BAB I PENDAHULUAN. bukunya yang berjudul Studi Ilmu Pendidikan Islam yang di kutip dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tentu Negara akan lemah dan hancur. Sikap dan tingkah laku. dan membentuk sikap, moral serta pribadi anak.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Zuhairi, dkk, Metodologi Pendidikan Agama (solo: Ramadhani, 1993), hal. 9.

BAB I PENDAHULUAN. religiusitas dalam kehidupan manusia. Temuan-temuan empiric dan

BAB I PENDAHULUAN. mulai beranjak pada kondisi yang lebih modern. Perubahan dan. pembangunan bangsa dan negara adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

Gambar 4.1 : Struktur Kepemimpinan wilayah RT 23 RW 2.80

BAB I PENDAHULUAN. dan internalisasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai pada diri peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

BAB I PENDAHULUAN. dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik merupakan masa depan bangsa. Jika peserta didik di didik

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur seperti guru, peserta didik,

BAB I PENDAHULUAN. di pesantren. Pondok pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan agama

BAB I PENDAHULUAN. karena memiliki iman dan akhlak yang kuat. 1. oleh sebagai penanggung jawab ketika terjadi hal-hal yang tidak sesuai

BAB I PENDAHULUAN. atau narapidana agar mereka dapat kembali hidup bermasyarakat dengan baik

BAB I PENDAHULUHAN. untuk mengenal Allah swt dan melakukan ajaran-nya. Dengan kata lain,

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kelangsungan hidup manusia akan berjalan dengan lancar dan optimal.

BAB I PENDAHULUAN. mengerti nilai-nilai dan mulai memakainya dengan cara-caranya sendiri. 1 Pada usia ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi disegala bidang kehidupan masyarakat saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia saat ini mengalami kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. akhlak maupun pendidikan ilmu umum. Pendidikan telah mengubah manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas, baik itu kualitas intelektual maupun kualitas mental. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. masalah akhlak merupakan salah satu pokok ajaran Islam yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sebagai usaha membina dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada hakikatnya merupakan kegiatan mendidik, mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia, terutama dalam proses pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. 2 Lebih jauh pendidikan

BAB V PEMBAHASAN. Kepribadian Muslim Siswa MAN 2 Tulungagung. siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. 1

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual; Refleksi Sosial Seorang Cendekiawan Muslim,

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berkembang dengan baik. Pendidikan dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat dan martabatnya. Seiring dengan perputaran waktu. normatif yang lebih baik dan mampu menjawab tantangan zaman.

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, persoalan

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada sekat secara tidak langsung menciptakan batas batas moralitas

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu bangsa. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, karena pada saat usia dini adalah saat yang paling peka dalam

BAB I PENDAHULUAN. ibu dan anak. Dalam suatu keluarga, arus kehidupan ditentukan oleh orang

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi tuntutan masyarakat yang dinamik. 1. Islam sebagai agama Rahmatan Lil Alamiin merupakan konsekuensi logis

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara, maka hampir seluruh negara di dunia ini menangani secara

BAB I PENDAHULUAN. kembali pemikiran kita tentang makna pendidikan itu sendiri. Pendidikan terkait dengan nilai-nilai, mendidik berarti memberikan,

BAB I PENDAHULUAN. Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat), AR-Russ Media, Yogjakarta, hlm.26.

BAB I PENDAHULUAN. penting dan dominan menetukan maju mundurnya suatu bangsa, serta. membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini, sebagai cermin tentang merosotnya etika dari pelaku pendidikan, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan. 1

BAB I PENDAHULUAN. asasnya. Masing-masing nilai itu dapat diimplementasikan dalam berbagai. persatuan dan kesatuan, kerakyatan dan keadilan.

