HUBUNGAN LAMA DAN SIKAP DUDUK PERKULIAHAN TERHADAP KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL

HUBUNGAN BERDIRI LAMA DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PEKERJA KASIR

HUBUNGAN LAMA BERKENDARA DENGAN TIMBULNYA KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pada

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. sehingga dengan demikian walaupun etiologi LBP dapat bervariasi dari yang

HUBUNGAN SIKAP KERJA DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA RENTAL KOMPUTER DI PABELAN KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencari pengobatan (Kambodji, 2002). menyebabkan sekitar 12,5% dari seluruh angka sakit.

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. merupakan bagian pinggang atau yang ada di dekat pinggang.

BAB V PEMBAHASAN. yang cukup kuat untuk menyebabkan peningkatan resiko keluhan low back

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA OPERASI HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI VERTEBRA L5-S1 DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. belum bisa dihindari secara keseluruhan. Dunia industri di Indonesia masih

BAB I PENDAHULUAN. (Maher, Salmond & Pellino, 2002).Low back pain dapat disebabkan oleh berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Dimana kesehatan merupakan suatu keadaan bebas

BAB I PENDAHULUAN. dengan peraturan yang terdapat di masing-masing perguruan tinggi. Di

BAB I PENDAHULUAN. pegal yang terjadi di daerah pinggang bawah. Nyeri pinggang bawah bukanlah

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI LOW BACK PAIN ET CAUSA MYOGENIK DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. duduk terlalu lama dengan sikap yang salah, hal ini dapat menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung dan tidak langsung, kesehatan masyarakat juga perlu. With Low Back Pain : A Randomized Controllled Trial Bukti juga

MUSCULOSKELETAL DISORDERS. dr.fauziah Elytha,MSc

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan. Posisi duduk adalah posisi istirahat didukung oleh bokong atau paha di

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keluhan dan gangguan. Hal ini terjadi karena kurangnya

KAJIAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN KEJADIAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (NPB) PADA KARYAWAN BAGIAN KEUANGAN R.S. SANTOSA TAHUN 2009

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

BAB I PENDAHULUAN. sehingga manakala seseorang menderita sakit maka seseorang akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam

Low back pain ( LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI NYERI PUNGGUNG BAWAH MYOGENIK DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. dimana dijumpai beraneka ragam jenis keluhan antara lain gangguan neuromuskular,

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI PINGGANG PADA PENGERAJIN BATIK TULIS DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terbentuk atas banyak jaringan dan organ yang masing-masing

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR BAGAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Labor Organization (ILO) dalam Nurhikmah

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting diterapkan di segala

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di setiap negara. Di dunia, sedikitnya 50% dari semua petugas. mencapai 80% dari semua tenaga kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di RSUP Dr. Kariadi Semarang bagian saraf dan rehabilitasi medik

HUBUNGAN SIKAP DUDUK SALAH DENGAN TERJADINYA SKOLIOSIS PADA ANAK USIA TAHUN DI SEKOLAH DASAR NEGERI JETIS 1 JUWIRING


BAB I PENDAHULUAN. dimiliki. Saat menghadapi persaingan kerja, penampilan juga merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat

BAB V PEMBAHASAN. Sehingga jenis kelamin, merokok dan trauma tidak memiliki kontribusi terhadap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,

PROGRAM STUDI DIV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia masih didominan dengan penggunaan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki besar derajat kebebasan. Posisi ini bekerja mempromosikan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia globalisasi menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya manusia harus melakukan aktivitas untuk memenuhi

I. PENDAHULUAN. Keluhan low back pain (LBP) dapat terjadi pada setiap orang, dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang dapat mengganggu proses kerja sehingga menjadi kurang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan sertazazz mencegah terjadinya kerugian akibat kecelakaan

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kata yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti hukum.

