BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau bisnis ini memunculkan peluang sekaligus tantangan. Suatu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tentu akan menjadi suatu pertimbangan bagaimana suatu strategi pemasaran yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. cara melakukan perbaikan dan peningkatan kondisi internal dan eksternal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha Air Minum Dalam Kemasan

BAB I PENDAHULUAN. pilihan lainnya. Oleh karena itu konsumen sering menghadapi kebingungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan. Sumber-sumber mata air yang ada di perkotaan tidak dapat. bahan lainnya, sehingga tidak layak dikonsumsi.

BAB I PENDAHULUAN. Inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen mutlak diperlukan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI AIR MINUM MEREK AQUA

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin pasar untuk suatu produk tertentu. Hal yang perlu dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. ini konsumen bebas memilih produk dan merek apa yang akan dibelinya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. akan barang-barang konsumsi. Oleh sebab itu produksi barang-barang. yang selanjutnya akan melahirkan persaingan di pihak produsen.

LAMPIRAN 1 KUESIONER. Saya adalah mahasiswi dari Binus University yang sedang melakukan penelitian mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh manusia adalah akan kebutuhan hidupnya. tertarik dan terdorong untuk dapat menukar (menjual) mobilnya dan

BAB I PENDAHULUAN. data Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Dan Minuman Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan. sebagai sumber dayanya, tujuan perusahaan akan sulit tercapai.

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan

I PENDAHULUAN. cepatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan meningkatnya efek global warming.

BAB I PENDAHULUAN. banyak, baik dalam jumlah maupun jenisnya. Perusahaan-perusahaan saling

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di bidang usaha saat ini semakin kompetitif sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. mampu memenuhi kebutuhan konsumen saja, tetapi juga harus dapat. memuaskan konsumen. Dengan adanya persaingan yang kompetitif ini

BAB I PENDAHULUAN. semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teritorial negara. Hal ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan industri minuman berkarbonasi

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. jaman, yang cukup terlihat pesat pada bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak membuang-buang waktu yang ada. Kemudahan yang diinginkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah masalah menarik dan berpengaruh besar dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia saat ini berjalan dengan pesat, yang menciptakan

DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER) PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MEDAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JJJJJG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Identitas Responden. 1. Jabatan di perusahaan ini sebagai. 5. Posisi di perusahaan :.. Manajer tingkat bawah ( manager lini)

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan

BAB I PENDAHULUAN. dengan para kompetitornya dengan menerapkan strategi atau metode pemasaran

KUESIONER HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI KARYAWAN BEKERJA DI RSIA BUNDA SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. untuk menarik konsumen. Dalam menghadapi persaingan antar produk Air

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peningkatan itu disebabkan karena kebutuhan manusia yang semakin kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah

BAB I PENDAHULUAN. bisa membuat produk yang berkualitas sangat tinggi. Produk yang berkualitas saja

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat dan seiring dengan jalannya kebutuhan ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dibuat secara hati-hati karena lokasi diperkirakan menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. ketat dan semakin banyaknya tekanan persaingan, banyak perusahaan. berjuang untuk dapat terus bertahan di dalam menghadapi segala

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mejanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

LAMPIRAN. LEMBAR KUESIONER (Pra Survey) pernyataan dalam kuesioner ini dengan tujuan sebagai data untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini sangat pesat sehingga. persaingan pun demikian ketatnya. Disamping itu perkembangan ilmu dan

BAB I PENDAHULUAN. pesat, sehingga menimbulkan persaingan antar perusahaan sejenis yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci keberhasilan perusahaan. Kenyataan tersebut menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. dan merebut pangsa pasar (market share). Agar mampu bersaing dalam merebut

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi persaingan yang cukup berat.

BAB 1 PENDAHULUAN. dipertahankan selamanya. Ini bukan tugas yang mudah mengingat perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya untuk industri sepeda motor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan saat ini dihadapkan pada suatu percepatan perubahan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Yuniar Amalia S Manajemen Ekonomi 2015

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal mobilitas dari satu tempat ketempat lain. Hal. favorit masyarakat karena dianggap paling efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pemasaran produk atau jasa di era globalisasi ini semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis di dunia semakin terbuka. Setiap perusahaan harus bersaing

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber. perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok.

