PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 12 TAHUN 2006 T E N T A N G TATA CARA PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 4 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR: 4 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI MUSI RAWAS,

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2007 SERI D ===============================================================

T E N T A N G LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2007 NOMOR 3 LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 9 TAHUN 2007 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG KERJA SAMA ANTAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SELAYAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEKADAU,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 NOMOR 18

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 8 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN BUPATI BARITO KUALA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Lembaga Kemasyarakatan.

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 82 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 1 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR : 06 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN PEKON

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

KEPALA DESA NITA KABUPATEN SIKKA PERATURAN DESA NITA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA NITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2006 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG LEMBAGA KEMASARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 26 TAHUN 2006 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

WALIKOTA SAWAHLUNTO PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan. Nomor 53. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

S A L I N A N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 2 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN KECAMATAN WIROSARI DESA KALIREJO PERATURAN DESA KALIREJO KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 01 TAHUN 2011

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 12 TAHUN 2006 T E N T A N G TATA CARA PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SELAYAR, Menimbang : a. bahwa dalam upaya memberdayakan masyarakat di desa, dapat dibentuk lembaga kemasyarakatan desa sesuai kebutuhan; b. bahwa agar pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dapat berdaya guna dan berhasil guna, maka perlu mengatur tata cara dalam membentuk lembaga kemasyarakatan di desa; c. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, maka Peraturan Daerah Kabupaten Selayar Nomor 15 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa, perlu ditinjau kembali disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah tersebut; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, b dan c di atas, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Tata Cara Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II Di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952) ; 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Selayar Nomor 4 Tahun 2003 tentang Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Selayar

sebagai Daerah Otonom (Lembaran Daerah Kabupaten Selayar Tahun 2003 Nomor 09); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SELAYAR Dan BUPATI SELAYAR MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA B A B I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Selayar yang terdiri dari Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah ; b. Bupati adalah Bupati Selayar; c. Camat adalah Kepala kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan sebagian wewenang Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah;

d. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia; e. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa; f. Badan Permusyaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain selanjutnya disingkat BPD adalah Lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa; g. Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah lembaga kemasyarakatan yang merupakan mitra Pemerintah Desa dalam aspek perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan yang bertumpu pada masyarakat. B A B II PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA Bagian Pertama Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa Pasal 2 (1) Di desa dapat dibentuk lembaga-lembaga kemasyarakatan yang merupakan mitra Pemerintah Desa dalam aspek perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pembangunan yang bertumpu pada masyarakat.

(2) Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah RT, RW, PKK, Karang Taruna, LPM atau sebutan lain Pasal 3 Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud Pasal 2 ditetapkan dengan Peraturan Desa. Pasal 4 (1) Selain Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (2), dapat dibentuk Lembaga Kemasyarakatan lain. (2) Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud ayat (1) wajib memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan pengesahan pembentukannya ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. Bagian Kedua Susunan Organisasi Lembaga Kemasyarakatan Desa Pasal 5 (1) Susunan Organisasi Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah sebagai berikut : a. Ketua, atau yang disebut lain sebagai pimpinan dan penanggung jawab; b. Sekretaris, sebagai pembantu pimpinan yang menyelenggarakan kegiatan administrasi; c. Bendahara, sebagai pembantu pimpinan dalam pengelolaan keuangan; d. Seksi-seksi sebagai pembantu pimpinan dalam pelaksanaan operasional kegiatan, yang banyaknya dan penyebutannya disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.

(2) Susunan organisasi sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, dapat dikembangkan sesuai kebutuhan organisasi dan pembentukannya ditetapkan dengan Peraturan Desa. Pasal 6 (1) Susunan dan jumlah pengurus Lembaga Kemasyarakatan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. (2) Susunan pengurus sebagaimana dimaksud ayat (1) pengesahannya ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. (3) Pengurus Lembaga Kemasyarakatan dipilih secara musyawarah dari anggota masyarakat yang mempunyai kemauan, kemampuan dan kepedulian dalam pemberdayaan masyarakat (4) Untuk menjamin kemandirian Lembaga Kemasyarakatan di Desa, maka Kepala Desa, Perangkat Desa dan anggota Badan Permusyawaratan Desa tidak dibenarkan menjadi pengurus dalam organisasi Lembaga Kemasyarakatan Desa. B A B III TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA Pasal 7 Lembaga Kemasyarakatan Desa merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat Desa mempunyai tugas : a. Menyusun rencana pembangunan secara partisipatif; b. Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan mengembangkan pembangunan secara partisipatif; c. Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong dan swadaya masyarakat;

d. Menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat; Pasal 8 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 7, Lembaga Kemasyarakatan mempunyai fungsi : a. Penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam pembangunan; b. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia; c. Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat; d. Penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan pengembangan hasilhasil pembangunan secara partisipatif; e. Penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi serta swadaya gotong royong masyarakat; f. Pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga dan; g. Pemberdayaan hak politik masyarakat. Pasal 9 Dana kegiatan Lembaga Kemasyarakatan dapat bersumber dari : a. Swadaya Masyarakat; b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten; d. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten; e. Bantuan lain yang sah dan tidak mengikat. BAB IV TATA KERJA

