PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT KWH METER DIGITAL PADA PELANGGAN PLN. M. Mukhsin 1)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB II KWH-METER ELEKTRONIK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

REKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM. M. Rahmad

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem. Jika sistem proteksi tersebut bagus, maka akan terciptanya keadaan

BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April 2014 sampai bulan Januari 2015,

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI. BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega8 LAPORAN TUGAS AKHIR

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium teknik digital) dan

BAB I PENDAHULUAN. model dulu atau sering di sebut dengan analog masih menggunakan putaran

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

BAB III DESKRIPSI MASALAH

VOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper

RANGKAIAN INVERTER DC KE AC

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

PERANCANGAN ALAT PENYINARAN SCREEN SABLON PCB DENGAN PENGATURAN INTENSITAS CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S52

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

Elektronika. Pertemuan 8

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

BAB III PERANCANGAN SISTEM

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

USER MANUAL ALARM ANTI MALING MATA PELAJARAN : ELEKTRONIKA PENGENDALI DAN OTOMASI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB I PENDAHULUAN. energi listrik yang memanfaatkan suatu kumparan arus untuk mengindra arus serta

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan arus yang sedang hingga besar, puluhan Ampere. Wattmeter adalah instrument atau alat pengukuran daya listrik

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

APLIKASI MASTER SWITCH OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

PERANCANGAN RELE ARUS LEBIH DENGAN KARAKTERISTIK INVERS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN THERMOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 OLEH : PUTU SEPTIANI UTAMI DEWI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan akan energi listrik terus bertambah dengan bertambahnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut :

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

Sistem Monitoring Pencurian Energi Listrik

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM PEMBATAS DAYA PADA STOP KONTAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51. Muhammad Rofiq, ST Dosen STMIK ASIA Malang. Abstraksi

Perancangan Alat Ukur Daya Listrik Lampu Pijar Menggunakan ADC TLV2543 Dengan Tampilan Komputer

TERMOMETER 8 KANAL. Kata-kata kunci: LM35, ADC0808, mikrokontroler AT89S51.

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV

Rancang Bangun Alat Pengukur Tingkat Keolengan Benda Secara Digital

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PENGARUH PENURUNAN TEGANGAN TERHADAP GALAT KWH-METER ELEKTRONIK

TAKARIR. periode atau satu masa kerjanya dimana periodenya adalah nol.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI

BAB III METODE PERANCANGAN. tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN PENYEDIA DAYA TEGANGAN TINGGI DC BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C51

