BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh semua manusia,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang baik. Sumber daya manusia yang berkualitas akan mampu. diberikan melalui pendidikan formal di sekolah maupun di lingkungan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

umum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. terduga makin mempersulit manusia untuk meramalkan atau. dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. perubahan budaya kehidupan. Pendidikan yang dapat mendukung pembangunan di masa

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada awal abad 21 ini, dunia pendidikan di indonesia menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, budaya serta nilai-nilai yang positif yang ada dari satu generasi ke

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: SRI BANDIYAH A

PENGARUH REWARD TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang. tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut

UNIVERSITAS SEBELAS MARET NIM. K

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Kemajuan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Maka dibutuhklan kesadaran dalam diri kita masing-masing untuk bertekat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN. yang bagus, dibutuhkan proses pendidikan yang bagus pula. Setiap usaha

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan teknologi mempercepat modernsasi

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Disusun oleh : Putri Setya Wardani A

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia secara normative. Pendidikan tidak hanya diperoleh di lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. tertanam dalam diri pribadi sangatlah berperan penting.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus menerus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa dampak kemajuan di berbagai bidang kehidupan agar dapat mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu usaha menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Sebagai salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan secara formal, sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui proses belajar mengajar. Pendidikan tersebut mempunyai fungsi yang harus diperhatikan, fungsi tersebut dapat dilihat pada UU No.2 Tahun 2003 pasal 4 yang menyatakan: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Guru sangat berperan penting dalam pendidikan. Manurut Sardiman A. M. (2005: 125), guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial dibidang pembangunan. Oleh karena itu guru yang merupakan 1

2 salah satu unsur di bidang pendidikan harus berperan aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga professional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Guru harus memahami dan menghayati para siswa yang dibinanya, karena wujud setiap siswa tidak sama, ini disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dapat diketahui dari hasil belajar mengajar yang diperoleh siswa. Keberhasilan belajar tersebut pada umumnya dikaitkan dengan tinggi rendahnya nilai yang dicapai siswa, daya serap siswa serta prestasi yang berupa ulangan harian. Menurut Sukmadinata (2003: 162), prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa adalah intelegensi, motivasi, minat, bakat, kondisi fisik, sikap dan kebiasaan. Sedangkan yang termasuk faktor yang berasal dari luar diri siswa adalah keadaan sosial ekonomi, lingkungan, sarana dan prasarana, guru dan cara mengajarnya, kurikulum dan sebagainya. Menurut Jeanne Rini P (2003:2), prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Di Indonesia, alat ukur evaluasi prestasi belajar disebut tes hasil belajar. Kedua test ini digunakan untuk mengukur taraf keberhasilan sebuah program pengajaran dan untuk mengatahui hingga sejauh mana siswa telah mendayagunakan kemampuan kognitifnya. Keberhasilan proses belajar

3 mengajar merupakan hal utama yang didambakan dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Tujuan proses pembelajaran diperolehnya hasil optimal melalui optimalisasi proses pembelajaran tersebut, diharapkan para peserta didik dapat meraih prestasi belajar yang optimal dan memuaskan. Keberhasilan maupun kegagalan belajar tersebut ditandai dengan prestasi belajar yang dicapai seseorang dalam suatu usaha belajar. Proses belajar mengajar harus terjalin interaktif edukatif yang aktif antar kedua factor tersebut, terutama adalah faktor guru dan cara mengajarnya atau kompetensi guru serta faktor kreativitas belajar siswa. Kegiatan belajar mengajar siswa akan memberikan apresiasi terhadap segala sikap dan perilaku mengajar yang dilakukan oleh seorang guru. Masingmasing siswa memiliki persepsi yang berbeda dalam memandang sejauh mana seorang guru memiliki kemampuan mengajar. Tetapi, dalam kenyatannya menurut Daharnis (2006: 43-44), prestasi belajar menunjukan masih banyaknya siswa yang memperoleh prestasi belajar rendah. Khususnya bila dikaitkan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Gejala umum yang terjadi dengan prestasi belajar yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti kurang menyiapkan diri, adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah, adanya siswa yang beranggapan bahwa hasil belajar yang mereka peroleh tergantung pada nasib dan bukan usaha dan kerja keras. Apabila permasalahan tersebut dibiarkan maka dampaknya lebih jauh adalah mutu pendidikan dan sumber daya manusia rendah sehingga menimbulkan pengaruh rendahnya prestasi belajar yang diperoleh siswa. Berdasarkan nilai kognitif dari hasil observasi diketahui

