PEDOMAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN MAKSUD DAN TUJUAN PENGENDALIAN INTERN III. PIHAK TERKAIT DAN TANGGUNGJAWAB PENGURUS
|
|
- Widya Kusuma
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Halaman 1 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN II. MAKSUD DAN TUJUAN PENGENDALIAN III. PIHAK TERKAIT DAN TANGGUNGJAWAB PENGURUS IV. KOMPONEN PENGENDALIAN - Lingkungan Pengendalian Intern - Penilaian Risiko Manajemen - Sistem Komunikasi dan Informasi - Aktivitas Pengendalian - Monitoring/Pengawasan V. JENIS JENIS PENGENDALIAN VI. PENUTUP
2 Halaman 2 I. PENDAHULUAN Dana Pensiun adalah badan hukum yang menyelenggarakan Program Pensiun, yaitu suatu program yang menjanjikan sejumlah uang yang pembayarannya dilakukan secara berkala sampai dengan pencapaian usia tertentu. Dana Pensiun Konferensi Waligereja Indonesia adalah kelanjutan dari Yayasan Dana Hari Tua Konferensi Waligereja Indonesia yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP). Tujuan didirikannya Dana Pensiun adalah untuk memberikan kesejahteraan kepada peserta dan pihak yang berhak agar kesinambungan penghasilan peserta pada hari tua tetap terjamin. Kekayaan Dana Pensiun terpisah dari kekayaan Pendiri atau Pemberi kerja. Kekayaan Dana Pensiun harus dikelola dengan baik dan aman agar diperoleh hasil yang optimal dengan cara mengembangkan kekayaan Dana Pensiun sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku beserta peraturan pelaksanaannya. Peserta Dana Pensiun Konferensi Waligereja Indonesia adalah Pegawai yang bekerja pada suatu Unit Karya yang terdaftar di masing-masing Keuskupan dan memenuhi syarat-syarat kepesertaan sesuai Peraturan Dana Pensiun dan sudah terdaftar pada Dana Pensiun ini. Untuk mencapai tujuan Dana Pensiun tersebut maka pengelolaan dana pensiun harus dilakukan secara konsisten dan bertanggungjawab oleh organ Dana Pensiun Konferensi Waligereja Indonesia beserta jajarannya. Proses pengelolaan Dana Pensiun yang sehat akan meningkatkan kinerja dan akuntabilitas Dana Pensiun secara berkesinambungan. Agar pengelolaan dilaksanakan secara konsisten dan bertanggungjawab, maka dibutuhkan suatu system pengendalian internal atau pengendalian manajemen yang baik, yaitu sistem pengendalian yang dapat bermanfaat bagi Dana Pensiun Konferensi Waligereja Indonesia untuk mencapai tujuannya. II. MAKSUD DAN TUJUAN PENGENDALIAN Maksud adanya Pengendalian Intern Dana Pensiun adalah agar penyelenggaraan Program Pensiun dari Dana Pensiun Konferensi Waligereja Indonesia dapat dilaksanakan secara tertib dan teratur sehingga dapat menjamin adanya pengelolaan Dana Pensiun Yang Baik. Pengelolaan Dana Pensiun Yang Baik tidak lepas dari adanya penerapan Tata Kelola Dana Pensiun Yang Baik atau Good
3 Halaman 3 Pension Fund Governance (GPFG) yang meliputi 5 (lima) prinsip dasar yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi dan kewajaran. Oleh karena itu sistem pengendalian intern atau pengendalian manajeman Dana Pensiun Konferensi Waligereja Indonesia adalah sistem organisasi dan unit kerja yang dirancang secara terkoordinasi, yang meliputi struktur organisasi, kebijakan, prosedur dan pedoman pedoman yang ada. Adapun tujuan sistem pengendalian intern Dana Pensiun adalah : 1. Mengamankan harta kekayaan Dana Pensiun, 2. Menghasilkan laporan keuangan yang akurat, tepat waktu dan laporan manajemen yang dapat dipertanggung jawabkan. 