SIMULASI PENGONTROLAN BATAS MAKSIMUM KERJA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Widya Teknika Vol.18 No.2; Oktober 2010 ISSN 1411 0660: 40-44 PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT KWH METER DIGITAL PADA PELANGGAN PLN M. Mukhsin 1) Abstrak Pengukuran pemakaian energi atau yang sering disebut dengan KWH Meter selama ini dilakukan dengan menggunakan peralatan konvensioanal atau analog yang berupa kumparan dan rodaroda gigi yang berhubungan dari hal-hal tersebut sering terjadi kesalahan pengukuran akibat sifat-sifat bahan yang dipakai dan hal ini pastinya akan menimbulkan banyak kerugian baik bagi konsumen energi ketika pengukuran melebihi pemakaian dan harus membayar sesuai dengan data yang ditunjukkkan pada alat KWH Meter analog tersebut maupun produsen energi ketika hasil pengukuran tidak sesuai (lebih kecil) dari pemakaian energi. Mengacu pada permasalahan tersebut maka dirancang suatu alat KWH Meter Digital dimana parameter-parameter yang dibutuhkan diukur dengan menggunakan sensor-sensor elektronik sehingga setiap perubahan sekecil apapun akan mempengaruhi hasil pengukuran energi yang terpakai dan hasilnya ditampilkan secara digital melalui media penampil sebuah LCD. Single chip AT89C dari keluarga MCS digunakan dalam sistem pengolah data alat KWH Meter Digital ini. Alat ini diberi nama KWH Meter Digital karena dapat Menampilkan pemakaian energi listrik. Kata Kunci : KWH, Meter Digital, Sensor PENDAHULUAN Dengan banyaknya peralatan-peralatan rumah tangga yang diproduksi menggunakan energi listrik menyebabkan penggunaan listrik yang meningkat, pembayaran rekening listrik didasarkan pada hasil pengukuran KWH Meter milik PLN yang masih analog. Dimana pengukuran semacam ini masih mempunyai kelemahan baik bagi konsumen maupun bagi produsen. Hal ini disebabkan KWH Meter Analog milik PLN yang prinsip kerjanya menggunakan prinsip medan elektromagnetik dan roda-roda gigi, dimana ketika energi listrik dimatikan KWH Meter tidak langsung berhenti hal ini menyebabkan penghitungan energi masih terjadi selain itu karena pemakaian bahan yang berupa piringan, roda gigi dan kumparan ketika bahan ini mengalami keausan dan titik jenuh maka peralatan tidak akan bisa bekerja selayaknya sehingga proses perhitungan akan terganggu baik itu semakin lambat yang pastinya akan merugikan produsen ataupun semakin cepat yang akan merugikan konsumen. Berdasar hal tersebut di atas yang mendasari dibuatnya penelitian ini. Nantinya alat ini dapat melakukan pengukuran dan perhitungan pemakaian daya listrik yang hasilnya akan ditampilkan pada media penampil berupa sebuah LCD yang hasilnya berupa bilangan digital. biasanya mempunyai lilitan yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan lilitan sekunder bahkan sering kali sisi primer berupa satu lilitan saja atau berupa batang konduktor yang lurus atau toroidal. Sisi primer dan sekunder secara listrik merupakan rangkaian yang saling terpisah (isolated), tetapi terkopel secara magnetik. Dalam transformator arus perbandingan lilitan primer dan sekunder ditentukan berdasarkan arus primer dan sekunder yang dikehendaki menurut rumus (Sumanto,MA.,1991:120): I 1. n 1 = I 2. n 2. (1) Dengan : I 1 = Arus primer = Arus sekunder I 2 n 1 n 2 = jumlah lilitan primer = jumlah lilitan sekunder Dari rumus diatas tersebut, maka besar tegangan disisi sekunder adalah : V S =I 2.R.. (.2) Dengan : V S = Tegangan yang dihasilkan oleh lilitan sekunder R = Resistor yang menjadi lilitan sekunder Pada transformator arus, inti besi yang digunakan harus mempunyai lengkung histerisis yang lurus dan titik kerjanya pada daerah yang linier ( jauh dibawah titik jenuhnya) gambar dibawah ini menunjukkan penyambungan transformator arus. Trafo Arus Transformator arus merupakan transformator instrument yang digunakan untuk mengubah arus AC menjadi tegangan dengan rangkaian terpisah. Transformator arus terdiri dari dua sisi kumparan, dimana kumparan primer 40 1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Universitas Widyagama Malang

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT KWH PELANGGAN PLN [MUKHSIN] METODE PENELITIAN Perancangan Diagram Blok LCD n1 n2 Trafo arus Penguata n AD C AT 89C5 1 ADC unit Gambar 1. Transformator Arus Trafo tegangan Penyearah Dasar Op-amp Op-amp IC adalah piranti solid state yang mampu mengindera dan memperkuat sinyal masukan baik AC maupun DC. Karakteristik opamp terpenting adalah: - Impedansi masukan amat tinggi, sehingga arus masukan praktis dapat diabaikan. - Penguatan loop terbuka amat tinggi. - Impedansi masukan amat rendah, sehingga pengeluaran penguat tidak terpengaruh oleh pembebanan. Rangkaian Penyearah Presisi Keterbatasan yang paling utama dari dioda silicon biasa atau dioda germanium adalah bahwa dioda tersebut tidak mampu menyearahkan tegangan dibawah 0,6 volt atau 0,3 volt, sedangkan untuk sebuah rangkaian yang akan digunakan adalah satu rangkaian yang ideal yaitu rangkaian dengan tegangan keluaran terjadi untuk semua tegangan masukan positif, bahkan yang dibawah 0,6 atau 0,3 volt. Sebuah rangkaian yang bekerja seperti sebuah dioda ideal dapat dirancang dengan menggunakan sebuah op-amp dan dua buah dioda biasa, dengan harapan adalah rangkaian tangguh yang mampu menyearahkan isyarat-isyarat masukan sebesar beberapa milivolt saja. Memori Data (RAM) Memori data adalah tempat untuk menyimpan data yang sifatnya sementara, sehingga pada memori data bersifat volatyle yaitu data akan hilang jika tidak diberi catu daya. Memori data lebih dikenal dengan RAM (Random Access Memory). Ruang memori data (RAM) internal terbagi menjadi dua blok yang disebut sebagai Lower 128 dan Upper 128/ruang SFRs. Gambar 2. Blok Diagram Alat KWH Meter Digital Pada pelanggan PLN Secara umum dilihat dari blok diagram sistem ini bekerja apabila trafo arus dimana disini trafo arus digunakan sebagai sensor arus mengeluarkan inputan analog yang begitu kecil dengan perbandingan 50 A / 5 V dimana inputan trafo arus tersebut perlu dikuatkan menggunakn op-amp sampai beberapa kali penguatan sehingga mampu dibaca oleh ADC kemudian karena keluaran dari trafo arus masih berupa sinyal AC maka perlu disearahkan oleh karena itu setelah dikuatkan oleh op-amp kemudian disearahkan oleh penyearah ideal dimana penyearah ideal ini terdiri dari gabungan antara dioda dan op-amp setelah disearahkan maka sinyal inputan itu baru diinputkan ke ADC 0804 untuk diubah menjadi data biner supaya dapat diinterfacekan dengan mikrokontroller. Selain itu disini juga menggunakan trafo tegangan jenis step down sebagai sensor tegangan dimana output dari trafo ini disearahkan kemudian hasilnya akan diinputkan pada ADC 0804 untuk diubah mnjadi data biner supaya dapat diinterfacekan dengan mikrokontroller. Mikrokontroler kemudian mengolah data-data inputan dengan beberapa persamaan kemudian hasilnya selain ditampilkan di LCD. Pengujian Alat Setelah PCB selesai dikerjakan maka proses selanjutnya adalah uji coba program pada alat sebenarnya. Pengujian dilakukan secara bertahap. Tahap 1 : Menguji rangkaian sensor arus Tahap 2 : Menguji rangkaian penguat dan penyearah serta filter Tahap 3 : Menguji rangkaian ADC Tahap 4 : Menguji rangkaian sensor tegangan Tahap 5 : Menguji modul LCD dan mimimum sistem mikrokontroller apakah program yang dibuat dapat menerima data dari ADC. 41

