2017 LSP-P1-SMK SKEMA SERTIFIKASI KUALIFIKASI LEVEL II PADA KOMPETENSI KEAHLIAN BISNIS DARING DAN PEMASARAN

dokumen-dokumen yang mirip
LSP Teknologi Informasi Indonesia

LSP Teknologi Informasi Indonesia

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi Manajer Energi

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT LEVEL BIDANG BISNIS KONVENSI

20L6 SKEMA SERTIFIKASI KOM PETENSI KUALIFIKASI NASIONAL SERTIFIKAT II BIDANG GEOMATIKA

{B,NSP. [rs 028) SKEMA SERTIFIKASI PETAKSANA LAPANGAN PEKERIAAN JATAN RIST KDIKTI 20L6 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAIUAT

SKEMA SERTIFIKASI DIREKTUR TINGKAT 1 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

*B,NSP. (rl 002) ESTIMATOR BIAYA JALAN SKEMA SERTIFIKASI RIST KDIKTI. zol6 NEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

SKEMA SERTIFIKASI Analisa Laboratorium Kimia

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI TEKNISI PEMBESARAN UDANG

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

20L6 TEKNISI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASA SATU SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KUALIFIKASI OKUPASI NASIONAL

dbnsp BAorfl lllmrofa^t SERm[(A]i rrote3

{3NSP. (rs 006) TEKNISI IABORATORIUM BETON SKEMA SERTIFIKASI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. aaoan XASb{A! acrnffiast PioaEst

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERBANKAN (14)

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA NARKOTIKA (20)

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2/ BNSP/VIII/2017 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEJAHATAN ANTAR WILAYAH (12)

20L6 OKUPASI NASIONAL SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI. Badan Nasional Sertifikasi Profesi

PANDUAN UJI KOMPETENSI

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR SKEMA SERTIFIKASI PETUGAS PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS

TEKNISI INSTALASI KONTROL BERBASIS PLC

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERTAMBANGAN (27)

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG SERTIFIKASI AMIL ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

20L6 TEKNISI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASA TIGA SKEMA SERTIFI KASI KOMPETENSI KUALIFIKASI OKUPASI NASIONAL

{3NSP BAOAilflasroraalgER Ftxagt PRofEst

JUDUL SKEMA: PENGEMBANG APLIKASI WEB

{3NSP SKEMA SERTIFIKASI PENGAWAS PEKERIAAN BETON RIST KDIKTI 20L6 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KORUPSI (19)

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEAMANAN NEGARA DAN SEPARATIS (08)

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

20L6 TEKNISI INSTALASI MOTOR LISTRIK, SKEMA SERTIFIKAS! KOMPETENSI KUALIFIKASI OKUPASI NASIONAL KONTROL DAN INSTRUMEN

PANDUAN UJI KOMPETENSI

Pertama : Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi ini merupakan acuan bagi Lembaga Sertifikasi Profesi untuk pembentukan tempat uji kompetensi.

PANDUAN UJI KOMPETENSI

Visi Menjadi LSP terbaik di Indonesia yang melahirkan profesional handal dan berdaya saing global dalam upaya pemberantasan korupsi

{3NSP. (rs 008) TEKNISI TABORATORIUM ASPAT SKEMA SERTIFIKASI RIST KDIKTI. KEMENTERIAN PEIGR'AAN UMUM DAN PERUMAHAN RAtrffAT

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

SKEMA SERTIFIKASI KKNI LEVEL II PADA KOMPETENSI KEAHLIAN

SUPERVISOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

PEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK

{3NSP B OAN r{asroaaat terfi Ft (ASt PROfEsr

*B,NSP. (rs 040) SKEMA SERTIFIKASI PENGAWAS LAPANGAN PEKERJAAN JATAN. RIsTEKDIKTI KEMENTERIAN PEIGRJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAI(YAT

MANAJER PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

SKEMA SERTIFIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) FR.SKEMA-02

PANDUAN MUTU 1. RUANG LINGKUP

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL)

PANDUAN UJI KOMPETENSI

{gnsp. (ra 003) IURU GAMBAR ARSITEKTUR SKEMA SERTIFIKASI. RIsTCKDIKTI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT IV BIDANG TATA GRAHA (HOUSEKEEPING) GUEST SERVICE SUPERVISION

{3NSP B OAX (603) AHLI K3 KONSTRUKSI SKEMA SERTIFIKASI RISTEKDIKTI XEMENTERIAN PEXERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN MKYAT. 3EinFlMg PAOFESI 'TASaOXA!

