A. Uraian Materi Ransum merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam industri peternakan karena disamping menentukan produktifitas, ternak juga tingkat keuntungan finansial usah tersebut. Dalam menyusun ransum harus dipertimbangkan tingkat kebutuhan ternak akan nutrien sehingga mampu memenuhi total kebutuhan ternak tersebut yang sering disebut sebagai ransum serasi atau balance ration. Disamping itu perlu mempertimbangkan faktorfaktor yang menyangkut pengadaan bahan pakan, pemilihan bahan pakan, harga, teknik formulasi, teknik pembuatan dan teknik menyimpan. 8.1 Pemilihan Bahan Pakan Banyak sekali bahan pakan yang dapat digunakan dalam pembuatan pakan ayam. Di beberapa daerah sering terjadi bahwa bahan pakan sangat mudah diperoleh dengan harga yang relatif murah, sementara di daerah lain bahan pakan yang sulit diperoleh dan harganya mahal. Hal ini bukan merupakan kendala karena keadaan ini dapat ditoleransi dengan mempertimbangkan batas penggunaannya dan perlakuan substitusi. Selain itu, bahan pakan yang harganya mahal belum tentu berarti mahal menurut kualitasnya (nilai nutrisi yang dikandungnya). Tabel 8.1 memperlihatkan hubungan antara harga bahan pakan dengan harga nutrisi yang dapat dipakai untuk bahan pertimbangan dalam memilihnya: Tabel 8.1. Hubungan antara harga bahan pakan dengan harga nutrisi Harga per unit nutrisi (Rp) Bahan pakan Harga/kg (Rp) Energi (per 1000 Kcal) Protein (per %) Jagung Dedak Bungkil kedele Tepung ikan 400 200 900 1300 119,76 86,43 349,34 506,82 44,44 18,00 19,95 20,97 Berdasarkan tabel tersebut diatas jelas bahwa tepung ikan yang harganya mahal (Rp1.300/kg) ternyata sebagai sumber protein harganya lebih murah daripada jagung. 8.2 Metode Menyusun Ransum Penyusunan ransum merupakan kegiatan pencampuran berbagai bahan pakan yang ada dengan perbandingan yang telah ditentukan untuk memenuhi kebutuhan zat-zat makanan 1
yang diperlukan oleh ayam untuk pertumbuhan dan produksi. Ada berbagai cara yang digunakan dalam penyusunan ransum, antara lain sebagai berikut: 1) Metode bujur sangkar (pearson square methode). 2) Metode Persamaan Aljabar/Persamaan x dan y (SimultaneusMethod) 3) Metode coba coba (trial and error methode). 4) Metode linier program komputer. Metode yang paling banyak digunakan adalah metode bujur sangkar. Perhitungan dengan metode ini praktis dan pelaksanaannya juga mudah. Namun, cara ini hanya dapat digunakan untuk mencampur dua bahan pakan saja. Oleh karena itu, bila bahan yang tersedia cukup banyak, biasanya digunakan bersamaan dengan cara coba coba. Perhitungan penyusunan pakan dengan cara ini sangat sederhana karena hanya berdasarkan pada kebutuhan protein, Sedangkan kebutuhan zat zat makanan lainnya ditambahkan bila dianggap perlu saja. Sebelum menyusun ransum, perlu disiapkan hal-hal sebagai berikut. 1) Tabel kebutuhan zat-zat makanan. 2) Tabel komposisi zat-zat makanan bahan pakan. 