji Voges-Proskauer, uji penggunaan Citrate) d. Menginterprestasikan hasil uji IMViC dengan table berikut: Kriteria Biotipe 1 Biotipe 2 Morfologi dan gram Batang pendek tidak Batang pendek tidak berspora berspora Sifat gram Gram negatif Gram negatif Gas pada taung LST + + Uji indole + - Uji MR + + Uji VP - - Uji Citrate Pengujian Kapang (BSN, 2015) 1) Homogenisasi dan pengenceran a. Sampel ditimbang secara aseptik sebanyak 1 g lalu sampel dimasukan dalam tabung reaksi.

9 93 b. Sampel selanjutnya ditambahkan akuades steril sebanyak 9 ml dan homogenkan selama 2 menit. Larutan yang dihasilkan merupakan pengenceran c. Larutan dibuat menjadi pengenceran 10-2 dengan cara 1 ml larutan diambil menggunakan pipet steril lalu dimasukan kedalam 9 ml NaCl 0,85%, lakukan pengenceran sesuai kebutuhan atau hingga pengenceran maksimum (10-6 ). 2) Penetuan Jumlah Kapang Penentuan jumlah kapang dapat dilakukan dengan metode agar tuang (pour plate) dan media yang digunakan adalah Potato Dextrose Agar (PDA). a. Pembuatan Media PDA - Menimbang media agar PDA menggunakan neraca analitik sebanyak 12 g untuk pembuatan media 500 ml. - Menambahkan 500 ml akuades. - Mengaduk sampai rata. - Kedua media kemudian dibagi menjadi 2 dengan dimasukkan ke dalam 2 erlenmeyer 250 ml. - Menutup erlenmeyer dengan sumbat kapas kemudian balut bagian mulut erlenmeyer dengan alumuniun foil dan perkuat dengan selotip kertas, beri label. - Memanaskan media pada panci berisi air sambil diaduk sampai homogen. - Media PDA Homogen. b. Metode cawan agar tuang (pour plate method)

10 94 - Memipet 1 ml dari setiap pengeceran yang dilakukan dan masukkan ke dalam cawan petri steril, lakukan secara duplo untuk setiap pengenceran. - Menambahkan ml media agar PDA yang sudah didinginkan dalam waterbath hingga suhu 45 o C dalam waktu 1-2 menit ke dalam masingmasing cawan yang sudah berisi sampel. Lakukan pemutaran cawan agar homogen. - Setelah agar memadat dilakukan inkubasi secara terbalik dan disusun tidak lebih dari tiga cawan petri dalam inkubator pada suhu 25 o C selama 5 hari. - Melakukan kontrol tanpa sampel dengan mencampur larutan pengencer dengan media agar PDA. - Hal yang perlu diperhatikan adalah dari penyiapan pengenceran pertama sampai menuang agar dilakukan tidak lebih dari 20 menit. 3) Perhitungan Koloni Hitung cawan setelah masa inkubasi 5 hari, jika 5 hari tidak ada pertumbuhan inkubasi kembali selama 48 jam. Jangan menghitung koloni sebelum masa inkubasi berakhir karena perlakuan tersebut dapat menyebabkan pertumbuhan sekunder dari spora yang terlepas sehingga jumlah akhir tidak valid. Hasil tersebut dilaporkan sebagai koloni/g berdasarkan rata-rata dua cawan (duplo) x tingkat pengenceran. Apabila semua pengenceran tidak ditemukan koloni maka dilaporkan < 1 x tingkat pengenceran.

11 Uji kadar air (AOAC, 2006) 1) Menyiapkan cawan kosong dan dipanaskan dalam oven selama 1 jam pada suhu 105 o C. 2) Cawan didinginkan dalam desikator selama 30 menit lalu ditimbang hingga berat yang dihasilkan konstan. 3) Sampel ditimbang sebanyak 1 g dan dimasukkan ke dalam cawan secara merata. 4) Cawan berisi sampel dimasukkan ke dalam oven selama + 3 jam pada suhu 105 o C + 2 o C. 5) Cawan yang berisi sampel dikeluarkan dari oven lalu dimasukkan ke dalam desikator selama + 10 menit dan ditimbang. 6) Pengeringan dilakukan sampai didapatkan berat yang konstan dengan selisih 0,2% dari berat sampel kering sebelumnya. 7) Perhitungan kadar air dilakukan menggunakan rumus berikut: Kadar air (%bb) = a b a x 100% Keterangan: - a = berat awal sampel (g) - b = berat sampel setelah dikeringkan (g)