3. Meningkatkan sumberdaya dan efisiensi dalam operasi. 4. Membantu dalam pelaksanaan kepatuhan terhadap peraturan perundang undangan dan kebijakan manajeman yang telah ditetapkan sebelumnya serta mendorong peningkatan pelaksanaan tanggungjawab, budaya Risiko dan sistem deteksi dini yang memadai dan efisien. 5. Pengendalian Intern juga dimaksudkan untuk meningkatkan serta tetap menjaga dan mempertahankan reputasi Dana Pensiun III. PIHAK TERKAIT DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS Pihak Terkait Pihak pihak yang terkait dengan pengendalian intern adalah : Pendiri, Mitra Pendiri, Dewan Pengawas dan Pengurus. Satuan Pengawasan Intern ( SPI ). Karyawan. Peserta Dana Pensiun. Pihak pihak eksternal Tanggungjawab Pengurus dalam Pengendalian Internal Pelaksanaan kegiatan Dana Pensiun sangat memerlukan pengorganisasian dan pengaturan tata kerja yang baik, dan kesadaran semua insan penyelenggaraan kegiatan operasionil yang tertib dan baik pula. Semua itu memerlukan adanya sebuah kepastian yang memberikan keyakinan bagi Pengelola Dana Pensiun dan
4 Halaman 4 para pihak yang berkepentingan, bahwa Dana Pensiun dikelola berdasarkan penerapan kaidah-kaidah Tata Kelola yang baik. Inti dari penerapan kaidah-kaidah Tata Kelola Dana Pensiun Yang Baik pada dasarnya adalah adanya Sistim Pengendalian Intern yang ditetapkan dan diterapkan secara konsisten dan menyeluruh oleh Dana Pensiun. Oleh karena itu Pengurus Dana Pensiun memiliki tanggungjawab atas penerapan Sistem Pengendalian Internal yang ada. Penerapan Sistem Pengendalian Intern yang baik sudah pasti tidak lepas dari keharusan adanya penetapan dan penerapan sebuah Sistim dan Kebijakan Pengelolaan Risiko dan dilaksanakannya tindakan-tindakan pengelolaan risiko secara konsekuen yang mencerminkan budaya kerja bagi Dana Pensiun. Oleh karena itu nilai nilai yang terdapat didalam lingkungan pengendalian intern akan sangat berguna bagi Dana Pensiun dalam Pengendalian manajemen. IV. KOMPONEN PENGENDALIAN Pada dasarnya setiap kegiatan usaha yang bertujuan untuk mempermudah atau meminimalisir suatu keadaan atau sebab/akibat yang akan ditimbulkan pada saat berlangsungnya kegiatan maupun dikemudian hari yang terkait dengan kepentingan Dana Pensiun dalam mencapai tujuan pengelolaannya adalah merupakan komponen pengendalian. Untuk memberikan kepastian bahwa tujuan pengendalian manajemen akan dapat dicapai dengan baik, maka seluruh insan Dana Pensiun harus dapat memahami komponen - komonen apa saja yang ada. Apabila seluruh komponen yang ada telah diketahui dengan baik maka selanjutnya komponen tersebut harus kita pahami masing masing. Dana Pensiun Konferensi Waligereja Indonesia memandang bahwa komponen pengendalian intern yang baik yang dapat diterapkan dalam kegiatan pengelolaan Dana Pensiun, meliputi atas 5 (lima) komponen yaitu : a. Lingkungan Pengendalian Intern. b. Penilaian Risiko Manajemen. c. Sistem Komunikasi dan Informasi Akuntansi. d. Aktivitas Pengendalian. e. Monitoring. a. Lingkungan Pengendalian Intern Lingkungan pengendalian intern ini merupakan tindakan, kebijakan, dan prosedur yang mencerminkan sikap keseluruhan organ Dana Pensiun Konferensi Waligereja Indonesia terhadap pengendalian intern dan pentingnya bagi Dana Pensiun Konferensi Waligereja Indonesia.
