BAB I PENDAHULUAN. Menabung dan menyisihkan uang untuk kehidupan di masa depan berarti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terlihat dari tindakan bank bank konvensional untuk membuka

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah atau yang dikenal dengan Islamic Banking, pada awalnya

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkannya. Bank juga dikenal sebagai lembaga keuangan. yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan emas semakin lama disimpan harganya semakin tinggi. Perlahan tapi

BAB IV ANALISIS WADI< AH MUD{A>RABAH TERHADAP BONUS HAJI GRATIS PADA PT. ANUGERAH NUR NABAWI JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri diikuti oleh kenaikan harga barang-barang dan jasa yang lain di

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pokok bank yaitu menghimppun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan lembaga keuangan syariah non-bank yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

BAB V PEMBAHASAN. Perbandingan Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah dan Pendapatan Bagi. A. Perbedaan Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah PT Bank Syariah

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan jasa. Sedangkan sektor moneter ditumpukan pada sektor

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

KATA PENGANTAR. Skripsi ini dengan judul Kontribusi Pemikiran Adiwarman Karim Terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kehadiran bank syariah ditengah-tengah perbankan konvensional

BAB I PENDAHULUAN. informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil. Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) sudah diatur peraturan tentang

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan perbankan syariah sebagai salah satu pilar penyangga dual-banking

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan berkembangnya industri perbankan syariah yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. umat agama lain. Islam adalah rahmatan lil alamin rahmat bagi alam semesta.

BAB I PENDAHULUAN. konvensional, bank syariah merupakan lembaga perbankan yang operasionalnya

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat yang berkekurangan dana disebut bank. Tahun 1999

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan untuk mendirikan keberadaan lembaga-lembaga keuangan syari ah,

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

Prinsip prinsip Islam

BAB I PENDAHULUAN. koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas. kekeluargaan (Sholahuddin dan Hakim, 2008: 179).

BAB I PENDAHULUAN. bank terdiri atas bank konvensional dan bank syariah. Perbedaan yang paling

BAGIAN I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan permodalan tidak mudah diperoleh. 1. Mudharabah BMT Bina Umat Sejahtera Semarang (Universitas Negeri Semarang, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. latar belakang pada penelitian ini. Fenomena masalah adalah hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan laju jumlah Bank Umum Syariah yang tumbuh dari yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan Islam telah menujukkan trend yang cukup menggembirakan.

BAB I PENDAHULUAN. pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana.

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Perjanjian Penarikan Tarif Retribusi Parkir Wisata. 1. Menjaga kelancaran Arus Lalu Lintas di kawasan Wisata;

Question & Answer a T bu b nga g nku

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan nama Bank Syariah di Indonesia bukan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan Undang-Undang Perbankan yang berlaku yaitu UU No. 12 Tahun 1967,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan lembaga perantara (intermediary) yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. semenjak kemunculnya pada tahun Walaupun perkembangannya

BAB I. Pendahuluan. 10 Tahun 1998 tentang perbankan syariah yang telah memberikan andil besar dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan kegiatan ekonomi di Surakarta semakin

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi global, saat itu peran bank tidak hanya sebatas tempat pertukaran uang, namun juga

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PEMBAYARAN PEMBIAYAAN DANA TALANGAN HAJI DI BANK BNI KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, UPP-AMP YKM, Yogyakarta, 2002, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan, terutama perbankan, banyak mengeluarkan produk

BAB IV ANALISIS PENERAPAN AKAD MUDHARABAH SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PRODUK PENGHIMPUNAN DANA DI BANK SYARI AH MANDIRI KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENALTI PADA PENGAMBILAN SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA (DEPOSITO) SEBELUM JATUH TEMPO DI BMT SYIRKAH

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan lahiriyah dan batiniyah saja tetapi juga keseimbangan,

Bismillahirrahmanirrahim

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

(Survey pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta)

PENDAHULUAN. usaha yang dibiayainya. Risiko ini dapat diatasi dengan cara memberikan

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

BAB I PENDAHULUAN. memegang peran penting dan strategis dalam kaitannya penyediaan modal.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah pertama kali dilakukan di Pakistan dan Malaysia. Bank ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