12 Pengujian Organoleptik (Depkes RI, 2000) Tanggal : Nama : Cara pengujian Uji Mutu Hedonik Mi Basah Ujilah aroma, warna, dan tekstur dari sampel yang tersedia, kemudian nyatakan dalam angka skor pada format yang tersedia (beri tanda ) dan sertai alasan memilih skor tersebut. Aroma Skala Pengujian 262 ( / alasan) 632 ( / alasan) 422 ( / alasan) 1. Amat sangat kuat 2. Sangat kuat 3. Kuat 4. Agak kuat 5. Sangat tidak kuat Warna Skala Pengujian 262 ( / alasan) 632 ( / alasan) 422 ( / alasan) 1. Amat sangat suka 2. Sangat suka 3. Suka 4. Agak suka 5. Sangat tidak suka

13 97 Tekstur (kekenyalan) Skala Pengujian 262 ( / alasan) 632 ( / alasan) 422 ( / alasan) 1. Amat sangat kenyal 2. Sangat kenyal 3. Kenyal 4. Agak kenyal 5. Sangat tidak kenyal

14 98 Lampiran 2. Hasil Analisis 1. Daun Kemangi (a) (b) (c) (d) Keterangan a : Daun Kemangi Segar b : SimplisiaDaun Kemangi c : Filtrat Etanol Daun Kemangi d : Ekstrak Daun Kemangi

15 2. Hasil Determinasi Daun Kemangi 99

16 Hasil Uji Kadar Air Ekstrak Daun Kemangi Diketahui : - Berat awal1 (g) : 1, Berat akhir1 (g) : 0,735 - Berat awal2 (g) : 1, Berat akhir2 (g) : 0,7359 % Kadar air 1 = 1,0015 0,7351 1,0015 % Kadar air 2 = 1,0013 0,7359 1,0013 % Rata-rata = 26,6%+26,5% 2 x 100% = 26,6% x 100% = 26,5% = 26,55% 4. Hasil Uji Aktivitas Antimikroba terhadap E. coli dan A. niger Konsentrasi (%) Ulangan 1 Zona Hambat E. coli Ulangan 2 Gambar Ratarata Ratarata Ratarata SD I 32,47 I 36, II 29,27 27,93 II 36,40 34,04 30,98 4,32 III 22,04 III 29,49

17 101 Konsentrasi (%) Ulangan 1 Zona Hambat E. coli Ulangan 2 Gambar Ratarata Ratarata Ratarata SD I 19,51 I 25,02 75 II 19,78 19,13 II 21,89 24,24 21,69 3,61 III 18,12 III 25,82 I 19,89 I 28,77 50 II 20,58 18,39 II 19,13 23,64 21,01 3,72 III 14,69 III 23,03

18 102 Konsentrasi (%) Ulangan 1 Zona Hambat E. coli Ulangan 2 Gambar Ratarata Ratarata Ratarata SD I 22,26 I 22,55 25 II 16,15 16,22 II 24,93 21,94 19,08 4,04 III 10,25 III 18,34 I II III 0 0

19 103 Konsentrasi (%) Ulangan 1 Ulangan 2 Zona Hambat A.niger Gambar Ratarata Ratarata Ratarata SD I 6,96 I 4, II 5, II 6,16 5,63 5,96 0,45 III 5,91 III 5,85 I 3,81 I 3,41 75 II 5, II 5,21 4,25 4,31 0,09 III 4,21 III 4,14

20 104 Konsentrasi (%) Ulangan 1 Ulangan 2 Zona Hambat A.niger Gambar Ratarata Ratarata Ratarata SD I 5,37 I 3,13 50 II 3, II 3,52 3,11 3,59 0,68 III 3,19 III 2,70 I 2,39 I 0,46 25 II 2, II 0,23 0,35 1,14 1,12 III 0,46 III 0,38

21 105 Konsentrasi (%) Ulangan 1 Ulangan 2 Zona Hambat A.niger Gambar Ratarata Ratarata Ratarata SD I 0 I 0 0 II 0 0 II III 0 III 0

