PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 BAB I PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 BAB I PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN Pemerintah Kabupaten Wonosobo selalu berupaya untuk melaksanakan Pengelolaan Keuangan Daerah secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat sebagaimana telah diamanatkan dalam Pasal 4 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Berdasarkan ketentuan pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah. Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah mengawali Pengelolaan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2017 dengan Proses Perencanaan yang sebelumnya telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang digunakan Bupati Wonosobo sebagai acuan dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA & PPAS) dan selanjutnya dibahas bersama DPRD untuk ditetapkan menjadi Perda Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran APBD Pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2017 secara teknis dilaksanakan dan ditatausahakan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Pedoman tersebut mengisyaratkan bahwa dalam Pengelolaan Keuangan Daerah berorientasi pada prestasi kerja, hal tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban dari suatu kegiatan untuk sebuah hasil/produk yang mengutamakan output. Dengan Berakhirnya Pelaksanaan APBD Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2017, maka berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Bupati Wonosobo wajib menyampaikan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Laporan Keuangan tersebut disusun dan disajikan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 yang terdiri dari Laporan Operasional (LO), Neraca, Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Laporan Arus Kas (LAK), Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL), dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK). A. Maksud dan Tujuan Maksud Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2017 ini adalah sebagai gambaran dan penjelasan posisi Bab I Pendahuluan 1

2 keuangan serta target pencapaian realisasi anggaran berdasarkan rencana yang telah ditetapkan dengan tujuan untuk : 1. menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya (tujuan umum); dan 2. menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan transparansi serta akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD (tujuan spesifik). B. Landasan Hukum Penyusnan Laporan Keuangan Sebagaimana halnya dengan proses Penyusunan APBD dan Perubahan APBD, maka dalam penyusunan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2017 ini tetap berpedoman pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain : 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia tahun 1950, Diundangkan pada tanggal 8 Agustus 1950); 2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3569); 3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); Bab I Pendahuluan 2

3 10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 210 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4028); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 tentang Tata Cara Penyitaan Dalam Rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4049); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4138); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4139); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4488); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577); 22. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 23. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); Bab I Pendahuluan 3

4 24. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 25. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 26. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4659); 27. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 28. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); 29. Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis Pajak Daerah Yang Dipungut Berdasarkan Penetapan Kepala Daerah atau Dibayar Sendiri Oleh Wajib Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5533); 30. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penetapan, Pengesahan, Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 31. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 32. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5533): 33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1997 tentang Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Keuangan dan Barang Daerah; 34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 35. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah; 36. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah; 37. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Sosial dan Hibah Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Bab I Pendahuluan 4

5 Pemberian Bantuan Sosial dan Hibah Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 38. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah; 39. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016; 40. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Wonosobo (Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2008 Nomor 2); 41. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2010 Nomor 7); 42. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 10 Tahun 2011 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo pada Badan Usaha Milik Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2012 Nomor 2); 43. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pembentukan Dana Cadangan Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Wonosobo (Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2011 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 3); 44. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 3 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Wonosobo; 45. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 13 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2017; 46. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 14 Tahun 2017 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2017; 47. Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 17 Tahun 2016 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Wonosobo; 48. Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah; 49. Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 40 Tahun 2011 tentang Pedoman Kapitalisasi Barang Milik Daerah Dalam Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Wonosobo; 50. Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 18 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Wonosobo sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 30 Tahun 2016 tentang Perubahan Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Wonosobo; 51. Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 19 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Kabupaten Wonosobo; 52. Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 87 Tahun 2016 Tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017; 53. Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran Bab I Pendahuluan 5

6 C. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2017 disusun dengan sistematika sebagai berikut : Bab. I Pendahuluan A. Maksud dan Tujuan. B. Landasan Hukum. C. Sistematika Penulisan. Bab. II Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja APBD A. Ekonomi Makro/Ekonomi Regional B. Kebijakan keuangan. C. Indikator pencapaian target kinerja APBD. Bab. III Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan A. Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan. B. Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan. Bab. IV Kebijakan akuntansi A. Entitas pelaporan keuangan daerah. B. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan. C. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan. D. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam standar akuntansi pemerintahan. E. Kebijakan akuntansi tertentu Bab. V Penjelasan pos-pos laporan keuangan A. Laporan Realisasi Anggaran B. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih C. Neraca D. Laporan Operasional E. Laporan Perubahan Ekuitas F. Laporan Arus Kas Bab. VI Penjelasan atas informasi-informasi non keuangan Bab. VII Penutup Bab I Pendahuluan 6

7 BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD. 1. Ekonomi Makro/Ekonomi Regional a. Kerangka Ekonomi Makro 1) Perkembangan Nilai PDRB Salah satu tolok ukur yang digunakan untuk mengukur keberhasilan perekonomian secara makro ditingkat nasional adalah pendapatan nasional, yang dalam lingkup regional disebut produk regional. Besaran nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan perkembangannya di Kabupaten Wonosobo dapat dilihat pada Tabel II.1. sebagai berikut: Tabel II.1 Perkembangan Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) TAHUN Seri 2010 Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan Kab. Wonosobo Tahun HARGA BERLAKU Nilai (Rp) HARGA KONSTAN Nilai (Rp) , , , , , , , , , ,40 Sumber : BPS Kabupaten Wonosobo 2017 Dari tabel II.1 diatas dapat dilihat bahwa PDRB Kabupaten Wonosobo atas dasar harga berlaku maupun harga konstan selama empat tahun terakhir dari tahun 2013 sampai tahun 2017 mengalami kenaikan. Tabel II.2 Pertumbuhan Ekonomi Kab. Wonosobo (%) Tahun NO TAHUN PERTUMBUHAN EKONOMI , , , , Belum Dapat Disajikan Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Wonosobo 2017, Katalok: Dari tabel II.2 diatas dapat dilihat bahwa Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Wonosobo selama empat tahun terakhir dari tahun 2013 sampai tahun 2016 mengalami kenaikan, sedangkan tahun 2017 data belum dapat disajikan. Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 7

8 2) Peran Masing-masing Sektor Dalam PDRB Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa PDRB Perkapita Kabupaten Wonosobo baik atas dasar harga berlaku maupun harga konstan selama empat tahun terakhir dari tahun 2013 sampai tahun 2016 mengalami kenaikan, sedangkan tahun 2017 data belum dapat disajikan, berikut adalah penjelasannya: a) Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkapita Seri 2010 Atas Dasar Harga Berlaku Penunjang Utama PDRB Kabupaten Wonosobo dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 adalah dari sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan sedangkan yang terkecil adalah dari sektor Pengadaan Listrik dan gas, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel II.3 Lampiran II.1 dengan penjelasan lebih lanjut sebagai berikut: (1) Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (2) Pertambangan dan Penggalian Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (3) Industri Pengolahan Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (4) Pengadaan Listrik dan Gas Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (5) Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (6) Konstruksi Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (7) Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 merupakan penyumbang PDRB terbesar setelah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Tahun dan jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (8) Transportasi dan Pergudangan tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (9) Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (10) Informasi dan Komunikasi Tahun 2016 adalah sebesar Rp jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 8

9 (11) Jasa Keuangan dan Asuransi Tahun 2016 adalah sebesar Rp dan jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (12) Real Estate Tahun 2016 adalah sebesar Rp dan jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (13) Jasa Perusahaan Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 dan jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (14) Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib adalah sebesar Rp ,00 jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (15) Jasa Pendidikan Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (16) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (17) Jasa Lainnya Tahun 2016 adalah sebesar Rp b) Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkapita Seri 2010 Atas Dasar Harga Konstan Penunjang Utama PDRB Kabupaten Wonosobo dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 adalah dari sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan sedangkan yang terkecil adalah dari sektor Pengadaan Listrik dan gas, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel II.4 Lampiran II.2 dengan penjelasan lebih lanjut sebagai berikut: (1) Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Tahun 2016 adalah sebesar Rp jika diperhatikan sejak tahun 2014 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan, namun masih dibawah PDRB Tahun 2013 yaitu sebesar Rp ,00. (2) Pertambangan dan Penggalian Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 jika diperhatikan sejak tahun 2014 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan, namun masih dibawah PDRB Tahun 2013 yaitu sebesar Rp ,00 (3) Industri Pengolahan Tahun 2016 adalah sebesar Rp jika diperhatikan sejak tahun 2014 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan, namun masih dibawah PDRB Tahun 2013 yaitu sebesar Rp ,00 (4) Pengadaan Listrik dan Gas Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (5) Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 jika Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 9

10 diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (6) Konstruksi Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (7) Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Tahun 2016 adalah sebesar Rp merupakan penyumbang PDRB terbesar setelah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Tahun dan jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (8) Transportasi dan Pergudangan tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (9) Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2015 cenderung selalu mengalami kenaikan namun cenderung menurun pada tahun (10) Informasi dan Komunikasi Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (11) Jasa Keuangan dan Asuransi Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 dan jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (12) Real Estate Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 dan jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (13) Jasa Perusahaan Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 dan jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (14) Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib adalah sebesar Rp ,00 jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (15) Jasa Pendidikan Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (16) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 jika diperhatikan sejak tahun 2013 sampai 2016 cenderung selalu mengalami kenaikan. (17) Jasa Lainnya Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 cenderung selalu mengalami kenaikan sejak tahun ) Inflasi Dalam kurun waktu Tahun 2013 s/d 2017 laju inflasi di Kabupaten Wonosobo cenderung fluktuatif, Pada Tahun 2013 inflasi sebesar 8,82 persen dan sedikit menurun pada tahun 2014 yaitu sebesar 8,44 persen. Pada tahun 2015 laju inflasi di Kabupaten Wonosobo menurun secara Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 10

11 drastis yaitu sebesar 2,71 persen dan kembali mengalami kenaikan sedikit pada tahun 2016 sebesar 2,97 persen. Sedangkan laju inflasi Kabupaten Wonosobo tahun 2017 belum dapat disajikan. Untuk lebih jelasnya laju inflasi kabupaten wonosobo Tahun digambarkan pada tabel II.5 sebagai berikut: Tabel II.5 Laju Inflasi Kabupaten Wonosobo Tahun No. TAHUN KUMULATIF INFLASI ( % ) , , , , Belum Dapat Disajikan Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Wonosobo 2017, Katalok: ) PDRB Per Kapita Tolok ukur lain yang digunakan untuk mengukur keberhasilan perekonomian secara makro ditingkat dalam lingkup regional adalah produk regional bruto per kapita. Besaran nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita dan perkembangannya di Kabupaten Wonosobo Tahun baik atas dasar harga berlaku maupun harga konstan dapat dilihat pada Tabel II.6. sebagai berikut: Tabel II.6 Perkembangan Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkapita Seri 2010 Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan TAHUN Kab. Wonosobo Tahun HARGA BERLAKU Nilai (Rp) HARGA KONSTAN Nilai (Rp) Belum Dapat Disajikan Belum Dapat Disajikan Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Wonosobo 2017, Katalok: b. Arah Kebijakan Ekonomi Makro Daerah Dalam tahun 2017 kebijakan ekonomi makro daerah memiliki cakupan yang luas meliputi beberapa sektor antara lain Perdagangan dan Jasa, Pertanian, Industri, Pariwisata, Koperasi dan UKM, serta Investasi dan Permodalan. Misi Meningkatkan produktivitas, kemampuan pengelolaan sumber daya dan membangun budaya berdikari sejalan dengan pokok visi pembangunan Kabupaten Wonosobo untuk menciptakan Wonosobo Yang Bersatu Untuk Maju, Mandiri, Sejahtera Untuk Semua. Sektor Perdagangan dan jasa diarahkan untuk mendorong potensi perdagangan dan jasa dalam rangka meningkatkan PAD. Sektor perdagangan dan jasa Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 11

12 berkaitan langsung dengan transaksi yang terjadi di suatu wilayah, untuk mendorong transaksi maka berbagai upaya antara lain meningkatkan jaminan ketersediaan kontinuitas pasokan komoditas, menciptakan kepastian mengenai mutu dan harga barang, serta memberikan jaminan atas stabilitas harga barang perlu dilakukan. Untuk mendukung upaya-upaya tersebut perlu dibuat suatu regulasi terkait usaha perdagangan dan jasa yang memadai dalam memberikan arahan dan batasan dalam pelaksanaannya. Sektor pertanian termasuk didalamnya peternakan dan perikanan, diarahkan pada pengoptimalan potensi pertanian, peternakan dan perikanan serta penguasaan petani dan peternak terhadap teknologi pertanian dan peternakan. Upaya tersebut selain dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, juga dimaksudkan untuk mencapai kemandirian pangan di Kabupaten Wonosobo. Untuk sektor industri, pengembangan lebih diarahkan pada mendorong perkembangan agroindustri ramah lingkungan. Beberapa upaya terkait antara lain melalui pengembangan insentif bagi industri yang telah melakukan produksi dan pengelolaan limbah sesuai dengan kaidah-kaidah ramah lingkungan. Selain dari pada itu, untuk memberikan imbas pada perekonomian lokal, maka keberadaan sektor industri perlu dikaitkan dengan penggunaan sumber daya dan bahan baku lokal. Untuk sektor pariwisata, pengembangan diarahkan pada optimalisasi pengembangan potensi pariwisata serta peningkatan pengelolaan objek wisata eksisting. Upaya- upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan sektor pariwisata dalam rangka meningkatkan competitive advantage sektor ekonomi Kabupaten Wonosobo antara lain melalui kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat dan dunia usaha serta melalui branding dan promosi pemasaran objek wisata. 2. Kebijakan keuangan a. Kebijakan Umum APBD Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan Umum Anggaran yang berfungsi sebagai salah satu penentu kapabilitas dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Kebijakan Umum Anggaran menunjang diterapkannya model anggaran berbasis kinerja, yang menekankan bahwa setiap alokasi biaya yang direncanakan harus dikaitkan dengan tingkat pelayanan atau hasil yang diharapkan dapat dicapai. Dasar penyusunan Kebijakan Umum APBD adalah RPJP Daerah, RPJM Daerah serta RKPD yang merupakan penjabaran dari RPJMD serta Daftar Skala Prioritas yang merupakan hasil Musrenbang Kabupaten. RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun ini merupakan tahap ketiga dari RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) Kabupaten Wonosobo Tahun Kebijakan Umum APBD yang disusun memuat target pencapaian kinerja yang terukur dari program-program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk setiap urusan pemerintahan daerah yang disertai dengan proyeksi pendapatan daerah, alokasi belanja daerah dan pembiayaan. Program-program Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 12

13 yang ada disesuaikan dengan prioritas pembangunan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan hal tersebut diatas, pemerintah kabupaten bersama DPRD menyusun dan menyepakati Kebijakan Umum APBD yang disusun berpedoman pada Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 51 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2016, dengan tujuan untuk menjamin konsistensi antara perencanaan dengan penganggaran, serta terciptanya komunikasi yang berkelanjutan dan berkualitas antara eksekutif dan legislatif. Kebijakan Umum APBD yang telah disepakati oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo dengan DPRD Kabupaten Wonosobo, dilanjutkan dengan penyusunan rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang selanjutnya menjadi pedoman bagi seluruh SKPD dalam menyusun RKA SKPD. RKA SKPD Tahun 2016 berisi program, kegiatan dan anggaran satuan kerja disusun oleh SKPD sesuai dengan peran, tugas pokok dan fungsi masingmasing SKPD. RKA-SKPD yang telah disusun disampaikan kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) untuk dibahas oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), yang selanjutnya menjadi bahan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran Program dan kegiatan tersebut merupakan implementasi dari visi dan misi daerah. Visi dan Misi Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2016 merupakan periode pertama dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun Dengan memperhatikan kinerja pemerintahan selama tahun dan berbagai permasalahan pembangunan daerah serta isu-isu strategis baik dalam skala lokal, regional, nasional maupun global, maka visi pembangunan daerah untuk tahun adalah TERWUJUDNYA WONOSOBO BERSATU UNTUK MAJU, MANDIRI DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA. Dalam rangka mencapai visi Terwujudnya Wonosobo Bersatu Untuk Maju, Mandiri dan Sejahtera Untuk Semua maka ditetapkan 5 (lima) misi sebagai berikut : 1) Meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat; 2) Meningkatkan capaian kinerja dan pemajuan penyelenggaraan pemerintahan; 3) Meningkatkan kemandirian daerah; 4) Meningkatkan kesejahteraan dan pemerataannya; dan 5) Melakukan harmonisasi prinsip berkelanjutan dan berkesinambungan sebagai prinsip pembangunan daerah. Visi Misi Pembangunan Daerah Tahun diatas telah selaras dengan proses penetapan Rancangan Peraturan Daerah ( Raperda ) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun , telah dirumuskan visi Kabupaten Wonosobo Tahun yaitu : WONOSOBO ASRI DAN BERMARTABAT dan dijabarkan ke dalam 6 (enam) misi Kabupaten Wonosobo, yaitu sebagai berikut : Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 13

14 1) Mewujudkan sumber daya manusia Kabupaten Wonosobo yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat lahir batin, berpendidikan, berbudaya, kreatif dan inovatif. 2) Mewujudkan perekonomian daerah Kabupaten Wonosobo yang tangguh dan berbasis pada potensi unggulan daerah dengan memanfaatkan teknologi inovatif yang ramah lingkungan disertai penguatan kelembagaan usaha mikro dan kecil serta penguatan lembaga koperasi dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat. 3) Mewujudkan kehidupan politik dan tata pemerintahan yang demokratis, bersih, bertanggungjawab yang didukung oleh aparatur pemerintahan yang profesional, dan terbebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ( KKN ) disertai partisipasi rakyat secara penuh. 4) Mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup Kabupaten Wonosobo yang optimal dengan tetap menjaga keseimbangan dan pelestarian fungsi dan keberadaanya dalam upaya menopang kehidupan dan penghidupan dimasa yang akan datang. 5) Mewujudkan tersedianya prasarana dan sarana publik baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan perawatan yang memadai. 6) Mewujudkan kehidupan masyarakat Kabupaten Wonosobo yang sejahtera lahir dan batin, mandiri dan bermartabat, dengan menghormati hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) serta keadilan dan kesetaraan gender. Adapun Kebijakan Umum APBD yang telah disepakati oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo dengan DPRD Kabupaten Wonosobo tertuang dalam: NOTA KESEPAKATAN : NOMOR : 170 / 10/TAHUN 2016 NOMOR : 900 /23/TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN Sedangan Kebijakan Umum Perubahan APBD yang telah disepakati oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo dengan DPRD Kabupaten Wonosobo tertuang dalam : NOTA KESEPAKATAN : NOMOR : 170/06/ TAHUN 2017 NOMOR : 900 /18/ 2017 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN b. Arah dan Kebijakan Pendapatan Daerah Pendapatan daerah yang dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2016 merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan memiliki kepastian serta dasar hukum penerimaannya. 1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari PAD memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Penganggaran pajak daerah dan retribusi daerah: (1) Peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi daerah berpedoman pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2012 tentang Retribusi Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 14

15 Pengendalian Lalu Lintas dan Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing. (2) Penetapan target pajak daerah dan retribusi daerah didasarkan pada data potensi pajak daerah dan retribusi daerah yang berpotensi terhadap target pendapatan pajak daerah dan retribusi daerah serta realisasi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah tahun sebelumnya. (3) Dalam rangka mengoptimalkan pendapatan daerah yang bersumber dari pajak daerah dan retribusi daerah, Pemerintah Daerah melakukan kegiatan penghimpunan data obyek dan subyek pajak daerah dan retribusi daerah, penentuan besarnya pajak daerah dan retribusi daerah yang terhutang sampai dengan kegiatan penagihan pajak daerah dan retribusi daerah kepada wajib pajak daerah dan retribusi daerah serta pengawasan penyetorannya. (4) Pendapatan yang bersumber dari Pajak Kendaraan Bermotor, dialokasikan untuk mendanai pembangunan dan/atau pemeliharaan jalan serta peningkatan moda dan sarana transportasi umum sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 8 ayat (5) Undang-Undang Nomor 28 Tahun (5) Pendapatan yang bersumber dari Pajak Rokok, dialokasikan paling sedikit 50% (lima puluh per seratus) untuk mendanai pelayanan kesehatan masyarakat dan penegakan hukum oleh aparat yang berwenang sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 31 Undang-Undang Nomor 28 Tahun (6) Pendapatan yang bersumber dari Pajak Penerangan Jalan sebagian dialokasikan untuk penyediaan penerangan jalan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 56 ayat (3) Undang- Undang Nomor 28 Tahun b) Penganggaran hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan memperhatikan rasionalitas dengan memperhitungkan nilai kekayaan daerah yang dipisahkan dan memperhatikan perolehan manfaat ekonomi, sosial dan/atau manfaat lainnya dalam jangka waktu tertentu, dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Investasi Daerah. c) Penganggaran Lain-lain PAD Yang Sah: (1) Pendapatan bunga atau jasa giro dari dana cadangan, dianggarkan pada akun pendapatan, kelompok PAD, jenis Lain-Lain PAD Yang Sah, obyek Bunga atau Jasa Giro Dana Cadangan, rincian obyek Bunga atau Jasa Giro Dana Cadangan sesuai peruntukannya. (2) Pendapatan dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) milik pemerintah daerah yang belum menerapkan PPK-BLUD mempedomani Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 15

16 pada FKTP Milik Pemerintah Daerah dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/2280/SJ tanggal 5 Mei 2014 Hal Petunjuk Teknis Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan serta Pertanggungjawaban Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada FKTP Milik Pemerintah Daerah. (3) Pendapatan atas denda pajak daerah dan retribusi daerah dianggarkan pada akun pendapatan, kelompok PAD, jenis Lain- Lain PAD Yang Sah dan diuraikan ke dalam obyek dan rincian obyek sesuai kode rekening berkenaan. 2) Dana Perimbangan Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari pendapatan perimbangan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Penganggaran Dana Bagi Hasil (DBH): Pendapatan dari DBH dianggarkan sesuai Peraturan Presiden mengenai Rincian APBN Tahun Anggaran 2016 atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai Alokasi DBH-Pajak Tahun Anggaran 2016 dan dengan memperhatikan perkembangan realisasi pendapatan DBH selama 3 (tiga) tahun terakhir. b) Penganggaran Dana Alokasi Umum (DAU): Penganggaran DAU sesuai dengan Peraturan Presiden mengenai Rincian APBN Tahun Anggaran c) Penganggaran Dana Alokasi Khusus (DAK): DAK dan/atau DAK Tambahan dianggarkan sesuai Peraturan Presiden mengenai Rincian APBN Tahun Anggaran 2016 atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai Alokasi DAK Tahun Anggaran ) Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Penganggaran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dialokasikan sesuai dengan Peraturan Presiden mengenai rincian APBN Tahun Anggaran 2016 atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai Pedoman Umum dan Alokasi Dana Bantuan Operasional Sekolah Tahun Anggaran b) Penganggaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) dialokasikan sesuai dengan Peraturan Presiden mengenai rincian APBN Tahun Anggaran 2016 atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai Pedoman Umum dan Alokasi Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah Tahun Anggaran c) Penganggaran Dana Otonomi Khusus dialokasikan sesuai dengan Peraturan Presiden mengenai Rincian APBN Tahun Anggaran 2016 atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai Pedoman Umum dan Alokasi Dana Otonomi Khusus Tahun Anggaran d) Pendapatan yang diperuntukan bagi desa dan desa adat yang bersumber dari APBN dalam rangka membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pembinaan kemasyarakatan serta pemberdayaan masyarakat desa, dan Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 16

17 kemasyarakatan sebagaimana maksud Pasal 72 ayat (1) huruf b dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Pasal 294 ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dianggarkan dalam APBD pemerintah kabupaten/kota Tahun Anggaran 2016 dengan mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, sebagaiman diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Penganggaran Dana Desa dialokasikan sesuai dengan Peraturan Presiden mengenai Rincian APBN Tahun Anggaran 2016 atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai Alokasi Dana Desa Tahun Anggaran 2016 e) Penganggaran Dana Transfer lainnya dialokasikan sesuai dengan Peraturan Presiden mengenai rincian APBN Tahun Anggaran 2016 atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai Pedoman Umum dan Alokasi Dana Transfer lainnya Tahun Anggaran f) Penganggaran pendapatan yang bersumber dari Bagi Hasil Pajak Daerah yang diterima dari pemerintah provinsi didasarkan pada alokasi belanja Bagi Hasil Pajak Daerah dari pemerintah provinsi Tahun Anggaran g) Penganggaran pendapatan hibah yang bersumber dari pemerintah, pemerintah daerah lainnya atau pihak ketiga, baik dari badan, lembaga, organisasi swasta dalam negeri/luar negeri, kelompok masyarakat maupun perorangan yang tidak mengikat dan tidak mempunyai konsekuensi pengeluaran atau pengurangan kewajiban pihak ketiga atau pemberi hibah, dianggarkan dalam APBD setelah adanya kepastian pendapatan dimaksud. h) Penganggaran pendapatan yang bersumber dari sumbangan pihak ketiga, baik dari badan, lembaga, organisasi swasta dalam negeri, kelompok masyarakat maupun perorangan yang tidak mengikat dan tidak mempunyai konsekuensi pengeluaran atau pengurangan kewajiban pihak ketiga atau pemberi sumbangan, dianggarkan dalam APBD setelah adanya kepastian pendapatan dimaksud. c. Arah dan Kebijakan Umum Belanja Daerah Belanja Daerah adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih, belanja daerah dimaksud meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana, merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, belanja daerah digunakan untuk pelaksanaan urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 17

18 daerah yang terdiri atas urusan pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan pilihan. Belanja daerah tersebut diprioritaskan untuk mendanai urusan pemerintahan wajib terkait pelayanan dasar yang ditetapkan dengan standar pelayanan minimal serta berpedoman pada standar teknis dan harga satuan regional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Belanja daerah untuk urusan pemerintahan wajib yang tidak terkait dengan pelayanan dasar dan urusan pemerintahan pilihan berpedoman pada analisis standar belanja dan standar harga satuan regional. Urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar meliputi: (a) pendidikan, (b) kesehatan, (c) pekerjaan umum dan penataan ruang, (d) perumahan rakyat dan kawasan permukiman, (e) ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat, dan (f) sosial. Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar meliputi: (a) tenaga kerja, (b) pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, (c) pangan, (d) pertanahan, (e) lingkungan hidup, (f) administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, (g) pemberdayaan masyarakat dan desa, (h) pengendalian penduduk dan keluarga berencana, (i) perhubungan, (j) komunikasi dan informatika, (k) koperasi, usaha kecil, dan menengah, (l) penanaman modal, (m) kepemudaan dan olahraga, (n) statistik, (o) persandian, (p) kebudayaan, (q) perpustakaan, dan (r) kearsipan. Urusan pemerintahan pilihan meliputi: (a) kelautan dan perikanan, (b) pariwisata, (c) pertanian, (d) kehutanan, (e) energi dan sumber daya mineral, (f) perdagangan, (g) perindustrian, dan (h) transmigrasi. Pengalokasian Belanja Daerah oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk Tahun Anggaran 2016 disesuaikan dengan asumsi dasar ekonomi makro, kebutuhan penyelenggaraan daerah, kebutuhan pembangunan, dan mengikuti ketentuan perundangan yang berlaku. Kebijakan terkait Belanja Daerah untuk Tahun Anggaran 2016 yaitu sebagai berikut: 1) Kebijakan terkait Pemenuhan Belanja Mengikat dan Belanja Wajib (Pasal 106 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006) : a) Memenuhi Belanja Mengikat yaitu belanja yang dibutuhkan secara terus-menerus dan dialokasikan oleh Pemda dengan jumlah yang cukup untuk keperluan setiap bulan dalam tahun anggaran bersangkutan seperti Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa. b) Memenuhi Belanja Wajib yaitu belanja untuk terjaminnya kelangsungan pemenuhan pendanaan pelayanan dasar masyarakat antara lain : Pendidikan dan Kesehatan dan/atau melaksanakan kewajiban kepada pihak ketiga. 2) Kebijakan terkait Pemenuhan Belanja Prioritas. a) Mengedapankan program-program yang menunjang pertumbuhan ekonomi, peningkatan penyediaan lapangan kerja dan upaya pengentasan kemiskinan. b) Melaksanakan program-program yang bersifat mengikat seperti halnya dukungan pencapaian 9 prioritas pembangunan nasional (Nawa Cita) sebagaimana diamanatkan pada RPJMN serta pemenuhan ketentuan perundang-undangan. Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 18

19 c) Melaksanakan pendampingan terhadap program-program pemerintah pusat d) Mengakomodir seluruh program pembangunan yang dijaring melalui Aspirasi Masyarakat dalam Musrenbang. e) Mengakomodir Hasil telaahan pokok-pokok pikiran DPRD, yang merupakan hasil kajian permasalahan pembangunan daerah yang diperoleh dari DPRD berdasarkan risalah rapat dengar pendapat dan/atau rapat hasil penyerapan aspirasi melalui reses yang dituangkan dalam daftar permasalahan pembangunan yang ditandatangani oleh Pimpinan DPRD f) Mendukung Wonosobo sebagai kabupaten Ramah HAM. 3) Kebijakan terkait pengalokasian belanja penyelenggaraan urusan pemerintah daerah (Pasal 12 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014): a) Pendidikan; b) Kesehatan; c) Pekerjaan umum dan penataan ruang; d) Perumahan rakyat dan kawasan permukiman; e) Ketenteraman; f) Ketertiban umum; dan g) Pelindungan masyarakat sosial. 4) Kebijakan terkait belanja hibah, bantuan sosial, subsidi, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga (Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006) : a) Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari pemerintah daerah kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah. b) Bantuan sosial adalah pemberian bantuan berupa uang/barang dari pemerintah daerah kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial. c) Bantuan keuangan sebagaimana dimaksud dalam- Pasal 37 huruf g digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari provinsi kepada kabupaten/kota, pemerintah desa, dan kepada pemerintah daerah Iainnya atau dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah desa dan pemerintah daerah Iainnya dalam rangka pemerataan dan/atau peningkatan kemampuan keuangan. d) Belanja tidak terduga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf h merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun tahun sebelumnya yang telah ditutup. Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 19

20 d. Arah dan Kebijakan Umum Pembiayaan Daerah 1) Penerimaan Pembiayaan a) Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun sebelumnya (SiLPA) didasarkan pada penghitungan yang cermat dan rasional dengan mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran Tahun Anggaran 2015 dalam rangka menghindari kemungkinan adanya pengeluaran pada Tahun Anggaran 2016 yang tidak dapat didanai akibat tidak tercapainya SiLPA yang direncanakan. Selanjutnya SiLPA dimaksud diuraikan pada obyek dan rincian obyek sumber SiLPA Tahun Anggaran b) Penetapan anggaran penerimaan pembiayaan yang bersumber dari pencairan dana cadangan, waktu pencairan dan besarannya sesuai peraturan daerah tentang pembentukan dana cadangan. c) Penerimaan kembali dana bergulir dianggarkan dalam APBD pada akun pembiayaan, kelompok penerimaan pembiayaan daerah, jenis penerimaan kembali investasi pemerintah daerah, obyek dana bergulir dan rincian obyek dana bergulir dari kelompok masyarakat penerima. 2) Pengeluaran Pembiayaan a) Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, pemerintah daerah dapat menganggarkan investasi jangka panjang non permanen dalam bentuk dana bergulir sesuai Pasal 118 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. b) Penyertaan modal pemerintah daerah pada badan usaha milik negara/daerah dan/atau badan usaha lainnya ditetapkan dengan peraturan daerah tentang penyertaan modal. c) Untuk menganggarkan dana cadangan, terlebih dahulu ditetapkan peraturan daerah tentang pembentukan dana cadangan yang mengatur tujuan pembentukan dana cadangan, program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan, besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan, dengan mempedomani Pasal 122 dan Pasal 123 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 serta Pasal 63 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun d) Jumlah pembiayaan neto harus dapat menutup defisit anggaran sebagaimana diamanatkan Pasal 28 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dan Pasal 61 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun ) Sisa Lebih Pembiayaan (SILPA) Tahun Berjalan a) Sisa Lebih Pembiayaan (SILPA) Tahun Anggaran 2016 bersaldo nol. b) Dalam hal perhitungan penyusunan Rancangan APBD menghasilkan SILPA Tahun Berjalan positif, akan dimanfaatkan untuk penambahan program dan kegiatan prioritas yang dibutuhkan, volume program dan kegiatan yang telah dianggarkan, dan/atau pengeluaran pembiayaan. c) Dalam hal perhitungan SILPA Tahun Berjalan negatif, akan dilakukan pengurangan bahkan penghapusan pengeluaran pembiayaan yang Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 20

21 bukan merupakan kewajiban daerah, pengurangan program dan kegiatan yang kurang prioritas dan/atau pengurangan volume program dan kegiatannya. 3. Indikator pencapaian target kinerja APBD Indikator pencapaian target kinerja dapat digambarkan dalam Estimasi Pendapatan Daerah, Rencana Belanja Daerah serta Pembiayaan Daerah tahun anggaran 2017 sebagai berikut : a. Estimasi Pendapatan Daerah Pendapatan Pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2017 setelah perubahan diestimasikan sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan APBD TA 2016 sebesar Rp ,00 bisa dikatakan bertambah sebesar Rp ,00 atau 6,92%, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.7 dibawah ini: No. Uraian 1 Pendapatan Asli Daerah 2 Dana Perimbangan 3 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Tabel II.7 Estimasi Pendapatan Pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran Tahun Anggaran 2017 Tahun Anggaran 2016 Bertambah/(berkurang) Anggaran Setelah Perubahan (Rp) % Anggaran Setelah Perubahan (Rp) % Anggaran Setelah Perubahan (Rp) ,00 15, ,00 10, ,00 17, ,00 62, ,00 70,95 ( ,00) (5,32) ,00 21, ,00 18, ,00 21,96 Jumlah ,00 100, ,00 100, ,00 63,80 % Tabel II.7 diatas menunjukkan bahwa Dana Perimbangan masih menjadi tumpuan dalam penganggaran pada tahun 2017 yaitu mencapai 62,82% dari total pendapatan sedangkan Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah diestimasikan sebesar 21,37% dan yang paling kecil adalah Pendapatan Asli Daerah yang hanya diestimasikan sebesar 15,81% dari total pendapatan. Uraian lebih lanjut mengenai Estimasi Pendapatan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Wonosobo Tahun 2017 diestimasikan sebesar Rp ,00 atau 15,81% dari total estimasi pendapatan, jika dibandingkan dengan Estimasi PAD Tahun 2016 sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan lebih besar Rp ,00 atau 17,42%. Estimasi PAD TA 2017 lebih lanjut dapat digambarkan pada tabel II.8 sebagai berikut: Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 21

22 No. Uraian 1 Pendapatan Pajak Daerah Tabel II.8 Estimasi Pendapatan Asli Daerah TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Tahun Anggaran 2016 Bertambah/(berkurang) Anggaran Setelah Perubahan (Rp) % Anggaran Setelah Perubahan (Rp) % Anggaran Setelah Perubahan (Rp) ,00 11, ,00 15, ,00 17,42 2 Hasil Retribusi Daerah ,00 3, ,00 5,57 ( ,00) (0,17) 3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah ,00 8, ,00 6, ,00 114, ,00 76, ,00 72, ,00 74, , , ,00 63,80 % a) Pendapatan Pajak Daerah Tahun 2017 diestimasikan sebesar Rp ,00 atau 11,12% dari total estimasi PAD atau lebih besar 17,42% dari estimasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00. b) Hasil Retribusi Daerah Tahun 2017 diestimasikan sebesar Rp ,00 atau 3,40% dari total estimasi PAD, atau lebih kecil 0,17% dari estimasi TA 2016 sebesar Rp ,00. c) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Tahun 2017 diestimasikan sebesar Rp ,00 atau 8,73% dari total estimasi PAD. Jika dibandingkan dengan Estimasi Tahun Anggaran 2016 yairu sebesar Rp ,00 Estimasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Tahun 2017 lebih besar 114,29%. d) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Tahun 2017 diestimasikan sebesar Rp ,00 atau 76,75% dari total estimasi PAD. Dibandingkan estimasi TA 2016 sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan Lain-lain PAD yang Sah TA 2017 lebih besar 74,03%. 2) Dana Perimbangan Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2017 diestimasikan sebesar Rp ,00 atau 62,82% dari total estimasi Pendapatan. Tabel II.9 berikut menunjukkan Estimasi Dana Perimbangan TA 2017 dan 2016: No. Uraian 1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 2 Dana Alokasi Umum 3 Dana Alokasi Khusus Tabel II.9 Estimasi Dana Perimbangan TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Tahun Anggaran 2016 Bertambah/(berkurang) Anggaran Setelah Anggaran Setelah Anggaran Setelah % % % Perubahan (Rp) Perubahan (Rp) Perubahan (Rp) ,00 3, ,00 3, ,00 3, ,00 71, ,00 68,79 ( ,00) (1,76) ,00 25, ,00 28,08 ( ,00) (15,00 ) ,00 62, ,00 70,95 ( ,00) (5,32) Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 22

23 a) Tabel II.9 diatas menunjukkan bahwa Estimasi Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 atau 3,40% dari Total Estimasi Dana Perimbangan. Jika dibandingkan dengan estimasi TA 2016 sebesar Rp ,00 maka Estimasi Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak TA 2017 lebih besar 3,12%. b) Tabel II.9 diatas menunjukkan bahwa Dana Alokasi Umum (DAU) Tahun 2017 diestimasikan sebesar Rp ,00 atau 71,39% dari total estimasi Dana Perimbangan. Jika dibandingkan dengan estimasi TA 2016 sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan Estimasi TA 2017 lebih kecil 1,76%. c) Tabel II.9 diatas menunjukkan bahwa Dana Alokasi (DAK) Khusus Tahun Anggaran 2017 diestimasikan sebesar Rp ,00 atau 25,21% dari total estimasi Dana Perimbangan. Pada TA 2016 DAK diestimasikan sebesar Rp ,00, hal tersebut berarti DAK TA 2017 diestimasikan lebih kecil 15% dari DAK Tahun sebelumnya. 3) Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Estimasi lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Tahun 2017 diestimasikan sebesar Rp ,00 atau 21,37% dari total estimasi pendapatan, Tabel II.10 berikut ini menunjukkan rincian estimasi Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Tahu 2017 dan Tabel II.10 Estimasi Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Tahun Anggaran 2016 Bertambah/(berkurang) No. Uraian Anggaran Setelah Anggaran Setelah Anggaran Setelah % % % Perubahan (Rp) Perubahan (Rp) Perubahan (Rp) 1. Pendapatan Hibah ,00 1, ,00 1, ,00 9,73 2. Dana Bagi Hasil ,00 24, ,00 31,18 ( ,00) (6,01) Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 3. Bantuan Keuangan ,00 14, ,00 20,50 ( ,00) (16,28) dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya 4. Dana Desa ,00 48, ,00 46, ,00 27,62 5. Dana Insentif ,00 11,61 0, , Daerah ,00 21, ,00 18, ,00 21,96 a) Pendapatan Hibah Jika diperhatikan lebih lanjut Tabel II.10 diatas menunjukkan Estimasi Pendapatan Hibah TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 atau 1,67% dari total estimasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, sedangkan pada TA 2016 diestimasikan sebesar Rp ,00. b) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Jika diperhatikan lebih lanjut Tabel II.10 diatas menunjukkan Estimasi Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 atau 24,03% dari total Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 23

24 estimasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, sedangkan pada TA 2016 diestimasikan sebesar Rp ,00. c) Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Jika diperhatikan lebih lanjut Tabel II.10 diatas menunjukkan Estimasi Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 atau 14,07% dari total estimasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, sedangkan pada TA 2016 diestimasikan sebesar Rp ,00. d) Dana Desa Jika diperhatikan lebih lanjut Tabel II.10 diatas menunjukkan Estimasi Dana Desa TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 atau 48,62% dari total estimasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, sedangkan pada TA 2016 diestimasikan sebesar Rp ,00. e) Dana Insentif Daerah Jika diperhatikan lebih lanjut Tabel II.10 diatas menunjukkan Estimasi Dana Desa TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 atau 11,61% dari total estimasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, sedangkan pada TA 2016 tidak diestimasikan. b. Indikator Pencapaian Kinerja Belanja Daerah Belanja Kabupaten Wonosobo diproyeksikan dalam APBD Setelah Perubahan Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp ,00 atau lebih besar 2,81% bila dibandingkan dengan APBD TA 2016 sebesar Rp ,00. Proyeksi belanja TA 2017 dapat dilihat lebih rinci pada Tabel II.11 sebagai berikut: No. Uraian 1. Belanja Tidak Langsung Tabel II.11 Proyeksi Belanja TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Tahun Anggaran 2016 Bertambah/(berkurang) Anggaran Setelah Anggaran Setelah Anggaran Setelah % % % Perubahan (Rp) Perubahan (Rp) Perubahan (Rp) ,00 54, ,00 60,75 ( ,00) (7,03) 2. Belanja Langsung ,00 45, ,00 39, ,00 18, , , ,00 2,81 1) Belanja Tidak Langsung Tabel II.11 diatas menunjukkan bahwa Belanja Langsung Pemerintah Kabupaten Wonosobo TA 2017 diproyeksikan sebesar Rp ,00 atau 54,94 % dari total penganggaran belanja TA 2017, jika dibandingkan dengan proyeksi TA 2016 sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan lebih kecil sebesar 7,03%. Proyeksi Belanja Tidak Langsung TA 2017 dan 2016 dapat dilihat lebih rinci pada Tabel II.12 sebagai berikut: Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 24

25 No. Uraian Tabel II.12 Proyeksi Belanja Tidak Langsung TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Tahun Anggaran 2016 Bertambah/(berkurang) Anggaran Setelah Perubahan (Rp) % Anggaran Setelah Perubahan (Rp) % Anggaran Setelah Perubahan (Rp) 1 Belanja Pegawai ,00 71, ,00 77,81 ( ,00) (14,44) 2 Belanja Hibah ,00 1, ,00 0, ,00 40,02 3 Belanja Bantuan ,00 0, ,00 0, , ,9 Sosial 5 4 Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupat en/kota dan Pemerintah Desa 5 Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupat en/kota, Pemerintahan Desa, Partai Politik 6 Belanja Tidak Terduga ,00 0, ,00 0, ,00 3, ,00 25, ,00 20, ,00 18, ,00 0, ,00 0,68 ( ,00) (37,50) ,00 54, ,00 60,75 ( ,00) (7,03) a) Belanja Pegawai Berdasarkan Tabel II.12 diatas Belanja Pegawai pada Belanja Tidak Langsung TA 2017 diproyeksikan sebesar Rp ,00 atau 71,61% dari total penganggaran Belanja Tidak Langsung. Jika dibandingkan dengan TA 2016 sebesar Rp ,00 bisa dikatakan Belanja Pegawai Belanja Tidak Langsung TA 2017 cenderung mengalami penurunan sebesar 14,44%. Penurunan ini diakibatkan oleh Penyerahan Urusan Pendidikan Menengah ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sehingga Proyeksi Belanja Pegawai khususnya di SMA/SMK menjadi turun. b) Belanja Hibah Jika diperhatikan lebih lanjut Tabel II.12 menunjukkan bahwa Belanja Hibah TA 2017 diproyeksikan sebesar Rp ,00 atau 1,33 % dari total penganggaran belanja hibah, jika dibandingkan dengan TA 2016 Rp ,00 atau bisa dikatakan lebih besar 20,04%. c) Belanja Bantuan Sosial Tabel II.12 menunjukkan Belanja Hibah TA 2017 diproyeksikan sebesar Rp ,00 atau hanya 0,45 % dari total penganggaran Belanja Tidak Langsung namun demikian jika dibandingkan dengan proyeksi TA 2016 sebesar Rp ,00 bisa dikatakan lebih besar secara signifikan sebesar 5.747,95%. d) Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa Berdasarkan Tabel II.12 diatas Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa TA 2017 diproyeksikan sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan % Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 25

26 TA 2016 sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung lebih besar 3,39%. e) Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota, Pemerintahan Desa, Partai Politik Tabel II.12 menunjukkan Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota, Pemerintahan Desa, Partai Politik TA 2017 diproyeksikan sebesar Rp ,00 atau 25,77% dari total penganggaran Belanja Tidak Langsung jika dibandingkan dengan proyeksi TA 2016 sebesar Rp ,00 maka proyeksi TA 2017 bisa dikatakan lebih besar 18,16%. f) Belanja Tidak Terduga Jika diperhatikan lebih lanjut Tabel II.12 menunjukkan bahwa Belanja Tidak Terduga TA 2017 diproyeksikan sebesar Rp ,00 atau 0,45% dari total penganggaran Belanja Tidak Langsung. Proyeksi Belanja Tidak Terduga TA 2017 jika dibandingkan dengan proyeksi TA 2016 sebesar Rp ,00 atau bisa dikatakan lebih kecil 37,5%. 2) Belanja Langsung Tabel II.11 diatas menunjukkan Belanja Langsung TA 2017 diproyeksikan sebesar Rp ,00 atau 45,06% dari total penganggaran belanja. Proyeksi Belanja Langsung TA 2017 jika dibandingkan dengan TA 2016 sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan lebih besar 18,04%, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.13 sebagai berikut: No. Uraian Tabel II.13 Proyeksi Belanja Langsung TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Tahun Anggaran 2016 Bertambah/(berkurang) Anggaran Setelah Perubahan (Rp) % Anggaran Setelah Perubahan (Rp) % Anggaran Setelah Perubahan (Rp) 1 Belanja Pegawai ,00 4, ,00 3, ,00 78,74 2 Belanja Barang dan Jasa ,00 44, ,00 47, ,00 10,59 3 Belanja Modal ,00 50, ,00 49, ,00 21, ,00 45, ,00 39, ,00 18,04 a) Belanja Pegawai Tabel II.13 diatas menunjukkan bahwa Proyeksi Belanja Pegawai untuk Belanja Langsung TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 atau 4,82% dari total penganggaran belanja langsung, jika dibandingkan dengan proyeksi TA 2016 sebesar Rp ,00 maka TA 2017 lebih besar 78,74%. b) Belanja Barang dan Jasa Belanja Barang dan Jasa TA 2017 menurut Tabel II.13 diatas diproyeksikan sebesar Rp ,00 atau 44,59% dari total penganggaran Belanja Langsung. Jika dibandingkan dengan proyeksi TA 2016 sebesar Rp ,00 maka proyeksi Belanja Barang dan Jasa TA 2017 lebih besar 10,59%. % Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 26

27 c) Belanja Modal Berdasarkan Tabel II.13 diatas Proyeksi Belanja Modal TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 atau 50,59% dari total penganggaran Belanja Langsung, Jika dibandingkan dengan Proyeksi TA 2016 sebesar Rp ,00 maka Proyeksi Belanja Modal TA 2017 adalah lebih besar sebesar 21,32%. c. Rencana Pembiayaan Daerah Estimasi Pembiayaan daerah TA 2017 menghasilkan Pembiayaan Netto sebesar Rp ,00 sedangkan estimasi Pembiayaan Netto TA 2016 adalah sebesar Rp ,00 jika dilihat lebih lanjut maka Estimasi Pembiayaan Netto TA 2017 lebih kecil 29,13%, penjelasan lebih lanjut terkait estimasi Pembiayaan Daerah TA 2017 dan 2016 dapat dilihat pada Tabel II.14 sebagai berikut: No. Uraian Tabel II.14 Estimasi Pembiayaan Daerah TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Anggaran Setelah Perubahan (Rp) Tahun Anggaran 2016 Anggaran Setelah Perubahan (Rp) Bertambah/(berkurang) Anggaran Setelah Perubahan (Rp) 1 Penerimaan Pembiayaan Daerah , ,00 ( ,00) (24,99) 2 Pengeluaran Pembiayaan Daerah , , ,00 32,44 Pembiayaan Netto , ,00 ( ,00) (29,13) % Pembiayaan Netto TA 2017 diestimasikan sebesar Rp ,00 yang bersal dari Penerimaan Pembiayaan Daerah sebesar Rp ,00 dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah sebesar Rp ,00 yang akan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut: 1) Penerimaan Pembiayaan Daerah Tabel II.14 diatas menunjukkan Estimasi Penerimaan Pembiayaan Daerah TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan TA 2016 sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan lebih kecil 24,99%. Baik Estimasi Penerimaan Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2017 maupun 2016 semuanya berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya. 2) Pengeluaran Pembiayaan Daerah Berdasarkan Tabel II.14 diatas Estimasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan Pengeluaran Pembiayaan Daerah TA 2016 sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan estimasi TA 2017 lebih besar 32,44%. Pengeluaran Pembiayaan Daerah TA 2017 dan 2016 berupa Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah. Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan Dan Pencapaian Target Kinerja APBD 27

28 BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN. 1. Ikhtisar realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan a. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2017 Realisasi Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan Tahun Anggaran (TA) 2016 secara ringkas disajikan pada Tabel III.1 sebagai berikut ini. Tabel III.1 Ikhtisar Anggaran dan Realisasi Tahun Anggaran 2017 TAHUN ANGGARAN 2017 NO KETERANGAN ANGGARAN SETELAH REALISASI (Rp) PERUBAHAN (Rp) A PENDAPATAN DAN BELANJA SURPLUS PENERIMAAN / SISA PENGELUARAN (Rp) 1 Pendapatan , , ,00 2 Belanja dan Transfer , , ,00 Surplus/(defisit) ( ,00) ,00 ( ,00) B PEMBIAYAAN 1 Penerimaan Pembiay aan , ,00 ( ,00) 2 Pengeluaran Pembiay aan , ,00 - Pembiay aan Netto , ,00 ( ,00) Sisa Lebih Pembiay aan Anggaran ,00 Tabel III.1 menunjukkan Ikhtisar Anggaran dan Realisasi Tahun Anggaran 2017 dengan kesimpulan sebagai berikut: 1) Tabel III.1 diatas menunjukkan bahwa Pendapatan Kabupaten Wonosobo TA 2017 ditargetkan dalam APBD sebesar Rp ,00, sedangkan realisasinya hanya sebesar 99,24% yaitu sebesar Rp ,00.Anggaran dan Realisasi pendapatan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar III.1 dibawah ini, Dalam Puluhan Juta Rupiah 200,000,00 180,000,00 160,000,00 140,000,00 120,000,00 100,000,00 80,000,00 60,000,00 40,000,00 20,000,00,, Anggaran Realisasi Gambar III.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan TA 2008 s/d 2017 Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 28

29 2) Tabel III.1 diatas menunjukkan bahwa Belanja dan Transfer Kabupaten Wonosobo TA 2017 diproyeksikan dalam APBD sebesar Rp ,00, sedangkan realisasinya hanya sebesar 85,74% yaitu sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi belanja dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar III.2 dibawah ini, 250,000,00 200,000,00 Dalam Puluhan Juta Rupiah 150,000,00 100,000,00 50,000,00,, Anggaran Realisasi Gambar III.2 Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2008 s/d ) Tabel III.1 diatas menunjukkan bahwa meskipun dalam APBD TA 2017 telah ditetapkan defisit sebesar (Rp ,00) namun yang terealisasi adalah surplus sebesar Rp ,00. 4) Tabel III.1 diatas menunjukkan bahwa Penerimaan Pembiayaan Kabupaten Wonosobo TA 2017 ditetapkan dalam APBD sebesar Rp ,00, sedangkan realisasinya melebihi ketetapan sebesar 100,09% yaitu sebesar Rp ,00. 5) Tabel III.1 diatas menunjukkan bahwa Pengeluaran Pembiayaan Kabupaten Wonosobo TA 2017 ditetapkan dalam APBD sebesar Rp ,00, sedangkan realisasinya sesuai dengan ketetapan yaitu sebesar Rp ,00. 6) Tabel III.1 diatas menunjukkan bahwa Pembiayaan Netto Kabupaten Wonosobo TA 2017 ditetapkan dalam APBD sebesar Rp ,00, sedangkan realisasinya melebihi ketetapan sebesar 100,10% yaitu sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi Pembiayaan Netto dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar III.3 dibawah ini, Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 29

30 Dalam Puluhan Juta Rupiah 35,000,00 30,000,00 25,000,00 20,000,00 15,000,00 10,000,00 5,000,00,, Anggaran Realisasi Gambar III.3 Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Netto TA 2008 s/d ) Tabel III.1 diatas menunjukkan bahwa meskipun dalam APBD TA 2017 SiLPA yang telah ditetapkan adalah sebesar Rp00,00 namun terealisasi sebesar Rp ,00. Realisasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar III.4 dibawah ini, Dalam Puluhan Juta Rupiah 35,000,00 30,000,00 25,000,00 20,000,00 15,000,00 10,000,00 5,000,00,, Gambar III.4 Realisasi SiLPA TA 2008 s/d 2017 Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 30

31 b. Realisasi TA 2017 dibandingkan dengan realisasi TA 2016 Tabel III.2 Komparasi Realisasi Tahun Anggaran 2017 dan Realisasi Tahun Anggaran 2016 NO KETERANGAN TAHUN ANGGARAN 2017 REALISASI TA 2016 ANGGARAN SETELAH REALISASI (Rp) (Rp) PERUBAHAN (Rp) A PENDAPATAN DAN BELANJA 1 Pendapatan , , ,00 2 Belanja dan Transfer , , ,00 Surplus/(defisit) ( ,00) ,00 ( ,00) B PEMBIAYAAN 1 Penerimaan Pembiay aan , , ,00 2 Pengeluaran Pembiay aan , , ,00 Pembiay aan Netto , , ,00 Sisa Lebih Pembiay aan Anggaran , ,00 1) Tabel III.2 menunjukkan realisasi Pendapatan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 sebesar Rp ,00 dapat dikatakan mengalami kenaikan 13,87 persen. 2) Tabel III.2 menunjukkan realisasi Belanja dan Transfer TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 sebesar Rp ,00 dapat dikatakan mengalami kenaikan 05,61 persen. 3) Tabel III.2 menunjukkan realisasi Surplus TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yang mengalami defisit sebesar (Rp ,00) maka dapat dikatakan mengalami kenaikan 138,19 persen. 4) Tabel III.2 menunjukkan realisasi Penerimaan Pembiayaan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 sebesar Rp ,00 dapat dikatakan mengalami penurunan 24,95 persen. 5) Tabel III.2 menunjukkan realisasi Pengeluaran Pembiayaan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 sebesar Rp ,00 dapat dikatakan mengalami kenaikan 24,49 persen. 6) Tabel III.2 menunjukkan realisasi Pembiayaan Netto TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 sebesar Rp ,00 dapat dikatakan mengalami penurunan 29,09 persen. 7) Tabel III.2 menunjukkan realisasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 sebesar Rp ,00 dapat dikatakan mengalami kenaikan 34,23 persen. Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 31

32 2. Hambatan dan Kendala yang Ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan a. Hambatan Pencapaian Target Pendapatan Daerah Realisasi pendapatan daerah masih didominasi oleh Pendapatan Transfer dengan Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan sebagai penyumbang tertinggi, Transfer Pemerintah Provinsi sebagai penyumbang terbesar ketiga, dan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya dan bagian terbesar dari Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan tersebut berasal dari DAU, hal tersebut menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Wonosobo masih sangat bergantung pada dana dari Pemerintah Pusat. Sementara itu meskipun upaya-upaya optimalisasi pendapatan telah dilakukan namun kontribusi PAD terhadap total penerimaan daerah masih relatif kecil. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah sehingga perlu pemecahan yang tepat. Upaya upaya yang dilakukan dalam rangka optimalisasi pendapatan sudah terlihat dari semakin meningkatnya realisasi pendapatan asli daerah dari tahun ke tahun, namun demikian masih perlu ditingkatkan. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkakan kemandirian daerah dengan meningkatkan PAD tanpa harus menaikkan tarif pajak dan retribusi yang dapat memberatkan masyarakat. Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan pendapatan daerah serta solusi yang dapat ditempuh adalah : 1) Menumbuhkan kesadaran bagi para wajib pajak dan wajib retribusi untuk membayar pajak/retribusi tepat waktu serta penegakan peraturan perundangan perpajakan dan retribusi daerah, agar masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi secara jujur dan bertanggungjawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan, melalui : a) Sosialisasi, monitoring dan evaluasi atas pajak dan retribusi daerah; b) Penagihan pajak secara persuasif; c) Pemeriksaan dan pemantauan terhadap pembukuan wajib pajak; d) Koordinasi dan kerjasama dengan instansi/pihak yang terkait dengan pengelolaan pajak daerah dan retribusi daerah. 2) Penerimaan dari Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak yang belum sesuai dengan potensi dan menjadi hak pemerintah daerah, upaya yang dilakukan melalui peningkatan koordinasi baik dengan Pemerintah Pusat maupun dengan Pemerintah Provinsi. 3) Guna terus meningkatkan pendapatan asli daerah khusunya dibidang pajak dan retribusi daerah telah ditempuh langkah-langkah antara lain : a) Melakukan penggalian potensi-potensi pendapatan daerah, mengintesifkan siklus pendataan sampai dengan penarikan, pendataan ulang WP dan WR; b) Melakukan pengawasan yang baik kepada petugas penarik/pemungut serta memberikan sangsi kepada WP dan WR yang tidak memenuhi kewajibannya. b. Hambatan Pencapaian Target Belanja Berdasarkan ketentuan pasal 18 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 32

33 kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup. Hal ini berarti bahwa APBD disusun tidak saja berdasarkan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan daerah, melainkan juga harus disesuaikan dengan kemampuan pendapatan daerah. Secara umum permasalahan belanja daerah adalah adanya ketidakseimbangan kebutuhan belanja daerah dengan kemampuan pendapatan daerah yang direncanakan. Kemudian disisi lain tingkat penyerapan belanja dari tahun ketahun tetap sekitar 80% sehingga berakibat sisa anggaran yang besar, hal ini disebabkan berbagai masalah antara lain jumlah paket pekerjaan yang banyak tetapi tidak sebanding dengan jumlah SDM yang menangani paket pekerjaan tersebut, waktu pelaksaan pekerjaan tidak cukup disebabkan banyak kegiatan dalam proses lelang gagal, ataupun ketentuan peraturan yang turun terlambat pada beberapa jenis kegiatan yang dananya dibiayai dari pusat. c. Hambatan Pengelolaan Pembiayaan Daerah Permasalahan yang terjadi pada pembiayaan daerah adalah terbatasnya sumbersumber pembiayaan daerah untuk dapat menutup defisit anggaran daerah, sementara apabila pada sisi pembiayaan pengeluaran daerah terdapat kewajiban pemerintah daerah untuk pelunasan pinjaman daerah. d. Hambatan Dalam Pengelolaan Barang Milik Daerah Pengelolaan barang daerah merupakan bagian dari pengelolaan keuangan daerah sehingga menjadi sangat penting barang daerah atau aset tetap dapat dikelola dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku sehingga dapat disajikan dengan wajar dalam laporan keuangan pemerintah daerah. Tetapi beberapa hal menjadi hambatan antara lain karena jumlah fisik aset tetap yang banyak sehingga membutuhkan ketelitian dan ketekunan, kapasitas SDM pada SKPD kurang memadai terkait dengan kemampuan dan kemauan serta permasalahan teknis lainnya yang membutuhkan komitmen kita bersama agar pengelolaan barang menjadi semakin baik. Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 33

34 BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI Sebagai tindaklanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah menerbitkan Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 30 Tahun 2016 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Wonosobo. Kebijakan akuntansi adalah merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturanaturan, dan praktik-pratik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi betujuan untuk mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah untuk tujuan umum dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan terhadap anggaran dan antar periode 1. Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Basis akuntansi yang digunakan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo adalah basis akrual untuk pengakuan pendapatan-lo, beban, aset, kewajiban, dan ekuitas, namun dalam hal penganggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka Laporan Realisasi Anggaran disusun berdasarkan basis kas. Basis Akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis Akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan- LRA, belanja dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis kas yang diterapkan dalam APBD. Basis akrual untuk Laporan Operasional berarti bahwa pendapatan diakui pada saat hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan dan beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah atau entitas pelaporan. Pendapatan seperti bantuan pihak luar/asing dalam bentuk jasa disajikan pula pada Laporan Operasional. Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka LRA disusun berdasarkan basis kas, berarti bahwa pendapatan-lra dan penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan; serta belanja, transfer dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah. Namun demikian, bilamana anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis akrual, maka LRA disusun berdasarkan basis akrual. Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Bab IV Kebijakan Akuntansi 34

35 2. Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan a. Pengukuran Aset Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh oleh pemerintah daerah, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.berikut adalah Pengukuran aset menurut klasifikasinya. 1) Aset Lancar a) Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas diukur dan dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam bentuk valuta asing, dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca. b) Investasi Jangka Pendek Secara umum untuk investasi yang memiliki pasar aktif yang dapat membentuk nilai pasarnya, maka nilai pasar dapat dipergunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar dan untuk investasi yang yang tidak memiliki pasar aktif, maka dapat dipergunakan nilai nominal, nilai (1) Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga (a) Apabila terdapat nilai biaya perolehannya, maka investasi jangka pendek diukur dan dicatat berdasarkan harga transaksi investasi ditambah komisi perantara jual beli, jasa bank, dan biaya lainnya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut. (b) Apabila tidak terdapat nilai biaya perolehannya, maka investasi jangka pendek diukur dan dicatat berdasarkan nilai wajar investasi pada tanggal perolehannya yaitu sebesar harga pasarnya dan jika tidak terdapat nilai wajar, maka investasi jangka pendek dicatat berdasarkan nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk memperoleh investasi tersebut. (2) Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham diukur dan dicatat sebesar nilai nominalnya c) Piutang (1) Pengukuran piutang pendapatan yang berasal dari peraturan perundang undangan, adalah sebagai berikut: (a) disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal pelaporan dari setiap tagihan yang ditetapkan berdasarkan surat ketetapan kurang bayar yang diterbitkan; atau (b) disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal pelaporan dari setiap tagihan yang telah ditetapkan terutang oleh Pengadilan Pajak untuk Wajib Pajak (WP) yang mengajukan banding; atau Bab IV Kebijakan Akuntansi 35

36 (c) disajikan sebesar nilai yang belum dilunasi sampai dengan tanggal pelaporan dari setiap tagihan yang masih proses banding atas keberatan dan belum ditetapkan oleh majelis tuntutan ganti rugi. (2) Pengukuran piutang yang berasal dari perikatan, adalah sebagai berikut: (a) Pemberian pinjaman Piutang pemberian pinjaman dinilai dengan jumlah yang dikeluarkan dari kas daerah dan/atau apabila berupa barang/jasa harus dinilai dengan nilai wajar pada tanggal pelaporan atas barang/jasa tersebut. Apabila dalam naskah perjanjian pinjaman diatur mengenai kewajiban bunga, denda, commitment fee dan atau biaya-biaya pinjaman lainnya, maka pada akhir periode pelaporan harus diakui adanya bunga, denda, commitment fee dan/atau biaya lainnya pada periode berjalan yang terutang (belum dibayar) pada akhir periode pelaporan. (b) Penjualan Piutang dari penjualan diakui sebesar nilai sesuai naskah perjanjian penjualan yang terutang (belum dibayar) pada akhir periode pelaporan. Apabila dalam perjanjian dipersyaratkan adanya potongan pembayaran, maka nilai piutang harus dicatat sebesar nilai bersihnya. (c) Kemitraan Piutang yang timbul diakui berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan dalam naskah perjanjian kemitraan. (d) Pemberian fasilitas/jasa Piutang yang timbul diakui berdasarkan fasilitas atau jasa yang telah diberikan oleh pemerintah pada akhir periode pelaporan, dikurangi dengan pembayaran atau uang muka yang telah diterima. (3) Pengukuran piutang transfer adalah sebagai berikut: (a) Dana Bagi Hasil disajikan sebesar nilai yang belum diterima sampai dengan tanggal pelaporan dari setiap tagihan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan transfer yang berlaku; (b) Dana Alokasi Umum sebesar jumlah yang belum diterima, dalam hal terdapat kekurangan transfer DAU dari Pemerintah Pusat ke Kabupaten; (c) Dana Alokasi Khusus, disajikan sebesar klaim yang telah diverifikasi dan disetujui oleh Pemerintah Pusat. (4) Pengukuran piutang ganti rugi berdasarkan pengakuan yang dikemukakan di atas, dilakukan sebagai berikut: (a) Disajikan sebagai aset lancar sebesar nilai yang jatuh tempo dalam tahun berjalan dan yang akan ditagih dalam 12 (dua belas) bulan ke depan berdasarkan surat ketentuan penyelesaian yang telah ditetapkan; Bab IV Kebijakan Akuntansi 36

37 (b) Disajikan sebagai aset lainnya terhadap nilai yang akan dilunasi di atas 12 bulan berikutnya. (5) Pengukuran Berikutnya (Subsequent Measurement) Terhadap Pengakuan Awal Piutang disajikan berdasarkan nilai nominal tagihan yang belum dilunasi tersebut dikurangi penyisihan kerugian piutang tidak tertagih. Apabila terjadi kondisi yang memungkinkan penghapusan piutang maka masing-masing jenis piutang disajikan setelah dikurangi piutang yang dihapuskan. (6) Pemberhentian pengakuan piutang selain pelunasan juga dikenal dengan dua cara yaitu: penghapustagihan (write-off) dan penghapusbukuan (write down). (7) Piutang disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value), yaitu selisih antara nilai nominal piutang dengan penyisihan piutang. (8) Kualitas piutang dikelompokkan menjadi 4 (empat) dengan klasifikasi sebagai berikut: (a) Kualitas Piutang Lancar; (b) Kualitas Piutang Kurang Lancar; (c) Kualitas Piutang Diragukan; (d) Kualitas Piutang Macet. (9) Penggolongan Kualitas Piutang Pajak dapat dipilah berdasarkan cara pemungut pajak yang terdiri dari: (a) Pajak Dibayar Sendiri Oleh Wajib Pajak (self assessment); dan (b) Pajak Ditetapkan Oleh Kepala Daerah (official assessment). (10) Penggolongan Kualitas Piutang dilakukan dengan ketentuan sebagaimana tabel IV.1 sebagai berikut: Tabel IV.1 Penggolongan Kualitas Piutang NO JENIS PIUTANG KUALITAS PIUTANG UMUR PIUTANG 1 PAJAK dengan Self Lancar Kurang 1 Tahun Assesment Kurang Lancar 1 s/d 2 Tahun Diragukan Diatas 2 s/d 3 Tahun Macet Diatas 3 Tahun 2 PAJAK dengan Official Lancar Kurang 1 Tahun Assesment Kurang Lancar 1 s/d 2 Tahun Diragukan Diatas 2 s/d 3 Tahun Macet Diatas 3 Tahun 3 Piutang Bukan Pajak Lancar 0 s/d 1 Bulan Khusus Untuk Obyek Kurang Lancar Lebih dari 1 bulan s/d 3 Bulan Retribusi Diragukan Lebih dari 3 bulan s/d 12 Bulan Macet Lebih dari 12 Bulan 4 Piutang Bukan Pajak Selain Yang Disebutkan Retribusi Lancar Belum dilakukan pelunasan s/d tanggal jatuh tempo yang ditetapkan Kurang Lancar Apabila dalam jangka Waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal surat penagihan pertama tidak dilakukan pelunasan Diragukan Apabila dalam jangka Waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal surat tagihan kedua tidak dilakukan pelunasan Macet Jika piutang yang dalam jangka Waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal surat tagihan ketiga tidak dilakukan pelunasan, atau piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Daerah/Negara 5 TP-TGR Dikecualikan dari ketentuan penggolongan kualitas piutang tersebut diatas. Bab IV Kebijakan Akuntansi 37

38 (11) Pemberhentian pengakuan atas piutang dilakukan berdasarkan sifat dan bentuk yang ditempuh dalam penyelesaian piutang dimaksud. Secara umum penghentian pengakuan piutang dengan cara membayar tunai (pelunasan) atau melaksanakan sesuatu sehingga tagihan tersebut selesai/lunas. (12) Pemberhentian pengakuan piutang selain pelunasan juga dikenal dengan dua cara yaitu penghapustagihan (write-off) dan penghapusbukuan (write down). (13) Penghapusbukuan piutang adalah kebijakan intern manajemen, merupakan proses dan keputusan akuntansi yang berlaku agar nilai piutang dapat dipertahankan sesuai dengan net realizable value-nya. (14) Penghapusbukuan piutang tidak secara otomatis menghapus kegiatan penagihan piutang dan hanya dimaksudkan untuk pengalihan pencatatan dari intrakomptabel menjadi ekstrakomptabel. (15) Penghapusbukuan piutang merupakan konsekuensi penghapustagihan piutang. Penghapusbukuan piutang dibuat berdasarkan berita acara atau keputusan pejabat yang berwenang untuk menghapustagih piutang. Keputusan dan/atau Berita Acara merupakandokumen yang sah untuk bukti akuntansi penghapusbukuan (16) Kriteria penghapusbukuan piutang, adalah sebagai berikut : (a) Penghapusbukuan harus memberi manfaat, yang lebih besar daripada kerugianpenghapusbukuan. i. Memberi gambaran obyektif tentang kemampuan keuangan entitas akuntansi dan entitas pelaporan. ii. Memberi gambaran ekuitas lebih obyektif, tentang penurunan ekuitas. iii. Mengurangi beban administrasi/akuntansi, untuk mencatat hal-hal yang takmungkin terealisasi tagihannya. (b) Perlu kajian yang mendalam tentang dampak hukum dari penghapusbukuan pada neraca pemerintah daerah,sebelum difinalisasi dan diajukan kepada pengambil keputusan penghapusbukuan (apabila perlu). (c) Penghapusbukuan berdasarkan keputusan formal otoritas tertinggi yang berwenang menyatakan hapus tagih perdata dan atau hapus buku (write off). Pengambil keputusan penghapusbukuan melakukan keputusan reaktif (tidak berinisiatif), berdasar suatu sistem nominasi untuk dihapusbukukan atas usulan berjenjang yang bertugas melakukan analisis dan usulan penghapusbukuan tersebut. Bab IV Kebijakan Akuntansi 38

39 (17) Penghapustagihan suatu piutang harus berdasarkan berbagai kriteria, prosedur dan kebijakan yang menghasilkan keputusan hapus tagih yang defensif bagi pemerintah secara hukum dan ekonomik. (18) Penghapustagihan piutang dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. d) Beban Dibayar Dimuka. Beban dibayar dimuka adalah suatu transaksi pengeluaran kas untuk membayar suatu beban yang belum menjadi kewajiban sehingga menimbulkan hak tagih bagi pemerintah daerah. Pengukuran beban dibayar dimuka dilakukan berdasarkan jumlah kas yang dikeluaran/ dibayarkan. e) Persediaan. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat, pengukurannya adalah sebagai berikut: (1) Metode pencatatan persediaan dilakukan secara periodik, maka pengukuran persediaan pada saat periode penyusunan laporan keuangan dilakukan berdasarkan hasil inventarisasi dengan menggunakan harga perolehan terakhir/harga pokok produksi terakhir/nilai wajar. (2) Persediaan disajikan sebesar: (a) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan. (b) Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri. Harga pokok produksi persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan persediaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara sistematis. (c) Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi. Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar (arm length transaction). f) Aset Untuk Dikonsolidasikan. Pengukuran aset untuk dikonsolidasikan berdasarkan nilai transaksi yang terjadi. Aset untuk dikonsolidasikan ini akan mempunyai nilai yang sama dengan kewajiban untuk dikonsolidasikan sehingga pada saat dilakukan penyusunan laporan konsolidasi akun-akun ini akan saling mengeliminasi. Bab IV Kebijakan Akuntansi 39

40 2) Aset Non Lancar a) Investasi Jangka Panjang (1) Sesuai dengan sifat penanamannya, pengukuran investasi jangka panjang untuk Investasi permanen misalnya penyertaan modal pemerintah daerah, dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah biaya lain yang timbul dalam rangka perolehan investasi tersebut. (2) Sesuai dengan sifat penanamannya, pengukuran investasi jangka panjang untuk Investasi nonpermanen yaitu: (a) Dalam bentuk pembelian obligasi jangka panjang dan investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan, dinilai sebesar nilai perolehannya. (b) Yang dimaksudkan untuk penyehatan/penyelamatan perekonomian, dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan. Untuk penyehatan/penyelamatan perekonomian misalnya dana talangan dalam rangka penyehatan perbankan. (c) Dalam bentuk penanaman modal di proyek-proyek pembangunan pemerintah daerah dinilai sebesar biaya pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian proyek sampai proyek tersebut diserahkan ke pihak ketiga. (d) Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset Pemerintah Daerah, maka nilai investasi yang diperoleh Pemerintah Daerah adalah sebesar biaya perolehan, atau nilai wajar investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada. (e) Harga perolehan investasi dalam valuta asing yang dibayar dengan mata uang asing yang sama harus dinyatakan dalam rupiah dengan menggunakan nilai tukar (kurs tengah bank sentral) yang berlaku pada tanggal transaksi. (f) Investasi non permanen lainnya dalam bentuk dana bergulir merupakan dana yang dipinjamkan untuk dikelola dan digulirkan kepada masyarakat oleh Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran yang bertujuan meningkatkan ekonomi rakyat dan tujuan lainnya. Investasi non permanen dalam bentuk dana bergulir dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (Net Realizable Value). (3) Diskonto atau premi pada pembelian investasi diamortisasi selama periode dari pembelian sampai saat jatuh tempo sehingga hasil yang konstan diperoleh dari investasi tersebut. (4) Diskonto atau premi yang diamortisasi tersebut dikreditkan atau didebetkan pada pendapatan bunga, sehingga merupakan penambahan atau pengurangan dari nilai tercatat investasi (carrying value) tersebut. Bab IV Kebijakan Akuntansi 40

41 (5) Penilaian investasi pemerintah dilakukan dengan tiga metode yaitu: a) Metode Biaya; b) Metode Ekuitas; c) Metode Nilai Bersih yang dapat direalisasikan. (6) Metode biaya adalah suatu metode akuntansi yang mencatat nilai investasi berdasarkan harga perolehan. (7) Metode ekuitas adalah suatu metode akuntansi yang mencatat nilai investasi awal berdasarkan harga perolehan. Nilai investasi tersebut kemudian disesuaikan dengan perubahan bagian investor atas kekayaan bersih/ekuitas dari badan usaha penerima investasi (investee) yang terjadi sesudah perolehan awal investasi. (8) Metode biaya digunakan jika Kepemilikan kurang dari 20%. Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak mempengaruhi besarnya investasi pada badan usaha/badan hukum yang terkait. (9) Metode ekuitas digunakan jika Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki pengaruh yang signifikan atau jika Kepemilikan lebih dari 50%. Dengan menggunakan metode ekuitas pemerintah mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi pemerintah setelah tanggal perolehan. Bagian laba kecuali dividen dalam bentuk saham yang diterima pemerintah akan mengurangi nilai investasi pemerintah. Penyesuaian terhadap nilai investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi kepemilikan investasi pemerintah, misalnya adanya perubahan yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset tetap. (10) Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan jika Kepemilikan bersifat nonpermanen. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat. b) Aset Tetap (1) Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. (2) Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. (3) Untuk tujuan pernyataan ini, penggunaan nilai wajar pada saat perolehan untuk kondisi pada paragraf diatas bukan merupakan suatu proses penilaian kembali (revaluasi) dan tetap konsisten dengan biaya perolehan. Penilaian kembali yang dimaksud hanya diterapkan pada penilaian untuk periode pelaporan selanjutnya, bukan pada saat perolehan awal. (4) Pengukuran dapat dipertimbangkan andal bila terdapat transaksi pertukaran dengan bukti pembelian aset tetap yang mengidentifikasikan biayanya. Dalam keadaan suatu aset yang Bab IV Kebijakan Akuntansi 41

42 dikonstruksi/dibangun sendiri, suatu pengukuran yang dapat diandalkan atas biaya dapat diperoleh dari transaksi pihak eksternal dengan entitas tersebut untuk perolehan bahan baku, tenaga kerja dan biaya lain yang digunakan dalam proses konstruksi. (5) Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan. (6) Komponen Biaya Perolehan dapat diuraikan Tabel IV.2 sebagai berikut: Jenis Aset Tetap Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Jaringan, & Instalasi Aset Tetap Lainnya Tabel IV.2 Komponen Biaya Perolehan Komponen Biaya Perolehan harga perolehan atau biaya pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak, biaya pematangan, pengukuran, penimbunan, dll. pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan harga pembelian atau biaya konstruksi, termasuk biaya pengurusan IMB, notaris, dan pajak. biaya perolehan atau biaya konstruksi dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, jaringan, dan instalasi tersebut siap pakai seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap pakai. Biaya perolehan Aset Tetap Lainnya yang diperoleh melalui kontrak meliputi pengeluaran nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, pajak, serta biaya perizinan. Biaya perolehan Aset Tetap Lainnya yang diadakan melalui swakelola, misalnya untuk Aset Tetap Renovasi, meliputi biaya langsung dan tidak langsung, yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, pajak, dan jasa konsultan (7) Biaya perolehan, di luar harga beli aset, dapat dikapitalisasi sepanjang nilainya memenuhi batasan capitalization threshold. Batasan ini ditetapkan pada kebijakan mengenai kapitalisasi aset tetap. (8) Biaya administrasi dan biaya umum lainnya bukan merupakan suatu komponen biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut tidak dapat diatribusikan secara langsung pada biaya perolehan aset atau membawa aset ke kondisi kerjanya. (9) Setiap potongan dagang dan rabat dikurangkan dari harga pembelian. Penilaian Awal Aset Tetap (10) Barang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu aset dan dikelompokkan sebagai aset tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehan. Perolehan Secara Gabungan (11) Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masingmasing aset yang bersangkutan. Bab IV Kebijakan Akuntansi 42