Pasal 10 Hubungan kerjasama antara Lembaga Kemasyarakatan dengan Pemerintah Desa bersifat kemitraan, konsultatif, dan koordinatif. Pasal 11 (1) Dalam rangka kemitraan sebagaimana dimaksud Pasal 10, Pemerintah Desa dapat senantiasa menjalin kerjasama dengan Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan di Desa. (2) Pemerintah Desa senantiasa membina dan mengawasi Lembaga Kemasyarakatan dalam pelaksanaan kegiatan kemitraan. BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 12 Pemerintah Kabupaten dan Camat wajib membina dan mengawasi penyelenggaraan Lembaga Kemasyarakatan. Pasal 13 Pembinaan dan pengawasan Pemerintah Kabupaten meliputi : a. Memberikan pedoman teknis pelaksanaan dan pengembangan Lembaga Kemasyarakatan; b. Memberikan pedoman penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif; c. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Lembaga Kemasyarakatan. Pasal 14 Pembinaan dan pengawasan Camat meliputi :

a. Memfasilitasi pelaksanaan tugas, fungsi dan kewajiban Lembaga Kemasyarakatan; b. Memfasilitasi penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif; c. Memfasilitasi pelaksanaan pemberdayaan masyarakat Desa; d. Memfasilitasi kerjasama antar Lembaga Kemasyarakatan; e. Memfasilitasi bantuan teknis dan pendampingan kepada Lembaga Kemasyarakatan; f. Memfasilitasi koordinasi Unit Kerja Pemerintah dalam pengembangan Lembaga Kemasyarakatan. Pasal 15 (1) Untuk kepentingan pembinaan dan pengawasan terhadap Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud Pasal 14, penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga wajib dikonsultasikan kepada Camat. (2) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang penyusunannya tidak dikonsultasikan kepada Camat, dapat diusulkan oleh Camat kepada Bupati untuk membatalkan Lembaga Kemasyarakatan dimaksud. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 (1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Selayar Nomor 15 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa dinyatakan tidak berlaku lagi. (2) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. Pasal 17

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Selayar. Ditetapkan di Benteng pada tanggal 16 Desember 2006 BUPATI SELAYAR, ttd H. SYAHRIR WAHAB Diundangkan di Benteng pada tanggal SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SELAYAR, ttd H. A. MAPPAMADENG DEWANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR TAHUN 2006 NOMOR 12PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG

TATA CARA PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA I. UMUM Desa sebagai kesatuan masyarakat hukum berdasarkan hak asal usulnya memiliki kewenangan yang luas untuk melaksanakan kepentingan masyarakatnya berdasarkan prinsip keanekaragaman, otonomi asli termasuk dalam pembentukan dan pengembangan lembaga kemasyarakatan. Dalam upaya memberdayakan masyarakat di desa tentunya akan diperlukan keterlibatan masyarakat dalam mengisi pembangunan. Oleh karena itu, Lembaga Kemasyarakatan Desa dibentuk untuk menjadi mitra pemerintah desa yang membantu pemerintah desa membangun desanya baik aspek perencanaan, pelaksanaan, maupun pengendalian pembangunan. Untuk melaksanakan kemitraan tersebut maka perlu berbagai kebijakan untuk meningkatkan peran lembaga kemasyarakatan dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan desa. Upaya ini penting dilakukan mengingat sinergitas antar lembaga kemasyarakatan merupakan hal yang penting untuk mendukung terwujudnya otonomi asli desa Tata Cara Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa sebelumnya diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2001 yang

didasarkan pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan mengenai Desa. Namun dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa maka Peraturan Daerah tersebut ditinjau kembali. Berdasarkan pokok pikiran tersebut di atas, maka perlu disusun Peraturan Daerah tentang Tata Cara Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa yang didasarkan pada Pasal 211 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 89 s/d Pasal 97 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2004 tentang Desa yang dimaksudkan sebagai pedoman bagi Pemerintah Desa dalam membentuk lembaga kemasyarakatan di desanya dengan tujuan untuk terbentuknya lembaga kemasyarakatan desa yang berdaya guna dan berhasilguna dalam memberdayakan masyarakat. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 ayat (1) : Lembaga Kemasyarakatan lain maksudnya adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat selain RT, RW, PKK, Karang Taruna, LPM atau sebutan lain sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat Ayat (2) :Cukup jelas. Pasal 5 Pasal 6

Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 12