22 Hasil Total Mikroba dan Total Kapang Mi Basah Hari Total Miroba Mi Basah Kontrol Ulangan 1 Ulangan 2 Ratarata Simplo Duplo TPC Simplo Duplo TPC ,8x10 6 * 1,1x10 7 9,6x ,3x10 8 1,9x10 8 1,6x

23 107 Hari Ulangan 1 Ulangan 2 Ratarata Simplo Duplo TPC Simplo Duplo TPC ,2x10 8 2,8x10 8 2,5x spr ,8x10 8 1,2x10 9 9,1x

24 108 Hari Ulangan 1 Ulangan 2 Ratarata Simplo Duplo TPC Simplo Duplo TPC ,1x10 9 2x10 9 1,6x10 9 spr Hari Total Kapang Mi Basah Kontrol Ulangan 1 Ulangan 2 Ratarata Simplo Duplo AK Simplo Duplo AK ,4x ,7x10 5 9x

25 109 Hari Ulangan 1 Ulangan 2 Ratarata Simplo Duplo AK Simplo Duplo AK x10 7 9,4x10 7 9,2x ,3x ,1x10 8 2,7x

26 110 Hari Ulangan 1 Ulangan 2 Ratarata Simplo Duplo AK Simplo Duplo AK ,2x10 9 1,3x10 9 1,3x ,6x x10 9 5,3x

27 111 Hari Ulangan 1 Ulangan 2 Ratarata Simplo Duplo AK Simplo Duplo AK Hari Total Mikroba Mi Basah Formalin Ulangan 1 Ulangan 2 Ratarata Simplo Duplo TPC Simplo Duplo TPC ,5x10 6 * 5x10 5 * 1x ,4x10 7 3,8x10 7 3,1x

28 112 Hari Ulangan 1 Ulangan 2 Ratarata Simplo Duplo TPC Simplo Duplo TPC x10 7 3x10 8 1,9x ,1x10 8 6,7x10 8 8,3x

29 113 Hari Ulangan 1 Ulangan 2 Ratarata Simplo Duplo TPC Simplo Duplo TPC ,4x10 9 1,2x10 9 1,3x

30 114 Hari Total Kapang Mi Basah Formalin Ulangan 1 Ulangan 2 Ratarata Simplo Duplo AK Simplo Duplo AK * 0* x10 6 * 1,5x10 6 * 1,3x

31 115 Hari Ulangan 1 Ulangan 2 Ratarata Simplo Duplo AK Simplo Duplo AK ,1x10 7 * 1,3x10 7 1,2x ,4x10 7 2,9x10 7 2,2x

32 116 Hari Ulangan 1 Ulangan 2 Ratarata Simplo Duplo AK Simplo Duplo AK ,1x ,6x10 7 8,2x Hari Total Mikroba Mi Basah Ekstrak Daun Kemangi Ulangan 1 Ulangan 2 Ratarata Simplo Duplo TPC Simplo Duplo TPC x10 6 * ,5x10 6 * 5,8x

33 117 Hari Ulangan 1 Ulangan 2 Ratarata Simplo Duplo TPC Simplo Duplo TPC ,9x10 7 8,7x10 7 6,8x ,1x ,7x10 8 1,9x spr

34 118 Hari Ulangan 1 Ulangan 2 Ratarata Simplo Duplo TPC Simplo Duplo TPC x10 8 4,8x10 8 3,8x ,5x ,4x10 8 4,5x spr

35 119 Hari Ulangan 1 Ulangan 2 Ratarata Simplo Duplo TPC Simplo Duplo TPC Hari Total Kapang Mi Basah Ekstrak Daun Kemangi Ulangan 1 Ulangan 2 Ratarata Simplo Duplo AK Simplo Duplo AK ,5x10 6 * 5,5x10 6 * 4x ,5x10 8 2,2x10 7 * 8,7x

36 120 Hari Ulangan 1 Ulangan 2 Ratarata Simplo Duplo AK Simplo Duplo AK ,8x10 8 1,2x10 8 1,5x x10 8 3,5x10 8 3,2x

37 121 Hari Ulangan 1 Ulangan 2 Ratarata Simplo Duplo AK Simplo Duplo AK ,2x10 9 3,3x10 9 3,8x