3) Bahan pakan yang tersedia 4) Tabel harga pakan yang tersedia. Dengan ketersediaan data-data tersebut, penyusunan pakan dapat dilakukan dengan fleksibel. Artinya, setelah ditetapkan kebutuhan zat-zat makanan yang diperlukan sesuai tujuan pemeliharaan ayam maka antar bahan yang tersedia komposisinya dalam campuran pakan dapat saling ditukarkan untuk memperoleh harga yang paling murah dengan tidak merubah kandungan zat makanan yang telah ditetapkan. Sebagai pedoman, dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1) Tetapkan kebutuhan zat makanan yang diperlukan sesuai dengan tujuan pemeliharaan. Apakah untuk pembesaran anak ayam atau untuk yang sedang produksi. Data didapatkan dari tabel kebutuhan pakan. 2) Berdasarkan tabel komposisi bahan pakan, kelompokkan bahan pakan menjadi empat kelompok, yaitu: kelompok sumber energi. Kelompok sumber protein. Kelompok sumber vitamin. Kelompok sumber mineral. 2
3) Tetapkan komposisi campuran pakan, sebagai berikut. Bahan pakan sumber vitamin dan mineral biasanya yang diberikan berupa suplemen, yaitu premix buatan pabrik. Umumnya, bahan ini diberikan 2% dari campuran bahan pakan yang disusun. Sisa campuran bahan pakan, 98%, merupakan campuran bahan pakan sumber energi dan protein. Umumnya, bahan pakan sumber energi mengandung protein sekitar 10%, sedangkan sumber protein sekitar 45%. 4) Tetapkan jenis pakan yang akan disusun. Misalnya, pakan untuk periode produksi. 8.2.1 Metode bujur sangkar (pearson square methode). Metode ini sering digunakan dalam menentukan jumlah bahan pakan dari campuran dengan cara menghitung sederhana, atau dari campuran yang terdiri dari empat bahan. Misalkan kita akan membuat campuran bahan yang mengandung 16% protein dari bahan jagung dan konsentrat. Prosedur - Buat segi empat. - Tuliskan 16 di tengah, pada titik potong kedua diagonal. - Sudut kiri atas diisi dengan kandungan protein jagung. - Sudut kiri bawah diisi dengan kandungan protein konsentrat. - Sesuai dengan garis diagonal, isi sudut kanan atas dengan selisih kedua angka pada diagonal tersebut. - Dengan cara yang sama isilah (hitung) angka pada sudut kanan bawah. - Angka-angka pada sudut kanan ( atas dan bawah) dijumlahkan. Jumlah tersebut setara dengan 100% campuran. - Hitung jumlah setiap bahan (jagung dan konsentrat) berdasarkan imbangan angkaangka pada sudut-sudut sebelah kanan. Jagung 9 16 16 konsentrat 32 7 jagung yang dibutuhkan = 16/23 x 100% = 69,57% 3
konsentrat = 7/23 x 100% = 30,43% Contoh soal Susunlah ransum itik petelur periode grower sebanyak 100 kg dengan kandungan protein kasar 15%. Bahan pakan yang digunakan konsentrat dengan kandungan protein kasar 37% dan dedak dengan kandungan protein kasar 12,2% Penyelesaian : - Buatlah segi empat - Tuliskan pada sudut kiri atas kandungan protein salah satu bahan pakan dan sudut kiri bawah kandungan protein bahan pakan lainnya, tetapi cukup ditulis angkanya saja. Konsentrat 37 Dedak 12,9 15 - Hitung selisih antara masing-masing angka yang terdapat pada sudut sebelah kiri dengan angka yang di tengah, kemudian tuliskan angka tersebut di sudut-sudut sebelah kanan. Perhatian : Pengurangan dilakukan dengan cara mengurangi angka yang lebih besar dengan yang lebih kecil. Hasil yang didapat merupakan bagian dari campuran dan tidak menunjukkan kandungan protein. Konsentrat37 2,1 bagiankonsentrat 15 Dedak12,9 22 bagiandedak 22,0 - Jumlahkan angka-angka yang tertera di sudut sebelah kanan. 4