43 Aset Tetap Digunakan Bersama (12) Aset yang digunakan bersama oleh beberapa Entitas Akuntansi, pengakuan aset tetap bersangkutan dilakukan/dicatat oleh Entitas Akuntansi yang melakukan pengelolaan (perawatan dan pemeliharaan) terhadap aset tetap tersebut yang ditetapkan dengan surat keputusan penggunaan oleh Bupati selaku Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Barang Milik Daerah. (13) Aset tetap yang digunakan bersama, pengelolaan (perawatan dan pemeliharaan) hanya oleh Entitas Akuntansi dan tidak bergantian. Aset Perjanjian Kerjasama Fasos Fasum (14) Pengakuan aset tetap akibat dari perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga berupa fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos/fasum), pengakuan aset tetap dilakukan setelah adanya Berita Acara Serah Terima (BAST) atau diakui pada saat penguasaannya berpindah. (15) Aset tetap yang diperoleh dari penyerahan fasos/fasum dinilai berdasarkan nilai nominal yang tercantum Berita Acara Serah Terima (BAST). Apabila tidak tercantum nilai nominal dalam BAST, maka fasos/ fasum dinilai berdasarkan nilai wajar pada saat aset tetap fasos/fasum diperoleh. Pertukaran Aset (Exchange of Assets) (16) Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atau pertukaran sebagian aset tetap yang tidak serupa atau aset lainnya. Biaya dari pos semacam itu diukur berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh, yaitu nilai ekuivalen atas nilai tercatat aset yang dilepas setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas yang ditransfer/diserahkan. (17) Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atas suatu aset yang serupa yang memiliki manfaat yang serupa dan memiliki nilai wajar yang serupa. Suatu aset tetap juga dapat dilepas dalam pertukaran dengan kepemilikan aset yang serupa. Dalam keadaan tersebut tidak ada keuntungan dan kerugian yang diakui dalam transaksi ini. Biaya aset yang baru diperoleh dicatat sebesar nilai tercatat (carrying amount) atas aset yang dilepas. (18) Nilai wajar atas aset yang diterima tersebut dapat memberikan bukti adanya suatu pengurangan (impairment) nilai atas aset yang dilepas. Dalam kondisi seperti ini, aset yang dilepas harus diturun-nilai-bukukan (written down) dan nilai setelah diturunnilai-bukukan (written down) tersebut merupakan nilai aset yang diterima. Contoh dari pertukaran atas aset yang serupa termasuk pertukaran bangunan, mesin, peralatan khusus, dan kapal terbang. Apabila terdapat aset lainnya dalam pertukaran, misalnya kas, maka hal ini mengindikasikan bahwa pos yang dipertukarkan tidak mempunyai nilai yang sama. Aset Donasi (19) Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harus dicatat sebesar nilai wajar pada saat perolehan. Bab IV Kebijakan Akuntansi 43

44 (20) Sumbangan aset tetap didefinisikan sebagai transfer tanpa persyaratan suatu aset tetap ke suatu entitas, misalnya perusahaan non pemerintah memberikan bangunan yang dimilikinya untuk digunakan oleh satu unit pemerintah daerah. Tanpa persyaratan apapun. Penyerahan aset tetap tersebut akan sangat andal bila didukung dengan bukti perpindahan kepemilikannya secara hukum, seperti adanya akta hibah. (21) Tidak termasuk aset donasi, apabila penyerahan aset tetap tersebut dihubungkan dengan kewajiban entitas lain kepada pemerintah daerah. Sebagai contoh, satu perusahaan swasta membangun aset tetap untuk pemerintah daerah dengan persyaratan kewajibannya kepada pemerintah daerah telah dianggap selesai. Perolehan aset tetap tersebut harus diperlakukan seperti perolehan aset tetap dengan pertukaran. (22) Apabila perolehan aset tetap memenuhi kriteria perolehan aset donasi, maka perolehan tersebut diakui sebagai pendapatan operasional. Pengeluaran Setelah Perolehan (Subsequent Expenditures) (23) Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap (subsequent expenditures) adalah pengeluaran yang terjadi setelah perolehan awal suatu aset tetap (subsequent expenditures) yang dapat berakibat memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja yang nilainya sebesar nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap atau lebih, harus ditambahkan pada nilai tercatat (dikapitalisasi) pada aset yang bersangkutan. (24) Suatu pengeluaran setelah perolehan atau pengeluaran pemeliharaan akan dikapitalisasi jika memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut: a) Manfaat ekonomi atas aset tetap yang dipelihara: (1) bertambah ekonomis/efisien, dan/atau (2) bertambah umur ekonomis, dan/atau (3) bertambah volume, dan/atau (4) bertambah kapasitas produksi b) Nilai rupiah pengeluaran belanja atas pemeliharaan aset tetap tersebut material/ melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang ditetapkan (capitalization thresholds). (25) Tidak termasuk dalam pengertian memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomik dimasa datang dalam bentuk peningkatan kapasitas / volume, peningkatan efisiensi, peningkatan mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja adalah pemeliharaan / perbaikan / penambahan yang merupakan pemeliharaan rutin / berkala / terjadwal atau yang dimaksudkan hanya untuk mempertahankan aset tetap tersebut agar berfungsi Bab IV Kebijakan Akuntansi 44

45 baik/normal, atau hanya untuk sekedar memperindah atau mempercantik suatu aset tetap. (26) Batasan minimal kapitalisasi aset tetap (capitalization thresholds) diatur tersendiri dengan peraturan bupati. Penyusutan (27) Metode penyusutan yang dipergunakan adalah Metode garis lurus (straight line method). (28) Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai beban penyusutan dan dicatat pada Akumulasi Penyusutan Aset Tetap sebagai pengurang nilai aset tetap. (29) Masa manfaat aset tetap ditetapkan sebagaimana terlihat pada tabel IV.3 lampiran IV.1. (30) Aset tetap berikut tidak disusutkan, yaitu Tanah, konstruksi dalam pengerjaan buku-buku perpustakaan, hewan ternak, dan tanaman. (31) Aset Tetap yang direklasifikasikan sebagai Aset Lainnya dalam neraca berupa Aset Kemitraan Dengan Pihak Ketiga dan Aset Idle disusutkan sebagaimana layaknya Aset Tetap. (32) Penyusutan tidak dilakukan terhadap Aset Tetap yang direklasifikasikan sebagai Aset Lainnya berupa : a) Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber yang sah dan telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusannya; dan b) Aset Tetap dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan. (33) Penambahan masa manfaat aset tetap karena adanya perbaikan terhadap aset tetap baik berupa overhaul dan renovasi disajikan pada tabel IV.4 lampiran IV.2. Penilaian Kembali Aset Tetap (Revaluation) (34) Penilaian kembali atau revaluasi aset tetap tidak diperkenankan karena kebijakan akuntansi pemerintah daerah menganut penilaian aset berdasarkan biaya perolehan atau harga pertukaran. Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah yang berlaku secara nasional. (35) Dalam hal ini laporan keuangan harus menjelaskan mengenai penyimpangan dari konsep biaya perolehan didalam penyajian aset tetap serta pengaruh penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan suatu entitas. Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai tercatat aset tetap dibukukan dalam ekuitas. Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap (36) Suatu aset tetap dan akumulasi penyusutannya dieliminasi dari neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan ketika dilepaskan atau bila aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan dianggap tidak memiliki manfaat ekonomi/sosial signifikan dimasa yang akan datang. Bab IV Kebijakan Akuntansi 45

46 c) Dana Cadangan (1) Dana Cadangan diukur sesuai dengan nilai nominal dari kas yang diklasifikasikan ke dana cadangan. (2) Pencairan Dana Cadangan mengurangi Dana Cadangan yang bersangkutan (3) Pembentukan Dana Cadangan menambah Dana Cadangan yang bersangkutan. (4) Hasil-hasil yang diperoleh dari pengelolaan Dana Cadangan di pemerintah daerah merupakan penambah Dana Cadangan. d) Aset Lainnya (1) Aset lainnya diukur sesuai dengan biaya perolehan atau sebesar nilai wajar pada saat perolehan. (2) Pengukuran Tagihan Penjualan Angsuran dilakukan berdasarkan nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan. (3) Pengukuran Tuntutan Ganti Rugi dilakukan berdasarkan nilai nominal dari Surat keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) atau Surat Keputusan Pembebanan Penggantian Kerugian Sementara (SKP2K) (4) Pengukuran aset berdasarkan Kemitraan dengan Pihak Ketiga dinilai berdasarkan: (a) Aset yang diserahkan oleh Pemerintah untuk diusahakan dalam perjanjian kerjasama/kemitraan harus dicatat sebagai aset kerjasama/kemitraan sebesar nilai bersih yang tercatat pada saat perjanjian atau nilai wajar pada saat perjanjian, dipilih yang paling objektif atau paling berdaya uji. (b) Dana yang ditanamkan Pemerintah dalam Kerjasama/Kemitraan dicatat sebagai penyertaan Kerjasama/Kemitraan. Di sisi lain, investor mencatat dana yang diterima ini sebagai kewajiban. (c) Aset hasil kerjasama yang telah diserahkan kepada pemerintah setelah berakhirnya perjanjian dan telah ditetapkan status penggunaannya, dicatat sebesar nilai bersih yang tercatat atau sebesar nilai wajar pada saat aset tersebut diserahkan, dipilih yang paling objektif atau paling berdaya uji. e) Aset Tidak Berwujud diukur dengan harga perolehan, yaitu harga yang harus dibayar entitas untuk memperoleh suatu Aset Tidak Berwujud hingga siap untuk digunakan dan Aset Tidak Berwujud tersebut mempunyai manfaat ekonomi yang diharapkan dimasa datang atau jasa potensial yang melekat pada aset tersebut akan mengalir masuk kedalam entitas tersebut. f) Biaya untuk memperoleh Aset Tidak Berwujud dengan pembelian terdiri dari: (a) Harga beli, termasuk biaya import dan pajak-pajak, setelah dikurangi dengan potongan harga dan rabat; Bab IV Kebijakan Akuntansi 46

47 (b) Setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan. Contoh dari biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah: i. Biaya staff yang timbul secara langsung agar aset tersebut dapat digunakan; ii. Biaya professional yang timbul secara langsung agar aset tersebut dapat digunakan; iii. Biaya pengujian untuk menjamin aset tersebut dapat berfungsi secara baik. g) Pengukuran Aset Tidak Berwujud yang diperoleh secara internal adalah: (a) Aset Tidak Berwujud dari kegiatan pengembangan yang memenuhi syarat pengakuan, diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi biaya yang dikeluarkan sejak memenuhi kriteria pengakuan. (b) Pengeluaran atas unsur tidak berwujud yang awalnya telah diakui oleh entitas sebagai beban tidak boleh diakui sebagai bagian dari harga perolehan Aset Tidak Berwujud di kemudian hari. (c) Aset Tidak Berwujud yang dihasilkan dari pengembangan software komputer, maka pengeluaran yang dapat dikapitalisasi adalah pengeluaran tahap pengembangan aplikasi. h) Aset yang memenuhi definisi dan syarat pengakuan Aset Tidak Berwujud, namun biaya perolehannya tidak dapat ditelusuri dapat disajikan sebesar nilai wajar. i) Aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah direklasifikasi ke dalam Aset Lain-lain menurut nilai tercatatnya. j) Aset lain lain yang berasal dari reklasifikasi aset tetap disusutkan mengikuti kebijakan penyusutan aset tetap. k) Proses penghapusan terhadap aset lain lain dilakukan paling lama 12 bulan sejak direklasifikasi kecuali ditentukan lain menurut ketentuan perundang-undangan. l) Pengukuran jumlah amortisasi dapat dilakukan dengan metode garis lurus. m) Masa manfaat amortisasi dapat dibatasi oleh ketentuan hukum, peraturan atau kontrak b. Pengukuran Kewajiban Jangka Pendek 1) Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar kewajiban PFK yang sudah dipotong oleh Bendahara Umum Daerah (BUD) namun belum disetorkan kepada yang berkepentingan. 2) Utang Bunga Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar kewajiban bunga atau commitment fee yang telah terjadi tetapi belum dibayar oleh pemerintah. Besaran kewajiban tersebut pada naskah Bab IV Kebijakan Akuntansi 47

48 perjanjian pinjaman biasanya dinyatakan dalam prosentase dan periode tertentu yang telah disepakati oleh para pihak. 3) Utang Jangka Pendek lainnya Pengukuran atas utang jangka pendek lainnya berdasarkan dari nilai yang belum dapat diakui sebagai pendapatan pada akhir periode akuntansi atau tanggal pelaporan. 4) Kewajiban Untuk Dikonsolidasikan a) Pengukuran kewajiban untuk dikonsolidasikan berdasarkan nilai transaksi dari transaksi yang terjadi. b) Kewajiban untuk dikonsolidasikan ini akan mempunyai nilai yang sama dengan Aset untuk dikonsolidasikan sehingga pada saat dilakukan penyusunan laporan konsolidasi akun-akun ini akan saling mengeliminasi. 5) Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Nilai yang dicantumkan di neraca untuk bagian lancar utang jangka panjang adalah sebesar jumlah yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca. Dalam kasus kewajiban jangka pendek yang terjadi karena payable on demand, nilai yang dicantumkan di neraca adalah sebesar saldo utang jangka panjang beserta denda dan kewajiban lainnya yang harus ditanggung oleh peminjam sesuai perjanjian. 6) Pendapatan Diterima Dimuka Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar bagian barang/jasa yang belum diserahkan oleh pemerintah daerah kepada pihak ketiga sampai dengan tanggal neraca. 7) Utang Beban Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar beban yang belum dibayar oleh pemerintah daerah sesuai perjanjian atau perikatan sampai dengan tanggal neraca. 8) Utang Jangka Pendek Lainnya Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar kewajiban yang belum dibayar/diakui sampai dengan tanggal neraca. Bab IV Kebijakan Akuntansi 48

49 c. Pengukuran Kewajiban Jangka Panjang 1) Utang Dalam Negeri a) Jumlah utang yang tercantum dalam naskah perjanjian merupakan komitmen maksimum jumlah pendanaan yang disediakan oleh pemberi pinjaman. Penerima pinjaman belum tentu menarik seluruh jumlah pendanaan tersebut, sehingga jumlah yang dicantumkan dalam neraca untuk utang dalam negeri adalah sebesar jumlah dana yang telah ditarik oleh penerima pinjaman. b) Dalam perkembangan selanjutnya, pembayaran pokok pinjaman akan mengurangi jumlah hutang sehingga jumlah yang dicantumkan dalam neraca adalah sebesar total penarikan dikurangi dengan pelunasan. c) Terkait dengan Utang Obligasi dicatat sebesar nilai nominal/par, ditambah premium atau dikurangi diskon yang disajikan pada akun terpisah. Nilai nominal Utang Obligasi tersebut mencerminkan nilai yang tertera pada lembar surat utang pemerintah daerah dan merupakan nilai yang akan dibayar pemerintah pada saat jatuh tempo. 2) Utang Luar Negeri a) Sesuai paragraf 32 PSAP 9, Utang dicatat sebesar nilai nominal. Utang dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah BI) pada tanggal neraca. b) Nilai nominal atas utang mencerminkan nilai utang pemerintah daerah pada saat pertama kali transaksi berlangsung seperti nilai yang tertera pada lembar surat utang pemerintah daerah. Aliran ekonomi setelahnya, seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian dikarenakan perubahan kurs valuta asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat (carrying amount) utang tersebut. 3) Utang Jangka Panjang Lainnya a) Utang kemitraan diukur berdasarkan nilai yang disepakati dalam perjanjian kemitraan BSG sebesar nilai yang belum dibayar. b) Pengukuran mengenai utang kemitraan dapat dilihat pada kebijakan aset lainnya kemitraan dengan pihak ketiga. d. Pengukuran Ekuitas Pengukuran atas ekuitas berdasarkan pengukuran atas aset dan kewajiban. e. Pengukuran Pendapatan 1) Pendapatan-LRA a) Pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). b) Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-lra bruto (biaya) bersifat variabel terhadap pendapatandimaksud dan tidak dapat dianggarkan terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan. 2) Pendapatan Asli Daerah_LRA Pendapatan Asli Daerah LRA diukur sesuai dengan jumlah nilai yang diterima dan tercantum dalam Bukti Penerimaan atau Surat tanda Setoran. Bab IV Kebijakan Akuntansi 49

50 3) Pendapatan Transfer-LRA Pengukuran Pendapatan Transfer LRA sesuai dengan jumlah nominal alokasi dana yang diterima dalam RKUD. 4) Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah-LRA Pengukuran Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah LRA sesuai dengan jumlah nilai kas yang diterima atas pendapatan tersebut pada Rekening Umum Kas Daerah (RKUD). Bab IV Kebijakan Akuntansi 50

51 f. Pengukuran Belanja 1) Pengukuran belanja berdasarkan realisasi klasifikasi yang ditetapkan dalam dokumen anggaran. 2) Pengukuran belanja dilaksanakan berdasarkan azas bruto dan diukur berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam dokumen pengeluaran yang sah. g. Pengukuran Transfer 1) Transfer Masuk dan Pendapatan Transfer a) Untuk kepentingan penyajian transfer masuk pada Laporan Realisasi Anggaran, transfer masuk diukur dan dicatat berdasarkan jumlah transfer yang masuk ke Rekening Kas Umum Daerah. b) Untuk kepentingan penyusunan penyajian pendapatan transfer pada Laporan Operasional, pendapatan transfer diukur dan dicatat berdasarkan hak atas pendapatan transfer bagi pemerintah daerah. 2) Transfer Keluar dan Beban Transfer a) Untuk kepentingan penyusunan Laporan Realisasi Anggaran, transfer keluar diukur dan dicatat sebesar nilai SP2D yang diterbitkan atas beban anggaran transfer keluar. b) Untuk kepentingan penyusunan Laporan Operasional, beban transfer diukur dan dicatat sebesar kewajiban transfer pemerintah daerah yang bersangkutan kepada pemerintah daerah lainnya/desa berdasarkan dokumen yang sah sesuai ketentuan yang berlaku. h. Pengukuran Pembiayaan 1) Penerimaan Pembiayaan Penerimaan Pembiayaan diukur berdasarkan nilai nominal dari transksi. Penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). 2) Pengeluaran Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan diukur berdasarkan nilai nominal transaksi. Pengeluaran pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto. i. Pengukuran Pendapatan-LO 1) Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). 2) Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-lo bruto (biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat diestimasi terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan. 3) Pendapatan dalam mata uang asing diukur dan dicatat pada tanggal transaksi menggunakan kurs tengah Bank Indonesia. j. Pengukuran Beban Beban diukur sesuai dengan: Bab IV Kebijakan Akuntansi 51

52 1) harga perolehan atas barang/jasa atau nilai nominal atas kewajiban beban yang timbul, konsumsi aset, dan penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Beban diukur dengan menggunakan mata uang rupiah. 2) menaksir nilai wajar barang/jasa tersebut pada tanggal transaksi jika barang/jasa tersebut tidak diperoleh harga perolehannya. 3. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan Yang ada dalam SAP. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Wonosobo Nomor 30 Tahun 2016, telah mendasari pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan aturan-aturan teknis lainya yang terkait dengan pelaksanaan akuntansi pemerintahan berbasis akrual. Walaupun belum sepenuhnya mengakomodir segala permasalahan yang timbul dalam rangka penyusunan laporan keuangan daerah. Kebijakan Akuntansi Tertentu. Bahwa telah disinggung diatas, kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-pratik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang betujuan untuk mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah untuk tujuan umum dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan terhadap anggaran dan antar periode, namun belum seluruhnya di tuangkan dalam kebijakan akutansi tersebut, antara lain : a. Aset tetap telah disusutkan dengan perhitungan waktu bulanan dengan metode garis lurus, untuk aset tetap yang diperoleh pada tahun 2016 diakui sejak aset tetap tersebut diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaanya berpindah. Sedangkan aset tetap yang diperoleh sebelum tahun 2016 diakui bulan perolehannya adalah bulan Desember pada tahun aset tetap tersebut diperoleh. b. Penambahan masa manfaat aset tetap karena adanya perbaikan baik berupa overhaul maupun renovasi telah ditentukan dalam kebijakan akuntansi, namun untuk penambahan masa manfaat suatu aset tetap yang diperbaiki dengan hasil perhitungan sesuai kebijakan akuntansi melebihi masa maanfaat aset tetap tersebut diperoleh maka masa manfaatnya maksimal sebesar masa manfaat awal ketika aset tetap tersebut diperoleh. c. Terhadap aset tetap yang diperaiki, baik dari overhaul maupun renovasi akan menambah masa manfaat aset tetap tersebut sesuasi Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 30 Tahun 2016 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Wonosobo dengan tetap memperhatikan Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 40 Tahun 2011 tentang Pedoman Kapitasilasi Barang Milik Daerah Dalam Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Wonosobo. d. Dengan diberlakukannya Perda Nomor 12 Tahun Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Wonosobo maka dengan perubahan Struktur Organisasi Perangkat Daerah maka terdapat OPD yang pisah, merger, dan OPD yang baru. Terkait dengan hal tersebut maka diterbitkan SK Bupati Wonosobo Nomor: 900/313/2017 tentang Penetapan Saldo Awal Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2017 sebagaimana terlampir. Bab IV Kebijakan Akuntansi 52

53 BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Wonosobo merupakan Kelompok Laporan Pelaksanaan Anggaran selain Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL) yang disusun berdasarkan basis kas karena sampai dengan saat ini Undang- Undang nomor 17 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Keuangan Negara menyatakan bahwa anggaran disusun berdasarkan basis kas. Tujuan pelaporan realisasi anggaran pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2017 adalah untuk memberikan informasi tentang realisasi dan anggaran yang telah ditetapkan sehingga dapat menunjukkan tingkat ketercapaian target-target yang telah disepakati antara legislatif dan eksekutif sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Penjelasan lebih lanjut atas Laporan Realisasi Anggaran untuk masing-masing pos Pendapatan-LRA, Belanja, Transfer, Surplus/Defisit-LRA, Pembiayaan, dan SiLPA/SiKPA dapat dilihat secara rinci sebagaimana uraian dibawah ini: a. Pendapatan Pendapatan Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2017 dapat terealisasi sebesar Rp ,00 atau hanya 99,24% dari anggaran yang telah ditetapkan, yaitu sebesar Rp ,00. jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 16,10%. Pendapatan Pemerintah Kabupaten Wonosobo Terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer, dan Lain-Lain Pendapatan Yang Sah dengan anggaran dan realisasi sebagaimana Tabel V.1 dibawah ini: Tabel V.1 Pendapatan TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ No. Keterangan (%) Realisasi Tahun (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi 1 Pendapatan Asli Daerah , , ,00 14,07 2 Pendapatan Transfer , , ,00 9,66 3 Lain-Lain Pendapatan Yang Sah , , ,00 52,33 JUMLAH , , ,00 16,10 Penyumbang Pendapatan Pemerintah Kabupaten Wonosobo adalah terbesar dari Pendapatan Transfer disusul dengan Pendapatan Asli Daerah kemudian yang terakhir adalah Lain-lain Pendapatan yang sah, untuk lebih jelasnya sebagai gambaran dapat dilihat gambar V.1 dibawah ini: Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 53

54 Lain-Lain Pendapatan Yang Sah 18,09% Pendapatan Asli Daerah 12,46% Pendapatan Transfer 69,45% Gambar V.1 Komponen Pendapatan TA ) Pendapatan Asli Daerah Tabel V.1 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Pendapatan Asli Daerah adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 108,51% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 14,07%. Uraian lebih rinci terkait realisasi dan anggaran Pendapatan Asli Daerah dapat dilihat pada tabel V.2 dibawah ini. Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kabupaten Wonosobo Terdiri dari Pendapatan Pajak Daerah, Pendapatan Retribusi Daerah, Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan, serta Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah dengan anggaran dan realisasi sebagaimana Tabel V.2 dibawah ini: Tabel V.2 Pendapatan Asli Daerah TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Pendapatan Pajak Daerah , , ,00 26,60 2 Pendapatan Retribusi Daerah , , ,00 (6,46) 3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekay aan Daerah Yang Dipisahkan , , ,00 112,59 4 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah , , ,00 4,91 JUMLAH , , ,00 14,07 Penyumbang Pendapatan Asli Daerah TA 2017 terbesar adalah dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah sedangkan yang terkecil berasal dari Pendapatan Retribusi Daerah, dengan komposisi lebih lanjut dapat dilihat pada Gambar V.2 sebagai berikut: Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 54

55 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 67% Pendapatan Pajak Daerah 17% Pendapatan Retribusi Daerah 5% Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekay aan Daerah Yang Dipisahkan 11% Gambar V.2 Komponen Pendapatan Asli Daerah TA 2017 Penjelasan lebih lanjut terkait Pendapatan Asli Daerah TA 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut: a) Pendapatan Pajak Daerah-LRA Dalam penerapan pemungutan pajak daerah Pemerintah Kabupaten Wonosobo berpegang pada Peraturan Daerah kabupaten Wonosobo Nomor 11 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah didalam peraturan daerah tersebut mengatur tentang pajak reklame, pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak air tanah, pajak parkir dan pajak sarang burung walet. Untuk pajak sarang burung walet kabupaten Wonosobo tidak terdapat pengusaha yang membudidayakan sarang burung walet tersebut sehingga tidak terdapat potensi pendapatan dari sarang burung walet. Disamping itu terdapat Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010 tentang BPHTB dan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan. Tabel V.2 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Pendapatan Pajak Daerah adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 118,22% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 26,60%. Uraian lebih rinci terkait realisasi dan anggaran Pendapatan Pajak Daerah dapat dilihat pada tabel V.3 pada lampiran V.1. Berdasarkan Tabel V.3 pada lampiran V.1 dapat dilihat bahwa PBB merupakan penyumbang terbesar realisasi Pendapatan Asli Daerah-LRA TA 2017 sedangkan penyumbang terkecil adalah Mineral Bukan Logam dan Lainnya untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar V.3 sebagai berikut : Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 55

56 Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan 10,81% Hotel 0,60% Restoran 4,90% Pajak Hiburan 0,11% Reklame 1,74% PBB Sektor Perdesaan Perkotaan 48,41% Pajak Penerangan Jalan PLN 32,88% Pajak Penerangan Jalan Non PLN 0,01% Pajak Air Bawah Tanah 0,47% Mineral Bukan Logam dan Lainnya Pajak Parkir 0,00% 0,07% Gambar V.3 Komponen Pendapatan Pajak Daerah-LRA TA 2017 Penjelasan lebih lanjut terkait komponen Pendapatan Pajak Daerah-LRA TA 2017 adalah sebagai berikut: (1) Pajak Hotel Tabel V.3 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa Realisasi Pajak Hotel adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 127,31% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 09,64%. Anggaran dan realisasi Pajak Hotel TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (2) Pajak Restoran Tabel V.3 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa Realisasi Pajak Restoran adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 250,26% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 274,10%.Anggaran dan realisasi Pajak Restoran TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (3) Pajak Hiburan Tabel V.3 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa Realisasi Pajak Hiburan adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 58,65% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 24,67%. Anggaran dan realisasi Pajak Hiburan TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (4) Pajak Reklame Tabel V.3 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa Realisasi Reklame adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 102,31% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 23,30%. Anggaran dan realisasi Pajak Reklame TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 56

57 (5) Pajak Penerangan Jalan PLN Tabel V.3 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa Realisasi Pajak Penerangan Jalan PLN adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 125,40% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 22,22%. Anggaran dan realisasi Pajak Penerangan Jalan PLN TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (6) Pajak Penerangan Jalan Non PLN Tabel V.3 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa Realisasi Pajak Penerangan Jalan Non PLN adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 109,48% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 15,02%. Anggaran dan realisasi Pajak Penerangan Jalan Non PLN TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (7) Pajak Mineral Bukan Logam dan Lainnya Tabel V.3 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa Realisasi Pajak Mineral Bukan Logam dan Lainnya adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 81,53% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 97,69%. Anggaran dan realisasi Pajak Mineral Bukan Logam dan Lainnya TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (8) Pajak Parkir Tabel V.3 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa Realisasi Pajak Parkir adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 125,36% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 06,12%. Anggaran dan realisasi Pajak Parkir TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (9) Pajak Air Bawah Tanah Tabel V.3 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa Realisasi Pajak Air Bawah Tanah adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 95,32% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 81,38%. Anggaran dan realisasi Pajak Air Bawah Tanah TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (10) PBB Sektor Perdesaan dan Perkotaan Tabel V.3 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa Realisasi PBB Sektor Perdesaan Perkotaan adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 109,14% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 22,97%. Anggaran dan realisasi PBB P2 TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (11) BPHTB Tabel V.3 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa Realisasi Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 118,37% dari anggaran yang Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 57

58 ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 62,93%. Anggaran dan realisasi BPHTB TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. b) Pendapatan Retribusi Daerah Tabel V.2 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 104,05% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 06,46%. Uraian lebih rinci terkait realisasi dan anggaran Pendapatan Retribusi Daerah dapat dilihat pada tabel V.4 dibawah ini. Uraian lebih rinci terkait realisasi dan anggaran Pendapatan Retribusi Daerah dapat dilihat pada tabel V.4 dibawah ini. Tabel V.4 Pendapatan Retribusi Daerah TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ No. Keterangan (%) Realisasi Tahun (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi 1 Retribusi Jasa Umum , , ,00 (3,44) 2 Retribusi Jasa Usaha , , ,00 (8,99) 3 Retribusi Perizinan Tertentu , , ,00 2,68 JUMLAH , , ,00 (6,46) Berdasarkan Tabel V.4 diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi Pendapatan Retribusi Daerah TA 2017 terdiri dari Retribusi Jasa Umum sebesar Rp ,00, Retribusi Jasa Usaha sebesar Rp ,00, dan Retribusi Perizinan Tertentu sebesar Rp ,00 sebagaimana digambarkan pada gambar V.4 dibawah ini: Retribusi Perizinan Tertentu 9% Retribusi Jasa Umum 29% Retribusi Jasa Usaha 62% Gambar V.4 Komponen Pendapatan Retribusi Daerah-LRA TA 2017 Penjelasan lebih lanjut terkait Komponen Pendapatan Retribusi Daerah-LRA TA 2017 adalah sebagai berikut: Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 58

59 (1) Retribusi Jasa Umum Tabel V.4 menunjukkan bahwa Realisasi Retribusi Jasa Umum adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 116,10% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 03,44%. Untuk lebih jelasnya, uraian tersebut dapat digambarkan dalam tabel V.5 berikut ini: No. Keterangan Tabel V.5 Retribusi Jasa Umum TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Retribusi Pelay anan Kesehatan , , ,00 8,64 2 Retribusi Pelay anan Persampahan/Kebersihan , , ,00 52,74 3 Retribusi Pelay anan Parkir di Tepi Jalan Umum , , ,00 9,88 4 Retribusi Pelay anan Pasar , , ,00 (14,54) 5 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor , , ,00 2,35 6 Retribusi Pelay anan Pendidikan , , ,00 (2,94) JUMLAH , , ,00 (3,44) Berdasarkan Tabel V.5 diatas realisasi Retribusi Jasa Umum TA 2017 terdiri dari Retribusi Pelayanan Kesehatan sebesar Rp ,00, Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan sebesar Rp ,00, Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum Rp ,00, Retribusi Pelayanan Pasar Rp ,00, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor Rp ,00, dan Retribusi Pelayanan Pendidikan Rp ,00, gambaran lebih lanjut dapat dilihat pada gambar V.5 dibawah ini: Retribusi Pelay anan Pendidikan 0,63% Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 22,16% Retribusi Pelay anan Pasar 46,65% Retribusi Pelay anan Kesehatan Retribusi 9,07% Pelay anan Persampahan/ Kebersihan 4,83% Retribusi Pelay anan Parkir di Tepi Jalan Umum 16,66% Gambar V.5 Komponen Retribusi Jasa Umum TA 2017 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 59

60 (a) Retribusi Pelayanan Kesehatan Tabel V.5 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Retribusi Pelayanan Kesehatan adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 109,96% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 08,64%. Anggaran dan realisasi Retribusi Pelayanan Kesehatan TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan Tabel V.5 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 195,40% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 52,74%. Anggaran dan realisasi Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum Tabel V.5 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 117,44% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 09,88%. Anggaran dan realisasi Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Retribusi Pelayanan Pasar Tabel V.5 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Retribusi Pelayanan Pasar adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 118,28% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 14,54%. Anggaran dan realisasi Retribusi Pelayanan Pelayanan Pasar TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (e) Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor Tabel V.5 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 104,23% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 02,35%. Anggaran dan realisasi Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (f) Retribusi Pelayanan Pendidikan Tabel V.5 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Retribusi Pelayanan Pendidikan adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 119,93% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 02,94%. Anggaran dan realisasi Retribusi Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 60

61 Pelayanan Pendidikan TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (2) Retribusi Jasa Usaha Tabel V.4 menunjukkan bahwa Realisasi Retribusi Jasa Usaha adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 99,03% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 08,99%. Untuk lebih jelasnya, uraian tersebut dapat digambarkan dalam tabel V.6 berikut ini: Tabel V.6 Retribusi Jasa Usaha TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Retribusi Pemakaian Kekay aan Daerah , , ,00 (13,64) 2 Retribusi Terminal , , ,00 (66,46) 3 Retribusi Tempat Khusus Parkir , , ,00 (8,12) 4 Retribusi Rumah Potong Hew an , , ,00 (5,96) 5 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga , , ,00 (0,68) 6 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah , , ,00 (17,71) 7 Retribusi MCK , , ,00 (44,36) JUMLAH , , ,00 (8,99) Realisasi Pendapatan Retribusi Jasa Usaha TA 2017 terdiri dari Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, Retribusi Terminal, Retribusi Tempat Khusus Parkir, Retribusi Rumah Potong Hewan sebesar, Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga sebesar, Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah sebesar, Retribusi MCK sebesar, dengan gambaran sebagaimana gambar V.6 berikut ini: Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah 0,08% Retribusi MCK 0,69% Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga 60,38% Retribusi Pemakaian Kekay aan Daerah 35,58% Retribusi Terminal 1,60% Retribusi Tempat Khusus Parkir 0,24% Retribusi Rumah Potong Hewan 1,44% Gambar V.6 Komponen Retribusi Jasa Usaha TA 2017 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 61

62 Penjelasan lebih lanjut mengenai Komponen Retribusi Jasa Usaha TA 2017 adalah sebagai berikut. (a) Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Tabel V.6 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 92,46% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 13,64%. Anggaran dan realisasi Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Retribusi Terminal Tabel V.6 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Retribusi Terminal adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 104,84% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 66,46%. Anggaran dan realisasi Retribusi Terminal TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Retribusi Tempat Khusus Parkir Tabel V.6 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Retribusi Tempat Khusus Parkir adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 75,00% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 08,12%. Anggaran dan realisasi Retribusi Tempat Khusus Parkir TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Retribusi Rumah Potong Hewan Tabel V.6 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Retribusi Rumah Potong Hewan adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 89,66% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 05,96%. Anggaran dan realisasi Retribusi Rumah Potong Hewan TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (e) Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga Tabel V.6 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 103,25% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 00,68%. Anggaran dan realisasi Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (f) Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah Tabel V.6 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 107,92% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 17,71%.Anggaran dan realisasi Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 62

63 (g) Retribusi MCK Tabel V.6 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Retribusi MCK adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 138,13% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 44,36%. Anggaran dan realisasi Retribusi MCK TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (3) Retribusi Perizinan Tertentu Tabel V.4 menunjukkan bahwa Realisasi Retribusi Perizinan Tertentu adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 104,84% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 02,68%. Untuk lebih jelasnya, uraian tersebut dapat digambarkan dalam tabel V.7 berikut ini: Tabel V.7 Retribusi Perizinan Tertentu TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan , , ,00 (1,58) 2 Retribusi Izin Gangguan/Keramaian , , ,00 25,09 3 Retribusi Tray ek , , ,00 (33,97) JUMLAH , , ,00 2,68 Realisasi Retribusi Perizinan Tertentu TA 2017 terdiri dari Retribusi Izin Mendirikan Bangunan sebesar Rp ,00, Retribusi Izin Gangguan/Keramaian sebesar Rp ,00, Retribusi Trayek sebesar Rp ,00, sebagaimana digambarkan pada gambar V.7 sebagai berikut: Retribusi Trayek 4% Retribusi Izin Gangguan/Keramai an 30% Retribusi Izin Mendirikan Bangunan 66% Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 63

64 Gambar V.7 Komponen Retribusi Perizinan Tertentu TA 2017 (a) Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Tabel V.7 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Retribusi Izin Mendirikan Bangunan adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 98,50% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 01,58%. Anggaran dan realisasi Izin Mendirikan Bangunan TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Retribusi Izin Gangguan/Keramaian Tabel V.7 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Retribusi Izin Gangguan/Keramaian adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 125,18% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 25,09%. Anggaran dan realisasi Retribusi Izin Gangguan/Keramaian TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Retribusi Trayek Tabel V.7 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Retribusi Trayek adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 93,73% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 33,97%. Anggaran dan realisasi Retribusi Trayek TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. c) Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Tabel V.2 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 100,82% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 112,59%. Uraian lebih rinci terkait realisasi dan anggaran Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dapat dilihat pada tabel V.8 dibawah ini. Tabel V.8 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ No. Keterangan (%) Realisasi Tahun (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi 1 Bagian Laba atas Peny ertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD , , ,00 122,31 2 Bagian Laba atas Peny ertaan Modal pada Perusahaan Milik Sw asta , , ,00 9,62 JUMLAH , , ,00 112,59 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan TA 2017 terdiri dari Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Perusahaan Milik Daerah/BUMD sebesar Rp ,00, dan Bagian Laba Atas Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 64

65 Penyertaan Modal Perusahaan Milik Swasta sebesar Rp ,00, uraian lebih jelasnya adalah sebagai berikut: (1) Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Perusahaan Milik Daerah/BUMD Tabel V.4 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 100,85% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 122,31%. Penyumbang Realisasi Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Perusahaan Milik Daerah/BUMD TA 2017 yang terbesar adalah dari PT Bank Jateng dan yang terkecil adalah dari PD Bhakti Husada, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar V.8 sebagai berikut: PD BKK Kertek 0,84% Perusahaan Daerah Air Minum 11,93% PD. BPR Bank Wonosobo 14,64% PT Bank Jateng 68,14% PD BPR BKK Wonosobo 4,37% PD Bhakti Husada 0,08% Gambar V.8 Komponen Realisasi Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Perusahaan Milik Daerah/BUMD TA 2017 Ulasan lebih lanjut untuk masing-masing komponen realisasi bagia laba atas penyertaan modal Perusahaan Milik Daerah sebagaimana gambar V.8 diatas dapat dilihat pada Tabel V.9 dibawah ini beserta penjelasannya masing-masing. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 65

66 No. Tabel V.9 Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ Realisasi Tahun Keterangan (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi (%) 1 Perusahaan Daerah Air Minum , , ,00 7,68 2 PD. BPR Bank Wonosobo , , ,00 17,04 3 PD BPR BKK Wonosobo , , ,00 33,13 4 PD Bhakti Husada , ,00-100,00 5 PT Bank Jateng , , ,00 296,18 6 PD BKK Kertek , , ,00 (8,30) JUMLAH , , ,00 122,31 (a) Bagian Laba Atas Penyertaan Modal pada PDAM Tabel V.9 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD Perusahaan Daerah Air Minum adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 100,88% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 07,68%. (b) Bagian Laba Atas Penyertaan Modal pada PD. BPR Bank Wonosobo Tabel V.9 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Realisasi Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD PD. BPR Bank Wonosobo adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 102,53% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 17,04%. (c) Bagian Laba Atas Penyertaan Modal pada PD BPR BKK Wonosobo Tabel V.9 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Realisasi Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD PD BPR BKK Wonosobo adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 99,89% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 33,13%. (d) Bagian Laba Atas Penyertaan Modal pada PD Bhakti Husada Tabel V.9 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Realisasi Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD PD Bhakti Husada adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 70,22% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 100,00%, (e) Bagian Laba Atas Penyertaan Modal pada PT. Bank Jateng Tabel V.9 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Realisasi Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD PT Bank Jateng adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 100,59% dari anggaran yang Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 66

67 ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 296,18%. (f) Bagian Laba Atas Penyertaan Modal pada PD BKK Kertek Tabel V.9 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Realisasi Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD PD BKK Kertek adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 102,88% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 08,30%. (2) Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Perusahaan Milik Swasta Tabel V.4 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Swasta adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 100,03% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 09,62%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel V.10 dibawah ini : No. Tabel V.10 Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Swasta TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 PT Tambi , , ,00 10,00 2 PT Bimolukar (Apotik Cahay a) , , ,00 0,48 JUMLAH , , ,00 9,62 Realisasi Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Perusahaan Milik Swasta TA 2017 berasal dari PT. Tambi, dan PT. Bimo Lukar dengan penjelasan dibawah ini: (a) Bagian Laba Atas Penyertaan Modal pada PT. TAMBI Tabel V.10 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Realisasi Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Swasta PT Tambi adalah sebesar Rp ,00sesuai dengan anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 10,00%. (b) Bagian Laba Atas Penyertaan Modal pada PT. Bimo Lukar Tabel V.10 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Realisasi Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Swasta PT Bimolukar (Apotik Cahaya) adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 100,79% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 00,48%. d) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah-LRA Tabel V.2 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 107,98% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 04,91%. Lain-lain Pendapatan Asli Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 67

68 Daerah merupakan PAD dari berbagai sumber yang bersifat tidak tetap/rutin, dengan realisasi selama TA 2017 dan 2016 sebagaimana tabel V.11 pada lampiran V.1. Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah-LRA TA 2017 terdiri dari beberapa komponen dengan penyumbang terbesar adalah dari Pendapatan BLUD yaitu sebesar Rp ,00 sedangkan yang terkecil adalah dari Hasil dari Pengelolaan Dana bergulir yaitu hanya Rp ,00, sedangkan komponen lainnya digambarkan lebih rinci sebagaimana gambar V.9 berikut: Hasil dari Pemanfaatan Kekay aan Daerah 0,27% Pendapatan Dari Pengembalian 0,15% Pendapatan Denda Retribusi 0,42% Pendapatan Denda Pajak 0,08% Pendapatan Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan 0,05% Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGR) 0,01% Penerimaan Jasa Giro 2,78% Hasil Penjualan Aset Daerah y ang Tidak Dipisahkan 0,10% Penerimaan Bunga Deposito 11,71% Pendapatan Lain-lain 1,80% Pendapatan BLUD 82,63% Hasil dari pengelolaan dana bergulir 0,01% Gambar V.9 Komponen Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah TA 2017 (1) Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan Tabel V.11 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 210,39% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 89,20%. Penjelasan terkait Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan dapat dilihat lebih rinci pada Tabel V.12 sebagai berikut: Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 68

69 No. Tabel V.12 Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Pelepasan Hak Atas Tanah , ,00 2 Penjualan Peralatan/Perlengkapan Kantor Tidak Terpakai , ,00-100,00 3 Penjualan Kendaraan Dinas Roda Dua , ,00 4 Penjualan Drum Bekas , , ,00 97,73 5 Penjualan Bahan-bahan Bekas Bangunan , , ,00 (92,65) 6 Inseminasi Buatan , ,00 (100,00) JUMLAH , , ,00 (89,20) (a) Pelepasan Hak Atas Tanah Tabel V.12 diatas menunjukkan realisasi Pelepasan Hak Atas Tanah TA 2017 adalah sebesar Rp00,00, atau tidak dapat terealisasikan dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Pelepasan Hak Atas Tanah Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan stagnan (b) Penjualan Peralatan/Perlengkapan Kantor Tidak Terpakai Tabel V.12 diatas menunjukkan realisasi Penjualan Peralatan/Perlengkapan Kantor Tidak Terpakai TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 10,00 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Penjualan Peralatan/Perlengkapan Kantor Tidak Terpakai Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 100,00 persen (c) Penjualan Kendaraan Dinas Roda Dua Tabel V.12 diatas menunjukkan bahwa Penjualan Kendaraan Dinas Roda Dua TA 2017 tidak dapat terealisasikan dari anggaran yang telah ditetapkan, sama halnya dengan TA 2016 juga tidak dapat direalisasikan. (d) Penjualan Drum Bekas Tabel V.12 diatas menunjukkan realisasi Penjualan Drum Bekas TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 959,21 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Penjualan Drum Bekas Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 97,73 persen (e) Penjualan Bahan-bahan Bekas Bangunan Tabel V.12 diatas menunjukkan realisasi Penjualan Bahan-bahan Bekas Bangunan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 196,20 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Penjualan Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 69

70 Bahan-bahan Bekas Bangunan Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 92,65 persen (f) Inseminasi Buatan Tabel V.12 diatas menunjukkan realisasi Inseminasi Buatan TA 2017 adalah sebesar Rp00,00, atau tidak dapat terealisasikan dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Inseminasi Buatan Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 100,00 persen (2) Penerimaan Jasa Giro Tabel V.11 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Penerimaan Jasa Giro TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 106,72% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Penerimaan Jasa Giro Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 23,84 persen. Penjelasan lebih lanjut berkaitan dengan Penerimaan Jasa Giro dapat dilihat pada tabel V.13 dibawah ini: Tabel V.13 Penerimaan Jasa Giro TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Jasa Giro Kas Daerah , , ,00 (23,96) 2 Jasa Giro Pemegang Kas , , ,00 (1,92) JUMLAH , , ,00 (23,84) (a) Jasa Giro Kas Daerah Tabel V.13 diatas menunjukkan bahwa Penerimaan Jasa Giro Kas Daerah adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 106,24% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 23,96%. (b) Jasa Giro Pemegang Kas Tabel V.13 diatas menunjukkan bahwa Penerimaan Jasa Giro Pemegang Kas adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 297,31% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 01,92%. (3) Pendapatan Bunga Deposito Tabel V.11 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Penerimaan Bunga Deposito TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 142,25% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Penerimaan Bunga Deposito Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 04,64 persen. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 70

71 Uraian lebih lanjut terkait Pendapatan Bunga Deposito dapat dilihat pada tabel V.14 sebagai berikut: Tabel V.14 Penerimaan Bunga Deposito TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Rekening Deposito Pada Bank Jateng , , ,00 52,41 2 Rekening Deposito Pada BRI , , ,00 (63,82) 3 Rekening Deposito Pada BNI , , ,00 (41,09) 4 Rekening Deposito Pada Bank Mandiri ,00 (100,00) JUMLAH , , ,00 (4,64) (a) Rekening Deposito Pada Bank Jateng Tabel V.14 diatas menunjukkan bahwa Penerimaan Rekening Deposito Pada Bank Jateng adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 156,32% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 52,41%. (b) Rekening Deposito Pada BRI Tabel V.14 diatas menunjukkan bahwa Penerimaan Rekening Deposito Pada BRI adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 108,72% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 63,82%. (c) Rekening Deposito Pada BNI 46 Tabel V.14 diatas menunjukkan bahwa Penerimaan Rekening Deposito Pada BNI 46 adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 105,75% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 41,09%. (d) Rekening Deposito Pada Bank Mandiri Tabel V.14 diatas menunjukkan bahwa pada TA 2017 Penerimaan Rekening Deposito Pada Bank Mandiri tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi sedangkan pada TA 2016 terdapat realisasi sebesar Rp ,00. (4) Tuntutan Ganti Rugi Daerah Tabel V.11 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGR) TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 79,36% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGR) Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 09,22 persen. Tuntutan Ganti Rugi Daerah terdiri dari Kerugian Uang dan Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 71

72 Kerugian Barang yang secara lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.15 berikut ini: Tabel V.15 Tuntutan Ganti Kerugian Daerah (TGR) TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Kerugian Uang , , ,00 1,71 2 Kerugian Barang , , ,00 40,66 JUMLAH , , ,00 9,22 (a) Kerugian Uang Tabel V.15 diatas menunjukkan bahwa Kerugian Uang adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 74,58% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 01,71%. (b) Kerugian Barang Tabel V.15 diatas menunjukkan bahwa Kerugian Barang adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 98,46% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 40,66%. (5) Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Tabel V.11 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Pendapatan Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau dapat dikatakan tidak dianggarkan namun terealisasi. Realisasi Pendapatan Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 21,86 persen. Tabel V.16 dibawah ini menggambarkan Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan: ` No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Bidang Pendidikan , ,00 (24,13) 2 Bidang Kesehatan ,00-100,00 3 Bidang Penataan Ruang ,00 (100,00) 4 Bidang Pekerjaan Umum , ,00 (19,36) JUMLAH , ,00 (21,86) (a) Bidang Pendidikan Tabel V.16 diatas menunjukkan realisasi Bidang Pendidikan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau dapat dikatakan tidak dianggarkan namun terealisasi. Realisasi Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 72

73 Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 24,13 persen. (b) Bidang Kesehatan Tabel V.16 diatas menunjukkan realisasi Bidang Kesehatan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau dapat dikatakan tidak dianggarkan namun terealisasi. Realisasi Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 100,00 persen. (c) Bidang Penataan Ruang Tabel V.16 diatas menunjukkan realisasi Bidang Penataan Ruang TA 2017 adalah sebesar Rp00,00, atau dapat dikatakan tidak dianggarkan namun terealisasi. Realisasi Bidang Penataan Ruang Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 100,00 persen. (d) Bidang Pekerjaan Umum Tabel V.16 diatas menunjukkan realisasi Bidang Pekerjaan Umum TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau dapat dikatakan tidak dianggarkan namun terealisasi. Realisasi Bidang Pekerjaan Umum Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 19,36 persen. (6) Pendapatan Denda Pajak Tabel V.11 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Pendapatan Denda Pajak TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau dapat dikatakan tidak dianggarkan namun terealisasi. Realisasi Pendapatan Denda Pajak Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 100,00 persen, atau pada Tahun Anggaran 2016 tidak ada realisasinya. Pendapatan Denda Pajak Sepenuhnya berasal dari Pendapatan Denda Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan. (7) Pendapatan denda Retribusi Tabel V.11 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Pendapatan Denda Retribusi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 107,17% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Pendapatan Denda Retribusi Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 18,58 persen.pendapatan Denda Retribusi sepenuhnya berasal dari Pendapatan Denda Retribusi Jasa Umum. Anggaran dan realisasi Pendapatan denda retribusi TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (8) Pendapatan dari Pengembalian Tabel V.11 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Pendapatan Dari Pengembalian TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 73

74 214,45% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Pendapatan Dari Pengembalian Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 85,85 persen. Pendapatan dari Pengembalian sepenuhnya berasal dari Pendapatan dari Pengembalian Belanja. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (9) Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah Tabel V.11 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 3.482,49% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 100,00 persen, hal tersebut dikarenakan pada TA 2016 Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah dianggarkan dan direalisasikan pada akun Retribusi Pmakaian Kekayaan daerah pada obyek rekening Retribusi Jasa Usaha pada sub rekening Pendapatan Retribusi Daerah pada rekening Pendapatan Asli Daerah. Realisasi Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah sepenuhnya berasal dari sewa. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (10) Pendapatan BLUD Tabel V.11 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Pendapatan BLUD TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 103,80% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00, Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 12,02 persen. Pendapatan BLUD lebih lanjut digambarkan pada tabel V.17 dibawah ini beserta penjelasannya. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Tabel V.17 Pendapatan BLUD TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Pendapatan Jasa Lay anan Umum BLUD , , ,00 12,78 2 Pendapatan BLUD Puskesmas , , ,00 10,46 JUMLAH , , ,00 12,02 (a) Pendapatan Jasa Layanan Umum BLUD Berdasarkan Tabel V.17 diatas realisasi Pendapatan Jasa Layanan Umum BLUD TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 105,00% dari anggaran yang telah ditetapkan,, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 74

75 mengalami kenaikan 12,78%. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Pendapatan BLUD Puskesmas Berdasarkan Tabel V.17 diatas realisasi Pendapatan BLUD Puskesmas TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 101,34% dari anggaran yang telah ditetapkan,, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 10,46%. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (11) Hasil Pengelolaan Dana Bergulir Tabel V.11 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Hasil dari pengelolaan dana bergulir TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 86,50% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Hasil dari pengelolaan dana bergulir Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 19,66 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (12) Pendapatan Lain-lain Tabel V.11 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Pendapatan Lainlain TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 110,81% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Pendapatan Lain-lain Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 44,94 persen. Uraian lebih lanjut terkait Pendapatan Lain-lain dapat dilihat secara lebih rinci pada tabel V.18 dibawah ini: Tabel V.18 Pendapatan Lain-lain TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Sumbangan Pihak Ketiga ,00 (100,00) 2 Pendapatan Lain-lain PAD y ang Sah , , ,00 (44,25) JUMLAH , , ,00 (44,94) (a) Sumbangan Pihak Ketiga Pada TA 2017 Sumbangan Pihak Ketiga baik Anggaran maupun realisasinya tidak ada namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. (b) Pendapatan Lain-lain PAD yang Sah Berdasarkan Tabel V.18 diatas realisasi Pendapatan Lain-lain PAD yang Sah TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 110,81 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Pendapatan Lain-lain PAD yang Sah Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 75

76 dikatakan mengalami penurunan 44,25 persen. Pendapatan lainlain PAD yang sah lebih bersifat insidentil. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. 2) Pendapatan Transfer-LRA Tabel V.1 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Pendapatan Transfer adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 97,85% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 09,66%. Uraian lebih rinci terkait realisasi dan anggaran Pendapatan Transfer dapat dilihat pada tabel V.19 dibawah ini. Tabel V.19 Pendapatan Transfer TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan , , ,00 5,01 2 Transfer Pemerintah Pusat Lainny a , ,00-100,00 3 Transfer Pemerintah Prov insi , , ,00 15,28 JUMLAH , , ,00 9,66 Tabel V.19 menunjukkan bahwa realisasi Pendapatan Transfer terdiri dari Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan, Transfer Pemerintah Pusat Lainnya serta Transfer Pemerintah Provinsi, gambaran terkait realisasi TA 2017 dapat dilihat pada gambar V.10 dibawah ini: Transfer Pemerintah Prov insi Transfer Pemerintah 7,20% Pusat Lainny a 3,60% Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan 89,20% Gambar V.10 Komponen Pendapatan Transfer TA 2017 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 76

77 a) Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan-LRA Tabel V.19 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 97,86% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 04,77%. Uraian lebih rinci terkait realisasi dan anggaran Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan dapat dilihat pada gambar V.11 dibawah ini. Bagi Hasil Pajak 2,20% Dana Alokasi Khusus (DAK) 23,60% Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam 1,26% Dana Alokasi Umum 72,95% Gambar V.11 Komponen Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan TA 2017 Penjelasan untuk masing-masing komponen Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan adalah sebagaimana tabel V.20 sebagai berikut: No. Tabel V.20 Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Bagi Hasil Pajak , , ,00 (4,13) 2 Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Day a Alam , , ,00 10,95 3 Dana Alokasi Umum , , ,00 (1,76) 4 Dana Alokasi Khusus (DAK) , , ,00 34,42 Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik , , ,00 Dana Alokasi Khusus (DAK) Non , , ,00 JUMLAH , , ,00 5,01 (1) Bagi Hasil Pajak Tabel V.20 tersebut diatas menunjukkan realisasi Bagi Hasil Pajak TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 102,62% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Bagi Hasil Pajak Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 04,13 persen. yang dapat dijelaskan dengan tabel V.21 sebagai berikut: Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 77

78 Tabel V.21 Bagi Hasil Pajak TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan , , ,00 (25,97) 2 Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan (PPH) Pasal 25 dan Pasa;l 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Neger , , ,00 18,10 JUMLAH , , ,00 (4,13) (a) Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan Berdasarkan Tabel V.21 diatas realisasi Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 104,95 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 25,97 persen. Pada TA 2017 terdapat penerimaan kurang bayar atas tahun 2015 sebesar Rp ,00 sesuai Peraturan Menteri Keuangan No.144/PMK.07/2017 tentang rincian kurang bayar Dana Bagi Hasil menurut Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan (PPH) Pasal 25 dan Pasa;l 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Berdasarkan Tabel V.21 diatas realisasi Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan (PPH) Pasal 25 dan Pasa;l 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Neger TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 101,18 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan (PPH) Pasal 25 dan Pasa;l 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Neger Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 18,10 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (2) Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam Tabel V.20 tersebut diatas menunjukkan realisasi Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 93,93% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 10,95 persen. Terdapat penerimaan dari kurang bayar atas DBH untuk Kab. WSB TA 2017 berdasar kan Permenkeu Nomor : 144/PMK.07/2017 tentang Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 78

79 rincian kurang bayar dana bagi hasil menurut daerah prop/kab/kota Tahun 2015 yg dialokasikan dlm APBNP TA 2017, Wonosobo mendapat : - DBH Pajak Bumi dan Bangunan Rp ,- - DBH SDA Gas Bumi Rp ,- JUMLAH Rp ,- Kurang bayar tersebut tahun sebelumnya bukan merupakan piutang. Gambar V.11 diatas menunjukkan bahwa Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam merupakan komponen terkecil dari Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan. Penjelasan Lebih Lanjut terkait Bagi Hasil Pajak/Sumber Daya Alam dapat dilihat pada Tabel V.22 sebagai berikut: No. Tabel V.22 Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Bagi Hasil Dari Prov isi Sumber Day a Hutan , , ,00 159,05 2 Bagi Hasil Dari Pungutan Hasil Perikanan , , ,00 16,27 3 Bagi Hasil Dari Pertambangan Miny ak Bumi , , ,00 (16,33) 4 Bagi Hasil Dari Pertambangan Gas Bumi , , ,00 (30,11) 5 Bagi Hasil Dari Pertambangan Panas Bumi , , ,00 239,35 6 Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau , , ,00 11,37 7 Bagi Hasil SDA Pertambangan , , , ,85 JUMLAH , , ,00 10,95 (a) Bagi Hasil Dari Provisi Sumber Daya Hutan Tabel V.22 diatas realisasi Bagi Hasil Dari Provisi Sumber Daya Hutan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 120,54 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Bagi Hasil Dari Provisi Sumber Daya Hutan Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 159,05 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Bagi Hasil Dari Pungutan Hasil Perikanan Tabel V.22 diatas realisasi Bagi Hasil Dari Pungutan Hasil Perikanan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 35,20 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Bagi Hasil Dari Pungutan Hasil Perikanan Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 16,27 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 79

80 (c) Bagi Hasil Dari Pertambangan Minyak Bumi Tabel V.22 diatas realisasi Bagi Hasil Dari Pertambangan Minyak Bumi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 48,24 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Bagi Hasil Dari Pertambangan Minyak Bumi Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 16,33 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Bagi Hasil Dari Pertambangan Gas Bumi Tabel V.22 diatas realisasi Bagi Hasil Dari Pertambangan Gas Bumi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 93,91 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Bagi Hasil Dari Pertambangan Gas Bumi Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 30,11 persen. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 144/PMK.07/2017 tentang Rincian Kurang Bayar Dana Bagi Hasil menurut Daerah yang dialokasikan dalam APBNP 2017, Pemerintah Kabupaten Wonosobo mendapat Rp ,00 atas kurang bayar Tahun Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (e) Bagi Hasil Dari Pertambangan Panas Bumi Tabel V.22 diatas realisasi Bagi Hasil Dari Pertambangan Panas Bumi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 246,12 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Bagi Hasil Dari Pertambangan Panas Bumi Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 239,35 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (f) Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Tabel V.22 diatas realisasi Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,12 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 11,37 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (g) Bagi Hasil SDA Pertambangan Tabel V.22 diatas realisasi Bagi Hasil SDA Pertambangan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 220,92 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Bagi Hasil SDA Pertambangan Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 2.239,85 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (3) Dana Alokasi Umum Tabel V.20 tersebut diatas menunjukkan realisasi Dana Alokasi Umum TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 80

81 anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Dana Alokasi Umum Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 01,76 persen. Gambar V.11 diatas menunjukkan bahwa Dana Alokasi Umum merupakan komponen terbesar dari Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (4) Dana Alokasi Khusus (DAK) Tabel V.20 tersebut diatas menunjukkan realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 91,62% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 25,61 persen.dak terdiri dari DAK Fisik dan DAK non fisik dengan penjelasan lebih lanjut sebagai berikut: (a) Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 91,36% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 34,56 persen. Sebagai gambaran DAK Fisik dapat dilihat lebih lanjut pada tabel V.23 pada lampiran V.1 dengan penjelasan sebagai berikut: i. DAK Bidang Pendidikan Tabel V.23 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi DAK Bidang Pendidikan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 80,00 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi DAK Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 201,70 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. ii. DAK Bidang Kesehatan dan KB Tabel V.23 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi DAK Bidang Kesehatan dan KB TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi DAK Bidang Kesehatan dan KB Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 25,68 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. iii. DAK Bidang Perumahan, Air Minum dan Sanitasi Tabel V.23 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi DAK Bidang Perumahan, Air Minum dan Sanitasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 90,24 % dari anggaran yang Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 81

82 telah ditetapkan. Realisasi DAK Bidang Perumahan, Air Minum dan Sanitasi Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 922,63 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. iv. DAK Bidang Kedaulatan Pangan Tabel V.23 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 DAK Bidang Kedaulatan Pangan tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. v. DAK Bidang Kelautan dan Perikanan Tabel V.23 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 DAK Bidang Kelautan dan Perikanan tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. vi. DAK Bidang Prasarana Pemerintah Daerah Tabel V.23 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 DAK Bidang Prasarana Pemerintah Daerah tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. vii. DAK Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tabel V.23 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 DAK Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. viii. DAK Bidang Transportasi Tabel V.23 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 DAK Bidang Transportasi tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. ix. DAK IPD Tabel V.23 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 DAK IPD tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 82

83 x. DAK Bidang Sarana Prasarana Perdagangan Tabel V.23 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi DAK Bidang Sarana Prasarana Perdagangan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi DAK Bidang Sarana Prasarana Perdagangan Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 20,40 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. xi. DAK Bidang Pertanian Tabel V.23 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi DAK Bidang Pertanian TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 30,00 % dari anggaran yang telah ditetapkan. sedangkan Tahun Anggaran Sebelumnya tidak ada realisasinya. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. xii. DAK Bidang Jalan Tabel V.23 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi DAK Bidang Jalan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 89,01 % dari anggaran yang telah ditetapkan. sedangkan Tahun Anggaran Sebelumnya tidak ada realisasinya. xiii. DAK Bidang Irigasi Tabel V.23 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi DAK Bidang Irigasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 80,00 % dari anggaran yang telah ditetapkan. sedangkan Tahun Anggaran Sebelumnya tidak ada realisasinya. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. xiv. DAK Tambahan Tabel V.23 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi DAK Tambahan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00 % dari anggaran yang telah ditetapkan. sedangkan Tahun Anggaran Sebelumnya tidak ada realisasinya. DAK Tambahan TA 2017 sebesar Rp ,00 DAK Tambahan ini berasal dari pengajuan atas kegiatan DAK Fisik TA 2016 yang telah selesai dilaksanakan tetapi sampai dengan 31 Desember 2016 dana DAK belum ditransfer ke Kas Daerah. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik TA 2017 adalah sebesar Rp ,022,00, atau 91,75% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 20,96 persen. Sebagai gambaran DAK Fisik dapat dilihat lebih lanjut Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 83

84 pada tabel V.24 pada lampiran V.1 dengan penjelasan sebagai berikut: i. DAK Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD Tabel V.24 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi DAK Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,99 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi DAK Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 86,80 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. ii. DAK Tunjangan Profesi Guru Tabel V.24 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi DAK Tunjangan Profesi Guru TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 90,67 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi DAK Tunjangan Profesi Guru Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 15,43 persen. Realisasi TA 2017 kurang dari anggaran karena terdapat guru yang pensiun ataupun pensiun dini, transfer sesuai dengan kebutihan. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. iii. DAK Tambahan Penghasilan Guru Tabel V.24 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi DAK Tambahan Penghasilan Guru TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 56,42 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi DAK Tambahan Penghasilan Guru Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 62,94 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. iv. DAK Bantuan Operasional Kesehatan Tabel V.24 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi DAK Bantuan Operasional Kesehatan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi DAK Bantuan Operasional Kesehatan Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 286,27 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. v. DAK Akreditasi Puskesmas Tabel V.24 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi DAK Akreditasi Puskesmas TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan. sedangkan Tahun Anggaran Sebelumnya tidak ada Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 84

85 realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. vi. DAK Jaminan Persalinan Tabel V.24 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi DAK Jaminan Persalinan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan. sedangkan Tahun Anggaran Sebelumnya tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. vii. DAK Bantuan Operasional KB Tabel V.24 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi DAK Bantuan Operasional KB TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi DAK Bantuan Operasional KB Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 150,86 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. viii. DAK Tunjangan Khusus Guru Tabel V.24 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi DAK Tunjangan Khusus Guru TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,79% dari anggaran yang telah ditetapkan. sedangkan Tahun Anggaran Sebelumnya tidak ada realisasinya, tunjangan tersebut diberikan bagi guru yang bertugas di daerah terpencil. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. ix. DAK Pelayanan Administrasi Kependudukan Tabel V.24 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi DAK Pelayanan Administrasi Kependudukan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan. sedangkan Tahun Anggaran Sebelumnya tidak ada realisasinya. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. b) Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya-LRA Tabel V.19 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Transfer Pemerintah Pusat Lainnya adalah sebesar Rp ,00 atau sesuai dengan anggaran yang ditetapkan, sedangkan pada tahun sebelumnya tidak ada realisasinya. Transfer Pemerintah Pusat Lainnya sepenuhnya berasal dari Dana Insentif daerah dari APBN. c) Transfer Pemerintah Provinsi-LRA Tabel V.19 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Transfer Pemerintah Provinsi adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 96,64% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 13,25%.Transfer Pemerintah Provinsi berasal dari Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dengan penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.25 dibawah ini. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 85

86 Tabel V.25 Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Bagi Hasil Dari Pajak Kendaraan Bermotor , , ,00 17,32 2 Bagi Hasil Dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor , , ,00 15,50 3 Bagi Hasil Dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor , , ,00 20,87 4 Bagi Hasil Dari Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan , , ,00 129,00 5 Bagi Hasil Pajak Rokok , , ,00 10,81 JUMLAH , , ,00 15,28 (1) Bagi Hasil Dari Pajak Kendaraan Bermotor Tabel V.25 diatas menunjukan realisasi Bagi Hasil Dari Pajak Kendaraan Bermotor TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 109,75 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Bagi Hasil Dari Pajak Kendaraan Bermotor Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 17,32 persen. Kenaikan tersebut dikarenakan Nilai Jual Kendaraan Bermotor yang naik. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (2) Bagi Hasil Dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tabel V.25 diatas menunjukan realisasi Bagi Hasil Dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 102,89 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Bagi Hasil Dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 15,50 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (3) Bagi Hasil Dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Tabel V.25 diatas menunjukan realisasi Bagi Hasil Dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 107,11 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Bagi Hasil Dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 20,87 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (4) Bagi Hasil Dari Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan Tabel V.25 diatas menunjukan realisasi Bagi Hasil Dari Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 240,40 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Bagi Hasil Dari Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 86

87 Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 129,00 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (5) Bagi Hasil Pajak Rokok Tabel V.25 diatas menunjukan realisasi Bagi Hasil Pajak Rokok TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 83,53 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Bagi Hasil Pajak Rokok Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 10,81 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. 3) Lain-lain Pendapatan Yang Sah-LRA Tabel V.1 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Lain-Lain Pendapatan Yang Sah adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 98,81% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 52,33%. Uraian lebih rinci terkait realisasi dan anggaran Lain-Lain Pendapatan Yang Sah dapat dilihat pada tabel V.26 dibawah ini. Tabel V.26 Lain-Lain Pendapatan Yang Sah TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Pendapatan Hibah , , ,00 18,14 2 Pendapatan Lainny a , , ,00 34,72 JUMLAH , , ,00 34,35 a) Pendapatan Hibah Tabel V.26 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Pendapatan Hibah adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 110,21% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 22,16%.Pendapatan Hibah dengan penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.27 dibawah ini. Tabel V.27 Pendapatan Hibah TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Pendapatan Hibah Dari Pemerintah , , ,00 12,32 Pendapatan Hibah Dari Badan/Lembaga/Organisasi Sw asta 2 Dalam Negeri , ,00-100,00 JUMLAH , , ,00 22,16 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 87

88 (1) Pendapatan Hibah Dari Pemerintah Tabel V.27 tersebut diatas menunjukkan realisasi Pendapatan Hibah Dari Pemerintah TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 111,20% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Pendapatan Hibah Dari Pemerintah Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 12,32 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (2) Pendapatan Hibah Dari Badan/Lembaga/Organisasi Swasta Dalam Negeri Tabel V.27 tersebut diatas menunjukkan realisasi Pendapatan Hibah Dari Badan/Lembaga/Organisasi Swasta Dalam Negeri TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,07% dari anggaran yang telah ditetapkanyaitu sebesar Rp ,00, sedangkan pada Tahun Anggaran 2016 realisasinya tidak ada. Pendapatan Hibah Dari Badan/Lembaga/Organisasi Swasta Dalam Negeri lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.28 sebagai berikut: No. Tabel V.28 Pendapatan Hibah Dari Badan/Lembaga/Organisasi Swasta Dalam Negeri TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ Realisasi Tahun Keterangan (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi (%) 1 PT. Tirta Inv estama , Aqua Farm , ,00-100,00 3 PT. Geodipa , ,00-100,00 JUMLAH , ,00-100,00 (a) PT. Tirta Investama Dari Tabel V.28 diatas dapat kita lihat bahwa realisasi Pendapatan Hibah Dari Badan/Lembaga/Organisasi Swasta Dalam Negeri dari PT. Tirta Investama TA 2017 adalah sebesar Rp00,00, atau tidak dapat terealisasikan dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pada TA 2016 tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Aqua Farm Dari Tabel V.28 diatas dapat kita lihat bahwa realisasi 28 dari Aqua Farm TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 54,45 % dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pada TA 2016 tidak ada realisasinya. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) PT. Geodipa Dari Tabel V.28 diatas dapat kita lihat bahwa realisasi dari PT. Geodipa TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 112,09 % dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pada TA 2016 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 88

89 tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. b) Pendapatan Lainnya Tabel V.26 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Pendapatan Lainnya adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 98,59% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 53,18%.Pendapatan Lainnya dengan penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.29 dibawah ini. Tabel V.29 Pendapatan Lainnya TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Bantuan Keuangan Dari Prov insi , , ,00 (16,73) 2 Dana Desa Yang Bersumber dari APBN , , ,00 27,62 3 Pendapatan Dana BOS , ,00-100,00 JUMLAH , , ,00 53,18 (1) Bantuan Keuangan Dari Provinsi Tabel V.29 tersebut diatas menunjukkan realisasi Bantuan Keuangan Dari Provinsi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 91,94% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Bantuan Keuangan Dari Provinsi Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 16,73 persen. Rincian berkaitan dengan Bantuan Keuangan dari Provinsi dapat dilihat pada Tabel V.30 sebagaimana lampiran V.1 dengan penjelasan sebagai berikut: (a) FEDEP Tabel V.30 Lampiran V.1 menunjukan realisasi FEDEP TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi FEDEP Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 17,65 persen. (b) TMMD Tabel V.30 Lampiran V.1 menunjukan realisasi TMMD TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi TMMD Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 48,44 persen (c) Profil Daerah Tabel V.30 Lampiran V.1 menunjukan realisasi Profil Daerah TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Profil Daerah Tahun Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 89

90 Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan stagnan (d) Bantuan Sarana Prasarana Tabel V.30 Lampiran V.1 menunjukan realisasi Bantuan Sarana Prasarana TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 91,23 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Bantuan Sarana Prasarana Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 18,30 persen (e) Bantuan Pendidikan Tabel V.30 Lampiran V.1 menunjukan realisasi Bantuan Pendidikan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 94,04 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Bantuan Pendidikan Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 11,51 persen (f) PUS Tabel V.30 Lampiran V.1 menunjukan realisasi PUS TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi PUS Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan stagnan. (g) TKPKD Tabel V.30 Lampiran V.1 menunjukan realisasi TKPKD TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi TKPKD Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan stagnan. (h) GAKY Tabel V.30 Lampiran V.1 menunjukan realisasi GAKY TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi GAKY Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan stagnan. (i) Bantuan Operasional Rintisan Desa Berdikari Tabel V.30 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Bantuan Operasional Rintisan Desa Berdikari tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp47.500,00. (j) Bantuan Operasional Pendampingan KPMD Tabel V.30 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Bantuan Operasional Pendampingan KPMD tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00 (k) Pengembangan Sistem Informasi Desa Dari Tabel V.30 pada lampiran V.1 kita lihat bahwa realisasi dari Pengembangan Sistem Informasi Desa TA 2017 adalah sebesar Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 90

91 Rp ,00, atau 100,00 % dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pada TA 2016 tidak ada realisasinya (2) Dana Desa Yang Bersumber dari APBN Tabel V.29 tersebut diatas menunjukkan realisasi Dana Desa Yang Bersumber dari APBN TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Dana Desa Yang Bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 27,62 persen. (3) Pendapatan Dana BOS Tabel V.29 tersebut diatas menunjukkan realisasi Pendapatan Dana BOS TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,78% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Sedangkan TA 2016 tidak direalisasikan. Mendasari Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 910/106/SJ tentang Petunjuk Teknis Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan Serta Pertanggungjawaban Dana BOS Satuan Pendidikan Negeri Yang Diselenggarakan Oleh Kabupaten/Kota Pada APBD menyebutkan bahwa dana BOS disalurkan dari RKUN ke RKUD Provinsi kemudian langsung ke rekening satuan pendidikan kabupaten/kota tidak melalui RKUD, guna memenuhi pertanggungjawaban daerah, dana BOS dilaporkan dalam Laporan Pertangungjawaban Pelaksanaan APBD. Untuk tahun anggaran 2017 pemerintah kabupaten Wonosobo telah mengacu pada petunjuk teknis tersebut. Pada TA 2016 pendapatan dan belanja BOS belum disajikan dalam LRA, atas sisa kas dana BOS yang masih ada di Satuan Pendidikan TA 2016 di catat sebagai pendapatan pada TA 2017 sesuai surat KSAP No S-92/K-1/KSAP/VIII/2017 tanggal 30 Agustus 2017 Perihal Penyajian Sisa Dana BOS. b. Belanja Belanja Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2017 dapat terealisasi sebesar Rp ,00 atau hanya 83,35% dari anggaran yang telah ditetapkan. jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 03,81%. Belanja Pemerintah Kabupaten Wonosobo Terdiri dari Belanja Operasi, Belanja Modal, dan Belanja Tak Terduga dengan anggaran dan realisasi sebagaimana Tabel V.31 dibawah ini: Tabel V.31 Belanja TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ No. Keterangan Realisasi Tahun (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi (%) 1 Belanja Operasi , , ,00 1,95 2 Belanja Modal , , ,00 10,97 3 Belanja Tak Terduga , , ,00 (46,44) JUMLAH , , ,00 3,67 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 91

92 Komposisi realisasi belanja lebih lanjut dapat dilihat pada gambar V.12 dibawah ini: Belanja Tak Terduga 0,28% Belanja Modal 21,78% Belanja Operasi 77,94% Gambar V.12 Komponen Realisasi Belanja TA 2017 Beberapa hal yang perlu diungkapkan terkait penerbitan SP2D sebagai berikut: 1) Kegiatan Belum dibayar Terdapat satu kegiatan yang belum dibayar sehingga dicatat sebagai hutang belanja dan dianggarkan kembali pada TA 2018 yaitu kegiatan pembangunan/rehabilitasi infrastruktur pedesaan paket pekerjaan aspal jalan tegalgot-kaliwuluh kec. kepil an. CV. ADIPRADANA ABADI Nomor Kontrak 050/631.22/PC/2017 sebesar Rp ,00 hal ini terjadi karena penumpukan pengajuan SPM diakhir tahun anggaran sehingga satu berkas dokumen kelewatan blm diterbitkan SP2D, namun secara personal belanja tersebut telah dibayar kepada pihak ketiga. 2) SP2D belum cair sampai dengan 31 Desember 2017 terdapat 2 SP2D belum cair s/d sebesar Rp ,00 Hal ini terjadi karena dokumen SPM tersebut terdapat kesalahan nilai pajak pada E- billing, dan telah diberitahukan kepada pihak ketiga untuk segera diperbaiki tetapi sampai akhir TA pihak ketiga tidak memperbaikinya sehingga SP2D yang sudah terbit belum dikirim ke Bank Persepsi, sbb : a) Sp2d-04579/LS/ /2017 tanggal kec kalikajar Rp ,00 kegiatan Pembangunan Pagar Tralis Depan Ktr Kec. Kalikajar an. CV. Vinci adinata. b) Sp2d-04584/LS/ /2017 tanggal dikpora Rp ,00 kegiatan Pembangunan senderan SD Negeri 2 Pecekelan AN. CV. Vinci Adinata 3) SP2D Melebihi Pagu Anggaran Terdapat jumlah SP2D yang terbit melebihi jumlah anggaran pada 3 SKPD sebagai berikut. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 92