38 Hasil Uji Total Coliform pada Mi Basah Total Coliform Mi Basah Kontrol Hari ,1 Ulangan 1 MPN/ g E. coli 0 6, positif Positif Positif Negatif Negatif Positif Positif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif

39 123 Hari ,1 Ulangan 2 MPN / g E. coli 0 6, Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif

40 124 Total Coliform Mi Basah Formalin Hari ,1 Ulangan 1 MPN/ g E. coli Negatif Negatif Positif Positif Positif Positif Negatif Negatif Negatif Positif Positif Negatif Negatif

41 125 Hari ,1 Ulangan 2 MPN/ g E. coli 0 < 3, Positif Positif Negatif Negatif Negatif Negatif Positif Positif 3 > Positif Negatif Negatif 4 > Negatif Negatif Positif

42 126 Total Coliform Mi Basah Ekstrak Daun Kemangi Ulangan 1 MPN/ Hari ,1 g E. coli 0 < 3, <3, , Positif 3 3, Positif Positif Positif

43 127 Hari ,1 Ulangan 2 MPN/ g E. coli 0 < 3, <3, , Positif 3 9, Positif 4 9, Positif

44 Uji Organoleptik (Mutu Hedonik) Keterangan : 262 = Mi Basah Kontrol 632 = Mi Basah Formalin 422 = Mi Basah Ekstrak Daun Kemangi Tabel Data Parameter Aroma H-0 Jumlah Jumlah Rata-rata Tabel Data Hasil Transformasi Jumlah Jumlah 2 Rata-rata

45 129 Jumlah Jumlah 2 Rata-rata Jumlah Jumlah Rata-rata Tabel Sidik Ragam Sumber Ragam DB JK KT Fh F Sampel Galat Total Fh > F0,5 maka terdapat perbedaan nyata/signifikan pada sampel dan dilanjutkan dengan uji lanjutan Uji Duncan terhadap Sampel Sx = KT Galat = Jumlah = 0.06 Sampel 2 3 SSR LSR Kode Rata-rata a 1.79 b 1.69

46 130 Tabel Data Parameter Aroma H-1 Jumlah Jumlah Rata-rata Tabel Data Hasil Tranformasi Jumlah Jumlah 2 Rata-rata Jumlah

47 131 Jumlah Jumlah 2 Rata-rata Jumlah Rata-rata Tabel Sidik Ragam Sumber Ragam DB JK KT Fh F Sampel Galat Total Fh < F0,5 maka tidak ada perbedaan nyata/signifikan sehingga tidak dilanjutkan dengan uji lanjutan Tabel Data Parameter Aroma H-2 Jumlah Jumlah Rata-rata

48 132 Tabel Data Hasil Transformasi Jumlah Jumlah 2 Rata-rata Jumlah Jumlah Rata-rata Tabel Sidik Ragam Sumber Ragam DB JK KT Fh F Sampel Galat Total Fh < F0,5 maka tidak ada perbedaan nyata/signifikan sehingga tidak dilanjutkan dengan uji lanjutan Tabel Data Parameter Aroma H-3 Jumlah

49 133 Jumlah Jumlah Ratarata Tabel Data Hasil Transformasi Jumlah Jumlah 2 Rata-rata Jumlah Jumlah Rata-rata

50 134 Tabel Sidik Ragam Sumber Ragam DB JK KT Fh F Sampel Galat Total Fh < F0,5 maka tidak ada perbedaan nyata/signifikan sehingga tidak dilanjutkan dengan uji lanjutan Tabel Data Parameter Aroma H-4 Jumlah Jumlah Ratarata Tabel Data Hasil Transformasi Jumlah Jumlah 2 Rata-rata

51 135 Jumlah Jumlah 2 Rata-rata Jumlah Jumlah Rata-rata Pada hari ke-4 hanya terdapat sampel mi basah ekstrak daun kemangi sehingga tidak ada sampel pembanding aroma dan tidak dapat dilanjutkan untuk Uji Sidik ragam Tabel Data Parameter Warna H-0 Jumlah

52 136 Jumlah Jumlah Rata-rata Tabel Data Hasil Transformasi Jumlah Jumlah 2 Rata-rata Jumlah Jumlah Rata-rata Tabel Sidik Ragam Sumber Ragam DB JK KT Fh F Sampel Galat Total Fh < F0,5 maka tidak ada perbedaan nyata/signifikan sehingga tidak dilanjutkan dengan uji lanjutan