Konsentrat37 2,1 bagiankonsentrat Dedak12,9 15 22,0 bagiandedak... + 24,1 bagian Campuran konsentrat dan dedak - Apabila akan membuat 100 kg campuran diperlukan : 2,1 Konsentrat = ---------- x 100kg= 24,1 8,71kg - Pembuktian kebenaran : 22,0 Dedak = ---------- x 100 kg = 91,29kg 24,1... Total = 100,00 kg Dalam 8,71 kg konsentrat mengandung 8,71 x 37% protein = 3,22% protein. Dalam 91,29 kg dedak mengandung 91,29 x 12,9% protein = 11,78% protein. Jadi dalam 8,71 kg konsentrat dan 91,29 kg dedak terdapat 3,22% protein dan 11,78% atau dalam 100 kg campuran terdapat 15% protein. 8.2.2 Metode Persamaan Aljabar/Persamaan x dan y (Simultaneus Method) Simultaneus equation method/persamaan aljabar/persamaan x y merupakan pengembangan metode segi empat. Metode ini mengatasi kelemahan dari metode segi empat tersebut karena dapat membuat pakan dengan jumlah bahan makanan dan macam kebutuhan zat-zat makanan unggas dalam jumlah yang lebih banyak. Contoh : Susunlah pakan dengan 20% PK dan 2,8 Mkal/kg ME dengan komposisi bahan makanan sebagaimana terdapat pada Tabel8.2. Tabel 8.2.Komposisi bahan pakan penyusun pakan 5
Komposisi Bahan PK ME (kg) (Mkal/kg) Protein mix 45 2,59 x Jagung 8,5 3,37 y Bekatul 12,5 2,35 z Langkah pengerjaannya dengan persamaan aljabar : I. Persamaan jumlah bahan : x + y + z =100 (jumlah) II. Persamaan kebutuhan PK : 0,45x + 0,085y + 0,125 =20 (PK) III. Persamaan kebutuhan ME : 2,59x + 3,37y + 2,35z =280 (ME) Persamaan I.... x 0,45... 0,45x + 0,45y + 0,45z = 45(A) II.... 0,45x + 0,854y + 0,125z = 20(B) Persamaan Persamaan Z = 31,80 Persamaan IV... - A B = 0,365y + 0,325z = 25 (IV) III... 2,59x + 3,37y + 2,35z =280(C) I x 2,59... 2,59x + 2,59y + 2,59z =259(D) C D = 0,78y + ( - 0,24z ) = 21 = 0,78y 0,24z = 21 (V) IV... 0,365y + 0,325z = 25 (E) V x 0,365/0,78... 0,365y 0,125z= 0,265y + 0,325z =25 0,356y + 0,325 X 31,80 = 25 0,365y + 10,34 = 25 0,365y = 14,66 E F = 0,477z =15,17 _ 9,83(F) 6
y= 40,16 Persamaan I X + Y + Z = 100 X + 40,16 + 31,80 = 100 X = 28,04 Jadi pakan dengan 20 % PK dan 2,8 Mkal / kg terdiri atas campuran : Protein mix = 28,04 kg Jagung = 40,16 kg Bekatul = 31,80 kg Uji kebenaran : Protein : Protein mix : 45/100 x28,04kg = 12,6 kg Jagung : 8,5/100 x40,16 kg = 3,4 kg Bekatul : 12,5/100 x 31,80 kg = 4,0kg Total = 20,0 kg + ME : Protein mix : 2,59 x 28,04 kg = 72,63 Mkal Jagung : 3,37 x 40,16 kg = 134,34Mkal Bekatul : 2,35 x 31,80 kg = 74,73Mkal + Total = 282,70 Mkal Secara garis besar, prinsip dari metode persamaan simultan adalah membuat model persamaan baru kemudian menyamakan seluruh persamaan yang ada secara simultan. Persamaan ini hanya diselesaikan jika jumlah bilangan yang dicari sama dengan jumlah persamaan yang dibuat. Jadi, apabila akan mencari sepuluh bilangan, kita harus membuat sepuluh persamaan. Jika syarat ini tidak terpenuhi, tidak mungkin kita bisa menyelesaikan persamaan tersebut. Kelemahan metode ini adalah hasil perhitungan bisa saja menunjukkan 7