93 a) Di Kelurahan Kejiwan diterbitkan SP2D Rp ,00 sedangkan Pagu Anggaran Rp ,00 yang ditetapkan sebesar sehingga terdapat selisish sebesar (Rp ,00); b) Di Kelurahan Garung diterbitkan SP2D Rp ,00 sedangkan Pagu Anggaran Rp ,00 yang ditetapkan sebesar sehingga terdapat selisish sebesar (Rp ,00); c) Di Kelurahan Kepil diterbitkan SP2D Rp ,00 sedangkan Pagu Anggaran Rp ,00 sehingga terdapat selisih (Rp ,00), Atas kelebihan SP2D tersebut telah disetor ke kas daerah pada tahun anggaran 2017, realisasi belanja tidak melebihi pagu anggaran. 1) Belanja Operasi Tabel V.31 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Belanja Operasi adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 88,88% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 01,99%. Uraian lebih rinci terkait realisasi dan anggaran Belanja Operasi dapat dilihat pada tabel V.32 dibawah ini. Tabel V.32 Belanja Operasi TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Pegaw ai , , ,00 (4,87) 2 Belanja Barang , , ,00 36,23 3 Hibah , , ,00 (47,01) 4 Bantuan Sosial , , , ,73 JUMLAH , , ,00 1,99 Komposisi Realisasi Belanja Operasi Tahun Anggaran 2017 yang terbesar adalah Belanja Pegawai sementara itu yang terkecil adalah Bantuan sosial untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar V.13 di bawah ini: Hibah 3,70% Bantuan Sosial 0,62% Belanja Barang 30,01% Belanja Pegaw ai 65,67% Gambar V.13 Komponen Realisasi Belanja Operasi TA 2017 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 93

94 a) Belanja Pegawai Tabel V.32 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Belanja Pegawai adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 87,99% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 04,87%.Belanja Pegawai dengan penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.33 pada lampiran V.1 sebagaimana terlampir. (1) Belanja Gaji dan Tunjangan Realisasi Belanja Gaji dan Tunjangan TA 2017 sebagaimana Tabel V.33 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 87,74% dari anggaran yang telah ditetapkanyaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Gaji dan Tunjangan Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 09,95 persen. Lebih lanjut terkait dengan Gaji dan Tunjangan dapat dilihat lebih lanjut pada Tabel V.34 pada lampiran V.1, dan berikut adalah penjelasannya: (a) Gaji Pokok PNS/Uang Representasi Jika diperhatikan Tabel V.34 sebagaimana Lampiran V.1 menunjukan realisasi Gaji Pokok PNS/Uang Representasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 93,06 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Gaji Pokok PNS/Uang Representasi Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 09,58 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Tunjangan Keluarga Jika diperhatikan Tabel V.34 sebagaimana Lampiran V.1 menunjukan realisasi Tunjangan Keluarga TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 64,17 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Tunjangan Keluarga Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 09,77 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Tunjangan Jabatan Jika diperhatikan Tabel V.34 sebagaimana Lampiran V.1 menunjukan realisasi Tunjangan Jabatan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 85,11 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Tunjangan Jabatan Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 09,95 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Tunjangan Fungsional Jika diperhatikan Tabel V.34 sebagaimana Lampiran V.1 menunjukan realisasi Tunjangan Fungsional TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 95,50 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Tunjangan Fungsional Tahun Anggaran Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 94

95 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 10,53 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (e) Tunjangan Fungsional Umum Jika diperhatikan Tabel V.34 sebagaimana Lampiran V.1 menunjukan realisasi Tunjangan Fungsional Umum TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 88,62 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Tunjangan Fungsional Umum Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 12,27 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (f) Tunjangan Beras Jika diperhatikan Tabel V.34 sebagaimana Lampiran V.1 menunjukan realisasi Tunjangan Beras TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 70,05 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Tunjangan Beras Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 10,55 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (g) Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus Jika diperhatikan Tabel V.34 sebagaimana Lampiran V.1 menunjukan realisasi Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 39,51 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 51,81 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (h) Pembulatan Gaji Jika diperhatikan Tabel V.34 sebagaimana Lampiran V.1 menunjukan realisasi Pembulatan Gaji TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 51,08 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Pembulatan Gaji Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 06,29 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (i) Iuran Asuransi Kesehatan Jika diperhatikan Tabel V.34 sebagaimana Lampiran V.1 menunjukan realisasi Iuran Asuransi Kesehatan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 68,25 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Iuran Asuransi Kesehatan Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 09,46 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 95

96 (j) Uang Paket Jika diperhatikan Tabel V.34 sebagaimana Lampiran V.1 menunjukan realisasi Uang Paket TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,82 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Uang Paket Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 04,40 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (k) Tunjangan Panitia Musyawarah Jika diperhatikan Tabel V.34 sebagaimana Lampiran V.1 menunjukan realisasi Tunjangan Panitia Musyawarah TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 83,60 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Tunjangan Panitia Musyawarah Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 02,27 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (l) Tunjangan Komisi Jika diperhatikan Tabel V.34 sebagaimana Lampiran V.1 menunjukan realisasi Tunjangan Komisi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 77,15 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Tunjangan Komisi Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 04,27 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (m) Tunjangan Panitia Anggaran Jika diperhatikan Tabel V.34 sebagaimana Lampiran V.1 menunjukan realisasi Tunjangan Panitia Anggaran TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 95,40 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Tunjangan Panitia Anggaran Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 04,13 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (n) Tunjangan Badan Kehormatan Jika diperhatikan Tabel V.34 sebagaimana Lampiran V.1 menunjukan realisasi Tunjangan Badan Kehormatan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 78,18 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Tunjangan Badan Kehormatan Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 0,003 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (o) Tunjangan Alat Kelengkapan Lainnya Jika diperhatikan Tabel V.34 sebagaimana Lampiran V.1 menunjukan realisasi Tunjangan Alat Kelengkapan Lainnya TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 22,52 % dari anggaran Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 96

97 yang telah ditetapkan. Realisasi Tunjangan Alat Kelengkapan Lainnya Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 36,37 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (p) Tunjangan Perumahan Jika diperhatikan Tabel V.34 sebagaimana Lampiran V.1 menunjukan realisasi Tunjangan Perumahan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,94 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Tunjangan Perumahan Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 24,52 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (q) Uang Jasa Pengabdian Jika diperhatikan Tabel V.34 sebagaimana Lampiran V.1 menunjukan realisasi Uang Jasa Pengabdian TA 2017 adalah sebesar Rp00,00, atau tidak dapat terealisasikan dari anggaran yang telah ditetapkan. sedangkan pada Tahun Anggaran Sebelumnya terealisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (r) Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD Jika diperhatikan Tabel V.34 sebagaimana Lampiran V.1 menunjukan realisasi Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 90,95 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 22,65 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (s) Tunjangan Profesi guru Jika diperhatikan Tabel V.34 sebagaimana Lampiran V.1 menunjukan realisasi Tunjangan Profesi guru TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 88,55 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Tunjangan Profesi guru Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 11,60 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (t) Iuran Asuransi Kecelakaan Kerja dan Kematian Jika diperhatikan Tabel V.34 sebagaimana Lampiran V.1 menunjukan realisasi Iuran Asuransi Kecelakaan Kerja dan Kematian TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 59,14 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Iuran Asuransi Kecelakaan Kerja dan Kematian Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 97

98 dikatakan mengalami penurunan 09,09 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (u) Tunjangan Khusus Guru Jika diperhatikan Tabel V.34 sebagaimana Lampiran V.1 menunjukan realisasi Tunjangan Khusus Guru TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,80 % dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan Tahun Anggaran Sebelumnya tidak ada realisasinya. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (v) Tunjangan Transportasi Jika diperhatikan Tabel V.34 sebagaimana Lampiran V.1 menunjukan realisasi Tunjangan Transportasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 61,96 % dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan Tahun Anggaran Sebelumnya tidak ada realisasinya. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (2) Belanja Tambahan Penghasilan PNS Realisasi Belanja Tambahan Penghasilan PNS TA 2017 sebagaimana Tabel V.33 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 86,45% dari anggaran yang telah ditetapkanyaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Tambahan Penghasilan PNS Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 22,79 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (3) Belanja Penerimaan lainnya Pimpinan dan anggota DPRD serta KDH/WKDH Realisasi Belanja Penerimaan lainnya Pimpinan dan anggota DPRD serta KDH/WKDH TA 2017 sebagaimana Tabel V.33 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 89,04% dari anggaran yang telah ditetapkanyaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Penerimaan lainnya Pimpinan dan anggota DPRD serta KDH/WKDH Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 25,53 persen. Untuk lebih jelasnya Belanja Penerimaan lainnya Pimpinan dan anggota DPRD serta KDH/WKDH dapat dilihat pada Tabel V.35 sebagai berikut: Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 98

99 No. Tabel V.35 Belanja Penerimaan lainnya Pimpinan dan anggota DPRD serta KDH/WKDH TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ Realisasi Tahun Keterangan (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi (%) 1 Tunjangan Komunikasi Intensif Pimpinan dan Anggota DPRD , , ,00 21,26 2 Belanja Penunjang Operasional KDH/WKDH , , ,00 1,12 3 Tunjangan Reses , ,00-100,00 JUMLAH , , ,00 25,53 (a) Tunjangan Komunikasi Intensif Pimpinan dan Anggota DPRD Berdasarkan Tabel V.35 diatas realisasi Tunjangan Komunikasi Intensif Pimpinan dan Anggota DPRD TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 90,68 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Tunjangan Komunikasi Intensif Pimpinan dan Anggota DPRD Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 21,26 persen. Pembayaran Tunjangan Komunikasi Intensif Pimpinan dan Anggota DPRD adalah sebagai berikut: i. Pembayaran tunjangan Komunikasi Intensif pimpinan dan anggota DPRD berdasar PP Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan aministratrif Pimpinan dan Anggota DPRD bahwa TKI DPRD dibayar berdasarkan kemampuan Keuda kategori tinggi, Sedang dan Rendah. ii. Pengelompokan kemampuan keuangan daerah dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2017 mnyebutkan bahwa KKD dihitunga berdasarkan besaran pendapatan umum daerah dikurangi belanja pegawai ASN, berdasarkan perhitungan tersebut Wonosobo masuk kategori SEDANG, TKI dibayarkan sesuai kategori tersebut selama 3 bulan September sampai dengan Nopember 2017 sejumlah Rp ,00-PPh21 Rp ,00 Netto yang diterima DPRD Rp ,00 iii. Kemudian unsur-unsur belanja pegawai menurut Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor /7807/SJ tgl 2 Nop 2017 yaitu termasuk tunjangan profesi guru (TPG) yg didaerah nilainya cukup besar, pada point (8 huruf c) Kategori KKD Kab. Wonosobo RENDAH iv. Dari peraturan tersebut diatas KKD kabupaten Wonosobo turun dari Sedang ke rendah sehingga kelebihan bayar sejumlah Rp ,00, sampai dengan akhit TA 2017 telah dikembalikan sejumlah Rp ,00 sisa Rp ,00 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 99

100 (b) Belanja Penunjang Operasional KDH/WKDH Berdasarkan Tabel V.35 diatas realisasi Belanja Penunjang Operasional KDH/WKDH TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00 % dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Penunjang Operasional KDH/WKDH Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 01,12 persen. (c) Tunjangan Reses Berdasarkan Tabel V.35 diatas bahwa realisasi dari Tunjangan Reses TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 60,00 % dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pada TA 2016 tidak ada realisasinya (4) Insentif Pemungutan Pajak Daerah Realisasi Insentif Pemungutan Pajak Daerah TA 2017 sebagaimana Tabel V.33 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 89,95% dari anggaran yang telah ditetapkanyaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Insentif Pemungutan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 02,59 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (5) Insentif Pemungutan Retribusi Daerah Realisasi Insentif Pemungutan Retribusi Daerah TA 2017 sebagaimana Tabel V.33 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 60,13% dari anggaran yang telah ditetapkanyaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Insentif Pemungutan Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 13,13 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (6) Honorarium PNS Realisasi Honorarium PNS TA 2017 sebagaimana Tabel V.33 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 92,18% dari anggaran yang telah ditetapkanyaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Honorarium PNS Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 22,41 persen..honorarium PNS lebih lanjut secara rinci dapat dilihat pada tabel V.36 pada Lampiran V.1 dengan penjelasan sebagai berikut: (a) Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Jika diperhatikan Tabel V.36 sebagaimana Lampiran V.1, realisasi Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 90,73% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 100

101 kenaikan 33,66 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Honorarium Tim/ Pejabat Pengadaan Barang Dan Jasa Jika diperhatikan Tabel V.36 sebagaimana Lampiran V.1, realisasi Honorarium Tim/ Pejabat Pengadaan Barang Dan Jasa TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 84,87% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Honorarium Tim/ Pejabat Pengadaan Barang Dan Jasa Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 89,06 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Honorarium Pengelola Uang dan Penatausahaan Keuangan Jika diperhatikan Tabel V.36 sebagaimana Lampiran V.1, realisasi Honorarium Pengelola Uang dan Penatausahaan Keuangan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 94,87% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Honorarium Pengelola Uang dan Penatausahaan Keuangan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 19,23 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Honorarium Pengelola Inventaris Barang Jika diperhatikan Tabel V.36 sebagaimana Lampiran V.1, realisasi Honorarium Pengelola Inventaris Barang TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Honorarium Pengelola Inventaris Barang Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 44,00 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (e) Honorarium koordinator/ Operator Jika diperhatikan Tabel V.36 sebagaimana Lampiran V.1, realisasi Honorarium koordinator/ Operator TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,08% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Honorarium koordinator/ Operator Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 04,75 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (f) Honorarium Tim Angka Kredit Jika diperhatikan Tabel V.36 sebagaimana Lampiran V.1, realisasi Honorarium Tim Angka Kredit TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,81% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Honorarium Tim Angka Kredit Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 216,06 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 101

102 (g) Honorarium PLT Jika diperhatikan Tabel V.36 sebagaimana Lampiran V.1, realisasi Honorarium PLT TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,74% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Honorarium PLT Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 84,31 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (h) Honorarium Petugas Piket Jika diperhatikan Tabel V.36 sebagaimana Lampiran V.1, realisasi Honorarium Petugas Piket TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,52% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Honorarium Petugas Piket Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 07,97 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (i) Honorarium Sidang Tim Jika diperhatikan Tabel V.36 sebagaimana Lampiran V.1, realisasi Honorarium Sidang Tim TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 91,29% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Honorarium Sidang Tim Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 20,98 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (j) Honorarium Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan Jika diperhatikan Tabel V.36 sebagaimana Lampiran V.1, realisasi Honorarium Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 87,65% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Honorarium Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 57,89 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (k) Honorarium Kepanitiaan Jika diperhatikan Tabel V.36 sebagaimana Lampiran V.1, realisasi Honorarium Kepanitiaan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 94,54% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Honorarium Kepanitiaan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 07,18 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (7) Honorarium Non PNS Realisasi Honorarium Non PNS TA 2017 sebagaimana Tabel V.33 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 89,66% dari Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 102

103 anggaran yang telah ditetapkanyaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Honorarium Non PNS Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 195,18 persen. Honorarium Non PNS lebih rinci dapat dijelaskan pada Tabel V.37 sebagai berikut: Tabel V.37 Honorarium Non PNS TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Honorarium Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber , , ,00 471,67 2 Honorarium Pegaw ai Honorer/Tidak Tetap , , ,00 185,17 3 Honorarium pengurus organisasi/kelembagaan , , ,00 307,44 4 Honorarium petugas piket , , ,00 99,35 5 Intensif Penjaga Bendung, Petugas PMK dan Petugas Lainy a , , ,00 40,15 6 Honorarium Petugas Laboratorium , , ,00 114,74 JUMLAH , , ,00 195,18 (a) Honorarium Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber Berdasarkan Tabel V.37 diatas realisasi Honorarium Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 82,45% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Honorarium Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 471,67 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Honorarium Pegawai Honorer/Tidak Tetap Berdasarkan Tabel V.37 diatas realisasi Honorarium Pegawai Honorer/Tidak Tetap TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 90,31% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Honorarium Pegawai Honorer/Tidak Tetap Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 185,17 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Honorarium pengurus organisasi/kelembagaan Berdasarkan Tabel V.37 diatas realisasi Honorarium pengurus organisasi/kelembagaan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,43% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Honorarium pengurus organisasi/kelembagaan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 307,44 persen, Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 103

104 Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Honorarium petugas piket Berdasarkan Tabel V.37 diatas realisasi Honorarium petugas piket TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 95,63% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Honorarium petugas piket Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 99,35 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (e) Intensif Penjaga Bendung, Petugas PMK dan Petugas Lainya Berdasarkan Tabel V.37 diatas realisasi Intensif Penjaga Bendung, Petugas PMK dan Petugas Lainya TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 91,00% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Intensif Penjaga Bendung, Petugas PMK dan Petugas Lainya Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 40,15 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (f) Honorarium Petugas Laboratorium Berdasarkan Tabel V.37 diatas realisasi Honorarium Petugas Laboratorium TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Honorarium Petugas Laboratorium Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 114,74 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (8) Uang Lembur Realisasi Uang Lembur TA 2017 sebagaimana Tabel V.33 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 88,28% dari anggaran yang telah ditetapkanyaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Uang Lembur Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 31,08 persen. Uang Lembur terdiri dari Uang Lembur PNS dan Uang Lembur Non PNS dengan realisasi dan anggaran sebagaimana Tabel V.38 dibawah ini: Tabel V.38 Uang Lembur TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Uang Lembur PNS , , ,00 28,61 2 Uang Lembur Non PNS , , ,00 99,87 JUMLAH , , ,00 31,08 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 104

105 (a) Uang Lembur PNS Berdasarkan Tabel V.38 diatas realisasi Uang Lembur PNS TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 88,10% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Uang Lembur PNS Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 28,61 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Uang Lembur Non PNS Berdasarkan Tabel V.38 diatas realisasi Uang Lembur Non PNS TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 91,77% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Uang Lembur Non PNS Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 99,87 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (9) Belanja Pegawai Dana BOS Tabel V.33 Lampiran V.1 Menunjukkan realisasi Belanja Pegawai Dana BOS TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,47% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pada Tahun Anggaran 2016 realisasinya tidak ada. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Mendasari Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 910/106/SJ tentang Petunjuk Teknis Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan Serta Pertanggungjawaban Dana BOS Satuan Pendidikan Negeri Yang Diselenggarakan Oleh Kabupaten/Kota Pada APBD menyebutkan bahwa dana BOS disalurkan dari RKUN ke RKUD Provinsi kemudian langsung ke rekening satuan pendidikan kabupaten/kota tidak melalui RKUD, guna memenuhi pertanggungjawaban daerah, dana BOS dilaporkan dalam Laporan Pertangungjawaban Pelaksanaan APBD. Untuk tahun anggaran 2017 pemerintah kabupaten Wonosobo telah mengacu pada petunjuk teknis tersebut. Pada TA 2016 pendapatan dan belanja BOS belum disajikan dalam LRA, atas sisa kas dana BOS yang masih ada di Satuan Pendidikan TA 2016 di catat sebagai pendapatan pada TA 2017 sesuai surat KSAP No S-92/K-1/KSAP/VIII/2017 tanggal 30 Agustus 2017 Perihal Penyajian Sisa Dana BOS. (10) Uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat Realisasi Uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat TA 2017 sebagaimana Tabel V.33 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,95% dari anggaran yang telah ditetapkanyaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 58,39 persen. Penjelasan lebih lanjut terkait Uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat dapat dilihat pada tabel V.39 sebagai berikut: Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 105

106 No. Tabel V.39 Uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga , ,00-100,00 2 Uang untuk diberikan kepada Masy arakat , , ,00 (66,61) JUMLAH , , ,00 (58,39) (a) Uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga Tabel V.39 diatas menunjukan realisasi Uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,45 % dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan Tahun Anggaran Sebelumnya tidak ada realisasinya.anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Uang untuk diberikan kepada Masyarakat Berdasarkan Tabel V.39 diatas realisasi Uang untuk diberikan kepada Masyarakat TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,59% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Uang untuk diberikan kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 66,61 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (11) Belanja Pegawai BLUD Realisasi Belanja Pegawai BLUD TA 2017 sebagaimana Tabel V.33 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 95,23% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Pegawai BLUD Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 33,18 persen. Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai BLUD dapat dilihat sebagaimana Tabel V.40 sebagai berikut: Tabel V.40 Belanja Pegawai BLUD TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Pegaw ai BLUD Rumah Sakit , , ,00 60,74 2 Belanja Pegaw ai BLUD Puskesmas , , ,00 35,08 JUMLAH , , ,00 49,66 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 106

107 (a) Belanja Pegawai BLUD Rumah Sakit Berdasarkan Tabel V.40 diatas realisasi Belanja Pegawai BLUD Rumah Sakit TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 93,53% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Pegawai BLUD Rumah Sakit Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 60,74 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Pegawai BLUD Puskesmas Berdasarkan Tabel V.40 diatas realisasi Belanja Pegawai BLUD Puskesmas TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,02% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Pegawai BLUD Puskesmas Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 35,08 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. b) Belanja Barang Tabel V.32 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Belanja Barang adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 90,10% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 36,23%.Belanja Barang dengan penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.33 pada lampiran V.1 sebagaimana terlampir. dengan penjelasan sebagai berikut: (1) Belanja Bahan Pakai Habis Realisasi Belanja Bahan Pakai Habis TA 2017 sebagaimana Tabel V.41 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 95,27% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Bahan Pakai Habis Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 25,31 persen. Belanja Bahan Pakai Habis secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel V.42 Lampiran V.1 dengan masing-masing penjelasan sebagai berikut: (a) Belanja Alat Tulis Kantor Tabel V.42 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Alat Tulis Kantor TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,29% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Alat Tulis Kantor Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 16,08 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Dokumen/Administrasi Tender Menurut Tabel V.42 pada lampiran V.1 bahwa realisasi Belanja Dokumen/Administrasi Tender TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,97 % dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pada TA 2016 tidak ada realisasinya. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 107

108 Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Alat Listrik Dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering) Tabel V.42 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Alat Listrik Dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering) TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 92,52% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Alat Listrik Dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering) Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 11,04 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Belanja Perangko, Materai Dan Benda Pos Lainnya Tabel V.42 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Perangko, Materai Dan Benda Pos Lainnya TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 88,72% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Perangko, Materai Dan Benda Pos Lainnya Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 21,62 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (e) Belanja Peralatan Kebersihan Dan Bahan Pembersih Tabel V.42 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Peralatan Kebersihan Dan Bahan Pembersih TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,39% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Peralatan Kebersihan Dan Bahan Pembersih Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 22,96 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (f) Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas Tabel V.42 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 87,42% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 46,39 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (g) Belanja Pengisian Tabung Gas Tabel V.42 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Pengisian Tabung Gas TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 40,81% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Pengisian Tabung Gas Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 21,40 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 108

109 (h) Belanja Pengisian Tabung Pemadam Kebakaran Tabel V.42 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Pengisian Tabung Pemadam Kebakaran tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp8.075,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (i) Belanja Bahan dan Alat olah Raga Tabel V.42 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Bahan dan Alat olah Raga TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Bahan dan Alat olah Raga Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 93,73 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (j) Belanja Bahan dan Alat Keperluan Kantor Tabel V.42 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Bahan dan Alat Keperluan Kantor TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 92,38% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Bahan dan Alat Keperluan Kantor Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 61,74 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (k) Belanja Dekorasi Dokumentasi dan Publikasi (Iklan, Spanduk dan Lain-lain) Tabel V.42 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Dekorasi Dokumentasi dan Publikasi (Iklan, Spanduk dan Lainlain) TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 96,93% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Dekorasi Dokumentasi dan Publikasi (Iklan, Spanduk dan Lain-lain) Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 59,71 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (2) Belanja Bahan/Material Realisasi Belanja Bahan/Material TA 2017 sebagaimana Tabel V.41 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 94,93% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Bahan/Material Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 07,35 persen. Rincian Belanja Bahan/Material dapat dilihat pada tabel V.43 Lampiran V.1 dengan penjelasan sebagai berikut: (a) Belanja Bahan Baku Bangunan Berdasarkan Tabel V.43 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Bahan Baku Bangunan TA 2017 adalah sebesar Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 109

110 Rp ,00, atau 97,63% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Bahan Baku Bangunan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 23,47 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Bahan/Bibit Tanaman Berdasarkan Tabel V.43 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Bahan/Bibit Tanaman TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,04% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Bahan/Bibit Tanaman Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 69,19 persen.anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Bibit Ternak Berdasarkan Tabel V.43 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Bibit Ternak TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,39% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Bibit Ternak Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 32,84 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Belanja Bahan Obat-Obatan Berdasarkan Tabel V.43 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Bahan Obat-Obatan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,14% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Bahan Obat-Obatan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 12,54 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (e) Belanja Bahan Kimia Berdasarkan Tabel V.43 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Bahan Kimia TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,96% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Bahan Kimia Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 02,97 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (f) Belanja Bahan dan Alat Perlengkapan Kegiatan Berdasarkan Tabel V.43 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Bahan dan Alat Perlengkapan Kegiatan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 85,89% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Bahan dan Alat Perlengkapan Kegiatan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 23,12 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 110

111 (g) Belanja Bahan Praktek Berdasarkan Tabel V.43 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Bahan Praktek TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 95,57% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Bahan Praktek Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 22,46 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (h) Belanja Bahan Pengumuman dan Sejenisnya Berdasarkan Tabel V.43 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Bahan Pengumuman dan Sejenisnya TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Bahan Pengumuman dan Sejenisnya Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 05,73 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (i) Belanja Bahan Percontohan/ Alat Peraga/ Sampel Berdasarkan Tabel V.43 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Bahan Percontohan/ Alat Peraga/ Sampel TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Bahan Percontohan/ Alat Peraga/ Sampel Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 97,91 persen.. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (j) Belanja Bahan Sarana Belajar Mengajar Berdasarkan Tabel V.43 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Bahan Sarana Belajar Mengajar TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Bahan Sarana Belajar Mengajar Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 282,50 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (k) Belanja Bahan Jaringan dan Instalasi Berdasarkan Tabel V.43 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Bahan Jaringan dan Instalasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,16% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Bahan Jaringan dan Instalasi Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 772,51 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (l) Belanja Bahan dan Alat Rumah Tangga Berdasarkan Tabel V.43 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Bahan dan Alat Rumah Tangga TA 2017 adalah sebesar Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 111

112 Rp ,00, atau 30,78% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Bahan dan Alat Rumah Tangga Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 77,85 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (m) Belanja Bahan dan Alat Pertanian Berdasarkan Tabel V.43 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Bahan dan Alat Pertanian TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 61,85% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Bahan dan Alat Pertanian Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 24,63 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (n) Belanja Pakan Ternak Berdasarkan Tabel V.43 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Pakan Ternak TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,52% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Pakan Ternak Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 526,38 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (o) Belanja Bahan Kenang-kenangan/Hadiah (Prasasti/Piagam/Piala/Plakat dll) Berdasarkan Tabel V.43 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Bahan Kenang-kenangan/Hadiah (Prasasti/Piagam/Piala/Plakat dll) TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 93,26% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Bahan Kenangkenangan/Hadiah (Prasasti/Piagam/Piala/Plakat dll) Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 51,52 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (p) Belanja Bahan dan Alat Kesehatan Berdasarkan Tabel V.43 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Bahan dan Alat Kesehatan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Bahan dan Alat Kesehatan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 32,04 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (3) Belanja Jasa Kantor Realisasi Belanja Jasa Kantor TA 2017 sebagaimana Tabel V.41 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 76,39% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 112

113 Realisasi Belanja Jasa Kantor Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 30,15 persen. Rincian Belanja Jasa Kantor lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel V.44 lampiran V.1 dengan penjelasan sebagai berikut: (a) Belanja Telepon Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Telepon TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 79,08% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Telepon Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 18,34 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Air Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Air TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 79,01% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Air Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 19,36 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Listrik Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Listrik TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 82,94% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Listrik Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 04,08 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Belanja Jasa Pengumuman Lelang/Pemenang Lelang Menurut Tabel V.44 pada lampiran V.1 bahwa realisasi Belanja Jasa Pengumuman Lelang/Pemenang Lelang TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00 % dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pada TA 2016 tidak ada realisasinya. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (e) Belanja Surat Kabar/Majalah Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Surat Kabar/Majalah TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 90,91% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Surat Kabar/Majalah Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 06,38 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (f) Belanja Kawat/Faksimili/Internet/Intranet/TV Kabel/TV Satelit Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Kawat/Faksimili/Internet/Intranet/TV Kabel/TV Satelit TA 2017 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 113

114 adalah sebesar Rp ,00, atau 88,68% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Kawat/Faksimili/Internet/Intranet/TV Kabel/TV Satelit Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 35,92 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (g) Belanja Paket/Pengiriman Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Paket/Pengiriman TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 52,58% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Paket/Pengiriman Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 64,79 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (h) Belanja Sertifikasi Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Sertifikasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 41,18% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Sertifikasi Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 41,61 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (i) Belanja Jasa Tenaga ahli/ Instruktur/Narasumber Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Jasa Tenaga ahli/ Instruktur/Narasumber TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 93,15% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Jasa Tenaga ahli/ Instruktur/Narasumber Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 04,89 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (j) Belanja Pajak Penerangan jalam Umum (PPJU) Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Pajak Penerangan jalam Umum (PPJU) TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 31,45% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Pajak Penerangan jalam Umum (PPJU) Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 07,08 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (k) Belanja Air Time Radio Swasta Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Air Time Radio Swasta TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Air Time Radio Swasta Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 114

115 dikatakan mengalami kenaikan 22,41 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (l) Belanja Jasa Perawatan dan Pengobatan Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Jasa Perawatan dan Pengobatan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 91,27% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Jasa Perawatan dan Pengobatan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 65,67 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (m) Belanja jasa General Chek Up Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja jasa General Chek Up TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 22,82% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja jasa General Chek Up Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 59,51 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (n) Belanja Uang saku kegiatan/rapat Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Uang saku kegiatan/rapat TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 94,78% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Uang saku kegiatan/rapat Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 48,83 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (o) Belanja Retribusi Kebersihan kota Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Retribusi Kebersihan kota TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 41,59% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Retribusi Kebersihan kota Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 02,13 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (p) Belanja Jasa PHL/Penjaga malam/petugas Kebersihan/Ketertiban Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Jasa PHL/Penjaga malam/petugas Kebersihan/Ketertiban TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 96,23% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Jasa PHL/Penjaga malam/petugas Kebersihan/Ketertiban Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 09,88 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 115

116 (q) Belanja Pajak Bumi dan Bangunan Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Pajak Bumi dan Bangunan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 26,23% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Pajak Bumi dan Bangunan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 34,03 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Atas tanah pemda yang digunakan untuk operasional pemda masih dibebani PBB yaitu : - Dinkes Rp ,00 - Humas-umum Rp ,00 - Setwan Rp ,00 (r) Belanja Upah Tenaga/Tukang/Pekerja/Operator/Petugas Pelaksana Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Upah Tenaga/Tukang/Pekerja/Operator/Petugas Pelaksana TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 93,69% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Upah Tenaga/Tukang/Pekerja/Operator/Petugas Pelaksana Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 15,83 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (s) Belanja Jasa service dan Penggantian komponen Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Jasa service dan Penggantian komponen TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 92,39% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Jasa service dan Penggantian komponen Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 04,90 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (t) Belanja Propaganda, Penerangan dan publikasi Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Propaganda, Penerangan dan publikasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 94,09% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Propaganda, Penerangan dan publikasi Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 22,80 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (u) Belanja Perawatan Alat Kesehatan dan Laboratorium Tabel V.44 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Perawatan Alat Kesehatan dan Laboratorium tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp1.875,00, Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 116

117 Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (v) Belanja Jasa Pelayanan umum Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Jasa Pelayanan umum TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 93,85% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Jasa Pelayanan umum Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 09,84 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (w) Belanja Jasa Pelayanan Medis Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Jasa Pelayanan Medis TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 91,73% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Jasa Pelayanan Medis Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 303,48 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (x) Belanja Jasa Biro Perjalanan Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Jasa Biro Perjalanan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,94% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Jasa Biro Perjalanan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 21,57 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (y) Belanja Jasa/Pengadaan/Pemeliharaan/Penyesuaian Sistem Aplikasi Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Jasa/Pengadaan/Pemeliharaan/Penyesuaian Sistem Aplikasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,28% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Jasa/Pengadaan/Pemeliharaan/Penyesuaian Sistem Aplikasi Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 04,75 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (z) Belanja Iuran kepesertaan Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Iuran kepesertaan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 94,82% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Iuran kepesertaan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 37,28 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 117

118 (aa) Belanja stimulan pembangunan Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja stimulan pembangunan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,76% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja stimulan pembangunan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 251,80 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (bb) Belanja Jasa Pihak Ketiga Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Jasa Pihak Ketiga TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 86,19% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Jasa Pihak Ketiga Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 32,45 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (cc) Belanja Jasa Laboratorium Kesehatan Hewan Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Jasa Laboratorium Kesehatan Hewan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Jasa Laboratorium Kesehatan Hewan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 57,69 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (dd) Belanja Jasa administrasi Perijinan Penyiaran Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Jasa administrasi Perijinan Penyiaran TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 89,59% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Jasa administrasi Perijinan Penyiaran Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan stagnan. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (ee) Belanja Jasa administrasi Perijinan Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Jasa administrasi Perijinan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 80,00% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Jasa administrasi Perijinan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 77,78 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (ff) Belanja Jasa Tenaga Wiyata Bhakti Tenaga Pendidik/Kependidikan Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Jasa Tenaga Wiyata Bhakti Tenaga Pendidik/Kependidikan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,98% dari anggaran Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 118

119 yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Jasa Tenaga Wiyata Bhakti Tenaga Pendidik/Kependidikan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 26,25 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (gg) Belanja Jasa Tenaga Kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Jasa Tenaga Kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,88% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Jasa Tenaga Kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 56,32 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (hh) Belanja Jasa Tenaga Kelembagaan Pemberdayaan Perempuan Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Jasa Tenaga Kelembagaan Pemberdayaan Perempuan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,93% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Jasa Tenaga Kelembagaan Pemberdayaan Perempuan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 145,81 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (ii) Belanja Jasa Pengurus Organisasi Kemasyarakatan Menurut Tabel V.44 pada lampiran V.1 bahwa realisasi Belanja Jasa Pengurus Organisasi Kemasyarakatan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00 % dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pada TA 2016 tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (jj) Belanja jasa hiburan/kesenian Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja jasa hiburan/kesenian TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,83% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja jasa hiburan/kesenian Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 204,46 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (kk) Belanja jasa pengelolaan LPPL Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja jasa pengelolaan LPPL TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,29% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja jasa pengelolaan LPPL Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 21,18 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 119

120 (ll) Belanja Jasa Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Berdasarkan Tabel V.44 pada lampiran V.1, realisasi Belanja Jasa Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Jasa Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 14,86 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (mm) Belanja Pajak ABT Menurut Tabel V.44 pada lampiran V.1 bahwa realisasi Belanja Pajak ABT TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,93 % dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pada TA 2016 tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (4) Belanja Premi Asuransi Realisasi Belanja Premi Asuransi TA 2017 sebagaimana Tabel V.41 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 79,55% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Premi Asuransi Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 67,79 persen. Untuk lebih jelasnya Belanja Premi Asuransi dapt dilihat pada tabel V.5 berikut: Tabel V.45 Belanja Premi Asuransi TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Premi Asuransi Barang Milik Daerah , , ,00 (71,57) 2 Belanja premi asuransi non PNS , ,00-100,00 JUMLAH , , ,00 (67,79) (a) Belanja Premi Asuransi Barang Milik Daerah Berdasarkan Tabel V.45 diatas realisasi Belanja Premi Asuransi Barang Milik Daerah TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 77,72% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Premi Asuransi Barang Milik Daerah Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 71,57 persen. Belanja Premi Asuransi BMD digunakan untuk gedung di Sekretariat DPRD Kab. Wonosobo. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja premi asuransi non PNS Menurut Tabel V.44 diatas realisasi Belanja premi asuransi non PNS TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 96,66 % dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pada TA 2016 tidak ada Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 120

121 realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (5) Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor Realisasi Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor TA 2017 sebagaimana Tabel V.41 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 90,81% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 02,54 persen. Tabel V.46 berikut merupakan penjelasan lebih lanjut BelanjaPerawatan Kendaraan Bermotor: Tabel V.46 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Jasa Serv ice , , ,00 19,76 2 Belanja Penggantian Suku Cadang , , ,00 17,68 3 Belanja Bahan Bakar Miny ak/gas Dan Pelumas , , ,00 (10,59) 4 Belanja Jasa KIR , Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan , , ,00 30,64 JUMLAH , , ,00 2,54 (a) Belanja Jasa Service Menurut Tabel V.46 diatas realisasi Belanja Jasa Service TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 84,32% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Jasa Service Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 19,76 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Penggantian Suku Cadang Menurut Tabel V.46 diatas realisasi Belanja Penggantian Suku Cadang TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 94,48% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Penggantian Suku Cadang Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 17,68 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas Dan Pelumas Menurut Tabel V.46 diatas realisasi Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas Dan Pelumas TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 92,45% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas Dan Pelumas Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 121

122 realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 10,59 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2.. (d) Belanja Jasa KIR Berdasarkan Tabel V.46 diatas realisasi Belanja Jasa KIR TA 2017 adalah sebesar Rp00,00, atau tidak dapat terealisasikan dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya juga tidak ada realisasinya. (e) Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan Menurut Tabel V.46 diatas realisasi Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 74,25% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 30,64 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2.. (6) Belanja Cetak dan Penggandaan Realisasi Belanja Cetak dan Penggandaan TA 2017 sebagaimana Tabel V.41 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 96,24% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Cetak dan Penggandaan Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 14,63 persen. Belanja Cetak dan Penggandaan untuk lebih jelasnya dapat diihat pada tabel V47 sebagai berikut: Tabel V.47 Belanja Cetak dan Penggandaan TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Cetak , , ,00 13,70 2 Belanja Penggandaan , , ,00 16,66 3 Belanja Penjilidan , , ,00 6,20 4 Belanja Laminating , ,00-100,00 JUMLAH , , ,00 14,63 (a) Belanja Cetak Tabel V.47 diatas menunjukkan realisasi Belanja Cetak TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,35% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Cetak Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 13,70 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Penggandaan Tabel V.47 diatas menunjukkan realisasi Belanja Penggandaan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 93,05% dari Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 122

123 anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Penggandaan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 16,66 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Penjilidan Tabel V.47 diatas menunjukkan realisasi Belanja Penjilidan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 83,30% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Penjilidan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 06,20 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Belanja Laminating Berdasarkan Tabel V.47 diatas realisasi Belanja Laminating TA 2017 adalah sebesar Rp84.000,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (7) Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir Realisasi Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir TA 2017 sebagaimana Tabel V.41 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 90,90% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 15,37 persen. Rincian lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel V.48 dibawah ini. No. Tabel V.48 Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Sew a Gedung/Kantor/Tempat , , ,00 (20,30) 2 Belanja Sew a Ruang Rapat/Pertemuan , , ,00 47,70 3 Belanja sew a Penginapan dan Akomodasi , , ,00 (12,79) 4 Belanja Sew a Tanah , , ,00 7,49 5 Belanja Sew a panggung/stan , , ,00 (27,24) JUMLAH , , ,00 (15,37) (a) Belanja Sewa Gedung/Kantor/Tempat Tabel V.48 diatas menunjukkan realisasi Belanja Sewa Gedung/Kantor/Tempat TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 96,47% dari anggaran yang telah Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 123

124 ditetapkan. Realisasi Belanja Sewa Gedung/Kantor/Tempat Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 20,30 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Sewa Ruang Rapat/Pertemuan Tabel V.48 diatas menunjukkan realisasi Belanja Sewa Ruang Rapat/Pertemuan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 83,89% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Sewa Ruang Rapat/Pertemuan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 47,70 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja sewa Penginapan dan Akomodasi Tabel V.48 diatas menunjukkan realisasi Belanja sewa Penginapan dan Akomodasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 87,93% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja sewa Penginapan dan Akomodasi Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 12,79 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Belanja Sewa Tanah Tabel V.48 diatas menunjukkan realisasi Belanja Sewa Tanah TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 80,66% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Sewa Tanah Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 07,49 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (e) Belanja Sewa panggung/stan Tabel V.48 diatas menunjukkan realisasi Belanja Sewa panggung/stan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,49% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Sewa panggung/stan Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 27,24 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (8) Belanja Sewa Sarana Mobilitas Realisasi Belanja Sewa Sarana Mobilitas TA 2017 sebagaimana Tabel V.41 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 93,43% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Sewa Sarana Mobilitas Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 22,96 persen. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel.49 dibawah ini. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 124

125 Tabel V.49 Belanja Sewa Sarana Mobilitas TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Sew a Sarana Mobilitas Darat , , ,00 (23,06) 2 Belanja Sew a Sarana Mobilitas Air , , ,00 54,76 JUMLAH , , ,00 (22,96) (a) Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat Tabel V.48 diatas menunjukkan realisasi Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 93,41% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 23,06 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Sewa Sarana Mobilitas Air Tabel V.48 diatas menunjukkan realisasi Belanja Sewa Sarana Mobilitas Air TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan. Realisasi Belanja Sewa Sarana Mobilitas Air Tahun Anggaran 2017 apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 54,76 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (9) Belanja Sewa Alat Berat Realisasi Belanja Sewa Alat Berat TA 2017 sebagaimana Tabel V.41 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 92,41% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Sewa Alat Berat Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 55,57 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (10) Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor Realisasi Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor TA 2017 sebagaimana Tabel V.41 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,13% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 68,92 persen. Rincian lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.50 pada lampiran V.1 dengan penjelasan sebagai berikut: (a) Belanja Sewa Meja Kursi Tabel V.50 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Sewa Meja Kursi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,26% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 125

126 mengalami kenaikan 06,80 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Sewa Proyektor Tabel V.50 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Sewa Proyektor TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 77,78 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Sewa Generator Tabel V.50 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Sewa Generator TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 80,04% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 80,94 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Belanja Sewa Tenda Tabel V.50 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Sewa Tenda TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,29% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 108,05 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (e) Belanja Sewa Pakaian Adat/Tradisional Tabel V.50 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Sewa Pakaian Adat/Tradisional TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,82% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 74,29 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (f) Belanja sewa alat Elektronik Tabel V.50 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja sewa alat Elektronik TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 95,83% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 65,19 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (g) Belanja Sewa Alat Rumah tangga Tabel V.50 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Sewa Alat Rumah tangga TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 93,74% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 66,23 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 126

127 (h) Belanja Sewa alat-alat Sarana perlengkapan olahraga Tabel V.50 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Sewa alat-alat Sarana perlengkapan olahraga TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 17,57 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (i) Belanja Sewa Peralatan Praktek Tabel V.50 pada Lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Sewa Peralatan Praktek TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,14% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 230,04 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (j) Belanja Sewa Alat-alat Tradisional Tabel V.50 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Sewa Alat-alat Tradisional tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp18.000,00, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (11) Belanja Makanan dan Minuman Realisasi Belanja Makanan dan Minuman TA 2017 sebagaimana Tabel V.41 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 94,72% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Makanan dan Minuman Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 30,25 persen. Rincian lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.51 sebagai berikut: Tabel V.51 Belanja Makanan dan Minuman TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Makanan Dan Minuman Harian Pegaw ai , , ,00 19,18 2 Belanja Makanan Dan Minuman Rapat , , ,00 62,56 3 Belanja Makanan Dan Minuman Tamu , , ,00 (6,12) 4 Belanja Ex tra Fooding , , ,00 51,47 5 Belanja Makan dan Minum Jamuan Peserta/Panitia , , ,00 9,39 6 Belanja makanan dan Minuman Lembur , , ,00 60,58 JUMLAH , , ,00 30,25 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 127

128 (a) Belanja Makanan Dan Minuman Harian Pegawai Tabel V.51 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Makanan Dan Minuman Harian Pegawai TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,88% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 19,18 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Makanan Dan Minuman Rapat Tabel V.51 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Makanan Dan Minuman Rapat TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 93,53% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 62,56 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Makanan Dan Minuman Tamu Tabel V.51 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Makanan Dan Minuman Tamu TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,38% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 06,12 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Belanja Extra Fooding Tabel V.51 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Extra Fooding TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 93,18% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 51,47 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (e) Belanja Makan dan Minum Jamuan Peserta/Panitia Tabel V.51 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Makan dan Minum Jamuan Peserta/Panitia TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 95,63% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 09,39 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (f) Belanja makanan dan Minuman Lembur Tabel V.51 tersebut menunjukkan realisasi Belanja makanan dan Minuman Lembur TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 83,83% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 60,58 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (12) Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya Realisasi Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya TA 2017 sebagaimana Tabel V.41 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 128

129 98,34% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 28,96 persen. Rincian lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.52 sebagai berikut: Tabel V.52 Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Pakaian Sipil Harian (PSH) , , ,00 (27,90) 2 Belanja Pakaian Sipil Lengkap (PSL) , , ,00 (44,11) 3 Belanja Pakaian Dinas Harian (PDH) , , ,00 220,89 4 Belanja Pakaian Dinas Upacara (PDU) , , ,00 33,65 5 Belanja Pakaian Sipil Resmi (PSR) , , ,00 (69,87) 6 Belanja Kelengkapan pakaian Dinas , ,00-100,00 7 Belanja Pakaian Dinas Lapangan , , ,00 6,94 JUMLAH , , ,00 28,96 (a) Belanja Pakaian Sipil Harian (PSH) Tabel V.52 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Pakaian Sipil Harian (PSH) TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 96,69% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 27,90 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Pakaian Sipil Lengkap (PSL) Tabel V.52 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Pakaian Sipil Lengkap (PSL) TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,92% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 44,11 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Pakaian Dinas Harian (PDH) Tabel V.52 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Pakaian Dinas Harian (PDH) TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,59% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 220,89 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 129

130 (d) Belanja Pakaian Dinas Upacara (PDU) Tabel V.52 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Pakaian Dinas Upacara (PDU) TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 95,72% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 33,65 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (e) Belanja Pakaian Sipil Resmi (PSR) Tabel V.52 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Pakaian Sipil Resmi (PSR) TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,77% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 69,87 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (f) Belanja Kelengkapan pakaian Dinas Apabila diperhatikan lebih lanjut Tabel V.52 diatas menunjukkan realisasi Belanja Kelengkapan pakaian Dinas TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,23% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (g) Belanja Pakaian Dinas Lapangan Tabel V.52 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Pakaian Dinas Lapangan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,07% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 06,94 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (13) Belanja Pakaian Kerja Realisasi Belanja Pakaian Kerja TA 2017 sebagaimana Tabel V.41 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 76,30% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Pakaian Kerja Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 57,45 persen. Rincian lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.53 sebagai berikut: Tabel V.53 Belanja Pakaian Kerja TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Pakaian Kerja Lapangan , , ,00 43,21 2 Belanja Pakaian Kerja Identitas , ,00-100,00 JUMLAH , , ,00 57,45 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 130

131 (a) Belanja Pakaian Kerja Lapangan Tabel V.53 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Pakaian Kerja Lapangan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 74,54% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 43,21 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Pakaian Kerja Identitas Apabila diperhatikan lebih lanjut Tabel V.53 diatas menunjukkan realisasi Belanja Pakaian Kerja Identitas TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (14) Belanja Pakaian khusus dan hari-hari tertentu Realisasi Belanja Pakaian khusus dan hari-hari tertentu TA 2017 sebagaimana Tabel V.41 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 96,04% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Pakaian khusus dan hari-hari tertentu Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 57,70 persen. Rincian lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.54 sebagai berikut: No. Tabel V.54 Belanja Pakaian khusus dan hari-hari tertentu TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Pakaian Adat Daerah , , ,00 59,38 2 Belanja Pakaian Batik Tradisional , , ,00 (80,26) 3 Belanja Pakaian Olahraga , , ,00 (51,31) 4 Belanja Pakaian Paskibra , , ,00 65,97 5 Belanja Pakaian Seragam Organisasi , , ,00 (6,63) 6 Belanja Kelengkapan Pakaian (Rompi dll) , , ,00 (89,61) 7 Belanja Pakaian Seragam Tim , , ,00 (70,84) JUMLAH , , ,00 (57,70) (a) Belanja Pakaian Adat Daerah Tabel V.54 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Pakaian Adat Daerah TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 59,38 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 131

132 (b) Belanja Pakaian Batik Tradisional Tabel V.54 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Pakaian Batik Tradisional TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,93% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 80,26 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Pakaian Olahraga Tabel V.54 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Pakaian Olahraga TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 92,12% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 51,31 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Belanja Pakaian Paskibra Tabel V.54 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Pakaian Paskibra TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,68% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 65,97 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (e) Belanja Pakaian Seragam Organisasi Tabel V.54 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Pakaian Seragam Organisasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,74% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 06,63 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (f) Belanja Kelengkapan Pakaian (Rompi dll) Tabel V.54 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Kelengkapan Pakaian (Rompi dll) TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 89,61 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (g) Belanja Pakaian Seragam Tim Tabel V.54 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Pakaian Seragam Tim TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 70,84 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (15) Belanja Perjalanan Dinas Realisasi Belanja Perjalanan Dinas TA 2017 sebagaimana Tabel V.41 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 90,73% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Perjalanan Dinas Tahun Anggaran 2017 jika Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 132

133 dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 24,37 persen. Rincian lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.55 sebagai berikut: Tabel V.55 Belanja Perjalanan Dinas TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah , , ,00 18,11 2 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah , , ,00 32,00 3 Belanja Perjalanan Dinas Luar Negeri ,00 (100,00) JUMLAH , , ,00 24,37 (a) Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah Tabel V.55 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 88,08% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 18,11 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Tabel V.55 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 91,74% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 32,00 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Perjalanan Dinas Luar Negeri Tabel V.55 tersebut menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Perjalanan Dinas Luar Negeri tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,67, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (16) Belanja Beasiswa Pendidikan PNS Tabel V.41 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (17) Belanja Perjalanan Pindah Tugas Tabel V.41 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Perjalanan Pindah Tugas tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 133

134 sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (18) Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis PNS Realisasi Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis PNS TA 2017 sebagaimana Tabel V.41 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 82,30% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis PNS Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 103,18 persen. Rincian lebih lanjut dapat dilihat pada lampiran V.56 dibawah ini: No. Tabel V.56 Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis PNS TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Kursus-Kursus Singkat/Pelatihan , , ,00 75,50 2 Belanja Sosialisasi , ,00-100,00 3 Belanja Bimbingan Teknis , ,00-100,00 4 Belanja Seminar, lokakary a , , ,00 (97,62) JUMLAH , , ,00 103,18 (a) Belanja Kursus-Kursus Singkat/Pelatihan Tabel V.56 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Kursus-Kursus Singkat/Pelatihan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 90,03% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 75,50 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Sosialisasi Apabila diperhatikan lebih lanjut Tabel V.56 diatas menunjukkan realisasi Belanja Sosialisasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Bimbingan Teknis Apabila diperhatikan lebih lanjut Tabel V.56 diatas menunjukkan realisasi Belanja Bimbingan Teknis TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 67,59% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Belanja Seminar, lokakarya Tabel V.56 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Seminar, lokakarya TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 90,00% Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 134

135 dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 97,62 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (19) Belanja Pemeliharaan Realisasi Belanja Pemeliharaan TA 2017 sebagaimana Tabel V.41 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 25,75% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Pemeliharaan Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 78,22 persen. Lebih jelasnya uraian tersebut dapat dilihat pada Tabel V.57 berikut: Tabel V.57 Belanja Pemeliharaan TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Pemeliharan Bangunan Gedung , , ,00 (44,44) 2 Belanja Pemeliharan Bangunan Lainny a , , ,00 (88,03) 3 Belanja Pemeliharan Peralatan , , ,00 (68,99) 4 Belanja Pemeliharan Kendaraan dinas/operasional , , ,00 (57,14) JUMLAH , , ,00 (78,22) (a) Belanja Pemeliharan Bangunan Gedung Tabel V.57 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Pemeliharan Bangunan Gedung TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 44,44 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Pemeliharan Bangunan Lainnya Tabel V.57 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Pemeliharan Bangunan Lainnya TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,83% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 88,03 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Pemeliharan Peralatan Tabel V.57 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Pemeliharan Peralatan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 09,22% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 68,99 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 135

136 (d) Belanja Pemeliharan Kendaraan dinas/operasional Tabel V.57 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Pemeliharan Kendaraan dinas/operasional TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 57,14 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (20) Belanja Jasa Konsultansi Realisasi Belanja Jasa Konsultansi TA 2017 sebagaimana Tabel V.41 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 86,98% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Jasa Konsultansi Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 08,17 persen. Belanja Jasa Konsultansi terdiri dari Belanja Jasa Konsultasi Penelitian, Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan, dan Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan yang penjelasanya dapat dilihat pada Tabel V.58 dibawah ini, Tabel V.58 Belanja Jasa Konsultansi TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Jasa Konsultansi Penelitian , ,00-100,00 2 Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan , , ,00 2,50 3 Belanja Jasa Konsultansi Pengaw asan , JUMLAH , , ,00 8,17 (a) Belanja Jasa Konsultansi Penelitian Apabila diperhatikan lebih lanjut Tabel V.58 diatas menunjukkan realisasi Belanja Jasa Konsultansi Penelitian TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,66% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Tabel V.58 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 87,22% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 02,50 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 136

137 (c) Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Apabila diperhatikan lebih lanjut Tabel V.58 diatas menunjukkan realisasi Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan TA 2017 adalah sebesar Rp00,00, atau tidak dapat terealisasikan dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (21) Belanja Barang dan Jasa Dana BOS Tabel V.41 Lampiran V.1 Menunjukkan realisasi Belanja Barang dan Jasa Dana BOS TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,52% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pada Tahun Anggaran 2016 realisasinya tidak ada. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (22) Belanja Operasional Sekolah Negeri Realisasi Belanja Operasional Sekolah Negeri TA 2017 sebagaimana Tabel V.41 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,89% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Operasional Sekolah Negeri Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 17,64 persen. Dengan rincian lebih lanjut pada tabel V.59 berikut: No. Keterangan Tabel V.59 Belanja Operasional Sekolah Negeri TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Stimulan ,00 (100,00) 2 Belanja Operasional TK / PAUD , , ,00 15,86 3 Belanja Operasional SMP Negeri , , ,00 9,54 4 Belanja Operasional SMA/SMK Negeri ,00 (100,00) 5 Uang saku peserta , ,00-100,00 JUMLAH , , ,00 (17,64) (a) Belanja Stimulan Tabel V.59 tersebut menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Stimulan tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp7.750,00 (b) Belanja Operasional TK / PAUD Tabel V.59 diatas menunjukkan realisasi Belanja Operasional TK / PAUD TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,15% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 15,86 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 137

138 (c) Belanja Operasional SMP Negeri Tabel V.59 diatas menunjukkan realisasi Belanja Operasional SMP Negeri TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,92% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 09,54 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Belanja Operasional SMA/SMK Negeri Tabel V.59 tersebut menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Operasional SMA/SMK Negeri tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,86 (e) Uang saku peserta Apabila diperhatikan lebih lanjut Tabel V.59 diatas menunjukkan realisasi Uang saku peserta TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (23) Belanja Barang dan Jasa BLUD Realisasi Belanja Barang dan Jasa BLUD TA 2017 sebagaimana Tabel V.41 pada Lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,67% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Barang dan Jasa BLUD Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 11,74 persen. Uraiat tersebut untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel V.60 dibawah ini: Tabel V.60 Belanja Barang dan Jasa BLUD TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Barang dan Jasa BLUD Rumah Sakit , , ,00 10,72 2 Belanja Barang dan Jasa BLUD Puskesmas , , ,00 14,06 JUMLAH , , ,00 11,74 (a) Belanja Barang dan Jasa BLUD Rumah Sakit Tabel V.60 diatas menunjukkan realisasi Belanja Barang dan Jasa BLUD Rumah Sakit TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,31% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 10,72 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 138

139 (b) Belanja Barang dan Jasa BLUD Puskesmas Tabel V.60 diatas menunjukkan realisasi Belanja Barang dan Jasa BLUD Puskesmas TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,29% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 14,06 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. c) Bunga Pemerintah Kabupaten Wonosobo Pada Tahun Anggaran 2017 tidak menganggarkan belanja bunga sehingga tidak ada realisasinya, sama halnya dengan Tahun Anggaran sebelumnya, karena tidak memiliki Hutang/Pinjaman dari Lembaga Keuangan atau dari Pemerintahan Lain. d) Subsidi Pemerintah Kabupaten Wonosobo Pada Tahun Anggaran 2017 tidak menganggarkan belanja subsidi sehingga tidak ada realisasinya, sama halnya dengan Tahun Anggaran sebelumnya. e) Hibah Tabel V.32 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Hibah adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 93,57% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 47,01%.\Hibah dengan penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.61 sebagaimana berikut. Tabel V.61 Hibah TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ No. Keterangan (%) Realisasi Tahun (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi 1 Belanja Hibah Barang atau Jasa kepada Masy arakat/pihak Ketiga , , ,00 (60,90) 2 Belanja Hibah Kepada Pemerintahan Desa ,00 (100,00) 3 Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi , , ,00 (79,90) 4 Belanja Hibah kepada Kelompok/Anggota Masy arakat , , ,00-5 Belanja Hibah Dana BOP PAUD , ,00-100,00 6 Belanja Hibah Dana BOP ,00 (100,00) JUMLAH , , ,00 (47,01) (1) Belanja Hibah Barang atau Jasa kepada Masyarakat/Pihak Ketiga Realisasi Belanja Hibah Barang atau Jasa kepada Masyarakat/Pihak Ketiga TA 2017 sebagaimana Tabel V.61 diatas adalah sebesar Rp ,00, atau 91,76% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Hibah Barang atau Jasa kepada Masyarakat/Pihak Ketiga Tahun Anggaran 2017 jika Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 139

140 dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 60,90 persen. Uraian tersebut lebih lanjut dijelaskan pada Tabel V.62 berikut ini. No. Tabel V.62 Belanja Hibah Barang atau Jasa kepada Masyarakat/Pihak Ketiga TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Barang atau Jasa Yang Akan Diserahkan Kepada Masy arakat , , ,00 (94,88) 2 Belanja Barang atau Jasa Yang Akan Diserahkan Kepada Pihak Ketiga , , ,00 (89,05) 3 Belanja Barang atau Jasa Yang Akan Diserahkan Kepada Masy arakat / Pihak Ketiga , , ,00 (57,19) JUMLAH , , ,00 (60,90) (a) Belanja Barang atau Jasa Yang Akan Diserahkan Kepada Masyarakat Tabel V.62 diatas menunjukkan realisasi Belanja Barang atau Jasa Yang Akan Diserahkan Kepada Masyarakat TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,95% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 94,88 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Barang atau Jasa Yang Akan Diserahkan Kepada Pihak Ketiga Tabel V.62 diatas menunjukkan realisasi Belanja Barang atau Jasa Yang Akan Diserahkan Kepada Pihak Ketiga TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,49% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 89,05 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Barang atau Jasa Yang Akan Diserahkan Kepada Masyarakat / Pihak Ketiga Tabel V.62 diatas menunjukkan realisasi Belanja Barang atau Jasa Yang Akan Diserahkan Kepada Masyarakat / Pihak Ketiga TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 91,66% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 57,19 persen. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 140

141 (2) Belanja Hibah Kepada Pemerintahan Desa Tabel V.61 diatas menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Hibah Kepada Pemerintahan Desa tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (3) Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi Realisasi Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi TA 2017 sebagaimana Tabel V.61 diatas adalah sebesar Rp ,00, atau 52,50% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 79,90 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (4) Belanja Hibah kepada Kelompok/Anggota Masyarakat Realisasi Belanja Hibah kepada Kelompok/Anggota Masyarakat TA 2017 sebagaimana Tabel V.61 diatas adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Hibah kepada Kelompok/Anggota Masyarakat Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan stagnan. Belanja Hibah kepada Kelompok/Anggota masyarakat di Kabupaten Wonosobo TA 2017 dan TA 2016 berasal dari Belanja Hibah Kepada Pengurus Sarana Peribadatan/Kegiatan Keagamaan. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2.. (5) Belanja Hibah Dana BOP PAUD Tabel V.61 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Hibah Dana BOP PAUD TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,46% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pada Tahun Anggaran 2016 realisasinya tidak ada. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (6) Belanja Hibah Dana BOP Tabel V.61 diatas menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Hibah Dana BOP tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. f) Bantuan Sosial Tabel V.32 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Bantuan Sosial adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 99,80% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 9.406,73%.Bantuan Sosial dengan penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.33 pada lampiran V.1 sebagaimana terlampir. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 141

142 Tabel V.63 Bantuan Sosial TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Bantuan Sosial Barang kepada Pihak Ketiga / Masy arakat , ,00-100,00 2 Belanja Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial Kemasy arakatan , , ,00 17,12 3 Belanja Bantuan Sosial Kepada Anggota Masy arakat , ,00-100,00 4 Uang untuk diberikan kepada masy arakat/pihak ketiga , ,00-100,00 JUMLAH , , , ,73 (1) Belanja Bantuan Sosial Barang kepada Pihak Ketiga / Masyarakat Tabel V.63 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Bantuan Sosial Barang kepada Pihak Ketiga / Masyarakat TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,83% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pada Tahun Anggaran 2016 realisasinya tidak ada. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (2) Belanja Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial Kemasyarakatan Realisasi Belanja Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial Kemasyarakatan TA 2017 sebagaimana Tabel V.63 diatas adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Realisasi Belanja Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial Kemasyarakatan Tahun Anggaran 2017 jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 17,12 persen. Uraian tersebut lebih lanjut dijelaskan pada Tabel V.64 berikut ini. No. Tabel V.64 Belanja Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial Kemasyarakatan TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Bantuan Sosial Organisasi Kemasy arakatan Panti Asuhan/Panti Rehabilitasi , , ,00-2 Belanja Bantuan Sosial Orsos PACA , , ,00 96,15 JUMLAH , , ,00 17,12 (a) Belanja Bantuan Sosial Organisasi Kemasyarakatan Panti Asuhan/Panti Rehabilitasi Tabel V.64 diatas menunjukkan realisasi Belanja Bantuan Sosial Organisasi Kemasyarakatan Panti Asuhan/Panti Rehabilitasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 142

143 Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan stagnan. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Bantuan Sosial Orsos PACA Tabel V.64 diatas menunjukkan realisasi Belanja Bantuan Sosial Orsos PACA TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 96,15 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (3) Belanja Bantuan Sosial Kepada Anggota Masyarakat Tabel V.63 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Bantuan Sosial Kepada Anggota Masyarakat TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,91% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pada Tahun Anggaran 2016 realisasinya tidak ada. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (4) Uang untuk diberikan kepada masyarakat/pihak ketiga Tabel V.63 tersebut menunjukkan realisasi Uang untuk diberikan kepada masyarakat/pihak ketiga TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,41% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pada Tahun Anggaran 2016 realisasinya tidak ada. Uraian tersebut lebih lanjut dijelaskan pada Tabel V.65 berikut ini. No. Tabel V.65 Uang untuk diberikan kepada masyarakat/pihak ketiga TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Uang untuk diberikan kepada masy arakat , ,00-100,00 2 Uang untuk diberikan kepada pihak ketiga , ,00-100,00 JUMLAH , ,00-100,00 (a) Uang untuk diberikan kepada masyarakat Apabila diperhatikan lebih lanjut Tabel V.65 diatas menunjukkan realisasi Uang untuk diberikan kepada masyarakat TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,35% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Uang untuk diberikan kepada pihak ketiga Apabila diperhatikan lebih lanjut Tabel V.65 diatas menunjukkan realisasi Uang untuk diberikan kepada pihak ketiga TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 143

144 2) Belanja Modal Tabel V.31 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Belanja Modal adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 68,20% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 12,32%. Uraian lebih rinci terkait realisasi dan anggaran Belanja Modal dapat dilihat pada tabel V.66 dibawah ini. Tabel V.66 Belanja Modal TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Tanah , , , ,49 2 Belanja Peralatan Dan Mesin , , ,00 (31,21) 3 Belanja Gedung Dan Bangunan , , ,00 (15,73) 4 Belanja Jalan, Irigasi, Dan Jaringan , , ,00 29,09 5 Belanja Aset Tetap Lainny a , , ,00 229,21 6 Belanja Aset Lainny a JUMLAH , , ,00 12,32 Sebagai gambaran realisasi belanja modal Pemerintah Kabupaten Wonosobo TA 2017 dapat dilihat pada Gambar V.14 dibawah ini Belanja Aset Tetap Lainny a 5% Belanja Tanah 3% Belanja Peralatan Dan Mesin 12% Belanja Jalan, Irigasi, Dan Jaringan 60% Belanja Gedung Dan Bangunan 20% Gambar V.14 Komponen Realisasi Belanja modal TA 2017 Gambar V.14 diatas menunjukkan bahwa Belanja Modal Terbesar di Kabupaten pada Tahun Anggaran 2017 adalah Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan sementara yang terkecil adalah Belanja Tanah sedangkan Belanja Aset Lainnya Baik Anggaran Maupun Realisasinya tidak ada, penjelasan lengkap untuk masing-masing jenis belanja modal adalah sebagai berikut: Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 144

145 a) Belanja Tanah Tabel V.66 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Belanja Tanah adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 72,45% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 2.398,49%.Belanja Tanah dengan penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.67 dibawah ini. Tabel V.67 Belanja Tanah TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ No. Keterangan (%) Realisasi Tahun (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi 1 Belanja Modal Tanah - Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Gedung , , ,00 33,93 2 Belanja Modal Tanah - Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Bukan Gedung , , , ,54 JUMLAH , , , ,49 (1) Belanja Modal Tanah - Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Gedung Realisasi Belanja Modal Tanah - Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Gedung TA 2017 sebagaimana Tabel V.67 diatas adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 33,93 persen. Realisasi Tanah Untuk bangunan Gedung TA 2016 sepenuhnya Berasal dari Pengadaan Tanah Kosong, sementara Realisasi TA 2016 berasal dari Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Tmpat Kerja/Jasa. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (2) Belanja Modal Tanah - Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Bukan Gedung Realisasi Belanja Modal Tanah - Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Bukan Gedung TA 2017 sebagaimana Tabel V.67 diatas adalah sebesar Rp ,00, atau 71,58% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan ,54 persen. Pengadaaan Tanah Untuk Banguna Bukan Gedung baik Anggaran maupun realisasinya TA 2017 dan 2016 berasal dari Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Jalan khususnya Tanah Untuk Jalan Lingkar Kertek. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. b) Belanja Peralatan dan Mesin Tabel V.66 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Belanja Peralatan Dan Mesin adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 89,06% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 145

146 No. sebesar 31,21%.Belanja Peralatan Dan Mesin dengan penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.67 dibawah ini. Keterangan 1 Belanja Modal Tanah - Pengadaan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Tanah Untuk Bangunan Gedung , , ,00 33,93 2 Belanja Modal Tanah - Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Bukan Tabel V.67 Belanja Tanah TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi Gedung , , , ,54 JUMLAH , , , ,49 (1) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat-Alat Besar Darat Tabel V.68 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat-Alat Besar Darat tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (2) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat-alat Bantu Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat-alat Bantu TA 2017 sebagaimana Tabel V.68 pada lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 15,87% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 177,24 persen. Pengadaan alat-alat bantu untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel V.69 sebagai berikut: (%) No. Tabel V.69 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat-alat Bantu TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Electric Generating Set , ,00-100,00 2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Pompa ,00 (100,00) 3 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Unit Pemeliharaan Lapangan , ,00-100,00 JUMLAH , , ,00 177,24 (a) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Electric Generating Set Apabila diperhatikan lebih lanjut Tabel V.69 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Electric Generating Set TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 146

147 04,92% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya. Realisasi Pengadaan Electric Generating Set berada di SKPD Bappeda sedangkan di BLUD Puskesmas Kalikajar sudah dianggarkan sebesar Rp ,00 namun tidak direalisasikan. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Pompa Tabel V.69 tersebut menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Pompa tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Unit Pemeliharaan Lapangan Apabila diperhatikan lebih lanjut Tabel V.69 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Unit Pemeliharaan Lapangan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,76% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya. Pengadaan Unit Pemeliharaan Lapangan baik anggaran maupun realisasinya pada TA 2017 berada di Kec. Sapuran. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (3) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Angkutan Darat Bermotor Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Angkutan Darat Bermotor TA 2017 sebagaimana Tabel V.68 pada lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 89,42% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 54,09 persen. Pengadaan Alat Angkutan Darat lebih lanjut dapat dilihat pada Gambar V.70 dibawah ini. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 147

148 No. Tabel V.70 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Angkutan Darat Bermotor TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ Realisasi Tahun Keterangan (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi (%) 1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Dinas Bermotor Perorangan , , ,00 179,17 2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Penumpang , ,00-100,00 3 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Angkutan Barang , , ,00 146,44 4 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Khusus , , ,00 (87,73) 5 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Beroda Dua , , ,00 (96,44) 6 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Beroda Tiga , ,00-100,00 JUMLAH , , ,00 54,09 (a) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Dinas Bermotor Perorangan Tabel V.70 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Dinas Bermotor Perorangan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 92,34% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 179,17 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Penumpang Apabila diperhatikan lebih lanjut Tabel V.70 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Penumpang TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 72,09% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Angkutan Barang Tabel V.70 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Angkutan Barang TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 90,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 148

149 146,44 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Khusus Tabel V.70 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Khusus TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 96,18% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 87,73 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (e) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Beroda Dua Tabel V.70 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Beroda Dua TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,77% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 96,44 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (f) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Beroda Tiga Apabila diperhatikan lebih lanjut Tabel V.70 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Beroda Tiga TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,42% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya. Anggaran dan Realisasi Pengdaan Kendaraan Bermotor Roda Tiga Sepenuhnya berada di SKPD Dinas LH. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (4) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Angkutan Darat Tak Bermotor Tabel V.68 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Angkutan Darat Tak Bermotor TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,15% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pada Tahun Anggaran 2016 realisasinya tidak ada. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Angkutan Darat Tak Bermotor TA 2017 sepenuhnya berasal dari Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Tak Bermotor Berpenumpang pada SKPD DPMPTSP. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (5) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Angkut Apung Bermotor Tabel V.68 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Angkut Apung Bermotor tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 149

150 Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (6) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Bengkel Bermesin Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Bengkel Bermesin TA 2017 sebagaimana Tabel V.68 pada lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,46% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 86,20 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (7) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Bengkel Tak Bermesin Tabel V.68 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Bengkel Tak Bermesin TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 94,67% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pada Tahun Anggaran 2016 realisasinya tidak ada. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (8) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur TA 2017 sebagaimana Tabel V.68 pada lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 96,50% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 58,95 persen. Untuk lebih jelasnya uraian tersebut dapat dilihat lebih lanjut pada Tabel V.71 sebagai berikut: Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 150

151 No. Tabel V.71 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur Univ ersal , , ,00 (93,81) 2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur /Test Klinis Lain , ,00-100,00 3 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur/Pembanding ,00 (100,00) 4 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur Lainny a , , ,00 490,56 5 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Timbangan/Blora ,00 (100,00) JUMLAH , , ,00 58,95 (a) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur Universal Tabel V.71 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur Universal TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 75,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 93,81 persen,, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur /Test Klinis Lain Apabila diperhatikan lebih lanjut Tabel V.71 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur /Test Klinis Lain TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur/Pembanding Tabel V.71 tersebut menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur/Pembanding tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00.. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 151

152 (d) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur Lainnya Tabel V.71 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur Lainnya TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 96,65% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 490,56 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (e) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Timbangan/Blora Tabel V.71 tersebut menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Timbangan/Blora tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (9) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pengolahan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pengolahan TA 2017 sebagaimana Tabel V.68 pada lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,34% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 60,32 persen. Anggaran dan realisasi pengadaan alat pengolaha TA 2017 sepenuhnya berasal dari Pengadaan Alat Procesing. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (10) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemeliharaan Tanaman/Alat Penyimpan Tabel V.68 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemeliharaan Tanaman/Alat Penyimpan tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (11) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor TA 2017 sebagaimana Tabel V.68 pada lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 81,93% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 47,02 persen. Untuk lebih jelasnya uraian tersebut lebih rinci dapat dilihat pa tabel V.72 sebagai berikut: Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 152

153 No. Tabel V.72 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mesin Ketik ,00 (100,00) 2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Reproduksi (Pengganda) , ,00-100,00 3 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Peny impanan Perlengkapan Kantor , , ,00 (70,43) 4 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor Lainny a , , ,00 53,83 JUMLAH , , ,00 47,02 (a) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mesin Ketik Tabel V.72 diatas menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mesin Ketik tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Reproduksi (Pengganda) Apabila diperhatikan lebih lanjut Tabel V.72 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Reproduksi (Pengganda) TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,03% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Tabel V.72 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Penyimpanan Perlengkapan Kantor TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 95,31% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 70,43 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor Lainnya Tabel V.72 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor Lainnya TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 81,51% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 153

154 Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 53,83 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (12) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga TA 2017 sebagaimana Tabel V.68 pada lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 88,26% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 04,65 persen. Untuk lebih jelasnya uraian tersebut dapat dilihat pada tabel V.73 sebagai berikut. No. Tabel V.73 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ Realisasi Tahun Keterangan (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi (%) 1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meubelair , , ,00 (32,94) 2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pengukur Waktu , , ,00 (59,60) 3 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pembersih , , ,00 (18,79) 4 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pendingin , , ,00 1,09 5 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Dapur , , ,00 (91,57) 6 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainny a (Home Use) , , ,00 142,62 7 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemadam Kebakaran ,00 (100,00) JUMLAH , , ,00 4,65 (a) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meubelair Tabel V.73 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meubelair TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 82,88% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 32,94 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pengukur Waktu Tabel V.73 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pengukur Waktu TA 2017 adalah Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 154

155 sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 59,60 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pembersih Tabel V.73 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pembersih TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 91,94% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 18,79 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pendingin Tabel V.73 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pendingin TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,43% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 01,09 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (e) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Dapur Tabel V.73 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Dapur TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 93,86% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 91,57 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (f) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use) Tabel V.73 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use) TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 93,95% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 142,62 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (g) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemadam Kebakaran Tabel V.73 diatas menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemadam Kebakaran tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 155

156 (13) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer TA 2017 sebagaimana Tabel V.68 pada lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 89,75% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 10,64 persen. Untuk lebih jelasnya uraian tersebut dapat dilihat pada tabel V.74 sebagai berikut. No. Tabel V.74 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer Unit Jaringan , , ,00 (93,20) 2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Personal Komputer , , ,00 30,16 3 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Mini Komputer , , ,00 (21,30) 4 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Personal Komputer , , ,00 31,38 5 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Jaringan , , ,00 39,07 JUMLAH , , ,00 10,64 (a) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer Unit Jaringan Tabel V.74 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer Unit Jaringan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 94,23% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 93,20 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Personal Komputer Tabel V.74 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Personal Komputer TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 90,09% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 30,16 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 156

157 (c) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Mini Komputer Tabel V.74 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Mini Komputer TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 82,65% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 21,30 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Personal Komputer Tabel V.74 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Personal Komputer TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 90,59% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 31,38 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (e) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Jaringan Tabel V.74 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Jaringan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,13% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 39,07 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (14) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat TA 2017 sebagaimana Tabel V.68 pada lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,73% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 812,46 persen. Untuk lebih jelasnya uraian tersebut dapat dilihat pada tabel V.75 sebagai berikut. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 157

158 No. Tabel V.75 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ Realisasi Tahun Keterangan (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi (%) 1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meja Kerja Pejabat , , ,00 118,42 2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meja Rapat Pejabat , ,00-100,00 3 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Kerja Pejabat , ,00-100,00 4 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Rapat Pejabat , , , ,33 5 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Lemari dan Arsip Pejabat , ,00-100,00 JUMLAH , , ,00 812,46 (a) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meja Kerja Pejabat Tabel V.75 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meja Kerja Pejabat TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 96,83% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 118,42 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meja Rapat Pejabat Tabel V.75 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meja Rapat Pejabat TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,69% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Kerja Pejabat Tabel V.75 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Kerja Pejabat TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,37% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 158

159 (d) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Rapat Pejabat Tabel V.75 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Rapat Pejabat TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,58% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan ,33 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (e) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Lemari dan Arsip Pejabat Tabel V.75 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Lemari dan Arsip Pejabat TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,88% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (15) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Studio Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Studio TA 2017 sebagaimana Tabel V.68 pada lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 90,53% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 10,88 persen. Untuk lebih jelasnya uraian tersebut dapat dilihat pada tabel V.76 sebagai berikut. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 159

160 No. Tabel V.76 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Studio TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Visual , , ,00 (21,46) 2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Video dan Film , , ,00 (15,50) 3 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Video dan Film A , ,00-100,00 4 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Cetak , ,00-100,00 5 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Computing , ,00-100,00 6 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Pemetaan Ukur , ,00-100,00 JUMLAH , , ,00 (10,88) (a) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Visual Tabel V.76 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Visual TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 90,93% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 21,46 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Video dan Film Tabel V.76 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Video dan Film TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 86,13% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 15,50 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Video dan Film A Tabel V.76 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Video dan Film A TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 86,54% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 160

161 realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Cetak Tabel V.76 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Cetak TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 50,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (e) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Computing Tabel V.76 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Computing TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,42% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya,, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (f) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Pemetaan Ukur Tabel V.76 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Pemetaan Ukur TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,65% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (16) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi TA 2017 sebagaimana Tabel V.68 pada lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 93,22% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 97,12 persen. Untuk lebih jelasnya uraian tersebut dapat dilihat pada tabel V.77 sebagai berikut. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 161