53 137 Tabel Data Parameter Warna H-1 Jumlah Jumlah Rata-rata Tabel Data Hasil Transformasi Jumlah Jumlah 2 Rata-rata Jumlah Jumlah

54 138 Rata-rata Jumlah Jumlah 2 Rata-rata Tabel Sidik Ragam Sumber Ragam DB JK KT Fh F Sampel Galat Total Fh < F0,5 maka tidak ada perbedaan nyata/signifikan sehingga tidak dilanjutkan dengan uji lanjutan Tabel Data Parameter Warna H-2 Jumlah Jumlah Rata-rata

55 139 Tabel Data Hasil Transformasi Jumlah Jumlah 2 Rata-rata Jumlah Jumlah Rata-rata Tabel Sidik Ragam Sumber Ragam DB JK KT Fh F Sampel Galat Total Fh < F0,5 maka tidak ada perbedaan nyata/signifikan sehingga tidak dilanjutkan dengan uji lanjutan Tabel Data Parameter Warna H-3 Jumlah

56 140 Jumlah Jumlah Rata-rata Tabel Data Hasil Transformasi Jumlah Jumlah 2 Rata-rata Jumlah Jumlah Rata-rata

57 141 Tabel Sidik Ragam Sumber Ragam DB JK KT Fh F Sampel Galat Total Fh < F0,5 maka tidak ada perbedaan nyata/signifikan sehingga tidak dilanjutkan dengan uji lanjutan Tabel Data Parameter Warna H-4 Jumlah Jumlah Rata-rata Tabel Data Hasil Transformasi Jumlah Jumlah 2 Rata-rata

58 142 Jumlah Jumlah 2 Rata-rata Jumlah Jumlah Rata-rata Pada hari ke-4 hanya terdapat sampel mi basah ekstrak daun kemangi sehingga tidak ada sampel pembanding warna dan tidak dapat dilanjutkan untuk Uji Sidik ragam Tabel Data Parameter Tekstur H-0 Jumlah Jumlah Rata-rata

59 143 Tabel Data Hasil Transformasi Jumlah Jumlah 2 Rata-rata Jumlah Jumlah Rata-rata Tabel Sidik Ragam Sumber Ragam DB JK KT Fh F Sampel Galat Total Fh < F0,5 maka tidak ada perbedaan nyata/signifikan sehingga tidak dilanjutkan dengan uji lanjutan Tabel Data Parameter Tekstur H-1 Jumlah

60 144 Jumlah Jumlah Rata-rata Tabel Data Hasil Transformasi Jumlah Jumlah 2 Rata-rata Jumlah Jumlah Rata-rata

61 145 Tabel Sidik Ragam Sumber Ragam DB JK KT Fh F Sampel Galat Total Fh < F0,5 maka tidak ada perbedaan nyata/signifikan sehingga tidak dilanjutkan dengan uji lanjutan Tabel Data Parameter Tekstur H-2 Jumlah Jumlah Rata-rata Tabel Data Hasil Transformasi Jumlah Jumlah 2 Rata-rata

62 146 Jumlah Jumlah 2 Rata-rata Jumlah Jumlah Rata-rata Tabel Sidik Ragam Sumber Ragam DB JK KT Fh F Sampel Galat Total Fh < F0,5 maka tidak ada perbedaan nyata/signifikan sehingga tidak dilanjutkan dengan uji lanjutan Tabel Data Parameter Tekstur H-3 Jumlah

63 147 Jumlah Jumlah Rata-rata Tabel Data Hasil Transformasi Jumlah Jumlah 2 Rata-rata Jumlah Jumlah Rata-rata Tabel Sidik Ragam Sumber Ragam DB JK KT Fh F Sampel Galat Total Fh < F0,5 maka tidak ada perbedaan nyata/signifikan sehingga tidak dilanjutkan dengan uji lanjutan

64 148 Tabel Data Parameter Tekstur H-4 Jumlah Jumlah Rata-rata Tabel Data Hasil Transformasi Jumlah Jumlah 2 Rata-rata Jumlah