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

LAMPIRAN II. Kuisioner Prevalensi Low Back Pain

HUBUNGAN LAMA DAN POSISI DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENJAHIT BAJU DI PASAR SENTRAL POLEWALI DAN PASAR WONOMULYO KAB

KELUHAN SUBJEKTIF CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEMERAH SUSU SAPI DI BOYOLALI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari jenis produksi, teknologi yang dipakai, bahan yang digunakan,

SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI

BAB I PENDAHULUAN. macam motif, tetapi yang paling digemari serta merupakan motif yang khas pada

BAB I PENDAHULUAN. Laundry dikenal sebagai kegiatan binatu atau pencucian pakaian dengan. mencucikan pakaian-pakaian (Samsudin, 2009).

ERGONOMI PENGGUNAAN KOMPUTER Ergonomi:

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN

PENGARUH TERAPI TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN ULTRASOUND PADA LOW BACK PAIN KINETIK

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses belajar mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Nyeri Punggung pada Operator Komputer Akibat Posisi dan Lama Duduk. Computer Operator's Low Back Pain Caused By Sitting Position and Duration

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut manusia melakukan macam aktivitas. Aktivitas yang sangat

PADA PENGRAJIN KERANJANG EMPING DI DESA PUNGANGAN KEC. LIMPUNG KAB. BATANG

TUGAS AKHIR ANALISA AKTIVITAS KERJA FISIK DENGAN METODE STRAIN INDEX (SI)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan prioritas pada upaya promotif dan preventif tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah pada. muskuloskeletal paling umum dan saat ini menjadi masalah paling luas

BAB I PENDAHULUAN. sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu regio lumbo-sakral

BAB I PENDAHULUAN. lingkup perkantoran biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas serta

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak :

ANALISIS KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENJAHIT DI KECAMATAN KUTA MALAKA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak positif dan dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PENGARUH SIKAP KERJA DUDUK TERHADAP KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA BAGIAN PELINTINGAN ROKOK DI PT. DJITOE INDONESIA TOBACCO BAB I

BAB I PENDAHULUAN. Health Association) adalah beberapa kondisi atau gangguan abnormal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. pembuluh darah dimana keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian

Transkripsi:

HUBUNGAN LAMA DAN SIKAP DUDUK PERKULIAHAN TERHADAP KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Oleh: Irine Dwitasari Wulandari (Prodi Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan) ABSTRAK Nyeri punggung bawah miogenik berhubungan dengan stress / strain otot-otot punggung, tendon dan ligamen yang biasanya ada bila melakukan aktivitas sehari-hari secara berlebihan, seperti duduk lama. Nyeri bersifat tumpul, intensitas bervariasi seringkali menjadi kronik, dapat terlokalisir atau meluas sekitar glutea. Nyeri ini tidak disertai parestesi, defisit neurologi. Bila batuk atau bersin nyeri tidak menjalar ke tungkai.masalah nyeri pinggang yang timbul akibat lama dan sikap duduk menjadi fenomena yang sering terjadi pada mahasiswa saat ini. Lamanya jumlah jam kuliah yang harus diikuti mahasiswa mengakibatkan aktivitas mahasiswa lebih banyak dihabiskan dengan duduk dibangku kuliah saat mengikuti proses perkuliahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan lama dan sikap duduk perkuliahan terhadap keluhan nyeri punggung miogenik pada mahasiswa. Desain penelitian yang dipakai adalah desain korelasi dengan jumlah sampel 54 orang. Hasil analisis data statistic parametric dengan metode Correlasi Bivariat dengan bantuan komputer Program SPSS Versi 10 diperoleh hasil output terlihat bahwa besar hubungan atau koefisien korelasi (r) antara lama dan sikap duduk perkiliahan terhadap keluhan nyeri punggung bawah miogenik adalah 0,600 dengan nilai probabilitas = 0,000 < 0,05 maka H 0 ditolak yang berarti bahwa ada hubungan lama dan sikap duduk perkuliahan terhadap keluhan nyeri punggung bawah miogenik pada mahasiswa. Sedangkan besarnya pengaruh dihitung dari koefisien determinasi (r 2 ) yaitu sebesar 0,360 (0,745 x 0,745) atau sebesar 36%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara lama dan sikap duduk terhadap keluhan nyeri punggung miogenik pada mahasiswa. Kata Kunci : Duduk, Nyeri Punggung Bawah Miogenik, Mahasiswa PENDAHULUAN Nyeri punggung bawah miogenik adalah suatu pengalaman sensorik dan emotional yang tidak menyenangkan di daerah vertebra thorakal 12 sampai dengan bagian bawah pinggul / anus yang timbul akibat adanya potensi kerusakan ataupun adanya kerusakan jaringan, antara lain : dermis, pembuluh darah, fasia, muskulus, tendon, kartilago, tulang, ligamen, intra artikuler meniskus, bursa. Sedangkan jenisnya antara lain: strain lumbal akut maupun kronik, nyeri punggung bawah mekanik, sindroma nyeri miofasial, fibromialgia, tension mialgia pada dasar panggul (Paliyama, 2003). Nyeri punggung bawah miogenik berhubungan dengan stress / strain otot-otot punggung, tendon dan ligamen yang biasanya ada bila melakukan aktivitas sehari-hari secara berlebihan, seperti duduk/berdiri terlalu lama juga mengangkat benda berat dengan cara yang salah. Nyeri bersifat tumpul dan intensitas bervariasi seringkali menjadi 29

