PAPARAN PERMENDAGRI NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN SUBSIDI DARI PEMERINTAH DAERAH KEPADA BUMD PENYELENGGARA SPAM

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PEMBERIAN SUBSIDI DARI PEMERINTAH DAERAH KEPADA BADAN USAHA MILIK DAERAH PENYELENGGARA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

Optimalisasi Kinerja Badan Usaha Milik Daerah Penyelenggara SPAM

STRATEGI PENGANGGARAN KEGIATAN TIM TERPADU DAN RENCANA AKSI PENANGANAN KONFLIK SOSIAL

Pengelolaan Keuangan Daerah

HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI APBD PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA DALAM KOORDINASI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Proses Perencanaan dan Penganggaran Daerah. Syukriy Abdullah

DISAMPAIKAN OLEH : DRS. SYARIFUDDIN,MM DIREKTUR PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH

STRATEGI PENGANGGARAN KEGIATAN TIM TERPADU DAN RENCANA AKSI PENANGANAN KONFLIK SOSIAL

GAMBARAN UMUM PERHITUNGAN TARIF FCR PADA PDAM, SERTA TATA CARA PEMBERIAN SUBSIDI DAN TAHAPANNYA DALAM PROSES PENYUSUNAN APBD

Pengelolaan Keuangan Daerah & APBD

Mekanisme Pengalokasian Anggaran APBA Badan Pengelolaan Keuangan Aceh 2017

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71 TAHUN 2016 PERHITUNGAN DAN PENETAPAN TARIF AIR MINUM

Department of Business Adminstration Brawijaya University

2011, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Ne

BAB III PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DALAM PRAKTEK

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 39 Tahun 2016 Seri E Nomor 28 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

JADWAL TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG

SIKLUS ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 1 TAHUN 2015 SISTEM PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN BANTUAN KEUANGAN UMUM DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

PERMENDAGRI NOMOR 32 TAHUN 2011 PERMENDAGRI NOMOR 39 TAHUN 2012 PERMENDAGRI NOMOR 14 TAHUN 2016

Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya. 4. Prinsip APBD 5. Struktur APBD

BAGAN ALIR SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PERATURAN BUPATI SUMBA TIMUR NOMOR 216 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA DAN MEKANISME PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DI KABUPATEN SUMBA TIMUR

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 76 TAHUN 2014

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

Siklus Anggaran Siklus Pengelolaan Keuangan Negara Siklus Akuntansi. tedi last 09/17

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

TATA CARA PELAKSANAAN KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUBANG BAB I PENDAHULUAN


GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KEISTIMEWAAN

KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH Nama SOP PENYUSUNAN P-APBD

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

PECAPP. Proses Perencanaan dan. Penganggaran Daerah. Syukriy Abdullah. A-PDF Watermark DEMO: Purchase from to remove the watermark

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

2015, No c. bahwa untuk mewujudkan pengawasan tersebut dalam huruf b, diperlukan peran Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsio

Siklus Pengelolaan Keuangan Negara Siklus Anggaran Siklus Akuntansi. tedi last 09/16

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 77 TAHUN 2012

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

JADWAL ANGGARAN BERDASARKAN KESEPAKATAN BERSAMA WALIKOTA DAN PIMPINAN DPRD APBD 2017

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. Proses Penyusunan dan Penetapan APBD

BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH Nama SOP PENYUSUNAN APBD

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran

RENCANA KERJA SKPD JANGAN ASAL JADI

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

N O M O R ^2. T A H U N D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8B TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 26 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 542 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA METRO,

BUPATI MUSI BANYUASIN

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Realisasi dan Proyeksi)

1.1 Latar Belakang PPAS APBD 2016 BAB I 1

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Seksi Informasi Hukum Ditama Binbangkum

EUPAT1 ECTE NDAC PERATURAN BUPATI ROTE NDAO NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E

Jumlah (Rp) Bertambah/(berkurang) DASAR HUKUM. sebelum perubahan. setelah perubahan. (Rp)

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

BAB II LANDASAN TEORI

daerah, maka Pemerintah Daerah mengadakan penyertaan modal pada

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KERANGKA ACUAN KERJA (K A K) PELAKSANAAN KEGIATAN (2017)

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN BANTUAN KEUANGAN KHUSUS DI KABUPATEN BADUNG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KERJA (K A K) PELAKSANAAN KEGIATAN (2017)

PEMERINTAHAN DAERAH PEMDA DPRD SETWAN LEGISLATIF EKSEKUTIF APBD

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presid

- 1 - BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

ALUR PERENCANAAN PROGRAM & PENGANGGARAN

Transkripsi:

