BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai arti penting dalam kehidupan, oleh karena itu mutu pendidikan harus senantiasa ditingkatkan. Kemajuan pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab guru, orang tua, maupun siswa. Perbaikan dan pembaharuan dalam bidang pendidikan perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, sehingga dapat menghasilkan anak didik yang berkualitas. Peningkatan mutu pendidikan berkaitan erat dengan penyempurnaan proses belajar mengajar. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam memperbaiki pendidikan antara lain dengan pembaharuan metode mengajar, perbaikan buku-buku pelajaran, dan pembaharuan kurikulum. Kurikulum yang diterapkan saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang merupakan pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). KTSP merupakan kurikulum yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing tingkat satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Pengembangan KTSP disesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan karakteristik peserta didik. Dalam KTSP, kegiatan belajar mengajar tidak lagi didominasi oleh guru (teacher centered), akan tetapi lebih menempatkan siswa sebagai subyek didik, sehingga dalam kurikulum ini menuntut diterapkannya penggunaan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam KTSP adalah metode pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan belajar mengajar dalam bentuk kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Menurut Rita Rani Mandal (2009: 96), suatu gagasan dibalik metode pembelajaran kooperatif yaitu adanya penghargaan kelompok, sehingga siswa akan termotivasi untuk membantu siswa yang lain dalam menguasai materi pelajaran. Setiap anggota kelompok tidak hanya bertanggung jawab untuk 1

2 2 mempelajari materi ajar tetapi juga membantu teman sekelompoknya, dengan demikian akan dapat mencapai prestasi yang diharapkan. Pembelajaran kooperatif memiliki kelebihan diantaranya yaitu dapat menarik minat siswa, melatih siswa bekerja dalam kelompok, meningkatkan keakraban di antara siswa, meningkatkan rasa percaya diri, dan mengurangi kejenuhan, meningkatkan keaktifan siswa, selain itu juga adanya penghargaan kelompok yang berprestasi sehingga dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Selain itu Abdullah dan Shariff (2008: 396), mengemukakan bahwa siswa yang berkemampuan rendah memperoleh lebih banyak manfaat bila ditempatkan dalam kelompok yang memiliki kemampuan heterogen, karena mereka mendapatkan tuntunan dan pertolongan dari teman sekelompoknya yang berkemampuan lebih tinggi. Sedangkan dalam pembelajaran konvensional selama ini siswa cenderung pasif, hanya menerima saja pengetahuan yang diberikan guru, dan siswa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran, sehingga mengakibatkan siswa mengalami kesulitan-kesulitan dalam belajar. Contoh dari metode pembelajaran kooperatif antara lain metode CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dan NHT (Numbered Heads Together). Dalam pelaksanaan kedua metode ini tiap-tiap anggota kelompok harus dapat bekerja sama dengan anggota kelompok lainnya dalam satu kelompok, selain itu masing-masing kelompok harus saling memberikan informasi atau pengetahuan yang dimilikinya kepada kelompok yang lain. Dengan penerapan metode kooperatif ini, siswa diharapkan dapat lebih aktif selama kegiatan belajar mengajar. Metode CIRC merupakan metode belajar kooperatif yang dihubungkan dengan kemampuan membaca dan menulis. Dengan menerapkan metode CIRC diharapkan dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan memahami bacaan, yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain meringkas, menjawab pertanyaan, menerangkan dan kemampuan memprediksi (Slavin, 2008: 203). Dalam pelaksanaan metode ini, siswa dituntut aktif selama proses belajar mengajar. Dengan penggunaan metode CIRC ini diharapkan dapat membantu

3 3 siswa untuk memahami bacaan yang ada kemudian dapat menyelesaikan permasalahannya, sehingga prestasi belajar dapat meningkat. Sedangkan metode NHT merupakan metode pembelajaran kooperatif yang meliputi empat langkah penting yaitu : penomoran, pengajuan pertanyaan, berpikir bersama dan pemberian jawaban (Arends, 2001: 16). Dalam metode ini, masing-masing kelompok harus mengusahakan agar setiap anggota kelompoknya dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Metode pembelajaran merupakan salah satu faktor eksternal yang berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, antara lain metode pembelajaran, media pembelajaran, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, keadaan keluarga dan motivasi sosial. Selain faktor eksternal, faktor lain yang berpengaruh yaitu faktor internal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, antara lain kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi (Ngalim Purwanto, 1997: 102). Faktor internal yang berpengaruh terhadap keberhasilan siswa diantaranya adalah minat. Menurut W.S Winkel (1996: 188), minat diartikan sebagai kecenderungan subyek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Minat belajar berperan penting dalam penyelenggaraan belajar, karena akan memberi pengaruh yang besar atas perilaku dan sikap individu dalam mengalami kegiatan belajar. SMA Negeri 2 Klaten merupakan bagian dari kegiatan pendidikan pada umumnya. Dalam kegiatan belajar mengajarnya, guru masih banyak menggunakan metode ceramah atau konvensional, sehingga siswa kurang dilibatkan secara aktif. Padahal materi ini disajikan dalam bentuk bacaan, dan tidak sedikit pokok bahasan yang perlu dicermati. Hal tersebut menyebabkan prestasi belajar siswa menjadi kurang maksimal. Nilai rata-rata kimia siswa pada semester gasal tahun pelajaran 2008/2009 yaitu sebesar 65,425. Sedangkan nilai rata-rata ulangan harian siswa untuk materi Struktur Atom adalah 59,786 yang masih rendah dari batas ketuntasan yaitu 62, dan presentase siswa yang mencapai batas ketuntasan hanya 50,5% (Daftar nilai mata pelajaran kimia semester gasal