angka negatif. Jika hal ini terjadi, berarti kita salah membuat model persamaan atau nilai yang dimasukkan ke dalam persamaan atau mengganti nilai yang ada dalam persamaan tersebut. Dengan kata lain, kita harus mencoba menghitungulang hasil perhitungan yang telah dihasilkan tersebut. 8.2.3 Metode coba coba (trial and error methode). Trial and Error Method / Metode Coba-Coba adalah salah satu metode penyusunan ransum yang dilakukan dengan cara memasukkan jumlah penggunaan bahan makanan secara bertahap. Dilakukan dengan coba-coba hingga kebutuhan nutrient dapat mendekati. Cara ini dapat dilakukan dengan menggunakan Tabel 8.3 dan 8.4 seperti berikut ini. Tabel 8.3. Komposisi Nutrien Bahan Makanan Unggas Tabel 8.4. Ransum Broder Starter Dalam menyusun ransum secara coba-coba ini kita perlu mengetahui jumlah tingkat bahan makanan yang maksimal umum dipakai. Perkiraan tingkat penggunaan tiap bahan pakan dalam ransum seperti pada Tabel 8.5dan Tabel 8.6 serta contoh hasil formulasi ransumnya (Tabel 8.5 dan Tabel 8.6). 8
9
Tabel 8.5Batas pemakaian bahan pakan untuk ayam broiler dan petelur umur 0 18 minggu Ayam broiler starter/ ayam petelur Umur 0 4 minggu Ayam broiler finisher/ ayam petelur Umur 4 18 minggu Ayam pedaging/ ayam petelur (Umur 0 4 minggu) Ayam pedaging/ ayam petelur (Umur 4 18 minggu) Bahan Min Max Bahan Min Max Bahan Min Max Bahan Min Max Jagung kuning 20 60 Jagung kuning 20 70 Bungkil biji kapas Gandum 20 (40) Gandum 25 (50) Bungkil (+enzyme) (+enzyme) kacang Oats 10 Oats 10 Sunflower meal Barley 10 (30) Barley 15 (40) Tepung (+enzyme) (+enzyme) daging Beras (kasar) 10 Beras (kasar) 20 Tepung ikan (60%) Dedak 8 Dedak 20 Tepung gandum gandum darah Gandum 10 Gandum 20 Tepung shorts shorts bulu Gandum ayak 10 Gandum 20 Dadih susu ayak kering Dedak halus 15 Dedak halus 20 Minyak hewan Beras slip 15 Beras slip 20 Minyak babi Tepung roti 10 Tepung roti 15 Minyak unggas 5 Bungkil biji kapas 8 Bungkil kacang 8 Sunflower meal 8 Tepung daging 8 Tepung ikan (60%) 2 Tepung darah 1 Tepung bulu 5 Dadih susu kering 0 Minyak hewan 0 Minyak babi 1 5 Minyak unggas 10 10 10 8 10 2 2 10 1 5 1 5 1 8 10
Ayam broiler starter/ ayam petelur Umur 0 4 minggu Ayam broiler finisher/ ayam petelur Umur 4 18 minggu Molases 1 Molases 5 Minyak ikan Tepung alfafa 5 Tepung 10 Minyak kering alfafa kering Tumbuhan Bungkil 5 Bungkil 8 Minyak canola canola Kelapa Canola utuh 5 Canola utuh 10 Minyak sawit Bungkil 10 30 Bungkil 30 Restaurant kedelai (48%) kedelai grease Bungkil kedelai (44%) (48%) 10 25 Bungkil kedelai (44%) 25 Minyak unggas Kedelai utuh 15 Kedelai utuh 20 Minyak ikan Corn gluten 15 Corn gluten 20 Minyak meal meal Tumbuhan Corn gluten 15 Corn gluten 20 Minyak feed feed Kelapa Sumber: Amrullah (2003); Sudaryani dan Santosa (2000) Ayam pedaging/ ayam petelur (Umur 0 4 minggu) 1 5 Minyak ikan 1 5 Minyak Tumbuhan 0 Minyak Kelapa 2 Minyak sawit 1 5 Restaurant grease 1 5 Minyak unggas 1 5 Minyak ikan 1 5 Minyak Tumbuhan 0 Minyak Kelapa Ayam pedaging/ ayam petelur (Umur 4 18 minggu) 1 1-8 1 8 1 5 1 5 1 5 1 8 1 1-8 1 8 1 5 11
