BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) Provinsi Jawa Tengah tahun berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar 104,97/100.

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Angka kematian ibu (AKI) Provinsi Jawa Tengah tahun 2010 berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar 104,97/ kelahiran hidup, mengalami penurunan bila dibandingkan AKI pada tahun 2009 sebesar 117,02/ kelahiran hidup. AKI merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) yaitu menurunkan AKI hingga 3/4 dalam kurun waktu Dari hasil survey yang telah dilakukan, AKI telah menunjukkan penurunan dari waktu kewaktu, namun demikian upaya untuk mewujudkan target tujuan pembangunan millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2010). Kejadian kematian maternal paling banyak adalah pada waktu nifas sebesar 50,57%, disusul kemudian pada waktu sebesar 25,04% dan pada waktu persalinan sebesar 24,39%. Penyebab utama masih tingginya AKI di Indonesia adalah perdarahan, eklampsia dan infeksi. Salah satu penyebab terjadinya perdarahan adalah karena yng terjadi pada masa (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2010). Komplikasi yang menyertai diantaranya adalah perdarahan salah satu penyebabnya karena penyakit kurang darah (). Anemia 1

2 2 pada adalah karena kekurangan zat besi, menurut WHO kejadian berkisar antara 20% sampai 89% menetapkan Hb 11 gr % sebagai dasarnya. Hb 9-10 gr% disebut ringan. Hb 7-8 gr% disebut sedang. Hb < 7 gr% disebut berat (Manuaba, 1998, p.30). memungkinkan terjadinya keguguran atau janin akan lahir prematur sebelum tumbuh sempurna bahkan perdarahan setelah melahirkan (Lamadhah, p.77). Menurut profil kesehatan provinsi Jawa Tengah 2010, kematian ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses ke pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, terutama pelayanan kegawat daruratan tepat waktu yang dilatar belakangi oleh terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, serta terlambat mendapat pelayanan di fasilitas kesehatan. Selain itu faktor penyebab kematian maternal juga tidak terlepas dari kondisi ibu itu sendiri dan merupakan salah satu dari kriteria 4 terlalu, yaitu terlalu tua pada saat melahirkan (> 35 tahun), terlalu muda pada saat melahirkan (< 20 tahun), terlalu banyak anak (> 4 anak), terlalu rapat jarak kelahiran/paritas (< 2 tahun) (Dinkes provinsi Jawa Tengah,2010). Asuhan pelayanan kebidanan dalam mencegah komplikasi pada masa maupun persalinan dilakukan pemeriksaan darah yang dilakukan minimal dua kali selama, yaitu pada trimester 1 dan trimester 3. Dari pengamatan yang dilakukan oleh Simanjuntak mengemukakan bahwa sekitar 70% di Indonesia menderita

3 3 kekurangan gizi dan kebanyakan yang diderita oleh masyarakat salah satunya karena dan persalinan jarak yang berdekatan, pendidikan dan tingkat sosial ekonomi yang rendah (Manuaba, 1998, p.29-30). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang tahun 2011 menunujukkan cakupan yang mengalami tertinggi di Bangetayu yaitu sebesar 67,01%, Ngemplak sebesar 64,59%, Purwoyoso sebesar 57,53 %, Pandanaran sebesar 54,75%, dan Karangayu 45,77%. Dari uraian tersebut kejadian tertinggi di Kota Semarang adalah di Kecamatan Genuk yaitu di Bangetayu dari 288 yang diukur Hb nya terdapat 193 (67,01%) yang (Dinkes Kota Semarang, 2011). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan dari 7 pasien ibu trimester 3 yang diukur Hb nya terdapat 5 dari 7 pasien yang mengalami di Bangetayu. Dengan 3 pasien yang paritasnya lebih dari 2 dan 2 pasien yang umurnya kurang dari 20 tahun. Berdasarkan uraian tersebut perlu diteliti hubungan antara paritas dan umur ibu pada trimester III di Bangetayu Kecamatan Genuk Kota Semarang. B. Rumusan masalah Dari latar belakang yang telah di uraiakan di atas dirumuskan masalah penelitian Adakah hubungan antara paritas dan umur ibu

4 4 pada trimester III di Bangetayu Kecamatan Genuk Kota Semarang? C. Tujuan penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui hubungan antara paritas dan umur ibu pada trimester III di Bangetayu Kecamatan Genuk Kota Semarang. 2. Tujuan khusus a. Mengidentifikasi paritas ibu pada trimester III. b. Mengidentifikasi umur ibu pada trimester III. c. Mengidentifikasi pada trimester III. d. Menganalisis hubungan antara paritas ibu pada ibu trimester III. e. Menganalisis hubungan antara umur ibu pada ibu trimester III. D. Manfaat penelitian 1. Bagi tenaga kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan sebagai pertimbangan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan dalam perencanaan mempertimbangkan paritas dan umur ibu sebagai dasar pengkajian masalah dalam trimester III.

5 5 2. Bagi institusi pendidikan Sebagai referensi di perpustakaan yang dapat digunakan oleh peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian tentang hubungan antara paritas dan umur ibu pada trimester III. 3. Bagi masyarakat Sebagai informasi kepada masyarakat khususnya untuk mengetahui tentang pentingnya hubungan antara paritas dan umur ibu pada trimester III. 4. Bagi peneliti Sebagai pengalaman baru bagi peneliti dalam melakukan penelitian dan dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di kampus keadaan di masyarakat serta menambah informasi tentang faktor resiko kejadian pada trimester III di Bangetayu Kecamatan Genuk Kota Semarang. E. Keaslian penelitian 1. Penelitian sebelumnya Tabel 1.1 Keaslian penelitian N o Judul, Tahun Nama, Sasaran yang diteliti Metode Hasil 1 Hubungan frekuensi Antenatal Care (ANC) kejadian pada trimester III di Mangkang Kota Semarang Ibu trimester III di Mangkang dependen : pada trimester III. independen : frekuensi ANC selama Analitik pendekatan Cross sectional Ada hubungaan yang signifikan antara frekuensi kunjungan ANC kejadian

6 6 Lanjutan tabel 1.1 Keaslian penelitian N o Judul, Nama, Tahun Sasaran yang diteliti Metode Hasil Ika 2009 Hidayati pada ibu trimester III 2 Hubungan jarak Kejadian pada Lamper Tengah Semarang ibu di Hamidah Mei Hawa 2009 Seluruh di Lamper Tengah dependen : Anemia pada independen : jarak Analitik Pendekatan Retrospective Ada hubungan Antara jarak kejadian pada ibu di Lamper Tengah Kota Semarang. 3 Hubungan antara paritas pada trimester I (Studi di Bandarharjo) Endah Puji Astuti 2011 Semua ibu trimester I yang periksa HB di Bandarharjo dependen : independen : paritas Analitik pendekatan retrospective Ada hubungan yang signifikan antara paritas pada ibu trimester I 2. Penelitian sekarang Perbedaan penelitian sebelumnya yaitu lokasi penelitian berada di Bangetayu Kecamatan Genuk Kota Semarang, variabel bebas penelitian paritas dan umur ibu, variabel terikat penelitian pada trimester III rancangan

7 7 penelitian yang digunakan adalah cross sectional pendekatan retrospective.