PAPARAN PERMENDAGRI NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN SUBSIDI DARI PEMERINTAH DAERAH KEPADA BUMD PENYELENGGARA SPAM Disampaikan Oleh : DIREKTUR PENDAPATAN DAERAH Jakarta, 19 Oktober 2016

PEMBERIAN SUBSIDI DARI PEMERINTAH DAERAH KEPADA BUMD PENYELENGGARA SPAM diatur dengan Permendagri berdasarkan Pasal 55 ayat (2) & Pasal 59 Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

BAB I BAB II Ketentuan Umum Ruang Lingkup BAB V Pelaksanaan dan Penatausahaan BAB III Umum BAB VI Pelaporan BAB VII dan Pertanggung jawaban Pembinaan BAB IV Penganggaran Subsidi BAB VIII Ketentuan Lain-lain Substansi Materi Rancangan Permendagri BAB IX Penutup

BAB I: KETENTUAN UMUM Subsidi adalah alokasi anggaran yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada BUMD Penyelenggara SPAM yang bertujuan untuk membantu biaya produksi air minum agar harga jual produksi yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak. Penyelenggara SPAM adalah serangkaian kegiatan dalam melaksanakan pengembangan dan pengelolaan sarana dan prasarana yang mengikuti proses dasar manajemen untuk penyediaan air minum kepada masyarakat. Badan Usaha Milik Daerah Penyelenggara SPAM yang selanjutnya disebut BUMD adalah badan usaha yang dibentuk khusus untuk melakukan kegiatan penyelenggara SPAM yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh daerah.

Biaya pengelolaan meliputi biaya operasi dan pemeliharaan, biaya depresiasi/amortisasi, biaya bunga pinjaman, biaya lain dan/atau keuntungan yang wajar. Audit atau pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan oleh aparat pengawas fungsional atau kantor akuntan publik secara independen, obyektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara dan daerah.

BAB II: RUANG LINGKUP Penganggaran; Pelaksanaan dan penatausahaan; Pelaporan dan pertanggungjawaban; Pembinaan; dalam rangka pemberian subsidi kepada Penyelenggara SPAM yang bersumber dari APBD; BUMD

BAB III: MAKSUD DAN TUJUAN 1. Penyelenggaraan SPAM bertujuan untuk memenuhi urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar yang menjadi kebutuhan dasar warga negara. 2. Pelayanan Dasar merupakan pelayanan publik untuk memenuhi hak rakyat atas tersedianya air minum yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. 3. Penyelenggaraan SPAM wajib memenuhi Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang pekerjaan umum setelah mendapatkan pertimbangan dari Menteri. 4. Standar Pelayanan Minimal merupakan ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar air minum yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.

BAB III: MAKSUD DAN TUJUAN 1. Subsidi kepada BUMD bertujuan untuk membantu biaya produksi air minum agar harga jual produksi yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat. 2. Besarnya subsidi dihitung berdasarkan selisih kurang tarif rata-rata dengan harga pokok produksi setelah audit. 3. Dalam hal Kepala Daerah memutuskan tarif lebih kecil dari usulan tarif yang diajukan Direksi BUMD Penyelenggara SPAM yang mengakibatkan tarif rata-rata tidak mencapai pemulihan biaya secara penuh (full cost recovery), pemerintah daerah wajib menyediakan subsidi untuk menutup kekurangannya melalui APBD.

BAB IV: PENGANGGARAN SUBSIDI Penyiapan dan penyampaian usulan Penilaian dan seleksi usulan Pengalokasian anggaran Penyiapan dokumen laporan keuangan BUMD yang telah diaudit. SKPD yang membidangi urusan pekerjaan umum melakukan penilaian dan seleksi. Alokasi anggaran subsidi disepakati dalam rancangan KUA dan PPAS (paling lambat akhir bulan Juli) hasil penilaian dan seleksi berupa rekomendasi disampaikan kepada Kepala Daerah melalui TAPD. Belanja subsidi kepada BUMD dianggarkan dalam kelompok belanja tidak langsung, jenis belanja subsidi, objek dan rincian objek belanja subsidi sesuai kode rekening berkenaan pada PPKD. Proyeksi penghitungan alokasi anggaran subsidi. Disetujui RUPS/RUPM. oleh Direksi BUMD mengajukan usulan subsidi kepada Pemerintah Daerah, setelah disetujui Dewan Pengawas. Hasil penilaian dan seleksi paling lambat 1 (satu) minggu setelah usulan diterima (bulan Juni). TAPD memberikan pertimbangan atas rekomendasi Kepala SKPD Dalam rincian objek belanja dicantumkan nama BUMD dan besaran subsidi yang diterima.