162 No. Tabel V.77 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi Telephone , , ,00 463,41 2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi Radio SSB ,00 (100,00) 3 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi Radio HF/FM , ,00-100,00 4 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi Radio VHF , ,00-100,00 5 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi Radio UHF ,00 (100,00) 6 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi Sosial , , ,00 (42,84) 7 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat-alat Sandi , ,00-100,00 JUMLAH , , ,00 97,12 (a) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi Telephone Tabel V.77 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi Telephone TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 88,34% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 463,41 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi Radio SSB Tabel V.77 diatas menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi Radio SSB tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi Radio HF/FM Tabel V.77 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi Radio HF/FM TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,71% dari anggaran yang Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 162

163 telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi Radio VHF Tabel V.77 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi Radio VHF TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 78,31% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (e) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi Radio UHF Tabel V.77 diatas menunjukkan bahwa Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi Radio UHF pada TA 2017 tidak dianggarkan dan tidak direalisasikan, namun pada TA 2016 terdapat realisasi sebesar Rp ,00, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (f) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi Sosial Tabel V.77 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi Sosial TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,15% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 42,84 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (g) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat-alat Sandi Tabel V.77 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat-alat Sandi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,35% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (17) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Pemancar Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Pemancar TA 2017 sebagaimana Tabel V.68 pada lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,74% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 3.126,67 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (18) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran TA 2017 sebagaimana Tabel V.68 pada lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 77,96% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 163

164 Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 08,42 persen. Untuk lebih jelasnya uraian tersebut dapat dilihat pada tabel V.78 sebagai berikut. No. Tabel V.78 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran Umum , , ,00 117,40 2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran Gigi , , ,00 (84,71) 3 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Farmasi ,00 (100,00) 4 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran Gaw at Darurat ,00 (100,00) JUMLAH , , ,00 (8,42) (a) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran Umum Tabel V.78 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran Umum TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 94,91% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 117,40 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran Gigi Tabel V.78 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran Gigi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 02,37% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 84,71 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Farmasi Tabel V.78 diatas menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Farmasi tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 164

165 (d) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran Gawat Darurat Tabel V.78 diatas menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran Gawat Darurat tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (19) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan TA 2017 sebagaimana Tabel V.68 pada lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 95,42% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 77,10 persen. Untuk lebih jelasnya uraian tersebut dapat dilihat pada tabel V.79 sebagai berikut. No. Tabel V.79 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan Peraw atan , , ,00 (78,72) 2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan Rehabilitasi Medis , ,00-100,00 JUMLAH , , ,00 (77,10) (a) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan Perawatan Tabel V.79 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan Perawatan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 95,42% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 78,72 persen,, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan Rehabilitasi Medis Tabel V.79 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan Rehabilitasi Medis TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 95,43% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya, Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 165

166 (20) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Unit-Unit Laboratorium Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Unit-Unit Laboratorium TA 2017 sebagaimana Tabel V.68 pada lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,76% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 95,80 persen. Untuk lebih jelasnya uraian tersebut dapat dilihat pada tabel V.80 sebagai berikut. No. Tabel V.80 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Unit-Unit Laboratorium TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ Realisasi Tahun Keterangan (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi (%) 1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat laboratorium Kimia Air ,00 (100,00) 2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat laboratorium ,00 (100,00) 3 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat laboratorium Buatan/Geologi , , ,00 (62,33) 4 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Bahan Bangunan Konstruksi , , ,00 (12,96) 5 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Pertanian , ,00-100,00 6 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Lainny a ,00 (100,00) JUMLAH , , ,00 (95,80) (a) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat laboratorium Kimia Air Tabel V.80 diatas menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat laboratorium Kimia Air tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat laboratorium Tabel V.80 diatas menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat laboratorium tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 166

167 Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat laboratorium Buatan/Geologi Tabel V.80 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat laboratorium Buatan/Geologi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,13% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 62,33 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Bahan Bangunan Konstruksi Tabel V.80 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Bahan Bangunan Konstruksi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,20% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 12,96 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (e) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Pertanian Tabel V.80 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Pertanian TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (f) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Lainnya Tabel V.80 diatas menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Lainnya tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (21) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Peraga/Praktek Sekolah Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Peraga/Praktek Sekolah TA 2017 sebagaimana Tabel V.68 pada lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 85,48% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 19,12 persen. Untuk lebih jelasnya uraian tersebut dapat dilihat pada tabel V.81 lampiran V.1 dengan penjelasan sebagai berikut. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 167

168 (a) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Studi : IPA Dasar Tabel V.81 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Studi : IPA Dasar TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,37% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 91,68 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Studi : IPA Lanjutan Tabel V.81 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Studi : IPA Lanjutan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,73% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Studi : IPS Tabel V.81 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Studi : IPS tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. (d) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Studi : Bahasa Indonesia Tabel V.81 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Studi : Bahasa Indonesia tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. (e) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Studi : Matematika Tabel V.81 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Studi : Matematika tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. (f) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Studi : Olahraga Tabel V.81 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Studi : Olahraga tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 168

169 (g) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Ketrampilan Tabel V.81 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Ketrampilan tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. (h) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Pendidikan/Ketrampilan Lain-lain Tabel V.81 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Pendidikan/Ketrampilan Lain-lain TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 84,80% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 147,75 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (22) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Lingkungan Hidup Tabel V.68 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Lingkungan Hidup TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,61% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pada Tahun Anggaran 2016 realisasinya tidak ada. Realisasi pengadaan alat laboratorium lingkungan hidup sepeuhnya berasal dari Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Laboratorium Lingkungan. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (23) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Laboratorium Hidrodinamika Tabel V.68 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Laboratorium Hidrodinamika tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. (24) Belanja Modal Peralatan dan Mesin -Pengadaan Alat Keamanan dan Perlindungan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin -Pengadaan Alat Keamanan dan Perlindungan TA 2017 sebagaimana Tabel V.68 pada lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,29% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 55,11 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. c) Belanja Gedung dan Bangunan Tabel V.66 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Belanja Gedung Dan Bangunan adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 34,45% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 169

170 dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 15,73%.Belanja Gedung Dan Bangunan dengan penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.82 dibawah ini. Tabel V.82 Belanja Gedung Dan Bangunan TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ No. Keterangan (%) Realisasi Tahun (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi 1 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Kerja , , ,00 (15,81) 2 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Tugu Peringatan , , ,00 (25,75) 3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Rambu-Rambu , , , ,17 JUMLAH , , ,00 (15,73) (1) Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Kerja Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Kerja TA 2017 sebagaimana Tabel V.82 diatas adalah sebesar Rp ,00, atau 34,32% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 15,81 persen. Uraian dimaksud secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel V.83 pada lampiran V.1. (a) Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Kantor Tabel V.83 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Kantor TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 95,63% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 31,67 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gudang Tabel V.83 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gudang TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,35% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 91,99 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 170

171 (c) Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Untuk Pos Jaga Tabel V.83 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Untuk Pos Jaga tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (d) Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Laboratorium Tabel V.83 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Laboratorium tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. (e) Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Kesehatan Tabel V.83 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Kesehatan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 90,12% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 04,13 persen, (f) Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Ibadah Tabel V.83 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Ibadah tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. (g) Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Pertemuan Tabel V.83 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Pertemuan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,65% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 17,06 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (h) Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Pendidikan Tabel V.83 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Pendidikan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,62% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 171

172 dikatakan mengalami kenaikan 122,46 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (i) Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Olah Raga Tabel V.83 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Olah Raga TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,40% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 61,05 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (j) Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Pertokoan/Koperasi/Pasar Tabel V.83 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Pertokoan/Koperasi/Pasar TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 06,15% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 34,91 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (k) Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Garasi/Pool Tabel V.83 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Garasi/Pool TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,27% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 20,32 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (l) Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Kandang Hewan/Ternak Tabel V.83 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Kandang Hewan/Ternak tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00 (m) Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Perpustakaan Tabel V.83 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Perpustakaan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,47% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 92,76 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 172

173 (n) Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Pengujian Kelaikan Tabel V.83 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Pengujian Kelaikan tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. (o) Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Terminal/Pelabuhan/Bandar Tabel V.83 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Terminal/Pelabuhan/Bandar tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. (p) Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Kerja Lainnya Tabel V.83 pada lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Kerja Lainnya TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 91,73% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 47,55 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (2) Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Tugu Peringatan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Tugu Peringatan TA 2017 sebagaimana Tabel V.82 diatas adalah sebesar Rp ,00, atau 99,46% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 25,75 persen. Untuk lebih jelasnya uraian tersebut daat dilihat lebih rinci pada tabel V.84 sebagai beikut: No. Tabel V.84 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Tugu Peringatan TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ Realisasi Tahun Keterangan (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi (%) 1 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Tugu Pembangunan ,00 (100,00) 2 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Tugu Peringatan Lainny a , , ,00 58,27 JUMLAH , , ,00 (25,75) Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 173

174 (a) Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Tugu Pembangunan Tabel V.84 diatas menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Tugu Pembangunan tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. (b) Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Tugu Peringatan Lainnya Tabel V.84 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Tugu Peringatan Lainnya TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,46% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 58,27 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (3) Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Rambu- Rambu Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Rambu-Rambu TA 2017 sebagaimana Tabel V.82 diatas adalah sebesar Rp ,00, atau 93,57% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 2.581,17 persen. Anggaran dan realisasi Pengadaan Bangunan Rambu-rambu TA 2017 dan 2016 berupa Pengadaan Bangunan Rambu Tidak Bersuar. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. d) Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Tabel V.66 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Belanja Jalan, Irigasi, Dan Jaringan adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 95,34% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 29,09%.Belanja Jalan, Irigasi, Dan Jaringan dengan penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.85 lampiran V.1. dengan penjelasan lebih lanjut sebagai berikut. (1) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jalan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jalan TA 2017 sebagaimana Tabel V.85 lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 95,55% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 29,75 persen. Rincian lebih lanjut terkait Belanja Modal JIJ-Pengadaan jalan dapat dilihat pada tabel V.86 dibawah ini. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 174

175 No. Tabel V.86 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jalan TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jalan Kabupaten/Kota , , ,00 25,26 2 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jalan Desa , , ,00 243,22 3 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jalan Khusus , , , ,31 JUMLAH , , ,00 29,75 (a) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jalan Kabupaten/Kota Tabel V.86 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jalan Kabupaten/Kota TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 95,63% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 25,26 persen, anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jalan Desa Tabel V.86 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jalan Desa TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,77% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 243,22 persen, anggaran dan realisasi TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jalan Khusus Tabel V.86 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jalan Khusus TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 92,47% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 2.902,31 persen, anggaran dan realisasi TA 2017 secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (2) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jembatan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jembatan TA 2017 sebagaimana Tabel V.85 lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,82% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 26,62 persen. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.87 sebagai berikut. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 175

176 No. Tabel V.87 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jembatan TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jembatan Kabupaten/Kota , , ,00 23,69 2 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jembatan Desa , , ,00 74,46 3 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jembatan Peny eberangan , , ,00 98,19 JUMLAH , , ,00 26,62 (a) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jembatan Kabupaten/Kota Tabel V.87 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jembatan Kabupaten/Kota TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,88% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 23,69 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jembatan Desa Tabel V.87 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jembatan Desa TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,42% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jembatan Penyeberangan Tabel V.87 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jembatan Penyeberangan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,35% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 98,19 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (3) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Air Irigasi Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Air Irigasi TA 2017 sebagaimana Tabel V.85 lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 94,40% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 10,27 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 176

177 persen. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.88 sebagai berikut. No. Tabel V.88 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Air Irigasi TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ Realisasi Tahun Keterangan (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi (%) 1 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pengambilan Irigasi , , ,00 717,35 2 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pembaw a Irigasi , , ,00 (0,17) 3 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pengaman Irigasi , , ,00 840,48 4 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pelengkap Irigasi ,00 (100,00) JUMLAH , , ,00 10,27 (a) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pengambilan Irigasi Tabel V.88 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pengambilan Irigasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,20% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 717,35 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pembawa Irigasi Tabel V.88 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pembawa Irigasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 93,69% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 00,17 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pengaman Irigasi Tabel V.88 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pengaman Irigasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,36% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 840,48 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 177

178 (d) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pelengkap Irigasi Tabel V.88 diatas menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pelengkap Irigasi tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. (4) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Air Pasang Surut Tabel V.85 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Air Pasang Surut tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (5) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pengaman Sungai dan Penanggulangan Bencana Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pengaman Sungai dan Penanggulangan Bencana TA 2017 sebagaimana Tabel V.85 lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,34% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 142,20 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Tabel V.89 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pengaman Sungai dan Penanggulangan Bencana TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ Realisasi Tahun (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi (%) 1 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pembuang Pengaman Sungai , ,00-100,00 2 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pengaman Pengamanan Sungai , , ,00 (9,50) JUMLAH , , ,00 142,20 (a) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pembuang Pengaman Sungai Tabel V.89 menunjukkan realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pembuang Pengaman Sungai TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,63% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 178

179 (b) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pengaman Pengamanan Sungai Tabel V.89 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pengaman Pengamanan Sungai TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,55% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 09,50 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (6) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Air Bersih/Baku Tabel V.85 lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Air Bersih/Baku TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 82,22% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pada Tahun Anggaran 2016 realisasinya tidak ada. Anggaran realisasinya adalah berupa Pengadaan Bangunan Pembawa Air Bersih. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (7) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Air Kotor Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Air Kotor TA 2017 sebagaimana Tabel V.85 lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,49% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 63,34 persen. No. Tabel V.90 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Air Kotor TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ Realisasi Tahun Keterangan (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi (%) 1 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pembaw a Air Kotor , , ,00 (8,50) 2 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pembuangan Air Kotor , , ,00 (92,57) 3 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pengaman Air Kotor ,00 (100,00) 4 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pelengkap Air Kotor , ,00-100,00 JUMLAH , , ,00 (63,34) Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 179

180 (a) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pembawa Air Kotor Tabel V.90 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pembawa Air Kotor TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,55% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 08,50 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pembuangan Air Kotor Tabel V.90 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pembuangan Air Kotor TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,15% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 92,57 persen,, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pengaman Air Kotor Tabel V.90 diatas menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pengaman Air Kotor tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. (d) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pelengkap Air Kotor Tabel V.90 menunjukkan realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pelengkap Air Kotor TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,42% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (8) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Pengolahan Sampah Tabel V.85 pada lampiran V.1 menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Pengolahan Sampah tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (9) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Air Minum/Air Bersih Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Air Minum/Air Bersih TA 2017 sebagaimana Tabel V.85 lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 86,66% dari Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 180

181 anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 131,47 persen. penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel V.91 sebagai berikut: No. Tabel V.91 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Air Minum/Air Bersih TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ Realisasi Tahun Keterangan (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi (%) 1 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Air Sumber /Mata Air , , ,00 65,81 2 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Air Bersih/Air Baku Lainny a , ,00-100,00 JUMLAH , , ,00 131,47 (a) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Air Sumber /Mata Air Tabel V.91 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Air Sumber /Mata Air TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 82,38% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 65,81 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Air Bersih/Air Baku Lainnya Tabel V.91 menunjukkan realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Air Bersih/Air Baku Lainnya TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,71% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (10) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Air Kotor Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Air Kotor TA 2017 sebagaimana Tabel V.85 lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 98,65% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 8.489,93 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (11) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Pengolahan Sampah Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Pengolahan Sampah TA 2017 sebagaimana Tabel V.85 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 181

182 lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 77,67% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 91,46 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (12) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Gardu Listrik Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Gardu Listrik TA 2017 sebagaimana Tabel V.85 lampiran V.1 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,28% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 79,00 persen. Uraian lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.92 sebagai berikut. No. Tabel V.92 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Gardu Listrik TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ Realisasi Tahun Keterangan (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi (%) 1 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - PengadaanInstalasi Gardu Listrik Distribusi ,00 (100,00) 2 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Pusat Pengatur Listrik , ,00-100,00 JUMLAH , , ,00 (79,00) (a) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Pengadaan Instalasi Gardu Listrik Distribusi Tabel V.92 diatas menunjukkan bahwa pada TA 2017 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - PengadaanInstalasi Gardu Listrik Distribusi tidak dianggarkan sehingga tidak terealisasi, namun pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Pusat Pengatur Listrik Tabel V.92 menunjukkan realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Pusat Pengatur Listrik TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 99,28% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. e) Belanja Aset Tetap Lainnya Tabel V.66 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Belanja Aset Tetap Lainnya adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 62,94% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 182

183 sebesar 229,21%.Belanja Aset Tetap Lainnya dengan penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.67 dibawah ini. Tabel V.93 Belanja Aset Tetap Lainnya TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ No. Keterangan (%) Realisasi Tahun (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi 1 Belanja Modal Aset Tetap Lainny a - Pengadaan Buku , , ,00 224,91 2 Belanja Modal Aset Tetap Lainny a - Pengadaan Barang-Barang Perpustakaan , ,00-100,00 3 Belanja Modal Aset Tetap Lainny a - Pengadaan Barang Bercorak Kebuday aan , , ,00 (31,38) 4 Belanja Modal Aset Tetap Lainny a - Pengadaan Tanaman , ,00-100,00 5 Belanja Modal Aset Tetap Lainny a - Pengadaan Aset Tetap Renov asi , ,00-100,00 JUMLAH , , ,00 229,21 (1) Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Buku Realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Buku TA 2017 sebagaimana Tabel V.93 diatas adalah sebesar Rp ,00, atau 60,36% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 224,91 persen. realisasi kurang dari anggaran cukup signifikan hal ini disebabkan kegiatan pengadaan buku perpustakaan SD Bantuan Keuangan dari Provinsi Jawa Tengah dinyatakan gagal lelang, peserta tidak ada yang lolos. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.94 sebagai berikut. No. Tabel V.94 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Buku TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Modal Aset Tetap Lainny a - Pengadaan Buku Ilmu Pengetahuan Umum , , ,00 239,47 2 Belanja Modal Aset Tetap Lainny a - Pengadaan Buku Ilmu Bahasa , ,00-100,00 3 Belanja Modal Aset Tetap Lainny a - Pengadaan Buku Ilmu Pengetahuan Praktis , , ,00 (84,47) JUMLAH , , ,00 224,91 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 183

184 (a) Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Buku Ilmu Pengetahuan Umum Tabel V.94 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Buku Ilmu Pengetahuan Umum TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 68,24% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 239,47 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Buku Ilmu Bahasa Tabel V.94 menunjukkan realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Buku Ilmu Bahasa TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 90,07% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (c) Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Buku Ilmu Pengetahuan Praktis Tabel V.94 diatas menunjukkan realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Buku Ilmu Pengetahuan Praktis TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 04,63% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 84,47 persen, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (2) Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Barang-Barang Perpustakaan Tabel V.93 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Barang-Barang Perpustakaan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pada Tahun Anggaran 2016 realisasinya tidak ada. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.95 sebagai berikut. No. Tabel V.95 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Barang-Barang Perpustakaan TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ Realisasi Tahun Keterangan (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi (%) 1 Belanja Modal Aset Tetap Lainny a - Pengadaan Barang-Barang Perpustakaan Kary a Grafika (Graphic Material) , ,00-100,00 2 Belanja Modal Aset Tetap Lainny a - Pengadaan Barang-Barang Perpustakaan Three Dimensional Artetacs and Realita , ,00-100,00 JUMLAH , ,00-100,00 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 184

185 (a) Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Barang-Barang Perpustakaan Karya Grafika (Graphic Material) Tabel V.95 menunjukkan realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Barang-Barang Perpustakaan Karya Grafika (Graphic Material) TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (b) Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Barang-Barang Perpustakaan Three Dimensional Artetacs and Realita Tabel V.95 menunjukkan realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Barang-Barang Perpustakaan Three Dimensional Artetacs and Realita TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya,, Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (3) Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Barang Bercorak Kebudayaan Realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Barang Bercorak Kebudayaan TA 2017 sebagaimana Tabel V.93 diatas adalah sebesar Rp ,00, atau 69,34% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 31,38 persen. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (4) Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Tanaman Tabel V.93 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Tanaman TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pada Tahun Anggaran 2016 realisasinya tidak ada. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. (5) Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Aset Tetap Renovasi Tabel V.93 tersebut menunjukkan realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Aset Tetap Renovasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 97,13% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pada Tahun Anggaran 2016 realisasinya tidak ada. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. f) Belanja Aset Lainnya Pemerintah Kabupaten Wonosobo Pada Tahun Anggaran 2017 tidak menganggarkan belanja Aset Lainnya sehingga tidak ada realisasinya, sama halnya dengan Tahun Anggaran sebelumnya. 3) Belanja Tak Terduga Tabel V.31 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Belanja Tak Terduga adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 79,78% dari anggaran yang ditetapkan Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 185

186 yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 46,44%. c. Transfer Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2017 dapat terealisasi sebesar Rp ,00 atau hanya 99,99% dari anggaran yang telah ditetapkan. jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 17,96%. Anggaran dan realisasi secara rinci per SKPD dapat dilihat pada Lampiran V.2. Transfer Pemerintah Kabupaten Wonosobo Terdiri dari Transfer/Bagi Hasil Ke Desa, dan Transfer Bantuan Keuangan dengan anggaran dan realisasi sebagaimana Tabel V.96 dibawah ini: Tabel V.96 Transfer TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Transfer/Bagi Hasil Ke Desa , , ,00 3,39 2 Transfer Bantuan Keuangan , , ,00 18,21 JUMLAH , , ,00 17,96 1) Transfer/Bagi Hasil Ke Desa Tabel V.96 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Transfer/Bagi Hasil Ke Desa adalah sebesar Rp ,00 atau sesuai dengan anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 03,28%. Besaran transfer ke desa ditetapkan dengan Peraturan Bupati Wonosobo Nomor29 tahun 2017 tentang perubahan atas Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2017 tentang penetapan Dana Transfer ke desa yang terdiri dari: - Dana Desa sebesar Rp ,00 - Alokasi Dana Desa sebesar Rp ,00 - Bagi Hasil Pajak sebesar Rp ,00 - Bagi Hasil Retribusi sebesar Rp Perubahan Peraturan Bupati tersebut disebabkan oleh karena adanya tambahan kurang dianggarkan TA Transfer/Bagi Hasil Ke Desa dengan penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.97 dibawah ini. Tabel V.97 Transfer/Bagi Hasil Ke Desa TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Bagi Hasil Pajak , , ,00 4,91 2 Bagi Hasil Retribusi , , ,00 (1,27) JUMLAH , , ,00 3,28 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 186

187 a) Bagi Hasil Pajak Tabel V.97 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Bagi Hasil Pajak adalah sebesar Rp ,00 atau sesuai dengan anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 04,91%. b) Bagi Hasil Retribusi Tabel V.97 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Bagi Hasil Retribusi adalah sebesar Rp ,00 atau sesuai dengan anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 01,27%. 2) Transfer/Bantuan Keuangan Tabel V.96 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Transfer Bantuan Keuangan adalah sebesar Rp ,00 atau hanya 99,99% dari anggaran yang ditetapkan yaitu sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 18,21%.Transfer Bantuan Keuangan dengan penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.97 dibawah ini. Tabel V.98 Bantuan Keuangan Lainnya TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ No. Keterangan (%) Realisasi Tahun (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi 1 Belanja Bantuan Keuangan kepada Desa , , ,00 18,02 2 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik , , ,00 72,96 JUMLAH , , ,00 18,21 a) Belanja Bantuan Keuangan kepada Desa Realisasi Belanja Bantuan Keuangan kepada Desa TA 2017 sebagaimana Tabel V.98 diatas adalah sebesar Rp ,00, atau 99,99% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 18,02 persen. Belanja Bantuan Keuangan Ke Desa lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel V.99 sebagai berikut. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 187

188 Tabel V.99 Belanja Bantuan Keuangan kepada Desa TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Belanja Alokasi Dana Desa , , ,00 0,88 2 Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa dan Desa Adat y ang Bersumber dari APBN , , ,00 27,62 3 Belanja Bantuan Keuangan untuk Pembay aran Kompensasi Perangkat Desa , , ,00 148,62 4 Pendamping Replika PLPBK , , ,00 20,00 5 TMMD , ,00-100,00 JUMLAH , , ,00 18,02 (1) Belanja Alokasi Dana Desa Tabel V.99 diatas menunjukkan realisasi Belanja Alokasi Dana Desa TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 00,88 persen, (2) Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa dan Desa Adat yang Bersumber dari APBN Tabel V.99 diatas menunjukkan realisasi Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa dan Desa Adat yang Bersumber dari APBN TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 27,62 persen, (3) Belanja Bantuan Keuangan untuk Pembayaran Kompensasi Perangkat Desa Tabel V.99 diatas menunjukkan realisasi Belanja Bantuan Keuangan untuk Pembayaran Kompensasi Perangkat Desa TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 84,82% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 148,62 persen, (4) Pendamping Replika PLPBK Tabel V.99 diatas menunjukkan realisasi Pendamping Replika PLPBK TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 20,00 persen, diberikan kepada 6 (enam) desa yaitu Igirmranak, Campursari, Tlogo, Magersari, Mergolangu, Kumejing masing-masing mendapat Rp ,00 dalam rangka mendukung program desa wisata lestari. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 188

189 (5) TMMD Tabel V.99 menunjukkan realisasi TMMD TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya,, TMMD dilaksanakan di 3 desa yaitu Desa Binangun Kecamatan Watumalang, Desa Pagerrejo Kecamatan Kertek, dan Deso Deroduwur Kecamatan Mojotengah. b) Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Realisasi Belanja Bantuan Kepada Partai Politik TA 2017 sebagaimana Tabel V.98 diatas adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan,dan apabila dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 72,96 persen. (1) Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tabel V.100 lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 58,18 persen, (2) Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai Kebangkitan Bangsa Tabel V.100 lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai Kebangkitan Bangsa TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 58,18 persen, (3) Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai HANURA Tabel V.100 lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai HANURA TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 58,10 persen, (4) Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai Persatuan Pembangunan Tabel V.100 lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai Persatuan Pembangunan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada realisasinya, (5) Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai NASDEM Tabel V.100 lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai NASDEM TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 58,11 persen, (6) Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai GOLKAR Tabel V.100 lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai GOLKAR TA 2017 adalah sebesar Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 189

190 Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 58,13 persen, (7) Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai Demokrat Tabel V.100 lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai Demokrat TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 58,09 persen, (8) Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai GERINDRA Tabel V.100 lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai GERINDRA TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 58,12 persen, (9) Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai Amanat Nasional Tabel V.100 lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai Amanat Nasional TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 58,10 persen, (10) Belanja Bantuan Kepada Partai Politik PKS Tabel V.100 lampiran V.1 menunjukkan realisasi Belanja Bantuan Kepada Partai Politik PKS TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 58,00 persen, d. Surplus/Defisit Pemerintah Kabupaten Wonosobo pada Tahun 2017 menganggarkan defisit sebesar (Rp ,00) namun terealisasi Surplus sebesar Rp ,00.atau (72,47) dari anggaran yang ditetapkan, sedangkan Tahun Anggaran sebelumnya juga terealisasi defisit sebesar (Rp ,00). Surplus TA 2017 diperoleh dari Realisasi Pendapatan sebesar Rp ,00 dikurangi realisasi Belanja sebesarrp ,00. e. Pembiayaan Pembiayaan Pemerintah Kabupaten Wonosobo merupakan penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.pembiayaan neto adalah selisih antara penerimaan pembiayaan setelah dikurangi pengeluaran pembiayaan. Untuk lebih jelasnya uraian tersebut dapat dilihat pada Tabel V.101 sebagai berikut: Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 190

191 Tabel V.101 Pembiayaan Netto TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ No. Keterangan (%) Realisasi Tahun (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi 1 Penerimaan Pembiay aan , , ,00 (24,95) 2 Pengeluaran Pembiay aan , , ,00 24,49 Pembiay aan Netto , , ,00 (29,09) 1) Penerimaan Pembiayaan Tabel V.101 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Penerimaan Pembiayaan adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 100,09% dari anggaran yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami penurunan sebesar 24,95%. Untuk lebih jelasnya uraian tersebut lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.102 sebagai berikut. Tabel V.102 Penerimaan Pembiayaan TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 Kenaikan/ No. Keterangan (%) Realisasi Tahun (Penurunan) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Realisasi 1 Penggunaan Silpa , , ,00 (25,00) 2 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah ,00 (100,00) 3 Penerimaan Kembali Dana Bergulir ,00-100,00 JUMLAH , , ,00 (24,95) a) Penggunaan SiLPA Tabel V.102 diatas menunjukkan realisasi penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 25,00 persen, b) Penerimaan Pinjaman Daerah Tabel V.102 diatas menunjukkan bahwa pada TA 2017 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman tidak dianggarkan sehingga tidak dapat terealisasi sedangkan pada Tahun Anggaran sebelumnya terdapat realisasi sebesar Rp ,00. c) Penerimaan Kembali Dana Bergulir Tabel V.102 diatas menunjukkan bahwa pada TA 2017 Penerimaan Kembali Dana Bergulir tidak dianggarkan namun terealisasi sebesar Rp ,00 yang berasal dari pelunasan Dana Bergulir pada Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM, pada Tahun Anggaran sebelumnya tidak terdapat realisasi. 2) Pengeluaran Pembiayaan Tabel V.101 diatas menunjukkan bahwa Realisasi Pengeluaran Pembiayaan adalah sebesar Rp ,00sesuai dengan anggaran yang ditetapkan. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 191

192 Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 24,49%. Pengeluaran Pembiayaan sepenuhnya berasal dari Penyertaan Modal Pemerintah Daerah, dengan rincian sebagaimana Tabel V.103 sebagai berikut. Tabel V.103 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Tahun Anggaran 2017 Realisasi Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (%) 1 Peny ertaan Modal pada Bank Jateng , , ,00 202,18 2 Peny ertaan Modal pada Bank Wonosobo ,00 (100,00) 3 Peny ertaan Modal pada PDAM , , ,00 (26,07) JUMLAH , , ,00 32,44 a) Penyertaan Modal pada Bank Jateng Tabel V.103 diatas menunjukkan realisasi Penyertaan Modal pada Bank Jateng TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami kenaikan 202,18 persen, Penyertaan modal tersebut bersumber dari dana AMU sebesar Rp yang diterima TA 2017 dan dari APBD dengan nomor SP2D : (1) SP2D-00057/LS/ /2017 tanggal 07/03/2017 sebesar Rp ,00; (2) SP2D-04298/LS/BTL/ /2017 tanggal 28/12/2017 sebesar Rp ,00; (3) SP2D-04383/LS/BTL/ /2017 tanggal 28/12/2017 sebesar Rp ,00. b) Penyertaan Modal pada Bank Wonosobo Tabel V.103 diatas menunjukkan Penyertaan Modal pada Bank Wonosobo TA 2017 baik anggaran maupun realisasinya tidak ada namun pada TA 2016 terdapat realisasi sebesar Rp ,00. c) Penyertaan Modal pada PDAM Tabel V.103 diatas menunjukkan realisasi Penyertaan Modal pada PDAM TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, atau 100,00% dari anggaran yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran Sebelumnya dapat dikatakan mengalami penurunan 26,07 persen, Penyertaan Modal pada PDAM dikeluarkan melalui SP2D: (1) SP2D-01236/LS/BTL/ /2017 tanggal 25/07/2017 sebesar Rp ,00; (2) SP2D-03709/LS/ /2017 tanggal 20/12/2017 sebesar Rp ,00. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 192

193 f. Sisa Lebih/(Kurang) Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Pemerintah Kabupaten Wonosobo terealisasi sebesar Rp ,00,Jika dibandingkan dengan realisasi TA 2016 cenderung mengalami kenaikan sebesar 24,49%. Adapun jumlah posisi kas per31 Desember 2017 sebesar Rp ,00 secara rinci dapat dilihat pada tabel V.104 dibawah ini. Tabel V.104 Rincian SiLPA TA 2017 No Keterangan Saldo (Rp) 1 Kas di Kas Daerah ,00 Kas Daerah (Bank Jateng) ,00 Deposito ,00 Kas Rekonsiliasi ( ,00) 2 Kas di Bendahara Penerimaan ,00 BPPKAD ,00 Dinas Pariwisata & Kebudayaan ,00 Kelurahan Kepil ,00 3 Kas di BLUD ,00 Kas di BLUD RSUD KRT Setjonegoro ,00 Kas di BLUD Puskesmas (Tanpa Pajak) ,00 4 Kas Lainnya ,00 Sisa Dana BOS-SD (Tanpa Pajak) ,00 Sisa Dana BOS-SMP (Tanpa Pajak) ,00 Jumlah ,00 Jika dibandingkan dengan SiLPA sebesar Rp ,00 sehingga terdapat selisih Rp ,00 yang berasal dari Kas di Bendahara Penerimaan Kelurahan Wonoroto Tahun 2015 yang disetor pada Tahun 2017 sebesar Rp ,00 dikurangi pindah buku dari Rekening Giro Kas Daerah ke Rekening Giro RSUD atas pengembalian Jasa Giro RSUD yang masuk ke Rekening Kas Daerah sebesar Rp , LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH (LPSAL) a. Perubahan Saldo Anggaran Lebih 1) Penggunaan SAL sebagai Pembiayaan Tahun Berjalan Saldo Anggaran Lebih (SAL) TA 2016 sebesar Rp ,00, ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2017 tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA Jumlah SAL tersebut telah direalisasikan sebagai penggunaan SILPA TA 2017 sebesar Rp ,00 dari yang dianggarkan dalam Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2017 tentang Perubahan APBD TA 2017 sebesar Rp ,00. 2) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Surplus Anggaran sebesar Rp ,00 dan realisasi Pembiayaan Netto sebesar Rp ,00, maka terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) TA 2017 sebesar Rp ,00 SILPA TA 2017 tersebut berasal dari selisih kurang penerimaan pendapatan, sisa belanja dan transfer dan kelebihan pembiayaan netto, dengan rincian sebagai berikut : a) Target pendapatan sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga target pendapatan tidak terlampaui sebesar Rp ,00. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 193

194 b) Anggaran Belanja dan Transfer sebesar Rp ,00 realisasinya sebesar Rp ,00 sehingga terdapat sisa anggaran sebesar Rp ,00. Sisa belanja dan transfer tersebut berasal dari: (1) (1) Sisa kurang anggaran belanja operasi sebesar Rp ,00 yang terdiri dari: Sisa kurang anggaran belanja operasi sebesar Rp ,00 yang terdiri dari: (a) Sisa anggaran belanja pegawai sebesar Rp ,00. (b) Sisa anggaran belanja barang sebesar Rp ,00. (c) Sisa anggaran belanja hibah sebesar Rp ,00. (d) Sisa anggaran belanja bantuan sosial sebesar Rp ,00. (2) Sisa anggaran belanja modal sebesar Rp ,00 (3) Sisa anggaran belanja tidak terduga sebesar Rp ,00. (4) Sisa anggaran belanja transfer Rp ,00 3) Saldo Anggaran Lebih (SAL) Jumlah SAL Pemerintah Kabupaten Wonosobo Per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 194

195 3. NERACA a. Aset Lancar Saldo Aset Lancar Pemerintah Kabupaten Wonosobo sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,50, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,78 maka mengalami kenaikan sebesar 55,67%.Rincian Aset Lancar dapat dilihat pada Tabel V.105 sebagai berikut. Tabel V.105 Aset Lancar TA 2017 dan 2016 No. Keterangan 2017 (dalam Rupiah) 2016 (dalam Rupiah) Bertambah/(Berkurang) dalam Rupiah % 1 Kas , , ,00 49,95 2 Investasi Jangka Pendek Piutang , , ,59 71,61 4 Beban Dibayar Dimuka , , ,25 597,12 5 Persediaan , , ,88 138,13 Jumlah , , ,72 55,67 1) Kas Saldo Kas Pemerintah Kabupaten Wonosobo sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,00 maka mengalami kenaikan sebesar 49,95%.Rincian Kas dapat dilihat pada Tabel V.106 sebagai berikut. Tabel V.106 Kas TA 2017 dan 2016 No (dalam Rupiah) 2016 (dalam Bertambah/(Berkurang) Keterangan Rupiah) dalam Rupiah % 1 Kas di Kas Daerah , , ,00 55,31 2 Kas di Bendahara Penerimaan , , ,00 78,53 3 Kas di Bendahara Pengeluaran , ,00 ( ,00) (99,83) 4 Kas di BLUD , ,00 ( ,00) (3,41) 5 Kas Lainnya , , ,00 57,96 Jumlah , , ,00 49,95 a) Kas di Kas Daerah Saldo Kas di Kas Daerah per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 Rp ,00 maka mengalami kenaikan sebesar 55,31%.Rincian Kas di Kas Daerah dapat dilihat pada Tabel V.107 sebagai berikut. Tabel V.107 Kas di Kas DaerahTA 2017 dan 2016 No. Keterangan Nama Bank Nomor Rekening 2017 (dalam rupiah) 2016 (dalam rupiah) 1 Kas Daerah Bank Jateng , ,00 2 Bank Jateng, , ,00 Deposito BRI, BNI 3 Kas Rekonsiliasi - - ( ,00) - Jumlah , ,00 (1) Berdasarkan tabel V.106 diatas saldo Kas di Kas Daerah di rekening giro Bank Jateng adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,00 bisa diakatakan mengalami penurunan sebesar 45,87%. (2) Berdasarkan tabel V.106 diatas saldo Kas di Kas Daerah di Deposito Bank Jateng, BRI, BNI adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,00 bisa diakatakan mengalami kenaikan sebesar 100,89%. Rincian Kas di Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 195

196 Kas Daerah di Deposito dapat dilihat pada tabel V.107 lampiran V.3 sebagaimana terlampir. (3) Berdasarkan tabel V.107 di atas terdapat Saldo Kas Rekonsiliasi sebesar (Rp ,00) yang berupa outstanding check TA 2017 terdiri dari : (a) SP2D-04579/LS/ /2017 tanggal kec kalikajar Rp ,00 kegiatan Pembangunan Pagar Tralis Depan Ktr Kec. Kalikajar an. CV. Vinci adinata yang baru dicairkan pada tanggal 17 Januari (b) SP2D-04584/LS/ /2017 tanggal dikpora Rp ,00 kegiatan Pembangunan senderan SD Negeri 2 Pecekelan AN. CV. Vinci Adinata yang baru dicairkan pada tanggal 17 Januari b) Kas di Bendahara Penerimaan Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 Rp ,00 maka mengalami kenaikan sebesar 78,53%. Rincian Kas di Bendahara Penerimaan dapat dilihat pada Tabel V.109 sebagai berikut. Tabel V.109 Kas di Bendahara PenerimaanTA 2017 dan 2016 No. Keterangan Saldo 2017 Saldo 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Kel. Wonoroto ,00 2 Kel. Rojoimo ,00 3 Kel. Andongsili ,00 4 Kel. Mlipak ,00 5 BPPKAD ,00-6 Dinas Pariwisata & Kebudayaan ,00-7 Kelurahan Kepil ,00 - JUMLAH , ,00 c) Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran sepenuhnya berasal dari pajak yang belum disetor sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 Rp ,00 maka mengalami penurunan sebesar 99,83%.Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran dapat dilihat pada Tabel V.110 sebagai mana lampiran V.3. d) Kas di BLUD Saldo Kas di BLUD per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 Rp ,00 maka mengalami penurunan sebesar 3,41%. Rincian Kas di BLUD dapat dilihat pada Tabel V.111 sebagai berikut. Tabel V.111 Kas di BLUD TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Saldo 2017 (dalam rupiah) Saldo 2016 (dalam rupiah) 1 Kas di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Setjonegoro , ,00 2 Kas di BLUD Puskesmas , ,00 JUMLAH , ,00 (1) Kas di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Setjonegoro; Berdasarkan Tabel V.111 di atas Saldo Kas di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Setjonegoro per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 196

197 Rp ,00 maka mengalami kenaikan sebesar 6,71%. Rincian Kas di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Setjonegoro dapat dilihat pada Tabel V.113 sebagai berikut. Tabel V.113 Kas di Kas BLUD RSUD KRT Setjonegoro TA 2017 No. Keterangan Nama Saldo TA 2017 Saldo TA 2016 Nomor Rekening Bank (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Giro Bank , ,00 Jateng 2 Giro BRI , ,00 3 Deposito BRI , ,00 Jumlah , ,00 Tabel V.113 menunjukkan bahwa saldo Kas di Kas BLUD RSUD KRT Setjonegoro berasal dari Giro Bank Jateng, Giro BRI dan Deposito BRI per 31 Desember 2017, Dari Tabel V.113 di atas maka dapat disimpulkan bahwa: (a) Saldo Kas di Kas BLUD RSUD KRT Setjonegoro di Giro Bank Jateng per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 maka bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 22,77%. (b) Saldo Kas di Kas BLUD RSUD KRT Setjonegoro di Giro BRI per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 maka bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar 31,04%. (c) Saldo Kas di Kas BLUD RSUD KRT Setjonegoro di Deposito BRI per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 maka bisa dikatakan cenderung stagnan. (2) Kas di BLUD Puskesmas Berdasarkan Tabel V.111 di atas Saldo Kas di BLUD Puskesmas per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 Rp ,00 maka mengalami penurunan sebesar 40,98%. Rincian Kas di BLUD Puskesmas dapat dilihat pada Tabel V.114 sebagaimana lampiran V.3. (a) Tabel V.114 pada lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Kas di Kas BLUD Puskesmas Kec. Wonosobo Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp ,00, dibandingkan dengan saldo tahun sebelumnya bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar 64,85%. (b) Tabel V.114 pada lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Kas di Kas BLUD Puskesmas Kec. Kertek Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp ,00, dibandingkan dengan saldo tahun sebelumnya bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 28,18%. (c) Tabel V.114 pada lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Kas di Kas BLUD Puskesmas Kec. Selomerto Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp ,00, dibandingkan dengan saldo tahun sebelumnya bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar 73,49%. (d) Tabel V.114 pada lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Kas di Kas BLUD Puskesmas Kec. Leksono Tahun Anggaran 2017 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 197

198 adalah sebesar Rp ,00, dibandingkan dengan saldo tahun sebelumnya bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar 27,27%. (e) Tabel V.114 pada lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Kas di Kas BLUD Puskesmas Kec. Watumalang Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp ,00, dibandingkan dengan saldo tahun sebelumnya bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar 24,08%. (f) Tabel V.114 pada lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Kas di Kas BLUD Puskesmas Kec. Mojotengah Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp ,00, dibandingkan dengan saldo tahun sebelumnya bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar 77,79%. (g) Tabel V.114 pada lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Kas di Kas BLUD Puskesmas Kec. Garung Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp ,00, dibandingkan dengan saldo tahun sebelumnya bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar 53,24%. (h) Tabel V.114 pada lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Kas di Kas BLUD Puskesmas Kec. Kejajar Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp ,00, dibandingkan dengan saldo tahun sebelumnya bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 168,71%. (i) Tabel V.114 pada lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Kas di Kas BLUD Puskesmas Kec. Kalikajar Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp ,00, dibandingkan dengan saldo tahun sebelumnya bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar 45,43%. (j) Tabel V.114 pada lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Kas di Kas BLUD Puskesmas Kec. Sapuran Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp ,00, dibandingkan dengan saldo tahun sebelumnya bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar 36,00%. (k) Tabel V.114 pada lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Kas di Kas BLUD Puskesmas Kec. Kepil Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp ,00, dibandingkan dengan saldo tahun sebelumnya bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar 84,64%. (l) Tabel V.114 pada lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Kas di Kas BLUD Puskesmas Kec. Kaliwiro Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp ,00, dibandingkan dengan saldo tahun sebelumnya bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 129,16%. (m) Tabel V.114 pada lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Kas di Kas BLUD Puskesmas Kec. Wadaslintang Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp ,00, dibandingkan dengan saldo tahun sebelumnya bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar 11,88%. Saldo Kas di BLUD Puskesmas Kec. Wadaslintang TA 2017 sebesar Rp ,00 terdiri dari Kas di BLUD sebesar Rp ,00 dan Pajak Yang Belum disetor sebesar Rp ,00. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 198

199 (n) Tabel V.114 pada lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Kas di Kas BLUD Puskesmas Kec. Sukoharjo Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp ,00, dibandingkan dengan saldo tahun sebelumnya bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar 88,82%. Saldo Kas di BLUD Puskesmas Kec. Sukoharjo TA 2017 sebesar Rp ,00 terdiri dari Kas di BLUD sebesar Rp ,00 dan Pajak Yang Belum disetor sebesar Rp ,00. (o) Tabel V.114 pada lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Kas di Kas BLUD Puskesmas Kec. Kalibawang Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp ,00, dibandingkan dengan saldo tahun sebelumnya bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar 53,48%. e) Kas Lainnya Saldo Kas Lainnya per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 Rp ,00 maka mengalami kenaikan sebesar 57,96%.Rincian Kas Lainnya dapat dilihat pada Tabel V.115 sebagai berikut. Tabel V.115 Kas LainnyaTA 2017 dan 2016 No. Keterangan Saldo 2017 Saldo 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Sisa Dana BOS-SD , ,00 2 Sisa Dana BOS-SMP , ,00 3 Sisa Dana BOS-SMA/ SMK ,00 4 Saldo Tabulin ,00 - JUMLAH , ,00 Saldo Kas Lainnya berasal dari Sisa Dana Bos dan Sisa Saldo Tabulin dengan rincian sebagai berikut. (1) Berdasarkan Tabel V.115 diatas Saldo Kas Lainnya Sisa Dana BOS-SD per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 Rp ,00 maka mengalami kenaikan sebesar 185,01%. Rincian dapat dilihat lebih rinci pada tabel V.116 sebagai berikut. Tabel V.116 Sisa Dana BOS - SD TA 2017 No. Keterangan Sisa BOS TA 2017 (Dalam Rupiah) 1 Kas Tunai ,00 2 Kas di Bank ,00 3 Pajak yang belum disetor ,00 Jumlah ,00 (2) Berdasarkan Tabel V.115 di atas Saldo Kas Lainnya Sisa Dana BOS - SMP per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 Rp ,00 maka mengalami penurunan sebesar 26,71%. Rincian Sisa Dana BOS - SMP dapat dilihat lebih rinci pada tabel V.117 sebagai berikut. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 199

200 Tabel V.117 Sisa Dana BOS - SMP TA 2017 No. Keterangan Sisa BOS TA 2017 (Dalam Rupiah) 1 Kas Tunai ,00 2 Kas di Bank ,00 3 Pajak yang belum disetor ,00 Jumlah ,00 (3) Saldo Kas Lainnya Sisa Dana Bos TA 2017SMA/SMK adalah tidak ada, dikarenakan pada TA 2017 wewenang urusan SMA/SMK berada pada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, sedangkan pada TA 2016 terdapat saldo sebesar Rp ,00. (4) Berdasarkan Tabel V.115 di atas Saldo Kas Lainnya Saldo Tabulin (Tabungan Ibu Bersalin) per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00. Rincian Saldo Tabulin dapat dilihat lebih rinci pada tabel V.118 lampiran V.3 dengan penjelasan sebagai berikut. Tabungan ibu bersalin adalah salah satu program kesehatan yang langsung menyentuh masyarakat khususnya bagi ibu-ibu yang akan menghadapi masa persalinan dengan cara iuran/jimpitan. Program Tabulin disusun oleh TP-PKK Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan UNICEF tahun Program ini dinilai sangat positif bersifat sosial dalam membantu warga utamanya ekonomi lemah, dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya ibu hamil yang akan melahirkan. Tujuan dari program Tabulin antara lain menurunkan angka kematian ibu dan bayi, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memotivasi masyarakat terutama ibu hamil untuk menabung sebagai persiapan persalinan.. Program Tabulin di kabupaten Wonosobo berjalan dengan baik, guna pengelolaan dana Tabulin di tingkat kecamatan dibuka rekening tabungan atas nama camat pada lembaga keuangan/bank untuk menampung dana Tabulin. Merujuk pada Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 411/044/PP&PA Tanggal 24 Februari 2015 Perihal Program Tabulin disebutkan bahwa untuk mendukung pelaksanaan program BPJS, maka pengelolaan program Tabulin di Wonosobo untuk dihentikan beserta dengan menghimpun dana, mengingat seluruh biaya pemeriksaan ANC, PNC maupun partus telah dijamin lewat BPJS. Atas sisa dana Tabulin dapat digunakan untuk: (a) Pendampingan ibu hamil risiko tinggi (b) Memenuhi sisa klaim bagi anggota yang masih aktif (c) Mendukung promosi kesehatan ibu dan anak (d) Menyelenggarakan kelas ibu hamil (e) Pendidikan anak usia dini integrasi (f) Pengadaan sarana dan prasarana posyandu (g) Bantuan pelayanan keluarga berencana Pada saat Tabulin dinyatakan dihentikan, masih terdapat sisa kas yang mengendap di rekening tabungan dana Tabulin pada setiap kecamatan per tanggal 31 Desember 2017 sejumlah Rp ,00 dengan rincian sebagaimana tabel V.116 sebagaimana lampiran V.3. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 200

201 2) Investasi Jangka Pendek Pada TA 2017 maupun TA 2016 di Neraca Pemerintah Kabupaten Wonosobo tidak terdapat Saldo Investasi Jangka Pendek. 3) Piutang Saldo Piutang Pemerintah Kabupaten Wonosobo setelah dikurangi Penyisihan Piutang sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,50, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,91 maka mengalami kenaikan sebesar 71,61%.Rincian dapat dilihat pada Tabel V.119 sebagai berikut. Tabel V.119 PiutangTA 2017 dan 2016 No (dalam Rupiah) 2016 (dalam Rupiah) Bertambah/(Berkurang) Keterangan dalam Rupiah % 1 Piutang Pendapatan , , ,71 59,79 2 Penyisihan Piutang Pendapatan ( ,50) ( ,38) ( ,12) 25,46 3 Piutang Lainnya , ,00 ( ,00) (16,21) 4 Penyisihan Piutang Lainnya Jumlah , , ,59 71,61 a) Piutang Pendapatan Tabel V.119 diatas menunjukkan saldo Piutang Pendapatan Pemerintah Kabupaten Wonosobo sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,29 maka mengalami kenaikan sebesar 59,79%.Rincian dapat dilihat pada Tabel V.120 sebagai berikut. Tabel V.120 Piutang PendapatanTA 2017 dan 2016 No. Keterangan Saldo 2017 Saldo 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Piutang Pajak Daerah , ,29 2 Piutang Retribusi Daerah , ,00 3 Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan ,00-4 Piutang Lain-lain PAD Yang Sah , ,00 5 Piutang Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan ,00 JUMLAH , ,29 (1) Piutang Pajak Daerah Berdasarkan Tabel V.120 diatas Saldo Piutang Pajak Daerah per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 Rp ,29 maka bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 15,78%. Uraian tersebut lebih lanjut dapat dilihat lebih rinci pada tabel V.121 lampiran V.3 sebagaimana terlampir dengan penjelasan sebagai berikut. (a) Tabel V.121 pada lampiran V.3 menunjukkan saldo Piutang Pajak Hotel TA 2017 adalah sebesar Rp ,00. Apabila dibandingkan dengan Saldo TA 2016 cenderung stagnan. (b) Tabel V.121 pada lampiran V.3 menunjukkan saldo Piutang Pajak Restoran TA 2017 adalah sebesar Rp ,00. Apabila dibandingkan dengan Saldo TA 2016 cenderung meningkat 0,20%. Saldo TA 2017 tersebut berasal dari mutasi bersih selama tahun berjalan sebesar Rp ,00. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 201

202 (c) Tabel V.121 pada lampiran V.3 menunjukkan saldo Piutang Pajak Hiburan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00. Apabila dibandingkan dengan Saldo TA 2016 cenderung stagnan. (d) Tabel V.121 pada lampiran V.3 menunjukkan saldo Piutang Pajak Reklame TA 2017 adalah sebesar Rp ,00. Apabila dibandingkan dengan Saldo TA 2016 cenderung meningkat 50,66%. Saldo TA 2017 tersebut berasal dari mutasi bersih selama tahun berjalan sebesar Rp ,00, dan dari koreksi bersih selama tahun berjalan sebesar (Rp4,28). (e) Tabel V.121 pada lampiran V.3 menunjukkan saldo Piutang Pajak Penerangan Jalan PLN TA 2017 adalah sebesar Rp ,00. Apabila dibandingkan dengan Saldo TA 2016 cenderung meningkat 23,08%. Saldo TA 2017 tersebut berasal dari mutasi bersih selama tahun berjalan sebesar Rp ,00. (f) Tabel V.121 pada lampiran V.3 menunjukkan saldo Piutang Pajak Penerangan Jalan Non-PLN TA 2017 adalah sebesar Rp ,00. Apabila dibandingkan dengan Saldo TA 2016 cenderung stagnan. (g) Tabel V.121 pada lampiran V.3 menunjukkan saldo Piutang Pajak Mineral Bukan Logam dan Lainnya TA 2017 adalah sebesar Rp ,00. Apabila dibandingkan dengan Saldo TA 2016 cenderung stagnan. (h) Tabel V.121 pada lampiran V.3 menunjukkan saldo Piutang Pajak Parkir TA 2017 adalah sebesar Rp ,00. Apabila dibandingkan dengan Saldo TA 2016 cenderung meningkat 45,79%. Saldo TA 2017 tersebut berasal dari mutasi bersih selama tahun berjalan sebesar Rp ,00. (i) Tabel V.121 pada lampiran V.3 menunjukkan saldo Piutang Pajak Air Bawah Tanah TA 2017 adalah sebesar Rp ,00. Apabila dibandingkan dengan Saldo TA 2016 cenderung meningkat 58,81%. Saldo TA 2017 tersebut berasal dari mutasi bersih selama tahun berjalan sebesar Rp ,00, dan dari koreksi bersih selama tahun berjalan sebesar (Rp0,01). (j) Tabel V.121 pada lampiran V.3 menunjukkan saldo Piutang PBB Sektor Perdesaan Perkotaan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00. Apabila dibandingkan dengan Saldo TA 2016 cenderung meningkat 13,64%. Saldo TA 2017 tersebut berasal dari mutasi bersih selama tahun berjalan sebesar Rp ,00, dan dari koreksi bersih selama tahun berjalan sebesar (Rp ,00). Koreksi bersih tersebut berasal dari perubahan ketetapan pokok karena pembatalan 2 (dua) SPPT Kelurahan Garung dan Desa Maron Kecamatan Garung. (2) Piutang Retribusi Daerah Berdasarkan Tabel V.120 diatas Saldo Piutang Retribusi Daerah per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 Rp ,00 maka bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 2,62%. Uraian tersebut lebih lanjut dapat Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 202

203 dilihat lebih rinci pada tabel V.122 lampiran V.3 sebagaimana terlampir dengan penjelasan sebagai berikut. (a) Tabel V.122 pada lampiran V.3 menunjukkan saldo Retribusi Piutang Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum TA 2017 adalah sebesar Rp ,00. Apabila dibandingkan dengan Saldo TA 2016 cenderung menurun 77,31%. Saldo TA 2017 tersebut berasal dari mutasi bersih selama Tahun Berjalan sebesar (Rp ,00). Mutasi Bersih tersebut berasal dari mutasi Debet sebesar Rp ,00 yang merupakan piutang yang terjadi selama tahun 2017 dan mutasi kredit sebesar Rp ,00 yang merupakan pembayaran piutang selama tahun berjalan dan piutang tahun lalu. (b) Tabel V.122 pada lampiran V.3 menunjukkan saldo Piutang Retribusi Pelayanan Pasar TA 2017 adalah sebesar Rp ,00. Apabila dibandingkan dengan Saldo TA 2016 cenderung meningkat 11,36%. Saldo TA 2017 tersebut berasal dari mutasi bersih selama tahun berjalan sebesar Rp ,00. Mutasi Bersih tersebut berasal dari mutasi Debet sebesar Rp ,00 yang merupakan piutang yang terjadi selama tahun 2017 dan mutasi kredit sebesar Rp ,00 yang merupakan pembayaran piutang selama tahun berjalan dan piutang tahun lalu. (c) Tabel V.122 pada lampiran V.3 menunjukkan saldo Piutang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah TA 2017 adalah sebesar Rp ,00. Apabila dibandingkan dengan Saldo TA 2016 cenderung menurun 10,65%. Saldo TA 2017 tersebut berasal dari mutasi bersih selama tahun berjalan sebesar Rp ,00, dan dari koreksi bersih selama tahun berjalan sebesar (Rp ,00). (d) Tabel V.122 pada lampiran V.3 menunjukkan saldo Piutang Retribusi Tempat Khusus Parkir TA 2017 adalah sebesar Rp ,00. Apabila dibandingkan dengan Saldo TA 2016 cenderung stagnan. (e) Tabel V.122 pada lampiran V.3 menunjukkan saldo Piutang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00. Apabila dibandingkan dengan Saldo TA 2016 cenderung meningkat 30,69%. Saldo TA 2017 tersebut berasal dari mutasi bersih selama tahun berjalan sebesar Rp ,00. (f) Tabel V.122 pada lampiran V.3 menunjukkan saldo Piutang Retribusi Izin Gangguan/Keramaian TA 2017 adalah sebesar Rp ,00. Apabila dibandingkan dengan Saldo TA 2016 cenderung meningkat 1,56%. Saldo TA 2017 tersebut berasal dari mutasi bersih selama tahun berjalan sebesar Rp ,00. (g) Tabel V.122 pada lampiran V.3 menunjukkan saldo Piutang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga TA 2017 adalah sebesar Rp ,00. Apabila dibandingkan dengan Saldo TA 2016 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 203

204 cenderung meningkat 100,00%. Saldo TA 2017 tersebut berasal dari mutasi bersih selama tahun berjalan sebesar Rp ,00. (h) Tabel V.122 pada lampiran V.3 menunjukkan saldo Piutang Retribusi Trayek TA 2017 adalah sebesar Rp ,00. Apabila dibandingkan dengan Saldo TA 2016 cenderung meningkat 261,19%. Saldo TA 2017 tersebut berasal dari mutasi bersih selama tahun berjalan sebesar Rp ,00. (3) Piutang Lain-lain PAD Yang Sah Berdasarkan Tabel V.120 diatas Saldo Piutang Lain-lain PAD Yang Sah per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 Rp ,00 maka bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 4,66%. Uraian tersebut lebih lanjut dapat dilihat lebih rinci pada tabel V.123 lampiran V.3 sebagaimana terlampir dengan penjelasan sebagai berikut. (a) Piutang Denda Pajak Tabel V.123 pada lampiran V.3 menunjukkan saldo Piutang Denda Pajak Tahun Anggaran 2017 adalah nihil, namun demikian terdapat beberapa catatan khusus terkait dengan Piutang Denda Pajak yaitu: i. Pengelolaan PBB yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo di mulai tahun 2013 sesuai Peraturan Daerah Nomor Tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan tanggal 31 Desember Pembayaran pajak yang melebihi tanggal jatuh tempo dapat dikenakan denda sebesar 2% (dua persen) setiap bulan paling lama 15 (lima belas) bulan sejak tanggal terutangnya pajak. Tanggal jatuh tempo PBB adalah 30 September tahun berjalan sehingga denda dikenakan mulai bulan berikutnya (Oktober) pada tahun berjalan. ii. Penghitungan Piutang Denda PBB Tahun 2013 sampai dengan 2017 disajikan dalam tabel V.124 sebagai berikut. Tabel V.124 Piutang Denda PBB No. TAHUN PIUTANG POKOK PIUTANG DENDA PAJAK 31 DES DES 2017 KETERANGAN , ,00 2% x 15 bulan x piutang pokok , ,00 2% x 15 bulan x piutang pokok , ,00 2% x 15 bulan x piutang pokok , ,00 2% x 15 bulan x piutang pokok , ,00 2% x 3 bulan x piutang pokok Jumlah , ,00 (b) Piutang dari Pengembalian Tabel V.123 pada lampiran V.3 menunjukkan saldo Piutang Dari Pengembalian Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp ,00, yang merupakan saldo baru pada TA 2017 ini yang berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00. Mutasi bersih tersebut berasal dari mutasi debet sebesar Rp ,00 yang merupakan Sisa Pengembalian dari Pembayaran Tunjangan Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 204

205 Komunikasi Intensif Pimpinan dan Anggota DPRD dengan kronologi sebagai berikut: i. Pembayaran tunjangan Komunikasi Intensif pimpinan dan anggota DPRD berdasar PP Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratrif Pimpinan dan Anggota DPRD bahwa TKI DPRD dibayar berdasarkan kemampuan Keuangan Daerah kategori Tinggi, Sedang dan Rendah. ii. Pengelompokan kemampuan keuangan daerah dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2017 menyebutkan bahwa KKD dihitung berdasarkan besaran pendapatan umum daerah dikurangi belanja pegawai ASN, berdasarkan perhitungan tersebut Wonosobo masuk kategori SEDANG, TKI dibayarkan sesuai kategori tersebut selama 3 bulan September sampai dengan November 2017 sejumlah Rp ,00 - PPh. 21 Rp ,00 Netto yang diterima DPRD Rp ,00. iii. Kemudian unsur-unsur belanja pegawai menurut Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor /7807/SJ tanggal 2 November 2017 yaitu termasuk tunjangan profesi guru (TPG) yang di daerah nilainya cukup besar, pada poin (8 huruf c) Kategori KKD Kab. Wonosobo RENDAH. iv. Dari peraturan tersebut di atas KKD kabupaten Wonosobo turun dari Sedang ke rendah sehingga kelebihan bayar sejumlah Rp ,00, sampai dengan akhir TA 2017 telah dikembalikan sejumlah Rp ,00 sisa Rp ,00 (c) Piutang Hasil Dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah Tabel V.123 pada lampiran V.3 menunjukkan saldo Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah Sewa Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp ,00, yang merupakan saldo baru pada TA 2017 ini yang berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 Rp0,00 maka bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 100,00%. Uraian tersebut lebih lanjut dapat dilihat lebih rinci pada tabel V.125 lampiran V.3 sebagaimana terlampir dengan penjelasan sebagai berikut. (d) Piutang BLUD Tabel V.123 pada lampiran V.3 menunjukkan saldo Piutang BLUD Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp ,00, yang berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar Rp ,00. Jika dibandingkan dengan saldo tahun lalu maka cenderung mengalami penurunan sebesar 0,64% Uraian tersebut secara lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.126 pada lampiran V.3 sebagaimana terlampir. i. Berdasarkan Tabel V.126 pada lampiran V.3, saldo piutang BLUD di RSUD KRT Setjonegoro (BLUD) adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan sebesar Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 205

206 3,77%. Penurunan tersebut diakibatkan karena adanya mutasi bersih selama TA 2017 sebesar (Rp ,00). ii. Berdasarkan Tabel V.126 pada lampiran V.3, saldo piutang BLUD di Puskesmas Kec. Wonosobo adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 121,59%. Kenaikan tersebut diakibatkan karena adanya mutasi bersih selama TA 2017 sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar Rp ,00. Piutang tersebut sepenuhnya merupakan Piutang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). iii. Berdasarkan Tabel V.126 pada lampiran V.3, saldo piutang BLUD di Puskesmas Kec. Kertek adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan sebesar 28,46%. Penurunan tersebut diakibatkan karena adanya mutasi bersih selama TA 2017 sebesar (Rp ,00) dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00). Piutang tersebut sepenuhnya merupakan Piutang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). iv. Berdasarkan Tabel V.126 pada lampiran V.3, saldo piutang BLUD di Puskesmas Kec. Selomerto adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 50,19%. Kenaikan tersebut diakibatkan karena adanya mutasi bersih selama TA 2017 sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00). Piutang tersebut sepenuhnya merupakan Piutang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). v. Berdasarkan Tabel V.126 pada lampiran V.3, saldo piutang BLUD di Puskesmas Kec. Leksono adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 16,41%. Kenaikan tersebut diakibatkan karena adanya mutasi bersih selama TA 2017 sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00). Piutang tersebut sepenuhnya merupakan Piutang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). vi. Berdasarkan Tabel V.126 pada lampiran V.3, saldo piutang BLUD di Puskesmas Kec. Watumalang adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 53,21%. Kenaikan tersebut diakibatkan karena adanya mutasi bersih selama TA 2017 sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00). Piutang tersebut sepenuhnya merupakan Piutang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). vii. Berdasarkan Tabel V.126 pada lampiran V.3, saldo piutang BLUD di Puskesmas Kec. Mojotengah adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 8,61%. Kenaikan tersebut diakibatkan karena adanya mutasi Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 206

207 bersih selama TA 2017 sebesar (Rp ,00) dan koreksi bersih sebesar Rp ,00. Piutang tersebut sepenuhnya merupakan Piutang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). viii. Berdasarkan Tabel V.126 pada lampiran V.3, saldo piutang BLUD di Puskesmas Kec. Garung adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan sebesar 21,49%. Penurunan tersebut diakibatkan karena adanya mutasi bersih selama TA 2017 sebesar (Rp ,00) dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00). Piutang tersebut sepenuhnya merupakan Piutang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). ix. Berdasarkan Tabel V.126 pada lampiran V.3, saldo piutang BLUD di Puskesmas Kec. Kejajar adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 487,71%. Kenaikan tersebut diakibatkan karena adanya mutasi bersih selama TA 2017 sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00). Piutang tersebut sepenuhnya merupakan Piutang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). x. Berdasarkan Tabel V.126 pada lampiran V.3, saldo piutang BLUD di Puskesmas Kec. Kalikajar adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan sebesar 34,06%. Penurunan tersebut diakibatkan karena adanya mutasi bersih selama TA 2017 sebesar (Rp ,00) dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00). Piutang tersebut sepenuhnya merupakan Piutang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). xi. Berdasarkan Tabel V.126 pada lampiran V.3, saldo piutang BLUD di Puskesmas Kec. Sapuran adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 216,15%. Kenaikan tersebut diakibatkan karena adanya mutasi bersih selama TA 2017 sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00). Piutang tersebut sepenuhnya merupakan Piutang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). xii. Berdasarkan Tabel V.126 pada lampiran V.3, saldo piutang BLUD di Puskesmas Kec. Kepil adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan sebesar 12,45%. Penurunan tersebut diakibatkan karena adanya mutasi bersih selama TA 2017 sebesar (Rp ,00) dan koreksi bersih sebesar Rp ,00. Piutang tersebut sepenuhnya merupakan Piutang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). xiii. Berdasarkan Tabel V.126 pada lampiran V.3, saldo piutang BLUD di Puskesmas Kec. Kaliwiro adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan sebesar Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 207

208 2,52%. Penurunan tersebut diakibatkan karena adanya mutasi bersih selama TA 2017 sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00). Piutang tersebut sepenuhnya merupakan Piutang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). xiv. Berdasarkan Tabel V.126 pada lampiran V.3, saldo piutang BLUD di Puskesmas Kec. Wadaslintang adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 44,00%. Kenaikan tersebut diakibatkan karena adanya mutasi bersih selama TA 2017 sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00). Piutang tersebut sepenuhnya merupakan Piutang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). xv. Berdasarkan Tabel V.126 pada lampiran V.3, saldo piutang BLUD di Puskesmas Kec. Sukoharjo adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 219,77%. Kenaikan tersebut diakibatkan karena adanya mutasi bersih selama TA 2017 sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar Rp ,00. Piutang tersebut sepenuhnya merupakan Piutang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). xvi. Berdasarkan Tabel V.126 pada lampiran V.3, saldo piutang BLUD di Puskesmas Kec. Kalibawang adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 331,13%. Kenaikan tersebut diakibatkan karena adanya mutasi bersih selama TA 2017 sebesar Rp ,00. Piutang tersebut sepenuhnya merupakan Piutang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). (4) Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Berdasarkan Tabel V.120 diatas Saldo Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00 sedangkan pada tahun sebelumnya tidak ada saldonya. Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan berasal dari: (a) PD BPR BKK WONOSOBO sebesar Rp ,00; (b) PD BKK KERTEK sebesar Rp ,00; (c) PD BPR BANK WONOSOBO sebesar Rp ,00; (d) PDAM sebesar Rp ,00; (e) PD BHAKTI HUSADA sebesar Rp ,00; (f) PT TAMBI sebesar Rp ,00;dan (g) PT BANK JATENG sebesar Rp ,00; (5) Piutang Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan Berdasarkan Tabel V.120 diatas Saldo Piutang Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan per 31 Desember 2017 adalah tidak ada, namun pada TA 2016 terdapat saldo sebesar Rp ,00, yang sepenuhnya berasal dari Piutang Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan. Saldo tersebut masih sama dengan Tahun sebelumnya. Sesuai Peraturan Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 208

209 Menteri Keuangan Nomor: 4/PMK.07/2016 tentang kurang bayar DBH- PBB TA TA 2013, dan TA 2014 saldo akhir piutang Dana Bagi Hasil PBB per 31 Desember 2015 sebesar Rp ,00 kemudian terdapat penerimaan pembayaran piutang sebesar Rp ,00 sehingga saldo akhir per 31 Desember 2016 sebesar Rp ,00 sedangkan selama TA 2017 tidak ada pelunasan atas piutang. b) Penyisihan Piutang Pendapatan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Tahun 2017 dihitung berdasarkan Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 30 Tahun 2016 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Wonosobo. Penyisihan piutang tidak tertagih berdasarkan umur piutang dibedakan menjadi 4 kategori sebagaimana dijelaskan pada tabel V.127 di bawah ini: Tabel V.127 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih No. Kualitas Persentase Penyisihan Berdasarkan Piutang Umur/Kualitas Piutang Keterangan 1. Lancar 0 % - 2. Kurang Lancar 10 % setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan (jika ada) 3. Diragukan 50 % setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan (jika ada) 4 Macet 100 % setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan (jika ada) Sedangkan kualitas piutang ditentukan berdasarkan tabel V.128 berikut: Tabel V.128 Kualitas Piutang No. JENIS PIUTANG KUALITAS PIUTANG UMUR PIUTANG 1 PAJAK dengan Self Lancar Kurang 1 Tahun Assesment Kurang Lancar 1 s/d 2 Tahun Diragukan Macet Di atas 2 s/d 3 Tahun Di atas 3 Tahun 2 PAJAK dengan Official Lancar Kurang 1 Tahun Assesment Kurang Lancar 1 s/d 2 Tahun Diragukan Di atas 2 s/d 3 Tahun Macet Di atas 3 Tahun 3 Piutang Bukan Pajak Lancar 0 s/d 1 Bulan Khusus Untuk Obyek Kurang Lancar Lebih dari 1 bulan s/d 3 Bulan Retribusi Diragukan Lebih dari 3 bulan s/d 12 Bulan Macet Lebih dari 12 Bulan 4 Piutang Bukan Pajak Selain Yang Disebutkan Lancar Belum dilakukan pelunasan s/d tanggal jatuh tempo yang ditetapkan Retribusi Kurang Lancar Apabila dalam jangka Waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal surat penagihan pertama tidak dilakukan pelunasan Diragukan Apabila dalam jangka Waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal surat tagihan kedua tidak dilakukan pelunasan Macet Jika piutang yang dalam jangka Waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal surat tagihan ketiga tidak dilakukan pelunasan, atau piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Daerah/Negara 5 TP-TGR Dikecualikan dari ketentuan penggolongan kualitas piutang tersebut di atas. Saldo Penyisihan Piutang Pendapatan Pemerintah Kabupaten Wonosobo sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp ,50), jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar (Rp ,38) maka mengalami penurunan sebesar 25,46%.Rincian dapat dilihat pada Tabel V.129 sebagai berikut. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 209

210 Tabel V.129 Penyisihan Piutang PendapatanTA 2017 dan 2016 No. Keterangan Saldo 2017 Saldo 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Penyisihan Piutang Pajak Daerah ( ,00) ( ,48) 2 Penyisihan Piutang Retribusi Daerah ( ,00) ( ,90) 3 Penyisihan Piutang Lain-lain PAD Yang Sah ( ,50) ( ,00) JUMLAH ( ,50) ( ,38) (1) Penyisihan Piutang Pajak Daerah Berdasarkan Tabel V.129 diatas Saldo Penyisihan Piutang Pajak Daerah per 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp ,00), jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 (Rp ,48) maka bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar (17,72%). Lebih lanjut Penyisihan Piutang Pajak Daerah dapat dilihat pada Tabel V.130 sebagaimana lampiran V.3 dengan penjelasan sebagai berikut: (a) Penyisihan Piutang Pajak Hotel Berdasarkan Tabel V.130 pada lampiran V.3 menunjukkan Saldo Penyisihan Piutang Pajak Hotel per 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp ,00), jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 (Rp ,00) maka bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar (50,48%). Saldo Tahun Anggaran 2017 lebih rinci dapat dilihat pada Tabel V.131 di bawah ini: Tabel V.131 Penyisihan Piutang Pajak Hotel TA 2017 No. Keterangan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Kategori % Jumlah 1 Piutang Th 2010 Macet 100% ( ,00) 2 Piutang Th 2011 Macet 100% ( ,00) 3 Piutang Th 2012 Macet 100% ( ,00) 4 Piutang Th 2013 Macet 100% ( ,00) 5 Piutang Th 2014 Diragukan 50% ( ,00) 6 Piutang Th 2015 Kurang Lancar 10% ( ,00) 7 Piutang Th 2016 Kurang Lancar 10% ( ,00) Jumlah ( ,00) (b) Penyisihan Piutang Pajak Restoran Berdasarkan Tabel V.130 pada lampiran V.3 menunjukkan Saldo Penyisihan Piutang Pajak Restoran per 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp ,00), jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 (Rp ,00) maka bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar (16,63%). Saldo Tahun Anggaran 2017 lebih rinci dapat dilihat pada Tabel V.132 di bawah ini: Tabel V.132 Penyisihan Piutang Pajak Restoran TA 2017 No. Keterangan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Kategori % Jumlah 1 Piutang Th 2010 Macet 100% ( ,00) 2 Piutang Th 2011 Macet 100% ( ,00) 3 Piutang Th 2012 Macet 100% ( ,00) 4 Piutang Th 2013 Macet 100% ( ,00) 5 Piutang Th 2014 Diragukan 50% ( ,00) 6 Piutang Th 2015 Kurang Lancar 10% ( ,00) 7 Piutang Th 2016 Kurang Lancar 10% ( ,00) Jumlah ( ,00) Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 210

211 (c) Penyisihan Piutang Pajak Hiburan Berdasarkan Tabel V.126 pada lampiran V.3 menunjukkan Saldo Penyisihan Piutang Pajak Hiburan per 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp ,00), jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 (Rp ,00) maka bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar (29,41%). Saldo Tahun Anggaran 2017 lebih rinci dapat dilihat pada Tabel V.133 di bawah ini: Tabel V.133 Penyisihan Piutang Pajak Hiburan TA 2017 No. Keterangan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Kategori % Jumlah 1 Piutang Th 2010 Macet 100% ( ,00) 2 Piutang Th 2011 Macet 100% ( ,00) 3 Piutang Th 2012 Macet 100% ( ,00) 4 Piutang Th 2013 Macet 100% ( ,00) 5 Piutang Th 2014 Diragukan 50% ( ,00) 6 Piutang Th 2015 Kurang Lancar 10% ( ,00) 7 Piutang Th 2016 Kurang Lancar 10% (85.500,00) Jumlah ( ,00) (d) Penyisihan Piutang Pajak Reklame Berdasarkan Tabel V.130 pada lampiran V.3 menunjukkan Saldo Penyisihan Piutang Pajak Reklame per 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp ,00), jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 (Rp ,08) maka bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar (81,85%). Saldo Tahun Anggaran 2017 lebih rinci dapat dilihat pada Tabel V.134 di bawah ini: Tabel V.134 Penyisihan Piutang Pajak Reklame TA 2017 No. Keterangan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Kategori % Jumlah 1 Piutang Th 2012 Macet 100% ( ,00) 2 Piutang Th 2014 Diragukan 50% ( ,00) 3 Piutang Th 2015 Kurang Lancar 10% ( ,90) 4 Piutang Th 2016 Kurang Lancar 10% ( ,10) Jumlah ( ,00) (e) Penyisihan Piutang Pajak Penerangan Jalan Non-PLN Berdasarkan Tabel V.130 pada lampiran V.3 menunjukkan Saldo Penyisihan Piutang Pajak Penerangan Jalan Non-PLN per 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp ,60), jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 (Rp ,60) maka bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar (93,95%). Saldo Tahun Anggaran 2017 lebih rinci dapat dilihat pada Tabel V.135 di bawah ini: Tabel V.135 Penyisihan Piutang Pajak Penerangan Jalan Non PLN TA 2017 No. Keterangan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Kategori % Jumlah 1 Piutang Th 2010 Macet 100% ( ,00) 2 Piutang Th 2011 Macet 100% ( ,00) 3 Piutang Th 2012 Macet 100% ( ,00) 4 Piutang Th 2015 Kurang Lancar 10% ( ,60) Jumlah ( ,60) Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 211