ANALISIS PRODUK REVENUE SHARING PADA BANK BNI SYARIAH CABANG PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang

BAB I PENDAHULUAN. dirinya sendiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan memperbaiki

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah yang saat ini sedang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. penting menentukan keberhasilan bisnis ini (Suratman, 2012). Seperti penelitian Mustakim (2013) yang menunjukan bahwa krisis

BAB I PENDAHULUAN. pedoman dalam melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di. yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah kejadian yang menarik. Lahirnya Bank Syariah Mandiri di

BAB V PEMBAHASAN. ketahui hasil nya adalah sebagai berikut: Indonesia pada Periode Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. hasil baru dipraktekan dalam perekonomian di Indonesia. Antara sistem

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Khairunisa, 2001)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Di Indonesia sendiri perbankan syariah menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya di zaman sekarang kehidupan manusia. tidak terlepas dari kegiatan muamalat, baik itu anatara individu

pengiriman uang. Piter dan Suseno (2003) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

PENGARUH PROFITABILITAS SISTEM BAGI HASIL TERHADAP MINAT NASABAH BERINVESTASI ( Survey Pada Bank Syari ah di Kabupaten Klaten)

BAB 4 ANALISIS PELAKSANAAN LAYANAN SYARIAH (OFFICE CHANNELING) PADA BTN UNIT USAHA SYARIAH (UUS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Antonio, 2001). Khairunisa, 2001 ). (Karim, 2005).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah menabung yang dikenal biasanya adalah dengan menyisihkan uang yang dimiliki kemudian dikumpulkan sehingga jumlahnya akan terus bertambah. Menabung dan menyisihkan uang untuk kehidupan di masa depan berarti seseorang telah mempersiapkan diri untuk menghadapi hal-hal ekonomi yang tidak terduga dan yang tidak diinginkan serta dapat membantu mencapai tujuan keuangan yang diinginkan. Seperti masa pensiun yang tenang, membeli barang kebutuhan baru dan yang paling penting tanpa terjerat hutang. Menabung itu sendiri dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan menggunakan celengan, brankas, atau tempat penyimpanan uang lainnya yang bisa disimpan di rumah. Selain itu juga bisa menabung di lembaga keuangan terpercaya, seperti di bank. Di zaman modern ini kita tidak hanya mengenal bank konvensional, namun berkembang pula bank syariah. Kehadiran bank syariah di tengah-tengah perbankan konvensional adalah untuk menawarkan sistem perbankan alternatif bagi yang membutuhkan dan ingin memperoleh layanan jasa perbankan tanpa harus melanggar aturan ajaran agama Islam (Arifin, 2002) Bank Syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip islam, yakni bank dengan tata cara dan operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah. Bank Syariah terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (Muthaher, 2012) 1

2 Awal mulanya di Indonesia bank syariah dikenal dengan nama bank bagi hasil, dimana seperti tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1992. Namun melalui Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1999, Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1992 telah dicabut dan istilah bank bagi hasil berganti nama menjadi bank syariah. Sejarah perkembangan bank syariah di Indonesia diawali dengan terbitnya Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992. Kemudian undangundang ini disempurnakan melalui Undang-Undang No. 10 tahun 1998. Dengan begitu, maka secara tegas sistem perbankan syariah ditempatkan sebagai bagian dari sistem perbankan nasional. Menurut data Bank Indonesia (Oktober 2013), aset perbankan syariah sudah mencapai Rp 228 triliun meningkat dari tahun sebelumnya (2012) sebesar Rp 179 triliun. Jumlah nasabah dari tahun ke tahun juga meningkat secara signifikan, di tahun 2011-2012 tumbuh sebesar 36,4 %. Hingga Oktober 2012, jumlahnya sudah mencapai 13,4 juta rekening. Padahal di tahun 2011, berkisar 9,8 juta rekening. Berarti dalam setahun bisa bertambah sebesar 3,6 juta nasabah. Jika menilik perkembangan aset perbankan syariah di Provinsi Jawa Timur sendiri, data terbaru per 30 Desember 2014, Bank Indonesia mencatat aset perbankan syariah telah mencapai sebesar Rp 23,42 triliun hingga triwulan III tahun 2014 atau meningkat 21,79 % dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Dengan pertumbuhan yang besar tersebut, maka akan semakin banyak masyarakat yang terlayani. Makin meluasnya jangkauan perbankan syariah menunjukkan peran perbankan syariah makin besar untuk pembangunan ekonomi rakyat di negeri ini.

3 Salah satu prinsip utama yang ada di bank syariah adalah adanya pelarangan riba. Riba dalam perbankan identik dengan bunga bank. Bunga bank dilarang dalam Islam, karena mengandung pengambilan tambahan yang bathil dan sangat bertentangan dengan prinsip muamalah dalam Islam. Sebagaimana dijelaskan oleh Firman Allah SWT dalam Surat Q.S Ali Imran: 130-131 : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah SWT, supaya kamu mendapatkan keberuntungan dan peliharalah dirimu dari api neraka yang disediakan untuk orang-orang kafir. (Q.S Ali Imran: 130-131) Adapun perbedaan bunga bank dengan bagi hasil akan dijelaskan pada tabel 1.1 berikut ini : BUNGA BANK 1) Dihitung dari pokok (uang yang BAGI HASIL 1) Dihitung dari keuntungan dipinjamkan) 2) Berubah sesuai kondisi (bunga) 2) Nisbah tetap sesuai akad di awal pasar 3) Nominal tetap sesuai suku bunga 3) Nominal berubah sesuai kondisi usaha/tingkat keuntungan 4) Diragukan semua agama 4) Tidak ada keraguan Sumber : Diamond Syariah Indonesia Bank Syariah sendiri memiliki misi dasar dan utama yaitu pengentasan kemiskinan dan pembangunan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat. Bank

4 syariah harus dinikmati seluruh masyarakat luas bahkan di masa depan sampai ke pedesaan, seperti contohnya pada Bank Rakyat Indonesia (BRI). BRI Syariah KCP Bangkalan merupakan salah satu bank syariah yang ada di Madura, telah mampu memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat. Bank BRI Syariah telah meluncurkan salah satu jenis produknya yaitu Tabungan Mudharabah. Salah satu jenis Tabungan Mudharabah yang ada di BRI Syariah adalah Tabungan Haji ib. Tabungan Haji ib ini merupakan tabungan investasi dari BRI Syariah bagi para calon haji yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) dengan menggunakan prinsip bagi hasil. Dengan membuka rekening Tabungan Haji ib, para calon ibadah haji dapat merasakan ketenangan, kenyamanan, serta lebih berkah dalam penyempurnaan ibadah haji, karena pengelolaan dana sesuai dengan prinsip syariah. Beranjak dari pernyataan di atas, muncul pemikiran bahwa apakah dengan sistem pembagian tersebut sudah tercakup nilai-nilai keadilan berdasarkan syariat Islam. Adapun 3 pilar utama atau nilai dasar sistem di dalam ekonomi Islam, meliputi Keadilan (adalah), Keseimbangan (tawazun), dan Kemaslahatan (maslahah). Pilar Keadilan yaitu untuk menghindari adanya riba, dzulm, gharar, maysir, dan haram. Di dalam hukum Islam terdapat asas-asas untuk pelaksanaan akad dan unsur keadilan juga merupakan satu diantara lima asas tersebut. Asasasas ini memberikan pengaruh pada status akad, artinya bilamana asas ini tidak terpenuhi maka akan berakibat pada ketidaksempurnaan akad, bahkan mengakibatkan batal atau tidak sahnya akad yang dibuat. Adapun kelima asas tersebut, meliputi Kebebasan (Al-Hurriyah), Kesetaraan (Al-Musawah), Keadilan

