BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
berkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : Endah Puji Astuti A

2015 PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Belajar bahasa pada

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum berbasis kompetensi (Competency Based Curriculum) Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (Kurikulum 2004) sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh siswa dari tingkat pendidikan dasar sampai ke pendidikan tinggi. Pengajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. mengarungi kehidupannya di dunia. Pendidikan bahasa Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan informasi pengetahuan ke buku catatan yang telah didapat dari

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Pada prinsipnya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran di sekolah tidak hanya difokuskan pada pembekalan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. (Hamalik, 2009: 57). Selain itu, menurut Chalil dalam buku Desain Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME DI KELAS V

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. hal-hal berikut. Pertama, guru dapat menumbuhkan rasa memiliki, mencintai,

I. PENDAHULUAN. pendidikan dapat membuat kehidupan suatu bangsa menjadi lebih baik. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dan telah diatur dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN. pelangsungan berbahasa Indonesia. Termasuk di dalam kegiatan pelangsungan berbahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Kemampuan Menulis. menghasilkan sebuah tulisan. memberdayakan pengetahuan dan perasaan.

BAB I PENDAHULUAN. Peneliti sebelumnya telah melakukan observasi awal berupa wawancara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pengajaran puisi di sekolah terkesan sangat membosankan. Akibatnya,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, atau keinginannya. Keterampilan menulis yang baik sangatlah penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen, yaitu menyimak/

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional seperti yang tertuang dalam undang-undang No. 20

BAB I PENDAHULUAN. menarik berbagai manfaat dari kehidupannya. Maka dari itu seorang guru harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh manfaatnya secara langsung dalam perkembangan pribadinya.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompetensi di

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan bahasa asing kedua yang diajarkan di SMA setelah

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan gaya penulisan. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

BAB I PENDAHULUAN. dua materi ajar, yakni materi bahasa dan materi sastra. Materi bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB. II KAJIAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang menjawab tantangan masa depan menurut Semi (2008:

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran menulis

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan pembelajaran

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yang aktif ditandai dengan adanya keterlibatan siswa yang baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 SAMBI TAHUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. serta dalam tingkah laku tertentu dan dalam kondisi-kondisi tertentu sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan formal di sekolah memegang peranan yang sangat besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. kelas. Keterampilan menulis puisi wajib dikuasai oleh siswa, hal ini bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia bukan hanya penguasaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan belajar mengajar termasuk hal yang penting di sekolah. Salah satunya adalah kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran Bahasa Indonesia di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) tidak terlepas dari sastra. Sastra dalam pelajaran bahasa Indonesia pada umumnya menjadi bagian dari materi kebahasaan. Materi sastra di harapkan dapat menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya sastra Indonesia. Seperti yang telah dipaparkan dalam Standar Isi Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama (SMP), tujuan pembelajaran adalah agar siswa dapat menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah pertama (SMP) terdapat pembelajaran menulis syair yang merupakan aktivitas belajar bersifat produktif, kreatif. Artinya, pembelajaran dilakukan agar peserta didik mampu memproduksi karya sastra dalam bentuk syair dan memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar untuk berfikir. Juga dapat berfikir secara kritis. Tarigan (2008:3-4) mengemukakan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis, penulis haruslah terampil 1

2 mamanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata. Secara singkat bahwa belajar menulis adalah belajar berfikir dalam atau dengan cara tertentu. Dalam kegiatan pembelajaran menulis, proses menulis peserta didik didasarkan pada pemahaman atas materi yang telah di sampaikan, hasil diskusi, pengayaan bahan, serta teknik-teknik yang telah didiskusikan dengan permainanpermainan yang menyenangkan (Kurniawan, 2014:23). Pembelajaran menulis memberikan banyak manfaat antara lain mengembangkan kreativitas, menanamkan keberanian dan percaya diri, dan membantu peserta didik menuangkan ide, pikiran, pengalaman, perasaan dan cara memandang kehidupan. Syair salah satu bentuk karya sastra yang diungkapkan dengan menggunakan bahasa yang padat dan bermakna kias. Sayir terikat dengan aturan-aturan tertentu seperti jumlah baris, jumlah bait, makna yang terkandung di dalamnya. Syair merupakan hasil ungkapan perasaan penyair yang dituangkan melalui kata-kata atau bahasa yang sengaja dipilih penyair. Pembelajaran menulis syair merupakan materi pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Malang pada kelas VII semester genap. Menulis syair merupakan keterampilan menulis yang membutuhkan tingkat kreatifitas dan daya imajinasi yang tinggi. Pembelajaran menulis syair salah satu pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik di SMP Negeri 3 Malang. Hal itu terlihat dari antusias peserta didik mengikuti pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran, peserta didik mudah memahami pembelajaran menulis syair yang disampaikan guru. Peserta didik tidak merasa kesulitan merangkai kata menjadi karya sastra berupa syair. Kemampuan tersebut ditentukan oleh beberapa faktor penting dalam

