MENELADANI PERJUANGAN RASULULLAH SAW. DI MEKAH. Kata Pengantar. Kontak Kami. Isi Materi

Transkripsi

1

2 MENELADANI PERJUANGAN RASULULLAH SAW. DI MEKAH Isi Materi Kata Pengantar Kontak Kami

3 PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT VIDEO VIDEO PROLOG DINAS PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 3

4 Kompetensi Inti PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT (-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya (-2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia;

5 Kompetensi Inti PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT (-3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah; (-4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

6 PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Kompetensi Dasar 1.10 Meyakini kebenaran dakwah Nabi Muhammad SAW. di Makkah 2.10 Bersikap tangguh dan rela berkorban menegakkan kebenaran sebagai ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di Makkah 3.10 Menganalisis substansi, strategi, dan penyebab keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw di Makkah 4.10 Menyajikan keterkaitan antara substansi dan strategi dengan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw di Makkah

7 PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Indikator Mampu menjelaskan substansi dakwah Rasulullah SAW periode Makkah. Mampu menjelaskan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Makkah. Menjelaskan pengaruh dakwah Rasulullah SAW terhadap umat. Mampu menceritakan sejarah dakwah Rasulullah SAW pada periode Makkah Mampu menunjukkan keteladanan dari cara dakwah Rasulullah SAW.

8 PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT aktif) (untuk MENELADANI PERJUANGAN RASULULLAH SAW. DI MEKAH

9 PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1. Masyarakat Mekkah Sebelum Islam SEGI KEAGAMAAN Meyakini adanya Allah SWT. (Ajran Nabi Ibrahim as.) Menyembah berhala Menyembelih hewan qurban untuk patung/berhala untuk memuliakannya SEGI SOSIAL BUDAYA Perang antar suku Membunuh anak perempuan Suka berjudi dan minuman keras Zaman Jahiliah

10 Strategi dakwah rasulullah PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT A. Dakwah Secara Rahasia (Q.S. Al Muddatsir : 1-7) Yang pertama kali masuk Islam atau Assabiqunal Awwaluun Siti Khodijah. Ali bin Abi Tholib Zaid Bin Haritsah Abu Bakar As-Shidiq Utsman bin Affan Zubair bin Awwam Sa ad bin Abi Waqosh Abdurrohman bin Auf Thalhah bin Ubaidillah Abi Ubaidillah bin Jarrah Fatimah binti Khaththab Sa id bin Zahid Al Adawi

11 Strategi dakwah rasulullah PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT B. Dakwah secara terang-terangan / terbuka (Q.S. Al Hijr ayat 94) Memerintahkan kepada Nabi untuk mensyiarkan Islam secara terang-terangan kepada penduduk Makkah agar menyembah Allah SWT.

12 PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Inti Dakwah nabi Muhammad S.A.W Inti Dakwah Nabi Muhammad SAW Menegakkan Tauhid ا لإ لها إ ل هللا اوح اده لا اشر ي اك لاه Menyempurnakan Akhlaq al-karimah

13 Reaksi Masyarakat Makkah Terhadap Dakwah Rasulullah S.A.W PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Yang Menerima Ajaran Nabi o Meyakini bahwa yang disampaikan Nabi SAW adalah Benar/Wahyu o Keteladanan terhadap akhlaq Nabi Muhammad SAW o Ajaran Islam bersifat rasional o Syiar dakwah dilakukan dengan hikmah, lemah-lembut dan damai Yang menolak/menentang ajaran Nabi SAW (Kafir) Khawatir tuhan mereka akan tidak disembah oleh masyarakat Makkah Ajaran Islam bertentangan dengan yang mereka lakukan selama itu. Takut kehilangan kekuasaan