212 (f) Penyisihan Piutang Pajak Air Bawah Tanah Berdasarkan Tabel V.130 pada lampiran V.3 menunjukkan Saldo Penyisihan Piutang Pajak Air Bawah Tanah per 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp ,00), jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 (Rp ,00) maka bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar (37,20%). Saldo Tahun Anggaran 2017 lebih rinci dapat dilihat pada Tabel V.136 di bawah ini: Tabel V.136 Penyisihan Piutang Pajak Air Bawah Tanah TA 2017 No. Keterangan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Kategori % Jumlah 1 Piutang Th 2011 Macet 100% ( ,00) 2 Piutang Th 2012 Macet 100% ( ,00) 3 Piutang Th 2013 Macet 100% ( ,00) 4 Piutang Th 2014 Diragukan 50% (25.500,00) 5 Piutang Th 2015 Kurang Lancar 10% ( ,00) Jumlah ( ,00) (g) Penyisihan Piutang Pajak Mineral Bukan Logam dan Lainnya Berdasarkan Tabel V.130 pada lampiran V.3 menunjukkan Saldo Penyisihan Piutang Pajak Mineral Bukan Logam dan Lainnya per 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp20.240,00), jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 (Rp20.240,00) maka bisa dikatakan cenderung stagnan. Saldo Tahun Anggaran 2017 lebih rinci dapat dilihat pada Tabel V.137 di bawah ini: Tabel V.137 Penyisihan Piutang Pajak Mineral Bukan Logam dan Lainnya TA 2017 No. Keterangan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Kategori % Jumlah 1 Piutang Th 2015 Kurang Lancar 10% (20.240,00) Jumlah (20.240,00) (h) Penyisihan Piutang Pajak Parkir Berdasarkan Tabel V.130 pada lampiran V.3 menunjukkan Saldo Penyisihan Piutang Pajak Parkir per 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp ,00), jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 (Rp ,00) maka bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar (2,57%). Saldo Tahun Anggaran 2017 lebih rinci dapat dilihat pada Tabel V.138 di bawah ini: Tabel V.138 Penyisihan Piutang Pajak Parkir TA 2017 No. Keterangan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Kategori % Jumlah 1 Piutang Th 2015 Kurang Lancar 10% ( ,00) Jumlah ( ,00) (i) Penyisihan Piutang PBB Sektor Perdesaan Perkotaan Berdasarkan Tabel V.130 pada lampiran V.3 menunjukkan Saldo Penyisihan Piutang PBB Sektor Perdesaan Perkotaan per 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp ,00), jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 (Rp ,80) maka bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar (19,34%). Saldo Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 212

213 Tahun Anggaran 2017 lebih rinci dapat dilihat pada Tabel V.139 lampiran V.3. (2) Penyisihan Piutang Retribusi Daerah Berdasarkan Tabel V.129 diatas Saldo Penyisihan Piutang Retribusi Daerah per 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp ,00), jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 (Rp ,90) maka bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar (28,96%). Lebih lanjut Penyisihan Piutang Retribusi Daerah dapat dilihat pada Tabel V.140 sebagaimana lampiran V.3 dengan penjelasan sebagai berikut: sebagaimana lampiran V.3 terlampir, dengan penjelasan sebagai berikut: (a) Berdasarkan Tabel V.140 pada lampiran V.3 menunjukkan Saldo Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum per 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp ,00), jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 (Rp ,00) maka bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar (23,43%). (b) Berdasarkan Tabel V.140 pada lampiran V.3 menunjukkan Saldo Retribusi Pelayanan Pasar per 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp ,00), jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 (Rp ,90) maka bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar (12,82%). (c) Berdasarkan Tabel V.140 pada lampiran V.3 menunjukkan Saldo Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah per 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp ,00), jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 (Rp ,10) maka bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar (14,91%). (d) Berdasarkan Tabel V.140 pada lampiran V.3 menunjukkan Saldo Retribusi Tempat Khusus Parkir per 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp ,00), jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 (Rp ,00) maka bisa dikatakan cenderung stagnan. (e) Berdasarkan Tabel V.140 pada lampiran V.3 menunjukkan Saldo Retribusi Izin Mendirikan Bangunan per 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp ,00), jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 (Rp ,00) maka bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar (42,26%). (f) Berdasarkan Tabel V.140 pada lampiran V.3 menunjukkan Saldo Retribusi Izin Gangguan/Keramaian per 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp ,00), jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 (Rp ,90) maka bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar (36,94%). (g) Berdasarkan Tabel V.140 Penyisihan Piutang Retribusi pada lampiran V.3 menunjukkan Saldo Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga per 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp ,00), sedangkan saldo TA 2016 tidak ada. (h) Berdasarkan Tabel V.140 pada lampiran V.3 menunjukkan Saldo Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah Sewa per 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp ,00), sedangkan saldo TA 2016 tidak ada. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 213

214 (i) Berdasarkan Tabel V.140 pada lampiran V.3 menunjukkan Saldo Retribusi Trayek per 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp ,00), jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 (Rp ,00) maka bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar (126,29%). (3) Penyisihan Piutang Lain-lain PAD Yang Sah Berdasarkan Tabel V.129 di atas Saldo Penyisihan Piutang Lain-lain PAD Yang Sah per 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp ,50), jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 (Rp ,00) maka bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar (189,67%). c) Piutang Lainnya Saldo Piutang Lainnya Pemerintah Kabupaten Wonosobo sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,00 maka mengalami penurunan sebesar 16,21%. Rincian lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.141 sebagai berikut. Tabel V.141 Bagian Lancar Tuntutan Kerugian Daerah No. Keterangan Saldo TA 2016 Penambahan Pengurangan Saldo TA (Rp) (Rp) (Rp) 2017 (Rp) 1 Suwignyo (Disparbud) , , ,00 2 Sugeng (Setda Bagian Humas & Umum) , ,00 3 Ir. Bambang Heriyanto (kendaraan AA9961LF) , , ,00 4 Umi Rahayu (Laptop) , ,00 3,00 5 Bambang Agus Purnomo, S.Sos (Laptop) , , , , , ,00 d) Penyisihan Piutang Lainnya Saldo Piutang Lainnya di Pemerintah Kabupaten Wonosobo adalah berasal dari Bagian Lancar Tuntutan ganti rugi, sehingga untuk penyisihan piutangnya Dikecualikan dari ketentuan penggolongan kualitas piutang. 4) Beban Dibayar Di muka Saldo Beban Dibayar Di Muka per 31 Desember 2017 adalah sebesar ,25 yang merupakan saldo pembayaran sewa terhadap pemanfaatan tanah PT. KAI yang dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo SKPD Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, dan Perhubungan yang digunakan sebagai sub terminal angkutan umum jurusan Wonosobo-Dieng-Batur. 5) Persediaan Pengakuan persediaan Pemerintah Kabupaten Wonosobo pada akhir periode akuntansi, dilakukan berdasarkan inventarisasi fisik yang dibuktikan dengan Berita Acara Stock Opname dari masing-masing entitas akuntansi. Saldo Persediaan Pemerintah Kabupaten Wonosobo sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,75, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,87 maka mengalami kenaikan sebesar 138,13%.Rincian dapat dilihat pada Tabel V.142 sebagai berikut. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 214

215 Tabel V.142 PersediaanTA 2017 dan 2016 No (dalam Rupiah) 2016 (dalam Rupiah) Bertambah/(Berkurang) Keterangan dalam Rupiah % 1 Persediaan Bahan Pakai , , ,71 35,71 Habis 2 Persediaan Bahan Material , , ,17 141,05 3 Persediaan Lainnya , , ,00 346,26 Jumlah , , ,88 138,13 a) Persediaan Bahan Pakai Habis Saldo Persediaan Bahan Pakai Habis Pemerintah Kabupaten Wonosobo sebagaimana tabel V.142 diatas sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,33, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,62 maka mengalami kenaikan sebesar 35,71%.Rincian Persediaan Bahan Pakai Habis dapat dilihat pada Tabel V.143 lampiran V.3. b) Persediaan Bahan Material Saldo Persediaan Bahan Material Pemerintah Kabupaten Wonosobo sebagaimana tabel V.142 diatas sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,42, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,25 maka mengalami kenaikan sebesar 141,05%.Rincian Persediaan Bahan Material dapat dilihat pada Tabel V.144 lampiran V.3. c) Persediaan Lainnya Saldo Persediaan Lainnya Pemerintah Kabupaten Wonosobo sebagaimana tabel V.142 diatas sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,00 maka mengalami kenaikan sebesar 346,26%.Rincian Persediaan Lainnya dapat dilihat pada Tabel V.145 lampiran V.3. Selain saldo persediaan sebagaimana uraian diatas terdapat saldo persediaan pada beberapa SKPD yang tergolong dalam persediaan yang rusak atau sudah tidak layak pakai senilai Rp ,64 dengan rincian sebagaimana tabel V.146 sebagaimana lampiran V.3. b. Investasi Jangka Panjang Saldo Investasi Jangka Panjang Permanen-Penyertaan Modal Pemerintah Daerah TA 2017 Pemerintah Kabupaten Wonosobo adalah sebesar Rp ,82 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,47 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 19,27%. Untuk lebih jelasnya uraian tersebut dapat dilihat pada tabel V.147 sebagai berikut Tabel V.147 Investasi Jangka Panjang TA 2017 dan 2016 No (dalam 2016 (dalam Bertambah/(Berkurang) Keterangan Rupiah) Rupiah) dalam Rupiah % 1 Investasi Jangka Panjang Non Permanen Investasi Permanen , , ,35 19,27 Jumlah , , ,35 19,27 Investasi Jangka Panjang terdiri dari Investasi Jangka Panjang Non Permanen dan Investasi Permanen dengan penjelasan lebih lanjut sebagai berikut 1) Investasi Jangka Panjang Non Permanen Saldo Investasi Jangka Panjang Non Permanen TA 2017 Pemerintah Kabupaten Wonosobo adalah sebesar Rp0,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 215

216 sebesar Rp0,00 maka bisa dikatakan cenderung stagnan, Kondisi tersebut disebabkan karena Investasi Jangka Panjang Non Permanen sepenuhnya adalah berupa Dana Bergulir yang statusnya diragukan tertagih secara keseluruhan. Uraian lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.148 sebagai berikut: Tabel V.148 Investasi Jangka Panjang Non Permanen TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Saldo 2017 Saldo 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Dana Bergulir , ,00 2 Dana Bergulir Diragukan Tertagih ( ,00) ( ,00) JUMLAH - - Investasi Jangka Panjang Non Permanen Terdiri dari Saldo Dana Bergulir yang bersaldo Rp0,00 hal ini disebabkan karena dana bergulir tersebut sudah dalam kategori Macet sehingga disisihkan 100% dengan penjelasan sebagai berikut. a) Dana Bergulir Berdasarkan Tabel V.148 di atas Saldo Dana Bergulir per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 Rp ,00 maka bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar 2,44%. Saldo Dana Bergulir berada di SKPD Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM serta Dinas Pangan, Pertanian dan Peternakan dengan rincian lebih lanjut pada Tabel V.149 lampiran V.3 sebagaimana terlampir. Penurunan tersebut disebabkan oleh adanya pelunasan dari penerima dana bergulir sebesar Rp ,00. b) Dana Bergulir diragukan tertagih Berdasarkan Tabel V.148 di atas Saldo Dana Bergulir Diragukan Tertagih per 31 Desember 2017 adalah sebesar (Rp ,00), jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 (Rp ,00) maka bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar (2,44%). Kenaikan Dana Bergulir diragukan tertagih dikarenakan adanya pengurangan saldo Dana Bergulir selama TA ) Investasi Jangka Panjang Permanen Saldo Investasi Jangka Panjang Permanen-Penyertaan Modal Pemerintah Daerah TA 2017 Pemerintah Kabupaten Wonosobo adalah sebesar Rp ,82 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,47 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 19,27%. Untuk lebih jelasnya uraian tersebut dapat dilihat lebih lanjut pada tabel V.150 lampiran V.3 sebagaimana terlampir, dengan penjelasan sebagai berikut: a) Saldo Penyertaan Modal TA 2017 pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 61,00%.Kepemilikan Pemerintah Kabupaten Wonosobo pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah posisi per 31 Desember 2017 adalah sebesar 1,33%, yang dicatat dengan metode Biaya. b) Saldo Penyertaan Modal TA 2017 pada PD. BPR BKK Wonosobo adalah sebesar Rp ,95, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 12,02%.Kepemilikan Pemerintah Kabupaten Wonosobo pada PD. BPR BKK Wonosobo posisi per 31 Desember 2017 adalah sebesar 60,00%, yang dicatat dengan metode Ekuitas. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 216

217 c) Saldo Penyertaan Modal TA 2017 pada PD. BKK Kertek adalah sebesar Rp ,96, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 5,50%.Kepemilikan Pemerintah Kabupaten Wonosobo pada PD. BKK Kertek posisi per 31 Desember 2017 adalah sebesar 59,68%, yang dicatat dengan metode Ekuitas. d) Saldo Penyertaan Modal TA 2017 pada PT. BPR Bank Wonosobo adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 19,93%.Kepemilikan Pemerintah Kabupaten Wonosobo pada PT. BPR Bank Wonosobo posisi per 31 Desember 2017 adalah sebesar 100,00%, yang dicatat dengan metode Ekuitas. e) Saldo Penyertaan Modal TA 2017 pada Perusda PDAM adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 14,08%.Kepemilikan Pemerintah Kabupaten Wonosobo pada Perusda PDAM posisi per 31 Desember 2017 adalah sebesar 100,00%, yang dicatat dengan metode Ekuitas. f) Saldo Penyertaan Modal TA 2017 pada PT. Bimo Lukar ( Apotik Cahaya) adalah sebesar Rp ,43, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 7,92%.Kepemilikan Pemerintah Kabupaten Wonosobo pada PT. Bimo Lukar ( Apotik Cahaya) posisi per 31 Desember 2017 adalah sebesar 55,00%, yang dicatat dengan metode Ekuitas. g) Saldo Penyertaan Modal TA 2017 pada PT. PRPP Jawa Tengah adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 cenderung stagnan.kepemilikan Pemerintah Kabupaten Wonosobo pada PT. PRPP Jawa Tengah posisi per 31 Desember 2017 adalah sebesar,28%, yang dicatat dengan metode Biaya. h) Saldo Penyertaan Modal TA 2017 pada PD. Bhakti Husada adalah sebesar Rp ,09, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 1,49%.Kepemilikan Pemerintah Kabupaten Wonosobo pada PD. Bhakti Husada posisi per 31 Desember 2017 adalah sebesar 100,00%, yang dicatat dengan metode Ekuitas. i) Saldo Penyertaan Modal TA 2017 pada PT Global Dharma Asri adalah sebesar Rp ,89, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar (Rp4,14%).Kepemilikan Pemerintah Kabupaten Wonosobo pada PT Global Dharma Asri posisi per 31 Desember 2017 adalah sebesar 99,00%, yang dicatat dengan metode Ekuitas. j) Saldo Penyertaan Modal TA 2017 pada PT. Tambi adalah sebesar Rp ,50, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 13,59%.Kepemilikan Pemerintah Kabupaten Wonosobo pada PT. Tambi posisi per 31 Desember 2017 adalah sebesar 50,00%, yang dicatat dengan metode Ekuitas. c. Aset Tetap Saldo Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Wonosobo sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,11, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,80 maka mengalami penurunan sebesar 28,32%.Rincian Aset Tetap dapat dilihat pada Tabel V.151 sebagai berikut. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 217

218 Tabel V.151 Aset Tetap TA 2017 dan 2016 No (dalam Rupiah) 2016 (dalam Rupiah) Bertambah/(Berkurang) Keterangan dalam Rupiah % 1 Tanah , , Peralatan dan Mesin , , ,49 10,01 3 Gedung dan Bangunan , , ,00 8,38 4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan , , ,00 16,04 5 Aset Tetap Lainnya , , ,00 16,67 6 Konstruksi dalam , , ,00 63,84 Pengerjaan 7 Akumulasi Penyusutan ( ,41) ( ,58) ( ,26) 353,51 Jumlah , ,80 ( ,77) (28,32) Komposisi Saldo Aset Tetap TA 2017 dapat dilihat pada gambar V.14 sebagai berikut: Aset Tetap Lainny a 3% Konstruksi dalam Pengerjaan 0% Tanah 13% Peralatan dan Mesin 11% Jalan, Irigasi, dan Jaringan 49% Gedung dan Bangunan 24% Gambar V.14 Komposisi Saldo Aset Tetap Per 31 Desember ) Tanah Saldo Tanah Pemerintah Kabupaten Wonosobo sebagaimana tabel V.151 di atas sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,85, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,85 maka cenderung stagnan. Rincian Tanah dapat dilihat pada Tabel V.152 pada lampiran V.3 dengan penjelasan sebagai berikut. a) Tanah Perkampungan Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.152 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Tanah Perkampungan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 cenderung stagnan bila dibandingkan dengan tahun lalu. b) Tanah Pertanian Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.152 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Tanah Pertanian TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar 0,05%. penurunan tersebut berasal dari koreksi bersih sebesar (Rp ,00) yang merupakan pengurangan atas Reklasifikasi antar akun Kel. Selomerto ke Tanah Untuk Bangunan Gedung sebesar Rp ,00. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 218

219 c) Tanah Kebun Campuran Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.152 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Tanah Kebun Campuran TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 cenderung stagnan bila dibandingkan dengan tahun lalu. d) Tanah Kolam ikan Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.152 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Tanah Kolam ikan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 cenderung stagnan bila dibandingkan dengan tahun lalu. e) Tanah Danau/Rawa Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.152 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Tanah Danau/Rawa TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 cenderung stagnan bila dibandingkan dengan tahun lalu. f) Tanah Untuk Bangunan Gedung Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.152 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Tanah Untuk Bangunan Gedung TA 2017 adalah sebesar Rp ,85 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar 0,61%. Kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet tersebut berasal dari penambahan atas Belanja Modal TA 2017 pada Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Perhubungan sebesarrp ,00; (2) Koreksi debet tersebut berasal dari: (a) penambahan atas Aset yang sebelumnya belum tercatat pada BPPKAD (tanah Kalierang) sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Wonosobo - dari tanah untuk bangunan bukan gedung sebesar Rp ,00; (c) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Selomerto - dari Tanah Pertanian sebesar Rp ,00; (d) Pertukaran aset antar SKPD pada DLH - dari DPU PR (Jl. A. Yani) sebesar Rp ,00; (e) Pertukaran aset antar SKPD pada Kec. Sapuran - dari Bagian Pemerintahan SETDA sebesar Rp ,00; (f) Pertukaran aset antar SKPD pada Kel. Kertek - dari Bagian Pemerintahan SETDA sebesar Rp ,00; (g) Pertukaran aset antar SKPD pada BPPKAD - dari BPBD sebesar Rp ,00; (3) Koreksi Kredit tersebut berasal dari pengurangan atas Pertukaran aset antar SKPD pada: (a) DPU PR - ke DLH sebesar Rp ,00; (b) Bagian Pemerintahan SETDA - ke Kec. Sapuran sebesar Rp ,00; (c) Bagian Pemerintahan SETDA - ke Kel. Kertek sebesar Rp ,00; (d) BPBD - ke BPPKAD sebesar Rp ,00. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 219

220 g) Tanah Untuk Bangunan Bukan Gedung Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.152 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Tanah Untuk Bangunan Bukan Gedung TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 2,87%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00) dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet tersebut berasal dari penambahan atas Aset dari: (a) Hibah/Donasi pada DISPARBUD - dari PDAM (Tanah Bumirejo Kec. Wonosobo m2) sebesar Rp ,00; (b) Belanja Modal TA 2017 pada DPU PR sebesar Rp ,00; (c) Belanja Modal TA 2017 pada Kec. Leksono sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet tersebut berasal dari: (a) penambahan atas Pertukaran aset antar SKPD pada DLH - dari DPU PR (lokasi Kel. Wonorejo) sebesar Rp ,00; (b) Pertukaran aset antar SKPD pada DLH - dari DPU PR (lokasi Kel. Tawangsari) sebesar Rp ,00; (c) Pertukaran aset antar SKPD pada DLH - dari DPU PR (lokasi Kel. Tawangsari) sebesar Rp ,00; (d) Pertukaran aset antar SKPD pada DLH - dari DPU PR (lokasi Kel. Wonorejo) sebesar Rp ,00; (3) Koreksi Kredit tersebut berasal dari pengurangan atas Pertukaran aset antar SKPD pada: (a) DPU PR - ke DLH (lokasi Kel. Wonorejo) sebesar Rp ,00; (b) DPU PR - ke DLH (lokasi Kel. Tawangsari) sebesar Rp ,00; (c) DPU PR - ke DLH (lokasi Kel. Tawangsari) sebesar Rp ,00; (d) DPU PR - ke DLH (lokasi Kel. Wonorejo) sebesar Rp ,00; (e) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Wonosobo - ke tanah untuk bangunan gedung sebesar Rp ,00; 2) Peralatan dan Mesin Saldo Peralatan dan Mesin Pemerintah Kabupaten Wonosobo sebagaimana tabel V.153 di atas sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,29, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,80 maka mengalami kenaikan sebesar 10,01%. Rincian Peralatan dan Mesin dapat dilihat pada V.153 Lampiran V.3 dengan penjelasan sebagai berikut. a) Alat-alat Besar Darat Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Alat-Alat Besar Darat TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 9,85%. kenaikan tersebut berasal dari koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: (1) Koreksi debet yang berasal dari penambahan atas: Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 220

221 (a) Reklasifikasi antar akun pada DPU PR - dari unit-unit laboratorium sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada DPU PR - dari alat angkutan darat bermotor sebesar Rp ,00; (c) Pertukaran aset antar SKPD pada DLH - dari DPU PR sebesar Rp ,00; (2) Koreksi Kredit yang berasal dari pengurangan atas Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - ke DLH sebesar Rp ,00; b) Alat Bantu Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Alat-alat Bantu TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 6,52%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet tersebut berasal dari: (a) Penambahan atas Belanja Modal TA 2017 pada: i. Kec. Sapuran sebesar Rp ,00; ii. BAPPEDA sebesar Rp ,00; dan (b) penambahan atas Aset dari Hibah/Donasi pada ARPUSDA - dari Perpustakaan Nasional RI sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet tersebut berasal dari: (a) penambahan atas Reklasifikasi antar akun pada: i. DIKPORA - dari alat kantor sebesar Rp ,00; ii. DIKPORA - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; iii. Puskesmas Kertek - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; iv. Puskesmas Selomerto - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; v. Puskesmas Mojotengah - dari alat kantor sebesar Rp ,00; vi. DLH - dari alat kantor sebesar Rp ,00; vii. DLH - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; viii. Dinas Kominfo - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; ix. Kec. Kepil - dari alat kantor (genset) sebesar Rp ,00; x. Kec. Wadaslintang - dari alat kantor (genset) sebesar Rp ,00; xi. Kel. Wonoroto - dari alat kantor (genset) sebesar Rp ,00; (b) penambahan atas Pertukaran aset antar SKPD pada DLH - dari DPU PR sebesar Rp ,00; (3) Koreksi Kredit tersebut berasal dari: (a) pengurangan atas Reklasifikasi antar akun pada: i. Kec. Sapuran - ke alat angkutan darat tak bermotor (gerobak sampah) sebesar Rp ,00; ii. Kec. Sapuran - ke alat rumah tangga (mesin potong rumput) sebesar Rp ,00; (b) pengurangan atas Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - ke DLH sebesar Rp ,00; (c) pengurangan atas Reklas ke persediaan pada Kec. Sapuran sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 221

222 c) Alat Angkutan Darat Bermotor Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Alat Angkutan Darat Bermotor TA 2017 adalah sebesar Rp ,50 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 17,32%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00) dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet yang berasal dari: (a) Belanja Modal Puskesmas Sapuran sebesar Rp ,00; (b) Belanja Modal Puskesmas Kepil sebesar Rp ,00; (c) Belanja Modal DPU PR sebesar Rp ,00; (d) Belanja Modal Satpol PP sebesar Rp ,00; (e) Belanja Modal DLH sebesar Rp ,00; (f) Belanja Modal Bagian Humas dan Umum SETDA sebesar Rp ,00; (g) Belanja Modal Sekretariat DPRD sebesar Rp ,00; (h) Belanja Modal BPPKAD sebesar Rp ,00; (i) Aset dari Hibah/Donasi RSUD - dari BANK JATENG (AA 9504 WF) sebesar Rp ,00; (j) Aset dari Hibah/Donasi ARPUSDA - dari Perpustakaan Nasional RI sebesar Rp ,00. (2) Mutasi Kredit yang berasal dari: (a) Penghapusan Aset Tetap DPU PR sebesar Rp ,00; (b) Penghapusan Aset Tetap DPU PR sebesar Rp ,00; (c) Penghapusan Aset Tetap DPU PR sebesar Rp ,00; (d) Penghapusan Aset Tetap Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebesar Rp ,00; (e) Hibah BPPKAD - ke Polres Wonosobo sebesar Rp ,00; (f) Hibah BPPKAD - ke Kejaksaan Wonosobo sebesar Rp ,00; (g) Hibah BPPKAD - ke Kodim 0707 Wonosobo sebesar Rp ,00; (3) Koreksi debet sebesar Rp ,00 lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel V.154 lampiran V.3. (4) Koreksi Kredit sebesar Rp ,00 lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel V.155 lampiran V.3. d) Alat Angkutan Darat Tak Bermotor Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Alat Angkutan Darat Tak Bermotor TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 12,56%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet tersebut berasal dari penambahan atas Aset dari Hibah/Donasi pada DIKPORA sebesar Rp ,00; Belanja Modal TA 2017 DPMPTSP sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet tersebut berasal dari : (a) penambahan atas Reklasifikasi antar akun pada : i. DIKPORA - dari alat kantor sebesar Rp ,00; ii. DIKPORA - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; iii. Satpol PP - dari Alat Angkutan Darat Bermotor (sepeda patroli 10 buah) sebesar Rp ,00; iv. DLH - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 222

223 v. Kec. Sapuran - dari alat-alat bantu sebesar Rp ,00; (b) penambahan atas Pertukaran aset antar SKPD pada DLH - dari DPU PR sebesar Rp ,00; (3) Koreksi kredit tersebut berasal dari pengurangan atas Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - ke DLH sebesar Rp ,00. e) Alat Angkut Apung Bermotor Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 tersebut di atas menunjukkan bahwa saldo Alat Angkut Apung Bermotor TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 cenderung stagnan bila dibandingkan dengan tahun lalu. f) Alat Angkut Apung Tak Bermotor Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 tersebut di atas menunjukkan bahwa saldo Alat Angkut Apung Tak Bermotor TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 cenderung stagnan bila dibandingkan dengan tahun lalu. Koreksi bersih sebesar Rp0,00 dengan rincian sebagai berikut: (1) Koreksi debet tersebut berasal dari penambahan atas Pertukaran aset antar SKPD pada: (a) BPBD dari BPPKAD sebesar Rp ,00; dan (b) BPBD dari BPPKAD sebesar Rp ,00; (2) Koreksi kredit tersebut berasal dari pengurangan atas Pertukaran aset antar SKPD pada: (a) BPPKAD - ke BPBD sebesar Rp ,00; dan (b) BPPKAD - ke BPBD sebesar Rp ,00; g) Alat Bengkel Bermesin Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Alat Bengkel Bermesin TA 2017 adalah sebesar Rp ,30 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 2,59%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00) dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet tersebut berasal dari penambahan atas Belanja Modal TA 2017 pada Kec. Kejajar sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet tersebut berasal dari: (a) penambahan atas Reklasifikasi antar akun pada : i. DIKPORA - dari alat kantor sebesar Rp ,00; ii. DIKPORA - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; iii. DIKPORA - dari peralatan komputer sebesar Rp ,00; iv. Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Perhubungan - dari alat kantor sebesar Rp ,00; dan v. Reklasifikasi antar akun pada Kel. Wadaslintang - dari alat bengkel tak bermesin sebesar Rp ,00; (b) Pertukaran aset antar SKPD pada DLH - dari DPU PR sebesar Rp ,00. (3) Koreksi kredit tersebut berasal dari: (a) pengurangan atas Reklasifikasi antar akun pada Kec. Kejajar - ke alat rumah tangga (APAR) sebesar Rp ,00; (b) Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - ke DLH sebesar Rp ,00; dan (c) Reklas ke persediaan pada Kec. Kejajar sebesar Rp ,00. h) Alat Bengkel Tak Bermesin Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Alat Bengkel Tak Bermesin TA 2017 adalah sebesar Rp ,96 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 1,35%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 223

224 Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet tersebut berasal dari penambahan atas Belanja Modal TA 2017 pada Kel. Wadaslintang sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet tersebut berasal dari: (a) penambahan atas Reklasifikasi antar akun pada: i. DIKPORA - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; ii. DIKPORA - dari peralatan komputer sebesar Rp ,00; iii. DIKPORA - dari alat peraga/praktik sekolah sebesar Rp ,00; iv. Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Perhubungan - dari alat kantor sebesar Rp ,00; dan v. DLH - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (b) Pertukaran aset antar SKPD pada: i. Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Perhubungan - dari DPU PR sebesar Rp ,00. dan ii. DLH - dari DPU PR sebesar Rp ,00. (3) Koreksi kredit tersebut berasal dari (a) pengurangan atas Reklasifikasi antar akun pada Kel. Wadaslintang - ke alat bengkel bermesin sebesar Rp ,00; (b) Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - ke DLH sebesar Rp ,00; (c) Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - ke Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Perhubungan sebesar Rp ,00. i) Alat Ukur Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Alat Ukur TA 2017 adalah sebesar Rp ,74 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 10,21%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00) dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet tersebut berasal dari penambahan atas Belanja Modal TA 2017 pada: (a) Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Perhubungan sebesar Rp ,00;DLH sebesar Rp ,00; (b) Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan sebesar Rp ,00; (c) Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM sebesar Rp ,00; (d) Kel. Wonosobo Barat sebesar Rp ,00; dan (e) BAPPEDA sebesar Rp ,00. (2) Koreksi debet tersebut berasal dari: (a) penambahan atas Reklasifikasi antar akun pada: i. DIKPORA - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; ii. DIKPORA - dari peralatan komputer sebesar Rp ,00; dan iii. Dinas Kominfo - dari alat studio sebesar Rp ,00; (b) Pertukaran aset antar SKPD pada DLH - dari DPU PR sebesar Rp ,00; (3) Koreksi kredit tersebut berasal dari: (a) pengurangan atas Kapitalisasi (ke ekstrakomptabel) pada Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Wonosobo Barat - ke alat kedokteran (dopler) sebesar Rp ,00; (c) Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - ke DLH sebesar Rp ,00; dan Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 224

225 (d) Biaya Pemeliharaan pada Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Perhubungan (meterisasi lampu penerangan jalan) sebesar Rp ,00; j) Alat Pengolahan Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Alat Pengolahan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 9,59%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00) dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet tersebut berasal dari penambahan atas Belanja Modal TA 2017 pada: (a) RSUD sebesar Rp ,00; dan (b) DLH sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet tersebut berasal dari: (a) penambahan atas Reklasifikasi antar akun pada : i. DIKPORA - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; ii. DLH - dari alat kantor sebesar Rp ,00; iii. Kec. Kejajar - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (b) Pertukaran aset antar SKPD pada DLH - dari DPU PR sebesar Rp ,00; (3) Koreksi kredit tersebut berasal dari (a) pengurangan atas Koreksi atas Utang Belanja Modal pada RSUD sebesar Rp ,00; (b) pengurangan atas Koreksi antar akun pada i. RSUD - ke alat komunikasi (mesin fax) ii. RSUD - ke alat studio (mesin cetak risograph) sebesar Rp ,00; (c) Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - ke DLH sebesar Rp ,00; k) Alat Pemeliharaan Tanaman/Alat Penyimpan Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Alat Pemeliharaan Tanaman/Alat Penyimpan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 5,20%. kenaikan tersebut berasal dari koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: Koreksi debet tersebut berasal dari penambahan atas Reklasifikasi antar akun pada: (1) DIKPORA - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (2) DIKPORA - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; dan (3) Puskesmas Kalibawang - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; l) Alat Kantor Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Alat Kantor TA 2017 adalah sebesar Rp ,20 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 16,96%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00) dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet yang berasal dari: (a) Aset dari Hibah/Donasi pada DIKPORA sebesar Rp ,00; (b) Belanja Modal pada Pusk. Leksono sebesar Rp ,00; (c) Belanja Modal pada Pusk. Mojotengah sebesar Rp ,00; (d) Belanja Modal pada Pusk. Kejajar sebesar Rp ,00; (e) Belanja Modal pada Pusk. Kalikajar sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 225

226 (f) Belanja Modal pada Pusk. Kaliwiro sebesar Rp ,00; (g) Belanja Modal pada DIKPORA sebesar Rp ,00; (h) Belanja Modal pada Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Perhubungan sebesar Rp ,00; (i) Belanja Modal pada DLH sebesar Rp ,00; (j) Belanja Modal pada DISDUKCAPIL sebesar Rp ,00; (k) Belanja Modal pada ARPUSDA sebesar Rp ,00; (l) Belanja Modal pada Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM sebesar Rp ,00; (m) Belanja Modal pada Bagian Organisasi SETDA sebesar Rp ,00; (n) Belanja Modal pada Bagian Humas dan Umum SETDA sebesar Rp ,00; (o) Belanja Modal pada Sekretariat DPRD sebesar Rp ,00; (p) Belanja Modal pada Kec. Wonosobo sebesar Rp ,00; (q) Belanja Modal pada Kec. Selomerto sebesar Rp ,00; (r) Belanja Modal pada Kec. Leksono sebesar Rp ,00; (s) Belanja Modal pada Kec. Watumalang sebesar Rp ,00; (t) Belanja Modal pada Kec. Garung sebesar Rp ,00; (u) Belanja Modal pada Kec. Kejajar sebesar Rp ,00; (v) Belanja Modal pada Kec. Sapuran sebesar Rp ,00; (w) Belanja Modal pada Kec. Kepil sebesar Rp ,00; (x) Belanja Modal pada Kec. Kaliwiro sebesar Rp ,00; (y) Belanja Modal pada Kec. Wadaslintang sebesar Rp ,00; (z) Belanja Modal pada Kel. Pagerkukuh sebesar Rp ,00; (aa) Belanja Modal pada Kel. Kertek sebesar Rp ,00; (bb) Belanja Modal pada Kel. Wonorejo sebesar Rp ,00; (cc) Belanja Modal pada Kel. Leksono sebesar Rp ,00; (dd) Belanja Modal pada Kel. Wonoroto sebesar Rp ,00; (ee) Belanja Modal pada Kel. Garung sebesar Rp ,00; (ff) Belanja Modal pada Kel. Wadaslintang sebesar Rp ,00; (gg) Belanja Modal pada BAPPEDA sebesar Rp ,00; (hh) Belanja Modal pada BPPKAD sebesar Rp ,00; (ii) Belanja Modal pada BKD sebesar Rp ,00; (jj) Belanja Non Modal pada Puskesmas Selomerto - dari belanja bahan baku bangunan sebesar Rp ,00; (kk) Belanja Non Modal pada DISPARBUD sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagaimana tabel V.156 lampiran V.3. (3) Koreksi kredit sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagaimana tabel V.157 lampiran V.3. m) Alat Rumah Tangga Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Alat Rumah Tangga TA 2017 adalah sebesar Rp ,57 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 11,01%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00) dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagaimana tabel V.158 lampiran V.3. (2) Mutasi kredit yang berasal dari penghapusan Aset Tetap pada DPU PR sebesar Rp ,00; (3) Koreksi debet yang berasal dari: Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 226

227 (a) Aset dari Hibah/Donasi pada DIKPORA sebesar Rp ,00; (b) Aset dari Hibah/Donasi pada ARPUSDA - dari Perpustakaan Nasional RI sebesar Rp ,00; (c) Koreksi nilai aset pada DISPARBUD sebesar Rp ,00; (d) Koreksi nilai aset pada Puskesmas Selomerto - dari belanja bahan baku bangunan sebesar Rp ,00; (e) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (f) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (g) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari peralatan komputer sebesar Rp ,00; (h) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat komunikasi sebesar Rp ,00; (i) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat peraga/praktik sekolah sebesar Rp ,00; (j) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Wonosobo - dari alat studio (mic meja philips 2 buah) sebesar Rp ,00; (k) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kertek - dari alat kantor (koreksi saldo awal sesuai laporan aset) sebesar Rp ,00; (l) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Leksono - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (m) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Watumalang - dari alat kedokteran sebesar Rp ,00; (n) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kalikajar - dari alat komunikasi sebesar Rp ,00; (o) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kaliwiro - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (p) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kaliwiro - dari alat kedokteran sebesar Rp ,00; (q) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Sukoharjo - dari alat studio sebesar Rp ,00; (r) Reklasifikasi antar akun pada RSUD - dari bangunan gedung tempat kerja sebesar Rp ,00; (s) Reklasifikasi antar akun pada DPU PR - dari alat studio sebesar Rp ,00; (t) Reklasifikasi antar akun pada Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Perhubungan - dari alat kantor (tangga alumunium) sebesar Rp ,00; (u) Reklasifikasi antar akun pada DLH - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (v) Reklasifikasi antar akun pada DLH - dari alat laboratorium lingkungan hidup sebesar Rp ,00; (w) Reklasifikasi antar akun pada DISDUKCAPIL - dari peralatan komputer (Kamera EOS 1300D) sebesar Rp ,00; (x) Reklasifikasi antar akun pada DISDUKCAPIL - dari alat studio (meja) sebesar Rp ,00; (y) Reklasifikasi antar akun pada ARPUSDA - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (z) Reklasifikasi antar akun pada ARPUSDA - dari komputer sebesar Rp ,00; (aa) Reklasifikasi antar akun pada Bagian Perekonomian - dari alat studio (TV) sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 227

228 (bb) Reklasifikasi antar akun pada Bagian Humas dan Umum SETDA - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (cc) Reklasifikasi antar akun pada Sekretariat DPRD - dari alat kantor (APAR) sebesar Rp ,00; (dd) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Wonosobo - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (ee) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Kertek - dari meja dan kursi kerja/rapat pejabat (rak arsip) sebesar Rp ,00; (ff) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Garung - dari alat kantor (Sketsel) sebesar Rp ,00; (gg) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Kejajar - dari alat bengkel bermesin (APAR) sebesar Rp ,00; (hh) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Sapuran - dari alat-alat bantu (mesin potong rumput) sebesar Rp ,00; (ii) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Pagerkukuh - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (jj) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Kertek - dari alat kantor (jam dinding) sebesar Rp ,00; (kk) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Wonorejo - dari unit-unit lab (alat pemadam kebakaran) sebesar Rp ,00; (ll) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Kejajar - dari meja dan kursi kerja/rapat pejabat (kursi tunggu) sebesar Rp ,00; (mm) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Sapuran - dari peralatan komputer (sound system) sebesar Rp ,00; (nn) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Sapuran - dari peralatan komputer (perlengkapan indihome) sebesar Rp ,00; (oo) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Wadaslintang - dari alat rumah tangga (TV LED) sebesar Rp ,00; (pp) Reklasifikasi antar akun pada Inspektorat - dari meja dan kursi kerja/rapat pejabat (meja kerja) sebesar Rp ,00; (qq) Reklasifikasi antar akun pada Inspektorat - dari meja dan kursi kerja/rapat pejabat (kursi kerja) sebesar Rp ,00; (rr) Reklasifikasi antar akun pada BAPPEDA - dari alat studio (handycam) sebesar Rp ,00; (ss) Reklasifikasi antar akun pada BAPPEDA - dari alat studio (televisi) sebesar Rp ,00; dan Pertukaran aset antar SKPD di DLH - dari DPU PR sebesar Rp ,00 dan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa - dari BAPPEDA sebesar Rp ,00. (4) Koreksi kredit sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagaimana tabel V.159 lampiran V.3. n) Komputer Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Komputer TA 2017 adalah sebesar Rp ,66 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 15,89%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagaimana tabel V.160 lampiran V.3. (2) Koreksi debet berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat peraga/praktik sekolah sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat kantor sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 228

229 (c) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (d) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat komunikasi sebesar Rp ,00; (e) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat peraga/praktek sekolah sebesar Rp ,00; (f) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kalikajar - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (g) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kalibawang - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (h) Reklasifikasi antar akun pada DPU PR - dari instalasi air kotor (Hardisk Portable 1 TB) sebesar Rp ,00; (i) Reklasifikasi antar akun pada DISDUKCAPIL - dari alat studio sebesar Rp ,00; (j) Reklasifikasi antar akun pada DISDUKCAPIL - dari alat studio sebesar Rp ,00; (k) Reklasifikasi antar akun pada Dinas Kominfo - dari alat studio sebesar Rp ,00; (l) Reklasifikasi antar akun pada ARPUSDA - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (m) Reklasifikasi antar akun pada DISPARBUD - dari gedung tempat kerja (laptop) sebesar Rp ,00; (n) Reklasifikasi antar akun pada DISPARBUD - dari gedung tempat kerja ( printer Brother ) sebesar Rp ,00; (o) Reklasifikasi antar akun pada DISPARBUD - dari gedung tempat kerja (printer Epson) sebesar Rp ,00; (p) Reklasifikasi antar akun pada Bagian Humas dan Umum SETDA - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (q) Reklasifikasi antar akun pada Sekretariat DPRD - dari alat kantor (printer) sebesar Rp ,00; (r) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Wonosobo - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (s) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Wonosobo - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (t) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Kejajar - dari alat kantor (UPS) sebesar Rp ,00; (u) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Kejajar - dari alat kantor (HD Eksternal) sebesar Rp ,00; (v) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Kalikajar - dari alat rumah tangga (jaringan komputer) sebesar Rp ,00; (w) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Leksono - dari alat kantor (komputer) sebesar Rp ,00; (x) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Leksono - dari alat kantor (printer 2 buah) sebesar Rp ,00; (y) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Leksono - dari alat kantor (Brother printer) sebesar Rp ,00; (z) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Leksono - dari alat kantor (UPS) sebesar Rp ,00; (aa) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Garung - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (bb) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Wadaslintang - dari alat kantor (laptop, eksternal, dan peralatan hotspot) sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 229

230 (cc) Reklasifikasi antar akun pada BAPPEDA - dari alat kantor (scanner) sebesar Rp ,00; (dd) Pertukaran aset antar SKPD pada DLH - dari DPU PR sebesar Rp ,00; (ee) Pertukaran aset antar SKPD pada Bagian Pengadaan Barang dan Jasa SETDA - dari BAPPEDA sebesar Rp ,00; (3) Koreksi kredit berasal dari: (a) Kapitalisasi (ke ekstrakomptabel) pada DIKPORA sebesar Rp ,00; (b) Kapitalisasi (ke ekstrakomptabel) pada Kel. Garung (USB WIRELESS LAN) sebesar Rp ,00; (c) Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - ke DLH sebesar Rp ,00; (d) Pertukaran aset antar SKPD pada BAPPEDA (CLOUD) sebesar Rp ,00; (e) Reklas ke belanja barang jasa pada RSUD sebesar Rp ,00; (f) Reklas ke biaya pemeliharaan pada sebesar Rp0,00; (g) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke alat kantor sebesar Rp ,00; (h) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke alat studio sebesar Rp ,00; (i) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke alat bengkel bermesin sebesar Rp ,00; (j) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke alat bengkel tak bermesin sebesar Rp ,00; (k) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke alat ukur sebesar Rp ,00; (l) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke alat kantor sebesar Rp ,00; (m) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (n) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke alat studio sebesar Rp ,00; (o) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke alat komunikasi sebesar Rp ,00; (p) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke peralatan pemancar sebesar Rp ,00; (q) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke alat peraga/praktik sekolah sebesar Rp ,00; (r) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Wadaslintang - ke alat kantor sebesar Rp ,00; (s) Reklasifikasi antar akun pada RSUD - ke alat studio sebesar Rp ,00; (t) Reklasifikasi antar akun pada DISDUKCAPIL - ke alat rumah tangga (Kamera EOS 1300D) sebesar Rp ,00; (u) Reklasifikasi antar akun pada Dinas Kominfo - ke alat studio sebesar Rp ,00; (v) Reklasifikasi antar akun pada DPMPTSP - ke alat kantor sebesar Rp ,00; (w) Reklasifikasi antar akun pada ARPUSDA - ke alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (x) Reklasifikasi antar akun pada ARPUSDA - ke alat studio sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 230

231 (y) Reklasifikasi antar akun pada ARPUSDA - ke alat kedokteran sebesar Rp ,00; (z) Reklasifikasi antar akun pada ARPUSDA - ke unit - unit laboratorium sebesar Rp ,00; (aa) Reklasifikasi antar akun pada ARPUSDA - ke Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir sebesar Rp ,00; (bb) Reklasifikasi antar akun pada ARPUSDA - ke Alat Proteksi Radiasi / Proteksi Lingkungan sebesar Rp ,00; (cc) Reklasifikasi antar akun pada Bagian Organisasi - ke alat studio sebesar Rp ,00; (dd) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Kaliwiro - ke alat studio ( projektor) sebesar Rp ,00; (ee) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Kalibawang - ke alat studio (proyektor XGA) sebesar Rp ,00; (ff) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Kalibawang - ke alat keamanan dan perlindungan (CCTV) sebesar Rp ,00; (gg) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Sapuran - ke alat rumah tangga (sound system) sebesar Rp ,00; (hh) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Sapuran - ke alat rumah tangga (perlengkapan indihome) sebesar Rp ,00; (ii) Reklasifikasi antar akun pada Inspektorat - ke alat keamanan dan perlindungan (CCTV) sebesar Rp ,00; (jj) Reklasifikasi antar akun pada BAPPEDA - ke alat studio (layar 2 buah) sebesar Rp ,00; (kk) Reklasifikasi antar akun pada BAPPEDA - ke alat studio (LCD proyektor) sebesar Rp ,00; o) Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat TA 2017 adalah sebesar Rp ,93 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 11,96%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet berasal dari: (a) Belanja Modal pada Bagian Organisasi SETDA sebesar Rp ,00; (b) Belanja Modal pada Bagian Perekonomian SETDA sebesar Rp ,00; (c) Belanja Modal pada Kec. Kertek sebesar Rp ,00; (d) Belanja Modal pada Kec. Selomerto sebesar Rp ,00; (e) Belanja Modal pada Kel. Selomerto sebesar Rp ,00; (f) Belanja Modal pada Kel. Wonorejo sebesar Rp ,00; (g) Belanja Modal pada Kel. Andongsili sebesar Rp ,00; (h) Belanja Modal pada Kel. Kejajar sebesar Rp ,00; (i) Belanja Modal pada Inspektorat sebesar Rp ,00; (j) Aset dari Hibah/Donasi pada DIKPORA sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (c) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 231

232 (d) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat peraga/praktik sekolah sebesar Rp ,00; (e) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kaliwiro - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (f) Reklasifikasi antar akun pada DPU PR - dari alat rumah tangga (almari arsip/kayu) sebesar Rp ,00; (g) Reklasifikasi antar akun pada Dinas Kominfo - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (h) Reklasifikasi antar akun pada Bagian Organisasi SETDA - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (i) Reklasifikasi antar akun pada Bagian Humas dan Umum SETDA - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (j) Reklasifikasi antar akun pada Bagian Humas dan Umum SETDA - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (k) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Selomerto - dari alat rumah tangga (meja biro) sebesar Rp ,00; (l) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Kejajar - dari alat rumah tangga (meja kursi) sebesar Rp ,00; (m) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Kalikajar - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (n) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Sapuran - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (o) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Wadaslintang - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (p) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Kalibawang - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (q) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Pagerkukuh - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (r) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Leksono - dari alat rumah tangga (meja dan kursi kerja) sebesar Rp ,00; (s) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Kalikajar - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (t) Koreksi nilai aset pada BPPKAD sebesar Rp6,00; (3) Koreksi kredit berasal dari : (a) Kapitalisasi (ke ekstrakomptabel) pada DIKPORA sebesar Rp ,00; (b) Kapitalisasi (ke ekstrakomptabel) pada Kec. Kertek sebesar Rp ,00; (c) Reklasifikasi antar akun pada Bagian Organisasi - ke alat kantor sebesar Rp ,00; (d) Reklasifikasi antar akun pada Bagian Perekonomian - ke alat kantor (rak kayu) sebesar Rp ,00; (e) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Kertek - ke alat rumah tangga (rak arsip) sebesar Rp ,00; (f) Reklasifikasi antar akun pada Inspektorat - ke alat rumah tangga (meja kerja) sebesar Rp ,00; (g) Reklasifikasi antar akun pada Inspektorat - ke alat rumah tangga (kursi kerja) sebesar Rp ,00; (h) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Kejajar - ke alat rumah tangga (kursi tunggu) sebesar Rp ,00; p) Alat Studio Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Alat Studio TA 2017 adalah sebesar Rp ,91 jika dibandingkan Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 232

233 dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 13,43%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet berasal dari: (a) Belanja Modal pada Puskesmas Wonosobo sebesar Rp ,00; (b) Belanja Modal pada Puskesmas Kepil sebesar Rp ,00; (c) Belanja Modal pada Puskesmas Sukoharjo sebesar Rp ,00; (d) Belanja Modal pada DPU PR sebesar Rp ,00; (e) Belanja Modal pada Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Perhubungan sebesar Rp ,00; (f) Belanja Modal pada DISDUKCAPIL sebesar Rp ,00; (g) Belanja Modal pada Dinas Kominfo sebesar Rp ,00; (h) Belanja Modal pada DPMPTSP sebesar Rp ,00; (i) Belanja Modal pada Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan sebesar Rp ,00; (j) Belanja Modal pada Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM sebesar Rp ,00; (k) Belanja Modal pada Bagian Perekonomian sebesar Rp ,00; (l) Belanja Modal pada Kec. Selomerto sebesar Rp ,00; (m) Belanja Modal pada Kec. Leksono sebesar Rp ,00; (n) Belanja Modal pada Kec. Watumalang sebesar Rp ,00; (o) Belanja Modal pada Kec. Kaliwiro sebesar Rp ,00; (p) Belanja Modal pada Kec. Wadaslintang sebesar Rp ,00; (q) Belanja Modal pada Kel. Wonosobo Barat sebesar Rp ,00; (r) Belanja Modal pada Kel. Rojoimo sebesar Rp ,00; (s) Belanja Modal pada Kel. Selomerto sebesar Rp ,00; (t) Belanja Modal pada Kel. Wonorejo sebesar Rp ,00; (u) Belanja Modal pada Kel. Kalibeber sebesar Rp ,00; (v) Belanja Modal pada Kel. Andongsili sebesar Rp ,00; (w) Belanja Modal pada Kel. Kejajar sebesar Rp ,00; (x) Belanja Modal pada Kel. Kalikajar sebesar Rp ,00; (y) Belanja Modal pada Kel. Sapuran sebesar Rp ,00; (z) Belanja Modal pada BAPPEDA sebesar Rp ,00; (aa) Belanja Modal pada BPPKAD sebesar Rp ,00; (bb) Aset dari Hibah/Donasi pada DIKPORA sebesar Rp ,00; (cc) Aset dari Hibah/Donasi pada ARPUSDA - dari Perpustakaan Nasional RI sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari peralatan komputer sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat peraga/praktik sekolah sebesar Rp ,00; (c) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (d) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (e) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari peralatan komputer sebesar Rp ,00; (f) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat komunikasi sebesar Rp ,00; (g) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat peraga/praktik sekolah sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 233

234 (h) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kaliwiro - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (i) Reklasifikasi antar akun pada RSUD - dari alat pengolahan (mesin cetak risograph) sebesar Rp ,00; (j) Reklasifikasi antar akun pada RSUD - dari peralatan komputer sebesar Rp ,00; (k) Reklasifikasi antar akun pada Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa - dari alat komunikasi sebesar Rp ,00; (l) Reklasifikasi antar akun pada Dinas Kominfo - dari peralatan komputer sebesar Rp ,00; (m) Reklasifikasi antar akun pada ARPUSDA - dari peralatan komputer sebesar Rp ,00; (n) Reklasifikasi antar akun pada DISPARBUD - dari gedung tempat kerja (Kamera Canon) sebesar Rp ,00; (o) Reklasifikasi antar akun pada Bagian Organisasi SETDA - dari peralatan pemancar sebesar Rp ,00; (p) Reklasifikasi antar akun pada Bagian Humas dan Umum SETDA - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (q) Reklasifikasi antar akun pada Sekretariat DPRD - dari alat kantor (mic wireless) sebesar Rp ,00; (r) Reklasifikasi antar akun pada Sekretariat DPRD - dari alat kantor (proyektor) sebesar Rp ,00; (s) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Leksono - dari alat kantor (proyektor view sonic) sebesar Rp ,00; (t) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Watumalang - alat kantor (LCD proyektor) sebesar Rp ,00; (u) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Kejajar - dari alat rumah tangga (Kamera digital) sebesar Rp ,00; (v) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Sapuran - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (w) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Kaliwiro - dari peralatan komputer (proyektor) sebesar Rp ,00; (x) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Wadaslintang - dari alat kantor (proyektor) sebesar Rp ,00; (y) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Wadaslintang - dari personal komputer (proyektor XGA) sebesar Rp ,00; (z) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Jlamprang - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (aa) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Mlipak - dari alat komunikasi (sound system) sebesar Rp ,00; (bb) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Pagerkukuh - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (cc) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Kalianget - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (dd) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Leksono - dari alat komunikasi sebesar Rp ,00; (ee) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Garung - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (ff) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Wadaslintang - dari alat kantor (proyektor dan layar) sebesar Rp ,00; (gg) Reklasifikasi antar akun pada BAPPEDA - dari peralatan komputer (layar 2 buah) sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 234

235 (hh) Reklasifikasi antar akun pada Bagian Pengadaan Barang dan Jasa SETDA - dari BAPPEDA sebesar Rp ,00; (ii) Pertukaran aset antar SKPD pada Bagian Pengadaan Barang dan Jasa SETDA - dari BAPPEDA sebesar Rp ,00; (3) Koreksi kredit berasal dari: (a) Kapitalisasi (ke ekstrakomptabel) pada DIKPORA sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Wonosobo - ke alat rumah tangga (mic meja philips 2 buah) sebesar Rp ,00; (c) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Sukoharjo - ke alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (d) Reklasifikasi antar akun pada DPU PR - ke alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (e) Reklasifikasi antar akun pada DPU PR - ke alat keamanan dan perlindungan sebesar Rp ,00; (f) Reklasifikasi antar akun pada DISDUKCAPIL - ke alat rumah tangga (meja) sebesar Rp ,00; (g) Reklasifikasi antar akun pada DISDUKCAPIL - ke peralatan komputer (PC) sebesar Rp ,00; (h) Reklasifikasi antar akun pada DISDUKCAPIL - ke peralatan komputer (PC) sebesar Rp ,00; (i) Reklasifikasi antar akun pada DISDUKCAPIL - ke bangunan gedung tempat kerja sebesar Rp ,00; (j) Reklasifikasi antar akun pada Dinas Kominfo - ke alat ukur sebesar Rp ,00; (k) Reklasifikasi antar akun pada Dinas Kominfo - ke peralatan komputer sebesar Rp ,00; (l) Reklasifikasi antar akun pada Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan - ke alat komunikasi (microphone cabel) sebesar Rp ,00; (m) Reklasifikasi antar akun pada Bagian Perekonomian - ke alat rumah tangga (TV) sebesar Rp ,00; (n) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Wonosobo Barat - ke alat komunikasi sebesar Rp ,00; (o) Reklasifikasi antar akun pada BAPPEDA - ke alat rumah tangga (handycam) sebesar Rp ,00; (p) Reklasifikasi antar akun pada BAPPEDA - ke alat rumah tangga (televisi) sebesar Rp ,00; (q) Pertukaran aset antar SKPD pada BAPPEDA - ke Bagian Pengadaan Barang dan Jasa SETDA sebesar Rp ,00; (r) Biaya pemeliharaan pada DISDUKCAPIL - ke belanja jasa pemeliharaan aplikasi sebesar Rp ,00; q) Alat Komunikasi Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Alat Komunikasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,52 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 6,98%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,26) dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet berasal dari: (a) Belanja Modal pada DIKPORA sebesar Rp ,00; (b) Belanja Modal pada Puskesmas Kalikajar sebesar Rp ,00; (c) Belanja Modal pada Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 235

236 (d) Belanja Modal pada Bagian Humas dan Umum SETDA sebesar Rp ,00; (e) Belanja Modal pada Kec. Leksono sebesar Rp ,00; (f) Belanja Modal pada Kel. Mlipak sebesar Rp ,00; (g) Belanja Modal pada Kel. Leksono sebesar Rp ,00; (h) Belanja Modal pada Kel. Kejajar sebesar Rp ,00; (i) Belanja Modal pada BAPPEDA sebesar Rp ,00; (j) Belanja Modal pada BPPKAD sebesar Rp ,00; (k) Aset dari Hibah/Donasi pada DIKPORA sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (c) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari peralatan komputer sebesar Rp ,00; (d) Reklasifikasi antar akun pada RSUD - dari alat pengolahan (mesin fax) sebesar Rp ,00; (e) Reklasifikasi antar akun pada Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan - dari alat studio (microphone cabel) sebesar Rp ,00; (f) Reklasifikasi antar akun pada Sekretariat DPRD - dari alat kantor (handy talkie) sebesar Rp ,00; (g) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Kejajar - alat rumah tangga (HT) sebesar Rp ,00; (h) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Wonosobo Barat - dari alat studio sebesar Rp ,00; (i) Koreksi nilai aset pada Bagian Humas dan Umum SETDA sebesar Rp448,00; (3) Koreksi kredit berasal dari: (a) Kapitalisasi (ke ekstrakomptabel) pada DIKPORA sebesar Rp ,00; (b) Kapitalisasi (ke ekstrakomptabel) pada Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (microphone cabel) sebesar Rp ,00; (c) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke alat kantor sebesar Rp ,00; (d) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (e) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke peralatan komputer sebesar Rp ,00; (f) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke alat studio sebesar Rp ,00; (g) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke alat peraga/praktik sekolah sebesar Rp ,00; (h) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke peralatan pemancar sebesar Rp ,26; (i) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kalikajar - ke alat kantor sebesar Rp ,00; (j) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kalikajar - ke alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (k) Reklasifikasi antar akun pada Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa - ke alat studio sebesar Rp ,00; (l) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Leksono - ke alat kantor (papan visual) sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 236

237 (m) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Mlipak - ke alat studio (sound system) sebesar Rp ,00; (n) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Leksono - ke alat studio sebesar Rp ,00; (o) Reklasifikasi antar akun pada BAPPEDA - ke alat kantor (papan pengumuman) sebesar Rp ,00; r) Peralatan Pemancar Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Peralatan Pemancar TA 2017 adalah sebesar Rp ,26 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 6,95%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar Rp ,26 dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet berasal dari Belanja Modal pada Dinas Kominfo sebesar Rp ,00; (2) Mutasi Kredit berasal dari Penghapusan Aset Tetap pada Puskesmas Garung - penghapusan tower sebesar Rp ,00; (3) Koreksi Debet berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari peralatan komputer sebesar Rp ,00; (c) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat studio sebesar Rp ,26; (d) Reklasifikasi antar akun pada Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (e) Reklasifikasi antar akun pada Bagian Humas dan Umum SETDA - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (f) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Wringinanom - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (g) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Sukoharjo - dari alat rumah tangga (parabola) sebesar Rp ,00; (h) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Kramatan - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (i) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Kertek - dari alat rumah tangga (parabola) sebesar Rp ,00; s) Alat Kedokteran Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Alat Kedokteran TA 2017 adalah sebesar Rp ,98 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 3,98%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar Rp ,71 dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet berasal dari: (a) Belanja Modal pada Kantor DINKES sebesar Rp ,00; (b) Belanja Modal pada Puskesmas Wonosobo sebesar Rp ,00; (c) Belanja Modal pada Puskesmas Watumalang sebesar Rp ,00; (d) Belanja Modal pada Puskesmas Sapuran sebesar Rp ,00; (e) Belanja Modal pada Puskesmas Kepil sebesar Rp ,00; (f) Belanja Modal pada Puskesmas Kaliwiro sebesar Rp ,00; (g) Belanja Non Modal 2017 pada Puskesmas Selomerto - dari bahan obat-obatan sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 237

238 (h) Belanja Non Modal 2017 pada DPPKB PP&PA sebesar Rp ,00; (i) Utang belanja modal pada RSUD sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada Kantor DINKES - dari alat kesehatan sebesar Rp ,00; (c) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kertek - dari alat kesehatan sebesar Rp ,00; (d) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Leksono - dari alat kesehatan sebesar Rp ,00; (e) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kalikajar - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (f) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kalikajar - dari alat kesehatan sebesar Rp ,00; (g) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Wadaslintang - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (h) Reklasifikasi antar akun pada RSUD - dari alat kesehatan sebesar Rp ,00; (i) Reklasifikasi antar akun pada ARPUSDA - dari peralatan komputer sebesar Rp ,00; (j) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Wonosobo Barat - alat ukur (dopler) sebesar Rp ,00; (k) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Jlamprang - dari alat kesehatan sebesar Rp ,00; (l) Koreksi nilai aset pada Kantor DINKES sebesar Rp2,71; (m) Aset yang sebelumnya belum tercatat pada Puskesmas Wonosobo - dari DPPKB PP & PA (obgyn bed) sebesar Rp ,00; (n) Pertukaran aset antar SKPD pada Aset dari Hibah/Donasi sebesar Rp0,00; (o) Pertukaran aset antar SKPD pada Aset dari BOS sebesar Rp0,00; (p) Pertukaran aset antar SKPD pada Belanja Modal TA 2017 sebesar Rp ,00; (q) Pertukaran aset antar SKPD pada Kantor DINKES sebesar Rp ,00; (r) Pertukaran aset antar SKPD pada Puskesmas Wonosobo sebesar Rp ,00; (s) Pertukaran aset antar SKPD pada Puskesmas Watumalang sebesar Rp ,00; (t) Pertukaran aset antar SKPD pada Puskesmas Sapuran sebesar Rp ,00; (u) Pertukaran aset antar SKPD pada Puskesmas Kepil sebesar Rp ,00; (v) Pertukaran aset antar SKPD pada Puskesmas Kaliwiro sebesar Rp ,00; (3) Koreksi kredit berasal dari: (a) Kapitalisasi (ke ekstrakomptabel) pada Puskesmas Leksono sebesar Rp ,00; (b) Kapitalisasi (ke ekstrakomptabel) pada Puskesmas Sapuran sebesar Rp ,00; (c) Kapitalisasi (ke ekstrakomptabel) pada Puskesmas Sapuran sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 238

239 (d) Kapitalisasi (ke ekstrakomptabel) pada Puskesmas Kepil sebesar Rp ,00; (e) Kapitalisasi (ke ekstrakomptabel) pada Puskesmas Kaliwiro sebesar Rp ,00; (f) Reklasifikasi antar akun pada Kantor DINKES - ke unit-unit laboratorium sebesar Rp ,00; (g) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Watumalang - ke alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (h) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Watumalang - ke alat peraga/praktik sekolah sebesar Rp ,00; (i) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Watumalang - ke Radiation Aplication and Non Destructive Testing Laboratory (BATAM) sebesar Rp ,00; (j) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kalikajar - ke alat kesehatan sebesar Rp ,00; (k) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kepil - ke unit-unit laboratorium sebesar Rp ,00; (l) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kepil - ke radiation aplication and non destructive testing laboratory (BATAM) sebesar Rp ,00; (m) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kaliwiro - ke alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (n) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kaliwiro - ke alat kesehatan sebesar Rp ,00; (o) Pertukaran aset antar SKPD pada Puskesmas Kalibawang - ke Puskesmas Sukoharjo sebesar Rp ,84; (p) Pertukaran aset antar SKPD pada DPPKB PP&PA - ke Puskesmas sebesar Rp ,00; (q) Pembayaran utang belanja modal pada RSUD sebesar Rp ,00; t) Alat Kesehatan Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Alat Kesehatan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 3,88%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,18) dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet berasal dari: (a) Belanja Modal pada Kantor DINKES sebesar Rp ,00; (b) Belanja Modal pada Puskesmas Kertek sebesar Rp ,00; (c) Belanja Modal pada Puskesmas Leksono sebesar Rp ,00; (d) Belanja Modal pada Puskesmas Kalikajar sebesar Rp ,00; (e) Belanja Modal pada RSUD sebesar Rp ,00; (f) Belanja Modal pada Kel. Jlamprang sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Wonosobo - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kalikajar - dari alat kedokteran sebesar Rp ,00; (c) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kaliwiro - dari alat kedokteran sebesar Rp ,00; (3) Koreksi kredit berasal dari: (a) Kapitalisasi (ke ekstrakomptabel) pada RSUD sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 239

240 (b) Kapitalisasi (ke ekstrakomptabel) pada Puskesmas Kaliwiro sebesar Rp ,00; (c) Reklasifikasi antar akun pada Kantor DINKES - ke instalasi gas sebesar Rp ,00; (d) Reklasifikasi antar akun pada Kantor DINKES - ke alat kedokteran sebesar Rp ,00; (e) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kertek - ke alat kedokteran sebesar Rp ,00; (f) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Leksono - ke alat kedokteran sebesar Rp ,00; (g) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kalikajar - ke alat kedokteran sebesar Rp ,00; (h) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kalikajar - ke unit-unit laboratorium sebesar Rp ,00; (i) Reklasifikasi antar akun pada RSUD sebesar Rp ,00; (j) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Jlamprang - ke alat kedokteran sebesar Rp ,00; (k) Koreksi nilai aset pada Kantor DINKES sebesar Rp0,18; (l) Reklas ke persediaan pada Puskesmas Kalikajar - ke peralatan kebersihan dan bahan pembersih sebesar Rp16.500,00; u) Unit-unit Laboratorium Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Unit-Unit Laboratorium TA 2017 adalah sebesar Rp ,93 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 2,04%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar Rp ,96 dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet berasal dari: (a) Aset dari Hibah/Donasi pada DIKPORA sebesar Rp ,00; (b) Belanja Non Modal 2017 pada Puskesmas Selomerto - dari belanja obat-obatan sebesar Rp ,00; (c) Belanja Modal TA 2017 pada DPU PR sebesar Rp ,00; (d) Belanja Modal TA 2017 pada Kel. Wonorejo sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun pada Kantor DINKES - dari alat kedokteran sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kalikajar - dari alat kesehatan sebesar Rp ,00; (c) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kepil - dari alat kedokteran sebesar Rp ,00; (d) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (e) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (f) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat peraga/praktik sekolah sebesar Rp ,00; (g) Reklasifikasi antar akun pada Dinas Perumahan, Kawasan Perumahan dan Perhubungan - dari alat kantor (tang ampere) sebesar Rp ,00; (h) Reklasifikasi antar akun pada DLH - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (i) Reklasifikasi antar akun pada DLH - dari alat laboratorium lingkungan hidup sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 240

241 (j) Reklasifikasi antar akun pada ARPUSDA - dari peralatan komputer sebesar Rp ,00; (3) Koreksi kredit berasal dari: (a) Kapitalisasi (ke ekstrakomptabel) pada Puskesmas Kepil sebesar Rp ,00; (b) Kapitalisasi (ke ekstrakomptabel) pada DLH sebesar Rp ,00; (c) Koreksi nilai aset pada Kantor DINKES sebesar Rp2,04; (d) Reklasifikasi antar akun pada DPU PR - ke alat-alat besar darat sebesar Rp ,00; (e) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Wonorejo - ke alat rumah tangga (alat pemadam kebakaran) sebesar Rp ,00; v) Alat Peraga/Praktik Sekolah Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Alat Peraga/Praktek Sekolah TA 2017 adalah sebesar Rp ,74 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 5,22%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00) dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet berasal dari: (a) Aset dari Hibah/Donasi pada DIKPORA sebesar Rp ,00; (b) Belanja Modal TA 2017 pada DIKPORA sebesar Rp ,00; (c) Belanja Modal TA 2018 pada ARPUSDA sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (c) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari peralatan komputer sebesar Rp ,00; (d) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat komunikasi sebesar Rp ,00; (e) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari buku sebesar Rp ,00; (f) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari barang bercorak kebudayaan sebesar Rp ,00; (g) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Watumalang - dari alat kedokteran sebesar Rp ,00; (h) Reklasifikasi antar akun pada DLH - dari alat laboratorium lingkungan hidup sebesar Rp ,00; (i) Reklasifikasi antar akun pada ARPUSDA - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (3) Koreksi kredit berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke alat kantor sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke peralatan komputer sebesar Rp ,00; (c) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke alat studio sebesar Rp ,00; (d) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke alat bengkel tak bermesin sebesar Rp ,00; (e) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke alat kantor sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 241

242 (f) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (g) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke peralatan komputer sebesar Rp ,00; (h) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke meja dan kursi kerja/rapat pejabat sebesar Rp ,00; (i) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke alat studio sebesar Rp ,00; (j) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke unit-unit laboratorium sebesar Rp ,00; (k) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke alat laboratorium fisika nuklir sebesar Rp ,00; (l) Kapitalisasi (ke ekstrakomptabel) pada DIKPORA sebesar Rp ,00; (m) Kapitalisasi (ke ekstrakomptabel) pada DLH sebesar Rp ,00; w) Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir TA 2017 adalah sebesar Rp ,78 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 0,81%. kenaikan tersebut berasal dari koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: (1) Koreksi debet tersebut berasal dari penambahan atas Reklasifikasi antar akun pada DLH - dari alat laboratorium lingkungan hidup sebesar Rp ,00 dan pada ARPUSDA - dari peralatan komputer sebesar Rp ,00; (2) Koreksi Kredit tersebut berasal dari pengurangan atas Kapitalisasi (ke ekstrakomptabel) pada DLH sebesar Rp ,00; x) Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Alat Laboratorium Fisila Nuklir / Elektronila TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 2,27%. kenaikan tersebut berasal dari koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: Koreksi debet tersebut berasal dari penambahan atas Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00. Pada DIKPORA - dari alat peraga/praktik sekolah sebesar Rp ,00. y) Alat Proteksi Radiasi / Proteksi Lingkungan Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Alat Proteksi Radiasi / Proteksi Lingkungan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 74,33%. kenaikan tersebut berasal dari koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai tersebut berasal dari penambahan atas Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00. Pada ARPUSDA - dari peralatan komputer sebesar Rp ,00. z) Radiation Aplication and Non Destructive Testing Laboratory (BATAM) Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Radiation Aplication and Non Destructive Testing Laboratory (BATAM) TA 2017 adalah sebesar Rp ,28 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 31,12%. kenaikan tersebut berasal dari koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian : Koreksi debet tersebut berasal dari penambahan atas Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Watumalang - dari alat kedokteran sebesar Rp ,00. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 242

243 Pada Puskesmas Kepil - ke radiation aplication and non destructive testing laboratory (BATAM) sebesar Rp ,00. aa) Alat Laboratorium Lingkungan Hidup Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Alat Laboratorium Lingkungan Hidup TA 2017 adalah sebesar Rp ,03 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 10,73%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00) dengan rincian sebagai berikut: (1) Koreksi debet tersebut berasal dari penambahan atas Belanja Modal TA 2017 pada DLH sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet tersebut berasal dari penambahan atas Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (3) Koreksi kredit tersebut berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun pada DLH - ke alat rumah tangga sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada DLH - ke unit-unit laboratorium sebesar Rp ,00; (c) Reklasifikasi antar akun pada DLH - ke alat peraga/praktik sekolah sebesar Rp ,00; (d) Reklasifikasi antar akun pada DLH - ke unit alat laboratorium kimia nuklir sebesar Rp ,00; (e) Kapitalisasi (ke ekstrakomptabel) pada DLH sebesar Rp ,00; bb) Peralatan Laboratorium Hidrodinamika Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 tersebut di atas menunjukkan bahwa saldo Peralatan Laboratorium Hidrodinamika TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 cenderung stagnan bila dibandingkan dengan tahun lalu. cc) Persenjataan Non Senjata Api Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Persenjataan Non Senjata Api TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 100,00%. kenaikan tersebut berasal dari koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian : dari penambahan atas Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat keamanan dan perlindungan sebesar Rp ,00; BPBD - dari Alat Keamanan dan Perlindungan sebesar Rp ,00; Satpol PP - dari Alat Keamanan dan Perlindungan sebesar Rp ,00. dd) Senjata Sinar Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Senjata Sinar TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 100,00%. kenaikan tersebut berasal dari koreksi bersih sebesar Rp ,00 yang merupakan penambahan atas Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat keamanan dan perlindungan sebesar Rp ,00. ee) Alat Keamanan dan Perlindungan Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.153 Lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Alat Keamanan dan Perlindungan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 20,96%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00) dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet berasal dari: Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 243

244 (a) Belanja Modal pada Satpol PP sebesar Rp ,00; (b) Belanja Modal pada Kec. Leksono sebesar Rp ,00; (c) Belanja Modal pada Kec. Kepil sebesar Rp ,00; (d) Belanja Modal pada BPPKAD sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun pada DPU PR - dari alat studio (CCTV) sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada Puskesmas Kaliwiro - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (c) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Kejajar - dari alat rumah tangga (CCTV) sebesar Rp ,00; (d) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Sukoharjo - dari alat rumah tangga (DVR CCTV) sebesar Rp ,00; (e) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Kalibawang - dari peralatan komputer (CCTV) sebesar Rp ,00; (f) Reklasifikasi antar akun pada Inspektorat - dari peralatan komputer (CCTV) sebesar Rp ,00; (3) Koreksi kredit berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke senjata sinar sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke persenjataan non senjata api sebesar Rp ,00; (c) Reklasifikasi antar akun pada BPBD - ke Persenjataan Non Senjata Api sebesar Rp ,00; (d) Reklasifikasi antar akun pada Satpol PP - ke Persenjataan Non Senjata Api sebesar Rp ,00; 3) Gedung dan Bangunan Saldo Gedung dan Bangunan Pemerintah Kabupaten Wonosobo sebagaimana tabel V.151 diatas sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,58, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,58 maka mengalami kenaikan sebesar 8,38%.Rincian Gedung dan Bangunan dapat dilihat pada Tabel V.161 sebagaimana lampiran V.3, dengan penjelasan masing-masing sebagai berikut: a) Bangunan Gedung Tempat Kerja Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.161 di lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Bangunan Gedung Tempat Kerja TA 2017 adalah sebesar Rp ,13 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 8,86%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi Debet sebesar Rp ,00 dapat dilihat lebih rinci pada Tabel V.162 lampiran V.3 (2) Mutasi Kredit Berasal dari : (a) Penghapusan Aset Tetap Puskesmas Kertek sebesar Rp ,00; (b) Penghapusan Aset Tetap Puskesmas Leksono sebesar Rp ,00; (c) Penghapusan Aset Tetap Puskesmas Mojotengah sebesar Rp ,00; (d) Penghapusan Aset Tetap Puskesmas Sukoharjo sebesar Rp ,00; (e) Penghapusan Aset Tetap DIKPORA sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 244

245 (f) Penghapusan Aset Tetap Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM (gedung pasar sapuran) sebesar Rp ,00; (g) Penghapusan Aset Tetap Kec. Selomerto sebesar Rp ,00; (h) Penghapusan Aset Tetap Kec. Kalikajar (SK no.020/415/2017) sebesar Rp ,00; (3) Koreksi Debet sebesar Rp ,00 dapat dilihat lebih rinci pada Tabel V.164 lampiran V.3 (4) Koreksi Kredit sebesar Rp ,00 dapat dilihat lebih rinci pada Tabel V.165 lampiran V.3 b) Bangunan Gedung Tempat Tinggal Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.161 di lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Bangunan Gedung Tempat Tinggal TA 2017 adalah sebesar Rp ,46 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar 3,19%. penurunan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar (Rp ,00) dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00) dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi kredit berasal dari: (a) Penghapusan Aset Tetap Puskesmas Kertek sebesar Rp ,00; (b) Penghapusan Aset Tetap Puskesmas Mojotengah sebesar Rp ,00; (c) Penghapusan Aset Tetap Puskesmas Garung sebesar Rp ,00; (d) Penghapusan Aset Tetap Kec. Selomerto sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun pada Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan - dari gedung tempat kerja (pembangunan pagar tralis dan pavingisasi gedung eks. Peternakan (bawaslu)) sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Selomerto - dari gedung tempat kerja sebesar Rp ,00; c) Bangunan Menara Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.161 di lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Bangunan Menara TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 cenderung stagnan bila dibandingkan dengan tahun lalu. d) Tugu Peringatan Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.161 di lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Tugu Peringatan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 7,62%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet tersebut berasal dari penambahan atas Belanja Modal TA 2017 pada DPMPTSP sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun pada DPU PR - dari gedung tempat kerja (Penataan Lingkungan Kantor DPUK Kabupaten Wonosobo) sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada DPU PR - dari aset tetap renovasi sebesar Rp ,00; (c) Reklasifikasi antar akun pada DPU PR - dari gedung tempat kerja (Penyempurnaan Taman Mandala Wisata (Banprov)) sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 245