4 bahwa prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Kartasura tahun pelajaran 2011/2012 mendapatkan nilai terendah 56 dan nilai tertinggi 93. Pada saat ini, salah satu solusi yang ditawarkan oleh pemerintah untuk mengejar ketertinggalan dalam pendidikan, khususnya mata pelajaran akuntansi ialah kurikulum baru yang dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang hampir sama dengan kurikulum berbasis kompetensi. KTSP ditunjukkan untuk menciptakan tamatan kompeten dan cerdas dalam mengemban identitas budaya dan bangsa. Penyempurnaan kurikulum selanjutnya dilakukan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP): Penyempurnaan dilakukan berdasarkan hasil kajian para pakar pendidikan yang tergabung di BSNP dan juga masukan dari masyarakat yang berfokus terhadap dua hal: (1) pengurangan beban belajar kurang lebih 10%, (2) penyederhanaan kerangka dasar dan struktur kurikulum. Penyempurnaan tersebut mencakup sinkronisasi kompetensi untuk setiap mata pelajaran antar jenjang pendidikan, beban belajar dan jumlah mata pelajaran serta validasi empirik terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar (Mulyasa, 2006: 10). Berkaitan dengan Standar Nasional Pendidikan, pemerintah telah menetapkan 8 aspek pendidikan yang harus di standarkan, yang pada saat ini telah dirampingkan dua standar, dan siap dilaksanakan dalam pembelajaran sekolah. Standar yang sudah siap dan sudah disahkan serta siap dilaksanakan tersebut adalah standar isi dan standar kompetensi lulusan (SKL). Dari teori, fakta, pendapat diatas keberhasilan proses belajar mengajar merupakan hal utama dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Tercapainya hasil belajar seseorang dalam menempuh pendidikan dapat dilihat dari persepsi

5 siswa tentang kompetensi guru itu sendiri. Kedua faktor tersebut banyak sedikitnya dapat mempengaruhi tercapainya prestasi belajar siswa. Proses belajar mengajar siswa akan menimbulkan persepsi siswa terkait dengan penglihatanya terhadap seorang guru. Faktor tersebut kemudian akan dapat dirangsang dan menantang siswa untuk terlibat penuh dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar tujuan akhir yang dicapai oleh siswa ataupun yang diharapkan orang tua adalah prestasi belajar yang baik yang di dapat di bangku sekolah. Prestasi yang baik dapat ditunjang dari berbagai faktor internal dan eksternal. Pada umumnya semakin baik usaha belajar mengajar akan semakin baik pula prestasi yang dicapai. Persepsi adalah pengamatan tentang objek peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan penafsiran kesan-kesan sehingga pengamatan dapat dikatakan sebagai pintu gerbang masuknya pengaruh dari luar. Suatu interaksi belajar mengajar didalamnya terdapat partisipasi siswa yang satu dengan yang lain berbeda-beda dalam hal keaktifannya. hal ini disebabkan oleh persepsi siswa mengenai kompetetnsi gurunya yang berbeda-beda pula. Ada sikap siswa yang terlibat aktif dalam suatu interaksi edukatif juga ada pula siswa yang bersikap kurang aktif. Siswa akan aktif dalam proses belajar mengajar jika kemampuan gurunya baik dan dan sikap kurang aktif dalam proses pembelajaran jika kemampuan gurunya tidak baik. Hal ini Dengan adanya kompetensi guru yang baik maka akan memberikan persepsi siswa yang baik pula sehingga tercipta keberhasilan siswa dalam belajar.