III. METODE PENELITIAN. angka-angka analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2012:7). Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. eksitensinya dalam usaha, keunggulan bersaing nantinya menjadi kekuatan. mempunyai brand image yang kuat dibenak konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. baik barang maupun jasa yang ditawarkan dalam berbagai merek. Persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan sangat diharapkan dalam menciptakan rasa keadilan bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang dipimpinnya bahkan turut berpengaruh terhadap kinerja suatu organisasi.

Motivasi merupakan daya pendorong bagi seseorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi pencapaian tujuan. Deng

BAB I PENDAHULUAN. bawahannya untuk senantiasa produktif sebab semangat keberadaan seorang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk melakukan strategi bauran pemasaran dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. juga harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang handal pada

KUESIONER. Saya adalah Mahasiswa Universitas Esa Unggul Fakultas Ekonomi dan

BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN. Hasil temuan deskriptif yang disajikan pada Bab IV dapat dilihat pada nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia sedang berkembang dengan pesatnya. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di pasar untuk membeli produknya. merek yang mapan, sehingga telah memiliki kekuatan pasar. Di tengah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan persaingan ketat ini, perkembangan teknologi yang semakin pesat sejalan dengan perubahan dan selera konsumen. Bagi suatu perusahaan atau bisnis ini memunculkan peluang sekaligus tantangan. Suatu perusahaan harus cepat beradaptasi dengan perubahan selera para konsumen agar produk yang mereka tawarkan dapat diterima. Mereka harus memanfaatkan kemampuan yang dimiliki dan melakukan inovasi dalam menghasilkan suatu produk agar mereka dapat bertahan bahkan memenangkan persaingan bisinis. Setiap perusahaan berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas barang yang diproduksinya. Barang atau produk yang berkualitas baik adalah faktor penentu keberlangsungan dan keberhasilan suatu perusahaan karena produk yang berkualitas akan memberikan jaminan kepada konsumen untuk tidak ragu menggunakan produk tersebut secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama. Untuk menghasilkan produk berkualitas tersebut banyak langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan, diantaranya adalah dengan menerapkan sistem manajemen yang baik bagi seluruh sumber daya yang terdapat di dalamnya. Salah satu sumber daya yang perlu mendapat perhatian khusus adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia sebagai penggerak organisasi atau perusahaan 1

harus memiliki kinerja yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kinerja karyawan yang baik secara langsung akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Untuk mencapai hal itu perusahaan harus mampu memberdayakan karyawannya untuk terus mau belajar dan berusaha serta mampu mengeksplor seluruh kemampuan yang mungkin untuk dimilikinya. Hal ini pada akhirnya akan memberikan dampak yang positif bagi kemajuan perusahaan karena kemampuan bertahan perusahan dalam persaingan ditentukan oleh kompetensi sumber daya manusia yang dimilikinya. Usaha peningkatan atau perbaikan kinerja karyawan bukanlah suatu pekerjaan yang singkat. Meningkatkan dan memperbaiki kinerja karyawan tentu merupakan suatu pekerjaan yang memakan waktu dan proses yang panjang. Selain dengan meningkatkan pengawasan dan pembinaan, juga dilakukan penilaian terhadap tingkat keberhasilan kinerja yang telah dilakukan oleh para karyawan perusahaan tersebut. Kinerja perusahaan yang baik secara keseluruhan tidak lepas dari peran pemimpin yang cakap dalam memimpin perusahaan tersebut. Pemimpin perusahaan atau dalam hal ini manajer harus mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat yang dapat mendorong karyawan agar dapat memotivasi diri sendiri untuk berbuat lebih lagi dan mementingkan kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadi. Kepemimpinan merupakan inti dari organisasi dan manajemen. Kepemimpinan mempunyai peran menentukan kegagalan dan keberhasilan 2