5 (Al-Adalah), Kerelaan (Al-Ridha), dan Kejujuran (As-Shidq). Sebagaimana dalam Firman Allah SWT dalam Q.S Al-Maidah ayat 8 berikut ini mengenai nilai keadilan yang artinya : Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S Al-Maidah 8) Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan ini perlu untuk diangkat menjadi obyek penelitian skripsi dengan judul: PENERAPAN KONSEP NILAI KEADILAN TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH (STUDI PADA BRI SYARIAH KCP BANGKALAN MADURA). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, adapun rumusan masalah yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Sistem bagi hasil yang seperti apa yang diterapkan pada tabungan mudharabah BRI Syariah KCP Bangkalan Madura? 2. Apa saja keuntungan yang didapat oleh pihak nasabah (shahibul maal) dengan memilih tabungan mudharabah di BRI Syariah KCP Bangkalan Madura? 3. Apakah sistem bagi hasil yang dilakukan oleh BRI Syariah KCP Bangkalan Madura sudah mencakup unsur nilai keadilan?

6 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk menemukan jawaban atas pertanyaan dari rumusan masalah yaitu apakah sistem nisbah bagi hasil yang diterapkan oleh BRI Syariah KCP Bangkalan Madura telah memenuhi unsurunsur nilai keadilan berdasarkan syariat Islam. Adapun tujuan penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui sistem bagi hasil yang seperti apa pada tabungan mudharabah yang diterapkan di BRI Syariah KCP Bangkalan Madura 2. Untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh oleh nasabah (shahibul maal) dalam memilih tabungan mudharabah di BRI Syariah KCP Bangkalan Madura 3. Untuk mengetahui apakah dalam sistem bagi hasil tabungan mudharabah pada BRI Syariah KCP Bangkalan Madura sudah mengandung unsurunsur Islam yaitu salah satunya adalah unsur nilai keadilan 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti Melalui penelitian ini, peneliti diharapkan dapat memahami lebih mendalam mengenai konsep bagi hasil menurut Islam. Sehingga dapat menemukan suatu konsep terkait bagi hasil dalam perspektif nilai keadilan Islam khususnya dalam bagi hasil tabungan mudharabah.

7 2. Bagi Pengembangan Ilmu Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam hal penerapan konsep bagi hasil dalam perspektif nilai keadilan Islam atas sistem bagi hasil tabungan mudharabah. Sehingga dapat menjadi salah satu referensi bagi pengembangan rangkaian penelitian yang terkait. 3. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi manajemen untuk menentukan kebijakan ataupun keputusan di masa yang akan datang serta dapat digunakan sebagai barometer untuk meningkatkan profitabilitas dan mampu untuk menerapkan syariat-syariat agama Islam sepenuhnya, terutama dalam nilai keadilannya dalam bidang perbankan pada umumnya, dan dalam tabungan mudharabah pada khususnya. 4. Bagi Pemerintah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan analisis bagi pemerintah sebagai regulator untuk menata dan mengembangkan konsep bagi hasil tabungan mudharabah yang berlandaskan nilai keadilan Islam, yang diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.

8 1.5 Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini dibagi dalam beberapa bab dan pembahasan antara satu bab dengan bab yang lain yang saling berkaitan. Adapun sistematikanya disusun sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi mengenai latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi mengenai beberapa penelitian terdahulu yang berasal dari jurnaljurnal ilmiah, konsep kerangka berpikir, dan menjelaskan pengertian dan teoriteori yang mendasari dan berkaitan dengan pembahasan dalam skripsi ini, yang digunakan sebagai pedoman dalam menganalisa masalah. Teori-teori yang digunakan berasal dari literatur-literatur yang ada baik dalam perkuliahan maupun sumber yang lain. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi mengenai perihal rancangan penelitian, jenis penelitian, unit analisis, sumber data, teknik pengumpulan data, dan metode analisis data yang digunakan. BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Bab ini berisi mengenai gambaran umum perusahaan seperti sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab organisasi, dan kegiatan usaha dari perusahaan; analisis data; serta pembahasan penelitian.

9 BAB V : PENUTUP Bab ini merupakan bab penutup dari penulisan skripsi yang menyimpulkan hasil analisis yang dilakukan. Disertakan juga beberapa keterbatasan dari penelitian serta saran yang dapat dipakai sebagai bahan perbandingan agar tidak salah dalam pengambilan keputusan.