Tabel 8.6. Batas pemakaian bahan pakan untuk ayam petelur fase produksi Bahan Fase produksi (>19 minggu) Min Max Jagung kuning 20 60 Dedak padi 15 Gandum 20 Dedak gandum 10 Molases (tetes tebu) 5 Bungkil kedelai (48%) 10 25 Bungkil hijauan 1 5 Bungkil kacang tanah 1 10 Tepung ikan (60%) 1 2,5 Tepung darah 2 Tepung bulu 2 Minyak ikan 1 1 2 Minyak Kelapa 1 5 Sumber: Sudaryani dan Santosa (2000) Contoh: Jika kita akan menyusun ransum untuk ayam ras petelur periode pemeliharaan 8-12 minggu. Bahan-bahan yang akan dipakai dan perkiraannya pemakaiannya menggunakan metode coba-coba hasilnya seperti pada Tabel 8.7. adalah: Tabel 8.7 Formulasi ransum ayam petelur dengan metode coba-coba Kandungan Zat Makanan Bahan Pakan Komposisi Protein ME (Kkal/kg) Lemak Serat Kasar Tepung jagung 58 9 3.360 4,1 2,2 Tepung daun lamtoro 1,95 23,7 1.140 2,4 20,1 Dedak halus 15 10,1 2.900 4,9 15,3 Bungkil kedelai 15 44,4 2.850 4,0 6,2 Tepung ikan 5 61,8 2.910 7,8 0,6 Tepung Batu 1,5 - - - - 12
Bahan Pakan Kalsium phosphat (20%) Kandungan Zat Makanan Komposisi Protein ME (Kkal/kg) Lemak Serat Kasar 1,5 - - - - Garam dapur 0,25 - - - - Vitamin 0,5 - - - - Mineral 1,25 - - - - DL-Methionin 0,05 - - - - Protein Kasar 16,93 Energi metabolik (Kkal/kg) 2.979 Lemak 4,15 Serat Kasar 4,92 Kalsium 0,95 Kandungan Zat Makanan Ransum 8.2.4 Metode Linier Program Komputer. Cara penyusunan ransum yang lebih baik adalah dengan menggunakan persamaanpersamaan linier. Cara ini membutuhkan pengetahuan berhitung yang lebih rumit daripada cara coba-coba. Dengan adanya teknologi komputer maka perhitungan yang rumit dapat dilakukan dengan cepat. Penyusunan ransum pada saat ini, terutama pada pabrik pakan ternak komersil sudah menggunakan cara ini. Dengan menggunakan komputer, penyusunan ransum bukan hanya memperhatikan kecukupan gizi tetapi juga memberi alternatif dengan harga yang paling murah dari kombinasi bahan pakan yang mungkin didapat. Akan tetapi, perlu diingat bahwa pengetahuan mengenai ilmu gizi unggas mutlak diperlukan oleh orang yang menggunakan komputer tersebut. Komputer dan program/software-nya hanya sebagai alat bantu untuk mewujudkan keinginan pengguna. Program atau software penyusunan ransum ada yang dapat diunduh secara gratis dan ada yang harus dibeli. Program yang gratis, umumnya penggunaannya sangat terbatas. Salah satu contoh program linier adalah FEED MANIA. 13
Tabel 8.8 Contoh Formulasi ransum ayam broiler Bahan Pakan Awal Tumbuh Akhir Jagung 56,3 57,2 60,5 65,2 50,6 Gandum - - - - 27,0 Barley - - - - - Bungkil kedelai (48%) 35,6 31,5 30,7 25,8 17,0 Tepung daging(50%) - 1,0 - - - Tepung ikan - 2,0 - - - Minyak 3,5 4,6 4,5 4,7 1,0 Batu kapur giling 2,7 1,3 1,5 1,5 1,5 Kalsium phosphat (20%P) 2,5 1,0 1,5 1,5 1,5 Garam 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 Premix 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 Methionin 0,12 0,08 0,06 0,06 1,0 Kandungan zat makanan Protein Kasar 22 21,8 20,0 18,0 16,1 Lemak Kasar 5,9 7,0 7,0 7,3 3,4 Energi Metabolis (Kkal/kg) 3.060 3.145 3.146 3.200 3.050 Kalsium 1,00 0,98 0,95 0,94 0,96 Phosphor 0,42 0,42 0,42 0,41 0,41 Methionin 0,48 0,46 0,40 0,37 0,37 Lisin 1,25 1,27 1,10 0,96 0,78 14