organisasi dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan itu sendiri. Yang artinya pemimpinlah yang bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan, dan itu merupakan ungkapan yang mendudukkan posisi pemimpin dalam suatu organisasi pada posisi yang terpenting. Salah satu cara yang dapat dan harus dilakukan oleh pemimpin perusahaan adalah dengan melakukan sistem pembagian kerja. Pemimpin perusahaan harus melakukan hal ini karena pada hakikatnya setiap orang memiliki keterbatasan dalam melakukan suatu pekerjaan. Oleh karena iu pembagian kerja dilakukan dalam organisasi atau perusahaan agar pekerjaan lebih efektif sesuai dengan kemampuan yang karyawan miliki sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Menurut Manullang (2005:73), di dalam organisasi, pembagian kerja adalah keharusan dan mutlak tanpa itu kemungkinan terjadi tumpang tindih amat besar. Pembagian kerja pada akhirnya akan menghasilkan departemen-departemen dan job description dari masing-masing departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi (struktur organisasi) tugas dan fungsi masing-masing unit dalam organisasi hubungan serta wewenang masing-masing unit organisasi. PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi air mineral dalam kemasan dengan merek Aqua. Perusahaan ini merupakan pabrik kelima dari perusahaan perusahaan yang bergabung dalam AQUA GROUP yang dipelopori oleh seorang Tirto Utomo pada tahun 1973. Aqua untuk saat ini merupakan market leader dalam medan persaingan berbagai produk air minum dalam kemasan di Indonesia. Posisinya yang kuat disebabkan 3

oleh faktor Aqua sebagai produk air mineral yang pertama kali hadir di Indonesia serta strategi promosi dan pemasaran yang gencar. Sebagai perusahaan dengan hasil produk yang merupakan kebutuhan pokok bagi konsumen maka PT. Tirta Sibayakindo menghadapi persaingan yang ketat dengan produk-produk air mineral dalam kemasan sejenis, misalnya ada PT. Coca Cola Bottling Indonesia yang menghasilkan Ades, PT. Sinar Sosro Indonesia yang menghasilkan Prim-A, PT. Tirta Tama Bahagia yang menghasilkan Club, dan masih banyak lagi contoh produk-produk sejenis yang menjadi kompetitor Aqua. Didalam penelitian ini peneliti melakukan prasurvei terhadap karyawan area produksi PT. Tirta Sibayakindo Berastagi dengan memberikan beberapa pertanyaan dalam bentuk kuesioner prasurvei yang tujuannya untuk mengetahui gambaran gaya kepemimpinan seperti apa yang diterapkan dan bagaimana pembagian kerja di area produksi PT.Tirta Sibayakindo. Dalam melakukan tes prasurvei ini peneliti memberikan sembilan pertanyaan untuk variabel gaya kepemimpinan dan empat pertanyaan untuk variabel pembagian kerja yang disebar ke 20 orang responden karyawan area produksi PT.Tirta Sibayakindo Berastagi. Hasil dari tes prasurvei tersebut disajikan pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2. 4

Tabel 1.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Gaya Kepemimpinan Item SS S KS TS STS Pernyataan (5) (4) (3) (2) (1) Total Otokratis P1 17 3 0 0 0 20 P2 9 11 0 0 0 20 P3 14 6 0 0 0 20 P4 5 15 0 0 0 20 Demokratis P5 0 0 0 18 2 20 P6 0 0 0 20 0 20 P7 0 0 4 16 0 20 Laissez-Faire P8 0 0 0 20 0 20 P9 0 0 0 20 0 20 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer Kuesioner Prasurvei, 2016 Tabel 1.1 menunjukkan bahwa kebanyakan dari responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan demokratis dan gaya laissez-faire. Sebaliknya, ada 17 responden yang menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan P1 (pemimpin saya memusatkan wewenang hanya pada dirinya saja). Hal ini menunjukkan bahwa pada gaya kepemimpinan yang diterapkan pada area produksi PT.Tirta Sibayakindo Berastagi adalah gaya otokratis. Tabel 1.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pembagian Kerja Item SS S KS TS STS Pernyataan (5) (4) (3) (2) (1) Total P1 3 15 2 0 0 20 P2 2 10 8 0 0 20 P3 0 16 4 0 0 20 P4 5 13 2 0 0 20 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer Kuesioner Prasurvei, 2016 5

Tabel 1.2 menunjukkan ada 16 orang responden yang menyatakan setuju dengan pernyataan P3 (saya memiliki lebih dari satu pekerjaan di perusahaan ini). Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya pembagian kerja di area produksi PT.Tirta Sibayakindo Berastagi belum berjalan dengan baik dan ada indikasi terjadinya tumpang tindih tanggung jawab pada masing masing karyawan sehingga setiap karyawan tidak dapat berfokus pada satu tugas saja. Gaya kepemimpinan yang diterapkan dan juga pembagian kerja yang masih kurang baik pada area produksi PT.Tirta Sibayakindo bisa saja berpengaruh terhadap kinerja karyawannya. Dalam hal ini penulis mengukur tingkat kinerja karyawan area produksi PT.Tirta Sibayakindo dengan melihat nilai kimpetensi karyawan. Sebagai mana yang kita ketahui bahwa kompetensi adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya terhadap pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Oleh karena itu penulis beranggapan bahwa nilai kompetensi relevan dengan kinerja karyawan. Tabel 1.3 Nilai Kompetensi Karyawan Area Produksi PT.Tirta Sibayakindo Berastagi Nilai Kompetensi Penilaian < 90 Sangat Kurang 90-96 Kurang 97-103 Cukup 104-110 Baik >110 Sangat Baik Sumber : PT.Tirta Sibayakindo Berastagi. 6

Dari Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa nilai kompetensi karyawan area produksi PT. Tirta Sibayakindo Berastagi dibagi dalam lima kategori, dimana diberi nilai <90 untuk yang terendah pada kategori sangat kurang dan >110 untuk yang tertinggi pada kategori sangat baik. Untuk melihat sejauh mana tingkat kompetensi karyawan area produksi PT.Tirta Sibayakindo Berastagi, dapat dilihat dari Tabel 1.4. Tabel 1.4 Rekapitulasi Nilai Kompetensi Karyawan Area Produksi PT. Tirta SibayakindoTahun 2013 2015 Nilai Kompetensi Tahun 2013 2014 2015 < 90 90-96 5 5 7 97-103 13 16 21 104-110 46 45 42 >110 41 39 35 Total 105 105 105 Sumber: PT. Tirta Sibayakondo Berastagi Dari Tabel 1.4 dapat dilihat bahwa jumlah karyawan area produksi PT.Tirta Sibayakindo Berastagi yang memiliki nilai kompetensi >110 dan 104-110 atau dalam kategori sangat baik dan baik mengalami penurunan dari tahun 2013 sampai tahun 2015. Bahkan masi ada karyawan yang memiliki nilai kompetensi 90-96 atau dalam kategori kurang. Hal ini diindiksi terjadi karena pemimpin menerapkan gaya kepemimpinan otokratis yang membatasi partisipasi 7

karyawan dan juga pembagian kerja yang masih kurang baik karena karyawan dibebani lebih dari satu pekerjaan. Dan hal ini lah menjadi masalah bagi PT.Tirta Sibayakindo karena dengan persaingan dari produk-produk kompetitor yang semakin ketat, seharusnya setiap karyawan PT. Tirta Sibayakindo menjaga atau bahkan meningkatkan kinerjanya guna menjaga ketersediaan produknya dipasaran. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Pembagian Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Area Produksi Pada PT. Tirta Sibayakindo Berastagi. 1.2 Perumusan Masalah Mengacu pada latar belakang masalah yang dikemukakan, maka perumusan masalah yang menjadi dasar dalam penelitian ini adalah Apakah gaya kepemimpinan dan pembagian kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan area produksi pada PT. Tirta Sibayakindo? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah di uraikan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan dan pembagian kerja terhadap kinerja karyawan area produksi PT.Tirta Sibayakindo. 8

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang diharapkan antara lain : a. Bagi perusahaan, sebagai bahan dalam membuat kebijakan, terutama mengenai gaya kepemimpinan dan pembagian kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Tirta Sibayakindo. b. Bagi penulis, yaitu menambah pengetahuan penulis dalam bidang yang diteliti secara teori maupun aplikasi. c. Bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan terutama bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya. 9