Jurnal Pena, Vol. 19 No. 1, September 2010 kronik.nyeri ini tidak disertai parestesi, defisit neurologi. Bila batuk atau bersin nyeri tidak menjalar ke tungkai. Tanda dan gejala nyeri punggung bawah akibat miogenik adalah ditemukan nyeri miofasial, yang khas ditandai dengan nyeri dan nyeri tekan seluruh daerah yang bersangkutan (trigger points), kehilangan ruang gerak kelompok otot yang bersangkutan (loss of range of motion). Keluhan nyeri sering hilang bila kelompok otot tersebut diregangkan (Agus Soedomo, 2002). Pembebanan otot statis dan berulang menyebabkan aliran darah terhambat, sehingga suplai oksigen tidakcukup untuk proses metabolisme aerobic. Keadaan tersebut menyebabkan akumulasi tertimbunnya asam laktat dan panas tubuh, pada akhirnya menyebabkan kelelahan otot skeletal yang dirasakan sebagai bentuk kenyerian otot (Tarwaka, Bakri, Sudiajeng, 2004). Onishi (1991) melaporkan bahwa kerja dengan posisi duduk terus - menerus menyebabkan kontraksi otot menjadi statis dan the load pattern menjadi lebih kuat dibandingkan dengan kontraksi dinamis. Disamping itu, pada kondisi yang hampir sama, kerja otot statis dibandingkan dengan dinamis; konsumsi energi lebih tinggi, denyut nadi meningkat, dan diperlukan waktu pemulihan yang lama (Tarwaka, Bakri, Sudiajeng, 2004). Faktor resiko terjadinya nyeri punggung bawah karena tegangnya postur tubuh, obesitas, kehamilan, faktor psikologi dan beberapa aktivitas yang dilakukan dengan tidak benar seperti mengangkat barang yang berat dan duduk yang lama. Duduk lama pada murid sekolah atau mahasiswa pada saat perkuliahan berlangsung juga dapat mengakibatkan terjadi nyeri punggung (Klooch, 2006). Masalah nyeri pinggang yang timbul akibat duduk lama menjadi fenomena yang sering terjadi saat ini. Terdapat 60 % orang dewasa mengalami nyeri pinggang bawah karena masalah duduk yang terjadi pada mereka yang bekerja atau yang aktivitasnya lebih banyak dilakukan dengan duduk (Chang, 2006). Duduk lama dengan posisi yang salah dapat menyebabkan otot-otot pinggang menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak sekitarnya. Bila keadaan ini berlanjut, akan menyebabkan penekanan pada bantalan saraf tulang belakang yang mengakibatkan hernia nukleus pulposus. Fenomena diatas sekarang ini juga terjadi pada mahasiswa. Lamanya jumlah jam kuliah yang harus diikuti mahasiswa mengakibatkan aktivitas mahasiswa lebih 30

