BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN PEMILIHAN KEPALA DESA DI KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA SURUH KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DESA SURUH KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN BUPATI SEMARANG NOMOR : 061/0217/2016 TENTANG RENCANA KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2009 TENTANG

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CILACAP dan BUPATI CILACAP MEMUTUSKAN :

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN KEPADA LEMBAGA PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012

1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN LITERASI KABUPATEN SEMARANG

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN ANGGARAN 2015

PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN ANGGARAN 2016

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 2011 T E N T A N G

BUPATI BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO PERATURAN BUPATI BONE BOLANGO NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 3 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2009

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG

4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Re

Bagian Kedua Kepala Dinas

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

WALIKOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG DANA ALOKASI DESA

PERATURAN DESA LEREP NOMOR : 4 TAHUN 2015

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia. Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SEMARANG BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Da

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN DANA CADANGAN PEMBANGUNAN PASAR SECANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 733 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN NON FORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 6 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 64 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DESA LEREP NOMOR : 4 TAHUN 2014

Kinerja Anggaran Tahun 2012 Prakiraan Maju Rencana Tahun 2015

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAAN

PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 3 TAHUN 2014

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 48.A 2012 SERI : E A BEKPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 48.A TAHUN 2012 TENTANG

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 19 TAHUN 2017

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

BUPATI GUNUNG MAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DI KABUPATEN GUNUNG MAS

PROGRAM BANTUAN PENYELESAIAN TESIS (S2) BAGI PTK PAUDNI KERJASAMA DIREKTORAT P2TK-PAUDNI DAN PPS UM TAHUN 2011 A. MAKSUD DAN PENGERTIAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 4 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2010

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL KABUPATEN BANJAR.

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN HIBAH UNTUK LEMBAGA PENDIDIKAN NON FORMAL DI KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka perluasan akses pendidikan bagi masyarakat yang kurang beruntung, dan tindak lanjut dari penuntasan tuna aksara Pemerintah Kabupaten Semarang perlu memberikan dukungan hibah untuk Pendidikan Keaksaraan Dasar, Pendidikan Keaksaraan Lanjutan, Fasilitasi Hari Aksara Internasional (HAI), Pendidikan Kesetaraan Paket A, Pendidikan Kesetaraan Paket B, Pendidikan Kesetaraan Paket C, Rintisan Taman Bacaan Masyatakat (TBM), Rintisan Kelompok Belajar Usaha (KBU), Kursus Kewirausahaan Desa (KWD), Fasilitasi Penguatan Manajemen Desa/Kelurahan Vokasi, Pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Penguatan Kelembagaan Kursus dan Pelatihan (LKP), Penyelenggaraan Apresiasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal Dan Informal (PAUDNI) Berprestasi, Pencegahan Kekerasan Pada Anak Sekolah dan Kesetaraan Gender; b. bahwa agar pelaksanaan pengelolaan, pemanfaatan dan pemberian hibah dapat terkendali sesuai sasaran, berdaya guna dan berhasil guna, serta dapat dipertanggungjawabkan, maka perlu diterbitkan pedoman pelaksanaanya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu ditetapkan Peraturan Bupati; Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;

2. Undang - Undang Nomor 67 Tahun 1958 tentang Perubahan Batas - batas Wilayah Kotapraja Salatiga dan Daerah Swatantra Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1652); 3. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 5. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3079); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1992 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga dan Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3500); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 450) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan

Bantuan Sosial yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 541); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2008 Nomor 14, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 13); 12. Peraturan Bupati Semarang Nomor 118 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2011 Nomor 118) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Bupati Semarang Nomor 25 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Semarang Nomor 118 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2016 Nomor 25); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN HIBAH UNTUK LEMBAGA PENDIDIKAN NON FORMAL DI KABUPATEN SEMARANG Pasal 1 Pedoman Pelaksanaan Pemberian Hibah untuk Pendidikan Non Formal di Kabupaten Semarang sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini. Pasal 2 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten Semarang. Ditetapkan di Ungaran pada tanggal 12-10-2016 BUPATI SEMARANG, MUNDJIRIN

Diundangkan di Ungaran pada tanggal 12-10-2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SEMARANG GUNAWAN WIBISONO BERITA DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 NOMOR 48