65 149 Jumlah Jumlah Rata-rata Jumlah 2 Rata-rata Pada hari ke-4 hanya terdapat sampel mi basah ekstrak daun kemangi sehingga tidak ada sampel pembanding warna dan tidak dapat dilanjutkan untuk Uji Sidik ragam. (a) (b) (c) (d) (e)

66 150 (f) Keterangan : (a) Mi basah kontrol H-0 (b) : Mi basah formalin H-0 (c) : Mi basah ekstrak H-0 (d) : Mi basah kontrol H-2 (e) : Mi basah ekstrak H-4 (f) : Mi basah formalin H-4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari Bulan April sampai Bulan Agustus 2013. Penelitian pengaruh penambahan edible coat kitosan sebagai anti jamur pada

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda 15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda pada pollard terhadap kandungan total bakteri, Gram positif/negatif dan bakteri asam laktat telah

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sampel tanah diambil dari Hutan Larangan Adat Rumbio Kabupaten Kampar. Sedangkan Enumerasi dan Analisis bakteri dilakukan di Laboratorium Patologi,

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada 10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada pellet calf starter dengan penambahan bakteri asam laktat dari limbah kubis terfermentasi telah dilaksanakan

Lebih terperinci

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

Sampel air panas. Pengenceran 10-1 Lampiran 1. Metode kerja Sampel air panas Diambil 10 ml Dicampur dengan media selektif 90ml Di inkubasi 24 jam, suhu 50 C Pengenceran 10-1 Di encerkan sampai 10-10 Tiap pengenceran di tanam di cawan petri

Lebih terperinci

II. METODELOGI PENELITIAN

II. METODELOGI PENELITIAN II. METODELOGI PENELITIAN 2.1. Metode Pengumpulan Data 2.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Sampel nasi bungkus diambil dari penjual nasi bungkus di wilayah sekitar kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan survei serta rancangan deskriptif dan eksploratif. B. Waktu dan Tempat Penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan 20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan kegiatan, yaitu pengambilan sampel, isolasi dan identifikasi bakteri

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014. 2. MATERI DAN METODE 2.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014. 2.2. Materi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013. Ikan teri (Stolephorus sp) asin kering yang dijadikan sampel berasal dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara identifikasi bakteri dari probiotik yang berpotensi sebagai bahan biodekomposer.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di 17 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014 dengan tahapan kegiatan, yaitu pengambilan sampel, isolasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga pada bulan Januari-Mei

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi 13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1 LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat dan penurunan mutu produk kopi instan formula a. Kadar air (AOAC, 1995) Penetapan kadar air dilakukan dengan menggunakan metode oven. Prinsip dari metode

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu Erlenmeyer, 1.2. Bahan beaker glass, tabung

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan 1. Penentuan Formulasi Bubur Instan Berbasis Tepung Komposit : Tepung Bonggol Pisang Batu dan Tepung Kedelai Hitam Tujuan: - Mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian eksperimental laboratorik. Proses ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut methanol

Lebih terperinci

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif 75 Lampiran 1. Metode Kerja L.1.1 Bagan kerja Air Panas - Isolasi dan Seleksi Bakteri Pemurnian Bakteri Isolat Murni Bakteri Uji Bakteri Penghasil Selulase Secara Kualitatif Isolat Bakteri Selulolitik

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Sampel Daun Tumbuhan. dicuci dikeringanginkan dipotong-potong dihaluskan

LAMPIRAN. Sampel Daun Tumbuhan. dicuci dikeringanginkan dipotong-potong dihaluskan LAMPIRAN Lampiran A. Alur Kerja Ekstraksi Daun Tumbuhan Sampel Daun Tumbuhan dicuci dikeringanginkan dipotong-potong dihaluskan Serbuk ditimbang dimasukkan ke dalam botol steril dimaserasi selama + 3 hari

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2017 TATA TERTIB PRAKTIKUM 1. Setiap kali praktikum,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi azeotropik kontinyu dengan menggunakan pelarut non polar.