WIDYA TEKNIKA Vol.18 No.2; OKTOBER 2010: 40-44 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Hasil pengujian blok trafo arus dapat dilihat pada table 4.1 dibawah ini. OUTPUT TRAFO ARUS RANGK PENYEARAH AVO METER (VOLT) DC Tabel 1. Hasil Pengukuran Blok Trafo Arus No Daya / Arus Teganga Beban n Watt Ampere Volt 1 15 0,000068 0,007 2 45 0,0003 0,03 3 100 0,0056 0,58 4 150 0,0098 1,02 5 200 0,011 1,15 6 300 0,021 2,2 Analisis Data Dari data tabel diatas didapatkan perbandingan arus yang keluar dari trafo arus dengan tegangan yang dikeluarkan oleh penguatan op-amp dengan besarnya penguatan dapat dihitung dengan : A = A = setelahpenguat sebelumpenguat 0,007 0,000068 = 102,94 103 Sehingga penguatan dan hasil dari trafo arus dikuatkan sebesar 100 kali Pengujian Blok Penyearah Dan Filter Tujuan Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa rangkaian penyearah ini sudah memiliki karakteristik sebagai penyearah presisi, sehingga hasil yang didapatkan sebanding antara tegangan masukan AC dan tegangan Keluaran DC. Peralatan Yang Digunakan Kit Pengujian Trafo Arus. Rangkaian Penyearah dan Filter AVO meter digital. Prosedur Pengujian Merangkai alat seperti gambar 4.2. Mengaktifkan Catu Daya DC. Melihat Perubahan Yang Terjadi Pada AVO meter ( volt ). AVO METER ( VOLT ) AC Gambar 4. Pengujian Rangkaian Penyearah dan Filter Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pengukuran tegangan sebelum penyearah dilakukan dengan volt meter AC dan setelah penyearah dilakukan pengukuran dengan volt meter DC. Maksud dari pengukuran ini adalah untuk mendapatkan toleransi penyearah yang nantinya akan dikalibrasi ulang bersamaan dengan pembagian faktor pengali dari dari trafo arus. Hasil dari pengujian blok penyearah dan filter Dapat dicermati pada table 4.2 dibawah ini. Hasil Pengujian Tabel 4.2 Pengujian Blok Penyearah dan Filter No Output Trafo Output Selisih Penyearah Volt AC Volt DC 1 0,007 0,006 0,001 2 0,03 0,015 0,015 3 0,07 0,058 0,012 4 1,02 0,96 0,06 6 1,26 1,1 0,16 7 2,2 2,03 0,17 Analisis Data Dilihat dari tabel ternyata perbedaan antara masukan dengan keluaran dari penyearah dan filter maksimal yaitu Selisih = 2,2 2,03 = 0,17 jadi selisih tertinggi pada hasil pengukuran tersebut adalah 0,17 adanya perbedaan tersebut masih dalam keadaan yang masih bisa ditoleransi sehingga tidak terlalu mengganggu perencanaan alat yang seperti yang direncanakan dari semula. Kesalahan-kesalahan tersebut dapat disebabkan oleh karena kapasitor-kapasitor yang kapasitasnya terlalu besar yang digunakan sebagai tapis perata pada rangkaian filternya kesalahan dalam pembacaan data percobaan. Pengujian Analog To Digital converter (ADC) Tujuan Pengujian ini bertujuan untuk menguji kepresisian dan kelinieran ADC dalam mengkonversi tegangan analog. 42