246 (d) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Selomerto - dari gedung tempat kerja sebesar Rp ,00; (3) Koreksi kredit tersebut berasal dari penambahan atas Reklas ke beban pemeliharaan pada DPMPTSP sebesar Rp ,00. e) Monumen/Bangunan Bersejarah Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.161 di lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Monumen/Bangunan Bersejarah TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 cenderung stagnan bila dibandingkan dengan tahun lalu. f) Tugu Titik Kontrol/Pasti Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.161 di lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Tugu Titik Kontrol/Pasti TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 cenderung stagnan bila dibandingkan dengan tahun lalu. g) Rambu-rambu Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.161di lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Rambu-Rambu TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 0,37%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp , yaitu mutasi debet dari penambahan atas Belanja Modal TA 2017 pada Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Perhubungan sebesar Rp ,00. 4) Jalan, Irigasi dan Jaringan Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan Pemerintah Kabupaten Wonosobo sebagaimana tabel V.151 diatas sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,65, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,00 maka mengalami kenaikan sebesar 16,04%.Rincian Jalan, Irigasi, dan Jaringan dapat dilihat pada Tabel V.163 lampiran V.3 sebagaimana terlampir. a) Jalan Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.163 tersebut diatas menunjukkan bahwa saldo Jalan TA 2017 adalah sebesar Rp ,65 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 20,98%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar Rp ,65 dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet berasal dari: (a) Belanja Modal Puskesmas Kepil sebesar Rp ,00; (b) Belanja Modal DPU PR sebesar Rp ,00; (c) Belanja Modal Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Perhubungan sebesar Rp ,00; (d) Belanja Modal DLH sebesar Rp ,00; (e) Belanja Modal DISPARBUD sebesar Rp ,00; (f) Belanja Modal Kec. Wonosobo sebesar Rp ,00; (g) Belanja Modal Kec. Kertek sebesar Rp ,00; (h) Belanja Modal Kec. Selomerto sebesar Rp ,00; (i) Belanja Modal Kec. Leksono sebesar Rp ,00; (j) Belanja Modal Kec. Watumalang sebesar Rp ,00; (k) Belanja Modal Kec. Mojotengah sebesar Rp ,00; (l) Belanja Modal Kec. Garung sebesar Rp ,00; (m) Belanja Modal Kec. Kejajar sebesar Rp ,00; (n) Belanja Modal Kec. Kalikajar sebesar Rp ,00; (o) Belanja Modal Kel. Wonosobo Timur sebesar Rp ,00; (p) Belanja Modal Kel. Jlamprang sebesar Rp ,00; (q) Belanja Modal Kel. Kaliwiro sebesar Rp ,00; (r) Belanja Modal Kec. Sapuran sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 246

247 (s) Belanja Modal Kec. Kepil sebesar Rp ,00; (t) Belanja Modal Kec. Kaliwiro sebesar Rp ,00; (u) Belanja Modal Kec. Wadaslintang sebesar Rp ,00; (v) Belanja Modal Kec. Sukoharjo sebesar Rp ,00; (w) Belanja Modal Kec. Kalibawang sebesar Rp ,00; (x) Belanja Modal Kel. Mlipak sebesar Rp ,00; (y) Belanja Modal Kel. Tawangsari sebesar Rp ,00; (z) Utang pengadaan aset tetap Kec. Kepil sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari gedung tempat kerja sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada DPU PR - dari jembatan sebesar Rp ,00; (c) Reklasifikasi antar akun pada Bagian Humas dan Umum SETDA - dari aset tetap renovasi sebesar Rp ,00; (d) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Sapuran - dari gedung tempat kerja (senderan Kampung Boto Sapuran) sebesar Rp ,00; (e) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Kalibawang - dari gedung tempat kerja (penataan lingkungan kantor) sebesar Rp ,00; (f) Pertukaran aset antar SKPD pada Puskesmas Wonosobo - dari Kantor DINKES (Pembuatan Akses Jalan dan Pavingisasi Puskesmas Wonosobo 2) sebesar Rp ,00; (g) Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - dari Kec. Wonosobo (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (h) Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - dari Kec. Kertek (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (i) Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - dari Kec. Selomerto (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (j) Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - dari Kec. Leksono (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (k) Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - dari Kec. Watumalang (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (l) Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - dari Kec. Mojotengah (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (m) Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - dari Kec. Garung (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (n) Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - dari Kec. Kejajar (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (o) Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - dari Kec. Kalikajar (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (p) Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - dari Kec. Sapuran (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (q) Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - dari Kec. Kepil (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (r) Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - dari Kec. Kaliwiro (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (s) Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - dari Kec. Wadaslintang (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (t) Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - dari Kec. Sukoharjo (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (u) Pertukaran aset antar SKPD pada DPU PR - dari Kec. Kalibawang (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 247

248 (v) Pertukaran aset antar SKPD pada Kel. Mlipak - dari Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Perhubungan (Penataan Lingkungan Kantor) sebesar Rp ,00; (w) Reklas dari aset lainnya pada DPU PR - dari aset lain-lain sebesar Rp ,00; (x) Koreksi nilai aset berupa Jalan Lingkungan di kelurahan se Kabupaten Wonosobo sebesar Rp ,51; (3) Koreksi kredit berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun DLH - ke gedung tempat kerja sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun Kec. Kepil - ke gedung tempat kerja (pembangun senderan lapangan Kelurahan Kepil) sebesar Rp ,00; (c) Reklasifikasi antar akun Kel. Mlipak - ke bangunan air kotor sebesar Rp ,00; (d) Reklasifikasi antar akun Kel. Tawangsari - ke bangunan pengaman sungai dan penanggulangan bencana alam sebesar Rp ,00; (e) Reklasifikasi antar akun Kel. Wonorejo - ke bangunan air bersih/baku sebesar Rp ,00; (f) Pertukaran aset antar SKPD Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Perhubungan - ke Kel. Mlipak sebesar Rp ,00; (g) Pertukaran aset antar SKPD Kec. Wonosobo - ke DPU PR (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (h) Pertukaran aset antar SKPD Kec. Kertek - ke DPU PR (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (i) Pertukaran aset antar SKPD Kec. Selomerto - ke DPU PR (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (j) Pertukaran aset antar SKPD Kec. Leksono - ke DPU PR (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (k) Pertukaran aset antar SKPD Kec. Watumalang - ke DPU PR (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (l) Pertukaran aset antar SKPD Kec. Mojotengah - ke DPU PR (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (m) Pertukaran aset antar SKPD Kec. Garung - ke DPU PR (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (n) Pertukaran aset antar SKPD Kec. Kejajar - ke DPU PR (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (o) Pertukaran aset antar SKPD Kec. Kalikajar - ke DPU PR (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (p) Pertukaran aset antar SKPD Kec. Sapuran - ke DPU PR (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (q) Pertukaran aset antar SKPD Kec. Kepil - ke DPU PR (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (r) Pertukaran aset antar SKPD Kec. Kaliwiro - ke DPU PR (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (s) Pertukaran aset antar SKPD Kec. Wadaslintang - ke DPU PR (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (t) Pertukaran aset antar SKPD Kec. Sukoharjo - ke DPU PR (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (u) Pertukaran aset antar SKPD Kec. Kalibawang - ke DPU PR (jalan kab/kota) sebesar Rp ,00; (v) Reklas ke persediaan DPU PR (tanaman dan shelter) sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 248

249 (w) Koreksi nilai aset berupa Jalan Lingkungan di kelurahan se Kabupaten Wonosobo sebesar Rp ,86; b) Jembatan Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.163 lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Jembatan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 35,39%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00) dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet berasal dari: (a) Belanja Modal DPU PR sebesar Rp ,00; (b) Belanja Modal Kec. Wonosobo sebesar Rp ,00; (c) Belanja Modal Kec. Kertek sebesar Rp ,00; (d) Belanja Modal Kec. Leksono sebesar Rp ,00; (e) Belanja Modal Kec. Watumalang sebesar Rp ,00; (f) Belanja Modal Kec. Mojotengah sebesar Rp ,00; (2) Koreksi kredit berasal dari Reklasifikasi antar akun pada DPU PR - ke jalan sebesar Rp ,00; c) Bangunan Air Irigasi Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.163 lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Bangunan Air Irigasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 4,89%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00) dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet berasal dari: (a) Belanja Modal DPU PR sebesar Rp ,00; (b) Belanja Modal Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan sebesar Rp ,00; (c) Belanja Modal Kec. Wonosobo sebesar Rp ,00; (d) Belanja Modal Kec. Kertek sebesar Rp ,00; (e) Belanja Modal Kec. Selomerto sebesar Rp ,00; (f) Belanja Modal Kec. Leksono sebesar Rp ,00; (g) Belanja Modal Kec. Watumalang sebesar Rp ,00; (h) Belanja Modal Kec. Mojotengah sebesar Rp ,00; (i) Belanja Modal Kec. Kalikajar sebesar Rp ,00; (j) Belanja Modal Kec. Sapuran sebesar Rp ,00; (k) Belanja Modal Kec. Wadaslintang sebesar Rp ,00; (l) Belanja Modal Kec. Sukoharjo sebesar Rp ,00; (m) Belanja Modal Kec. Kalibawang sebesar Rp ,00; (n) Belanja Modal Kel. Wonoroto sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet berasal dari: (a) Koreksi nilai aset pada DIKPORA sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Kalikajar - dari bangunan pengaman sungai dan penanggulangan bencana alam sebesar Rp ,00; (3) Koreksi kredit berasal dari: (a) Pembayaran utang pada DPU PR (daerah irigasi gondok) sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan - ke bangunan gedung tempat kerja (pembangunan UPT Balai Benih Sariaji) sebesar Rp ,00; (c) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Mojotengah - ke Instalasi Air Minum Bersih (SAB Ds Sojopuro) sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 249

250 (d) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Wonosobo Barat - ke bangunan air kotor sebesar Rp ,00; d) Bangunan Air Pasang Surut Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.163 tersebut di atas menunjukkan bahwa saldo Bangunan Air Pasang Surut TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 cenderung stagnan bila dibandingkan dengan tahun lalu. e) Bangunan Pengaman Sungai dan Penanggulangan Bencana Alam Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.163 lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Bangunan Pengaman Sungai dan Penanggulangan Bencana Alam TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 3,53%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00) dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet berasal dari: (a) Belanja Modal Kec. Kalikajar sebesar Rp ,00; (b) Belanja Modal Kec. Kepil sebesar Rp ,00; (c) Belanja Modal Kec. Kaliwiro sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet berasal dari Koreksi nilai aset pada Kel. Tawangsari - dari jalan sebesar Rp ,00; (3) Koreksi kredit berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Kalikajar - ke bangunan air irigasi sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Kepil - ke gedung tempat kerja sebesar Rp ,00; f) Bangunan Pengembangan Sumber Air dan Air Tanah Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.163 tersebut di atas menunjukkan bahwa saldo Bangunan Pengembangan Sumber Air dan Air Tanah TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 cenderung stagnan bila dibandingkan dengan tahun lalu. g) Bangunan Air Bersih/Baku Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.163 lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Bangunan Air Bersih/Baku TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 5,48%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00) dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet berasal dari: (a) Belanja Modal DPU PR sebesar Rp ,00; (b) Belanja Modal Kec. Kertek sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet berasal : (a) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari bangunan air kotor sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Wonorejo - dari jalan sebesar Rp ,00; (3) Koreksi kredit berasal dari Reklasifikasi antar akun pada DPU PR - ke instalasi air minum bersih sebesar Rp ,00; h) Bangunan Air Kotor Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.163 lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Bangunan Air Kotor TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 8,64%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00) dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet berasal dari: Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 250

251 (a) Belanja Modal Kec. Wonosobo sebesar Rp ,00; (b) Belanja Modal Kec. Kertek sebesar Rp ,00; (c) Belanja Modal Kec. Leksono sebesar Rp ,00; (d) Belanja Modal Kel. Sambek sebesar Rp ,00; (e) Belanja Modal Kel. Kramatan sebesar Rp ,00; (f) Belanja Modal Kel. Bumireso sebesar Rp ,00; (g) Belanja Modal Kel. Wonorejo sebesar Rp ,00; (h) Belanja Modal Kel. Mudal sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Wonosobo Barat - dari bangunan air irigasi sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Mlipak - dari jalan sebesar Rp ,00; (3) Koreksi kredit berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - ke bangunan air bersih/baku sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Selomerto - ke instalasi air kotor sebesar Rp ,00; i) Instalasi Air Minum Bersih Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.163 lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Instalasi Air Minum Bersih TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 141,31%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet berasal dari: (a) Belanja Modal DPU PR sebesar Rp ,00; (b) Belanja Modal Kec. Garung sebesar Rp ,00; (c) Belanja Non Modal DISPARBUD sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun pada DPU PR - dari bangunan air bersih/baku sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun pada DISPARBUD - dari gedung tempat kerja (Jaringan Air Panas Taman Kungkum Kalianget + Halaman Taman Kungkum Air Hangat Kalianget) sebesar Rp ,00; (c) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Mojotengah - dari Bangunan Air Irigasi (SAB Desa Sojopuro) sebesar Rp ,00; (d) Koreksi nilai aset pada DIKPORA sebesar Rp ,00; j) Instalasi Air Kotor Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.163 lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Instalasi Air Kotor TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 120,72%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet berasal dari: (a) Belanja Modal DPU PR sebesar Rp ,00; (b) Belanja Modal Kec. Garung sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet berasal dari Reklasifikasi antar akun pada Kec. Selomerto - dari bangunan air kotor sebesar Rp ,00; (3) Koreksi kredit berasal dari Reklasifikasi antar akun pada DPU PR - ke komputer (Harddisk Portable 1 TB) sebesar Rp ,00; k) Instalasi Pengolahan Sampah Organik dan Non Organik Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 251

252 Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.163 lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Instalasi Pengolahan Sampah Organik dan Non Organik TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 100,00%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 yaitu mutasi debet dari Belanja Modal Kel. Jlamprang sebesar Rp ,00. l) Instalasi Pembangkit Listrik Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.163 lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Instalasi Pembangkit Listrik TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 0,69%. kenaikan tersebut berasal dari koreksi bersih sebesar Rp ,00 yaitu reklasifikasi antar akun pada DIKPORA sebesar Rp ,00. m) Instalasi Gardu Listrik Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.163 lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Instalasi Gardu Listrik TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 55,76%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet berasal dari Belanja Modal BAPPEDA sebesar Rp ,00; (2) Mutasi kredit berasal dari Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA sebesar Rp ,00; (3) Koreksi kredit berasal dari Reklasifikasi antar akun pada BAPPEDA - ke gedung tempat kerja sebesar Rp ,00. n) Instalasi Gas Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.163 lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Instalasi Gas TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 100,00%. kenaikan tersebut berasal dari koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: (1) Koreksi debet berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun pada Pertukaran aset antar SKPD sebesar Rp ,00; (b) Pertukaran aset antar SKPD pada Puskesmas Watumalang - dari DINKES sebesar Rp ,00; (2) Koreksi kredit berasal dari Reklasifikasi antar akun pada Kantor DINKES - ke Puskesmas Watumalang sebesar Rp ,00. o) Instalasi Pengaman Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.163 tersebut di atas menunjukkan bahwa saldo Instalasi Pengaman TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 cenderung stagnan bila dibandingkan dengan tahun lalu. p) Jaringan Air Minum Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.163 lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Jaringan Air Minum TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar 0,62%. penurunan tersebut berasal dari koreksi bersih sebesar (Rp ,00) yaitu reklasifikasi antar akun pada DIKPORA sebesar Rp ,00. q) Jaringan Listrik Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.163 lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Jaringan Listrik TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 252

253 dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami penurunan sebesar 3,90%. penurunan tersebut berasal dari koreksi bersih sebesar (Rp ,00) yaitu reklasifikasi antar akun pada DIKPORA sebesar Rp ,00. 5) Aset Tetap Lainnya Saldo Aset Tetap Lainnya Pemerintah Kabupaten Wonosobo sebagaimana tabel V.151 di atas sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,15, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,15 maka mengalami kenaikan sebesar 16,67%. Rincian Aset Tetap Lainnya dapat dilihat pada Tabel V.164 sebagaimana lampiran V.3. a) Buku Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.164 lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Buku TA 2017 adalah sebesar Rp ,32 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 20,86%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00) dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet berasal dari (a) Belanja Modal DIKPORA sebesar Rp ,00; (b) Belanja Modal ARPUSDA sebesar Rp ,00; (c) Belanja Modal Sekretariat DPRD sebesar Rp ,00; (d) Belanja Modal Kel. Sambek sebesar Rp ,00; (e) Belanja Modal Kel. Tawangsari sebesar Rp ,00; (f) Aset dari Hibah/Donasi DIKPORA sebesar Rp ,00; (g) Aset dari Hibah/Donasi ARPUSDA - dari Perpustakaan Nasional RI sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet berasal dari Pertukaran aset antar SKPD pada Bagian Pengadaan Barang dan Jasa SETDA - dari BAPPEDA sebesar Rp ,00; (3) Koreksi kredit berasal dari: (a) Kapitalisasi (ke ekstrakomptabel) DIKPORA sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun DIKPORA - ke alat peraga/praktik sekolah sebesar Rp ,00; (c) Reklasifikasi antar akun DIKPORA - ke terbitan sebesar Rp ,00; (d) Reklasifikasi antar akun DIKPORA - ke barang-barang perpustakaan sebesar Rp ,00; (e) Pertukaran aset antar SKPD BAPPEDA - ke Bagian Pengadaan Barang dan Jasa SETDA sebesar Rp ,00; b) Terbitan Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.164 lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Terbitan TA 2017 adalah sebesar Rp ,47 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 12,89%. kenaikan tersebut berasal dari koreksi bersih sebesar Rp ,00 yaitu reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari buku sebesar Rp ,00; c) Barang-barang Perpustakaan Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.164 lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Barang-Barang Perpustakaan TA 2017 adalah sebesar Rp ,52 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 1,91%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 253

254 (1) Mutasi debet berasal dari Belanja Modal ARPUSDA sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet berasal dari Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari buku sebesar Rp ,00; (3) Koreksi kredit berasal dari Reklas ke persediaan bahan/material ARPUSDA sebesar Rp ,00; d) Barang Bercorak Kebudayaan Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.164 lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Barang Bercorak Kebudayaan TA 2017 adalah sebesar Rp ,31 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 16,88%. kenaikan tersebut berasal dari mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet berasal dari: (a) Belanja Modal DIKPORA sebesar Rp ,00; (b) Aset dari Hibah/Donasi DIKPORA sebesar Rp ,00; (2) Koreksi debet berasal dari Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari alat kantor sebesar Rp ,00; (3) Koreksi kredit berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun DIKPORA - ke alat peraga/praktik sekolah sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun DIKPORA - ke alat olahraga lainnya sebesar Rp ,00; e) Alat Olah Raga Lainnya Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.164 lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Alat Olah Raga Lainnya TA 2017 adalah sebesar Rp ,52 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 5,36%. kenaikan tersebut berasal dari koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: f) Tanaman Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.164 lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Tanaman TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 cenderung stagnan bila dibandingkan dengan tahun lalu. Mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00) dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet berasal dari Belanja Modal Kec. Sapuran sebesar Rp ,00; (2) Koreksi kredit berasal dari Reklasifikasi antar akun Kec. Sapuran sebesar Rp ,00; g) Aset Tetap Renovasi Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.164 lampiran V.3 menunjukkan bahwa saldo Aset Tetap Renovasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 cenderung stagnan bila dibandingkan dengan tahun lalu. Mutasi bersih sebesar Rp ,00 dan koreksi bersih sebesar (Rp ,00) dengan rincian sebagai berikut: (1) Mutasi debet berasal dari (a) Belanja Modal DPU PR sebesar Rp ,00; (b) Belanja Modal Bagian Humas dan Umum SETDA sebesar Rp ,00; (2) Koreksi kredit berasal dari: (a) Reklasifikasi antar akun DPU PR - ke gedung tempat kerja sebesar Rp ,00; (b) Reklasifikasi antar akun DPU PR - ke tugu peringatan sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 254

255 (c) Reklasifikasi antar akun Bagian Humas dan Umum SETDA - ke gedung tempat kerja sebesar Rp ,00; (d) Reklasifikasi antar akun Bagian Humas dan Umum SETDA - ke jalan sebesar Rp ,00; 6) Konstruksi Dalam Pengerjaan Jika dilihat lebih lanjut, tabel V.149 tersebut diatas menunjukkan bahwa saldo KDP TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar 58,14%. kenaikan tersebut berasal dari koreksi bersih sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: a) Koreksi Debet berasal dari (1) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA - dari gedung tempat kerja sebesar Rp ,00; (2) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Wonosobo - dari gedung tempat kerja sebesar Rp ,00; (3) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Sapuran - dari gedung tempat kerja sebesar Rp ,00; (4) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Kejiwan - dari Kec. Wonosobo sebesar Rp ,00; (5) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Wadaslintang - dari Kec. Wadaslintang sebesar Rp ,00; (6) Reklasifikasi antar akun dari biaya umum atas Belanja Modal Pembangunan Pasar Induk Wonosobo sebesar Rp ,00 pada Dinas Perdanganan, Koperasi dan UKM. (7) Reklasifikasi antar akun dari belanja perencanaan konstruksi Gedung dan Bangunan yang dianggarkan sebagai belanja barang dan diakui sebagai beban pegawai dan beban barang, belum dikapitalisasikan menjadi KDP sebesar Rp ,72, rincian lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel V.165 Lampiran V.3; (8) Reklasifikasi antar akun Koreksi atas belanja perencanaan konstruksi Jalan Irigasi dan Jaringan yang dianggarkan sebagai belanja barang dan diakui sebagai beban pegawai dan beban barang, belum dikapitalisasikan menjadi KDP sebesar Rp ,28, rincian lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel V.166 Lampiran V.3; b) Koreksi Kredit berasal dari (1) Reklasifikasi antar akun pada DIKPORA sebesar Rp ,00; (2) Reklasifikasi antar akun pada Kel. Mudal sebesar Rp ,00; (3) Reklasifikasi antar akun pada Kec. Kalibawang sebesar Rp ,00; (4) Pertukaran aset antar SKPD pada Kec. Wonosoobo - ke Kel. Mlipak sebesar Rp ,00; (5) Pertukaran aset antar SKPD pada Kec. Mojotengah - ke Kel. Kalibeber sebesar Rp ,00; (6) Pertukaran aset antar SKPD pada Kec. Wadaslintang - ke Kel. Wadaslintang sebesar Rp ,00; 7) Akumulasi Penyusutan Saldo Akumulasi Penyusutan Pemerintah Kabupaten Wonosobo sebagaimana tabel V.151 di atas sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 255

256 (Rp ,84), jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar (Rp ,58) maka mengalami penurunan sebesar (353,51%). d. Dana Cadangan Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif cukup besar yang tidak dapat dibebankan dalam satu periode akuntansi. Pada TA 2016 Pemerintah Kabupaten Wonosobo tidak membentuk suatu dana cadangan. e. Aset Lainnya Saldo Aset Lainnya Pemerintah Kabupaten Wonosobo sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,05, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,80 maka mengalami penurunan sebesar 55,53%. Rincian Aset Lainnya dapat dilihat pada Tabel V.167 sebagai berikut. Tabel V.167 Aset Lainnya TA 2017 dan 2016 No (dalam Rupiah) 2016 (dalam Bertambah/(Berkurang) Keterangan Rupiah) dalam Rupiah % 1 Tagihan Jangka Panjang Kemitraan dengan pihak ketiga , , Aset Tidak Berwujud , , Amortisasi ( ,80) ( ,20) ( ,60) 11,83 5 Aset Lain-lain , ,00 ( ,00) (55,99) 6 Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain Jumlah , ,80 ( ,60) (55,51) 1) Kemitraan dengan Pihak Ketiga Saldo Kemitraan dengan Pihak Ketiga yang berasal dari Bangun Guna Serah Per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, dibandingkan dengan saldo per 31 Desember 2016 sebesar Rp ,00 cenderung stagnan. Nilai Kemitraan Dengan Pihak Ketiga per 31 Desember 2017 sebesar Rp ,00. Jumlah tersebut berupa BOT (Built Operate Transfer) /BGS (Bangun Guna Serah) terdiri dari Pembangunan Pasar Kertek dengan PT. Jasinkar, sesuai Surat Perjanjian Kerjasama Nomor: 050/01/1994 Tanggal 31 Desember 1994 jangka waktu 20 (dua puluh) tahun sehingga akan berakhir pada tanggal 31 Desember ) Aset Tidak Berwujud Saldo Aset Tidak Berwujud Lainnya Per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, dibandingkan dengan saldo per 31 Desember 2016 cenderung stagnan. Aset Tidak Berwujud Pemerintah Kabupaten Wonosobo TA 2017 secara rinci dapat dilihat pada tabel V.168 sebagaimana terlampir. 3) Amortisasi Saldo amortisasi atas aset tak berwujud TA 2017 adalah sebesar (Rp ,80) sehingga saldo aset tak berwujud setelah amortisasi adalah sebesar Rp ,20 secara rinci dapat dilihat pada tabel V.169 Lampiran V.3 sebagaimana terlampir. 4) Aset Lain-lain Saldo Aset lain-lain per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00 dibandingkan dengan saldo per 31 Desember 2016 Rp ,00 turun sebesar Rp ,00 atau 55,99% dengan rincian lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.170 Lampiran V.3 sebagaimana terlampir, dengan penjelasan sebagai berikut Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 256

257 a) Koreksi Kredit pada Disdikpora Dobel catat atas buku balai pustaka sebesar Rp ,00 yang telah tercatat di Aset Tetap. b) Koreksi Kredit pada DPU-PR berupa Reklas ke aset tetap jalan sebesar Rp ,00. c) Koreksi Kredit pada DPU-PR atas Penyerahan ke desa terhadap aset lain-lain berupa jalan desa Rp ,00. 5) Akumulasi Penyusutan Aset Lain-Lain Aset Lain-lain tidak disusutkan sehingga saldonya nihil. f. Kewajiban Jumlah kewajiban menunjukkan kewajiban yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran kas keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Saldo kewajiban per 31 Desember 2017 sebesar Rp ,00 dibanding saldo per 31 Desember 2016 sebesar Rp ,33 turun sebesar Rp ,33 atau 20,18% dengan perincian sebagai berikut: 1) Kewajiban Jangka Pendek Saldo Kewajiban Pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2017 sepenuhnya berasal dari Kewajiban Jangka Pendek, dengan rincian sebagaimana Tabel V.171 di bawah ini: Tabel V.171 Kewajiban Jangka PendekTA 2017 dan 2016 No (dalam Rupiah) 2016 (dalam Bertambah/(Berkurang) Keterangan Rupiah) dalam Rupiah % 1 Utang PFK , , , ,64 2 Pendapatan Diterima Dimuka , ,33 ( ,33) (2,71) 3 Utang Belanja , ,00 ( ,00) (6,36) 4 Utang Jangka Pendek Lainnya , , ,00 (68,10) Jumlah , ,33 ( ,33) (20,18) Total kewajiban jangka pendek per 31 Desember 2017 sebesar Rp ,00 terdiri dari: a) Saldo Utang PFK Pemerintah Kabupaten Wonosobo sebagaimana tabel V.171 di atas sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,00 maka mengalami kenaikan signifikan sebesar 1.724,64%. Rincian Utang PFK dapat dilihat pada Tabel V.172 sebagai berikut. Tabel V.172 Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Saldo 2017 Saldo 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Dinas Pendidikan,Pemuda Dan Olahraga ,00-2 Dinas Kesehatan , ,00 3 Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian Dan ,00 Transmigrasi 4 Sekretariat Daerah ,00-5 Kecamatan Garung ,00 6 Kecamatan Kaliwiro ,00 7 Kecamatan Wadaslintang ,00 JUMLAH , ,00 Penyebab saldo Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) mengalami kenaikan yang signifikan adalah Utang PFK atas belanja dana BOS pada Dinas Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 257

258 Pendidikan Pemuda dan Olahraga. Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) Rp ,00 berasal dari: - Utang PPH Pusat Rp ,00 - Utang PPN Pusat Rp ,00 - Utang PFK lainya Rp ,00 b) Saldo Pendapatan Diterima Di muka Pemerintah Kabupaten Wonosobo sebagaimana tabel V.171 di atas sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,33 maka mengalami penurunan sebesar 2,71%. Rincian Pendapatan Diterima Di muka dapat dilihat pada Tabel V.173 lampiran V.3. c) Saldo Utang Belanja Pemerintah Kabupaten Wonosobo sebagaimana tabel V.171 di atas sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,00 maka mengalami penurunan sebesar 6,36%. Rincian Utang Belanja dapat dilihat pada Tabel V.173 sebagai berikut. Tabel V.173 Utang Belanja TA 2017 dan 2016 No. Keterangan Saldo 2017 Saldo 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Utang Belanja Pegawai , ,00 2 Utang Belanja Barang dan Jasa , ,00 3 Utang Belanja Modal , ,00 Jumlah , ,00 (1) Utang Belanja Pegawai Saldo Utang Belanja Pegawai Pemerintah Kabupaten Wonosobo sebagaimana tabel V.172 di atas sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,00 maka mengalami kenaikan sebesar 686,58%. Rincian Utang Belanja Pegawai dapat dilihat pada Tabel V.174 sebagaimana lampiran V.3. (2) Utang Belanja Barang dan Jasa Saldo Utang Belanja Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten Wonosobo sebagaimana tabel V.172 di atas sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,00 maka mengalami penurunan sebesar 15,01%. Rincian Utang Belanja Barang dan Jasa dapat dilihat pada Tabel V.175 sebagaimana lampiran V.3 (3) Utang Belanja Modal Saldo Utang Belanja Moda Pemerintah Kabupaten Wonosobo sebagaimana tabel V.172 di atas sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp ,00, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,00 maka mengalami kenaikan sebesar 57,88%. Rincian Utang Belanja Modal dapat dilihat pada Tabel V.176 sebagaimana lampiran V.3. Utang belanja modal ini terdapat pada: Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 258

259 (a) Kecamatan Kepil Rp ,00 atas pekerjaan aspal jalan Tegalgot - Kaliwuluh yang telah dilaksanakan selesai 100%; dan (b) RSUD sebesar Rp ,00. d) Utang Jangka Pendek Lainnya berupa hutang belanja jasa perawatan dan pengobatan (Jamkesda) yang berada di Dinas Kesehatan sebesar Rp ,00. Utang Jangka Pendek Lainnya tersebut berasal dari: (1) Utang Kepada RSUD sebesar Rp ,00; dan (2) Utang Kepada RSI sebesar Rp ,00. 2) Kewajiban Jangka Panjang Tidak terdapat kewajiban jangka panjang. g. Ekuitas Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah kabupaten Wonosobo yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Saldo ekuitas Per 31 Desember 2017 sebesar Rp ,64 dibandingkan dengan saldo ekuitas per 31 Desember 2016 sebesar Rp ,85 naik sebesar Rp ,45 atau 10,95% Ekuitas akhir per 31 Desember 2017 diperoleh dari: 1) Ekuitas awal sebesar Rp ,85 2) Ditambah Surplus/(Defisit) LO Rp ,07 3) Ditambah dampak kumulatif Rp ,38 Uraian lebih lanjut terkait Ekuitas dapat dilihat pada Penjelasan Laporan Perubahan Ekuitas poin 5. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 259

260 4. Laporan Operasional (LO) Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode laporan. Laporan operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-lo, beban, surplus/defisit dari kegiatan operasional, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-lo. Pada TA 2017 Laporan Operasional Pemerintah Kabupaten Wonosobo menunjukan Surplus sebesar Rp ,40, jika dibandingkan dengan saldo TA 2016 sebesar Rp ,81, cenderung mengalami kenaikan sebesar 42,45%. a. Pendapatan-LO Pendapatan-LO adalah hak pemerintah Kabupaten Wonosobo yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih, yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer, dan Lain-lain Pendapatan yang Sah, dengan realisasi dalam TA 2017 dan TA 2016 sebagaimana Tabel V.177 sebagai berikut: Tabel V.177 Pendapatan-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Pendapatan Asli Daerah-LO , ,00 2 Pendapatan Transfer-LO , ,00 3 Lain-Lain Pendapatan Yang Sah-LO , , , ,00 Realisasi Pendapatan-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,34 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 8,25%. 1) Pendapatan Asli Daerah-LO Realisasi Pendapatan Asli Daerah TA 2017 adalah sebesar Rp ,34 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 58,96%, dengan rincian sebagai berikut: Tabel V.178 Pendapatan Asli Daerah-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Pendapatan Pajak Daerah , ,00 2 Pendapatan Retribusi Daerah , ,00 3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah , ,00 yang Dipisahkan 4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah , , , ,00 a) Pendapatan Pajak Daerah-LO Realisasi Pendapatan Pajak Daerah TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami peningkatan 25,51%. Untuk lebih jelasnya, uraian diatas dapat dilihat lebih rinci pada Tabel V.179 sebagaimana Lampiran V.4. Dengan penjelasan perincian realisasi pendapatan pajak-lo sebagai berikut : Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 260

261 (1) Realisasi Pajak Hotel-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 5,07%. (2) Realisasi Pajak Restoran-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 258,48%. (3) Realisasi Pajak Hiburan-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 25,76%. (4) Realisasi Pajak Reklame-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 37,9%. (5) Realisasi Pajak Penerangan Jalan-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 23,80%. (6) Realisasi Pajak Mineral Bukan Logam & Batuan-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 97,69%. (7) Realisasi Pajak Parkir-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 1,56%. (8) Realisasi Pajak Air Tanah-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 88,88%. (9) Realisasi BPHTB TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 65,15%. (10) Realisasi PBB TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan mengalami kenaikan 19,92%. b) Pendapatan Retribusi Daerah-LO Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah TA 2017 adalah sebesar Rp ,34 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 4,92%, dengan rincian sebagai berikut: Tabel V.180 Pendapatan Retribusi Daerah-LO Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 261

262 No (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Retribusi Jasa Umum-LO , ,00 2 Retribusi Jasa Usaha-LO , ,00 3 Retribusi Perizinan Tertentu-LO , , , ,00 (1) Retribusi Jasa Umum-LO Realisasi Retribusi Jasa Umum-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 1,20%. Tabel V.181 Retribusi Jasa Umum-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Pelayanan Kesehatan-LO , ,00 2 Pelayanan Sampah/ Kebersihan-LO , ,00 3 Pelayanan Parkir-LO , ,00 4 Pelayananan Pasar-LO , ,00 5 Pengujian Kendaraan Bermotor-LO , ,00 6 Pelayanan Pendidikan-LO , ,00 7 Retribusi Tower-LO , ,00 (a) Realisasi Pelayanan Kesehatan-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 8,64%. Pendapatan retribusi pelayanan kesehatan-lo tidak berdasarkan ketetapan (SKRD), didapat dari pelayanan kesehatan pada Dinas Kesehatan. (b) Realisasi Pelayanan Sampah/Kebersihan-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 52,74%. (c) Realisasi Pelayanan Parkir-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 2,13%. (d) Realisasi Pelayananan Pasar-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 3,79%. Pendapatan retribusi pelayanan pasar-lo berdasarkan surat ketetapan retribusi daerah (SKRD) seperti abunemen kios dan abunemen los disamping itu terdapat pendapatan yang tidak berasal dari penetapan seperti karcis harian PKL, karcis pasar pagi maupun fasilitas perpasaran. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 262

263 (e) Realisasi Pengujian Kendaraan Bermotor-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 2,35%. (f) Realisasi Pelayanan Pendidikan-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 2,94%. (g) Realisasi Retribusi Tower-LO TA 2017 tidak terdapat realisasi sama dengan TA (2) Retribusi Jasa Usaha-LO Realisasi Retribusi Jasa Usaha-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,34 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 9,06%. Tabel V.182 Retribusi Jasa Usaha-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Pemakaian Kekayaan Daerah-LO , ,00 2 Terminal-LO , ,00 3 Tempat Khusus Parkir-LO , ,00 4 Rumah Potong Hewan-LO , ,00 5 Tempat Rekreasi & OR-LO , ,00 6 Penjualan Prod.Ush Daerah-LO , ,00 7 MCK-LO , , , ,00 Rincian realisasi Pendapatan Retribusi Jasa Usaha-LO sebagai berikut : (a) Realisasi Pemakaian Kekayaan Daerah-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,34, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 14,11%. Retribusi pemakaian kekayaan daerah-lo sebagaian besar adalah berupa sewa atas aset yang tidak digunakan untuk operasional pemerintah daerah oleh masyarakat ataupun lembaga dengan perjanjian sewa menyewa sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Realisasi pemakaian kekayaan daerah per SKPD adalah sebagai berikut: 1. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga sebesar Rp ,00; 2. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebesar Rp ,00; 3. Dinas Lingkungan Hidup Rp ,00; 4. Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Transmigrasi sebesar Rp ,00; 5. Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM sebesar Rp ,00; 6. Dinas Penanaman Modal dan PTSP sebesar Rp ,00; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 263

264 7. Setda Bagian Umum dan Humas sebesar Rp ,00 8. Kelurahan-kelurahan sebesar Rp ,34; 10 Badan Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah sebesar Rp ,00; 11. Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan sebesar Rp ,00; 12. Dinas Komunikasi dan Informatika Rp ,00. (b) Realisasi Terminal-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 66,46%. (c) Realisasi Tempat Khusus Parkir-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 8,12%. (d) Realisasi Rumah Potong Hewan-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 5,96%. (e) Realisasi Tempat Rekreasi & OR-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 0,33%. (f) Realisasi Penjualan Prod. Ush Daerah-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 17,71%. (g) Realisasi MCK-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 44,36%. (3) Retribusi Perizinan Tertentu-LO Realisasi Retribusi Perizinan Tertentu-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 6,74%. Untuk lebih jelasnya, uraian diatas dapat dilihat lebih rinci pada Tabel V.183 sebagai berikut: Tabel V.183 Retribusi Perizinan Tertentu-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 IMB-LO , ,00 2 Ijin Gangguan/ Keramaian-LO , ,00 3 Ijin Trayek-LO , , , ,00 Retribusi Perizinan Tertentu, adalah retribusi atas kegiatan tertentu pemerintah daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 264

265 pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang. penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan. Perincian realisasi pendapatan retribusi perijinan tertentu- LO sebagai berikut: (a) Realisasi IMB-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 6,33%. (b) Realisasi Ijin Gangguan/Keramaian-LO TA 2017 adalah sebesar Rp apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 19,35%. (c) Realisasi Ijin Trayek-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 35,68%. c) Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan-LO Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami peningkatan 239,56%. Untuk lebih jelasnya, uraian diatas dapat dilihat lebih rinci pada Tabel V.184 sebagai berikut: Tabel V.184 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Perusahaan Milik Daerah/BUMD-LO , ,00 2 Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Perusahaan Milik Swasta-LO , , , ,00 (1) Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Perusahaan Milik Daerah/BUMD- LO Realisasi Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Perusahaan Milik Daerah/BUMD-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami peningkatan sebesar 249,95%. Untuk lebih jelasnya, uraian diatas dapat dilihat lebih rinci pada Tabel V.185 sebagai berikut: Tabel V.185 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 265

266 Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Perusahaan Milik Daerah/BUMD-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 PDAM , ,00 2 Bank Wonosobo , ,00 3 PD BPR BKK Wonosobo , ,00 4 PD BKK Kertek , ,00 5 PT. Bank Jateng , ,00 6 PD Bhakti Husada , , ,00 (a) Realisasi PDAM TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 116,67%. (b) Realisasi Bank Wonosobo TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 146,56%. (c) Realisasi PD BPR BKK Wonosobo TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 162,16%. (d) Realisasi PD BKK Kertek TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan sebesar 88,52%. (e) Realisasi PT. Bank Jateng TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 sedangkan TA 2016 realisasi sebesar Rp ,00 atau naik 435,51%. (f) Realisasi PD. Bhakti Husada TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 sedangkan TA 2016 tidak terdapat realisasi atau naik 100%. (2) Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Perusahaan Milik Swasta-LO Realisasi Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Perusahaan Milik Swasta- LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 129,60%. Untuk lebih jelasnya, uraian diatas dapat dilihat lebih rinci pada Tabel V.186 sebagai berikut: Tabel V.186 Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Perusahaan Milik Swasta-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 PT.TAMBI , ,00 2 PT. Bimo Lukar , ,00 3 Sumbangan Pihak Ketiga , ,00 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 266

267 (a) Realisasi PT.TAMBI TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 135%. (b) Realisasi PT Bimo Lukar TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 0,48%. d) Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah-LO Realisasi Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami peningkatan 56,21%. Untuk lebih jelasnya, uraian diatas dapat dilihat lebih rinci pada Tabel V.187 sebagaimana Lampiran V.4. Adapun penjelasan secara rinci sebagai berikut: (1) Realisasi Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 96,11%. Pendapatan hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan tersebut terdiri dari: (a) Penjualan peralatan / perlengkapan kantor yang tidak terpakai sebesar Rp ,00; (b) Penjualan drum bekas sebesar Rp ,00; (c) Penjualan bahan-bahan bekas bangunan sebesar Rp ,00. (2) Realisasi Penerimaan Jasa Giro TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 23,84%. Realisasi tersebut terdiri dari: (a) Jasa giro kas daerah sebesar Rp ,00; (b) Jasa giro pemegang kas sebesar Rp ,00. (3) Realisasi Pendapatan Bunga Deposito TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 4,64%. Realisasi Pendapatan Bunga Deposito TA 2017 terdiri dari: (a) Deposito Bank Jateng sebesar Rp ,00 (b) Deposito BRI sebesar Rp ,00 (c) Deposito BNI 46 sebesar Rp ,00 Bunga deposito ini diperoleh dari penempatan kas yang belum terpakai dan tidak akan mengurangi tingkat likuiditas kas daerah dengan periode berjangka 1 bulanan yang diperpanjang secara otomatis. (4) Realisasi Hasil Dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah Sewa TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, sedangkan TA 2016 tidak terdapat realisasi maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 100%. (5) Denda Keterlambatan TA 2017 tidak ada realisasinya namun TA 2016 terdapat realisasi sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 100%. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 267

268 (6) Realisasi Pendapatan Denda Retribusi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 54,14%. Pendapatan ini berasal dari retribusi jasa umum atas pelayanan kependudukan baik dari kartu keluarga, akta kelahiran maupun surat keterangan datang dari luar negeri (SKDLN). (7) Realisasi Pendapatan dari Pengembalian beban TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 85,85%. Pengembalian beban ini berasal dari pengembalian gaji PNS ataupun pengembalian dari kelebihan pembayaran kegiatan. (8) Realisasi Hasil Pengelolaan Dana Bergulir TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 19,66%. SKPD pengelola dana bergulir yaitu Kantor Koperasi-UMKM, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan dan Perikanan yang digulirkan sejak tahun 2001 sd tahun 2008 jumlah nilai dana perguliran sebesar Rp ,00. (9) Realisasi Pendapatan BLUD TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 9,98%. Sumber pendapatan BLUD berasal dari: (a) BLUD RSUD Setjonegoro sebesar Rp ,00 (b) BLUD Puskesmas sebesar Rp ,00 (10) Realisasi Pendapatan Lain-lain TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 44,94%. (11) Realisasi Pendapatan Dana Bos TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 sedangkan TA 2016 tidak ada realisasi maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 100%. 2) Pendapatan Transfer-LO Realisasi Pendapatan Transfer-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan sebesar 2,33%. Untuk lebih jelasnya, uraian diatas dapat dilihat lebih rinci pada Tabel V.188 sebagai berikut: Tabel V.188 Pendapatan Transfer-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan-LO , ,00 2 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya LO ,00 3 Transfer Pemerintah Provinsi-LO , , , ,00 a) Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan-LO Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 268

269 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 4,92%. Untuk lebih jelasnya, uraian diatas dapat dilihat lebih rinci pada Tabel V.189 sebagai berikut: Tabel V.189 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Dana Bagi Hasil Pajak-LO , ,00 2 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam-LO , ,00 3 Dana Alokasi Umum-LO , ,00 4 Dana Alokasi Khusus-LO , , , ,00 (1) Dana Bagi Hasil Pajak-LO Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 8,28%. Tabel V.190 Dana Bagi Hasil Pajak-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan , ,00 2 Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan (PPh) , , , ,00 (a) Realisasi Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 36,05%. (b) Realisasi Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29 wajib pajak orang Pribadi dalam negeri dan PPh Pasal 21 TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00, maka bisa dikatakan cenderung mengalami peningkatan sebesar 18,10%. (2) Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam-LO Realisasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 10,95%. Tabel V.191 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Bagi Hasil dari Provisi Sumber Daya Hutan-LO , ,00 2 Bagi Hasil dari Pungutan Hasil Perikanan-LO , ,00 3 Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak Bumi-LO , ,00 4 Bagi Hasil dari Pertambangan Gas Bumi-LO , ,00 5 Bagi Hasil dari Pertambangan Panas Bumi-LO , ,00 6 Bagi Hasil Cukai Hasil tembakau-lo , ,00 7 Bagi Hasil SDA Pertambangan-LO , , , ,00 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 269

270 (a) Realisasi Bagi Hasil dari Provisi Sumber Daya Hutan-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 159,05%. (b) Realisasi Bagi Hasil dari Pungutan Hasil Perikanan-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 16,27%. (c) Realisasi Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak Bumi-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 16,33%. (d) Realisasi Bagi Hasil dari Pertambangan Gas Bumi-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan sebesar 30,11%. (e) Realisasi Bagi Hasil dari Pertambangan Panas Bumi-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 239,35%. (f) Realisasi Bagi Hasil Cukai Hasil tembakau-lo TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 11,37%. (g) Realisasi Bagi Hasil SDA Pertambangan-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 2.239,85%. (3) Dana Alokasi Umum-LO Realisasi Dana Alokasi Umum-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 1,76%. Untuk lebih jelasnya, uraian diatas dapat dilihat lebih rinci pada Tabel V.192 sebagai berikut: Tabel V.192 Dana Alokasi Umum-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Dana Alokasi Umum-LO , , , ,00 (4) Dana Alokasi Khusus-LO Realisasi Dana Alokasi Khusus-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 34,42%. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 270

271 Tabel V.193 Dana Alokasi Khusus-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Dana Alokasi Khusus-LO , , , ,00 Perincian Dana Alokasi Khusus sebagai berikut: (a) DAK Fisik Rp ,00 terdiri dari: i. Bidang Pendidikan sebesar Rp ,00 ii. Bidang Kesehatan dan KB sebesar Rp ,00 iii. Bidang Perumahan, Air Minum dan Sanitasi sebesar Rp ,00 iv. Bidang Sarana Prasarana Perdagangan sebesar Rp ,00 v. Bidang Pertanian sebesar Rp ,00 vi. Bidang Jalan sebesar Rp ,00 vii. Bidang Irigasi sebesar Rp ,00 viii. Bidang Tambahan sebesar Rp ,00 (b) DAK Non Fisik sebesar Rp ,00 terdiri dari: i. Bantuan Operasional Penyelenggaraan sebesar PAUD Rp ,00 ii. Tunjangan Profesi Guru sebesar Rp ,00 iii. Tambahan Penghasilan Guru sebesar Rp ,00 iv. Bantuan Operasional Kesehatan sebesar Rp ,00 v. Bantuan Operasional sebesar Rp ,00 vi. Tunjangan Khusus Guru sebesar Rp ,00 vii. Pelayanan Administrasi Kependudukan sebesar Rp ,00 b) Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya-LO Realisasi Dana Penyesuaian TA 2017 adalah sebesar Rp0,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 100%. Tabel V.194 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Dana Penyesuaian , ,00 c) Transfer Pemerintah Provinsi-LO Transfer Pemerintah Provinsi-LO berasal dari Realisasi Pendapatan Bagi Hasil Pajak TA 2017 sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka cenderung mengalami kenaikan 15,28%. Untuk lebih jelasnya, uraian diatas dapat dilihat lebih rinci pada Tabel V.195 sebagai berikut: Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 271

272 Tabel V.195 Pendapatan Bagi Hasil Pajak-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Bagi Hasil Dari Pajak Kendaraan Bermotor , ,00 2 Bagi Hasil Dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 3 Bagi Hasil Dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor , , , ,00 4 Bagi Hasil Dari Pajak Pengambilan dan , ,00 Pemanfaatan Air Permukaan 5 Bagi Hasil Pajak Rokok , , , ,00 (1) Realisasi Bagi Hasil Dari Pajak Kendaraan Bermotor TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 17,32%. (2) Realisasi Bagi Hasil Dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 15,50%. (3) Realisasi Bagi Hasil Dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 20,87%. (4) Realisasi Bagi Hasil Dari Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 129%. (5) Realisasi Bagi Hasil Pajak Rokok TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 10,81%. 3) Lain-lain Pendapatan Yang Sah-LO Realisasi Lain-Lain Pendapatan Yang Sah-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 42,99%. Tabel V.196 Lain-lain Pendapatan Yang Sah-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Pendapatan Hibah-LO , ,00 2 Pendapatan Lainnya-LO , , , ,00 a) Pendapatan Hibah-LO Realisasi Pendapatan Hibah-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 2,97%. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 272

273 Tabel V.197 Pendapatan Hibah-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Pendapatan Hibah-LO , , , ,00 Sedangkan Pendapatan Hibah-LO TA 2017 sebesar Rp23,620,810, berasal: (1) Pendapatan Hibah Dari Pemerintah sebesar Rp ,- (2) Pendapatan hibah oleh Organisasi Swasta Dalam Negeri sebesar Rp ,- terdiri dari : (a) Aqua Farm sebesar Rp ,- (b) PT Geodipa sebesar Rp ,- b) Pendapatan Lainnya-LO Realiasi Pendapatan Lainnya-LO pada TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 57,98%. Untuk lebih jelasnya, uraian diatas dapat dilihat lebih rinci pada Tabel V.198 dibawah ini: Tabel V.198 Pendapatan Lainnya-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Bantuan Keuangan Dari Provinsi-LO , ,00 2 Dana Desa Yang Bersumber dari APBN-LO , , ,00 (1) Bantuan keuangan dari provinsi-lo Realisasi Bantuan Keuangan Dari Provinsi-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan sebesar 16,73%. Untuk lebih jelasnya, uraian diatas dapat dilihat lebih rinci pada Tabel V.199 pada lampiran V.4. Adapun penjelasan tabel V.199 sebagai berikut: (a) Realisasi FEDEP TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung naik 17,65%. (b) Realisasi TMMD TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan naik 48,44%. (c) Realisasi Profil Daerah TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung stagnan. (d) Realisasi Bantuan Sarana Prasarana TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan sebesar18,30%. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 273

274 (e) Realisasi Bantuan Pendidikan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan sebesar 11,48%. (f) Realisasi Bantuan Operasional Pendampingan KPMD pada TA 2017 Rp. 0,00 dan pada TA 2016 belum juga dapat direalisasikan. (g) Realisasi PUS TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung stagnan. (h) Realisasi TKPKD TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung stagnan. (i) GAKY pada TA 2017 terealisasi sebesar Rp ,00 sedangkan pada TA 2016 Rp ,00. (j) Bantuan Operasional Rintisan Desa Berdikari pada TA 2017 terealisasi sebesar Rp0,00 sedangkan pada TA 2016 Rp ,00. (k) Realisasi Bantuan Keuangan Desa Pemula dan Desa Prakarsa TA 2017 adalah sebesar Rp0,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan sebesar 100%. (l) Realisasi Pengembangan Sistem Informasi Desa TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp0,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 100%. (2) Dana Desa Yang Bersumber dari APBN-LO Realisasi Dana Desa Yang Bersumber Dari APBN TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 pada TA sebesar Rp0,00 namun berdasarkan Buletin Teknis Nomor 21 Akuntansi Transfer Berbasis Akrual menyebutkan bahwa dana desa tidak masuk dalam Laporan Operasional maka tidak dicantumkan. b. Beban-LO Beban Pemerintah Kabupaten Wonosobo TA 2017 adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan TA 2017 yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Beban Pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp ,94. Untuk lebih jelasnya, uraian tersebut dapat dilihat secara rinci pada Tabel V.200 Lampiran V.4. Rincian masing-masing Beban Operasi-LO Pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2017 adalah sebagai berikut: 1) Beban Pegawai-LO Beban Pegawai LO Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagaimana Tabel V.201 sebagaimana lampiran V.4 dengan penjelasan sebagai berikut: a) Realisasi Beban Gaji dan Tunjangan-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 9,88%. Beban gaji dan tunjangan dapat dirinci sebagai berikut: Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 274

275 (1) Gaji Pokok PNS/Uang Representasi Rp ,00 (2) Tunjangan Keluarga Rp ,00 (3) Tunjangan Jabatan Rp ,00 (4) Tunjangan Fungsional Rp ,920,00 (5) Tunjangan Fungsional Umum Rp ,00 (6) Tunjangan Beras Rp ,00 (7) Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus Rp ,00 (8) Pembulatan Gaji Rp ,00 (9) Iuran Asuransi Kesehatan Rp ,00 (10) Uang Paket Rp ,00 (11) Tunjangan Panitia Musyawarah Rp ,00 (12) Tunjangan Komisi Rp ,00 (13) Tunjangan Panitia Anggaran Rp ,00 (14) Tunjangan Badan Kehormatan Rp ,00 (15) Tunjangan Alat Kelengkapan Lainnya Rp ,00 (16) Tunjangan Perumahan Rp ,00 (17) Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD Rp ,00 (18) Tunjangan Profesi guru Rp ,00 (19) Iuran Asuransi Kecelakaan Kerja dan Kematian Rp ,00 (20) Tunjangan Khusus Guru Rp ,00 (21) Tunjangan Transportasi Rp ,00 b) Realisasi Beban Tambahan Penghasilan PNS-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 22,79%. c) Realisasi Beban Penerimaan lainnya Pimpinan dan anggota DPRD serta KDH/WKDH-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 25,53%. Beban Penerimaan lainnya Pimpinan dan anggota DPRD serta KDH/WKDH-LO TA 2017 terdiri atas: (1) Beban Penunjang Komunikasi Insentif Pimpinan Dan Anggota DPRD Rp ,00 (2) Beban Penunjang Operasional KDH/WKDH Rp ,00 (3) Tunjangan Reses Rp ,00 d) Realisasi Insentif Pemungutan Pajak Daerah-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 3,25%. e) Realisasi Insentif Pemungutan Retribusi Daerah-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 6,65%. f) Realisasi Uang Lembur-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 99,75%. g) Realisasi Honorarium PNS-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 275

276 Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 55,01%. Honorarium PNS-LO dapat dirinci sebagai berikut : (1) Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Sebesar Rp (2) Honorarium Tim/ Pejabat Pengadaan Barang Dan Jasa Sebesar Rp ; (3) Honorarium Pengelola Uang dan Penatausahaan Keuangan Sebesar Rp ,00; (4) Honorarium Pengelola Inventaris Barang Sebesar Rp ,00; (5) Honorarium koordinator/ Operator Sebesar Rp ,00; (6) Honorarium Tim Angka Kredit Sebesar Rp ,00; (7) Honorarium PLT Sebesar Rp ,00; (8) Honorarium Petugas Piket Sebesar Rp ,00; (9) Honorarium Sidang Tim Sebesar Rp ,00; (10) Honorarium Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan Sebesar Rp (11) Honorarium Kepanitiaan Sebesar Rp ,00; (12) Honorarium Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber Sebesar Rp ,00 (13) Honorarium PNS Lainnya sebesar Rp ,00 h) Realisasi Honorarium Non PNS-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 1.448,07 %. Honorarium Non PNS-LO terdiri dari : (1) Honorarium Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber sebesar Rp ,00 (2) Honorarium Pegawai Honorer/Tidak Tetap sebesar Rp ,00 (3) Honorarium pengurus organisasi/kelembagaan sebesar Rp ,00; (4) Honorarium petugas piket sebesar Rp ,00; (5) Intensif Penjaga Bendung, Petugas PMK dan Petugas Lainya sebesar Rp ,00; (6) Honorarium Petugas Laboratorium sebesar Rp ,00. i) Realisasi Beban Pegawai BLUD-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 14,23%. Beban Pegwai BLUD-LO terdiri dari : (1) Beban Pegawai BLUD Rumah Sakit sebesar Rp ,00; (2) Beban Pegawai BLUD Puskesmas sebesar Rp ,00. j) Realisasi Uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 sedangkan TA 2016 Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 58,39%. k) Belanja Operasional Sekolah Negeri TA 2017 tidak terdapat realisasi, namun TA 2016 terdapat realisasi sebesar Rp ,00. 2) Beban Persediaan-LO Beban Persediaan Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp ,28 dengan perincian sebagaimana tabel V.202 berikut: Tabel V.202 Beban Persediaan-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 276

277 1 Beban bahan pakai habis , ,00 2 Beban bahan/material , ,12 3 Beban cetakan/penggandaan , ,78 4 Beban Pakaian Kerja Lapangan , ,90 a) Realisasi Beban bahan pakai habis TA 2017 adalah sebesar Rp ,40 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 197,87%. Beban Persediaan terdiri dari : (1) Belanja Alat Tulis Kantor sebesar Rp ; (2) Belanja Dokumen/Administrasi Tender sebesar Rp ,- (3) Belanja Alat Listrik Dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering) sebesar Rp ,- (4) Belanja Perangko, Materai Dan Benda Pos Lainnya sebesar Rp ,- (5) Belanja Peralatan Kebersihan Dan Bahan Pembersih sebesar Rp ,00 (6) Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas sebesar Rp ,- (7) Belanja Pengisian Tabung Gas sebesar Rp ,- (8) Belanja Bahan dan Alat olah Raga sebesar Rp ,- (9) Belanja Bahan dan Alat Keperluan Kantor sebesar Rp ,- (10) Belanja Dekorasi Dokumentasi dan Publikasi (Iklan, Spanduk dan Lainlain) sebesar Rp ,-. b) Realisasi Beban bahan/material TA 2017 adalah sebesar Rp ,79 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,12 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 0,19%. Beban bahan/material TA 2017 terdiri dari : (1) Belanja Bahan Baku Bangunan sebesar Rp ,- (2) Belanja Bahan/Bibit Tanaman sebesar Rp ,- (3) Belanja Bibit Ternak sebesar Rp ,- (4) Belanja Bahan Obat-Obatan sebesar Rp ,- (5) Belanja Bahan Kimia sebesar Rp ,- (6) Belanja Bahan dan Alat Perlengkapan Kegiatan sebesar Rp ,- (7) Belanja Bahan Praktek sebesar Rp ,- (8) Belanja Bahan Pengumuman dan Sejenisnya sebesar Rp ,- (9) Belanja Bahan Percontohan/ Alat Peraga/ Sampel sebesar Rp ,- (10) Belanja Bahan Sarana Belajar Mengajar sebesar Rp ,- (11) Belanja Bahan Jaringan dan Instalasi sebesar Rp ,- (12) Belanja Bahan dan Alat Rumah Tangga sebesar Rp ,- (13) Belanja Bahan dan Alat Pertanian sebesar Rp , (14) Belanja Pakan Ternak sebesar Rp ,- (15) Belanja Bahan Kenang-kenangan/Hadiah (Prasasti/Piagam/ Piala/Plakat dll) sebesar Rp ,- (16) Belanja Bahan dan Alat Kesehatan sebesar Rp ,- (17) Belanja Pakaian Kerja Lapangan sebesar Rp ,- c) Realisasi Beban cetakan/penggandaan TA 2017 adalah sebesar Rp ,09 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 277

278 sebesar Rp ,78 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 257,91%. - Beban Persediaan (LO) 2017 = ,28 - Belanja Barang dan Jasa = ,00 Persediaan (LRA) - Persediaan Awal Tahun = ,07 - Persediaan Akhir Tahun = ,75 Selisih = ,16 Selisih sebesar Rp ,16 berasal dari : - pembayaran utang persediaan th = ( ,00) 2016 (Rsud) - penambahan persediaan dari utang = ,00 th 2017 (Rsud) - kurang catat persediaan = ,09 - reklas dari belanja barang dan jasa = ,00 - reklas dari aset tetap = ,00 - reklas dari belanja hibah = ,00 - reklas ke aset tetap = ( ,00) - hibah Persediaan dari = ,00 APBN/Provinsi - hibah ke pihak ketiga = ( ,93) - reklas ke aset tetap = ( ,00) - persediaan yang rusak ( ,00) Jumlah = ,16 3) Beban Jasa-LO Beban Jasa LO Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp ,75 dengan rincian sebagaimana Tabel V.203 Lampiran V.4 sebagai berikut: a) Beban Jasa Kantor-LO Realisasi Beban Jasa Kantor-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,17 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 64,05%. Untuk lebih jelasnya uraian diatas dapat dilihat pada Tabel V.204 sebagaimana Lampiran V.4. (1) Realisasi Beban Telepon-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 317,92%. (2) Realisasi Beban Air-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 110%. (3) Realisasi Beban Listrik-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 278

279 Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan sebesar 4,13%. (4) Realisasi Beban Jasa Pengumuman-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp0,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 100%. (5) Realisasi Beban Surat Kabar/Majalah-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 126,35%. (6) Realisasi Beban Kawat/Faksimili/Internet/Intranet/TV Kabel/TV Satelit- LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 190,16%. (7) Realisasi Beban Paket/Pengiriman-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar ,89%. (8) Realisasi Beban Sertifikasi-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan sebesar 8,40%. (9) Realisasi Beban Jasa Tenaga ahli/ Instruktur/Narasumber-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 12,06%. (10) Realisasi Beban Pajak Penerangan jalam Umum (PPJU) LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 7,08%. (11) Realisasi Beban Air Time Radio Swasta-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 274,04%. (12) Realisasi Beban Jasa Perawatan dan Pengobatan-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 50,71%. (13) Realisasi Beban jasa General Chek Up-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan sebesar 59,51%. (14) Beban Uang saku kegiatan/rapat-lo terealisasi sebesar Rp ,00 sedangkan pada TA 2016 sebesar Rp ,00 mengalami kenaikan sebesar 149,21%. (15) Realisasi Beban Retribusi Kebersihan kota-lo TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 279

280 sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan sebesar 95,28%. (16) Realisasi Beban Jasa PHL/Penjaga malam/petugas Kebersihan/Ketertiban-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 12,26%. (17) Realisasi Beban Pajak Bumi dan Bangunan-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 33,30%. (18) Realisasi Beban Upah Tenaga/Tukang/Pekerja/Operator/Petugas Pelaksana-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 25,84%. (19) Realisasi Beban Jasa service dan Penggantian komponen-lo TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 17,43%. (20) Realisasi Beban Propaganda, Penerangan dan publikasi-lo TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan sebesar 7,37%. (21) Beban Perawatan alat Kesehatan dan Laboratorium-LO direalisasikan sebesar Rp0,00 sedangkan TA 2016 realisasinya sebesar Rp ,00 atau turun sebesar 100%. (22) Realisasi Beban Jasa Pelayanan umum-lo TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 49,61%. (23) Realisasi Beban Jasa Pelayanan Medis-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan sebesar 10,43%. (24) Realisasi Beban Jasa Biro Perjalanan-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 1.338,29%. (25) Realisasi Beban Jasa/Pengadaan/Pemeliharaan/Penyesuaian Sistem Aplikasi-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 34,59%. (26) Realisasi Beban Iuran kepesertaan-lo TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 114,62%. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 280

281 (27) Beban stimulan pembangunan-lo terealisasi sebesar Rp ,00 sedangkan TA 2016 Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 251,80%. (28) Realisasi Beban Jasa Pihak Ketiga-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,67 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan sebesar 20,27%. (29) Realisasi Beban Jasa Laboratorium Kesehatan Hewan-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar ,25%. (30) Beban Jasa administrasi Perijinan Penyiaran-LO TA 2017 sebesar Rp ,00 dan TA 2016 sebesar Rp ,00 mengalami penurunan sebesar 93,49%. (31) Beban Jasa administrasi Perijinan-LO pada TA 2017 realisasinya Rp ,00 namun pada TA 2016 realisasinya sebesar Rp0,00. (32) Beban Jasa Tenaga Wiyata Bhakti Tenaga Pendidik/Kependidikan-LO pada TA 2017 ini terealisasi sebesar Rp ,00 sedangkan pada TA 2016 Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 26,25%. (33) Beban Jasa Tenaga Kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat-LO pada TA 2017 terealisasi Rp ,00 sedangkan pada TA 2016 realisasinya sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 52,38%. (34) Beban Jasa Tenaga Kelembagaan Pemberdayaan Perempuan-LO terealisasi sebesar Rp ,00 pada TA 2017 sedangkan pada TA 2016 sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 165,49%. (35) Beban Jasa Pengurus Organisasi Kemasyarakatan-LO terealisasi sebesar Rp ,00 pada TA 2017 sedangkan pada TA 2016 sebesar Rp 0,00. (36) Beban jasa hiburan/kesenian-lo terealisasi sebesar Rp ,00 pada TA 2017 sedangkan pada TA 2016 sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 204,46%. (37) Beban jasa pengelolaan LPPL-LO terealisasi sebesar Rp ,00 pada TA 2017 sedangkan pada TA 2016 sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 21,18%. (38) Beban Jasa Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan-LO terealisasi sebesar Rp ,00 pada TA 2017, sedangkan pada TA 2016 sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 14,86%. (39) Beban Pajak BBT-LO terealisasi sebesar Rp ,00 pada TA 2017, sedangkan pada TA 2016 sebesar Rp0,00. b) Beban Premi Asuransi-LO Beban Premi Asuransi-LO pada TA 2017 terealisasi sebesar Rp ,00, dengan rincian sebagaimana Tabel V.205 dibawah ini: Tabel V.205 Beban Premi Asuransi-LO Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 281

282 No (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Belanja Premi Asuransi Non PNS ,00-2 Beban Premi Asuransi Barang Milik Daerah , , , ,00 Realisasi beban Premi Asuransi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 80,39%. c) Beban Penggandaan-LO Beban Penggandaan-LO TA 2017 terealisasi sebesar Rp ,00 sedangkan TA 2016 realisasinya sebesar Rp ,00, dengan rincian sebagaimana Tabel V.206 dibawah ini: Tabel V.206 Beban Penggandaan-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Cetak ,00-2 Beban Penggandaan , ,00 3 Beban Penjilidan , , , ,00 Beban Penggandaan-LO pada TA 2017 terealisasi sebesar Rp ,00 yang terdiri dari Beban Cetak sebesar Rp ,00, Beban Penggandaan sebesar Rp ,00, dan Beban Penjilidan sebesar Rp ,00. d) Beban Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir-LO Realisasi Beban Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir TA 2017 adalah sebesar Rp ,75, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 12,85%, dengan rincian sebagaimana tabel V.207 berikut: Tabel V.207 Beban Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Beban Sewa Gedung/Kantor/Tempat , ,00 2 Beban Sewa Ruang Rapat/Pertemuan , ,00 3 Beban sewa Penginapan dan , ,00 Akomodasi 4 Beban Sewa Tanah , ,00 5 Beban Sewa panggung/stan , , , ,00 (1) Realisasi beban Sewa Gedung/Kantor/Tempat TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami penurunan sebesar 23,54%; (2) Realisasi beban Sewa Ruang Rapat/Pertemuan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami kenaikan sebesar 72,59%; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 282

283 (3) Realisasi beban sewa Penginapan dan Akomodasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami penurunan sebesar 13,40%; (4) Realisasi beban Sewa Tanah TA 2017 adalah sebesar Rp ,75, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami kenaikan sebesar 14,97%; (5) Realisasi beban Sewa panggung/stan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami penurunan sebesar 2,46%. e) Beban Sewa Sarana Mobilitas-LO Realisasi Beban Sewa Sarana Mobilitas TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 13,68%, dengan rincian sebagaimana Tabel V.208 dibawah ini: Tabel V.208 Beban Sewa Sarana Mobilitas-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Beban Sewa Sarana Mobilitas Darat , ,00 2 Beban Sewa Sarana Mobilitas Air , , , ,00 (1) Realisasi beban Sewa Sarana Mobilitas Darat TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami kenaikan sebesar 13,63%. (2) Realisasi beban Sewa Sarana Mobilitas Air TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, sedangkan pada TA 2016 Rp ,00 cenderung mengalami kenaikan sebesar 54,76%. f) Beban Sewa Alat Berat-LO Realisasi Beban Sewa Alat Berat-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 55,57%, dengan rincian sebagaimana Tabel V.209 sebagai berikut: Tabel V.209 Beban Sewa Alat Berat-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Beban Sewa Eskavator ,00 2 Sewa alat-alat berat , , , ,00 (1) Beban Sewa Eskavator TA 2017 adalah sebesar Rp0,00 sedangkan TA 2016 Rp ,00 cenderung turun 100%. (2) Sewa alat-alat berat TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 sedangkan TA 2016 Rp ,00 turun sebesar 38,51%. g) Beban Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor-LO Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 283

284 Realisasi Beban Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 143,19%. Tabel V.210 Beban Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Beban Sewa Meja Kursi , ,00 2 Beban Sewa Komputer dan Printer Beban Sewa Proyektor , ,00 4 Beban Sewa Generator , ,00 5 Beban Sewa Tenda , ,00 6 Beban Sewa Pakaian Adat/Tradisional , ,00 7 Beban sewa alat Elektronik , ,00 8 Beban Sewa Alat Rumah tangga , ,00 9 Beban Sewa Atat-alat Tradisional ,00 10 Beban Sewa alat-alat Sarana Perlengkapan , ,00 11 Beban Sewa Peralatan Praktek , , , ,00 (1) Realisasi beban Sewa Meja Kursi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00, maka cenderung mengalami peningkatan sebesar 38,85%; (2) Realisasi beban Sewa Proyektor TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung naik 625,93%; (3) Realisasi beban Sewa Generator TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung naik 875,62%; (4) Realisasi beban Sewa Tenda TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung meningka 213,41%; (5) Realisasi beban Sewa Pakaian Adat/Tradisional TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung meningkat 193,32%; (6) Realisasi beban sewa alat Elektronik TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung naik 95,49%; (7) Realisasi beban Sewa Alat Rumah tangga TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung naik 335,60%; (8) Realisasi beban Sewa Atat-alat Tradisional TA 2017 adalah sebesar Rp0,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung turun yaitu 100% (9) Realisasi beban Sewa alat-alat Sarana perlengkapan olahraga TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung meningkat 1.013,22%; Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 284

285 (10) Realisasi beban Sewa Peralatan Praktek TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 naik 230,04%. h) Beban Makanan dan Minuman-LO Realisasi Beban Makanan dan Minuman TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 128,49%. Untuk lebih jelasnya, uraian diatas dapat dilihat secara rinci pada Tabel V.211 dibawah ini: Tabel V.211 Beban Makanan dan Minuman-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Beban Makanan Dan Minuman Harian Pegawai , ,00 2 Beban Makanan Dan Minuman Rapat , ,00 3 Beban Makanan Dan Minuman Tamu , ,00 4 Beban Extra Fooding , ,00 5 Beban Makan dan Minum Jamuan Peserta/Panitia , ,00 6 Beban makanan dan Minuman Lembur , , , ,00 (1) Realisasi beban Makanan Dan Minuman Harian Pegawai TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami peningkatan sebesar 760,71%. (2) Realisasi beban Makanan Dan Minuman Rapat TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami peningkatan sebesar 109,75%. (3) Realisasi beban Makanan Dan Minuman Tamu TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami peningkatan sebesar 39,7%. (4) Realisasi beban Extra Fooding TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami peningkatan sebesar 507,81%. (5) Realisasi beban Makan dan Minum Jamuan Peserta/Panitia TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00, cenderung mengalami peningkatan sebesar 71,46,%. (6) Realisasi beban makanan dan Minuman Lembur TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami peningkatan sebesar 1.225,29%. i) Beban Pakaian Dinas dan Atributnya-LO Realisasi Beban Pakaian Dinas dan Atributnya TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 46,49%. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 285

286 Tabel V.212 Beban Pakaian Dinas dan Atributnya-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Beban Pakaian Sipil Harian (PSH) , ,00 2 Beban Pakaian Sipil Lengkap (PSL) , ,00 3 Beban Pakaian Dinas Harian (PDH) , ,00 4 Beban Pakaian Dinas Upacara (PDU) , ,00 5 Beban Pakaian Olahraga Beban Pakaian Sipil Resmi (PSR) , ,00 7 Beban Kelengkapan Pakaian Dinas ,00-8 Beban Pakaian Dinas Lapangan , , , ,00 (1) Realisasi beban Pakaian Sipil Harian (PSH) TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung turun 27,90%; (2) Realisasi beban Pakaian Sipil Lengkap (PSL) TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung turun 44,11%; (3) Realisasi beban Pakaian Dinas Harian (PDH) TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung naik 294,66%; (4) Realisasi beban Pakaian Dinas Upacara (PDU) TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung meningkat 33,65%; (5) Realisasi beban Pakaian Sipil Resmi (PSR) TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung turun 69,87%; (6) Realisasi beban Kelengkapan Pakaian Dinas TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp0,00 cenderung naik 100%; (7) Realisasi beban Pakaian Dinas Lapangan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung naik 6,94%. j) Beban Pakaian Kerja-LO Tabel V.213 dibawah ini menunjukkan Beban Pakaian Kerja-LO yang berasal dari Realisasi beban Pakaian Kerja Lapangan dan beban Pakaian Kerja Identitas TA 2017 sebagai berikut: Tabel V.213 Beban Pakaian Kerja-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Beban Pakaian Kerja Lapangan , ,00 2 Beban Pakaian Kerja Identitas , , ,00 k) Beban Pakaian khusus dan hari-hari tertentu-lo Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 286

287 Realisasi Beban Pakaian khusus dan hari-hari tertentu TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 52,90%. Tabel V.214 Beban Pakaian khusus dan hari-hari tertentu-lo No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Beban Pakaian Adat Daerah , ,00 2 Beban Pakaian Batik Tradisional , ,00 3 Beban Pakaian Olahraga , ,00 4 Beban Pakaian Paskibra , ,00 5 Beban Pakaian Seragam Organisasi , ,00 6 Beban Kelengkapan Pakaian (Rompi dll) , ,00 7 Beban Pakaian Seragam Tim , , , ,00 (1) Realisasi beban Pakaian Adat Daerah TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami penurunan yang sangat signifikan sebesar 9,20%; (2) Realisasi beban Pakaian Batik Tradisional TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami penurunan sebesar 34,82%; (3) Realisasi beban Pakaian Olahraga TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami penurunan sebesar 46,34%; (4) Realisasi beban Pakaian Paskibra TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami kenaikan sebesar 65,97%; (5) Realisasi beban Pakaian Seragam Organisasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami penurunan sebesar 14%; (6) Realisasi beban Kelengkapan Pakaian (Rompi dll) TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami penurunan sebesar 89,61%; (7) Realisasi beban Pakaian Seragam Tim TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 70,84%; l) Beban Beasiswa Pendidikan PNS-LO Beban Beasiswa Pendidikan PNS-LO TA 2017 berasal dari Realisasi beban Beasiswa Tugas Belajar S2 TA 2017 adalah sebesar Rp0,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka mengalami penurunan 100%. Untuk Lebih Jelasnya Uraian diatas dapat dilihat lebih rinci pada tabel V.215 dibawah ini: Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 287

288 Tabel V.215 Beban Beasiswa Pendidikan PNS-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Beban Beasiswa Tugas Belajar S , ,00 m) Beban kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis PNS-LO Realisasi Beban kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis PNS TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar %. Untuk lebih jelasnya, uraian tersebut dapat dilihat pada Tabel V.216 dibawah ini: Tabel V.216 Beban kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis PNS-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Beban Kursus-Kursus Singkat/Pelatihan , ,00 2 Belanja Sosialisasi ,00-3 Belanja Bimbingan Teknis ,00-4 Beban Seminar, lokakarya , , , ,00 (1) Realisasi beban Kursus-Kursus Singkat/Pelatihan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami kenaikan sebesar 492,48%; (2) Realisasi beban Seminar, lokakarya TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami penurunan sebesar 81,78%. n) Beban Jasa Konsultansi-LO Beban Jasa Konsultasi-LO berasal dari Realisasi beban Jasa Konsultansi Perencanaan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 mengalami penurunan 86,46%.Untuk lebih jelasnya uraian tersebut dapat dilihat pada Tabel V.217 dibawah ini: Tabel V.217 Beban Jasa Konsultansi-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Beban Jasa Konsultansi Perencanaan , ,00 2 Beban Jasa Konsultasi Penelitian , , ,00 o) Beban barang dana BOS-LO Tahun Anggaran 2017 dan 2016 tidak terdapat realisasi Beban Barang Dana BOS-LO. p) Beban Operasional Sekolah Negeri-LO Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 288

289 Realisasi beban Operasional Sekolah Negeri TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 sedangkan pada TA 2016 realisasinya ,00 apabila dibandingkan dengan TA 2016 turun sebesar 97,27%. Untuk lebih Jelasnya dapat dilihat pada Tabel V.218 sebagai berikut: Tabel V.218 Beban Operasional Sekolah Negeri-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Beban Stimulan ,00 2 Beban Operasional TK/PAUD , ,00 3 Beban Operasional SMP Negeri , ,00 4 Beban Operasional SMA/SMK Negeri , , , ,00 (1) Beban Stimulan TA 2017 terealisasi sebesar Rp0,00 sedangkan TA 2016 Rp ,00 (2) Beban Operasional TK / PAUD TA 2017 terealisasi sebesar Rp ,00 sedangkan pada TA 2016 terealisasi Rp ,00. Apabila dibandingkan TA 2017 dan 2016 maka mengalami penurunan 99,87%. (3) Beban Operasional SMP Negeri TA 2017 dan TA 2016 terealisasi sebesar Rp ,00 dan ,00 apabila dibandingkan maka mengalami penurunan 90,04%. (4) Beban Operasional SMA/SMK Negeri TA 2017 dan TA 2016 terealisasi sebesar Rp ,00 dan Rp ,00, apabila dibandingkan maka mengalami penurunan 99,88%. q) Beban Barang dan Jasa BLUD-LO Realisasi Beban Barang dan Jasa BLUD TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,76 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 99,84%. Tabel V.219 Beban Barang dan Jasa BLUD-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Beban Barang dan Jasa BLUD Rumah Sakit ,00-2 Beban Barang dan Jasa BLUD Puskesmas , , , ,76 (1) Beban Barang dan Jasa dari BLUD Rumah sakit TA ,00 sedangkan TA 2016 sebesar Rp0,00 apabila dibandingkan dengan TA 2016 maka mengalami kenaikan sebesar 100%; (2) Realisasi beban Barang dan Jasa BLUD Puskesmas TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,76 apabila dibandingkan dengan TA 2016 maka naik sebesar 99,88%. 4) Beban Pemeliharaan-LO Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 289

290 Realisasi Beban Pemeliharaan-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 71,70%. Untuk lebih jelasnya uraian tersebut dapat dilihat melalui Tabel V.220 sebagai berikut: Tabel V.220 Beban Pemeliharaan-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Beban Perawatan Kendaraan Bermotor-LO , ,00 2 Beban Pemeliharaan-LO , , , ,00 a) Beban Perawatan Kendaraan Bermotor-LO Realisasi beban Perawatan Kendaraan Bermotor-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 12,82%, dengan penjelasan sebagai berikut : Tabel V.221 Beban Perawatan Kendaraan Bermotor-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Beban Jasa Service , ,00 2 Beban Penggantian Suku Cadang , ,00 3 Beban Bahan Bakar Minyak/Gas Dan Pelumas , ,00 4 Beban Surat Tanda Nomor Kendaraan , , , ,00 (1) Realisasi beban Jasa Service TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami peningkatan sebesar 70,36%. (2) Realisasi beban Penggantian Suku Cadang TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami peningkatan sebesar 21,32%. (3) Realisasi beban Bahan Bakar Minyak/Gas Dan Pelumas TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami penurunan sebesar 3,37%. (4) Realisasi beban Surat Tanda Nomor Kendaraan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 cenderung mengalami peningkatan sebesar 37,52%. b) Beban Pemeliharaan-LO Realisasi beban Pemeliharaan-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 230,29%. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 290

291 Tabel V.222 Beban Pemeliharaan-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Beban Pemeliharan Bangunan Gedung , ,00 2 Beban Pemeliharan Bangunan Lainnya ,00-3 Beban Pemeliharan Peralatan , ,00 4 Beban Pemeliharan Kendaraan , ,00 5 Beban Pemeliharaan Jalan , ,00 (1) Realisasi beban Pemeliharan Bangunan Gedung TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 sedangkan pada TA 2016 realisasinya Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 528,38%. (2) Beban Pemeliharan Bangunan Lainnya pada TA 2017 terealisasi sebesar Rp ,00 sedangkan pada TA 2016 sebesar Rp0,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 100%. (3) Realisasi beban Pemeliharan Peralatan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 30,19%. (4) Realisasi beban Pemeliharan Kendaraan dinas/operasional TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 sedangkan pada TA 2016 Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan sebesar 0,09%. 5) Beban Perjalanan Dinas-LO Realisasi Beban Perjalanan Dinas-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 38,65%. Tabel V.223 Beban Perjalanan Dinas-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Beban Perjalanan Dinas-LO , ,00 2 Beban Perjalanan Pindah Tugas-LO , , ,00 a) Beban Perjalanan Dinas-LO Realisasi Beban Perjalanan Dinas-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 38,93%. Tabel V.224 Beban Perjalanan Dinas-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Beban Perjalanan Dinas Dalam Daerah-LO , ,00 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 291

292 2 Beban Perjalanan Dinas Luar Daerah-LO , , , ,00 (1) Realisasi Beban Perjalanan Dinas Dalam Daerah-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 68,16%. (2) Realisasi Beban perjalanan dinas luar daerah TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 27,61%. b) Beban Perjalanan Pindah Tugas-LO Beban Perjalanan Pindah Tugas-LO pada TA 2017 terealisasi sebesar Rp0,00 sebagaimana Tabel V.225 dibawah ini, sedangkan pada TA 2016 realisasinya Rp ,00, apabila dibandingkan dengan TA 2016 mengalami penurunan 100%. Tabel V.225 Beban Perjalanan Pindah Tugas-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Beban Perjalanan Pindah Tugas Dalam ,00 2 Beban Perjalanan Pindah Tugas Luar , ,00 6) Beban Hibah-LO Beban Hibah-LO pada TA 2017 terealisasi sebesar Rp ,93 apabila dibandingkan dengan realisasi beban hibah TA 2016 sebesar Rp ,00 maka turun sebesar Rp ,07 atau 32,08%. Realisasi Beban Hibah-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,93 sebagaimana Tabel V.226 sebagaimana Lampiran V.4, dengan perincian sebagai berikut: a) Beban Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi sebesar Rp ,00 b) Beban Hibah kepada Kelompok/Anggota Masyarakat sebesar Rp ,00 c) Beban Hibah Dana BOP PAUD sebesar Rp ,00 d) Beban Hibah Barang atau Jasa kepada Masyaraka sebesar Rp ,00 e) Beban Hibah Barang atau Jasa kepada Masyarakat/Pihak Ketiga sebesar Rp ,93 7) Beban Bantuan Sosial-LO Realisasi Beban Bantuan Sosial-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 5.806,31%. Untuk lebih jelasnya, uraian diatas dapat dilihat lebih rinci pada Tabel V.227 sebagai berikut: Tabel V.227 Beban Bantuan Sosial-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 292

293 1 Belanja Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial Kemasyarakatan 2 Belanja Bantuan Sosial Barang kepada Pihak Ketiga/Masyarakat , , , ,00 3 Uang Untuk diberikan kepada masyarakat/pihak ketiga , , ,00 8) Beban Penyusutan dan Amortisasi-LO Realisasi Beban Penyusutan-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,86 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,98 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 133,40%. Tabel V.228 Beban Penyusutan dan Amortisasi-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Beban penyusutan peralatan dan mesin , ,74 2 Beban penyusutan gedung dan bangunan , ,83 3 Beban penyusutan jalan, irigasi dan jaringan , ,21 4 Beban amortisasi aset lainnya , , , ,98 a) Realisasi beban penyusutan peralatan dan mesin TA 2017 adalah sebesar Rp ,69 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,74 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 16,83%. b) Realisasi beban penyusutan gedung dan bangunan TA 2017 adalah sebesar Rp ,90 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,83 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 0,97%. c) Realisasi beban penyusutan jalan, irigasi dan jaringan TA 2017 adalah sebesar Rp ,99 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,21 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 382,67%. d) Realisasi beban amortisasi aset lainnya TA 2017 adalah sebesar Rp apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,20 maka bisa dikatakan cenderung mengalami penurunan 21,29%. 9) Beban Transfer-LO Realisasi Beban Transfer-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 2.49%. Untuk lebih jelasnya, uraian diatas dapat dilihat lebih rinci pada Tabel V.229 sebagai berikut: Tabel V.229 Beban Transfer-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 293

294 1 Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah Kepada Pemerintahan Desa , ,00 2 Belanja Bagi Hasil Retribusi Daerah Kepada Pemerintah Desa , ,00 3 Beban Transfer Bagi Hasil Pendapatan Belanja Bantuan Keuangan Kepada Desa , ,00 5 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik , , , ,00 10) Beban Penyisihan Piutang-LO Realisasi Beban Penyisihan-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,12, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 adalah sebesar Rp ,38 dikatakan cenderung mengalami penurunan sebesar 22,10%. 11) Beban Lain-Lain-LO Realisasi Beban Lain-Lain-LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,00, apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 yaitu sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 521,97%. Untuk lebih jelasnya, uraian diatas dapat dilihat lebih rinci pada Tabel V.230 sebagai berikut: Tabel V.230 Beban Lain-lain-LO No Keterangan Realisasi TA 2017 Realisasi TA 2016 (dalam rupiah) (dalam rupiah) 1 Beban ekstrakomptabel-lo ,00-2 lain-lain beban , , , ,00 a) Beban Ekstrakomptabel TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 namun TA 2016 tidak terdapat realisasi, maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 100%. b) Lain-Lain Beban TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 apabila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 adalah sebesar Rp ,00 dikatakan cenderung mengalami kenaikan sebesar 472,09%. c. Kegiatan Non Operasional Pada TA 2017 Pemerintah Kabupaten Wonosobo terdapat Surplus/(defisit) Non Operasional sebesar Rp ,00 berasal dari penjualan bongkaran bangunan. d. Pos Luar Biasa 1) Pendapatan Luar Biasa Tahun Anggaran 2017 dan 2016 tidak terdapat realisasi pendapatan luar biasa. 2) Beban Luar Biasa Beban Luar Biasa Pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun anggaran 2017 adalah sebesar Rp ,- yang berasal dari Beban Tak Terduga Tahun Anggaran e. Surplus/(Defisit) LO Realisasi Surplus/Defisit LO TA 2017 adalah sebesar Rp ,40 apabila dibandingkan dengan realisasi Surplus/Defisit-LO TA 2016 yaitu sebesar Rp ,81 maka bisa dikatakan cenderung mengalami kenaikan 42,45%. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 294

295 5. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) Pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun 2017 menyajikan informasi kenaikan atau penurunan Ekuitas selama tahun Ekuitas per 31 Desember 2017 sebesar Rp ,64 dari saldo awal Ekuitas per 31 Desember 2016 sebesar Rp ,85 ditambah Surplus-LO TA 2017 sebesar Rp ,40 ditambah dampak komulatif perubahan kebijakan/kesalahan mendasar TA 2016 Rp ,39 a. Ekuitas Awal Ekuitas Awal TA 2017 sebesar Rp ,85 berasal dari Saldo Ekuitas Neraca per 31 Desember 2016setelah audit. b. Surplus/(Defisit) LO TA 2017 Surplus-LO TA 2017 sebesar Rp ,40 berasal dari Pendapatan-LO dikurangi beban TA Mengenai hal tersebut, lihat juga penjelasan atas Laporan Operasional. c. Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar. Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan atas Ekuitas Awal sebesar Rp ,39 terdiri dari: 1) Koreksi Nilai Persediaan Koreksi nilai persediaan berisi tentang kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya. Koreksi nilai persediaan sebesar Rp ,09dapat dijelaskan sebagai berikut : a) Koreksi persediaan yang belum tercatat pada periode sebelumnya sebesar Rp27.479,20 pada Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan. b) Koreksi persediaan yang belum tercatat pada periode sebelumnya sebesar Rp ,89 pada Dinas Kesehatan. c) Koreksi lebih saji persediaan bahan pakai habis karena rusak atau tidak sesuai dengan regulasi pada BPPKAD sebesar (Rp ,00) dan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebesar (Rp ,00). 2) Lain-lain Rp ,30 a) Koreksi atas Piutang Lainnya - Bagian lancar Tuntutan Ganti Kerugian Daerah karena penerbitan SKTJM sebesar Rp ,00 b) Koreksi kurang catat piutang sebesar Rp ,00 terdiri dari : (1) Kurang catat piutang retribusi hasil dari pemanfaatan kekayaan daerah (sewa) Rp ,00 (2) Kurang catat piutang atas pengembalian TKI anggota DPRD Kab. Wonosobo Rp ,00 Jumlah Rp ,00 c) Koreksi penyertaan modal pemerintah daerah sebesar Rp ,35 d) Koreksi karena kurang catat aset Rp ,49 pada : (1) DINAS KESEHATAN Rp ,49 (2) DPU PR Rp ,00 (3) BPBD Rp ,00 (4) DLH Rp ,00 (5) DPPKB PP DAN PA Rp ,00 (6) SEKRETARIAT DAERAH Rp ,00 (7) KEC. LEKSONO Rp ,00 (8) KEL. GARUNG Rp20,00 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 295

296 (9) BPPKAD Rp ,00 (10) BKD Rp ,00 JUMLAH Rp ,49 e) Koreksi penyisihan piutang pada Kelurahan Sambek Rp ,00 f) Kurang catat saldo tabulin sebesar Rp ,00 g) Koreksi atas akumulasi penyusutan sebesar Rp ,10 h) Dobel catat aset tetap antar skpd sebesar (Rp ,00) pada : (1) DIKPORA (Rp ,00) (2) BPBD (Rp ,00) (3) SEKDA (Rp ,00) (4) KEC. KEJAJAR (Rp1,00) JUMLAH (Rp ,00) i) Koreksi lebih catat piutang sebesar (Rp ,29) pada : (1) Kelurahan Sambek berupa koreksi lebih catat piutang retribusi pemakaian kekayaan daerah (lelang bengkok) tahun 2016 sebesar (Rp ,00) (2) BPPKAD berupa koreksi atas lebih catat ketetapan pajak bumi dan bangunan tahun 2014 yang mempengaruhi pengurangan pencatatan piutang sebesar (Rp ,00) (3) Koreksi pajak daerah sebesar Rp4,29 di BPPKAD pada pajak reklame sebesar Rp4,28 dan Pajak penerangan jalan Rp0,01 j) Koreksi kurang catat kewajiban sebesar (Rp ,00) (1) DINAS KESEHATAN (Rp ,00) (2) SATPOL PP (Rp ,00) (3) BPBD (Rp ,00) (4) DLH (Rp ,00) (5) DPMPTSP (Rp ,00) (6) DINAS ARPUSDA (Rp ,00) (7) DINAS PANGAN (Rp ,00) (8) SEKRETARIAT DAERAH (Rp ,00) (9) SEKRETARIAT DPRD (Rp ,00) (10) KECAMATAN KALIKAJAR (Rp ,00) (11) KEC. SAPURAN (Rp ,00) (12) KEC. KEPIL (Rp ,00) (13) KEC. SUKOHARJO (Rp ,00) (14) INSPEKTORAT (Rp ,00) (15) BAPPEDA (Rp ,00) JUMLAH (Rp ,00) k) Koreksi saldo awal kas Bos sebesar (Rp ,00) l) Koreksi pendapatan diterima dimuka sebesar (Rp ,00 ) di kelurahan Sambek m) Koreksi nilai aset JIJ hasil inventarisasi sebesar Rp ,65 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 296

297 6. Laporan Arus Kas (LAK) Laporan Arus Kas Pemerintah Kabupaten Wonosobo menyajikan informasi arus penerimaan dan pengeluaran kas selama Tahun 2017 dan 2016 meliputi Arus Kas dari Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi, Aktivitas Pendanaan dan Aktivitas Transitoris dengan realisasi TA 2017 yang merupakan konsolidasi dari Laporan Arus Kas Bendahara Umum Daerah ( BUD ), Laporan Arus Kas BLUD Puskesmas, Laporan Arus Kas BLUD RSUD dan Laporan Arus Kas dari Dana BOS, termasuk Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun berkenaan, sebagai berikut: Tabel V.231 Ringkasan Laporan Arus Kas Tahun 2017 Tahun 2016 Arus Kas dari : (Rp) (Rp) (1) Aktivitas Operasi 422,391,052, ,684,019, (2) Aktivitas Investasi (310,868,749,522.00) (266,416,559,201.00) (3) Aktivitas Pendanaan (21,071,603,942.00) (16,030,590,000.00) (4) Aktivitas Transitoris 73,012, ,661,716, Kenaikan/ Penurunan Kas 90,523,711, (52,101,413,589.00) Saldo Awal Kas di BUD, BLUD & BOS 18,966,019, ,611,940, Kas di BUD , ,00 Kas di BLUD RSUD 12,780,336, ,611,940, Kas di BLUD Puskesmas 3,443,515, ,00 Kas Dana BOS 2,742,166, ,00 Saldo Akhir Kas di BUD, BLUD & BOS 271,573,321, ,340,273, Kas di BUD 251,725,099, ,083,589, Kas di BLUD RSUD 13,638,288, ,780,336, Kas di BLUD Puskesmas 2,032,350, ,443,515, Kas Dana BOS 4,177,581, ,032,830, Kas di Bendahara Pengeluaran 312, ,364, Kas di Bendahara Penerimaan 100,065, ,050, Kas Lainnya ( Tabulin ) 613,077, Saldo Akhir Kas 272,286,776, ,582,688, a. Arus Kas dari Aktifitas Operasi Arus kas bersih aktivitas operasi surplus sebesar Rp ,00 merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan Pemerintah Kabupaten Wonosobo dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 297

298 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Arus Masuk Kas Tabel V.232 Arus Kas dari Aktifitas Operasi TAHUN 2017 TAHUN 2016 Pendapatan Pajak Daerah 38,328,324, ,274,645, Pendapatan Retribusi Daerah 10,202,999, ,960,055, Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 25,659,727, ,070,308, Lain-lain PAD yang Sah 153,579,295, ,143,350, Dana Bagi Hasil Pajak 24,874,764, ,946,175, Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 14,249,267, ,843,147, Dana Alokasi Umum 826,626,357, ,407,175, Dana Alokasi Khusus 267,466,630, ,974,002, Dana Otonomi Khusus Dana Penyesuaian 45,730,717, Pendapatan Bagi Hasil Pajak 91,452,278, ,333,708, Pendapatan Bagi Hasil Lainnya Pendapatan Hibah 7,256,394, ,940,000, Pendapatan Dana Darurat Pendapatan Lainnya 321,238,645, ,262,858, Jumlah Arus Masuk Kas 1,826,665,401, ,462,155,426, (Rp) (Rp) Arus Keluar Kas Belanja Pegawai 730,781,297, ,453,814, Belanja Barang 333,949,686, ,132,096, Bunga Subsidi Hibah 41,165,061, ,640,955, Bantuan Sosial 6,939,910, ,500, Bantuan Keuangan 283,214,026, ,582,160, Belanja Tak Terduga 3,989,218, ,448,607, Bagi Hasil Pajak 3,242,150, ,090,500, Bagi Hasil Retribusi 993,000, ,005,773, Bagi Hasil Pendapatan Lainnya Jumlah Arus Keluar Kas 1,404,274,349, ,236,471,407, ARUS KAS BERSIH 422,391,052, ,684,019, Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan selisih dari arus kas masuk dengan arus kas keluar yang terdiri dari: 1) Arus Masuk Kas Arus Masuk Kas dari Aktifitas Operasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan Arus Masuk Kas dari Aktifitas Operasi TA 2016 sebesar Rp ,00 maka bisa dikatakan mengalami kenaikan sebesar Rp ,00 atau 24,93 %. 2) Arus Keluar Kas Arus Keluar Kas dari Aktifitas Operasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan Arus Keluar Kas dari Aktifitas Operasi TA 2016 sebesar Rp ,00 maka mengalami penurunan sebesar Rp ,00 atau 13,57%. Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 298

299 b. Arus Kas dari Aktifitas Investasi Arus kas bersih dari aktivitas investasi adalah defisit sebesar Rp ,00 mencerminkan adanya pengadaan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah dimasa yang akan datang. Dalam Tahun 2017 terdapat arus masuk kas dari aktivitas investasi Rp ,00. Sedangkan arus keluar kas sebesar Rp ,00 nilai pengeluaran ini digunakan untuk Pembelian Aset Tetap. Tabel V.233 Arus Kas Dari Aktifitas Investasi TAHUN 2017 TAHUN 2016 ARUS KAS DARI AKTIFITAS INVESTASI (Rp) (Rp) Arus Masuk Kas Pencairan dana Cadangan 0,00 0,00 Pendapatan Penjualan atas Tanah 0,00 0,00 Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan mesin 48,960, ,00 Pendapatan Penjualan atas Gedung dan bangunan 98,100, ,00 Pendapatan penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan 0,00 0,00 Pendapatan Penjualan atas Aset Tetap Lainnya 0,00 0,00 Pendapatan Penjualan atas Aset lainnya 0,00 0,00 Hasil Penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan 0,00 0,00 Penerimaan Penjualan Investasi Non Permanen ,871, Jumlah Arus Masuk Kas 147,060, ,871, Arus Keluar Kas Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00 Belanja Tanah 9,427,449, ,326, Belanja peralatan dan Mesin 36,809,427, ,072,244, Belanja Gedung dan bangunan 62,111,393, ,721,237, Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 186,346,797, ,352,089, Belanja Aset Tetap Lainnya 16,320,741, ,957,532, Belanja Aset Lainnya 0,00 0,00 Pengeluaran Pembelian Investasi Non Permanen 0,00 0,00 Jumlah Arus Kas Keluar 311,015,809, ,480,430, ARUS KAS BERSIH (310,868,749,522.00) (266,416,559,201.00) Arus kas bersih aktivitas investasi aset non keuangan merupakan selisih dari arus kas masuk dengan arus kas keluar yang terdiri dari: 1) Arus Masuk Kas Arus Masuk Kas dari Aktifitas Investasi TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan arus kas masuk TA 2016 sebesar Rp ,00 mengalami kenaikan sebesar Rp ,00 atau 130,25%. Kenaikan yang sangat signifikan tersebut berupa hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan berupa penjualan drum bekas dan bahan- bahan bekas bangunan. 2) Arus Keluar Kas Arus Keluar Kas dari Aktifitas Investasi TA 2017 sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan arus keluar kas TA 2016 Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 299

300 sebesar Rp ,00 terdapat kenaikan sebesar Rp ,00 atau 16,71 %, yang merupakan arus kas untuk memperoleh aset tetap. c. Arus Kas dari Aktifitas Pendanaan Pada TA 2017 maupun TA 2016 tidak terdapat Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan. 1) Arus Masuk Kas Arus Masuk Kas dari Aktifitas Pendanaan TA 2017 adalah sebesar Rp ,00 berupa angsuran pokok dana bergulir tahun 2017 pada Dinas Perdagangan,Koperasi dan UMK. 2) Arus Keluar Kas Arus Keluar Kas dari Aktifitas Pendanaan TA 2017 sebesar Rp ,00 jika dibandingkan dengan arus keluar kas TA 2016 sebesar Rp ,00 terdapat kenaikan sebesar Rp ,00 atau 32,44 %, berupa penyertaan modal pada BUMD dan Perusahaan Daerah. d. Arus Kas dari Aktifitas Transitoris Arus kas bersih dari Aktivitas Transitoris surplus sebesar Rp ,00, yang mencerminkan saldo penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi anggaran, yaitu sebagai berikut: Tabel V.234 Arus Kas Dari Aktifitas Transitoris Arus Kas dari Aktivitas Transitoris : (Rp) (Rp) Arus Masuk Kas Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 106,822,196, ,557,342, Penerimaan sisa uang persediaan di Bendahara 177,463, ,179, Pengeluaran Penerimaan sisa kas di Bendahara Penerimaan tahun lalu 56,050, Kiriman Uang Masuk ,575,000, Penerimaan Koreksi Jumlah arus masuk kas 107,055,709, ,396,521, Arus Keluar Kas Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga ( PFK ) 106,617,643, ,557,342, Sisa Kas Bendahara Pengeluaran tahun Berjalan ,463, Sisa Kas Bendahara Penerimaan tahun Berjalan Kiriman Uang Keluar 365,053, Pengeluaran Koreksi Jumlah arus keluar kas 106,982,696, ,734,805, Arus Kas Bersih 73,012, ,661,716, Jumlah Arus Masuk Kas dari Aktivitas Transitoris sebesar Rp ,00 terdiri dari : Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 300

301 1) Penerimaan PFK sebesar Rp ,00 secara rinci dapat dilihat pada tabel V.230 sebagai berikut: Tabel V.235 Arus Kas Dari Aktifitas Transitoris Penerimaan PFK Bendahara Umum Daerah ( BUD ) Bendahara Pengeluaran BLUD Bendahara Pengeluaran Dana BOS Jumlah Penerimaan PFK Pph Ps 21 26,254,426, ,631,419, ,469, ,238,316, Penerimaan PFK Pph Ps ,615, ,412, ,374, ,516,402, Penerimaan PFK Pph Ps ,106, ,789, ,722, ,618, Penerimaan PFK Pph Ps 4(2) 5,156,555, ,179, , ,185,078, Penerimaan PFK PPN 29,946,621, ,120,163, ,072, ,895,856, Penerimaan PFK Taperum 658,072, ,072, Penerimaan PFK IWP 33,465,852, ,465,852, Jumlah 96,661,250, ,700,963, ,459,983, ,822,196, ) Penerimaan Sisa Uang Persediaan Bendahara pengeluaran Tahun lalu sebesar Rp ,00. 3) Kas di Bendahara Penerimaan tahun lalu sebesar Rp ,00 merupakan saldo kas per 31 Desember 2016 yang berasal dari Pendapatan retribusi pemakaian kekayaan daerah dari hasil lelang eks tanah bengkok di beberapa kelurahan, yang telah disetor tahun Jumlah Arus Keluar Kas dari Aktivitas Transitoris sebesar Rp ,00 terdiri dari : 1) Pengeluaran PFK sebesar Rp ,00 yang merupakan setoran pajak yang dipungut oleh Bendahara Umum daerah ( BUD), Bendahara Pengeluaran BLUD dan Bendahara Pengeluaran Dana BOS pada seluruh SD dan SMP Negeri se Kabupaten Wonosobo, uraian lebih lanjut dapat dilihat pada tabel V.231 sebagai berikut Pengeluaran PFK Tabel V.236 Arus Kas Dari Aktifitas Transitoris Bendahara Umum Daerah ( BUD ) Bendahara Pengeluaran BLUD Bendahara Pengeluaran Dana BOS Jumlah Pengeluaran PFK Pph Ps 21 26,254,426, ,627,317, ,607, ,191,351, Pengeluaran PFK Pph Ps ,615, ,678, ,535, ,510,830, Pengeluaran PFK Pph Ps ,106, ,734, ,683, ,524, Pengeluaran PFK Pph Ps Pengeluaran PFK Pph Ps Pengeluaran PFK Pph Ps 4(2) 5,156,555, ,244, , ,185,143, Pengeluaran PFK PPN 29,946,621, ,122,292, ,955, ,776,868, Pengeluaran PFK Taperum 658,072, ,072, Pengeluaran PFK IWP 33,465,852, ,465,852, Jumlah 96,661,250, ,699,267, ,257,125, ,617,643, Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 301

302 2) Kiriman Uang Keluar sebesar Rp ,00 merupakan pengeluaran kas dari rekening Giro Kas Daerah ke Rekening BLUD RSUD sebesar Rp ,00 berupa jasa giro BLUD RSUD yang masuk ke Rekening Giro Kasda dan pengembalian dana BOS karena kelebihan jumlah siswa pada penetapan alokasi dana BOS tahun 2017 sebesar Rp ,00. e. Saldo Akhir Kas Saldo akhir kas sebesar Rp ,00 tersebut rincianya dapat dilihat pada Tabel V.232 sebagai berikut: Tabel V.237 Saldo Akhir Kas Rincian Saldo Akhir Kas : 2017 (Rp) 1) Rekening BUD : 251,725,099, a) Giro 26,725,099, b) Deposito 225,000,000, ) Rekening BLUD RSUD 13,638,288, a) Giro 10,138,288, b) Deposito 3,500,000, ) Kas di BLUD Puskesmas 2,032,350, a) Sisa Kas Bendahara Pengeluaran BLUD Puskesmas dan di Giro BLUD Puskesmas 2,028,175, b) PFK 4,156, c) Sisa Kas Bendahara Penerimaan BLUD Puskesmas 18, ) Kas di Bendahara Pengeluaran 312, a) Sisa Kas Bendahara Pengeluaran 0.00 b) PFK 312, ) Kas di Bendahara Penerimaan 100,065, ) Kas di Bendahara BOS 4,177,581, a) Sisa Kas Bendahara Pengeluaran ( Tunai dan Giro) 3,974,724, b) PFK 202,857, ) Kas di Bendahara Tabulin 613,077, JUMLAH 272,286,776, Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 302

303 Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN 1. Domisili dan Dasar Hukum Entitas serta Juridiksi Tempat Entitas Berada Kabupaten Wonosobo dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Pemerintah Kabupaten Wonosobo merupakan entitas pelaporan yang mempunyai kewajiban menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Kabupaten Wonosobo merupakan daerah otonom diwilayah Provinsi Jawa Tengah. a. Letak geografi Kabupaten Wonosobo secara adminisratif dibagi menjadi 15 wilayah kecamatan, 236 desa dan 29 kelurahan. Terletak pada dan garis Lintang Selatan (LS) serta dan garis Bujur Timur (BT), dengan luas ha (984,68 km 2 ) atau 3,03 % luas Jawa Tengah. Berada pada rentang ketinggian 250 dpl dpl dominasi pada rentang 500 dpl dpl atau sebesar 50% dari keseluruhan luas wilayah Wonosobo. Jarak dari ibukota provinsi Jawa Tengah (Semarang) 120 km dan 520 km dari ibu kota negara (Jakarta). b. Luas Wilayah Kabupaten Wonosobo memiliki luas hektar (984,68 km2) atau 3,03% (persen) dari luas Jawa Tengah dengan komposisi tata guna lahan terdiri atas tanah sawah mencakup ,68 ha (18,99 %), tanah kering seluas ,80 ha (55,99.%), hutan negara ,72 ha (19.20.%), perkebunan negara/swasta 2.764,51 ha (2,80.%) dan lainnya seluas 2.968,07 ha (3,01.%). c. Batas Wilayah Secara administratif Wonosobo berbatasan langsung dengan enam kabupaten, yaitu: 1) Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Batang; 2) Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Magelang; 3) Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen; 4) Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Kebumen. d. Jenis Tanah Keadaan tanah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1) Tanah andosol (25%) terdapat di Kecamatan Kejjar, sebagai Kecamatan Garung, Kecamatan Mojotengah, Kecamatan Watumalang, Kecamatan Kertek dan Kecamatan Kalikajar. 2) Tanah Regosol (40%) terdapat di Kecamatan Kertek, Kecamatan Sapuran, Kecamatan Kalikajar, Kecamatan Selomerto, Kecamatan Watumalang dan Kecamatan Garung. 3) Tanah Podsolik (35%) terdapat di Kecamatan Selomerto, Kecamatan Leksono dan Kecamatan Sapuran. Jenis tanah meliputi tanah andosol seluar ,7 ha, tanah regosol seluas ,7 ha, tanah latosol seluas ,4 ha, tanah argonosol seluas 761,1 ha, mediterian merah kuning seluas ha dan gramosol seluas 1.778,6 ha. e. Iklim Bab VI Penjelasan atas Informasi-informasi non keuangan 303

304 Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 Wonosobo beriklim tropis dengan dua musim yaitu kemarau dan penghujan. Suhu udara rata-rata o C di siang hari, turun menjadi 20 o C pada malam hari. Pada bulan Juli Agustus turun menjadi o C pada malam hari dan o C di siang hari. Rata-rata hari hujan adalah 196 hari, dengan curah hujan rata-rata mm, tertinggi di Kecamatan Garung (4.802 mm) dan terendah di Kecamatan Watumalang (1.554 mm). f. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Wonosobo berdasarkan data BPS tahun 2015 adalah sebanyak jiwa terdiri dari laki-laki jiwa dan perempuan jiwa 2. Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo Periode dijabat oleh Eko Purnomo, SE, MM dan Ir. H. Agus Subagyo, M.Si dilantik pada tanggal 9 Desember 2015 beliau merupakan pemimpin yang ke 23 sejak Wonosobo berdiri tahun DPRD Kabupaten Wonosobo Berikut susunan pimpinan DPRD Kabupaten Wonosobo berdasarkan Keputusan Pimpinan DPRD Kab. Wonosobo Nomor 170/02 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Keputusan Pimpinan DPRD Kabupaten Wonosobo Nomor 170/06 Tahun 2016 tentang Penetapan Pimpinan dan Keanggotaan Badan Musyawarah, Komisi-komisi, Badan Pembentukan Perda, Badan Anggaran dan Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Wonosobo Masa Keanggotaan dapat digambarkan dalam tabel dibawah ini. Tabel VI.1 Daftar Nama Pimpinan DPRD Kab. Wonosobo Periode NO NAMA JABATAN FRAKSI 1 H. Afif Nur Hidayat, S.Ag Ketua DPRD F. PDIP 2 Drs. H. Muhammad Albar, MM Wakil Ketua DPRD F. PKB 3 Heru Irianto, SE, M.Si Wakil Ketua DPRD F. PG 4 Sumardiyo, SE Wakil Ketua DPRD F. PGerindra-PAN 4. Entitas Akuntansi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Wonosobo yang diimplementasikan mulai per 1 Januari 2017, disebutkan bahwa jumlah SKPD sebanyak 40 yang merupakan entitas akuntansi, sebelum berlakunya peraturan daerah tersebut atau tahun 2016 susunan organisasi perangkat daerah kabupaten Wonosobo masih berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Wonosobo dengan jumlah SKPD sebanyak 40, dari sisi jumlah SKPD tidak berubah tetapi nomenklatur SKPD tahun 2017 sebagian besar berubah mengacu pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, dari 40 entitas akuntansi tersebut didalamnya terdapat 1 SKPD selaku BLUD yaitu RSUD Setjonegoro disamping itu ada 15 BLUD Unit Puskesmas dibawah SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo. Untuk lebih jelasnya uraian diatas dapat gambarkan dalam tabel berikut ini. Bab VI Penjelasan atas Informasi-informasi non keuangan 304

305 Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 Tabel. VI.2. Kelompok Organisasi Perangkat Daerah Tahun 2016 dan 2017 Jumlah OPD No OPD Tahun 2016 Dasar Perda No Tahun 2017 Dasar 3/2014 Perda No 12/ Badan Dinas RSUD Sekretariat Inspektorat Kantor Kecamatan Jumlah Ket Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 209 ayat (2), disebutkan bahwa Kelurahan tidak termasuk sebagai SKPD. Kelurahan merupakan Unit dibawah SKPD Kecamatan, sehingga dalam struktur pengelolaan keuangan daerah kepala kelurahan selaku Kuasa Pengguna Anggaran, jumlah kelurahan sebanyak 29. Guna mengisi jabatan struktural akibat adanya perubahan struktur organisasi perangkat daerah, Bupati Wonosobo menerbitkan Surat Keputusan Nomor 821.2/0985/ORPEG/2016 tanggal 31 Desember 2016 tentang Pengisihan, Pemindahan dan Pengangkatan Pejabat Struktural di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo, pada tanggal tersebut dilakukan pelantikan oleh Bupati Wonosobo, sehingga per 1 Januari 2017 nomenklatur SKPD sudah berdasarkan SOTK yang baru. Berikut daftar nama SKPD berdasarkan Perda No 12 Tahun 2016 sebagaimana terdapat dalam tabel VI.3 pada Lampiran VI Koreksi Atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Wonosobo, dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2017 menggunakan cut off atas bukti setor yang mempengaruhi realisasi 2017 per tanggal 28 Februari Bukti setor yang dilakukan setelah tanggal tersebut diakui sebagai Penerimaan Lain lain Tahun Anggaran Kapitalisasi Aset Tetap Berdasarkan Peraturan Bupati No. 40 Tahun 2011 tentang Pedoman Kapitalisasi Barang Milik Daerah Dalam Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Wonosobo, telah dilakukan penyesuaian atas realisasi belanja modal yang nilainya dibawah nilai kapitalisasi maupun belanja pemeliharaan yang nilainya sama dengan atau lebih besar dari nilai kapitalisasi dengan mengacu pada peraturan bupati dimaksud. Mutasi yang ada telah dijelaskan dalam CALK Neraca. 7. Kegiatan SKPD dari Non-APBD Kegiatan pada SKPD yang didanai dari Non APBD Kabupaten Wonosobo dan aset yang timbul dari kegiatan tersebut bukan merupakan aset daerah selama belum diserahkan ke pemerintah kabupaten Wonosobo. Kemudian untuk kegiatan non APBD yang dibiayai Bab VI Penjelasan atas Informasi-informasi non keuangan 305

306 Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 dari dana Tugas Pembantuan tahun anggaran 2017 dapat gambarkan dalam tabel berikut ini. Tabel. VI.4. Daftar SKPD Penerima Dana Tugas Pembantuan TA 2017 dan TA 2016 No Satuan Kerja Anggaran Belanja Realisasi % Sisa Lebih/ (Kurang) Realisasi TA Dinas Kependudukan & Pencatatan Sipil ,00 2 Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM , ,00 97, ,00-3 Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan , ,00 88,95 731,813,500, ,00 JUMLAH , ,00 93, , ,00 Tahun Anggaran 2017 Pemerintah Kabupaten Wonosobo mendapat dana Tugas Pembantuan (TP) dari Pemerintah yang dikelola di dua SKPD, sebagai berikut : a. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pada tahun anggaran 2017 tidak terdapat dana Tugas Pembantuan maupun dana Dekonsentrasi di Dinas Kepndudukan dan Pencatatan Sipil sedangkan tahun anggaran 2016 terdapat realisasi dana Tugas Pembantuan sebesar Rp ,00 b. Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Realisasi Belanja per 31 Desember 2017 sebesar Rp ,00 atau 97,55% dari anggaran sebesar Rp ,00 kurang dari anggaran sebesar Rp ,00 yang digunakan untuk belanja barang dan jasa sebesar Rp ,00 dan digunakan untuk belanja modal pembangunan pasar rakyat kecamatan Sapuran sebesar Rp ,00 belum diserahkan dari kementerian perdagangan ke pemerintah kabupaten Wonosobo sampai dengan tanggal 29 Maret c. Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Realisasi belanja per 31 Desember 2017 sebesar Rp ,00 atau 88,95% dari Anggaran sebesar Rp ,00 kurang dari anggaran sebesar Rp ,00 atau turun sebesar 5,25% dari realisasi belanja tahun anggaran 2016 sebesar Rp ,00 Realisasi belanja tahun anggaran 2017 ini terdiri dari kegiatan sebagai berikut : 1) Dibawah Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian : Terealisasi sebesar Rp ,00 dari anggaran sebesar Rp ,00 atau sebesar 99,94% kurang dari anggaran sebesar Rp ,00 digunakan untuk : a) Kegiatan Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian terealisasi sebesar Rp ,00 atau 100% dari anggaran sebesar Rp ,00 digunakan untuk rehabilitasi jaringan irigasi yang akan diserahkan kepada masyarakat, seluas 500 Ha yang tersebar di 14 wilayah kecamatan. b) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya terealisasi sebesar Rp ,00 atau 99,94% dari anggaran sebesar Rp ,00 digunakan untuk belanja barang dari sub kegiatan layanan operasional kesekretariatan. Bab VI Penjelasan atas Informasi-informasi non keuangan 306

307 Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 c) Kegiatan Fasilitasi Pupuk dan Pestisida terealisai sebesar Rp ,00 atau 99,93% dari anggaran sebesar Rp ,00 digunakan untuk belanja verivikasi dan validasi RDKK pupuk bersubsidi. d) Fasilitas Kegiatan Pembiayaan tereasilisasi sebesar Rp ,00 atau 98,80% dari anggaran sebesar Rp ,00 digunakan untuk pembinaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. 2) TP Provinsi Jawa Tengah. Terealisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 96,57% dari anggaran sebesar Rp ,00 kurang dari anggaran sebesar Rp ,00 dana tersebut digunakan untuk Peningkatan produksi sayuran dan tanaman obat, Pengembangan sistem pembenihan hortikultura, Peningkatan usaha manajemen dan teknis lainnya serta pengikatan produksi buah dan florikultura. 3) Dibawah Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Terealisasi sebesar Rp ,00 atau sebesar 76,16% dari anggaran sebesar Rp ,00 kurang dari anggaran sebesar Rp ,00 Dana tersebut oleh Kementerian Pertanian diarahkan untuk program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan, yang mencakup : a) Kegiatan pengolahan produksi tanaman serelia terealisasi sebesar Rp ,00 dari dana tersebut hasil yang dicapai adalah tersalurnya benih padi inbrida sebanyak kg benih ke 78 kelompok tani, jenis benih yang didistribusi yaitu ciherang, mengkongga dan situbagendit. Terlaksanaya budidaya padi salibu di 7 kecamatan di kabupaten Wonosobo. Terlaksananya budidaya mina padi di 2 kecamatan yaitu kec. Selomerta dan kec. Sapuran seluas 80 hektar. Terlaksananya gerakan pengembangan desa pertanian organik untuk padi di desa Gumelar kec. Wadaslintang seluar 20 hektar, dan terlaksananya pengadaan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) sebanyak 4 unit di 4 kecamatan Wadaslintang, kec. Sukoharjo, kec. Kalikajar dan kec. Sapuran. b) Kegiatan dukungan manajemen dan teknis lainnya terealisasi sebesar Rp ,00 c) Kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan terealisasi sebesar Rp ,00 yang digunakan untuk pengadaan alat mesin pasca panen sebanyak 8 unit, barang tersebut telah didistribusikan ke kelompok tani. 8. PENGELOLAAN KEUANGAN DESA Pengertian desa menurut Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan amanat peraturan perundang-undangan, desa diberi kewenangan untuk mengatur rumah tangganya sendiri termasuk pengelolaan keuangan desa. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban Bab VI Penjelasan atas Informasi-informasi non keuangan 307

308 Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 keuangan desa. Dalam pelaksanaannya pengelolaan keuangan desa berdasarkan asas : 1. Transparan, akuntabel, partisipatif, tertib, disiplin anggaran; 2. Dikelola dalam masa 1 (satu) tahun anggaran yakni mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. Struktur APBDesa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, terdiri dari : 1. Pendapatan Desa : a. Pendapatan Asli Desa; b. Transfer; dan c. Pendapatan Lain-lain. 2. Belanja Desa : a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa; b. Pelaksanaan Pembangunan Desa; c. Pembinaan Kemasyarakatan Desa; d. Pemberdayaan Masyarakat Desa; dan e. Belanja Tak Terduga. 3. Pembiayaan Desa : a. Penerimaan Pembiayaan; b. Pengeluaran Pembiayaan. Kabupaten Wonosobo memiliki 236 desa yang tersebar di 15 kecamatan, telah menyusun Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa Tahun Anggaran 2017 sesuai ketentuan yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, disebutkan bahwa desa diwajibkan menyusun APBDesa sebagai dasar implementasi pengelolaan keuangan desa selama 1 tahun anggaran. Kemudian sebagai bentuk tanggungjawab pengelolaan keuangan desa setiap akhir tahun anggaran kepala desa menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa kepada Bupati/Walikota. Berkaitan dengan hal tersebut sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 pada Lampiran V. Hal-hal Khusus Lainnya butir 33 disebutkan : Dalam rangka memenuhi akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan desa, pemerintah kabupaten/kota wajib melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan keuangan desa pada pemerintah desa diwilayahnya sesuai maksud pasal 44 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Dalam kaitan itu, Pemerintah Desa harus menyusun Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa yang disampaikan kepada Bupati/Walikota dan disusun dengan mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun Selanjutnya Pemerintah Daerah menyusun laporan dimaksud dalam bentuk ikhtisar yang dilampirkan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Ikhtisar realisasi Pelaksanaan APBDesa selama 1 tahun anggaran 2017 dari 236 desa se kabupaten Wonosobo, secara ringkas dapat digambarkan dalam tabel berikut ini : Tabel VI. 5. Iktisar Laporan Pertanggungjawaban Realisasi pelaksanaan APBDes Tahun Anggaran 2017 Uraian Anggaran Ralisasi % Lebih/(Kurang) Bab VI Penjelasan atas Informasi-informasi non keuangan 308

309 Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 Pendapatan , ,00 100, ,00 Belanja , ,10 97,06 ( ,90) Surplus/(Defisit) ( ,00) , ,90 Pembiayaan , ,00 120, ,00 - Penerimaan , ,00 100, ,00 - Pengeluaran , ,00 86,48 ( ,00) SILPA , ,90 Rincian lebih lanjut atas Ikhtisar Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa tahun anggaran 2017 sebagaimana digambarkan dalam Tabel. VI.6 pada Lampiran VI.2. Kabupaten Wonosobo terdiri dari 236 desa yang tersebar di 15 wilayah kecamatan, sumber pendapatan desa salah satunya adalah dana transfer dari pemerintah kabupaten Wonosobo berdasarkan Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 29 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 3 Tahun 2017 tentang Penetapan Dana Transfer ke Desa adalah sebagai berikut : Transfer bantuan keuangan : a. Dana Desa Rp ,00 b. Alokasi Dana Desa Rp ,00 Tansfer bagi hasil : a. Bagi Hasil Pajak Daerah Rp ,00 b. Bagi Hasil Retribusi Daerah Rp ,00 Dana desa adalah dana yang bersumber dari APBN untuk desa yang disalurkan melalui APBD Kab. Wonosobo, penyaluran kedesa dilakukan 2 tahap, secara ringkas penyaluran dan realisasi penggunaan dana desa dapat digambarkan pada tabel berikut ini. Tabel VI. 7. Penyaluran dan Realisasi Penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran 2017 URAIAN REALISASI KET PENYALURAN TAHAP I ,00 TAHAP II ,00 Jumlah ,00 BELANJA Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan ,00 Bidang Pembangunan ,50 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan ,00 Bidang Pemberdayaan Masyarakat ,00 Bidang Tak Terduga ,00 Jumlah ,50 Pengeluaran Pembiayaan - Sisa Tahun ,50 Dana transfer ke desa tersebut diatas telah direalisasikan secara keseluruhan sesuai dengan besaran penetapan, secara lebih rinci penyaluran dan realisasi penggunaan dana desa sebagaimana dapat digambarkan dalam Tabel VI.8 lampiran VI.3. Disamping jenis transfer tersebut diatas pemerintah daerah juga merealisasikan transfer bantuan keuangan yang sifatnya insidentil dan tidak semua desa memperolehnya berupa : a. Bantuan keuangan untuk pembayaran kompensasi perangkat desa Rp ,00 b. Pendamping replika Pembangunan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) untuk 6 desa Bab VI Penjelasan atas Informasi-informasi non keuangan 309

310 Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 Igirmranak, Campursari,Tlogo, Mergosari, Mergolangu, Kumejing masing-masing Rp ,- Rp ,00 c. TMMD di 3 desa Binangun-Watumalang Deroduwur-Mojotengah, Pagerejo-Kertek Rp ,00 Keuangan desa sebagai sumber pendanaan desa harus dikelola dengan baik sehingga dapat meningkatkan kesejateraan masyarakat desa setempat. Berikut ini Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa Tahun Anggaran 2017 per desa sebagaimana digambarkan dalam Tabel VI.9 pada Lampiran VI.4. Kemudian kekayaan desa per 31 Desember 2017 dapat digambarkan dalam Tabel berikut ini. Tabel VI.10. Ikhtisar Rekapitulasi Kekayaan Milik Desa Sekabupaten Wonosobo URAIAN TA 2017 ASET ,00 Aset Lancar ,00 Aset Tidak Lancar ,00 KEAJIBAN DAN KEKAYAAN BERSIH ,00 Kewajiban ,00 Kekayaan bersih ,00 Pengelolaan aset desa pada saat masih merupakan langkah awal mengingat peraturan bupati tentang pengelolaan aset desa belum terbit, namun pencatatan telah dilakukan oleh masing-masing desa. Rincian lebih lanjut kekayaan milik desa dapat digambarkan dalam tabel VI.11 pada lampiran VI Kegiatan Yang Dianggarkan Kembali Pada Tahun Anggaran Pada tahun anggaran 2017 terdapat kegiatan yang belum dilaksanakan ataupun sudah selesai tetapi belum dibayar dan dianggarkan kembali pada tahun anggaran 2018 adalah sebagai berikut : a. Kecamatan Kepil Program : Pembangunan Infrastruktur Perdesaan, Kegiatan Pembangunan/ Rehabilitasi Infrastruktur Perdesaan, Rekening Belanja Modal Jalan Irigasi dan Jaringan, Pekerjaan Aspal Jalan Tegalgot-Kaliwuluh Kecamatan Kepil sebesar Rp ,00 Kegiatan ini dianggarkan kembali karena belum dibayar sedangkan pekerjaan telah selesai 100% dan telah diserahkan ke pemerintah kabupaten Wonosobo. b. Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Ekonomi, Kegiatan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo, Rekening Belanja Modal Gedung dan Bangunan, Pekerjaan Pembangunan Pasar Induk Wonosobo dianggarkan sebesar Rp ,00 Kegiatan ini pada tahun anggaran 2017 belum dilaksanakan. c. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, Kegiatan Pengadaan Buku Perpustakaan Sekolah/SD, Rekening Belanja Modal Aset Tetap Lainnya, Pekerjaan Pengadaan Buku Perpustakaan Sekolah/SD sebesar Rp ,00 Bab VI Penjelasan atas Informasi-informasi non keuangan 310

311 Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 sumber dana Bantuan Propinsi. Kegiatan ini belum dilaksanakan karena lelang gagal. 10. KOPSIM Kopsin adalah koperasi yang bergerak dalam bidang usaha simpan pinjam berbadan hukum No. 217/BH/KDK II-21/XI/1990 Alamat Jln. RSU No 6 Wonosobo, pada tahun 2007 mendapat pinjaman dana dari Kementrian Koperasi dan UMKM RI sebesar Rp ,00 sebagai penguatan modal koperasi. Dana pinjaman tersebut harus dikemalikan ke kementerian Koperasi dan UMKM dengan cara diangsur yang terdiri dari pokok dan bunga pinjaman. Guna menerima transfer pinjaman Kopsim membuka rekening tabungan di Bank Jateng atas nama Kopsim Wonosobo, disamping itu juga membuka rekening sebagai penampungan sementara atas pengembalian angsuran pokok nomor dan rekening bunga pinjaman nomor Atas kedua rekening tersebut Dinas Koperasi dan UMKM Wonosobo menarik dan menyetorkan ke Kas Negara/Kementerian Koperasi dan UMKM. Tetapi sampai tanggal 31 Desember 2017 masih terdapat sisa kas pada kedua rekening tersebut, sedangkan pengakuan dari pihak Kopsim sudah lunas. Sisa rekening penampungan tersebut dapat digambarkan dalam tabel berikut ini. Tabel VI.12 Daftar Saldo Rekening Penampungan KOPSIM SALDO NO URIAN NO REK PER PER Penampungan Pokok , ,00 2 Pempungan Jasa , ,00 Jumlah , ,00 Saldo kas tersebut atas nama Kopsim bukan atas nama pemerintah kabupaten Wonosobo. 11. Perkembangan Penarikan Sertifikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun Pasar Induk Wonosobo Berdasarkan data dari BPN bahwa pasar induk Wonosobo sebelum kebakaran berjumlah 363 kios bersertifikat HM. Perkembangan hasil penarikan sertifikat sampai per 16 Maret 2018 dapat digambarkan dalam tabel berikut ini. Tabel VI.13 Perkembangan Penarikan SHM Posisi kios Jumlah Tertarik Sisa Blok Barat (terbakar) Blok Timur (tdk terbakar) Proses BPN Berkas Lengkap Terkoreksi Jumlah Dari 342 sertifikat yang telah diserahkan ke pemda terdiri dari sertifikat asli 320 berkas, surat keterangan kehilangan dari kepolisian 22 berkas. Sisa yang belum tertarik sejumlah 21 sertifikat yang masih berada di lembaga keuangan 12 sertifikat dan masih berada di pedagang sejumlah 9 sertifikat. Bab VI Penjelasan atas Informasi-informasi non keuangan 311

312 Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 BAB VII PENUTUP Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2017 merupakan informasi yang memuat data berbagai elemen struktur kekayaan dan struktur finansial sebagai pencerminan hasil aktivitas pemerintah Kabupaten Wonosobo selama satu periode akuntansi, disusun dan disajikan untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan dalam melaksanakan kegiatan operasional Pemerintah Kabupaten Wonosobo, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektifitas dan efisiensi serta membantu menentukan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun Anggaran 2017 disajikan sesuai standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual yaitu berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Pemerintah Kabupaten Wonosobo selalu berupaya melakukan perbaikan di bidang pengelolaan keuangan daerah baik melalui sistem pengendalian intern yang semakin handal maupun kepatuhan tehadap peraturan perundang-undangan, disamping itu upaya penyelesaian atas rekomendasi temuan pemeriksaan baik pemeriksa eksternal maupun pemeriksa internal telah dilakukan. Hal ini bertujuan agar pengelolaan keuangan daerah dapat menjadi lebih akuntabel dan transparan sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Wonosobo dengan tetap berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, harapan kami atas perbaikan pengelolaan keuangan daerah ini juga dapat meningkatkan opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Demikian penjelasan secara singkat Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. BUPATI WONOSOBO ttd EKO PURNOMO Bab VII Penutup 312

313 Lampiran II.2 Tabel II.4 Peranan Masing-masing Sektor PDRB Seri 2010 Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Wonosobo Tahun (Dalam Jutaan Rupiah) A B NO KATEGORI Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian TAHUN , , , , , , , , , ,01 C Industri Pengolahan , , , , ,60 D Pengadaan Listrik dan Gas 4.192, , , , ,93 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang , , , , ,91 F Konstruksi , , , , ,23 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor , , , , ,97 H I Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum , , , , , , , , , ,00 J Informasi dan Komunikasi , , , , ,85 K Jasa Keuangan dan Asuransi , , , , ,05 L Real Estate , , , , ,45 M,N Jasa Perusahaan , , , , ,25 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib , , , , ,56 P Jasa Pendidikan , , , , ,91 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial , , , , ,41 R,S,T,U Jasa Lainnya , , , , ,97 PDRB , , , , ,39 Penduduk Tengah Tahun PDRB Per Kapita (dalam rupiah) Sumber : BPS Kabupaten Wonosobo, 2017

314 Lampiran IV.1 Tabel IV.3 Masa Manfaat Aset Tetap Masa Manfaat Kodifikasi Uraian (Tahun) 1 3 ASET TETAP Peralatan dan Mesin Alat-Alat Besar Darat Alat-Alat Besar Apung Alat-alat Bantu Alat Angkutan Darat Bermotor Alat Angkutan Berat Tak Bermotor Alat Angkut Apung Bermotor Alat Angkut Apung Tak Bermotor Alat Angkut Bermotor Udara Alat Bengkel Bermesin Alat Bengkel Tak Bermesin Alat Ukur Alat Pengolahan Pertanian Alat Pemeliharaan Tanaman/Alat Penyimpan Pertanian Alat Kantor Alat Rumah Tangga Peralatan Komputer Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat Alat Studio Alat Komunikasi Peralatan Pemancar Alat Kedokteran Alat Kesehatan Unit-Unit Laboratorium Alat Peraga/Praktek Sekolah Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir Alat Laboratorium Fisika Nuklir / Elektronika Alat Proteksi Radiasi / Proteksi Lingkungan Radiation Aplication and Non Destructive Testing Laboratory (BATAM) Alat Laboratorium Lingkungan Hidup Peralatan Laboratorium Hidrodinamika Senjata Api Persenjataan Non Senjata Api Alat Keamanan dan Perlindungan Gedung dan Bangunan Bangunan Gedung Tempat Kerja Bangunan Gedung Tempat Tinggal Bangunan Menara Bangunan Bersejarah Tugu Peringatan Candi Monumen/Bangunan Bersejarah Tugu Peringatan Lain Tugu Titik Kontrol/Pasti Rambu-Rambu 50

315 Lampiran IV.1 Masa Manfaat Kodifikasi Uraian (Tahun) Rambu-Rambu Lalu Lintas Udara Jalan, Irigasi, dan Jaringan Jalan Jembatan Bangunan Air Irigasi Bangunan Air Pasang Surut Bangunan Air Rawa Bangunan Pengaman Sungai dan Penanggulangan Bencana Alam Bangunan Pengembangan Sumber Air dan Air Tanah Bangunan Air Bersih/Baku Bangunan Air Kotor Bangunan Air Instalasi Air Minum/Air Bersih Instalasi Air Kotor Instalasi Pengolahan Sampah Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Instalasi Pembangkit Listrik Instalasi Gardu Listrik Instalasi Pertahanan Instalasi Gas Instalasi Pengaman Jaringan Air Minum Jaringan Listrik Jaringan Telepon Jaringan Gas 30

316 Lampiran IV.2 Alat Besar : URAIAN Tabel IV.4 Masa Manfaat Aset Tetap JENIS Prosentase Renovasi/Restorasi/Overhaul dari Nilai Perolehan (Diluar Penyusutan) Penambahan Masa Manfaat (Tahun) Alat Besar Darat Overhaul >0% s.d. 30% 1 >30% s.d 45% 3 >45% 5 Alat Besar Apung Overhaul >0% s.d. 30% 1 >30% s.d 45% 2 >45% 4 Alat Bantu Overhaul >0% s.d. 30% 1 >30% s.d 45% 2 >45% 4 Alat Angkutan : Alat Angkutan Darat Bermotor Overhaul >0% s.d. 25% 1 >25% s.d 50% 2 >50% s.d 75% 3 >75% s.d.100% 4 Alat Angkutan Darat Tak Bermotor Overhaul >0% s.d. 25% 0 >25% s.d 50% 1 >50% s.d 75% 1 >75% s.d.100% 1 Alat Angkutan Apung Bermotor Overhaul >0% s.d. 25% 2 >25% s.d 50% 3 >50% s.d 75% 4 >75% s.d.100% 6 Alat Angkutan Apung Tak Bermotor Renovasi >0% s.d. 25% 1 >25% s.d 50% 1 >50% s.d 75% 1 >75% s.d.100% 2 Alat Angkutan Bermotor Udara Overhaul >0% s.d. 25% 3 >25% s.d 50% 6 >50% s.d 75% 9 >75% s.d.100% 12 Alat Bengkel & Alat Ukur : Alat Bengkel Bermesin Overhaul >0% s.d. 25% 1 >25% s.d 50% 2 >50% s.d 75% 3 >75% s.d.100% 4 Alat Bengkel Tak ber Mesin Renovasi >0% s.d. 25% 0 >25% s.d 50% 0 >50% s.d 75% 1 >75% s.d.100% 1 Alat Ukur Overhaul >0% s.d. 25% 1 >25% s.d 50% 2 >50% s.d 75% 2 >75% s.d.100% 3

317 Lampiran IV.2 URAIAN JENIS Prosentase Renovasi/Restorasi/Overhaul dari Nilai Perolehan (Diluar Penyusutan) Penambahan Masa Manfaat (Tahun) Alat Pertanian : Alat Pengolahan Overhaul >0% s.d. 20% 1 >21% s.d 40% 2 >51% s.d 75% 5 Alat Pemeliharaan Tanaman/Alat Penyimpan Overhaul >0% s.d. 20% 1 >21% s.d 40% 2 >51% s.d 75% 5 Alat Kantor dan Rumah Tangga : Alat Kantor Overhaul >25% s.d 50% 1 >50% s.d 75% 2 >75% s.d.100% 3 Alat Rumah Tangga Overhaul >0% s.d. 25% 0 >25% s.d 50% 1 >50% s.d 75% 2 >75% s.d.100% 3 Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar : Alat Studio Overhaul >25% s.d 50% 1 >50% s.d 75% 2 >75% s.d.100% 3 Alat Komunikasi Overhaul >0% s.d. 25% 1 >25% s.d 50% 1 >50% s.d 75% 2 >75% s.d.100% 3 Peralatan Pemancar Overhaul >0% s.d. 25% 2 >25% s.d 50% 3 >50% s.d 75% 4 >75% s.d.100% 5 Peralatan Komunikasi Navigasi Overhaul >0% s.d. 25% 2 >25% s.d 50% 5 >50% s.d 75% 7 >75% s.d.100% 9 Alat Kedokteran dan Kesehatan : Alat Kedokteran Overhaul >0% s.d. 25% 0 >25% s.d 50% 1 >50% s.d 75% 2 >75% s.d.100% 3 Alat Kesehatan Umum Overhaul >0% s.d. 25% 0 >25% s.d 50% 1 >50% s.d 75% 2 >75% s.d.100% 3 Alat laboratorium : Unit Alat laboratorium Overhaul >0% s.d. 25% 2 >25% s.d 50% 3 >50% s.d 75% 4 >75% s.d.100% 4

318 Lampiran IV.2 URAIAN JENIS Prosentase Renovasi/Restorasi/Overhaul dari Nilai Perolehan (Diluar Penyusutan) Penambahan Masa Manfaat (Tahun) Unit Alat laboratorium Kimia Nuklir Overhaul >0% s.d. 25% 3 >25% s.d 50% 5 >50% s.d 75% 7 >75% s.d.100% 8 Alat Laboratorium Fisika Overhaul >0% s.d. 25% 3 >25% s.d 50% 5 >50% s.d 75% 7 >75% s.d.100% 8 Alat Proteksi radiasi / Proteksi Lingkungan Overhaul >0% s.d. 25% 2 >25% s.d 50% 4 >50% s.d 75% 5 >75% s.d.100% 5 Radiation Application & Non Destructive Testing laboratory Overhaul >0% s.d. 25% 2 >25% s.d 50% 4 >50% s.d 75% 5 >75% s.d.100% 5 Alat laboratorium Lingkungan Hidup Overhaul >0% s.d. 25% 1 >25% s.d 50% 2 >50% s.d 75% 3 >75% s.d.100% 4 Peralatan Laboratorium Hidrodinamica Overhaul >0% s.d. 25% 3 >25% s.d 50% 5 >50% s.d 75% 7 >75% s.d.100% 8 Alat laboratorium Standarisasi Kalibrasi & Instrumentasi Overhaul >0% s.d. 25% 2 >25% s.d 50% 4 >50% s.d 75% 5 >75% s.d.100% 5 Alat Persenjataan : Senjata Api Overhaul >0% s.d. 25% 1 >25% s.d 50% 2 >50% s.d 75% 3 >75% s.d.100% 4 Persenjataan Non Senjata Api Renovasi >0% s.d. 25% 0 >25% s.d 50% 0 >50% s.d 75% 1 >75% s.d.100% 1 Senjata Sinar Overhaul >0% s.d. 25% 0 >25% s.d 50% 0 >50% s.d 75% 0 >75% s.d.100% 2 Alat Khusus Kepolisian Overhaul >0% s.d. 25% 1 >25% s.d 50% 1 >50% s.d 75% 2 >75% s.d.100% 2

319 Lampiran IV.2 Komputer : URAIAN JENIS Prosentase Renovasi/Restorasi/Overhaul dari Nilai Perolehan (Diluar Penyusutan) Penambahan Masa Manfaat (Tahun) Komputer Unit Overhaul >0% s.d. 25% 1 >25% s.d 50% 1 >50% s.d 75% 2 >75% s.d.100% 2 Peralatan Komputer Overhaul >0% s.d. 25% 1 >25% s.d 50% 1 >50% s.d 75% 2 >75% s.d.100% 2 Alat Eksplorasi : Alat Eksplorasi Topografi Overhaul >0% s.d. 25% 1 >25% s.d 50% 2 >50% s.d 75% 2 >75% s.d.100% 3 Alat Eksplorasi Geofisika Overhaul >0% s.d. 25% 2 >25% s.d 50% 4 >50% s.d 75% 5 >75% s.d.100% 5 Alat Pengeboran : Alat Pengeboran Mesin Overhaul >0% s.d. 25% 2 >25% s.d 50% 4 >50% s.d 75% 6 >75% s.d.100% 7 Alat Pengeboran Non Mesin Renovasi >0% s.d. 25% 0 >25% s.d 50% 1 >50% s.d 75% 1 >75% s.d.100% 2 Alat Produksi Pengolahan dan Pemurnian : Sumur Renovasi >0% s.d. 25% 0 >25% s.d 50% 1 >50% s.d 75% 1 >75% s.d.100% 2 Produksi Renovasi >0% s.d. 25% 0 >25% s.d 50% 1 >50% s.d 75% 1 >75% s.d.100% 2 Pengolahan dan Pemurnian Overhaul >0% s.d. 25% 3 >25% s.d 50% 5 >50% s.d 75% 7 >75% s.d.100% 8 Alat Bantu Explorasi : Alat Bantu Explorasi Overhaul >0% s.d. 25% 2 >25% s.d 50% 4 >50% s.d 75% 6 >75% s.d.100% 7 Alat Bantu Produksi Overhaul >0% s.d. 25% 2 >25% s.d 50% 4

320 Lampiran IV.2 Alat keselamatan Kerja : URAIAN JENIS Prosentase Renovasi/Restorasi/Overhaul dari Nilai Perolehan (Diluar Penyusutan) Penambahan Masa Manfaat (Tahun) >50% s.d 75% 6 >75% s.d.100% 7 Alat Deteksi Overhaul >0% s.d. 25% 1 >25% s.d 50% 2 >50% s.d 75% 2 >75% s.d.100% 3 Alat Pelindung Renovasi >0% s.d. 25% 0 >25% s.d 50% 0 >50% s.d 75% 1 >75% s.d.100% 2 Alat Sar Renovasi >0% s.d. 25% 0 >25% s.d 50% 1 >50% s.d 75% 1 >75% s.d.100% 2 Alat Kerja Penerbang Overhaul >0% s.d. 25% 2 >25% s.d 50% 3 >50% s.d 75% 4 >75% s.d.100% 6 Alat Peraga : Alat Peraga Pelatihan dan Percontohan Overhaul >0% s.d. 25% 2 >25% s.d 50% 4 >50% s.d 75% 5 >75% s.d.100% 5 Peralatan Proses / Produksi : Unit Peralatan Proses / Produksi Overhaul >0% s.d. 25% 2 >25% s.d 50% 3 >50% s.d 75% 4 >75% s.d.100% 4 Rambu-rambu : Rambu-rambu Lalu lintas Darat Overhaul >0% s.d. 25% 1 >25% s.d 50% 2 >50% s.d 75% 3 >75% s.d.100% 4 Rambu-rambu Lalu lintas Udara Overhaul >0% s.d. 25% 1 >25% s.d 50% 2 >50% s.d 75% 2 >75% s.d.100% 4 Rambu-rambu Lalu lintas Laut Overhaul >0% s.d. 25% 1 >25% s.d 50% 1 >50% s.d 75% 2 >75% s.d.100% 2 Peralatan Olah Raga : Peralatan Olah Raga Renovasi >0% s.d. 25% 1 >25% s.d 50% 1 >50% s.d 75% 2 >75% s.d.100% 2

321 Lampiran IV.2 URAIAN JENIS Prosentase Renovasi/Restorasi/Overhaul dari Nilai Perolehan (Diluar Penyusutan) Penambahan Masa Manfaat (Tahun) Bangunan Gedung : Bangunan Gedung Tempat Kerja Renovasi >0% s.d. 25% 5 >25% s.d 50% 10 >50% s.d 75% 15 >75% s.d.100% 50 Bangunan Gedung Tempat Tinggal Renovasi >0% s.d. 30% 5 >30% s.d 45% 10 >45% s.d 65% 15 Monumen : Candi/ Tugu Peringatan / Prasasti Renovasi >0% s.d. 30% 5 >30% s.d 45% 10 >45% s.d 65% 15 Bangunan Menara : Bangunan Menara Perambuan Renovasi >0% s.d. 30% 5 >30% s.d 45% 10 >45% s.d 65% 15 Tugu Titik Kontrol / Prasasti : Tugu / Tanda batas Renovasi >0% s.d. 30% 5 >30% s.d 45% 10 >45% s.d 65% 15 Jalan dan Jembatan : Jalan Renovasi >0% s.d. 30% 2 >30% s.d 60% 5 >60% s.d 100% 10 Jembatan Renovasi >0% s.d. 30% 5 >30% s.d 45% 10 >45% s.d 65% 15 Bangunan Air : Bangunan Air Irigasi Renovasi >0% s.d. 5% 2 >5% s.d 10% 5 >10% s.d 20% 10 Bangunan Pengairan Pasang Surut Renovasi >0% s.d. 5% 2 >5% s.d 10% 5 >10% s.d 20% 10 Bangunan Pengembangan Rawa dan Polder Renovasi >0% s.d. 5% 1 >5% s.d 10% 3 >10% s.d 20% 5 Bangunan Pengaman Sungai/Pantai & Penanggulangan Bencana alam Renovasi >0% s.d. 5% 1 >5% s.d 10% 2 >10% s.d 20% 3 Bangunan Pengembangan Sumber air dan Tanah Renovasi >0% s.d. 5% 1 >5% s.d 10% 2 >10% s.d 20% 3

322 Lampiran IV.2 URAIAN JENIS Prosentase Renovasi/Restorasi/Overhaul dari Nilai Perolehan (Diluar Penyusutan) Penambahan Masa Manfaat (Tahun) Bangunan Air Bersih/Air Baku Renovasi >0% s.d. 30% 5 >30% s.d 45% 10 >45% s.d 65% 15 Bangunan Air Kotor Renovasi >0% s.d. 30% 5 >30% s.d 45% 10 >45% s.d 65% 15 Instalasi : Instalasi Air Bersih/Air baku Renovasi >0% s.d. 30% 2 >30% s.d 45% 7 >45% s.d 65% 10 Instalasi Air Kotor Renovasi >0% s.d. 30% 2 >30% s.d 45% 7 >45% s.d 65% 10 Instalasi Pengelolahan Sampah Renovasi >0% s.d. 30% 1 >30% s.d 45% 3 >45% s.d 65% 5 Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan Renovasi >0% s.d. 30% 1 >30% s.d 45% 3 >45% s.d 65% 5 Instalasi Pembangkit Listrik Renovasi >0% s.d. 30% 5 >30% s.d 45% 10 >45% s.d 65% 15 Instalasi gardu Listrik Renovasi >0% s.d. 30% 5 >30% s.d 45% 10 >45% s.d 65% 15 Instalasi Pertahanan Renovasi >0% s.d. 30% 1 >30% s.d 45% 3 >45% s.d 65% 5 Instalasi gas Renovasi >0% s.d. 30% 5 >30% s.d 45% 10 >45% s.d 65% 15 Instalasi Pengaman Renovasi >0% s.d. 30% 1 >30% s.d 45% 1 >45% s.d 65% 3 Instalasi Lain Renovasi >0% s.d. 30% 1 >30% s.d 45% 1 >45% s.d 65% 3 Jaringan : Jaringan air Minum Overhaul >0% s.d. 30% 2 >30% s.d 45% 7 >45% s.d 65% 10 Jaringan Listrik Overhaul >0% s.d. 30% 5 >30% s.d 45% 10

323 Lampiran IV.2 URAIAN JENIS Prosentase Renovasi/Restorasi/Overhaul dari Nilai Perolehan (Diluar Penyusutan) Penambahan Masa Manfaat (Tahun) >45% s.d 65% 15 Jaringan Telepon Overhaul >0% s.d. 30% 2 >30% s.d 45% 5 >45% s.d 65% 10 Jaringan Gas Overhaul >0% s.d. 30% 2 >30% s.d 45% 7 >45% s.d 65% 10 Alat Musik Modern/Band Overhaul >0% s.d. 25% 1 >25% s.d 50% 1 >50% s.d 75% 2 >75% s.d 100% 2 ASET TETAP DALAM RENOVASI : Peralatan dan Mesin dalam renovasi Overhaul >0% s.d. 100% 2 Gedung dan bangunan dalam Renovasi Renovasi >0% s.d. 30% 5 >30% s.d 45% 10 >45% s.d 65% 15 Jaringan Irigasi dan Jaringan dalam Renovasi Renovasi /Overhaul >0% s.d. 100% 5

324 Lampiran V.3 Tabel V.166 Reklasifikasi Antar Akun - Konstruksi Dalam Pengerjaan - Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2017 NO Ketrangan SKPD Nilai (Rp) 1 KDP - Pembayaran Pekerjaan Penyusunan DED Ruas Jalan Wonokerto - Sempol kepada CV. Wahana Karya Putratama DPUPR ,09 2 KDP - Pembayaran Pekerjaan Penyusunan DED Ruas Jalan Kagungan - Gadingrejo dan Ruas Jalan Gadingrejo - Bener kepada CV. Tiga Dimensi Wonosobo DPUPR ,52 3 KDP - Pembayaran Pekerjaan Penyusunan DED Ruas Jalan Kejiwan - Kuripan kepada CV. Casa Reka Matra Wonosobo DPUPR ,93 4 KDP - Pembayaran Pekerjaan Penyusunan DED Ruas Jalan Lingkar Pasar Kertek ( Seputar Kp. Sidodadi ) dan Rake Pikatan kepada cv. wahana karya putratama wonosobo DPUPR ,62 5 KDP - Pembayaran Penyusunan DED Ruas Jalan Binangun - Wonosroyo kepada CV. Wahana Karya Putratama Wonosobo DPUPR ,15 6 KDP - Pembayaran Pekerjaan Bayar Pekerjaan Penyusunan DED Ruas Jalan Lancar - Kaligowong Kepada Cv. Yudha perkasa consultant Temanggung DPUPR ,51 7 KDP - Pembayaran Pekerjaan Penyusunan DED Ruas Jalan Pucungkerep - Kaliguwo Kepada Cv. Tria citraguna disain Semarang DPUPR ,46 8 KDP - Pembayaran Penyusunan DED Ruas Jalan Sempol Wonosroyo kepada CV. Adya Pola Consultant DPUPR ,42 9 KDP - Pembayaran Pekerjaan Penyusunan DED Ruas Jalan Keseneng - Candiyasan Kepada Cv. Casa Reka Matra Wonosobo DPUPR ,71 10 KDP - Pembayaran Penyusunan DED Ruas Jalan Rake kayuwangi dan Ruas Jalan klesman - Kayugiyang DPUPR ,72 11 KDP - Pembayaran Pekerjaan Penyusunan DED Ruas Jalan Rake Garung ( Garung - Kejajar ) Kepada Cv. Tiga dimensi Wonosobo DPUPR ,04 12 KDP - Pembayaran Pekerjaan Penyusunan DED Ruas Jalan Depok - Margolangu Kepada Cv. Tiga dimensi Wonosobo DPUPR ,94 13 KDP - Pembayaran Pekerjaan Penyusunan DED Ruas Ngalian - Kalidadap Kepada Cv. Casa reka matra Wonosobo DPUPR ,58 14 KDP - Pembayaran Pekerjaan Penyusunan DED Rehab Rekon Bencana Alam Kepada Cv. Utama Karya Demak DPUPR ,99 15 KDP - Pembayaran PekerjaanPenyusunan DED Ruas Jalan Rake Sanjaya dan Ruas Jalan Sapuran - Ngadikerso kepada CV. Mulya Syandana Konsultan Wonosobo DPUPR ,68 16 KDP - Pembayaran Pekerjaan Penyusunan DED Ruas Jalan Binangun - Sumberwulan kepada CV. Media Cipta Arsitama Wonosobo DPUPR ,68 17 KDP - Pembayaran Penyusunan DED Ruas Jalan Leksono - Kuripan kepada CV. Media Cipta Arsitama Wonosobo DPUPR ,96 18 KDP - Pembayaran Pekerjaan Penyusunan DED Jembatan Sibuntung ( Ruas Jalan Kalibeber - Depok ) kepada CV. Mulya Syandana Konsultan Wonosobo DPUPR ,11 19 KDP - Pembayaran Pekerjaan Penyusunan DED Jembatan Sikrinjing ( Ruas Jalan Jangkrikan - Kalikarung ) kepada CV Utama Karya Demak DPUPR ,55 20 KDP - Pembayaran Penyusunan DED Jembatan Serayu - Sitiharjo DPUPR ,70 21 KDP - Penyusunan DED Pembangunan Jembatan Keseneng (Ruas jalan Keseneng - Candiyasan) DPUPR ,11

325 Lampiran V.3 NO Ketrangan SKPD Nilai (Rp) 22 KDP - Pembayaran Penyusunan DED Pembangunan Jembatan Serayu - Jengkol kepada CV. Media Cipta Arsitama Wonosobo DPUPR ,53 23 KDP - Pembayaran Pekerjaan Penyusunan DED Rehabilitasi Jaringan Irigasi Panongan Cs kepada Cv. Hasta Daya Mangunggal Wonosobo DPUPR ,67 24 KDP - Pembayaran Pekerjaan Penyusunan DED Rehabilitasi Jaringan Irigasi Blembengan Cs kepada CV. Hasta Daya Manunggal Wonosobo DPUPR ,88 25 KDP - Pembayaran Pekerjaan Perencanaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sigandu Cs Kepada Cv. Wahana karya putratama Wonosobo DPUPR ,56 26 KDP - Pembayaran Perencanaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Watulawang epada CV. Hasta Daya Manunggal wonosobo DPUPR ,93 27 KDP - Pembayaran Perencanaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Mrica CS keada CV. Media Cipta Arsitama DPUPR ,64 28 KDP - Pembayaran Pekerjaan Penyusunan DED Bendung Kedung Nongko Kepada Cv. Patoya indah Samarinda DPUPR ,54 29 KDP - Pembayaran Penyusunan DED Bendung Jimat kepada CV. Patoya Indah Samarinda DPUPR ,27 30 KDP - Pembayaran Pekerjaan Penyusunan DED Rehabilitasi Jaringan Irigasi Jlegong Cs Kepada Cv. Media cipta arsitama Wonosobo DPUPR ,61 31 KDP - Pembayaran Perencanaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sarangan Cs DPUPR ,88 32 KDP - Pembayaran Pekerjaan Penyusunan Perencanaan Jalan Bambang Sugeng Kepada Cv. Yudha perkasa consultant Temanggung DPUPR ,60 33 KDP - Pembayaran Penyusunan Perencanaan Pedestrian Jalan S. Parman kepada CV. Chandra karya Wonosobo DPUPR ,77 34 KDP - Pembayaran Pekerjaan Penyusunan Perencanaan Jalan Bhayangkara Kepada Cv. Casa reka matra Wonosobo DPUPR ,92 Jumlah ,28

326 Lampiran V.1 Tabel V.100 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik TA 2017 dan 2016 Tahun Anggaran 2017 No. Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi Tahun Anggaran 2016 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) Realisasi (% ) 1 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 2 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai Kebangkitan Bangsa , , ,00 58, , , ,00 58,18 3 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai HANURA , , ,00 58,10 4 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai Persatuan Pembangunan , ,00-100,00 5 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai NASDEM , , ,00 58,11 6 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai GOLKAR , , ,00 58,13 7 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai Demokrat , , ,00 58,09 8 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai GERINDRA , , ,00 58,12 9 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai Amanat Nasional , , ,00 58,10 10 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik PKS , , ,00 58,00 JUMLAH , , ,00 72,96

327 Lampiran V.2 RINCIAN ANGGARAN/REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA TA 2017 PER SKPD PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PENDAPATAN PAJAK DAERAH Pajak Hotel Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) , , , , , , , ,00 Hotel , ,00 Pajak Restoran BPPKAD , , , ,00 Restoran , ,00 Pajak HIburan BPPKAD , , , ,00 Pajak Hiburan , ,00 Pajak Reklame BPPKAD , , , ,00 Reklame , ,00 Pajak Penerangan Jalan Pajak Penerangan Jalan PLN BPPKAD , , , , , ,00 BPPKAD , ,00 Pajak Penerangan Jalan Non PLN , ,00 BPPKAD , ,00 Pajak Pengambilan Bahan Galian , ,00 Mineral Bukan Logam dan Lainnya , ,00 BPPKAD , ,00 Pajak Parkir , ,00 Pajak Parkir , ,00 Pajak Air Bawah Tanah Pajak Air Bawah Tanah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Ketrangan/SKPD PBB Sektor Perdesaan Perkotaan Pajak Bea Perolehan Hak atas Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan PENDAPATAN RETRIBUSI DAERAH Retribusi Jasa Umum Retribusi Pelayanan Kesehatan BPPKAD , , , , , ,00 BPPKAD , , , , , ,00 BPPKAD , , , , , ,00 BPPKAD , , , , , , , ,00 Dinkes , ,00 Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan , ,00 DLH , ,00 Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum Retribusi Pelayanan Pasar , ,00 Disperkimhub , , , ,00 Disdagkopukm , ,00 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor , ,00 Disperkimhub , ,00 Retribusi Pelayanan Pendidikan , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Retribusi Jasa Usaha , ,00 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah , ,00 BPPKAD , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disnakerintrans , ,00

328 Lampiran V.2 Retribusi Terminal Retribusi Tempat Khusus Parkir Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wringinanom , , , ,00 Disperkimhub , , , ,00 Disparbud - - Disdagkopukm , ,00 Retribusi Rumah Potong Hewan , ,00 Dispangpertan , ,00 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga , ,00 Disparbud , ,00 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah Retribusi MCK Retribusi Perizinan Tertentu Retribusi Izin Mendirikan Bangunan , ,00 Dispangpertan , , , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , , , , , ,00 DPMPTSP , ,00 Retribusi Izin Gangguan/Keramaian , ,00 DPMPTSP , ,00 Retribusi Trayek , ,00 Disperkimhub , ,00 PENDAPATAN HASIL PENGELOLAAN , ,00 Bagian Laba atas Penyertaan Modal , ,00 Perusahaan Daerah Air Minum , ,00 BPPKAD , ,00 PD. BPR Bank Wonosobo , ,00 BPPKAD , ,00 PD BPR BKK Wonosobo , ,00 BPPKAD , ,00 PD Bhakti Husada , ,00 BPPKAD , ,00 PT Bank Jateng , ,00 BPPKAD , ,00 PD BKK Kertek , ,00 BPPKAD , ,00 Bagian Laba atas Penyertaan Modal , ,00 PT Tambi , ,00 BPPKAD , ,00 PT Bimolukar (Apotik Cahaya) , ,00

329 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) BPPKAD , ,00 LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH , ,00 Hasil Penjualan Aset Daerah yang , ,00 Pelepasan Hak Atas Tanah ,00 - BPPKAD ,00 - Penjualan Peralatan/Perlengkapan Kantor Tidak Terpakai , ,00 BPPKAD , ,00 Penjualan Kendaraan Dinas Roda Dua ,00 - BPPKAD ,00 - Penjualan Drum Bekas , ,00 DPUPR , ,00 Penjualan Bahan-bahan Bekas Bangunan Inseminasi Buatan Penerimaan Jasa Giro Jasa Giro Kas Daerah Jasa Giro Pemegang Kas Penerimaan Bunga Deposito Rekening Deposito Pada Bank Jateng Rekening Deposito Pada BRI , ,00 BPPKAD , , ,00 - Dispangpertan , , , , ,00 BPPKAD , , , ,00 BPPKAD , , , , , ,00 BPPKAD , , , ,00 BPPKAD , ,00 Rekening Deposito Pada BNI , ,00 BPPKAD , ,00 Rekening Deposito Pada Bank Mandiri Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Kerugian Uang Kerugian Barang Pendapatan Denda Keterlambatan Bidang Pendidikan Bidang Kesehatan Bidang Penataan Ruang Bidang Pekerjaan Umum - - BPPKAD , , , ,00 BPPKAD , , , ,00 BPPKAD , , , ,00 Disdikpora , ,00 Dinkes , ,00 DLH ,00 DPUPR ,00 Pendapatan Denda Pajak ,00 Pendapatan Denda Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan ,00 BPPKAD ,00 Pendapatan Denda Retribusi , ,00 Pendapatan Denda Retribusi Jasa Umum , ,00 Disdukcapil , ,00 Pendapatan Dari Pengembalian , ,00 Pendapatan dari Pengembalian Belanja , ,00 BPPKAD ,00 - Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Hasil dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah Sewa Pendapatan BLUD Pendapatan Jasa Layanan Umum BLUD Pendapatan BLUD Puskesmas DPUPR , , , , , ,00 BPPKAD ,00 Dinkes , , , , , ,00 RSUD Setjonegoro (BLUD) , , , ,00 Puskesmas Kec. Garung , ,00 Puskesmas Kec. Kalibawang , ,00 Puskesmas Kec. Kalikajar , ,00 Puskesmas Kec. Kaliwiro , ,00 Puskesmas Kec. Kejajar , ,00

330 Lampiran V.2 Hasil dari pengelolaan dana bergulir Ketrangan/SKPD Hasil dari pengelolaan dana bergulir Pendapatan Lain-lain Sumbangan Pihak Ketiga Pendapatan Lain-lain PAD yang Sah Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Puskesmas Kec. Kepil , ,00 Puskesmas Kec. Kertek , ,00 Puskesmas Kec. Leksono , ,00 Puskesmas Kec. Mojotengah , ,00 Puskesmas Kec. Sapuran , ,00 Puskesmas Kec. Selomerto , ,00 Puskesmas Kec. Sukoharjo , ,00 Puskesmas Kec. Wadaslintang , ,00 Puskesmas Kec. Watumalang , ,00 Puskesmas Kec. Wonosobo , , , , , ,00 Disdagkopukm , , , , , ,00 BPPKAD , ,00 PENDAPATAN TRANSFER , ,00 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT , ,00 DANA BAGI HASIL PAJAK , ,00 Bagi Hasil Pajak , ,00 Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan (PPH) Pasal 25 dan Pasa;l , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA , ,00 Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam , ,00 Bagi Hasil Dari Provisi Sumber Daya Hutan , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Bagi Hasil Dari Pungutan Hasil Perikanan , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Bagi Hasil Dari Pertambangan Minyak Bumi , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Bagi Hasil Dari Pertambangan Gas Bumi , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Bagi Hasil Dari Pertambangan Panas Bumi , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Bagi Hasil SDA Pertambangan , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 DANA ALOKASI UMUM , ,00 Dana Alokasi Umum , ,00 Dana Alokasi Umum , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 DANA ALOKASI KHUSUS , ,00 Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik , ,00 DAK Bidang Pendidikan , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 DAK Bidang Kesehatan dan KB , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 DAK Bidang Perumahan, Air Minum dan Sanitasi , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 DAK Bidang Kedaulatan Pangan DAK Bidang Kelautan dan Perikanan DAK Bidang Prasarana Pemerintah Daerah DAK Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan DAK Bidang Transportasi DAK IPD DAK Bidang Sarana Prasarana Perdagangan , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 DAK Bidang Pertanian , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 DAK Bidang Jalan , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 DAK Bidang Irigasi , ,00

331 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) BPPKAD (PPKD) , ,00 DAK Tambahan , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik , ,00 DAK Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 DAK Tunjangan Profesi Guru , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 DAK Tambahan Penghasilan Guru , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 DAK Bantuan Operasional Kesehatan , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 DAK Akreditasi Puskesmas , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 DAK Jaminan Persalinan , ,00 BPPKAD (PPKD) , , , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 DAK Tunjangan Khusus Guru , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 DAK Pelayanan Administrasi Kependudukan , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT , ,00 DANA OTONOMI KHUSUS DANA PENYESUAIAN DANA INSENTIF DAERAH DAK Bantuan Operasional KB Dana Insentif Daerah dari APBN TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI PENDAPATAN BAGI HASIL PAJAK Dana Insentif Daerah dari APBN Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi , , , , , ,00 BPPKAD (PPKD) , , , ,00 Bagi Hasil Dari Pajak Kendaraan Bermotor , , , , , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Bagi Hasil Dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Bagi Hasil Dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Bagi Hasil Dari Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Bagi Hasil Pajak Rokok , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 PENDAPATAN BAGI HASIL LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH , ,00 PENDAPATAN HIBAH , ,00 Pendapatan Hibah Dari Pemerintah , ,00 Pendapatan Hibah Dari Pemerintah , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Pendapatan Hibah Dari Badan/Lembaga/Organisasi Swasta Dalam Negeri , ,00 PT. Tirta Investama ,00 - BPPKAD ,00 - Aqua Farm , ,00 BPPKAD , ,00 PT. Geodipa , ,00 BPPKAD , ,00 PENDAPATAN DANA DARURAT PENDAPATAN LAINNYA Bantuan Keuangan Dari Provinsi FEDEP TMMD Profil Daerah , , , , , ,00 BPPKAD (PPKD) , , , , , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Bantuan Sarana Prasarana , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Bantuan Pendidikan , ,00

332 Lampiran V.2 BELANJA BELANJA OPERASI Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) BPPKAD (PPKD) , , , ,00 BPPKAD (PPKD) , , , ,00 BPPKAD (PPKD) , , , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Bantuan Operasional Rintisan Desa Berdikari - - BPPKAD (PPKD) - - Bantuan Operasional Pendampingan KPMD - - BPPKAD (PPKD) - - Pengembangan Sistem Informasi Desa , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Dana Desa Yang Bersumber dari APBN , ,00 Dana Desa Yang Bersumber Dari APBN , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Pendapatan Dana BOS , ,00 Pendapatan Dana BOS Satuan Pendidikan Negeri , ,00 Disdikpora - - BELANJA PEGAWAI PUS TKPKD GAKY BELANJA TIDAK LANGSUNG Belanja Gaji dan Tunjangan Disdikpora (Bos) , , , ,00 Gaji Pokok PNS/Uang Representasi , , , , , , , , , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 DPRD , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 KDH dan Waka , ,00 SatpolPP , ,00

333 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Sekretariat DPRD , ,00 Tunjangan Keluarga , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 DPRD , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 KDH dan Waka , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Tunjangan Jabatan , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 DPRD , ,00 Inspektorat , ,00

334 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 KDH dan Waka , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Tunjangan Fungsional , ,00 BKD , ,00 BPBD - - BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil - - Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud - - DPUPR , ,00 DPMPTSP - - Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD - - Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol - - KDH dan Waka - - SatpolPP - - Sekretariat DPRD , ,00 Tunjangan Fungsional Umum , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00

335 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 KDH dan Waka - - SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Tunjangan Beras , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 DPRD , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 KDH dan Waka , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00

336 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 DPRD , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 KDH dan Waka , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Pembulatan Gaji , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00

337 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 KDH dan Waka ,00 960,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Iuran Asuransi Kesehatan , ,00 BPPKAD , ,00 Uang Paket DPRD , , , ,00 DPRD , ,00 Tunjangan Panitia Musyawarah , ,00 DPRD , ,00 Tunjangan Komisi , ,00 DPRD , ,00 Tunjangan Panitia Anggaran , ,00 DPRD , ,00 Tunjangan Badan Kehormatan , ,00 DPRD , ,00 Tunjangan Alat Kelengkapan Lainnya , ,00 DPRD , ,00 Tunjangan Perumahan , ,00 DPRD , ,00 Uang Duka Wafat/Tewas - - DPRD - - Uang Jasa Pengabdian ,00 - DPRD ,00 - Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Tunjangan Profesi guru , ,00 Disdikpora , ,00 Iuran Asuransi Kecelakaan Kerja dan Kematian , ,00 BPPKAD , ,00 Tunjangan Khusus Guru , ,00 Disdikpora , ,00 Tunjangan Transportasi , ,00 DPRD , ,00 Belanja Tambahan Penghasilan PNS , ,00 Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00

338 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Penerimaan lainnya Pimpinan dan anggota DPRD serta KDH/WKDH , ,00 Tunjangan Komunikasi Intensif Pimpinan dan Anggota DPRD , ,00 DPRD , ,00 Belanja Penunjang Operasional KDH/WKDH , ,00 KDH dan Waka , ,00 Tunjangan Reses , ,00 DPRD , ,00 Insentif Pemungutan Pajak Daerah , ,00 Biaya Pemungutan Pajak Daerah , ,00 BPPKAD , ,00 Insentif Pemungutan Retribusi Daerah BELANJA LANGSUNG Honorarium PNS Insentif Pemungutan Retribusi Daerah , , , ,00 BPPKAD ,00 - Bagian Humas Dan Umum ,00 - Dinas Arpusda ,00 - Dinkes , ,00 Disperkimhub ,00 - DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora ,00 - Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 Disnakerintrans ,00 - Kec. Garung ,00 - Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro ,00 - Kec. Kejajar ,00 - Kec. Kepil ,00 - Kec. Kertek ,00 - Kec. Leksono ,00 - Kec. Mojotengah ,00 - Kec. Sapuran ,00 - Kec. Selomerto ,00 - Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang ,00 - Kec. Wonosobo , , ,00 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan , , , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00

339 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Bagian Hukum , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak ,00 - Kel Mudal , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Honorarium Tim/ Pejabat Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00

340 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Honorarium Pengelola Uang dan Penatausahaan Keuangan , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Hukum , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00

341 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Honorarium Pengelola Inventaris Barang , ,00 Dinkes , ,00 Honorarium koordinator/ Operator , ,00 BKD , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Dinkes , ,00 Disdagkopukm ,00 - Inspektorat , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Honorarium Tim Angka Kredit , ,00 Dinkes , ,00 DPPKBPPA , ,00 Inspektorat , ,00 Honorarium PLT , ,00 BKD , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 Honorarium Petugas Piket , ,00 BPBD , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Kesbangpol , ,00

342 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Honorarium Sidang Tim Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Hukum , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Honorarium Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan ,00 - Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00

343 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Honorarium Kepanitiaan , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub ,00 - DLH - - Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00

344 Lampiran V.2 Honorarium Non PNS Uang Lembur Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Jaraksari , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Sekretariat DPRD , , , ,00 Honorarium Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber , ,00 Bappeda , ,00 DPUPR , ,00 Inspektorat , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Honorarium Pegawai Honorer/Tidak Tetap , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud - - DPUPR , ,00 Disdagkopukm , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Kel Kramatan , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Honorarium pengurus organisasi/kelembagaan , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Honorarium petugas piket , ,00 BPBD , ,00 Intensif Penjaga Bendung, Petugas PMK dan Petugas Lainya , ,00 BPBD , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 DPUPR , ,00 DinsosPMD - - Honorarium Petugas Laboratorium , ,00 Dinkes , , , ,00 Uang Lembur PNS , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00

345 Lampiran V.2 Belanja Pegawai Dana BOS Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD - - Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Uang Lembur Non PNS , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 DPUPR , ,00 Disdagkopukm , , , , , ,00 Disdikpora - - Disdikpora (Bos) , ,00 Uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat , ,00 Uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga , ,00 DPUPR - - Belanja Pegawai BLUD Belanja Pegawai Dana BOS Inspektorat , ,00 Uang untuk diberikan kepada Masyarakat , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , , , ,00 Belanja Pegawai BLUD Rumah Sakit , ,00 RSUD Setjonegoro (BLUD) , ,00 Belanja Pegawai BLUD Puskesmas , ,00 Puskesmas Kec. Garung , ,00 Puskesmas Kec. Kalibawang , ,00 Puskesmas Kec. Kalikajar , ,00 Puskesmas Kec. Kaliwiro , ,00 Puskesmas Kec. Kejajar , ,00 Puskesmas Kec. Kepil , ,00 Puskesmas Kec. Kertek , ,00 Puskesmas Kec. Leksono , ,00 Puskesmas Kec. Mojotengah , ,00 Puskesmas Kec. Sapuran , ,00 Puskesmas Kec. Selomerto , ,00 Puskesmas Kec. Sukoharjo , ,00 Puskesmas Kec. Wadaslintang , ,00

346 Lampiran V.2 BELANJA BARANG Belanja Bahan Pakai Habis Ketrangan/SKPD Belanja Alat Tulis Kantor Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Puskesmas Kec. Watumalang , ,00 Puskesmas Kec. Wonosobo , , , , , , , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Hukum , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00

347 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Dokumen/Administrasi Tender , ,00 Dinkes , ,00 Belanja Alat Listrik Dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering) , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kepil , ,00

348 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Kepala Daerah , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Wakil Kepala Daerah , ,00 Belanja Perangko, Materai Dan Benda Pos Lainnya , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Hukum , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejiwan , ,00

349 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Kepil , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Peralatan Kebersihan Dan Bahan Pembersih , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00

350 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Kepala Daerah , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Wakil Kepala Daerah , ,00 Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD ,00 - Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00

351 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Wonosobo Timur , ,00 Kepala Daerah , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Wakil Kepala Daerah , ,00 Belanja Pengisian Tabung Gas , ,00 BPPKAD , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Belanja Pengisian Tabung Pemadam Kebakaran Belanja Bahan dan Alat olah Raga , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Belanja Bahan dan Alat Keperluan Kantor , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Dispangpertan , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Mojotengah - - Kel Garung , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Belanja Dekorasi Dokumentasi dan Publikasi (Iklan, Spanduk , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Hukum , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Kesbangpol , ,00

352 Lampiran V.2 Belanja Bahan/Material Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wringinanom , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , , , ,00 Belanja Bahan Baku Bangunan , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00

353 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Kepala Daerah , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Wakil Kepala Daerah , ,00 Belanja Bahan/Bibit Tanaman , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Dinkes , ,00 DLH , ,00 DPUPR , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Bibit Ternak , ,00 Dispangpertan , ,00 DinsosPMD - - Belanja Bahan Obat-Obatan , ,00

354 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Dinkes , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disdikpora , ,00 Kesbangpol , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Bahan Kimia , ,00 Dinkes , ,00 DLH , ,00 Belanja Bahan dan Alat Perlengkapan Kegiatan , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa - - Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Dinkes , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung ,00 - Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran - - Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran - - Kel Tawangsari , ,00

355 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Bahan Praktek , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dispangpertan , ,00 DPPKBPPA , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Belanja Bahan Pengumuman dan Sejenisnya , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Belanja Bahan Percontohan/ Alat Peraga/ Sampel , ,00 Dinkes , ,00 DPMPTSP , ,00 Belanja Bahan Sarana Belajar Mengajar , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Belanja Bahan Jaringan dan Instalasi , ,00 Disdukcapil , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disdikpora , ,00 Disperkimhub , ,00 Belanja Bahan dan Alat Rumah Tangga , ,00 BPPKAD ,00 - Kec. Sapuran , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Belanja Bahan dan Alat Pertanian , ,00 DLH , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Belanja Pakan Ternak , ,00 Dispangpertan , ,00 Belanja Bahan Kenang-kenangan/Hadiah , ,00 BKD , ,00 BPPKAD , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa - - Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00

356 Lampiran V.2 Belanja Jasa Kantor Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kepala Daerah , ,00 Wakil Kepala Daerah , ,00 Belanja Bahan dan Alat Kesehatan , ,00 Kel Garung , ,00 Belanja Telepon Kel Kalikajar , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Rojoimo , , , , , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro ,00 - Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar ,00 -

357 Lampiran V.2 Belanja Air Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Mlipak ,00 - Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Kepala Daerah , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Wakil Kepala Daerah , , , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00

358 Lampiran V.2 Belanja Listrik Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , , , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00

359 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Jasa Pengumuman Lelang/Pemenang Lelang , ,00 Kel Selomerto , ,00 Belanja Surat Kabar/Majalah , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Hukum , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00

360 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Kawat/Faksimili/Internet/Intranet/TV Kabel/TV Satelit , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa ,00 - Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH - - Disdikpora , ,00 DinsosPMD , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00

361 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Paket/Pengiriman , ,00 BPPKAD , ,00 Belanja Sertifikasi , ,00 Dispangpertan , ,00 DPUPR , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 Disnakerintrans , ,00 Kec. Kertek ,00 - Belanja Jasa Administrasi Pungutan Pajak Penerangan Jalan Belanja Jasa Tenaga ahli/ Instruktur/Narasumber , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Hukum , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00

362 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Pajak Penerangan jalam Umum (PPJU) , ,00 BPPKAD , ,00 Belanja Air Time Radio Swasta , ,00 Dinkes , ,00 DPPKBPPA , ,00 Belanja Jasa Perawatan dan Pengobatan , ,00 Dinkes , ,00 DinsosPMD , ,00 Kepala Daerah , ,00 Wakil Kepala Daerah , ,00 Belanja jasa General Chek Up , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Kepala Daerah , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Wakil Kepala Daerah , ,00 Belanja Uang saku kegiatan/rapat , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Hukum , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00

363 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Retribusi Kebersihan kota , ,00 BPPKAD ,00 - Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 Disdikpora , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub ,00 - DinsosPMD , ,00 Belanja Jasa PHL/Penjaga malam/petugas , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD ,00 -

364 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Bappeda , ,00 Bagian Hukum , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa - - Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00

365 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Belanja Pajak Bumi dan Bangunan Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) , ,00 BPPKAD ,00 - Bagian Humas Dan Umum , ,00 Dinkes , ,00 Dispangpertan ,00 - Disparbud ,00 - Disperkimhub - - Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Upah Tenaga/Tukang/Pekerja/Operator/Petugas , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00

366 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Kepala Daerah , ,00 SatpolPP ,00 - Sekretariat DPRD , ,00 Wakil Kepala Daerah , ,00 Belanja Jasa service dan Penggantian komponen , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Hukum , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00

367 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Kepala Daerah , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Wakil Kepala Daerah , ,00 Belanja Propaganda, Penerangan dan publikasi , ,00 BPPKAD , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 Disparbud , ,00 Disnakerintrans , ,00 Belanja Perawatan Alat Kesehatan dan Laboratorium Belanja Jasa Pelayanan umum , ,00 Bagian Hukum , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Dinkes , ,00 DLH , ,00 Disparbud , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora - - DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00

368 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 SatpolPP , ,00 Belanja Jasa Pelayanan Medis , ,00 Dinkes , ,00 DPPKBPPA , ,00 DinsosPMD , ,00 Kesbangpol , ,00 Belanja Jasa Biro Perjalanan , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 DLH - - Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disnakerintrans , ,00 Kesbangpol , ,00 Kel Kejajar , ,00 Belanja Jasa/Pengadaan/Pemeliharaan/Penyesuaian Sistem , ,00 BPPKAD , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Dinkes , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Belanja Iuran kepesertaan , ,00 BPPKAD , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Dinkes , ,00 Dispangpertan , ,00 Disdikpora , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00

369 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja stimulan pembangunan , ,00 DPUPR , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Belanja Jasa Pihak Ketiga , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD - - Disnakerintrans , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Jasa Laboratorium Kesehatan Hewan , ,00 Dispangpertan , ,00 Belanja Jasa administrasi Perijinan Penyiaran , ,00 Disperkimhub , ,00 Belanja Jasa administrasi Perijinan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Belanja Jasa Tenaga Wiyata Bhakti Tenaga , ,00 Disdikpora , ,00 Belanja Jasa Tenaga Kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat , ,00 DinsosPMD , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00

370 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Belanja Jasa Tenaga Kelembagaan Pemberdayaan Perempuan , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Belanja Jasa Pengurus Organisasi Kemasyarakatan , ,00 Disdikpora , ,00 Belanja jasa hiburan/kesenian , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat ,00 - Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Dinkes , ,00 DLH , ,00

371 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Disparbud , ,00 DinsosPMD , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Belanja jasa pengelolaan LPPL , ,00 Disperkimhub , ,00 Belanja Jasa Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan , ,00 DinsosPMD , ,00 Belanja Pajak ABT , ,00 Disparbud , ,00 Belanja Premi Asuransi , ,00 Belanja Premi Asuransi Barang Milik Daerah , ,00 DinsosPMD ,00 - Sekretariat DPRD , ,00 Belanja premi asuransi non PNS , ,00 Bappeda , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor , ,00 Belanja Jasa Service , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Hukum , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00

372 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso ,00 - Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh ,00 - Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Kepala Daerah , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Wakil Kepala Daerah , ,00 Belanja Penggantian Suku Cadang , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Hukum , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00

373 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Kepala Daerah , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Wakil Kepala Daerah , ,00 Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas Dan Pelumas , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Hukum , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00

374 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Kepala Daerah , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00

375 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Wakil Kepala Daerah , ,00 Belanja Jasa KIR ,00 - Dinkes ,00 - Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh ,00 - Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang ,00 - Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00

376 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Cetak dan Penggandaan , ,00 Belanja Cetak , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Hukum , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00

377 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Penggandaan , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Hukum , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00

378 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Penjilidan , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Hukum , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Inspektorat , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar - - Kec. Kepil , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Sambek , ,00 Belanja Laminating , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir , ,00 Belanja Sewa Gedung/Kantor/Tempat , ,00 BPPKAD , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00

379 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Bagian Perekonomian ,00 - Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kel Pagerkukuh ,00 - Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Sewa Ruang Rapat/Pertemuan , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub ,00 - DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disdikpora , ,00 DinsosPMD , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Belanja sewa Penginapan dan Akomodasi , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Hukum , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 DinsosPMD , ,00 Kesbangpol , ,00 SatpolPP , ,00 Belanja Sewa Tanah , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 Belanja Sewa panggung/stan , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Dinkes , ,00 Dispangpertan , ,00

380 Lampiran V.2 Belanja Sewa Sarana Mobilitas Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Disparbud , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Wonorejo , , , ,00 Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans - - Kesbangpol , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang - - Kec. Wonosobo , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh ,00 - Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wringinanom , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Sewa Sarana Mobilitas Air , ,00 Dispangpertan , ,00 Belanja Sewa Alat Berat , ,00 Belanja Sewa Eskavator Sewa alat-alat berat , ,00 DPUPR , ,00 Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor , ,00 Belanja Sewa Meja Kursi , ,00

381 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Dinkes , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Sewa Komputer dan Printer Belanja Sewa Proyektor , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Kec. Watumalang - - Belanja Sewa Generator , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Dinas Arpusda , ,00 DinsosPMD , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Sekretariat DPRD ,00 - Belanja Sewa Tenda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinkes , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wringinanom , ,00

382 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Belanja Sewa Pakaian Adat/Tradisional Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 DLH - - Disparbud , ,00 DinsosPMD , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Belanja sewa alat Elektronik , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Tawangsari , ,00

383 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Sewa Alat Rumah tangga , ,00 Dispangpertan , ,00 Belanja Makanan dan Minuman DPPKBPPA , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Sewa alat-alat Sarana perlengkapan olahraga , ,00 Disdikpora , ,00 Belanja Sewa Peralatan Praktek , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Disnakerintrans , ,00 Kec. Kertek - - Kel Kaliwiro , ,00 Belanja Sewa Alat-alat Tradisional Belanja Makanan Dan Minuman Harian Pegawai , , , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdikpora , ,00 Disperkimhub , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kepala Daerah , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Wakil Kepala Daerah , ,00 Belanja Makanan Dan Minuman Rapat , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Hukum , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00

384 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Kel Wringinanom , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Makanan Dan Minuman Tamu , ,00 BKD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disperkimhub , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud ,00 - DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 DPPKBPPA , ,00 DinsosPMD , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol - - Kel Kejiwan , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Extra Fooding , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00

385 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Bagian Humas Dan Umum , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Dinkes , ,00 DLH , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 SatpolPP , ,00 Belanja Makan dan Minum Jamuan Peserta/Panitia , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Hukum , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00

386 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Wonoroto , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja makanan dan Minuman Lembur , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Disperkimhub , ,00 Disdikpora , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD - - Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kec. Mojotengah ,00 - Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya , ,00 Belanja Pakaian Sipil Harian (PSH) , ,00 Kepala Daerah , ,00 Belanja Pakaian Kerja Sekretariat DPRD , ,00 Wakil Kepala Daerah , ,00 Belanja Pakaian Sipil Lengkap (PSL) , ,00 Kepala Daerah , ,00 Wakil Kepala Daerah , ,00 Belanja Pakaian Dinas Harian (PDH) , ,00 Kepala Daerah , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Wakil Kepala Daerah , ,00 Belanja Pakaian Dinas Upacara (PDU) , ,00 Kepala Daerah , ,00 SatpolPP , ,00 Wakil Kepala Daerah , ,00 Belanja Pakaian Sipil Resmi (PSR) , ,00 Kepala Daerah , ,00 Wakil Kepala Daerah , ,00 Belanja Kelengkapan pakaian Dinas , ,00 Kel Kramatan , ,00 SatpolPP , ,00 Belanja Pakaian Dinas Lapangan , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Mlipak , ,00 SatpolPP , , , ,00 Belanja Pakaian Kerja Lapangan , ,00 BPBD , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 DPUPR , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disperkimhub , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Belanja Pakaian Kerja Identitas , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disparbud , ,00 Belanja Pakaian khusus dan hari-hari tertentu , ,00 Belanja Pakaian Adat Daerah , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Belanja Pakaian Batik Tradisional , ,00

387 Lampiran V.2 Belanja Perjalanan Dinas Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Disparbud , ,00 Belanja Pakaian Olahraga , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Dinkes , ,00 Disparbud , ,00 Disdikpora , ,00 DinsosPMD , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kepala Daerah , ,00 Wakil Kepala Daerah , ,00 Belanja Pakaian Paskibra , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Belanja Pakaian Seragam Organisasi , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 DPPKBPPA , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Belanja Kelengkapan Pakaian (Rompi dll) , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Belanja Pakaian Seragam Tim , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinkes , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disnakerintrans , ,00 Kec. Kaliwiro , , , ,00 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Hukum , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00

388 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kel Garung - - Kel Kalikajar , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Kepala Daerah , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Wakil Kepala Daerah , ,00 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah , ,00 BKD , ,00 BPBD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Hukum , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pemerintahan , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 DinsosPMD , ,00 Disnakerintrans , ,00 Inspektorat , ,00 Kesbangpol , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kejajar - - Kepala Daerah , ,00 SatpolPP , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Wakil Kepala Daerah , ,00 Belanja Perjalanan Dinas Luar Negeri

389 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Belanja Beasiswa Pendidikan PNS Belanja Perjalanan Pindah Tugas Belanja Beasiswa Tugas Belajar S2 Belanja Perjalanan Pindah Tugas Dalam Daerah Belanja Perjalanan Pindah Tugas Luar Daerah Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis PNS Belanja Kursus-Kursus Singkat/Pelatihan Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) , , , ,00 BKD , ,00 BPPKAD ,00 - Bappeda , ,00 Disparbud , ,00 Inspektorat , ,00 Kel Jaraksari , ,00 Belanja Sosialisasi , ,00 Dispangpertan , ,00 DPUPR - - Belanja Bimbingan Teknis , ,00 BKD , ,00 Belanja Seminar, lokakarya , ,00 Bappeda , ,00 Belanja Pemeliharaan , ,00 Belanja Pemeliharan Bangunan Gedung , ,00 Disdikpora , ,00 Belanja Pemeliharan Bangunan Lainnya , ,00 DPPKBPPA , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Belanja Pemeliharan Peralatan , ,00 Bagian Pengendalian Pembangunan , ,00 Dispangpertan , ,00 Disdikpora , ,00 Disperkimhub ,00 - Belanja Pemeliharan Kendaraan dinas/operasional , ,00 Disdikpora , ,00 Belanja Jasa Konsultansi , ,00 Belanja Jasa Konsultansi Penelitian , ,00 BPBD , ,00 Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan , ,00 Dinkes , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud - - DPUPR , ,00 Disdikpora , ,00 Disperkimhub ,00 - Disnakerintrans , ,00 Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan ,00 - DLH ,00 - Dispangpertan ,00 - Belanja Barang dan Jasa Dana BOS , ,00 Belanja Barang dan Jasa Dana BOS , ,00 Disdikpora (Bos) , ,00 Belanja Operasional Sekolah Negeri , ,00 Belanja Stimulan - - Bagian Perekonomian - - Belanja Operasional TK / PAUD , ,00 Disdikpora , ,00 Belanja Operasional SMP Negeri , ,00 Disdikpora , ,00 Belanja Operasional SMA/SMK Negeri Uang saku peserta , ,00 BKD , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Watumalang - - Kel Kalikajar , ,00 Kel Mudal - - Sekretariat DPRD - -

390 Lampiran V.2 BUNGA Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Belanja Barang dan Jasa BLUD , ,00 Belanja Barang dan Jasa BLUD Rumah Sakit , ,00 RSUD Setjonegoro (BLUD) , ,00 Belanja Barang dan Jasa BLUD Puskesmas , ,00 Puskesmas Kec. Garung , ,00 Puskesmas Kec. Kalibawang , ,00 Puskesmas Kec. Kalikajar , ,00 Puskesmas Kec. Kaliwiro , ,00 Puskesmas Kec. Kejajar , ,00 Puskesmas Kec. Kepil , ,00 Puskesmas Kec. Kertek , ,00 Puskesmas Kec. Leksono , ,00 Puskesmas Kec. Mojotengah , ,00 Puskesmas Kec. Sapuran , ,00 Puskesmas Kec. Selomerto , ,00 Puskesmas Kec. Sukoharjo , ,00 Puskesmas Kec. Wadaslintang , ,00 Puskesmas Kec. Watumalang , ,00 Puskesmas Kec. Wonosobo , ,00 SUBSIDI HIBAH , ,00 Belanja Hibah Barang atau Jasa kepada Masyarakat/Pihak Ketiga , ,00 Belanja Barang atau Jasa Yang Akan Diserahkan Kepada , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud - - Disdikpora , ,00 Disdagkopukm - - DinsosPMD , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Belanja Barang atau Jasa Yang Akan Diserahkan Kepada Pihak , ,00 Disdikpora , ,00 DinsosPMD , ,00 Belanja Barang atau Jasa Yang Akan Diserahkan Kepada , ,00 BPPKAD , ,00 Belanja Hibah Kepada Pemerintahan Desa Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA - - Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Wonosobo Barat , , Belanja Hibah Kepada Pemerintahan Desa Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi , ,00 Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi Keagamaan, , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Belanja Hibah kepada Kelompok/Anggota Masyarakat , ,00 Pengurus Sarana Peribadatan/Kegiatan Keagamaan , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00

391 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) , , , ,00 BPPKAD (PPKD) , , BOP PAUD Masyarakat/Swasta BANTUAN SOSIAL , ,00 Belanja Bantuan Sosial Barang kepada Pihak Ketiga / Masyarakat , ,00 Belanja bantuan sosial barang yang akan diserahkan kepada , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 BELANJA MODAL DinsosPMD , ,00 Kec. Kertek - - Belanja Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial Kemasyarakatan , ,00 Belanja Bantuan Sosial Organisasi Kemasyarakatan Panti , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Belanja Bantuan Sosial Orsos PACA , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Belanja Bantuan Sosial Kepada Anggota Masyarakat , ,00 Belanja Bantuan Sosial Stimulan Perumahan Kepada , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 BELANJA TANAH Belanja Hibah Dana BOP PAUD Belanja Hibah Dana BOP Belanja Hibah Dana BOP PAUD Uang untuk diberikan kepada masyarakat/pihak ketiga Uang untuk diberikan kepada masyarakat , , , ,00 BPPKAD , ,00 Bagian Kesejahteraan Rakyat , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Dinkes , ,00 Disparbud , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 DinsosPMD , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Sambek , ,00 Uang untuk diberikan kepada pihak ketiga , ,00 Disparbud , , , ,00 Belanja Modal Tanah - Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Gedung , , , , , ,00 Disperkimhub , ,00 Belanja Modal Tanah - Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Belanja Modal Tanah - Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Bukan Gedung , ,00 Belanja Modal Tanah - Pengadaan Tanah Untuk Bangunan , ,00 DPUPR , ,00 BELANJA PERALATAN DAN MESIN Belanja Modal Tanah - Pengadaan Tanah Kosong Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Excavator Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Compacting Equipment Kec. Leksono , , , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat-Alat Besar Darat Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Grader - - Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mesin Proses Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat-alat Bantu , ,00

392 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Electric , ,00 Bappeda , ,00 Puskesmas Kec. Kalikajar ,00 - Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Pompa Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Unit , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Angkutan Darat Bermotor , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan , ,00 BPPKAD , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Puskesmas Kec. Kepil , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan , ,00 DPUPR , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan , ,00 Puskesmas Kec. Sapuran , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan , ,00 Puskesmas Kec. Kepil - - SatpolPP , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan , ,00 DLH , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Angkutan Darat Tak , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan , ,00 DPMPTSP , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Angkut Apung Bermotor - - Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Angkut Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Bengkel Bermesin , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Perkakas , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Perkakas Bengkel Service Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Perkakas Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Bengkel Tak Bermesin , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur /Test , ,00 Bappeda , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Ukur , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pengolahan , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Procesing , ,00 DLH , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Panen RSUD Setjonegoro (BLUD) , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat-Alat Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemeliharaan Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat - - Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mesin Ketik Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat , , , ,00

393 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Bappeda , ,00 Disdukcapil , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Disdikpora , ,00 Disdagkopukm , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor , ,00 BKD , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Dinas Arpusda , ,00 DLH , ,00 Disdikpora , ,00 Disdikpora (Bos) , ,00 Disperkimhub , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Pagerkukuh , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Puskesmas Kec. Garung ,00 - Puskesmas Kec. Kalikajar , ,00 Puskesmas Kec. Kaliwiro , ,00 Puskesmas Kec. Kejajar , ,00 Puskesmas Kec. Leksono , ,00 Puskesmas Kec. Mojotengah , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meubelair , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disperkimhub , ,00 Dispangpertan , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 Disnakerintrans ,00 - Inspektorat , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00

394 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kalikajar , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Sambek , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Puskesmas Kec. Garung , ,00 Puskesmas Kec. Kalibawang ,00 - Puskesmas Kec. Kalikajar , ,00 Puskesmas Kec. Kaliwiro , ,00 Puskesmas Kec. Kepil , ,00 Puskesmas Kec. Kertek , ,00 Puskesmas Kec. Leksono , ,00 Puskesmas Kec. Mojotengah ,00 - Puskesmas Kec. Sapuran , ,00 Puskesmas Kec. Sukoharjo , ,00 Puskesmas Kec. Wadaslintang , ,00 Puskesmas Kec. Watumalang , ,00 Puskesmas Kec. Wonosobo , ,00 RSUD Setjonegoro (BLUD) , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pengukur , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pembersih , ,00 Bappeda - - DLH , ,00 Disparbud , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pendingin , ,00 Bappeda , ,00 Disdikpora , ,00 Inspektorat , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Puskesmas Kec. Kalikajar , ,00 Puskesmas Kec. Leksono , ,00 Puskesmas Kec. Mojotengah - - Puskesmas Kec. Selomerto - - Puskesmas Kec. Wonosobo , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Dapur , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kel Leksono , ,00 Puskesmas Kec. Leksono , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disdikpora - - Disdikpora (Bos) , ,00

395 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Disperkimhub , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Kramatan , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Puskesmas Kec. Garung , ,00 Puskesmas Kec. Kalikajar , ,00 Puskesmas Kec. Kepil , ,00 Puskesmas Kec. Kertek , ,00 Puskesmas Kec. Leksono , ,00 Puskesmas Kec. Selomerto , ,00 Puskesmas Kec. Wadaslintang , ,00 Puskesmas Kec. Wonosobo , ,00 RSUD Setjonegoro (BLUD) , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemadam Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer Unit , ,00 Disperkimhub , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Personal , ,00 BPBD - - BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 Disdikpora (Bos) , ,00 DPPKBPPA , ,00 Disdagkopukm , ,00 Disperkimhub , ,00 Inspektorat , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00

396 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Kejiwan , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Selomerto , ,00 Puskesmas Kec. Garung , ,00 Puskesmas Kec. Kalibawang ,00 - Puskesmas Kec. Kaliwiro , ,00 Puskesmas Kec. Kejajar , ,00 Puskesmas Kec. Kepil - - Puskesmas Kec. Kertek , ,00 Puskesmas Kec. Leksono ,00 - Puskesmas Kec. Mojotengah , ,00 Puskesmas Kec. Selomerto ,00 - Puskesmas Kec. Sukoharjo ,00 - Puskesmas Kec. Wadaslintang , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Mini , ,00 Bappeda , ,00 Disdukcapil , ,00 Disperkimhub , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 DPMPTSP - - Disdikpora , ,00 Inspektorat , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kertek , ,00 Kel Mlipak , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Puskesmas Kec. Kalibawang ,00 - Puskesmas Kec. Kejajar - - Puskesmas Kec. Kepil - - Puskesmas Kec. Leksono , ,00 Puskesmas Kec. Mojotengah , ,00 Puskesmas Kec. Sapuran , ,00 Puskesmas Kec. Sukoharjo , ,00 Puskesmas Kec. Wadaslintang , ,00 Puskesmas Kec. Watumalang , ,00 Puskesmas Kec. Wonosobo ,00 - Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan , ,00 Bappeda , ,00 Disdukcapil , ,00 Dinkes , ,00 Disperkimhub , ,00 Dispangpertan , ,00 Disdikpora , ,00 Disperkimhub , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Mojotengah , ,00

397 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Puskesmas Kec. Kejajar ,00 - Puskesmas Kec. Sukoharjo ,00 - Puskesmas Kec. Wadaslintang - - RSUD Setjonegoro (BLUD) , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan , ,00 Bappeda , ,00 Disdukcapil , ,00 Disperkimhub , ,00 Disdikpora , ,00 Inspektorat , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kel Selomerto , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meja Dan Kursi Kerja/Rapat , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meja Kerja , ,00 Inspektorat , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meja Rapat , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Selomerto , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Kerja , ,00 Inspektorat , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kel Andongsili , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Rapat , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kel Andongsili , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Lemari dan , ,00 Bagian Organisasi , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kel Kejajar , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Studio , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Bagian Perekonomian , ,00 Disdukcapil , ,00 DLH ,00 - Dispangpertan , ,00 DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disperkimhub , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kel Andongsili , ,00 Kel Kalibeber , ,00 Kel Kejajar , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Selomerto , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Kel Wonosobo Barat , ,00 Puskesmas Kec. Kepil , ,00 Puskesmas Kec. Sukoharjo , ,00 Puskesmas Kec. Watumalang - - Puskesmas Kec. Wonosobo , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan , ,00

398 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kel Kalikajar , ,00 Kel Rojoimo , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan , ,00 Disdagkopukm , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan , ,00 DPMPTSP , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan , ,00 Disperkimhub , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan , ,00 Disperkimhub , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Komunikasi , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat , ,00 BPPKAD , ,00 Bappeda , ,00 Dispangpertan , ,00 Disdikpora - - Disdikpora (Bos) , ,00 Kel Kejajar , ,00 Puskesmas Kec. Kalikajar , ,00 Puskesmas Kec. Selomerto - - Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat , ,00 BPPKAD , ,00 Dispangpertan , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat , ,00 Bappeda , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat , ,00 Bappeda , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Mlipak , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat-alat Sandi , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Pemancar , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan , ,00 Disperkimhub , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat , ,00 Dinkes , ,00 Puskesmas Kec. Garung ,00 - Puskesmas Kec. Kaliwiro , ,00 Puskesmas Kec. Kepil , ,00 Puskesmas Kec. Mojotengah ,00 - Puskesmas Kec. Sapuran , ,00 Puskesmas Kec. Wadaslintang ,00 - Puskesmas Kec. Watumalang , ,00 Puskesmas Kec. Wonosobo , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat , ,00 Puskesmas Kec. Sapuran , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan Kebidanan dan Penyakit Kandungan Puskesmas Kec. Wadaslintang ,00 - Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Farmasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan , ,00

399 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan , ,00 Dinkes , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Puskesmas Kec. Kalikajar , ,00 Puskesmas Kec. Kertek , ,00 Puskesmas Kec. Leksono , ,00 Puskesmas Kec. Wadaslintang - - RSUD Setjonegoro , ,00 RSUD Setjonegoro (BLUD) , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan , ,00 Dinkes , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Unit-Unit Laboratorium , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat laboratorium Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat , ,00 DPUPR , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat , ,00 DPUPR , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Peraga/Praktek Sekolah , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Studi : , ,00 Disdikpora , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Studi : , ,00 Disdikpora , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Studi : Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Studi : Bahasa Indonesia Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Studi : Matematika Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Studi : Olahraga Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Ketrampilan

400 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdikpora , ,00 Disdikpora (Bos) , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Lingkungan , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Laboratorium , ,00 DLH , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Laboratorium - - Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Belanja Modal Peralatan dan Mesin -Pengadaan Alat Keamanan dan , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin -Pengadaan Alat Bantu , ,00 BPPKAD , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Leksono , ,00 SatpolPP , ,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin -Pengadaan Alat - - BPBD - - BELANJA GEDUNG DAN BANGUNAN , ,00 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat , ,00 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan , ,00 Bagian Humas Dan Umum , ,00 Disdukcapil , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud - - DPUPR , ,00 DPMPTSP , ,00 Disdikpora , ,00 DPPKBPPA , ,00 Inspektorat , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Garung , ,00 Kel Kalianget , ,00 Kel Kepil , ,00 Kel Leksono , ,00 Kel Sapuran , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wadaslintang , ,00 Kel Wringinanom , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Laboratorium Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan , ,00 Dinkes , ,00

401 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Puskesmas Kec. Garung , ,00 Puskesmas Kec. Kepil , ,00 Puskesmas Kec. Kertek , ,00 Puskesmas Kec. Mojotengah , ,00 Puskesmas Kec. Watumalang - - Puskesmas Kec. Wonosobo , ,00 RSUD Setjonegoro , ,00 RSUD Setjonegoro (BLUD) , ,00 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan , ,00 Disparbud , ,00 Kec. Kertek , ,00 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan , ,00 Disdikpora , ,00 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan , ,00 Disdagkopukm , ,00 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan , ,00 DLH , ,00 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan , ,00 Disdikpora , ,00 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Terminal/Pel abuhan/band ar Kec. Garung , ,00 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan , ,00 Dinkes , ,00 DLH , ,00 Dispangpertan , ,00 Disparbud , ,00 Disdikpora , ,00 Disdikpora (Bos) , ,00 Disnakerintrans , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Puskesmas Kec. Kalikajar , ,00 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Bersejarah - - Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan - DPUPR - - Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Tugu Peringatan , ,00 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan , ,00 DPMPTSP , ,00 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan - - Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Rambu-Rambu , ,00 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan , ,00 Disperkimhub , ,00

402 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) BELANJA JALAN, IRIGASI, DAN , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jalan , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jalan , ,00 Disparbud , ,00 DPUPR , ,00 Kec. Garung , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Kec. Kejajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Kel Wonosobo Timur , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jalan , ,00 Disperkimhub , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Kel Kaliwiro , ,00 Kel Mlipak , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jalan , ,00 DLH , ,00 Puskesmas Kec. Kepil , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Jembatan , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan , ,00 DPUPR , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan , ,00 Kec. Kepil - - Kec. Kertek , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Air Irigasi , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kel Wonoroto , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan , ,00 Dispangpertan , ,00 DPUPR , ,00 Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Mojotengah , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Kec. Sukoharjo , ,00 Kec. Watumalang , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan , ,00 Kec. Kalibawang , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kec. Selomerto , ,00 Kec. Wadaslintang , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Air Pasang Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Pengaman Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan , , , ,00

403 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Kec. Kalikajar , ,00 Kec. Kepil , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan , ,00 Kec. Kaliwiro , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Air Bersih/Baku , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan , ,00 DPUPR , ,00 Kec. Kertek , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Bangunan Air Kotor , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan , ,00 Kec. Kertek , ,00 Kec. Wonosobo , ,00 Kel Bumireso , ,00 Kel Kramatan , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan , ,00 Kec. Leksono , ,00 Kel Mudal , ,00 Kel Wonorejo , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan , ,00 Kel Sambek , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Pengolahan - - Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Air Minum/Air , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Air , ,00 DPUPR , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Air , ,00 Kec. Garung , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Air Kotor , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi , ,00 DPUPR , ,00 Kec. Garung , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Pengolahan , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi , ,00 Kel Jlamprang , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Gardu Listrik , ,00 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - PengadaanInstalasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi , ,00 Bappeda , ,00 BELANJA ASET TETAP LAINNYA , ,00 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Buku , ,00 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Buku Ilmu , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Disdikpora , ,00 Disdikpora (Bos) , ,00 Sekretariat DPRD , ,00 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Buku Ilmu , ,00 Disdikpora , ,00 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Buku Ilmu , ,00 Disdikpora ,00 - Kel Sambek , ,00 Kel Tawangsari , ,00 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Barang-Barang Perpustakaan , ,00 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Barang-Barang , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Barang-Barang , ,00 Dinas Arpusda , ,00 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Barang Bercorak Kebudayaan , ,00 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Barang , ,00 Disdikpora - - Disdikpora (Bos) , ,00 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Tanaman , ,00 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Tanaman Hias , ,00 Kec. Sapuran , ,00 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Aset Tetap Renovasi , ,00 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Aset Tetap , ,00

404 Lampiran V.2 BELANJA ASET LAINNYA BELANJA TAK TERDUGA BELANJA TAK TERDUGA Belanja Tak Terduga Ketrangan/SKPD Belanja Tidak Terduga Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) Bagian Humas Dan Umum , ,00 DPUPR , , , , , , , , , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 TRANSFER , ,00 TRANSFER/BAGI HASIL KE DESA , ,00 BAGI HASIL PAJAK , ,00 Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah Kepada Pemerintahan Desa , ,00 Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah Kepada Pemerintahan Desa , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 BAGI HASIL RETRIBUSI , ,00 Belanja Bagi Hasil Retribusi Daerah Kepada Pemerintah Desa , ,00 Belanja Bagi Hasil Retribusi Daerah Kepada Pemerintahan Desa , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 BAGI HASIL PENDAPATAN LAINNYA TRANSFER BANTUAN KEUANGAN BANTUAN KEUANGAN KE BANTUAN KEUANGAN LAINNYA Belanja Bantuan Keuangan kepada Desa Belanja Alokasi Dana Desa , , , , , , , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa dan Desa , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Belanja Bantuan Keuangan untuk Pembayaran Kompensasi , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Pendamping Replika PLPBK , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 TMMD , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik , ,00 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai Demokrasi , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai Kebangkitan , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai HANURA , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai Persatuan , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai NASDEM , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai GOLKAR , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai Demokrat , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai GERINDRA , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik Partai Amanat Nasional , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Belanja Bantuan Kepada Partai Politik PKS , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 SURPLUS/DEFISIT ( ,00) ,00 PENERIMAAN PEMBIAYAAN , ,00 PENGGUNAAN SILPA , ,00 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya , ,00 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 PENCAIRAN DANA CADANGAN HASIL PENJUALAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN PENERIMAAN PINJAMAN DAERAH

405 Lampiran V.2 Ketrangan/SKPD PENERIMAAN KEMBALI PEMBERIAN PINJAMAN DAERAH Penerimaan kembali Pemberian Pinjaman PENERIMAAN PIUTANG DAERAH Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Anggaran 2017 (Rp) Realisasi TA 2017 (Rp) , , ,00 BPPKAD (PPKD) ,00 Penerimaan Piutang Daerah Dari Lembaga Keuangan Bukan Bank PENERIMAAN LAIN-LAIN(DANA PENGELUARAN PEMBIAYAAN PEMBENTUKAN DANA CADANGAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH Lembaga Keuangan Bukan Bank... Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Penyertaan Modal pada Bank Jateng , , , , , , , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 Penyertaan Modal pada Bank Wonosobo Penyertaan Modal pada PDAM PEMBERIAN PINJAMAN KEPADA PERUSAHAAN NEGARA PEMBERIAN PINJAMAN KEPADA PERUSAHAAN DAERAH PENGELUARAN LAIN-LAIN (DANA TALANGAN) , ,00 BPPKAD (PPKD) , ,00 - SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN ,00

406 Lampiran V.3 Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 Tabel V.175 Pendapatan Pajak Daerah-LO No Bantuan Keuangan dari Provinsi Realisasi TA 2017(Rp) Realisasi TA 2016 (Rp) Kenaikan /(Penurunan) (%) 1 Pajak Hotel-LO , ,00 5,07 2 Pajak Restoran-LO , ,00 258,48 3 Pajak Hiburan-LO , ,00 (25,76) 4 Pajak Reklame-LO , ,00 37,90 5 Pajak Penerangan Jalan-LO , ,00 23,80 6 Pajak Mineral bkn logam &batuan-lo , ,00 (97,69) 7 Pajak Parkir-LO , ,00 (1,56) 8 Pajak Air Tanah-LO , ,00 (88,88) 9 BPHTB , ,00 65,15 10 PBB , ,00 19,92 Jumlah , ,00 25,51 Tabel V.183 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah-LO No Bantuan Keuangan dari Provinsi Realisasi TA 2017(Rp) Realisasi TA 2016 (Rp) Kenaikan /(Penurunan) (%) 1 Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan , ,00 (96,11) 2 Penerimaan Jasa Giro , ,00 (23,84) 3 Pendapatan Bunga Deposito , ,00 (4,64) 4 Hasil Dari Pemanfaatan Kekayaan Daerah Sewa , Denda Keterlambatan ,00 (100,00) 6 Pendapatan Denda Retribusi , ,00 54,14 7 Pendapatan dari Pengembalian Beban , ,00 (85,85) 8 Hasil Pengelolaan Dana Bergulir , ,00 (19,66) 9 Pendapatan BLUD , ,00 9,98 10 Pendapatan Lain-lain , ,00 (44,94) 11 Pendapatan Dana Bos ,00-100,00 Jumlah , ,21 Tabel V.194 Bantuan keuangan dari provinsi-lo No Bantuan Keuangan dari Provinsi Realisasi TA 2017(Rp) Realisasi TA 2016 (Rp) Kenaikan /(Penurunan) (%) 1 FEDEP , ,00 17,65 2 TMMD , ,00 48,44 3 Profil Daerah , ,00-4 Bantuan Sarana Prasarana , ,00 (18,30) 5 Bantuan Pendidikan , ,00 (11,48) 6 Bantuan Operasional Pendampingan KPMD PUS , ,00-8 TKPKD , ,00-9 GAKY , ,00-10 Bantuan Operasional Rintisan Desa Berdikari ,00 (100,00) 11 Bantuan Keuangan Desa Pemula dan Desa Prakarsa ,00 (100,00) 12 Pengembangan Sistem Informasi Desa , Jumlah , ,00 (16,73) Tabel V.195 Beban-LO No Bantuan Keuangan dari Provinsi Realisasi TA 2017(Rp) Realisasi TA 2016 (Rp) Kenaikan /(Penurunan) (%) 1 Beban Pegawai-LO , ,00 (6,74) 2 Beban Persediaan-LO , ,90 32,14 3 Beban Jasa-LO , ,93 (8,96) 4 Beban Pemeliharaan-LO , ,00 71,70 5 Beban Perjalanan dinas-lo , ,00 38,65 6 Beban Bunga-LO - - -

407 Lampiran V.3 Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 31 Desember Beban Subsidi-LO Beban Hibah-LO , ,00 (34,48) 9 Beban Bantuan Sosial-LO , , ,31 10 Beban Penyusutan-LO , ,98 117,82 11 Beban Transfer-LO , ,00 2,49 12 Beban Lain-lain-LO , ,38 18,72 Jumlah , ,19 2,68 Tabel V.196 Beban Pegawai-LO No Bantuan Keuangan dari Provinsi Realisasi TA 2017(Rp) Realisasi TA 2016 (Rp) Kenaikan /(Penurunan) (%) 1 Beban Gaji dan Tunjangan-LO , ,00 (9,88) 2 Beban Tambahan Penghasilan PNS-LO , ,00 22,79 Beban Penerimaan lainnya Pimpinan dan anggota , ,00 3 DPRD serta KDH/WKDH-LO 25,53 4 Insentif Pemungutan Pajak Daerah-LO , ,00 (3,25) Insentif Pemungutan Retribusi Daerah-LO , ,00 5 (6,65) 6 Uang Lembur-LO , ,00 99,75 7 Beban Honorarium Non Pegawai-LO Honorarium PNS-LO , ,00 55,01 9 Honorarium Non PNS-LO , , ,07 10 Beban Pegawai BLUD-LO , ,00 (14,23) Uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat , ,00 11 (58,39) 12 Belanja Operasional Sekolah Negeri ,00 (100,00) Jumlah , ,00 (6,75) Tabel V.198 Beban Jasa-LO No Bantuan Keuangan dari Provinsi Realisasi TA 2017(Rp) Realisasi TA 2016 (Rp) Kenaikan /(Penurunan) (%) 1 Beban Jasa Kantor , ,17 64,05 2 Beban Penggandaan , ,00 (31,17) 3 Beban Premi Asuransi , ,00 (80,39) 4 Beban Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir , ,00 5 Beban Sewa Sarana Mobilitas , ,00 13,68 6 Beban Sewa Alat Berat , ,00 (55,57) 7 Beban Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor , ,00 8 Beban Makanan dan Minuman , ,00 128,49 9 Beban Pakaian Dinas dan Atributnya , ,00 46,49 10 Beban Pakaian Kerja , ,00 80,72 11 Beban Pakaian khusus dan hari-hari tertentu , ,00 12 Beban Jasa Konsultansi , ,00 (86,46) 13 Beban Beasiswa Pendidikan PNS ,00 (100,00) 14 Beban kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis PNS , ,00 (12,85) 143,19 (52,90) 448,80 15 Beban Stimulan, Uang Saku, Hadiah, Penghargaan Penggantian Biaya, Operasional Beban Barang dan Jasa BLUD , ,76 (99,84) 17 Beban barang dana BOS Beban Operasional Sekolah Negeri , ,00 (97,27) Jumlah , ,93 (8,96)

408 Lampiran V.3 Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 Tabel V.199 Beban Jasa Kantor-LO No Bantuan Keuangan dari Provinsi Realisasi TA 2017(Rp) Realisasi TA 2016 (Rp) Kenaikan /(Penurunan) (%) 1 Beban Telepon-LO , ,00 317,92 2 Beban Air-LO , ,00 110,00 3 Beban Listrik-LO , ,00 (4,13) 4 Beban Jasa Pengumuman-LO , Beban Surat Kabar/Majalah-LO , ,00 126,35 Beban Kawat/Faksimili/Internet/Intranet/TV Kabel/TV , ,00 6 Satelit-LO 190,16 7 Beban Paket/Pengiriman-LO , , ,89 8 Beban Sertifikasi-LO , ,00 (8,40) 9 Beban Jasa Tenaga ahli/ Instruktur/Narasumber-LO , ,00 12,06 10 Beban Pajak Penerangan jalam Umum (PPJU) LO , ,00 7,08 11 Beban Air Time Radio Swasta-LO , ,00 274,04 12 Beban Jasa Perawatan dan Pengobatan-LO , ,00 50,71 13 Beban jasa General Chek Up-LO , ,00 (59,51) 14 Beban Uang saku kegiatan/rapat-lo ,00 149,21 15 Beban Retribusi Kebersihan kota-lo , ,00 (95,28) 16 Beban Jasa PHL/Penjaga malam/petugas Kebersihan/Ketertiban-LO , ,00 12,26 17 Beban Pajak Bumi dan Bangunan-LO , ,00 33,30 18 Beban Upah Tenaga/Tukang/Pekerja/Operator/Petugas Pelaksana-LO , ,00 25, Beban Jasa service dan Penggantian komponen-lo , ,00 Beban Propaganda, Penerangan dan publikasi-lo , ,00 Beban Perawatan alat Kesehatan dan Laboratorium-LO ,00 17,43 (7,37) (100,00) 22 Beban Jasa Pelayanan umum-lo , ,00 49,61 23 Beban Jasa Pelayanan Medis-LO , ,00 (10,43) 24 Beban Jasa Biro Perjalanan-LO , , ,29 Beban Jasa/Pengadaan/Pemeliharaan/Penyesuaian , ,00 25 Sistem Aplikasi-LO 34,59 26 Beban Iuran kepesertaan-lo , ,00 114,62 27 Beban stimulan pembangunan-lo , ,00 251,80 28 Beban Jasa Pihak Ketiga-LO , ,67 (20,27) 29 Beban Jasa Laboratorium Kesehatan Hewan-LO , , ,25 30 Beban Jasa administrasi Perijinan Penyiaran-LO , ,00 (93,49) 31 Beban Jasa administrasi Perijinan-LO , Beban Jasa Tenaga Wiyata Bhakti Tenaga , ,00 32 Pendidik/Kependidikan-LO 26,25 33 Beban Jasa Tenaga Kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat-LO , ,00 52,38 34 Beban Jasa Tenaga Kelembagaan Pemberdayaan Perempuan-LO , ,00 165,49 35 Beban Jasa Pengurus Organisasi-LO , Beban jasa hiburan/kesenian-lo , ,00 204,46 37 Beban jasa pengelolaan LPPL-LO , ,00 21,18 38 Beban Jasa Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan- LO , ,00 39 Beban Pajak ABT ,00-100,00 40 Beban Jasa Persalinan-LO - - Beban Pengembalian Hasil Lelang Tanah Bengkok-LO 41 - Jumlah , ,67 64,05 14,86

409 Lampiran V.3 Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 Tabel V.221 Beban Hibah-LO No Bantuan Keuangan dari Provinsi Realisasi TA 2017(Rp) Realisasi TA 2016 (Rp) Kenaikan /(Penurunan) (%) 1 Beban Hibah Kepada Pemerintahan Desa ,00 (100,00) 2 Beban Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi , ,00 (27,79) 3 Beban Hibah kepada Kelompok/Anggota Masyarakat , ,00-4 Beban Hibah Dana BOP , ,00 84,77 5 Beban Hibah Barang atau Jasa kepada Masyarakat ,00-100,00 6 Beban Hibah Barang atau Jasa kepada ,93-100,00 7 Masyarakat/Pihak Ketiga Beban Hibah kepada Pemerintah Daerah lainnya Beban Hibah kepada Kelompok Masyarakat ,00 (100,00) 9 Beban Hibah kepada Organisasi Kemasyarakatan Beban hibah barang kepada masyarakat Beban hibah barang kepada Pihak ketiga - - Beban hibah konstruksi/bangunan kepada masy/swasta Jumlah , ,00 (34,48)

410 Lampiran VI.1 Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 Tabel VI.3 DAFTAR SKPD LAMA DAN SKPD BARU PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2016 DAN TAHUN 2017 NO TAHUN 2016 SKPD LAMA (PERDA NO 3/2014) NO TAHUN 2017 SKPD BARU (PERDA NO 12/2016) KETERANGAN DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA 1 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA Berubah nama, tusi kebudayaan pindah ke disparbud 2 DINAS KESEHATAN 2 DINAS KESEHATAN Tetap 3 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SETJONEGORO 3 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SETJONEGORO Tetap 4 DINAS SUMBERDAYA AIR DAN BINA MARGA 4 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG Gabungan SDA-BM & CK 5 DINAS CIPTAKARYA, TATA RUANG DAN KEBERSIHAN 6 KANTOR PERHUBUNGAN DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN Gabungan Ktr Perhububungan & sebagian Tusi CK 5 PERHUBUNGAN 7 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Berubah nama 6 8 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH 7 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Tetap 9 KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK 8 KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK Tetap 10 KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 9 DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA Berubah nama 11 DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 10 DINAS LINGKUNGAN HIDUP Berubah nama, Kehutanan wewenang Propinsi 12 KANTOR ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL 11 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Berubah nama 13 BADAN KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA, PEMBERAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK 12 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA,PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN Berubah nama PERLINDUNGAN ANAK - 13 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Baru, sebagian pindahan tusi Bag. Komunikasi dan Telematika 14 BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU 14 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU Berubah nama PINTU 15 KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH 15 DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DAERAH Berubah nama 16 KANTOR PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF 16 DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN Berubah nama, tambah sebagian tusi kebudayaan dari Dibudpora 17 DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN 17 DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN Berubah nama, tambah tusi pangan dari Bag. Perekonomian 18 KANTOR PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 19 KANTOR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH 18 DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI, UKM 20 KANTOR TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 19 DINAS TENAGA KERJA, PERINDUSTRIAN DAN TRANSMIGRASI Gabungan Ktr. Nakertran + Ktr. Indag Bidang Perindustrian 21 SEKRETARIAT DAERAH 20 SEKRETARIAT DAERAH 22 SEKRETARIAT DPRD 21 SEKRETARIAT DPRD Tetap 23 KECAMATAN WONOSOBO 22 KECAMATAN WONOSOBO Tetap 24 KECAMATAN KERTEK 23 KECAMATAN KERTEK Tetap 25 KECAMATAN SELOMERTO 24 KECAMATAN SELOMERTO Tetap 26 KECAMATAN LEKSONO 25 KECAMATAN LEKSONO Tetap 27 KECAMATAN WATUMALANG 26 KECAMATAN WATUMALANG Tetap 28 KECAMATAN MOJOTENGAH 27 KECAMATAN MOJOTENGAH Tetap 29 KECAMATAN GARUNG 28 KECAMATAN GARUNG Tetap 30 KECAMATAN KEJAJAR 29 KECAMATAN KEJAJAR Tetap 31 KECAMATAN KALIKAJAR 30 KECAMATAN KALIKAJAR Tetap 32 KECAMATAN SAPURAN 31 KECAMATAN SAPURAN Tetap 33 KECAMATAN KEPIL 32 KECAMATAN KEPIL Tetap 34 KECAMATAN KALIWIRO 33 KECAMATAN KALIWIRO Tetap 35 KECAMATAN WADASLINTANG 34 KECAMATAN WADASLINTANG Tetap 36 KECAMATAN SUKOHARJO 35 KECAMATAN SUKOHARJO Tetap 37 KECAMATAN KALIBAWANG 36 KECAMATAN KALIBAWANG Tetap 38 INSPEKTORAT KABUPATEN 37 INSPEKTORAT Tetap 39 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 38 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Tetap 40 DINAS PENDAPATAN DAERAH 39 BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN, KEUANGAN DAN ASET Gabungan Ktr Kop-UMKM + Ktr Indag Bidang Perdagangan Gabungan Dipenda + Bag. Keuangan DAERAH - 40 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Baru, pecahan dari Bag. Organisasi & Kepegawaian

411 Lampiran VI.2 Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 KODE REK BUPATI WONOSOBO IKHTISAR LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI PELAKSANAAN APBDesa PADA PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN ANGGARAN 2017 URAIAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI (Rp.) LEBIH/ KURANG (Rp.) PENDAPATAN 1 1 Pendapatan Asli Desa ( ) 1 2 Pendapatan Transfer ( ) 1 3 Pendapatan Lain lain ( ) JUMLAH PENDAPATAN ( ) 2 BELANJA 2 Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan 1 Desa Bidang Pelaksanaan Pembangunan 2 Desa Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Bidang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Tak Terduga JUMLAH BELANJA SURPLUS / DEFISIT ( ) ( ) 3 PEMBIAYAAN 3 1 Penerimaan Pembiayaan ( ) 3 2 Pengeluaran Pembiayaan Pembiayaan Netto (PENERIMAAN PEMBIAYAAN PENGELUARAN ( ) PEMBIAYAAN ) - SILPA tahun berjalan (SELISIH ANTARA PEMBIAYAAN NETTO DENGAN HASIL SURPLUS/DEFISIT) ( ) KET.

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan

Lebih terperinci

3.2. Kebijakan Pengelolalan Keuangan Periode

3.2. Kebijakan Pengelolalan Keuangan Periode No. Rek Uraian Sebelum Perubahan Jumlah (Rp) Setelah Perubahan Bertambah / (Berkurang) 1 2 3 4 5 116,000,000,000 145,787,728,270 29,787,728,270 (Rp) 3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 53 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2013 LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2013 LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2013 LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Nomor

Lebih terperinci

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT SALINAN BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DAN RENCANA KERJA ANGGARAN

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM APBD DAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA

SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM APBD DAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA LAMPIRAN II.1 : PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR : 45 TAHUN 2009 TANGGAL : 11 NOVEMBER 2009 TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BUNGO. SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 75 TAHUN 2017 2017 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN - 3 - LAMPIRAN: NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 910/3839-910/6439 TENTANG : PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA APBD KOTA

Lebih terperinci

NOTA KESEPAKATAN KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017

NOTA KESEPAKATAN KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 NOTA KESEPAKATAN KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2016 NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DENGAN DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH BIDANG PENGELOLAAN TAMAN PINTAR DINAS PARIWISATA

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan

Lebih terperinci

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 1. Tema pembangunan tahun 2018 : Meningkatnya Pelayanan Publik yang Berkualitas Menuju Kota Yogyakarta yang Mandiri dan Sejahtera Berlandaskan Semangat Segoro Amarto.

Lebih terperinci

Pemerintah Provinsi Bali

Pemerintah Provinsi Bali BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintah dan kemampuan pendapatan daerah yang memiliki fungsi sebagai

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang : a.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 12 2005 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN MENGHARAP BERKAT DAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 11 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL, Menimbang

Lebih terperinci

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 76 TAHUN 2014

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 76 TAHUN 2014 1 B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 76 TAHUN 2014 TENTANG TAHAPAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2013 B U P A T I P U R W O R E J O PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI JAWA TENGAH PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN PIMPINAN DPRD KABUPATEN DEMAK NOMOR : 06/PIMP.DPRD/2015 TENTANG PENETAPAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

Lebih terperinci

3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara

3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG POKOK POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG POKOK POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG POKOK POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

- 4 - URAIAN PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN ANGGARAN I. Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Daerah dengan Kebijakan Pemerintah

- 4 - URAIAN PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN ANGGARAN I. Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Daerah dengan Kebijakan Pemerintah - 4 - LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2018 URAIAN PEDOMAN PENYUSUNAN APBD

Lebih terperinci

NOTA KESEPAKATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR

NOTA KESEPAKATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR Nomor : 03/KB/BTD-2012 02/KSP/DPRD-TD/2012 TANGGAL 31 JULI 2012 TENTANG PRIORITAS DAN

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENYIAPAN RANPERDA APBD

SISTEM DAN PROSEDUR PENYIAPAN RANPERDA APBD LAMPIRAN II.3 : PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR : 45 TAHUN 2009 TANGGAL : 11 NOVEMBER 2009 TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH. SISTEM DAN PROSEDUR PENYIAPAN RANPERDA APBD II-3.1. KERANGKA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Kondisi perekonomian Kota Ambon sepanjang Tahun 2012, turut dipengaruhi oleh kondisi perekenomian

Lebih terperinci

NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH NOMOR : 178/238/DPRD/2016 NOMOR : 910/205/Bappeda/2016 TANGGAL : 28 Juli 2016 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN (REVISI) GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN (REVISI) GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB 3 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana pengelolaan keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh DPRD dalam Peraturan Daerah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 WALIKOTA DEPOK, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Bali disusun dengan pendekatan kinerja

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 t

2017, No Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 t No.825, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. APBD TA 2018. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2014

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2014 BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES 1 BREBES PEMERINTAH KABUPATEN BREBES PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG POKOK POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk menciptakan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN

BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, urusan pemerintahan daerah terdiri dari

Lebih terperinci

RANPERDA APBD TA SOSIALISASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG APBD PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN ANGGARAN 2018

RANPERDA APBD TA SOSIALISASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG APBD PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN ANGGARAN 2018 SOSIALISASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG APBD PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN ANGGARAN 2018 Dalam upaya mewujudkan manajemen keuangan pemerintah yang baik, diperlukan transparansi, akuntabilitas dan

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat - 1 - Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 13 TAHUN 2010 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 13 TAHUN 2010 T E N T A N G 1 Menimbang Mengingat : a. b. c. 1. 2. PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 13 TAHUN 2010 T E N T A N G ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR. TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 WALIKOTA DEPOK,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR. TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 WALIKOTA DEPOK, RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR. TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 WALIKOTA DEPOK, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 181 ayat (1) Undang-Undang

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Polewali Mandar dalam Rencana

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD 3.1.1.1. Sumber Pendapatan Daerah Sumber pendapatan daerah terdiri

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA TAHUN

Lebih terperinci

BAB III PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DALAM PRAKTEK

BAB III PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DALAM PRAKTEK 63 BAB III PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DALAM PRAKTEK A. Konsep Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Menurut Freedman dalam anggaran

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI HIBAH DI KABUPATEN

Lebih terperinci

PERMENDAGRI NOMOR 32 TAHUN 2011 PERMENDAGRI NOMOR 39 TAHUN 2012 PERMENDAGRI NOMOR 14 TAHUN 2016

PERMENDAGRI NOMOR 32 TAHUN 2011 PERMENDAGRI NOMOR 39 TAHUN 2012 PERMENDAGRI NOMOR 14 TAHUN 2016 MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH, PERATURAN

Lebih terperinci

RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2007

RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2007 RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2007 APBD merupakan penjabaran kuantitatif dari tujuan dan sasaran Pemerintah Daerah serta tugas pokok dan fungsi unit

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 1 TAHUN 2015 SISTEM PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 1 TAHUN 2015 SISTEM PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA TAHUN 2015 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 1 TAHUN 2015 SISTEM PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH BAGIAN HUKUM DAN ORGANISASI SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN (RPJMD) Tahun 20162021 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Keuangan Kabupaten Pandeglang dikelola berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku diantaranya UndangUndang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 10 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 10 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 10 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

URAIAN PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN ANGGARAN 2015

URAIAN PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN ANGGARAN 2015 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 URAIAN PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

SIKLUS ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH

SIKLUS ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH MAKALAH SIKLUS ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH Untuk memenuhi tugas kelompok presentasi mata kuliah Sistem Informas Akuntnasi Sektor Publik KELAS CA Fanditama Akbar Nugraha 115020307111029 Rendy Fadlan Putra

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2011 NOMOR : 17

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2011 NOMOR : 17 LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2011 NOMOR : 17 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 17 TAHUN 2011 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2018 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH. karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun dapat

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH. karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun dapat BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Kondisi perekonomian Kabupaten Lamandau Tahun 2012 berikut karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun 2013-2014 dapat digambarkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL, Menimbang : a. b. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN ANGGARAN 2016

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2004 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2004 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2004 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara adalah program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada Perangkat Daerah (PD) untuk setiap program

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8B TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8B TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8B TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI BANTUAN SOSIAL DI KABUPATEN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (KU-APBD) TAHUN ANGGARAN 2016

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (KU-APBD) TAHUN ANGGARAN 2016 KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (KU-APBD) TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN 2015 DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Nota Kesepakatan...

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR I. PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA Menimbang : a. PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2019 DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NIAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NIAS NOMOR : 7 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NIAS SERI : A PERATURAN DAERAH KABUPATEN NIAS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN NIAS TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat - 1 - Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 4 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN INDRAMAYU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 4 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN INDRAMAYU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 4 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN INDRAMAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI SELATAN,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Dalam upaya reformasi pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah telah menerbitkan paket peraturan perundang undangan bidang pengelolaan

Lebih terperinci

PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA (APBD) Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA (APBD) Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA (APBD) DR. TJAHJANULIN DOMAI, MS Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya 1. Pendahuluan 4. Belanja - Pengantar

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER 1 PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER,

Lebih terperinci

BUPATI INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang :

Lebih terperinci

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI KEMENTERIAN DALAM NEGERI KEMENTERIAN DALAM NEGERI PAPARAN PADA RAPAT KERJA KEUANGAN DAERAH DAN SOSIALISASI PERMENDAGRI NOMOR 38 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN APBD TA 2019 TENTANG ISU STRATEGIS

Lebih terperinci

TAHUN : 2006 NOMOR : 07

TAHUN : 2006 NOMOR : 07 LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2006 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2006 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2008 SERI A PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2008 SERI A PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2008 SERI A PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADA DINAS KESEHATAN YANG MENERAPKAN

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.1.1 Kondisi Pendapatan Daerah Pendapatan daerah terdiri dari tiga kelompok, yaitu Pendapatan Asli

Lebih terperinci

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 24 TAHUN 2017

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 24 TAHUN 2017 SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 127 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2004 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2004 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2004 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2004 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2004 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2004 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang bahwa

Lebih terperinci