Lebih terperinci

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN 2.1. Materi Penelitian 2.1.1. Lokasi Sampling dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini sampel diambil dari lokasi-lokasi sebagai berikut: 1. Rumah Pemotongan Hewan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Sampel yang digunakan berjumlah 24, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3 perlakuan, sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan metode Experimental dengan meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan metode Experimental dengan meneliti BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan berdasarkan metode Experimental dengan meneliti variabel bebas yaitu konsentrasi kunyit dan lama penyimpanan nasi kuning, juga variabel terikat yaitu daya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada Januari

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu 1. Bentuk Granula Suspensi pati, untuk pengamatan dibawah mikroskop polarisasi cahaya, disiapkan dengan mencampur butir pati dengan air destilasi, kemudian

Lebih terperinci

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4 LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis. 1. Kadar Air (AOAC, 1999) Sebanyak 3 gram sampel ditimbang dalam cawan alumunium yang telah diketahui bobot keringnya. tersebut selanjutnya dikeringkan dalam oven

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009 yang bertempat di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di Laboratorium Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia dan Laboratorium Mikrobiologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan kumbung

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Prosedur Kerja

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Prosedur Kerja 8 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai Juni 2012 dan bertempat di unit pengolahan tradisional Teluk Petai, Kampar, Riau, Laboratorium Mikrobiologi Hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian tentang uji efektivitas jamu keputihan dengan parameter zona hambat dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan (mendeskripsikan)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi. 1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian 1. Karkas ayam broiler yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari ayam broiler berumur 23-28 hari dengan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi 11 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013. III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Patologi Entomologi dan Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian a. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jamur yang memiliki tubuh buah, serasah daun, ranting, kayu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama Mahasiswa Nusantara Universitas Negeri Gorontalo yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan pengujiannya dilaksanakan di laboratorium. 3.1.2 Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan dilanjutkan dengan identifikasi jenis bakteri Escherichia coli, Salmonella sp,

BAB III METODE PENELITIAN. dan dilanjutkan dengan identifikasi jenis bakteri Escherichia coli, Salmonella sp, 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif. Dimana penelitian ini tertuju pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengkarakterisasi simplisia herba sambiloto. Tahap-tahap yang dilakukan yaitu karakterisasi simplisia dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama ± 3 bulan dimulai bulan Oktober sampai Desember 2013. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Persiapan Media Bakteri dan Jamur. diaduk hingga larut dan homogen dengan menggunakan batang pengaduk,

Lampiran 1. Persiapan Media Bakteri dan Jamur. diaduk hingga larut dan homogen dengan menggunakan batang pengaduk, Lampiran. Persiapan Media Bakteri dan Jamur Media Trypticase Soy Agar (TSA) Sebanyak g bubuk TSA dilarutkan dalam ml akuades yang ditempatkan dalam Erlenmeyer liter dan dipanaskan pada penangas air sambil

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Dendeng daging sapi giling yang diperoleh dari

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi 18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat Penelitian Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 3.2 Bahan dan Alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan,

Lebih terperinci

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Klasifikasi Alat : 1. Alat untuk Pengamatan (Koloni dan Morfologi) 2. Alat untuk Sterilisasi 3. Alat untuk Kultivasi 4. Alat untuk Kuantifikasi Mikroorganisme

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2010 Juli 2011. Untuk pengambilan sampel tanah dilakukan di kawasan mangrove Wonorejo Surabaya.

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi (PEM) dan lahan kampus Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September 21 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September 2014 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia, Laboratorium Mikrobiologi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015. 13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari: 1. 0 ppm: perbandingan media

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian dan Analisis Data Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif meliputi

Lebih terperinci

II. METODELOGI PENELITIAN

II. METODELOGI PENELITIAN II. METODELOGI PENELITIAN 2.1 Metode Pengumpulan Data 2.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di UPT Laboratorium Biosain dan Bioteknologi Universitas Udayana. Penelitian ini berlangsung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler 20 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNILA. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar Sentral Kota Gorontalo. Dari keseluruhan penjual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

BAB III METODE PENELITIAN. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2013 di Laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi Fakultas Pertanian dan

Lebih terperinci

PENGUJIAN DAYA MORTALITAS FUNGISIDA PADA ARSIP KERTAS

PENGUJIAN DAYA MORTALITAS FUNGISIDA PADA ARSIP KERTAS PENGUJIAN DAYA MORTALITAS FUNGISIDA PADA ARSIP KERTAS I. PENDAHULUAN A. L a t a r b e l a k a n g Arsip kertas yang berbahan dasar selulosa tidak luput dari serangan mikrobiologi yang dapat merusak arsip