BAB I PENDAHULUAN. inovatif. Mampu beradaptasi dengan perubahan kehidupan yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemajuan, pendidikan di madrasah-madrasah juga telah

BAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok untuk mencapai tujuan kearah yang lebih maju. 3 Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. muda untuk memperoleh serta meningkatkan pengetahuannya. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pendidikan agama dari guru Pendidikan Agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan merupakan upaya sadar dan terencana yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kreatif, mandiri dan profesional pada bidangnya masing-masing. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas. Tidak dipungkiri banyak kasus kekerasan yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. mencetak santri/siswa yang berkualitas dalam belajar Pendidikan agama. dalam menguasai Ilmu Pendidikan Agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bernilai universal, artinya meliputi seluruh dimensi ruang dan

BAB I PENDAHULUAN. bermutu, suatu bangsa menyongsong masa depan yang lebih baik. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai fasilitas yang memudahkan untuk mengakses pengetahuan, maka

BAB I PENDAHULUAN. proses pembangunan nasional. Senada dengan isi undang-undang RI No. 20

BAB I PENDAHULUAN. Islam dari sumber utamanya yaitu Al-Qur an dan Hadits, melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Jakarta, 2003, hlm Hamzah B Uno, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses belajar Megajar yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai problematika remaja yang terjadi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1, pasal 1, butir 1 yang menyatakan bahwa : belajar dan proses pembelajaran agar paeserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (citacita)

BAB I PENDAHULUAN. kasus korupsi, pencurian, pembunuhan, pembegalan, penganiayaan, kejahatan,

BAB I PENDAHULUAN. istilah tersebut adalah pendidikan dan pengajaran. Pengajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Putra, 2012), hlm Fatah Syukur, Sejarah Pendidikan Islam, (Semarang: Pustaka Rizki

BAB I PENDAHULUAN. ini sesuai pendapat Didi Supriadie yang menyatakan bahwa pendidikan. dapat menjalankan hidup dan kehidupannya sesuai dengan harapan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk mewujudkan pembangunan nasional di Negara Indonesia. Tanpa adanya pendidikan tentu negara akan lemah dan hancur. Pendidikan pada hakikatnya adalah salah satu aspek yang sangat penting untuk membentuk generasigenerasi muda yang rajin, trampil serta berakhlaqul karimah, Hal itu sesuai dengan yang dikatakan Moh.Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan dalam bukunya yang berjudul Studi Ilmu Pendidikan Islam yang di kutip dari Langgulung, bahwa : Pendididikan mempuyai pengertian yang luas, yang mencangkup semua perbuatan atau semua usaha dari generasi tua untuk mengalihkan nilainilai serta melimpahkan pengetahuan, pengalaman, kecakapan, serta ketrampilan kepada generasi selanjutnya, sebagai usaha untuk menyiapkan mereka, agar dapat memenuhi fungsi hidup mereka, baik jasmani begitu pula ruhani. 1 Dengan demikian, tugas pendidikan bukan sekedar meningkatkan kecerdasan intelektual, melainkan pula mengembangkan seluruh aspek kepribadian anak didik. Dan dalam proses pembentukan kepribadian anak kita juga harus menanamkan aspek-aspek yang sesuai dengan aturan agama Islam. Seperti yang dikatakan Moh. Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan dalam bukunya bahwa : Pendidikan Islam adalah segala upaya atau proses pendidikan yang dilakukan untuk membimbing tingkah laku manusia, baik individu maupun sosial untuk mengarahkan potensi, baik potensi dasar (fitrah), 1 Moh.Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan, Studi Ilmu Pedidikan Islam, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hal. 27 1