STRUKTUR APBD 1. Pendapatan Daerah 2. Belanja Daerah: a. Belanja Tidak Langsung: b. 1) Belanja Pegawai. 2) Belanja Bunga. 3) Belanja Subsidi. 4) Belanja Hibah. 5) Belanja Bantuan Sosial. 6) Belanja Bagi Hasil. 7) Bantuan Keuangan. 8) Belanja Tak Terduga. Belanja Langsung: 1) Belanja Pegawai. 2) Belanja Barang dan Jasa. 3) Belanja Modal. 3. Pembiayan Daerah (Investasi) 10

SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH RKPD SPD RKA SKPD/PPKD KUA/PPAS ANGGARAN KAS DPA SKPD/PPKD SPJ LKPD SPP/SPM/ SP2D SAP Perencanaan dan Penganggaran Pelaksanaan dan Penatausahaan Pertangggungjawaban dan Pelaporan RAPBD PERDA APBD PENJABARAN APBD RAPERDA PJP APBD RAPERDA PJP APBD PENJABARAN APBD

Penganggaran dalam APBD Pemerintah Prov Pemerintah Kab/Kota PPKD PPKD APBD Provinsi APBD Kab/Kota Akun belanja Kelompok Belanja Tidak Langsung, diuraikan dalam belanja subsidi, objek dan rincian objek belanja subsidi sesuai kode rekening berkenaan

PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN atas DPA- Menetapkan Pelaksanaan Anggaran Belanja Subsidi kepada BUMD didasarkan Kepala Daerah Keputusan Kepala Daerah Nama Penerima PPKD Besaran Subsidi Pasal 11 Permendagri 70/2016 Penyaluran Belanja Subsidi kepada BUMD dilakukan pembayaran langsung (LS) Dilakukan setiap bulanan/triwulan an/ semesteran

PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BUMD SKPD Kepala Daerah Wajib melaporan realisasi penggunaan subsidi kpd KDH melalui PPKD dgn tembusan SKPD terkait Bertanggung jawab secara formal dan material atas penggunaan subsidi yang diterimanya Mempertanggungjawabkan target kinerja yang telah ditetapkan Mendapatkan tembusan laporan realisasi penggunaan subsidi oleh BUMD Pertanggungjawaban penggunaan subsidi disampaikan paling lambat pd akhir semester TA berkenaan Realisasi belanja subsidi pada laporan keuangantembusan pemerintah daerah dalam thn anggaran berjalan Menerima pertanggungjawaban penggunaan subsidi Menerima realisasi belanja subsidi Pasal 13 & 14 Permendagri 70/2016 Realisasi belanja subsidi dicantumkan pada laporan keuangan pemerintah daerah dalam TA berjalan.

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PEMBINAAN Pengembangan dan Pengelolaan SPAM oleh BUMD Penyelenggara SPAM merupakan bagian dari sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah secara nasional dikoordinasikan oleh Menteri. Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah melakukan pembinaan atas pelaksanaan Peraturan Menteri ini. Dalam melakukan pembinaan melibatkan Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan Kementerian/Lembaga teknis terkait serta Pemerintah Daerah. Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melakukan pembinaan terhadap pengelolaan BUMD dalam rangka penyelenggaraan SPAM kepada daerah kabupaten/kota yang berada di wilayahnya. Pembinaan yang mencakup sosialisasi, supervisi, bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi serta memberikan asistensi. Pasal 15 Permendagri 70/2016

PENGAWASAN Menteri Dalam Negeri melakukan pengawasan atas pelaksanaan Peraturan Menteri ini. Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum melaksanakan pengawasan teknis terhadap penyelenggaraan SPAM di Daerah Provinsi sesuai dengan bidang tugasnya dan berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri. Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan SPAM yang dilakukan oleh BUMD Provinsi dan BUMD kabupaten/kota yang berada di wilayahnya. Pengawasan dilaksanakan oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah sesuai dengan fungsi dan kewenangannya. Pasal 16 Permendagri 70/2016

KETENTUAN LAIN-LAIN Pemerintah daerah dapat menganggarkan subsidi kepada BUMD apabila telah menetapkan peraturan kepala daerah mengenai Tata Cara Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum serta Pemberian Subsidi dari Pemerintah Daerah kepada Badan Usaha Milik Daerah dengan berpedoman pada Peraturan Menteri ini. Pemerintah daerah yang telah menetapkan peraturan kepala daerah mengenai Tata Cara Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum serta Pemberian Subsidi dari Pemerintah Daerah kepada Badan Usaha Milik Daerah sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini harus menyesuaikan dan mendasari Peraturan Menteri ini paling lambat 1 Januari 2018. Pasal 18 Permendagri 70/2016

Terima Kasih