3 proses pembelajaran menulis syair. Penerapan metode, model dan strategi yang tepat, memudahkan peserta didik memahami pembelajaran menulis syair. Peran guru sangat menentukan dalam proses pembelajaran. Kemampuan guru dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar juga mempengaruhi keberhasilan pembelajaran. Sebelum membuat perencanaan belajar mengajar, guru terlebih dahulu harus mengetahui arti dan tujuan perencanaan tersebut, dan menguasai secara teoritis dan praktis unsur-unsur yang terdapat dalam perencanaan belajarmengajar (Sudjana, 2010:20). Berkaitan dengan pentingnya pembelajaran menulis syair di Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dapat mempertajam terhadap kepekaan perasaan, penalaran, serta kepekaan peserta didik terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Oleh sebab itu, penulis ingin melakukan penelitian pembelajaran menulis syair di sekolah. Pada penelitian yang penulis lakukan, penulis membatasi masalah pada pembelajaran menulis syair. Pembatasan masalah dilakukan agar data penelitian difokuskan pada satu materi pelajaran. Selanjutnya dalam hal menetapkan tempat penelitian, penulis memilih salah satu sekolah yang memiliki nilai akreditasi baik di Kota Malang. Pemilihan sekolah yang memiliki akreditasi baik dilakukan untuk memperoleh data yang baik pula. Penulis memilih penelitian di SMP Negeri 3 Malang karena sekolah ini merupakan sekolah Negeri terbaik se-kota Malang, terbukti dengan banyaknya prestasi dan penghargaan yang diraih, salah satu penghargaan yang pernah diraih yaitu lomba menulis puisi. SMP Negeri 3 Malang memilik semboyan Bina Taruna Adiloka (Bintaraloka) diambil dari bahasa Sansekerta yaitu Bina yang berarti

4 mendidik, Taruna yang berarti generasi muda, adi yang berarti terbaik, dan loka yang berarti sasana/tempat. Berdasarkan semboyannya tampak secara jelas bahwa SMP Negeri 3 Malang adalah tempat menempah generasi muda untuk menjadi manusia-manusia terbaik. Di tengah perkembangan zaman yang begitu cepat, nilai-nilai kehidupan selalu ditanamkan kepada peserta didik seperti nilai keagamaan, nilai kesopanan, nilai displin, nilai saling menghargai perbedaan agama suku dan ras. SMP Negeri 3 Malang menjadi sekolah yang banyak diminati oleh masyarakat Kota Malang. Penelitian sebelumnya dengan pembelajaran menulis syair belum pernah dilakukan, hanya beberapa penelitian yang berhubungan dengan pembelajaran dengan materi sastra pernah dilakukan oleh Nurmawati (2016) dengan judul Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi Pada Siswa Kelas VII Semester II Di SMP Negeri 2 Bantul. Hasil penelitian Dewi Satriani Nurmawati menyimpulkan bahwa keterlambatan siswa dalam memahami metode yang diterapkan oleh guru. Kesamaan pada penelitian ini dan penelitian yang dilakukan oleh Dewi Satriani Nurmawati terletak pada penggunanaan media pembelajaran yang bervariasi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, pada penelitian ini tidak menjelaskan faktor penghambat dan pendukung pembelajaran. Akan tetapi, pada penelitian sebelumnya menjelaskan faktor penghambat dan pendukung pembelajaran. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Kurniawan (2016) dengan judul Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Puisi Keindahan Alam Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Kalasan. Hasil penelitian Fandi Kurniawan menunjukkan

5 bahwa kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik dan sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam penelitian ini dan penelitian yang dilakukan oleh Fandi Kurniawan memiliki kesamaan pada tahap kegiatan pembelajaran dan metode yang digunakan guru dalam kegiatan. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah kekreatifan guru dalam mengembangkan media pembelajaran. Pada penelitian ini guru menggunakan media yang telah dikembangkannya sehingga memudahkan peserta didik menuangkan ide ke dalam karya sastra berupa syair, sedangkan dalam penelitian sebelumnya guru tidak mengembangkan media pembelajaran yang memudahkan kemampuan peserta didik memunculkan ide. Mengingat bahwa kegiatan menulis syair yang diajarkan di sekolah dapat menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya sastra Indonesia dan pembelajaran menulis syair di SMP Negeri 3 Malang menjadi pembelajaran yang kreatif, maka peneliti mengambil judul Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Syair Tema Alam Lingkungan Sekolah Pada Kelas VII SMP Negeri 3 Malang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah. 1. Bagaimana persiapan yang dilakukan guru dalam pembelajaran menulis syair pada kelas VII SMP Negeri 3 Malang? 2. Bagaimana tahap-tahap kegiatan pembelajaran menulis syair pada kelas VII SMP Negeri 3 Malang?