2 maupun ajar yang sesuai dengan fitrahnya melalui proses intelektual dan sepiritual berlandaskan nilai Islam untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. 2 Peran agama dalam kehidupan manusia dapat ditinjau dari beberapa segi, antara lain agama sebagai fitrah/ciri khas manusia, agama sebagai makanan rohani, agama sebagai penentram batin, agama sebagai sumber kebahagiaan, dan agama sebagai sumber kebenaran. 3 Dengan ini agama juga dapat dijadikan sebagai landasan pendidikan. Karena hal itu boleh jadi tidak akan terwujud tanpa adanya proses pendidikan. Dengan demikian dapat di pahami Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang berlandaskan Al-Qur an dan Al-Hadits, hal itu juga di pertegas oleh Abdul Majid dalam bukunya yang berjudul Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam menyatakan bahwa : Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur an dan Al- Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. 4 Sebagaimana penjelasan diatas dapat diketahui bahwa pendidikan agama Islam merupakan kegiatan pengajaran atau latihan pada peserta didik dalam mengamalkan ajaran agama Islam yang bersumber dari Al-Qur an dan Hadits, dengan demikian Zakiyah Daradjat juga mempunyai pendapat bahwa: Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami kandungan ajaran Islam secara menyeluruh, menghayati makna tujuan, yang pada 2 Ibid., Hal. 33 3 Binti Maunah, Landasan Penndidikan, (Yogyakarta: Teras, 2009), Hal. 112-115 4 Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), hal. 11

3 akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 5 Dari penjelasan diatas dapat di pahami bahwa dalam pendidikan agama Islam juga dapat di bagi dalam beberapa mata pelajaran yang berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam itu secara keseluruhan meliputi : Al-Qur an dan Hadist, keimanan, akhlak, fiqih/ibadah, dan sejarah. Hal ini sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan Agama Islam mencangkup perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya (hablun minallah dan hablun minannas). Dengan demikian A.Susanto dalam bukunya yang berjudul Pemikiran Pendidikan Islam, mengemukakan sebuah pendapat bahwa : Secara umum pendidikan berarti suatu proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang (peserta didik) dalam usaha mendewasakan manusia (peserta didik) melalui upaya pengajaran dan latihan, proses, perbuatan, dan cara-cara mendidik. Secara khusus, penggunaan istilah pendidikan Islam berarti proses pentransferan nilai yang dilakukan oleh pendidik, yang meliputi proses pengubahan sikap dan tingkah laku serta koqnitif peserta didik, baik secara kelompok maupun individual ke arah kedewasaan yang optimal dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya, sehingga diharapkan peserta didik maupun khalifah fil ardh dengan tetap berpedoman kepada ajaran Islam. 6 Sebagaimana penjelasan diatas Sikap dan Tingkah laku siswa dalam pendidikan agama Islam ini termasuk materi Akhlak yang harus di berikan oleh guru agama, karena guru agama sangatlah berpengaruh penting dalam penanaman kepribadian ataupun moral siswa dalam sikap dan tingkah laku siswa. Hal ini di pertegas dalam hasil skripsi Bonatin bahwa : 5 Ibid., hal. 12 6 A. Susanto, Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2009), hal. 3

4 Peran guru Pendidikan Agama Islam dalam membina tingkah laku siswa sangatlah besar sekali, guru sebagai pengajar di sekolah harus bisa mendidik siswa-siswinya dengan baik, karena guru adalah orang tua kedua bagi siswa. Tingkah laku seorang guru akan ditiru oleh siswanya, maka sikap/tingkah laku guru harus selalu baik, karena merupakan teladan bagi siswa-siswinya. Serta agama sebagai landasan pokok yang penting dan dapat berfungsi sebagai pengontrol, pembimbing, dan penolong bagi setiap perbuatan dan tingkah laku siswa. 7 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa siswa yang telah mendapatkan Pendidikan Agama Islam yang cukup dan kuat, mereka akan menunjukkan perilaku yang baik pada kesehariannya, seperti selalu disiplin, mentaati peraturan yang ada di sekolahan, berbicara sopan kepada sesama dan orang yang lebih tua, serta menunjukkan perilaku-perilaku yang baik. Namun pada kenyataan atau fakta yang ada, masih banyak siswa yang telah mendapatkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam tetapi masih belum bisa menerapkannya pada kehidupan sehari-hari, banyak dari perilaku mereka yang masih belum mencerminkan akhlak yang baik, seperti masih banyak siswa yang terlambat ke sekolah, tidak memperhatikan penjelasan guru ketika mengajar di kelas, kesopanan kepada guru dan orang yang lebih tua mulai menghilang. Hal ini juga terjadi di SMAN 1 Ngunut Tulungagung, yang mana ketika peneliti melaksanakan PPL (praktik pengalaman lapangan) menemukan bahwa : Pada setiap pagi masih ada siswa yang terlambat datang ke sekolah, pada upacara hari senin juga masih ada siswa yang tidak memakai atribut sekolah dengan lengkap, pada pelajaran di kelas ketika guru sedang 7 Bonatin, Peranan Pendidikan Agama Islam Terhadap Tingkah Laku siswa di SDN 1 Barang Panggul Trenggalek Tahun 2014/2015, (Tulungagung: Skripsi tidak diterbitka, 2015), hal. 65