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT KWH PELANGGAN PLN [MUKHSIN] Peralatan Yang Digunakan Rangkaian ADC Catu daya 5 volt 8 buah lampu LED AVO meter digital Pengatur tegangan 0 3,88 Volt Prosedur Pengujian Merangkai alat seperti gambar 4.3. Mengaktifan catu daya 5 volt Masukan rangkaian ADC diberi tegangan mulai dari 0 volt sampai 3,88 volt dengan kenaikan 0,0776 volt Keluaran ADC dihubungkan dengan LED. Mengamati hasil pengujian yang ditampilkan ADC Pengatur Tegangan 0-3 Volt Catu Daya 5V ADC 0804 Gambar 5. Pengujian ADC 8 Buah LED Peraga Analisis Keseluruhan Bahwa pada alat ini dari hasil pengamatan dan percobaan dapat disimpulkan ketika saklar power diaktifkan maka alat ini akan aktif dalam kondisi belum disetting ( default ) maka ketika masuk menu pertama kali yang ditampilkan yaitu inisialisasi judul, nama, dan universitas kemudian di LCD mulai menampilkan hasil proses perhitungan dimana ketika hasil perhitungan dalam angka digital. Pada alat ini dalam perhitungan energi listriknya nilai faktor daya sudah diasumsikan yaitu harga faktor daya adalah 0,8. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. KWH Meter digital ini menggunakan sensor arus berupa trafo arus dimana dari sensor tersebut perlu dikuatkan lagi tegangannya supaya dapat dibaca oleh ADC sebelum masuk ADC sinyal tersebut disearahkan dengan menggunakan penyearah presisi dimana penyearah ini mampu menyearahkan dibawah 0,3 Volt, setelah itu masuk ADC dimana ADC disini digunakan untuk mengubah sinyal dari sensor yang masih berupa sinyal analog menjadi sinyal digital sehingga dapat di baca oleh mikrokontroller selain itu alat ini juga menggunakan sensor tegangan berupa trafo tegangan type step down dengan tegangan keluaran maksimal 5 volt yang disearahkan dan dimasukkan ke ADC untuk diubah menjadi sinyal digital. Dari masukan-masukan sensor tersebut oleh mikrokontroller diolah dengan persamaan dan hasilnya akan ditampilkan pada sebuah LCD. 2. LCD menampilkan jumlah pemakaian energi tiap satuan waktu sehingga setiap perubahan dapat diketahui secara langsung. 3. Sistem reset dirancang untuk dapat direset secara manual supaya ketika terjadi kesalahan atau masalah dengan alat ini mudah di gunakan lagi. 4. Sinyal inputan dari sistem sensor arus (trafo arus ) yang berupa sinyal analog AC. Sehingga mudah untuk dikuatkan melalui op-amp tanpa adanya penfilteran. 5. Penyearahan presisi pada alat ini mampu menyearahkan sinyal dibawah 0,1 volt bahkan 0,001 volt hal ini sangat dibutuhkan karena sensor arus yang digunakan mempunyai karakteristik cukup tinggi yaitu 50 A / 5 V sehingga keluaran dari sensor arus ( trafo arus ) dengan beban daya yang kecil akan mengeluarkan hasil yang kecil pula walaupun sudah dikuatkan. 6. Analog to digital converter ( ADC ) yang digunakan adalah type ADC 0804 dengan sinyal masukan 1 channel 7. Mikrokontroller pada alat ini berfungsi sebagai pengolah data hasil yang diproses. DAFTAR PUSTAKA [1] Hafindo Electronik Education. 2001. Pelatihan Microcontroller MCS-51 Programing and Interfacing. Malang, Tidak diterbitkan. [2] Malik, Muh. Ibnu. 1997. Bereksperimen Dengan Mikrokontroler 8031. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo. [3] Malvino. 1985. Prinsip-prinsip Elektronika. Edisi Kedua. Jakarta. Erlangga. [4] Malvino, 1989. Elektronika Digital. Jakarta. Erlangga [5] Putra, Eko Agfianto. 2002. Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55. Yogyakarta. Gava Media. 43

WIDYA TEKNIKA Vol.18 No.2; OKTOBER 2010: 40-44 [6] Seiko.Inc. Module Liquid Crystal Display ( LCD ). [7] Sumanto,Drs.MA. 1991. Teori transformator. Yogyakarta.Andi.. 44