BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Game Pengertian Game Menurut Costikyan dalam Hartanto (2013:20), game adalah sebentuk karya seni di mana peserta, yang disebut pemain, membuat keputusan untuk mengelola sumber daya yang dimilikinya melalui benda di dalam game demi mencapai tujuan. Menurut Anggara dalam Hanafri (2010:6) game atau permainan adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks tidak serius dengan tujuan refreshing. Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa game adalah sebuah aktifitas dalam konteks permainan yang dapat dilakukan perorangan atau lebih untuk berkompetisi mencapai tujuan tertentu sehingga ada yang menang dan yang kalah, Jika dilihat dari grafis yang digunakan dalam aplikasi permainan, maka aplikasi permainan dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu aplikasi permainan 2D (dua dimensi) dan 3D (tiga dimensi). Game jika dilihat dari cara memainkannya memiliki berbagai genre atau aliran diantaranya : First Person Shooter (permainan aksi dengan sudut pandang orang pertama), Role Play Games (memerankan tokoh), dan Arcade (ketangkasan).

2 2.1.2 Pengertian Game Edukasi Menurut Novaliendry (2013:107) Game edukasi adalah permainan yang disertai pembelajaran dan merupakan media pembelajaran terbaru yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dengan cepat karena didukung permainan yang menarik dan membuat siswa menjadi aktif. Menurut Bahri dalam Al Irsyadi (2011:14) menyimpulkan bahwa: Game edukasi adalah semua jenis permainan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang bersifat mendidik demi kepentingan peserta didiknya. Game edukasi yang menarik, interaktif dan dapat mempermudah pemahaman materi akan meningkatkan minat belajar bagi anak berkebutuhan khusus tunagrahita. Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa game edukasi merupakan salah satu jenis game yang tidak hanya bersifat menghibur tetapi didalamnya mengandung pengetahuan yang disampaikan kepada penggunanya. 2.2 Teori Pendukung Construct 2 Menurut Gunawan (2017:52) Construct 2 adalah game engine yang bisa membantu membuat sebuah game komputer yaitu game 2D Menurut Permana (2015:114) Construct 2 adalah sebuah tool berbasis HTML5 untuk menciptakan sebuah permainan. Dengan tool Construct 2 memungkinkan siapa saja membuat game tanpa harus memiliki pengalaman pemrograman. Construct 2 adalah sebuah aplikasi pembuat game berbasis HTML5 yang dimana penggunanya tidak perlu punya keahlian pemograman khusus.

3 2.2.2 HTML5 Menurut Sinurat dkk (2012:305) HTML 5 adalah sebuah bahasa markup untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari World Wide Web, sebuah teknologi ini dari internet yang merupakan versi kelima dari HTML Menurut Iqbal dkk (2012:243) mengemukakan bahwa: HTML5 (Hypertext Markup Language version 5) adalah sebuah bahasa markah yang menstrukturkan isi dari World Wide Web, sebuah teknologi utama pada internet. Standar HTML5 menyempurnakan elemen-elemen lama yang terdapat pada standar sebelumnya, menambahkan elemenelemen yang lebih semantik dan menambahkan fitur-fitur baru untuk mendukung pembuatan aplikasi web yang lebih kompleks. Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa HTML5 adalah bahasa pemograman yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web yang dapat menampilkan teks, gambar, suara, bahkan video dan juga dapat digunakan sebagai pertukaran dokumen web StoryBoard Menurut Suyanto dalam Kuryanti (2014:164) StoryBoard adalah serangkaian sketsa (gambaran kartun) dibuat berbentuk persegi panjang yang menggambarkan suatu urutan alur cerita) elemen-elemen yang diusulkan untuk aplikasi multimedia. Sedangkan menurut Soenyoto (2017:57) StoryBoard adalah bahasa visual dari semula berbentuk bahasa tulisan menjadi bahasa gambar atau bahasa visual yang filmis. Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa storyboard adalah rangkaian dari sekumpulan gambar yang disatukan untuk menampilkan suatu animasi atau bahasa visual.

4 2.2.4 Android Menurut Teguh dalam Usman dkk (2011:2) Android merupakan perangkat bergerak pada sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis linux. Menurut Hermawan dalam Neyfa dkk (2011:1) mengemukakan bahwa: Android merupakan OS(Operating System) Mobile yang tumbuh ditengah OS lainnya yang berkembang dewasa ini. OS lainnya seperti windows Mobile, i-phone OS, Symbian, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, OS yang ada ini berjalan dengan memperioritaskan aplikasi inti yang dibangun sendiri tanpa melihat potensi yang cukup besar dari aplikasi pihak ketiga. Oleh karena itu, adanya keterbatasan dari aplikasi pihak ketiga untuk mendapatkan dat asli ponsel, berkomunikasi antar proses serta keterbatasan distribusi aplikasi pihak ketiga untuk platformm mereka. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa android adalah sistem operasi berbasisi linux yang sedang berkembang ditengah OS lainnya PhoneGap Menurut Triansyah dkk (2015:58) PhoneGap adalah sebuah platform HTML5 yang memungkinkan pengembang melakukan teknologi berbasis web (HTML, CSS, dan JavaScript) untuk membuat aplikasi Mobile asli (native). Menurut Ritonga dkk (2016:161) Phonegap adalah sebuah framework open source yang dipakai untuk membuat aplikasi cross-platform mobile menggunakan bahasa pemograman HTML5, JavaScript, dan CSS3. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa PhoneGap adalah sebuah platform HTML5 yang berguna untuk membuat aplikasi mobile.

5 2.2.6 Pengujian Black Box Menurut Risky dalam Aria (2011:264) Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah kotak hitam yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar. Menurut Imbar dkk (2011:147) Black-box testing adalah metode pengujian yang dimana penilaian terhadap sebuah aplikasi bukan terletak pada spesikasi logika/fungsi aplikasi tersebut, tapi input dan output. Berdasarkan kedua pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian black box di gunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.