5 Halaman 5 Kunci utama dan fondasi kegiatan suatu organisasi yaitu pada orang atau para pelaksananya yang terlibat didalam proses atau aktivitas operasi dengan fokus pada atribut pribadi, komunikasi personal dan situasi kerja. Apabila semua organ Dana Pensiun telah melaksanakan fungsinya dengan baik dan benar, maka akan terciptanya lingkungan pengendalian intern yang baik dan benar, sebaliknya lingkungan pengendalian intern yang kurang baik akan dapat menimbulkan masalah bagi Dana pensiun. Komponen lingkungan pengendalian intern terdiri dari : 1. Integritas dan Nilai Etika Integritas dan nilai etika merupakan produk standar etika dan perilaku perusahaan yang mencakup tindakan tindakan manajemen untuk menghindarkan diri atau mengurangi dorongan atau godaan yang mungkin mendorong seseorang untuk bertindak tidak jujur, melanggar hukum, atau tindakan lain yang tidak etis. Oleh karena itu dalam rangka pengendalian intern yang baik maka Dana Pensiun harus memiliki pedoman yang mengatur tentang integritas dan nilai etika atau budaya kerja secara sistematis. 2. Komitmen terhadap kompetensi Komitmen terhadap kompetensi mencakup pertimbangan manajemen atas tingkat kompetensi untuk tugas tugas tertentu dan bagaimana tingkat kompetensi ini diterjemahkan kedalam keterampilan dan pengetahuan yang diisyaratkan. Komitmen terhadap kompetensi yang baik akan dapat menghasilkan tugas tugas sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan pelaksanaan pengendalian intern dapat mudah terlaksana dengan baik. 3. Filosofi manajemen dan gaya kepemimpinan Filosofi dan gaya kepemimpinan yang baik akan dapat memberikan tanda tanda yang jelas bagi pegawai mengenai arti pentingnya pengendalian intern. 4. Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan garis tanggungjawab dan wewenang yang ada di Dana Pensiun Konferensi Waligereja Indonesia yang meliputi unsur unsur manajemen dan fungsinya dikaitkan dengan kebijakan dan prosedur yang dilaksanakan. Struktur Organisasi yang tepat sasaran dan tepat tujuan akan memberikan gambaran fungsi pengendalian intern yang baik.
6 Halaman 6 5. Komite Audit Komite audit yang efektif adalah yang independen dari manajemen dan anggota-anggotanya dan meneliti dengan cermat aktivitas aktivitas manajemen. 6. Penugasan wewenang dan tanggung jawab Penugasan wewenang dan tanggungjawab merupakan bentuk komunikasi formal sehubungan dengan pengendalian atas masalah masalah atau kegiatan kegiatan yang dilaksanakan sehari hari. 7. Kebijakan sumber daya manusia dan penerapannya. Sumber daya manusia merupakan aspek yang penting dalam sruktur pengendalian intern. Oleh sebab itu pemilihan pegawai lebih ditekankan kepada kompetensi, jujur dan dapat dipercaya, sehingga dapat memudahkan manajemen dalam menghadapi berbagai tingkat pekerjaan yang ada. Dalam menciptakan pengendalian yang efektif terhadap pegawai tersebut, manajeman melakukan metode bagaimana pegawai itu dikontrak/dipekerjakan, dinilai, diberikan pelatihan, dipromosikan dan diberikan kompensasi yang sesuai yang merupakan bagian penting dalam struktur pengendalian intern. b. Penilaian Risiko Manajemen Penilaian Risiko merupakan suatu cara atau mekanisme untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola berbagai Risiko didalam organisasi Dana Pensiun dan dihubungkan dengan tujuan yang ingin dicapai. Penilaian risiko yang baik akan sangat berguna bagi Dana Pensiun dalam mencapai tujuannya. Penilaian risiko juga akan memberikan rumusan yang jelas dalam mengidentifikasi risiko-risiko apa saja yang terkait dengan tujuan Dana Pensiun, serta mengukur seberapa besarnya Risiko yang akan terjadi dengan tetap mengedepankan prioritas Risiko berdasarkan ukuran signifikannya. Dalam penyelenggaraan pengelolaan Dana Pensiun, semua kegiatan yang terjadi tidak dapat dilepaskan dari keberadaan Dana Pensiun ditengah lingkungan, masyarakat dan pasar yang luas, oleh karena itu, Dana Pensiun harus dikelola dengan sebaik-baiknya dengan tingkat keamanan dan
7 Halaman 7 keberhasilan yang maksimal. Untuk mencapai hal tersebut maka penilaian Risiko manajemen harus dimiliki, hal ini untuk mengantisipasi adanya pengaruh perubahan dan perkembangan lingkungan eksternal dan pelaksanaan operasional tatakelola secara internal yang akan berdampak pada timbulnya kemungkinan Risiko bagi Dana Pensiun. Disisi lain, Dana Pensiun juga harus dapat mengidentifikasi terhadap kemungkinan timbulnya Risiko yang akan terjadi secara menyeluruh. Oleh karena itu pemahaman atas berbagai jenis Risiko berikut ini akan dapat membantu dalam penyelenggaraan pengelolaan Dana Pensiun. Jenis Risiko sebagaimana dimaksud adalah : 1. Risiko Bisnis ; Dana Pensiun dalam memenuhi kewajibannya kepada Pendiri dan Peserta tidak luput dari usaha pengelolaan asset secara maksimal, hal ini terkait dengan tuntutan kewajibannya menjaga stabilitas keuangan untuk melakukan pembayaran Manfaat Pensiun bagi Peserta yang telah jatuh tempo. Oleh karena itu berbagai usaha yang telah diatur oleh regulator harus dimanfaatkan dan dilaksanakan dengan sebaik- baiknya dan jangan sampai mengalami kegagalan. Pemilihan dan penempatan investasi pada satu sisi harus secara cepat dan tepat dan dapat memberikan keuntungan bagi Dana Pensiun, namun dilakukan dengan penuh kehati hatian. Pertimbangan investasi yang telah diatur dalam pedoman investasi dan pengelolaan Risiko harus menjadi dasar dalam pemilihan dan penempatan investasi, pengendalian Risiko bisnis secara dini akan menunjukkan adanya tata kelola yang baik bagi Dana Pensiun. 2. Risiko Operasi ; Adanya kesalahan dan kekeliruan yang terjadi pada sistem dan prosedur operasi yang menimbulkan in-efisiensi dan ketidakefektifan operasi. Contoh : Bosan dengan pekerjaan, kelambatan pengadaan barang, komunikasi antar bagian buruk. 3. Risiko Keuangan ; Penyebab terjadinya kerugian financial dan ketidakakuratan laporan keuangan. Contoh : Kecurangan (proud) pihak internal atau eksternal, ketidakhandalan metode evaluasi investasi atau kerjasama operasi kurang baik, kegagalan system akuntansi.
8 Halaman 8 4. Risiko Ketaatan ; penyebab terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan yang berdampak pada pengenaan sanksi dan kerugian kepada organisasi. Contoh : Ketidakpahaman terhadap perkembangan peraturan, komunikasi dan sosialisasi aturan dan kebijakan yang kurang baik/buruk. c. Sistem Komunikasi Dan Informasi Sistem Komunikasi dan Informasi Manajemen sangat penting dan mutlak diperlukan dalam penerapan Sistim Pengendalian Intern Dana Pensiun, oleh karena Dana Pensiun memiliki kewajiban untuk melaporkan semua aspek kegiatannya secara berkala dengan tertib, akurat dan tepat waktu. Untuk itu, seluruh jajaran Dana Pensiun harus benar-benar memperhatikan pentingnya pembuatan, penyusunan dan pengiriman berbagai Laporan tersebut dengan sebaik-baiknya. Kegiatan Dana Pensiun berkaitan dengan kepentingan dari Peserta yang jumlahnya banyak dan melibatkan jumlah dana yang besar. Bertambahnya jumlah kewajiban Dana Pensiun yang jatuh tempo harus diimbangi dengan bertambahnya kekayaan Dana Pensiun. Di sisi lain jangka waktu dan jangkauan kurun waktu kegiatan Dana Pensiun masih sangat panjang. Sehubungan dengan itu, pengelolaan Dana Pensiun harus dilakukan dengan Sistim Pencatatan serta Pelaporan yang baik. Sistim Akuntansi Dana Pensiun harus benar-benar baik, dapat dipercaya dan memiliki tingkat keakuratan yang tinggi, serta tepat waktu. Pencatatan dalam bentuk dokumen, filing, arsip dan catatan lainnya harus dibuat dan dipelihara serta disimpan sesuai dengan kebutuhan (masa retensi). Penggunaan informasi dan data untuk keperluan internal, dalam rangka pengambilan keputusan dan tindakan, harus tersedia dengan memadai, akurat, tepat waktu dan dapat dipercaya. Penerapan Sistim pencatatan dan pelaporan yang mencakup kepentingan Regulator, Pendiri dan stakeholders lainnya, maupun untuk kepentingan internal manajemen Dana Pensiun, berintikan pada Laporan Keuangan dan Laporan Portofolio Investasi.
9 Halaman 9 Sistem informasi akuntansi perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, mengklarifikasi, mencatat, dan melaporkan transaksi perusahaan, dan menjaga pertanggungjawaban akuntansi untuk aktiva yang terkait. Sistem informasi akuntansi yang efektif mampu memenuhi tujuan pengendalian intern atas transaksi transaksi keuangan. d. Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur pengendalian untuk meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan untuk mengatasi Risiko benar benar dilaksanakan. Aktivitas pengendalian meliputi alat pengendalian dan jenis pengendalian. 1. Alat pengendalian dapat berupa : a. Sarana dan kelengkapan organisasi serta pengaturan kewenangan dan tanggungjawab dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan. Contoh : Kebijakan/prosedur, struktur organisasi, Birokrasi, Pengambilan Keputusan yang terpusat. b. Keterampilan (skill), perilaku, nilai dan suasana yang terdapat pada individu dan komunikasi personal antar individu dalam organisasi. Contoh : Kompetensi, Kepercayaan, Kebersamaan nilai, Kepemimpinan yang kuat, Keterbukaan dan standar etika yang tinggi. 2. Jenis Pengendalian : Pemisahan Tugas, Otorisasi transaksi, Dokumen dan catatan, Pengamanan Fisik, Pengecekan independent. e. Monitoring Pengendalian Intern Monitoring/pemantauan adalah pengawasan oleh manajemen dan pegawai lain yang ditunjuk atas pelaksanaan tugas sebagai penilaian terhadap kualitas dan efektivitas sistem pengendalian intern. Misalnya : Membandingkan data dilapangan dengan data laporan, Evaluasi oleh internal auditor. Aktivitas monitoring berhubungan dengan penetapan secara periodik atas efektivitas dari desain dan penerapan dari pengendalian intern yang dilakukan manajemen.
10 Halaman 10 Pengendalian intern yang efektif harus sesuai dengan kondisi yang ada, oleh karenanya dibutuhkan informasi dari berbagai sumber, termasuk studi atas struktur pengendalian intern yang ada, laporan internal auditor, laporan kegiatan, kebijakan pemerintah/bank, feedback dari petugas operasional dll. V. BENTUK PENGENDALIAN Beberapa bentuk pengendalian yang telah dilaksanakan oleh Dana Pensiun Konferensi Waligereja Indonesia adalah : 1. Pengendalian Preventif ; Pengendalian untuk mencegah terjadinya kekeliruan, kesalahan atau ketidakberesan dalam suatu kegiatan. Contoh : Setiap pengeluaran cek harus ditandatangani oleh dua orang. 2. Pengendalian Detektif ; Pengendalian untuk mendeteksi kesalahan, kekeliruan, dan penyimpangan yang terjadi. Contoh : Nota Selisih / rekonsiliasi Bank, Konfirmasi Piutang dll. 3. Pengendalian Korektif ; Pengendalian untuk memperbaiki kelemahan, kesalahan dan penyimpangan yang terdeteksi. Contoh : Koreksi saldo bank berdasarkan hasil rekonsiliasi. 4. Pengendalian Direktif ; Pengendalian untuk mengarahkan agar pelaksanaan dilakukan tepat dan benar. Contoh : Pemberian pelatihan pegawai, pembuatan pedoman pelaksanaan kegiatan, 5. Pengendalian Kompensatif ; Pengendalian untuk menetralisir kelemahan pada aspek control yang lain. Contoh : tidak ada pembayaran tunai untuk pekerjaan penunjukan langsung. VI. PENUTUP 1. Ketentuan dan kaidah kaidah dalam Pedoman/Kebijakan Pengendalian Intern yang diatur dan ditetapkan oleh Pengurus dan dinyatakan berlakunya oleh Pendiri ini menjadi dasar atau pedoman bagi seluruh Insan Dana Pensiun dan Pekerja dalam Unit Kerja Dana Pensiun dalam bersikap, berpikir dan bertindak melaksanakan tugas dan pekerjaannya.