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Bagian Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar Lampung, Laboratorium Penguji Balai Veteriner Lampung, dan Laboratorium Nutrisi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler. Penelitian ini di lakukan pada Agustus 2011.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler. Penelitian ini di lakukan pada Agustus 2011. III. METODE PENELITIAN A. Uji Kontak Bakteri A.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014. 14 III. METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai 23 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

Lebih terperinci

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian A.1. Materi Penelitian A.1.1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 4 isolat Trichoderma spp. koleksi Prof. Loekas

Lebih terperinci

bulan Februari 2017, sedangkan penelitian utama dilaksanakan bulan April hingga

bulan Februari 2017, sedangkan penelitian utama dilaksanakan bulan April hingga IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian pendahuluan dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2017, sedangkan penelitian utama dilaksanakan bulan April

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium 11 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Pengujian yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 3. Serbuk Simplisia Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu (uji kimia dan mikrobiologi) dan di bagian Teknologi Hasil Ternak (uji organoleptik), Departemen Ilmu Produksi dan

Lebih terperinci

1 atm selama 15 menit

1 atm selama 15 menit 85 Lampiran 1. Prosedur Kerja L.1.1 Pembuatan Media Nutrient Agar Media Nutrient Agar - ditimbang sebanyak 20 gram dan dimasukkan dalam erlenmeyer 1000 ml - dilarutkandengan aquades 1000 ml - dipanaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pangan dan Hortikultura Sidoarjo dan Laboratorium Mikrobiologi, Depertemen

BAB III METODE PENELITIAN. Pangan dan Hortikultura Sidoarjo dan Laboratorium Mikrobiologi, Depertemen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di UPT Pengembangan Agrobisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Sidoarjo dan Laboratorium Mikrobiologi, Depertemen Biologi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

Lebih terperinci

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama 15

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei Juni Di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei Juni Di 14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei Juni 2011. Di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan. Pengujian a W di lakukan di Laboratorium Teknologi Hasil

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Prosedur

MATERI DAN METODE. Prosedur MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan selama 8 bulan yaitu dari bulan Oktober 2011 sampai Mei 2012. Lokasi penelitian di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Laboratorium Terpadu

Lebih terperinci

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 8 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1.1 Materi Penelitian 1.1.1 Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jamur yang bertubuh buah, serasah daun, batang/ranting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini diawali dengan mengkaji tentang pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan baku jamu gendong dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kentang varietas Granola Kembang yang diambil dari Desa Sumberbrantas,

BAB III METODE PENELITIAN. kentang varietas Granola Kembang yang diambil dari Desa Sumberbrantas, 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Percobaan Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi dan eksperimen yaitu dengan cara mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri endofit dari akar tanaman kentang

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Aquades 2. Sarang Lebah 3. Media Nutrien

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan selama 6 (enam) bulan yaitu pada bulan Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode difusi Kirby bauer. Penelitian di lakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014 III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen, Laboratorium Patologi, Entomologi dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Mei 2011 di Laboratorium Mikrobiologi dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Mei 2011 di Laboratorium Mikrobiologi dan 26 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Mei 2011 di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, 16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

MATERI DAN METODE. Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri III. MATERI DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian inidilakukan di laboratorium Patologi Entomologi dan Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif, yaitu penelitian yang menjajaki sesuatu informasi sementara atau kasus yang belum dikenal atau

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan bulan November 2011 sampai Januari 2012. Pengambilan sampel dilakukan di Cisolok, Palabuhanratu, Jawa Barat. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

Teknik Isolasi Bakteri

Teknik Isolasi Bakteri MODUL 3 Teknik Isolasi Bakteri POKOK BAHASAN : 1. Pengenceran Suspensi Bakteri dari Sumber Isolat/Lingkungan 2. Teknik Isolasi Bakteri (Solid and Liquid Medium) TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Memahami persiapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dan Laboratorium Kimia Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di III. METODOLOGI PENELITIAN A. WaktudanTempat Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di LaboratoriumBiokimiaFakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlamUniversitas Lampung. B. AlatdanBahan

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE 15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2017. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces. 43 Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian Limbah Udang Pengecilan Ukuran Sterilisasi suhu 121 c, tekanan 1 atm Dianalisis kadar air dan bahan keringnya Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Pengambilan data penelitian diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

Lebih terperinci