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAYANAN PERAWATAN MEDIKAL BEDAH DOMPET DHUAFA

{3NSP lao r, r{alroxar lafrfxaar,rofa3

{3NSP 6A0A X 3loIA - lee t6tl(ast riofest

PANDUAN UJI KOMPETENSI

Menetapkan : PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KESESUAIAN - PERSYARATAN UMUM LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT VI BIDANG OPERASIONAL TUR (TOUR OPERATION) MANAJEMEN

{B,NSP. (rs 008) TEKNISI TABORATORIUM ASPAL SKEMA SERTIFIKASI. RIsT KDIKTI KEMENTERIAN PEXER'AAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT ZOL6

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

{gnsp. (rs 004) IURU UKUR KUANTITAS PEKERIAAN SKEMA SERTIFIKASI GEDUNG. 20t6 RIST KDIKTI XEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKTAT

{3NSP. (ra 006) TEKNISI LABORATORIUM BETON SKEMA SERTIFIKASI RIST KDIKTI KEMENTERIAN PEKRIAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKTAT

20L6 BANGUNAN SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENS! KUALIFIKASI NASIONAL SERTIFIKAT LEVEL II BIDANG GAMBAR. Badan Nasional Sertifikasi Profesi

SKEMA SERTIFIKASI AHLI KESELAMATAN JALAN

{3NSP. (ra 024) SKEMA SERTIFIKASI PENGAWAS BANGUNAN GEDUNG RIST KDIKTI KEMENTERIAN PEKXRJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKTAT

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KREDIT PERBANKAN

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI FUNDING & SERVICES

WALIKOTA MAKASSAR PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

Ajil. HEAW DU\VIP TRUCK friiechanical (toadtng, HAULING DAN DUfrllPlNG ) SKEMA SERTIFIKASI KLASTER PENGOPERASIAN ALAT BERAT ALAT BERAT INDONHSIA

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL SUB BIDANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JENJANG KOMPETENSI OPERATOR 2018

ALAT BERAT BIG BULLDOZER

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

BAB I P E N D A H U L U A N

Lembaga Sertifikasi Profesi Lembaga Keuangan Mikro CERTIF

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERASIONAL PERBANKAN (BANK OPERATION)

PANDUAN UJI KOMPETENSI

{3NSP ESTIMATOR BIAYA JEMBATAN SKEMA SERTIFIKASI RISTEKDIKT! KEMENTERIAN PEIGRJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. 6ADAX lrasror t 3CR TFI(lSr PROfESr

tam: (603) AHLI K3 KONSTRUKSI SKEMA SERTIFIKASI R15T KDIKTI 20L6 KEMENTERIAN PEKRIAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKTAT

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KREDIT PERBANKAN

20L6 BATU DAN BETON SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KUALIFIKASI NASIONAL SERTIFIKAT LEVEL II BIDANG KONSTRUKSI. Badan Nasional Sertifikasi Profesi

{3NSP gaoail {AStOtaf SERIFI(AII PROFESI

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI FUNDING & SERVICES KUALIFIKASI III : T E L L E R

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK JALAN

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

Transkripsi:

2017 LSP-P1-SMK SKEMA SERTIFIKASI KUALIFIKASI LEVEL II PADA KOMPETENSI KEAHLIAN Skema sertifikasi Kualifikasi Level II pada Kompetensi Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran merupakan skema sertifikasi Kualifikasi yang dikembangkan oleh komite skema sertifikasi LSP P1 SMK. Skema mengacu pada Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 2011 Tentang Sektor Perdagangan Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan Nomor 389 Tahun 2013 Tentang Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknik, Golongan Pokok Kegiatan Kantor Pusat dan Konsultasi Manajemen, Golongan Konsultasi, Sub Golongan Kunsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran. Skema sertifikasi ini digunakan untuk memastikan kompetensi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan dan sebagai acuan bagi LSP dan asesor dalam pelaksanaan sertifikasi kompetensi Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran. DV

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SKEMA SERTIFIKASI KUALIFIKASI LEVEL II PADA KOMPETENSI KEAHLIAN Disahkan di Jakarta Pada tanggal,.. Mei 2017 Hamid Muhammad Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sumarna F. Abdurrahman Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) 2

3

LATAR BELAKANG 1.1. Skema sertifikasi kompetensi ini disusun dalam rangka memenuhi ketentuan peraturan perundangan yang menyataan bahwa setiap tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan kompentensi yang dimilikinya. 1.2. Skema sertifikasi kompetensi ini disusun dalam rangka memenuhi ketentuan peraturan perundangan yang menyataan bahwa setiap peserta didik memiliki 2 sertifikat yaitu ijazah dan surat keterangan pendamping ijazah (Sertifikat Kompetensi) 1.3. Skema ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja kompeten yang bergerak di Bidang Bisnis Daring dan Pemasaran 1.4. Skema ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan sertifikasi keluaran sekolah menengah kejuruan 1. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI 2.1. Ruang Lingkup : Bisnis Daring dan Pemasaran 2.2. Lingkup penggunaan sertifikat : pada perusahaan, instansi, lembaga, atau organisasi yang memiliki divisi atau berkaitan dengan pemasaran. 2. TUJUAN SERTIFIKASI 3.1. Memastikan kompetensi kerja kualifikasi Level II Bisnis Daring dan Pemasaran, 3.2. Sebagai acuan dalam melaksanakan asesmen oleh LSP-P1 SMK dan asesor kompetensi. 3. ACUAN NORMATIF Acuan-acuan yang digunakan dalam menyusun skema sertifikasi ini meliputi: 4.1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. 4.2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 4.3 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian 4.4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi. 4.5 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional 4.6 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia 4.7 Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. 4.8 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2016 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional. 4.9 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 3 tahun 2016 tentang Tatacara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. 4.10 Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 2011 Tentang Sektor Perdagangan Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 4.11 Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 389 Tahun 2013 Tentang Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknik, Golongan Pokok Kegiatan Kantor Pusat 4

dan Konsultasi Manajemen, Golongan Konsultasi, Sub Golongan Kunsultasi Manajemen Area Kerja Pemasaran. 4.12 Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah No.130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan 4.13 Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor: 1/BNSP/III/2014 tentang Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi 4.14 Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor: 4/BNSP/VII/2014 tentang Pedoman Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi Profesi 4. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI 5.1 Jenis kemasan : KKNI / Okupasi Nasional / Klaster 5.2 Nama Skema : Level II Bisnis Daring dan Pemasaran 5.3 Rincian Unit Kompetensi : NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI UMUM DAN INTI 01 KOP.RK01.001.01 Mempersiapkan diri untuk bekerja 02 KOP.RK01.002.01 Berkomunikasi dengan target pelanggan 02 KOP.RK01.003.01 Mengidentifikasi respon pelanggan 03 KOP.RK01.004.01 Melaksanakan Pelayanan Pelanggan 04 KOP.RK01.005.01 Melakukan Konfirmasi keputusan Pelanggan KOMPETENSI PILIHAN/FUNGSIONAL 05 Mengoperasikan Peralatan Transaksi di Lokasi KOP.RK02.001.01 Penjualan 06 Melakukan Transaksi Penjualan dengan KOP.RK02.002.01 pelanggan Anggota maupun non anggota 07 KOP.RK02.003.01 Melakukan Penyerahan Produk 08 KOP.RK02.004.01 Melakukan Proses Administrasi Transaksi 09 Melaksanakan dan Menjaga Kebersihan dan KOP.RK02.005.01 Ketertiban Lingkungan Kerja 10 Mempersiapkan Penampilan Fisik dan Mental KOP.RK02.006.01 Dalam Melayani Pembeli 11 Melakukan Proses Administrasi Pengelolaan KOP.RK02.007.01 Produk 12 KOP.RK02.008.01 Menemukan Peluang Baru dari Pelanggan 13 KOP.RK02.009.01 Menerima Keluhan Pelanggan 14 KOP.RK02.010.01 Memberikan Penanganan/Pemecahan atas Keluhan Masalah yang Disampaikan Pelanggan 15 KOP.RK02.011.01 MelakukanStock opname 16 KOP.RK02.012.01 Menata Produk 17 KOP.RK02.013.01 Melakukan Rencana Pembelian Produk 5. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI 5

6.1. Siswa SMK Kompetensi Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran dan terdaftar sebagai siswa aktif. 6.2. Telah menyelesaikan seluruh mata pelajaran produktif sesuai KKM 6.3. Mendapatkan rekomendasi dari ketua program keahlian Bisnis dan Pemasaran 6. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT 7.1. Hak Pemohon 7.1.1. Memperoleh penjelasan tentang gambaran proses sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasi. 7.1.2. Mendapatkan hak bertanya berkaitan dengan kompetensi. 7.1.3. Peserta berhak mendapat pelayanan prima dari LSP. 7.1.4. Memiliki hak banding terhadap keputusan sertifikasi. 7.1.5. Memperoleh sertifikat kompetensi jika dinyatakan kompeten. 7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat 7.2.1. Melaksanakan keprofesian pada kompetensi Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran. 7.2.2. Menjaga dan mentaati kode etik profesi secara sungguh-sungguh dan konsekuen. 7.2.3. Menjamin bahwa sertifikat kompetensi tidak disalahgunakan 7.2.4. Menjamin terpelihara kompetensi yang sesuai pada sertifikat kompetensi. 7.2.5. Menjamin bahwa seluruh pernyataan dan informasi yang diberikan adalah terbaru, benar dan dapat dipertanggung jawabkan. 7. BIAYA SERTIFIKASI 8.1 Biaya sertifikasi dapat bersumber dari pemerintah, partisipasi masyarakat, DU/DI atau sumber dana lainnya. 8.2 Biaya uji terdiri dari biaya pendaftaran peserta, penerbitan sertifikat, honor asesor, penggandaan materi, biaya akomodasi dan transpor asesor yang diperhitungkan sesuai kondisi dan rencana pelaksanaan asesmen. 8. PERSYARATAN PROSES SERTIFIKASI 9.1 Proses Pendaftaran 9.1.1 Pemohon memahami proses Asesmen (Skema Sertifikasi Bisnis Daring dan Pemasaran Level II) ini yang mencakup persyaratan dan ruang lingkup sertifikasi, penjelasan proses penilaian, hak pemohon, biaya sertifikasi dan kewajiban pemegang sertifikat 9.1.2 Pemohon mengisi formulir Permohonan Sertifikasi (APL 01) yang dilengkapi dengan bukti : a. Copy Kartu Pelajar / NISN b. Copy Rapor semester I s.d. V dan surat keterangan menyelesaikan mata pelajaran semester VI c. Surat Rekomendasi dari Ketua Program Keahlian Bisnis dan Pemasaran d. Pas foto terbaru 4x6 sebanyak 2 lembar (background warna merah) 9.1.3 Peserta mengisi formulir Asesmen Mandiri (APL 02) dan dilengkapi dengan buktibukti pendukung. 6

9.1.4 Peserta menyatakan setuju untuk memenuhi persyaratan sertifikasi dan memberikan setiap informasi yang diperlukan untuk penilaian. 9.1.5 LSP-P1 SMK menelaah berkas pendaftaran untuk konfirmasi bahwa peserta sertifikasi memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam skema sertifikasi. 9.2 Proses Asesmen 9.2.1 Asesmen skema sertifikasi kualifikasi Level II Kompetensi Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran direncanakan dan disusun dengan cara yang menjamin bahwa verifikasi persyaratan skema sertifikasi telah dilakukan secara obyektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi untuk memastikan kompetensi. 9.2.2 Pelaksanan Asesmen untuk skema sertifikasi kualifikasi Level II Kompetensi Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran dapat dilakukan sekaligus dan atau dengan cara dicicil per klaster sesuai dengan proses pembelajaran. 9.2.3 LSP-P1 SMK memilih dan menugaskan Asesor Kompetensi untuk melaksanakan Asesmen. 9.2.4 Asesor melakukan verifikasi persyaratan skema menggunakan perangkat asesmen dan mengkonfirmasikan bukti yang akan dikumpulkan dan bagaimana bukti tersebut akan dikumpulkan. 9.2.5 Asesor menjelaskan, membahas dan mensepakati rincian rencana asesmen dan proses asesmen dengan Peserta Sertifikasi. 9.2.6 Asesor melakukan pengkajian dan evaluasi kecukupan bukti dari dokumen pendukung yang disampaikan pada lampiran dokumen Asesmen Mandiri APL-02, untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan. 9.2.7 Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan Kompeten dan yang belum memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan untuk mengikuti proses lanjut uji kompetensi. 9.3 Proses Uji Kompetensi 9.3.1 Pelaksanan Asesmen untuk skema sertifikasi kualifikasi Level II Kompetensi Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran dapat dilakukan sekaligus dan atau dengan cara dicicil per klaster sesuai dengan proses pembelajaran. 9.3.2 Uji kompetensi skema sertifikasi kualifikasi Level II Kompetensi Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran dirancang untuk menilai kompetensi yang dapat dilakukan dengan menggunakan metoda praktik, tertulis, lisan yang andal dan objektif serta konsisten. Rancangan persyaratan uji kompetensi menjamin setiap hasil uji dapat dibandingkan satu sama lain, baik dalam hal muatan dan tingkat kesulitan, termasuk keputusan yang sah untuk kelulusan atau ketidaklulusan. 9.3.3 Uji kompetensi dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang ditetapkan melalui verifikasi LSP 9.3.4 Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian skema sertifikasi kualifikasi Level II Kompetensi Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran diverifikasi dan dikalibrasi. 9.3.5 Bukti yang dikumpulkan melalui uji kompetensi dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan bukti VATM 9.3.6 Hasil proses uji kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan Kompeten dan yang belum memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan Belum Kompeten. 7

9.3.7 Asesor melaporkan dan menyampaikan rekomendasi hasil uji kompetensi kepada LSP. 9.4 Keputusan Sertifikasi 9.4.1 LSP-P1 SMK menjamin bahwa informasi yang dikumpulkan selama proses uji kompetensi mencukupi untuk: a. mengambil keputusan sertifikasi; b. melakukan penelusuran apabila terjadi banding. 9.4.2 Keputusan sertifikasi terhadap peserta hanya dilakukan oleh LSP-P1 SMK berdasarkan rekomendasi dan informasi yang dikumpulkan oleh asesor melalui proses uji kompetensi. Personil pelaksanaan uji kompetensi tidak ikut serta dalam membuat keputusan sertifikasi. 9.4.3 Personil LSP-P1 SMK yang membuat keputusan sertifikasi harus memiliki pengetahuan yang cukup dan pengalaman dalam proses sertifikasi untuk menentukan apakah persyaratan sertifikasi telah dipenuhi. 9.4.4 LSP-P1 SMK melakukan sidang pleno untuk memverifikasi berkas sertifikasi dan menetapkan status kompetensi yang dibuat dalam berita acara, untuk proses penerbitan sertifikat kompetensi. 9.4.5 LSP-P1 SMK menerbitkan sertifikat kompetensi kepada semua yang telah berhak menerima sertifikat dalam bentuk surat dan/atau kartu, yang ditandatangani dan disahkan oleh personil yang ditunjuk LSP dengan masa berlaku sertifikat 3 (tiga) tahun. 9.4.6 Sertifikat diserahkan setelah seluruh persyaratan sertifikasi dipenuhi. 9.5 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat 9.5.1. LSP-P1 SMK akan melakukan pembekuan apabila: a. pemegang sertifikat menyalahgunakan kewenangan yang telah diberikan. b. pemegang sertifikat mencemarkan nama baik LSP 9.5.1 LSP-P1 SMK akan melakukan pencabutan sertifikat apabila terjadi penyalahgunaan sertifikat dan pelanggaran telah diberikan peringatan tetapi tidak diindahkan 9.6 Pemeliharaan Sertifikat (Jika ada) LSP-P1 SMK tidak melakukan Pemeliharaan terhadap Sertifikat Kompetensi 9.7 Proses Sertifikasi Ulang LSP-P1 SMK tidak melakukan Proses Sertifikasi, hal ini dapat dilakukan oleh LSP-P3 9.8 Penggunaan Sertifikat Pemegang sertifikat kualifikasi Level II Kompetensi Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran menandatangani persetujuan untuk : 9.8.1 Memenuhi ketentuan skema sertifikasi. 9.8.2 Sertifikat hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi yang diberikan. 9.8.3 Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan LSP P1 SMK. 9.8.4 LSP P1 SMK akan menghentikan semua kewenangan pemegang sertifikat yang berhubungan dengan sertifikat yang telah diterbitkan. 8

9.8.5 Penyalahgunaan sertifikat kompetensi akan diberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku. 9.9 Banding 9.9.1 LSP-P1 SMK menetapkan prosedur untuk menerima, melakukan kajian, dan membuat keputusan terhadap banding. 9.9.2 LSP-P1 SMK menetapkan prosedur yang menjamin bahwa semua banding ditangani secara konstruktif, tidak berpihak dan tepat waktu. 9.9.3 Penjelasan mengenai proses penanganan banding dapat diketahui publik tanpa diminta. 9.9.4 LSP-P1 SMK memberitahukan secara resmi kepada pemohon banding pada akhir proses penanganan banding. 9