6 3. Bagaimana media yang digunakan untuk pembelajaran menulis syair pada kelas VII SMP Negeri 3 Malang? 1.3 Tujuan Penelitian Sehubungan dengan judul penelitian serta bertolak pada rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut. 1. Mengetahui persiapan yang dilakukan guru dalam pembelajaran menulis syair pada kelas VII SMP Negeri 3 Malang. 2. Mengetahui tahap-tahap kegiatan pembelajaran menulis syair pada kelas VII SMP Negeri 3 Malang. 3. Mengetahui media yang digunakan untuk pembelajaran menulis syai pada kelas VII SMP Negeri 3 Malang. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, kegunaan teoretis dan kegunaan praktis. Kegunaan teoretis dalam penelitian ini untuk memberikan gambaran mengenai pelaksanaan pembelajaran menulis syair di kelas VII SMP Negeri 3 Malang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan evaluasi guru untuk melaksanakan pembelajaran menulis syair yang lebih baik ke depannya. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan refrensi bagi calon guru Bahasa Indonesia dalam menentukan bentuk pembelajaran menulis puisi di sekolah secara umum.

7 Kegunaan secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru Bahasa Indonesia dalam peningkatan pembelajaran menulis syair dengan model dan metode yang dapat memudahkan peserta didik dalam pembelajaran menulis syair di kelas. Juga diharapkan dapat menjadi masukan positif untuk SMP Negeri 3 Malang dalam upaya melakukan pengembangan kegiatan pembelajaran menulis syair di sekolah. Tidak hanya memberikan kegunaan bagi guru dan sekolah, Penelitian yang telah dilakukan penulis di harapkan dapat menambah pengetahuan bagaimana pembelajaran menulis syair di SMP Negeri 3 Malang. Juga sebagai bekal pengetahuan penulis mengenai persiapan dan tahap pembelajaran menulis syair. Dengan penelitian ini semoga bisa menjadi guru profesional 1.5 Definisi Operasional Terdapat beberapa definisi operasinal yang dirasa perlu untuk mempermudah pembaca dalam memahami dan menghindari dari kesalahpahaman. Maka peneliti perlu memberikan penegasan dan penjelasan seperlunya, sebagai berikut: 1) Pembelajaran merupakan proses aktivitas yang dilakukan guru dalam mengkondisikan siswa untuk belajar. Karena pembelajaran merupakan suatu aktivitas pengondisian belajar maka pembelajaran harus mampu mengkondisikan siswa untuk aktif-kreatif (Kurniawan, 2014:1) 2) Menulis adalah kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu objek, memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga

8 pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas. Pada dasarnya menulis bukan hanya berupa melahirkan pikiran atau perasaan saja, melainkan juga pengungkapan ide, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis (McCrimmon dalam Saddhono dan Slamet, 2014: 150). 3) Syair adalah jenis puisi lama yang terikat oleh aturan-atur seperti bersajak a-aa-a, jumlah suku kata 8-14 suku kata, terdiri atas empat bait, terdapat judul, tema dan amanat. 4) Persiapan pembelajaran adalah rencana yang dirancang dalam bentuk silabus dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada standar isi. Setiap perencanaan selalu berkenaan dengan proyeksi atau perkiraan mengenai apa yang akan dilakukan. Isi perencanaa pada hakikatnya mengatur dan metepkan unsur antara lain tujuan, bahan atau isi, metode, alat/media, serta evaluasi/penilaian. Selain penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), persiapan pembelajaran yang dilakukan guru yaitu menyiapkan materi pembelajaran, melihat kondisi kelas dan kemampuan peserta didik. 5) Tahap-tahap pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pemblajaran yang telah disusun. Ada tiga tahapan pokok yakni tahap kegiatan awal pembelajaran (pengondisian kelas yang menyenangkan), tahap pengajaran/tahap inti (melaksanakan materi yang sudah disusun guru), dan tahap penilaian dan tindak lanjut. 6) Media pembelajaran adalah alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape recorder,

9 kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan peserta didik yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar (Gagne dan Bringgs dalam Arsyad, 2009: 4-5).