banyak dihabiskan dengan duduk dibangku kuliah saat mengikuti proses perkuliahan, termasuk pada mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hasil dari wawancara kepada mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta jadwal kuliah rata-rata 6-8 jam untuk Fakultas Ilmu Kedokteran. Jadwal kuliah mahasiswa reguler secara umum dimulai dari jam 8 pagi sampai dengan jam 3 sore. Selama proses perkuliahan diberikan waktu istirahat selama 1 jam yaitu dari jam 12 sampai dengan jam 1 siang, kemudian perkuliahan dilanjutkan kembali sampai dengan jam 3 bahkan sampai sore jika ada perubahan jadwal dari dosen pengajar. Dari gambaran diatas jelas terlihat bahwa sebagian besar aktivitas mahasiswa dihabiskan dengan posisi duduk yang lama saat kuliah berlangsung, dimana untuk 1 mata kuliah mahasiswa harus duduk selama 2 jam. Hal ini menjadi faktor risiko terjadinya nyeri punggung bawah pada mahasiswa saat perkuliahan. Hal-hal yang harus dihindari selama duduk supaya tidak berakibat nyeri punggung bawah antara lain duduk dengan posisi yang baik dan hindari duduk dengan posisi yang sama dalam waktu lebih dari 30 menit (Samara, 2004). Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan di Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif yaitu rancangan penelitian yang bermaksud untuk mencari hubungan antara dua variable yaitu variabel bebas dengan variabel terikat (Arikunto, 2002). Variabel bebasnya lama dan sikap duduk perkuliahan, variabel terikatnya keluhan nyeri punggung bawah miogenik pada mahasiswa UMS. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa reguler tahun 2005 jurusan D III Fisioterapi Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berjumlah 54 orang. Kriteria inklusi adalah : mahasiswa reguler tahun 2005 program studi DIII Fisioterapi Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Muhammadyah Surakarta yang berusia 19 23 tahun dan yang melakukan aktivitas duduk saat perkuliahan selama 3-6 jam sehari, tidak memiliki penyakit yang dapat menyebabkan nyeri punggung bawah maupun riwayat cidera atau trauma. Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas yaitu lama dan sikap duduk perkuliahan, variabel terikat yaitu keluhan nyeri punggung bawah miogenik pada mahasiswa reguler 2005 program studi 31

Jurnal Pena, Vol. 19 No. 1, September 2010 DIII Fisioterapi Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pencarian data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang sebelumnya telah dilakukan uji validitas dan reabilitas. Dari 21 pertanyaan lama dan sikap duduk dihasilkan 15 pertanyaan yang valid dan dari 23 pertanyaan keluhan nyeri punggung bawah miogenik dihasilkan pertanyaan yang valid sebanyak 17. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden di Fakultas Ilmu Kedokteran UMS. Responden diberikan penjelasan, maksud, dan tujuan penelitian secara tertulis dan secara lisan. Sebelum mengisi kuesioner, responden diberi penjelasan dan tata cara pengisian kuesioner tersebut, agar dalam mengisi tidak terjadi salah persepsi, bingung dan tidak paham. Tahap pengolahan data dilakukan dengan cara editing dan pemberian skor pada masing-masing jawaban. Data tentang lama dan sikap duduk saat perkuliahan dengan keluhan nyeri punggung bawah miogenik dijumlahkan masing-masing. Selanjutnya dilakukan tabulasi data skor masing-masing jawaban dengan menggunakan tabel. Hasil tabulasi masingmasing jawaban pengetahuan dibuat tabel dihitung prosentasenya sesuai kriteria penilaian. Pengolahan data dilakukan dengan analisis data statistik parametrik dengan metode Correlasi Bivariat dengan bantuan komputer Program SPSS. Hasil dan Pembahasan Hasil penelitan didapatkan data karakteristik responden bedasarkan usia, jenis kelamin, sikap duduk dan lamanya duduk adalah 90,7% responden usia 19-23 tahun, 64,8% jenis kelamin perempuan lebih banyak dari laki-laki, 66,7% responden duduk dengan punggung lurus dan bahu berada dibelakang serta bokong menyentuh belakang kursi, 81,5% responden lama duduk dengan duduk posisi yang sama lebih dari 20 30 menit, 51,9% responden yang mengalami nyeri moderat (nyeri yang sedang). Tabel 1. Subyek penelitian berdasarkan umur Umur Jumlah Persentase (%) 19-23 tahun 49 90,7% >23 tahun 5 9,3% Tabel 2. Subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) Perempuan 35 64,8% Laki-laki 19 35,2% 32

Tabel 3. Subyek penelitian berdasarkan sikap duduk Sikap duduk Jmlh Persentase (%) Duduk dengan punggung lurus 36 66,7% dan bahu berada dibelakang serta bokong menyentuh belakang kursi. Posisi atau sikap duduk terlalu 18 33,3% membungkuk kedepan, tegak tapi kaku, menyilang kaki kekanan atau kekiri serta posisi tubuh miring kiri atau kanan Dari hasil penelitian tentang hubungan lama dan sikap duduk perkuliahan terhadap keluhan nyeri punggung bawah miogenik pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, kemudian dilakukan analisis data statistik parametrik dengan metode Correlasi Bivariat dengan bantuan komputer Program SPSS diperoleh hasil outputnya pada Tabel 6. Tabel 4. Subyek penelitian berdasarkan lama duduk Lama duduk Jml Persentase (%) Duduk dengan posisi yang sama 44 81,5% lebih dari 20 30 menit. Duduk dengan posisi yang 10 18,5% berganti-ganti (miring kiri/kanan) lebih dari 20 30 menit. Tabel 5. Subyek penelitian berdasarkan derajat nyeri Derajat nyeri Jml Persentase (%) None (tidak nyeri) 10 18,5% Mild (kurang nyeri) 16 29,6% Moderat (nyeri yang sedang) 28 51,9% Tabel 6. Correlation Nyeri Punggung Bawah Lama dan Sikap Duduk Correlations Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Nyeri Punggung Lama dan Bawah Sikap Duduk 1.000.600**..000 54 54.600** 1.000.000. 54 54 Pengujian Hipotesis : Hipotesis : H0 : Tidak ada hubungan lama dan sikap duduk perkuliahan terhadap keluhan nyeri punggung bawah miogenik pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta H1 : Ada hubungan lama dan sikap duduk perkuliahan terhadap keluhan nyeri punggung bawah miogenik pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Pengambilan keputusan : Cara I Perbandingan antara nilai probabilitas dengan tingkat tingnifikansi Jika nilai probabilitas > 0,05 maka H0 diterima Jika nilai probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak 33

Jurnal Pena, Vol. 19 No. 1, September 2010 Keputusan : Dari output terlihat bahwa besar hubungan atau koefisien korelasi ( r ) antara lama dan sikap duduk perkuliahan terhadap keluhan nyeri punggung bawah miogenik adalah 0,600 dengan nilai probabilitas = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak yang berarti bahwa ada hubungan lama dan sikap duduk perkuliahan terhadap keluhan nyeri punggung bawah miogenik pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sedangkan besarnya pengaruh dihitung dari koefisien determinasi ( r 2 ) yaitu sebesar 0,360 (0,745 x 0,745) atau sebesar 36%. Cara II Perbandingan r hitung dengan r tabel Jika r hitung > r tabel, maka H0 ditolak Jika r hitung < r tabel, maka H0 diterima Keputusan : dari output diperolah r hitung = 0,600 dan dari tabel r pada df 54 diperoleh nilai r tabel bebesar 0,2686. Oleh karena r hitung = 0,600 > r tabel =0,2686, maka H0 ditolak yang berarti bahwa ada hubungan lama dan sikap duduk perkuliahan terhadap keluhan nyeri punggung bawah miogenik pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut didapatkan data yang berhubungan dengan variabel lama dan sikap duduk saat perkuliahan bahwa data lama duduk dikelompokkan kedalam 2 bagian dan didapatkan hasil responden duduk dengan posisi yang sama lebih dari 20 30 menit 81,5% orang dan responden yang duduk dengan posisi yang berganti-ganti (miring kiri/kanan) lebih dari 20 30 menit 18,5%, dengan posisi duduk yang dominan adalah duduk dengan punggung lurus dan bahu berada dibelakang serta bokong menyentuh belakang kursi 66,7%. Menurut Samara (2004), bahwa seseorang yang duduk dalam jangka waktu 30 menit saja dengan posisi duduk tegak/bersandar atau membungkuk dapat mengakibatkan LBP. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Klooch (2006) terhadap murid sekolah menengah di Skandinavia, yang menemukan bahwa 41,6% murid menderita nyeri punggung bawah selama duduk dikelas terdiri dari 30% yang duduk selama 1 jam dan 70% yang duduk lebih dari 1jam. Dengan demikian, jika dilihat dari lama dan sikap duduk rata-rata pada mahasiswa program studi D III Fisioterapi Semester IV Fakultas Ilmu Kedokteran UMS dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden pada penelitian ini dapat mengalami nyeri punggung bawah miogenik oleh karena lama dan sikap duduk. 34

Pengolahan data penelitian kemudian dilakukan pada variabel nyeri. Dari 54 responden didapatkan data bahwa 44 responden mengalami nyeri punggung bawah akibat duduk lama dan sikap atau posisi duduk tidak ergonomik pada saat perkuliahan dengan rincian 16 reponden mengalami mil Tingkatan nyeri yang dirasakan mahasiswa sangat dipengaruhi oleh sikap atau posisi duduk mahasiswa pada saat duduk perkuliahan. Semakin sering mahasiswa merubah posisi pada saat duduk, maka tingkatan nyeri yang dirasakan akan semakin ringan, karena perubahan posisi dapat merelaksasikan otototot punggung yang mengalami tekanan akibat duduk dalam jangka waktu lama (Idyan, 2007). d (kurang nyeri) dan 28 responden mengalami moderat (nyeri yang sedang). Disamping itu tingkatan nyeri juga dipengaruhi oleh persepsi nyeri dari masingmasing responden. Semakin sering seseorang terpapar dengan nyeri, maka seseorang tersebut akan terbiasa dengan nyeri yang dirasakannya, dan ketika suatu saat terpapar dengan nyeri yang lebih ringan dari yang sering dia rasakan, hal itu tidak menjadi keluhan lagi buat dia. Sebaliknya jika seseorang tidak pernah menerima stimulus nyeri, jika suatu saat terpapar dengan nyeri yang sangat ringan, maka hal itu akan menjadi berat bagi dia. Oleh karena itu terdapat perbedaan tingkatan nyeri yang dirasakan oleh responden menurut persepsi masing-masing responden (Idyan, 2007). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara lama dan sikap duduk saat perkuliahan terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada mahasiswa program studi D III Fisioterapi Fakultas Ilmu Kedokteran UMS. Kesimpulan Ada hubungan antara lama dan sikap duduk perkuliahan terhadap keluhan nyeri punggung bawah miogenik pada mahasiswa program studi D III Fisioterapi Semester IV Fakultas Ilmu Kedokteran UMS. Dari 54 responden didapat hasil responden duduk dengan posisi yang sama lebih dari 20 30 menit 81,5% orang dan responden yang duduk dengan posisi yang berganti-ganti (miring kiri/kanan) lebih dari 20 30 menit 18,5%, dengan posisi duduk yang dominan adalah duduk dengan punggung lurus dan bahu berada dibelakang serta bokong menyentuh belakang kursi 66,7%. dan posisi atau sikap duduk dengan terlalu membungkuk kedepan, tegak tapi kaku, menyilangkan kaki kekanan dan kekiri 35

Jurnal Pena, Vol. 19 No. 1, September 2010 serta posisi tubuh miring kiri atau miring kanan 33,3%. Karakteristik nyeri punggung bawah yang dialami dari 54 orang responden yang terbanyak adalah moderat (nyeri yang sedang) sebanyak 51,9%, mild (kurang nyeri) sebanyak 29,6% dan none (tidak nyeri) sebanyak 18,5%. Kwalitas nyeri punggung bawah pegal dan tumpul sebanyak 40 orang serta rasa panas 4 orang. Berdasarkan hasil penelitian ternyata ada hubungan yang bermakna antara lama dan sikap duduk perkuliahan terhadap kejadian nyeri punggung bawah pada mahasiswa D III Fisioterapi Semester IV Fakultas Ilmu Kedokteran. Saran Bagi mahasiswa agar dapat memperhatikan lamanya duduk dan sikap duduk saat perkuliahan berlangsung sehingga kelelahan atau ketegangan pada pungung dapat dikurangi dengan cara berdiri atau berjalan beberapa menit. Mahasiswa hendaknya memperhatikan cara duduk yang digunakan selama perkuliahan karena cara duduk yang salah memberikan kontribusi terhadap kejadian nyeri pinggang. Bagi dosen atau pengajar hendak nya memberikan waktu beberapa menit bagi mahasiswa untuk melemaskan ketegangan pinggang atau punggung belakang saat perkuliahan berlangsung seperti berdiri dan senam ditempat. Fakultas seharusnya memperhatikan kurikulum/ jadwal perkuliahan yang mengkombinasikan antara aktivitas duduk dengan berdiri atau yang lainnya sehingga lamanya duduk waktu perkuliahan dapat diminimalkan. Fakultas hendaknya memperhatikan apakah bentuk kursi perkuliahan yang di pakai di FIK-UMS sudah ergonomis sesuai dengan standar kesehatan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang keergonomisan kursi yang digunakan untuk perkuliahan di FIK-UMS agar dapat meminimalkan angka kejadian nyeri pinggang pada mahasiswa. Daftar Pustaka Arikunto,S, 2002. Prosedur Penelitian, Rieke Cipta. Jakarta. Boreinstein, David; Wiesel, Sam., 1989; Low Back Pain Medical, Diagnosis and Comprehensive Management; WB. Saunders Company: Philadelphia. Chang, 2006; Low Back Pain Syndrome; Second Edition, FA Davis Company: Philadelphia. Chusid, J.G., 1990; Neuroanatomi Korelatif dan Neurologi Fungsional; Cetakan kedua. Gajah Mada University Press, Yogyakarta. 36

Delanaye,P., at all.2004. Back Pain and Renal Failure. Diambil pada tanggal 18 Oktober dariwww.proquest.com/ pqdauto Imrie, David. 1995. Mengatasi Nyeri Punggung, Arcan. Jakarta Lueder & Lueder, 1994. Hard Facts About Soft Machines: The Ergonomics of Seating, Francis. Miller H. 2002. Body Support In the Office: Sitting, Seating, And Low Back Pain. Diambil pada tanggal 31 Oktober 2006 dari http:/search.epnet.com. Notoatmodjo, 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan(Edisi Revisi). Jakarta: PT Rieke Cipt Paliyama, J.M., 2003; Perbandingan Efek Terapi Arus Interferensi dengan TENS dalam Pengurangan Nyeri Punggung Bawah Muskuloskeletal; FK Undip Semarang, Semarang. Soedomo, Agus, 2002; Aspek Klinis Nyeri Punggung Bawah; Simposium 37