5 menjelaskan materi ajar masih ada siswa yang berbicara sendiri dan bermain hp di kelas, ketika berpapasan dengan guru siswa tidak menunjukkan sikap kesopanannya dengan membungkukkan badan ketika berjalan di depan guru dan siswa berbicara keras di hadapan guru dan orang yang lebih tua, hal itu menjelaskan bahwa siswa kurang mempunyai tingkah laku yang baik. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Tingkah Laku Siswa di SMAN 1 Ngunut Tulungagung Tahun pelajaran 2016/2017. B. Identifikasi Masalah Permasalahan dalam penelitian ini yakni mengenai pengaruh pendidikan agama Islam terhadap tingkah laku siswa di SMAN 1 Ngunut Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017 dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap tingkah laku siswa di SMAN 1 Ngunut Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017 2. Besar pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap tingkah laku siswa di SMAN 1 Ngunut Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017 C. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka dapat penulis rumuskan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah deskripsi secara umum Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Ngunut Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017? 2. Adakah Pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap tingkah laku siswa di SMAN 1 Ngunut Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017?

6 3. Seberapa besar Pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap tingkah laku siswa di SMAN 1 Ngunut Tulungagung? D. Tujuan Penelitian Mengingat tujuan merupakan arah dari suatu kegiatan, maka haruss ditetapkan lebih dahulu agar kegiatan ini dapat mencapai hasil yang diharapkan. Tujuan darai penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Ngunut Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017 2. Untuk mengetahui Pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap tingkah laku siswa di SMAN 1 Ngunut Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017 3. Untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap tingkah laku siswa di SMAN 1 Ngunut Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017 E. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini di harapkan dapat menghasilkan suatu telaah koprehensif sehingga dapat diambil manfaat, diantaranya : 1. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengaktualisasikan berbagai macam ilmu pengetahuan serta sebagai salah satu pemenuhan akhir dari persyaratan menyeleseikan studi program strata satu pada IAIN Tulungagung 2. Bagi Guru Penelitian ini dapat dijadikan untuk menambah wawasan pengetahuan serta meningkatkan motivasi seorang pendidik dalam bidang

7 pendidikan Agama Islam untuk menjadi guru yang berkompeten dan bisa dijadikan sebagai evaluasi pembelajaran agar tercapai proses belajar mengajar yang sesuai dengan harapan 3. Bagi Pengelola Pendidikan Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai masukan dan landasan teoritis oleh lembaga pendidikan untuk menangani Tingkah laku siswa di SMAN 1 Ngunut Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017 dalam rangka meningkatkan kualiatas pendidikan di lembaga tersesbut. 4. Bagi para peneliti yang akan datanng Hasil penelitian ini juga diharapkan bermanfaat bagi para peneliti dan dapat dijadikan sebagai referensi kepustakaan terkait melakukan penelitian lebih lanjut khususnya dalam bidang pendidikan. F. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. 8 Secara etimologi, hipotesis dibentuk dari dua kata, yaitu kata hypo dan kata thesis. Hypo berarti kurang dan thesis adalah pendapat. 9 Yang dimaksud dengan hipotesis penelitian yaitu sebagai kesimpulan penelitian yang belum sempurna, sehingga perlu disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis itu melalui penelitian. Dalam hal ini dibedakan pengertian hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Pengertian hipotesis penelitian seperti telah dikemukakan diatas. Selanjutnya hipotesis statistik itu ada, bila penelitian bekerja dengan sampel. 8 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015), hal. 96 9 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Politik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya,(Jakarta : Kencana, 2008), hal. 75