11 Halaman Pedoman Sistem Pengendalian Intern ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Kebijakan Penerapan Tata Kelola Yang Baik yang berlaku dan ditetapkan oleh Pendiri. 3. Pedoman Sistem Pengendalian Intern ini menetapkan Prinsip-Prinsip Pedoman pelaksanaan kegiatan Pengendalian Intern Dana Pensiun yang ditetapkan dan diterapkan oleh Pengurus. 4. Sejak berlakunya Pedoman Sistem Pengendalian Intern ini maka seluruh kebijakan, peraturan atau ketentuan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Pedoman/Kebijakan Pengendalian Intern ini akan diadakan penyesuaian. 5. Pedoman Sistem Pengendalian Intern ini berlaku sejak penetapan berlakunya Pedoman/Kebijakan Penerapan Tata Kelola Yang Baik oleh Pendiri. Butir-butir dan ketentuan dalam Pedoman Sistem Pengendalian Intern ini diberitahukan dan disosialisasikan kepada semua jajaran Dana Pensiun. Selesai Jakarta, PENGURUS Dana Pensiun Konferensi Waligereja Indonesia Pater Cl. Schreurs, CICM... Ketua Maria Paula Simatupang-Bonang... Wakil Ketua Vabianus Ruruk Pagasing... Sekretaris Pater Paulinus M. Simbolon, OFMCap... Anggota
12 Halaman 12
DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)
DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL (Variabel Independen) No Pertanyaan Jawaban Kuesioner I. 1. 2. 3. 4. 5. II. 6. 7. 8. 9. Independensi Auditor internal mengemukakan pendapatnya dengan bebas tanpa mendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dana pensiun dapat dilihat dari tingkat pencapaian tujuan nya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dana pensiun merupakan suatu hal yang sangat diinginkan oleh para pekerja dan keluarganya sebagai jaminan di masa pensiun nanti. Setiap dana pensiun secara
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
63 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bab IV, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemeriksaan intern
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan
Lebih terperinciPEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN
PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 2 3.1 Pihak Yang Berkepentingan... 3 3.2 Lingkungan Pengendalian
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK
2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013
SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 TENTANG INTERNAL AUDIT CHARTER (PIAGAM AUDIT INTERNAL) PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) 1. VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.955, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pedoman. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
Lebih terperinciMenimbang. Mengingat. Menetapkan
PENGADILAN NEGERI SIBOLGA KELAS II Jin. Padangsidempuan Nomor 06 Kota Sibolga,Telp/Fax. 0631-21572 Website: www.pengadilan Negeri-sibolga.go.id Email: Pengadilan Negerisibolga@gmail.com KEPUTUSAN KETUA
Lebih terperinci- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT
- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK
Lebih terperinciInternal Control Pundu Learning Center, 28 September 2017
Internal Control Pundu Learning Center, 28 September 2017 Operational Audit Departement Sistem Internal Control Meliputi organisasi serta semua metode dan ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA,
PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 60 Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciKUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas
LAMPIRAN I KUESIONER Responden yang terhormat, Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas Kristen Maranatha) mohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner mengenai
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan
Lebih terperinciPEDOMAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PEDOMAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 2 3.1 Pengertian tentang Pengambilan Keputusan... 2 3.2 Urgensi
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa, perdagangan, maupun manufaktur selalu berhadapan dengan
Lebih terperinciHubungan Kerja Direksi dan Dewan Pengawas. Good Governance is Commitment and Integrity
Hubungan Kerja Direksi dan Dewan Pengawas Good Governance is Commitment and Integrity Struktur Good Governance BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2014 PRESIDEN Organ BPJS TK Otoritas Jasa Keuangan Badan Pemeriksa
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS
Lebih terperinciBUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 504 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, laporan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, maupun manufaktur mempunyai tujuan yang sama untuk menjaga kelangsungan
Lebih terperinciMAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL
MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS Dosen: Putri Taqwa Prasetaningrum Disusun Oleh: Nama : Irwandi Nim : 14121041 Kelas : 21/pagi PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKONOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam perkembangan dunia perekonomian saat ini dan semakin tingginya tingkat persaingan dalam dunia usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing
Lebih terperinciPEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS, TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH. menetapkann. Sistem
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 64 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN N RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 30 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN
Lebih terperinciStruktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang
134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian pada PT. Pupuk Kujang yang telah dikemukakan sebelumnya penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan audit internal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.
BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN
Lampiran 20 KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN Kepada Yth, Bapak/ibu respoden Di tempat Bandung, 17 Desember 2007 Dengan hormat, Melalui
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI
BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2011 NOMOR : 16 TAHUN 2011 TENTANG : PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Sistem dan Metode Pencatatan Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan atau sering disebut dengan persediaan barang dagang (merchandise inventory) secara umum
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR DENGAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pengertian sistem Pada dasarnya sistem digunakan untuk menangani suatu permasalahan atau pekerjaan agar mencapai tujuan perusahaan. Dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi yang
Bab V Kesimpulan Dan Saran 132 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki
BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Satuan Pengawasan Intern Satuan pengawasan intern pada hakekatnya sebagai perpanjangan rentang kendali dari tugas manajemen
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL
PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil. ini belum menerapkan praktek yang sehat.
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Rateksi (2012), menganalisis sistem pengendalian internal fungsi penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pengendalian Intern 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem
Lebih terperinciMAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL
MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL DISUSUN OLEH : ZIDNI KARIMATAN NISA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
Lebih terperinciKEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGADILAN NEGERI BOGOR
PENGADILAN NEGERI BOGOR KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGADILAN NEGERI BOGOR KETUA PENGADILAN NEGERI BOGOR, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain
Lebih terperinciDAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero)
DAFTAR ISI DAFTAR ISI SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero) i ii I. PENDAHULUAN 1 II. PEMEGANG SAHAM 3 II.1 HAK PEMEGANG SAHAM 3 II.2 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) 3 II.3
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011
BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Seiring dengan perkembangan dunia perekonomian dalam memasuki era pasar bebas dan globalisasi, setiap perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi persaingan yang ada saat ini.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti
BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.
Lebih terperinciPERANAN APIP DALAM PELAKSANAAN SPIP
PERANAN APIP DALAM PELAKSANAAN SPIP OLEH : AGUNG DAMARSASONGKO, S.H., M.H. DASAR HUKUM PP No. 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) PERGUB BANTEN No. 47 TAHUN 2012 TENTANG
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem O Brien, James A.(2010:32) mendefinisikan Sistem adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk kesatuan Gelinas, U. J.
Lebih terperinciMAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL NAMA :ADRINUS NOLA PALI NIM : PRODI :SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL NAMA :ADRINUS NOLA PALI NIM :14121049 PRODI :SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan terhadap
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan terhadap pengendalian intern penjualan PT. Ultra Jaya Milk Ind Tbk Jawa Barat di Bandung selama
Lebih terperinciNegara Republik Indonesia Nomor 4355);
BUPATI MUSI BANYUASIN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR :2g TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciTUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL
TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL OLEH: ERWIN FEBRIAN (14121005) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2015 1 A. PENGENDALIAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. didirikan berdasarkan akta pendirian Perusahaan sebagaimana diumumkan dalam Berita negara RI No. 95 tanggal 27 Nopember 1992, tambahan Nomor
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu
9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi
Lebih terperinciLAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /SEOJK.03/2017 TENTANG PEDOMAN STANDAR SISTEM PENGENDALIAN INTERN BAGI BANK UMUM
LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /SEOJK.03/2017 TENTANG PEDOMAN STANDAR SISTEM PENGENDALIAN INTERN BAGI BANK UMUM - 1 - DAFTAR ISI I. LATAR BELAKANG... 2 II. RUANG LINGKUP SISTEM PENGENDALIAN
Lebih terperinciPEMROSESAN TRANSAKSI DAN PROSES PENGENDALIAN INTERN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PEMROSESAN TRANSAKSI DAN PROSES PENGENDALIAN INTERN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Tinjauan Sekilas Pengendalian diperlukan untuk mengurangi exposures. Exposure terdiri dari pengaruh potensi kerugian
Lebih terperinci- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.
PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Seiring dengan perkembangan industri perbankan
Lebih terperinciDAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk
DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman I. Pembukaan 1 II. Kedudukan 2 III. Keanggotaan 2 IV. Hak dan Kewenangan 4 V. Tugas dan Tanggungjawab 4 VI. Hubungan Dengan Pihak Yang
Lebih terperinciPT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT A. PENDAHULUAN A.1 TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT a. Memenuhi Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-496/BL/2008 tanggal 28
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, peranan sistem dalam kegiatan perusahaan sangatlah penting dalam membangun kepentingan perusahaan.