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAN PEMBERIAN HIBAH UNTUK PENDIDIKAN NON FORMAL DI KABUPATEN SEMARANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN HIBAH UNTUK LEMBAGA PENDIDIKAN NON FORMAL DI KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Non Formal (PNF) merupakan salah satu jalur pendidikan pada sistem pendidikan nasional yang bertujuan antara lain untuk memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dijangkau dan dipenuhi oleh jalur formal. Pendidikan Non Formal memberikan pelayanan pendidikan untuk setiap warga masyarakat memperoleh pendidikan sepanjang hayat yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Salah satu upaya mewujudkan peningkatan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Semarang ditempuh melalui pemanfaatan Bantuan Hibah yang diberikan untuk penyelenggaraan Kegiatan Pembelajaran bagi peserta didik maupun peningkatan kelembaga Pendidikan Non Formal (PNF), yaitu : Pendidikan Keaksaraan Dasar, Pendidikan Keaksaraan Lanjutan, Fasilitasi Hari Aksara Internasional (HAI), Pendidikan Kesetaraan Paket A, Pendidikan Kesetaraan Paket B, Pendidikan Kesetaraan Paket C, Rintisan Taman Bacaan Masyatakat (TBM), Rintisan Kelompok Belajar Usaha (KBU), Kursus Kewirausahaan Desa (KWD), Fasilitasi Penguatan Manajemen Desa/Kelurahan Vokasi, Pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan Penguatan Kelembagaan Kursus dan Pelatihan (LKP) Penyelenggaraan Apresiasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal Dan Informal (PAUDNI) Berprestasi, Pencegahan Kekerasan Pada Anak Sekolah dan Kesetaraan Gender. Adapun tujuan diselenggarakannya Kegiatan Pembelajaran bagi peserta didik maupun peningkatan kelembaga Pendidikan Non Formal (PNF), yaitu : 1. Bantuan Fasilitasi Pendidikan Keaksaraan Dasar Bantuan keuangan untuk dukungan pembiayaan kegiatan pendidikan keaksaraan dasar yang diselenggarakan oleh lembaga/organisasi mitra Pendidikan Non Formal (PNF), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Satuan Pendidikan Non Formal (PNF) Lainnya. 2. Bantuan Fasilitasi Keaksaraan Lanjutan Bantuan keuangan untuk dukungan pembiayaan kegiatan pendidikan keaksaraan lanjutan yang diselenggarakan oleh lembaga/organisasi mitra Pendidikan Non Formal (PNF), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Satuan Pendidikan Non Formal (PNF) Lainnya.

3. Bantuan Fasilitasi Hari Aksara Internasional (HAI) Bantuan keuangan untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten untuk meningkatkan layanan belajar pada masyarakat dalam kegiatan sosialisasi, promosi dan advokasi. 4. Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Paket A Bantuan keuangan untuk biaya operasional penyelenggaraan pendidikan Paket A. 5. Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Paket B Bantuan keuangan untuk biaya operasional penyelenggaraan pendidikan Paket B. 6. Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Paket C Bantuan keuangan untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan Paket C setara Sekolah Menengah Atas (SMA). 7. Bantuan Fasilitasi Rintisan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Bantuan keuangan untuk meningkatkan layanan baca pada masyarakat melalui dukungan pembiayaan pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM). 8. Bantuan Fasilitasi Rintisan Kelompok Belajar Usaha (KBU) Bantuan keuangan untuk dukungan pembiayaan bantuan Rintisan Kelompok Belajar Usaha (KBU) dengan prioritas pada kelompok masyarakat pasca keaksaraan lanjutan. 9. Bantuan Kursus Kewirausahaan Desa/Kelurahan (KWD) Bantuan keuangan untuk pembiayaan penyelenggaraan kewirausahaan desa yang diselengarakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) berbadan hukum Indonesia di rintisan desa vokasi. 10. Bantuan Fasilitasi Penguatan Manajemen Desa/Kelurahan Vokasi Bantuan Penguatan Manajemen Desa/Kelurahan Vokasi adalah bantuan keuangan kepada Pemerintah Kabupaten / Kota yang dialokasikan untuk dukungan pembiayaan bantuan penguatan manajemen kewirausahaan Desa/Kelurahan Vokasi. 11. Bantuan Fasilitasi Penguatan Lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bantuan Penguatan untuk meningkatkan layanan belajar bagi masyarakat pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) melalui pembiayaan penguatan kelembagaan dan operasional penyelenggaraan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam persiapan akreditasi. 12. Bantuan Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Kursus dan Pelatihan (LKP) Bantuan Penguatan untuk meningkatkan layanan belajar pada masyarakat melalui dukungan pembiayaan penguatan kelembagaan pada lembaga kursus dan pelatihan dalam persiapan akreditasi. 13. Bantuan Penyelenggaraan Apresiasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal Dan Informal (PAUDNI) Berprestasi Bantuan yang dialokasikan untuk membangun budaya kompetisi di kalangan pendidik dan tenaga kependidikan Pendidikan non formal melalui pembiayaan Penyelenggaraan Apresiasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal Dan Informal (PAUDNI) Berprestasi di tingkat Kabupaten.

14. Bantuan Pencegahan Kekerasan Pada Anak Sekolah dan Kesetaraan Gender Bantuan yang dialokasikan untuk meningkatkan dan pengembangan kegiatan di Kabupaten/Kota dalam rangka Pencegahan Kekerasan Anak Sekolah di Kabupaten/Kota serta mengembangkan Model Pencegahan Kekerasan bagi Anak Sekolah dengan mengintegrasikan gender kedalam mata pelajaran. Menyadari besarnya fungsi program pendidikan non formal yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan maupun Satuan Pendidikan Non Formal dalam peningktan kualitas hidup masyarakat, Pemerintah Kabupaten Semarang memberi bantuan hibah secara bertahap, berkesinambungan dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Bantuan hibah untuk Pendidikan Keaksaraan Dasar, Pendidikan Keaksaraan Lanjutan, Fasilitasi Hari Aksara Internasional (HAI), Pendidikan Kesetaraan Paket A, Pendidikan Kesetaraan Paket B, Pendidikan Kesetaraan Paket C, Rintisan Taman Bacaan Masyatakat (TBM), Rintisan Kelompok Belajar Usaha (KBU), Kursus Kewirausahaan Desa (KWD), Fasilitasi Penguatan Manajemen Desa/Kelurahan Vokasi, Pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan Penguatan Kelembagaan Kursus dan Pelatihan (LKP) Penyelenggaraan Apresiasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal Dan Informal (PAUDNI) Berprestasi, Pencegahan Kekerasan Pada Anak Sekolah dan Kesetaraan Gender, dalam upaya meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan taraf hidup masyarakat. B. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penyusunan Peraturan Bupati ini : a. mendorong akselerasi program strategis Pemerintah di bidang pendidikan yang menjadi kewenangan pemerintah Kabupaten; b. memberikan rangsangan kepada penyelenggara / lembaga Pendidikan Non Formal (PNF) agar dapat menggali potensi wilayah maupun masyarakat yang peduli dengan pendidikan; c. pemerataan pembangunan khususnya pembangunan Pendidikan Non Formal (PNF) di Kabupaten Semarang; dan d. mempercepat pencapaian Standar Nasional Pendidikan. II. PENGGUNAAN BANTUAN Pemberian hibah merupakan alokasi anggaran yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Semarang untuk Lembaga Pendidikan Non Formal (PNF) di Kabupaten Semarang. dapat digunakan untuk antara lain : 1. biaya sosialisasi program; 2. biaya identifikasi calon peserta didik; 3. biaya manajemen / administrasi; 4. biaya operasional pembelajaran; 5. biaya pelatihan; 6. biaya masalisasi produk/modal usaha; 7. biaya penilaian pendidikan; 8. biaya penguatan kelembagaan; dan 9. biaya penguatan akreditasi kelembagaan.

III. PROSEDUR PENGAJUAN Pengajuan realisasi pencairan Belanja Hibah dengan Proposal ditujukan Kepada Bupati Semarang melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang, dengan memuat sekurang kurangnya : 1. latar belakang; 2. profil lembaga; 3. rencana kegiatan; dan 4. Rencana Anggaran Biaya (RAB). IV. PROSEDUR PEMBERIAN 1. Pemberian hibah merupakan alokasi anggaran yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Semarang untuk Lembaga Pendidikan Non Formal di Kabupaten Semarang, dialokasikan sebagai belanja langsung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ke lembaga penyelenggara masingmasing. 2. Bantuan berbentuk uang langsung masuk ke rekening masing-masing Lembaga Pendidikan Non Formal (PNF). 3. Bantuan berbentuk barang menjadi belanja langsung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan selanjutnya diberikan kepada masing-masing lembaga penerima bantuan. 4. Pengelola Lembaga dan Bendahara dapat mencairkan uang ke Bank sesuai jumlah anggaran dalam proposal yang diajukan/disetujui setelah membuat akta perjanjian bermeterai Rp6.000,00 (enam ribu rupiah) antara pengelola Lembaga masing-masing dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang. V. PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN 1. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan (LPJ) dibuat sesuai Rencana Anggaran Belanja dalam proposal yang diajukan baik jumlah maupun jenis belanja yang diajukan. 2. Laporan Awal disampaikan 6 (enam) hari kerja setelah uang masuk rekening. 3. Laporan akhir disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupatan Semarang 1 (satu) bulan setelah kegiatan selesai, dengan memuat berkas Laporan Pertanggungjawaban Keuangan (LPJ) dan berkas usulan akreditasi bagi Lembaga penerima bantuan penguatan. VI. PENGAWASAN DAN SANKSI A. Pengawasan Pengawasan dilakukan dengan menggunakan sistem : 1. Pengawasan melekat yaitu pengawasan oleh aparat secara vertikal yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengadakan pembinaan dan pemantauan; dan 2. Pengawasan fungsional yang dilakukan oleh Inspektur pada Inspektorat Kabupaten Semarang. B. Sangsi Apabila terjadi penyimpangan atau penyalahgunaan dalam kegiatan bantuan keuangan akan dikenakan sangsi sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

VII. PENUTUP Pedoman ini merupakan acuan atau dasar, pegangan bagi pelaksanaan pemberian hibah untuk Lembaga Pendidikan Non Formal di Kabupaten Semarang. BUPATI SEMARANG, MUNDJIRIN