4 4 tahun pelajaran 2008/2009). Sehingga perlu dilakukan variasi metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dan juga agar siswa tidak merasa jenuh atau bosan dalam kegiatan belajarnya. Struktur Atom merupakan salah satu materi pokok dalam mata pelajaran kimia. Materi Struktur Atom diberikan pada siswa kelas X pada awal semester I, di mana siswa belum begitu mengenal pelajaran kimia. Oleh karena itu, dalam penyampaiannya diperlukan metode pembelajaran yang mempermudah siswa untuk dapat memahami materi Struktur Atom. Menurut Wawres (2007: 4), metode pembelajaran kooperatif sangat efektif untuk mengajarkan konsep struktur atom, karena siswa menjadi lebih aktif dan ada suatu antusiasme ketika bekerja dalam suatu kelompok daripada mendengar pengajaran guru. Selain itu, materi Struktur Atom lebih banyak berisikan teori dan bacaan yang memerlukan pemahaman yang cukup dari siswa. Maka dari itu sesuai bila digunakan metode CIRC dan NHT dalam penyampaian materi ini. Pemilihan metode CIRC berdasarkan pertimbangan metode ini sesuai untuk diterapkan pada materi yang banyak mengandung bacaan. Sedangkan metode NHT juga dapat digunakan pada materi Struktur Atom, selain itu metode ini juga dapat menguji pemahaman siswa dalam setiap bagian dari materi yang diajarkan. Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul : PENGARUH METODE PEMBELAJARAN CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) DAN NHT (Numbered Heads Together) DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATERI POKOK STRUKTUR ATOM SISWA KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 2 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2009/2010. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka timbul berbagai masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Apakah metode CIRC dan NHT dapat digunakan dalam pembelajaran kimia pada materi pokok Struktur Atom?

5 5 2. Apakah pembelajaran dengan metode CIRC dan NHT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pokok Struktur Atom? 3. Apakah pembelajaran kimia dengan metode CIRC dapat menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi dibanding metode NHT pada materi pokok Struktur Atom? 4. Apakah ada pengaruh minat siswa terhadap prestasi belajar pada materi pokok Struktur Atom dengan metode CIRC dan NHT? 5. Adakah interaksi antara pembelajaran metode CIRC dan NHT dengan minat siswa terhadap prestasi belajar kimia pada materi pokok Struktur Atom? C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka perlu pembatasan masalah agar penelitian lebih terarah antara lain : 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas X semester I SMA Negeri 2 Klaten tahun pelajaran 2009/ Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode CIRC dan NHT. 3. Materi Pokok Materi pokok yang dipilih dalam pembelajaran kimia pada penelitian ini adalah Struktur Atom. 4. Minat Siswa Minat siswa dikategorikan menjadi tinggi dan rendah. 5. Penilaian Dalam penelitian ini penilaian yang digunakan adalah penilaian kognitif. D. Perumusan Masalah Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh metode pembelajaran CIRC dan NHT terhadap prestasi belajar pada materi pokok Struktur Atom?

6 6 2. Adakah pengaruh minat siswa dengan metode pembelajaran CIRC dan NHT terhadap prestasi belajar pada materi pokok Struktur Atom? 3. Adakah interaksi antara metode pembelajaran CIRC dan NHT dan minat siswa terhadap prestasi belajar kimia pada materi pokok Struktur Atom? E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan antara lain : 1. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan metode CIRC dan NHT terhadap prestasi belajar pada materi pokok Struktur Atom. 2. Untuk mengetahui pengaruh minat siswa terhadap prestasi belajar pada materi pokok Struktur Atom dengan metode CIRC dan NHT. 3. Untuk mengetahui adanya interaksi antara pembelajaran dengan metode CIRC dan NHT dan minat siswa terhadap prestasi belajar pada materi pokok Struktur Atom. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Memperkuat teori yang sudah ada dalam bidang pendidikan, khususnya tentang teori pembelajaran dengan metode CIRC dan metode NHT ditinjau dari minat siswa terhadap pencapaian prestasi belajar pada materi pokok Struktur Atom. 2. Manfaat Praktis a. Dapat memberikan informasi kepada guru kimia SMA tentang pengaruh pengajaran kimia dengan metode pembelajaran kooperatif CIRC dan NHT pada materi pokok Struktur Atom. b. Dapat menemukan suatu metode belajar yang lebih tepat yang diharapkan lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan prestasi belajar terutama pada materi pokok Struktur Atom.