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO
1 BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KETUA PELAKSANA: Dra. ENDAH SULISTYOWATI, SE., M.S.A, Ak ANGGOTA: DEMAS RIZKI FAUZI ZAIN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sosialisasi dan pengembangan era good corporate governance di Indonesia dewasa ini lebih ditujukan kepada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) khususnya
Lebih terperinciInternal Audit Charter
SK No. 004/SK-BMD/ tgl. 26 Januari Pendahuluan Revisi --- 1 Internal Audit Charter Latar Belakang IAC (Internal Audit Charter) atau Piagam Internal Audit adalah sebuah kriteria atau landasan pelaksanaan
Lebih terperinciPIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)
PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) Jakarta, 17 Januari 2017 DAFTAR ISI Halaman A. PENDAHULUAN... 1 I. Latar Belakang... 1 II. Maksud dan Tujuan Charter Satuan Pengawasan
Lebih terperinciPiagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk
Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Pendahuluan Piagam Audit Internal ( Internal Audit Charter ) adalah dokumen formal yang berisi pengakuan keberadaan
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciTUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS. PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT)
TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT) Oleh JUMRATUL JANNAH 14121035 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI PENAJAM PASER UTARA
a BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I
PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I 1.1. Pengertian Komite Audit dan Risiko Usaha adalah komite yang dibentuk oleh dan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada
Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan
Lebih terperinciSALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 15 TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinciPerkara Penting yang Sedang Dihadapi
Ikhtisar Data Keuangan Penting Laporan Dewan Pengawas dan Pengurus Profil Dana Pensiun BTN Analisa & Pembahasan Manajemen Penilaian Efektivitas Pengendalian Intern Evaluasi efektivitas sistem pengendalian
Lebih terperinci12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Modul ke: Fakultas 12Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALIAN INTERN
1 PERTEMUAN KELIMA SISTEM PENGENDALIAN INTERN Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami definisi sistem pengendalian intern. 2. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan
Lebih terperinciLAMPIRAN A PEMIMPIN CABANG BIDANG PEMBINAAN PELAYANAN PENYELIAAN LAYANAN PRIMA / EMERALD
LAMPIRAN LAMPIRAN A PEMIMPIN CABANG BRANCH QUALITY ASSURANCE BIDANG PEMBINAAN KANTOR LAYANAN BIDANG PEMBINAAN PELAYANAN KANTOR LAYANAN & KANTOR KAS PENYELIAAN PELAYANAN UANG TUNAI PENYELIAAN PELAYANAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sosialisasi dan pengembangan era good corporate governance di Indonesia dewasa ini lebih ditujukkan kepada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) khususnya
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.
PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. I. Landasan Hukum Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember
Lebih terperinciPEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN
P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.
Lebih terperinci1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal
Piagam Audit Intern 1.0 PENDAHULUAN 2.0 VISI 3.0 MISI 1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal a. Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia usaha semakin ketat. Untuk meningkatkan daya saingnya, perusahaan hendaknya menghasilkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
78 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan yang diperoleh
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT 2015
PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN PERTAMA... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN KEDUA... 3 PEMBENTUKAN DAN KEANGGOTAAN KOMITE
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelian Pembelian dapat juga dikatakan sebagai procurement atau pangadaan barang. Mulyadi (2008:298) mengatakan bahwa Pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan
Lebih terperinciPT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal
PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan
Lebih terperinciPERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL
PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.
Lebih terperinciDireksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN
Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG LAPORAN PENERAPAN
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengendalian Internal 2.1.1 Pengertian Pengendalian Internal Pengendalian internal yang efektif dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi kecukupan, efisiensi dan efektivitas pengendalian
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1105, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Good Public Governance. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
Lebih terperinciPT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal
PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan
Lebih terperinciBandung, 14 oktober Kepada Yth, Bapak / Ibu respoden Di tempat
Bandung, 14 oktober 2009 Kepada Yth, Bapak / Ibu respoden Di tempat Dengan hormat, Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Chandra Wijaya Mahasiswa : Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 136/BL/2006 TENTANG PEDOMAN TATA
Lebih terperinci