8 Jika penelitian tidak menggunakan sampel, maka tidak ada hipotesis statistik. 10 Untuk keperluan penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : 1. Hipotesis Kerja (Ha) Adanya pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap Tingkah laku siswa di SMAN 1 Ngunut Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017 2. Hipotesis Nihil (Ho) Tidak ada pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap Tingkah laku siswa di SMAN 1 Ngunut Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017 G. Penegasan Istilah 1. Penegasan Konseptual a. Pengertian Pendidikan Agama Islam Pengertian Pendidikan Agama Islam menurut Zakiah Daradjat adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesei dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakini secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak. 11 Sementara itu, menurut Muhammad seperti yang dikutip oleh Ahmad Mujin Nasih dan Lilik Nur Kholidah mengemukakan bahwa 10 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,(Bandung: ALFABETA, 2015), hal. 96-97 11 Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta: Bumi Aksara, 2011).hal 86

9 Pendidikan Agama Islam adalah usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat dan kehidupan dalam alam sekitarnya melalui proses kependidikan, dimana perubahan itu dilandasi dengan nilai-nilai Islam. 12 b. Pengertian Tingkah Laku Tingkah laku di dalam bukunya Zakiyah Daradjat disebut juga dengan akhlak seseorang yaitu sikap seseorang yang di manifestasikan ke dalam perbuatan. 13 2. Penegasan Oprasional Yang dimaksud dengan Pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap Tingkah Laku siswa yaitu adalah pendidikan agama tidak sekedar mengajarkan pengetahuan agama dan melatih ketrampilan siswa dalam hal ibadah saja. Tetapi, yang dimaksud pendidikan agama disini lebih luas lagi, pendidikan agama disini bertujuan untuk membentuk kepribadian siswa melalui sikap dan tingkah laku siswa sehari-hari sesuai dengan ajaran agama Islam, pembinaan sikap, mental dan akhlak jauh lebih penting dari pada pandai menghafal dalil-dalil, hukum-hukum agama, dan lancar dalam membaca Al-Qur an tetapi tidak memiliki sikap dan tingkah laku yang baik. H. Sitematika Pembahasan Dalam sebuah karya ilmiah adanya sistematika pembahasan merupakan bantuan yang dapat digunakan oleh pembaca untuk mempermudah mengenai 12 Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,(Bandung: Refika Aditama, 2013), hal. 5 13 Zakiah Daradjat, et. all., Dasar dasar Agama Islam,(Jakarta: Universitas Terbuka, 1999). Hal 273

10 urut-urutan sistematis dari karya ilmiah tersebut. Pembahasan yang dilakukan dalam skripsi ini adalah : Bagian awal terdiri dari : halaman sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan penguji, halaman pernyataan keaslian, motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran, dan abstrak. Bagian utama (inti) terdiri dari : Bab I yaitu Pendahuluan, yang terdiri dari : latar belakang masalah, identifikasi dan pembatan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis penelitian, penegasan istilah, sistematika pembahasan. Bab II yaitu Landasan Teori, yang terdiri dari pembahasan Pendidikan Agama Islam, tinjauan tentang Tingkah laku, sikap kedisiplinan dan sikap kesopanan dalam tingkah laku siswa. Bab III yaitu Metode Penelitian, yang terdiri dari : rancangan penelitian, variabel penelitian, populasi, sampel, dan sampling, kisi-kisi instrumen, instrumen penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data. Bab IV yaitu Hasil Penelitian, yang terdiri dari : deskripsi karakteristik data pada masingmasing variabel dan uraian tentang hasil pengujian hiposkripsi. Bab V yaitu Pembahasan, yang terdiri dari : penjelasan dari temuan-temuan penelitian yang telah dikemukakan pada hasil penelitian. Bab VI yaitu Penutup, bab ini merupakan bab terakhir dalam skripsi yang terdiri dari : kesimpulah dan saran. Dan Bagian Akhir pada bagian ini terdiri dari : daftar rujukan, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup