PENDAHULUAN. Prepared By : Andaryati

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDAHULUAN. Prepared By : Andaryati"

Hamdani Salim
5 tahun lalu
Tontonan:

1 ist of ontent: PENDAHULUAN Prepared By : Andaryati

2 ist of ontent: Ilustrasi pola/jenis fitur busur kepulauan di Indonesia

3 otion in Indonesia ist of ontent: Present plate motion in Indonesia

4 Latar Belakang Keunggulan menggunakan pracetak antara lain kekuatannya terjamin (karena dicetak di pabrik), dapat mempercepat waktu pelaksanaan (mudah pemasangannya), dapat memperindah struktur dan dapat diproduksi massal (dalam jumlah besar) sehingga dapat diaplikasikan untuk membangun rumah dalam jumlah banyak. Sistem infill frame dipilih karena sesungguhnya elemen dinding pracetak (infill wall) yang disambung pada rangka sesungguhnya dapat diperhitungkan kekakuannya untuk membantu rangka dalam menahan beban lateral. Alasan pemilihan tipe 36 m 2 dan 72 m 2 adalah karena tipe rumah tersebut termasuk tipe rumah sederhana yang dapat dijangkau oleh kalangan menengah ke bawah, terutama bagi para korban bencana. Dry joint dipilih agar dapat mempercepat waktu pelaksanaan konstruksi Pelaksanaan yang cepat diharapkan dapat berpengaruh terhadap turunnya biaya pelaksanaan.

5 enapa harus beton pracetak? Keunggulan Precast: 1. Kekuatan & mutu terjamin/terkontrolterkontrol karena dibuat dengan fabrikasi 2. Mempercepat waktu pelaksanaan 3. Memperindah Struktur 4. Dapat diproduksi massal, sehingga dapat diaplikasikan untuk membangun dalam jumlah banyak (David, Philips & William, 1978) Beton Precast lebih mahal dari beton konvensional? Diatasi dengan produksi massal dan seragam sehingga mempercepat wakt pelaksanaan, maka pasti menghemat biaya (Alfred, 2001) Kendala precast di daerah gempa adalah masalah performa sambungannya Namun beberapa peneliti dan perencana ahli sebelumnya tela menunjukkan bahwa sistem precast concrete mampu diterapkan dalam perencanaan gedung di wilayah gempa, asalkan direncanakan dengan baik contohnya: struktur rangka penahan gempa pada bangunan di New Zealan (Robert Park, 1995), pembangunan gedung kantor enam lantai di US (Rafae 1996), gedung IRS di Oklahoma (John L.Cronin, 1994), dll.

6 ngapa DRY JOINT? am sistem beton pracetak dikenal dua jenis sambungan, yaitu we t dan dry joint, yang masing-masing mempunyai kelebihan da urangan. Untuk wet joint (in situ concrete): struktur yang terbentu nolit, perlu waktu untuk setting-timetime sehingga menyebabkan wakt aksanaan lebih lama, toleransi dimensi lebih tinggi bila dibandingka bungan baut dan las, dan bentang dari struktur terbata angkan pada dry joint (baut dan las): keutuhan struktur kuran nolit, setelah instalasi sambungan segera dapat berfungsi sehingg mpercepat waktu pelaksanaan (25%-40% bila dibandingkan denga itu concrete joint), toleransi dimensi rendah sehingga dibutuhka rasi yang tinggi selama proses produksi dan pemasangan, da tang dari struktur juga terbatas (Noorhidana, 2002)2002).

7 Tujuan Penelitian 1 Memodelkan gaya gempa terhadap rumah tinggal berdasarkan respon spektrum gempa, sesuai dengan pembagian wilayah gempa di Indonesia dan melakukan analisis struktur rumah tinggal sederhana tahan gempa. Mengevaluasi kinerja dan daktilitas dinding pracetak untuk mengecek 2 kemampuan layannya terhadap gempa. 3 4 Menganalisis kemampuan sambungan antar dinding dan antara dinding dengan kolom dan balok dalam menahan gaya gempa. Menetapkan metoda pelaksanaan dinding pracetak di lapangan sebagai elemen rumah tinggal sederhana tahan gempa.

8 Batasan Masalah Material beton pracetak : - Balok, Kolom, Sloof, Pondasi, Plat => Menggunakan beton normal, fc = 20 Mpa,? = 2400 kg/m 3 - Dinding => Menggunakan beton normal, fc = 18 Mpa,? = 1800 kg/m 3 Tulangan baja menggunakan mutu f y = 320 Mpa, sengkang f yh = 240 Mp Wilayah Gempa : Menengah (WG 4) dan Tinggi (WG 6). Sistem struktur : Infill Frame, dikategorikan sistem semi-rangka gedung Sistem sambungan : Dry Joint. Direncanakan untuk kondisi tanah keras dan lunak. Berat elemen tidak lebih dari 2 ton, karena digunakan mobile crane dengan kapasitan 10 ton.

9 WC Dapur R. Tidur R. Tamu/ R. Keluarga R. Tidur Teras DENAH RUMAH 1 Lt. (Tipe 36 m 2 )

10 Lantai 1 Lantai 2 R. Keluarga/ R. Makan WC Dapu r R. Kerja/ R. Keluarga R. Tamu R. Tidur R. Tidur R. Tidur Teras DENAH RUMAH 2 Lt. (Tipe 72 m 2 )

dokumen-dokumen yang mirip

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Penulis Dosen Pembimbing