6 Kompetensi menurut rancangan UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimilki, dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalanya. Ada tiga tantangan yang dihadapi guru dalam melaksanakan tugas yang diembanya, yaitu tantangan bidang pengelolaan kurikulum, bidang pembelajaran, dan bidang penilaian. Dalam menghadapi tantangan itu akan sangat tergantung pada kompetensi guru. Guru yang memiliki ketrampilan atau dengan kata lain guru yang profesional akan dapat menyelenggarakan proses pembelajaran dan penilaian objektif bagi siswa, sehingga dapat mendorong tumbuhnya kreatifitas belajar pada diri siswa. Jadi disini, persepsi siswa mengenai kompetensi guru adalah sejauh mana guru itu dapat mencapai keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Karena akan menimbulkan persepsi siswa terkait dengan penglihatanya terhadap seorang guru. Faktor tersebut kemudian akan dirangsang dan menantang siswa untuk terlibat penuh dalam proses belajar mengajar. Sehingga disini pencapaian prestasi belajar tergantung pada kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru dalam pembelajaran. Jika guru mempunyai kompetensi yang baik, maka prestasi belajar siswa dapat berubah menjadi lebih baik lagi. Faktor lain yang sangat menentukan keberhasilan prestasi belajar siswa adalah kreativitas belajar siswa itu sendiri untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan guru dengan sebaik mungkin. Sering dijumpai siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi tetapi prestasi belajar siswa yang dicapai rendah, akibat kemampuan intelektual yang dimiliki tidak atau kurang berfungsi secara

7 optimal. salah satu faktor pendukung agar kemampuan intelektual yang dimiliki siswa dapat berfungsi secara optimal adalah adanya kreativitas belajar siswa yang tinggi dalam dirinya. Menurut Suharnan (2005: 375), Kreativitas tidak hanya dilakukan oleh orang-orang yang memang pekerjaannya menuntut pemikiran kreatif (sebagai suatu profesi), tetapi juga dapat dilakukan oleh orangorang biasa di dalam menyelesaikan tugas-tugas dan mengatasi masalah. Rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan karena tidak dapat menggunakan kekreativitasannya dalam belajar dengan sebaik mungkin. Terkadang siswa belajar hanya fokus pada satu buku pelajaran tanpa melihat alternatif buku pelajaran yang lain. Hal ini akan berakibat terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa SMA Negeri 1 Kartasura khususnya jurusan IPS. Semakin sering siswa belajar menggunakan akal kreatifnya maka prestasi belajar yang diperoleh akan memuaskan. Sebaliknya semakin malas siswa belajar menggunakan akal kreatifnya maka prestasi belajar yang diperoleh tidak akan memuaskan. Untuk mencapai prestasi belajar yang memuaskan, siswa harus mampu menggunakan akal kreatifnya dengan sebaik mungkin serta didukung adanya sumber belajar yang memadai seperti buku paket. Kreativitas mencerminkan pemikir yang divergen yaitu kemampuan yang dapat memberikan bermacam-macam alternatif jawaban. Kreativitas dapat digunakan untuk memprediksi keberhasilan belajar. Namun sebenarnya setiap orang adalah kreatif. Untuk mendapatkan orang yang demikian perlu adanya latihan dan bimbingan dari orang tua ataupun guru. Dalam kegiatan belajar kreativitas belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam

8 diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat dicapai. Kreativitas belajar merupakan perubahan tenaga didalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Siswa akan belajar dengan sungguh-sungguh tanpa dipaksa, apabila memiliki kreativitas yang tinggi diharapkan akan mencapai prestasi yang tinggi pula. Adanya kreativitas belajar yang tinggi dalam diri siswa merupakan syarat agar siswa terdorong oleh kemampuannya sendiri untuk mengatasi berbagai kesulitan belajar yang dihadapinya dan lebih lanjut siswa akan sanggup untuk belajar sendiri. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik mengungkap masalah ini dengan alasan persepsi siswa tentang kompetensi guru dan kreativitas belajar merupakan modal penting dalam proses belajar, agar siswa mendapat prestasi belajar yang lebih baik khususnya pada mata pelajaran akuntansi. Mengacu dari latar belakang di atas, penulis tertarik mengadakan penelitian tentang PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

9 B. Identifikasi Masalah Prestasi belajar siswa pada dasarnya dapat dipengaruhi oleh faktor yang saling berkaitan baik berasal dari dalam diri siswa (internal) maupun dari luar diri siswa (eksternal). Siswa sebagai faktor utama dalam proses pembelajaran memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain dalam hal tingkat kecerdasan, kreativitas, minat, motivasi dan sebagainya yang semuanya mempengaruhi prestasi belajar siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Demikian pula peran guru yang secara langsung berhubungan dengan siswa, kurikulum, sarana dan prasarana, lingkungan sosial ikut mempengaruhi prestasi belajar. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru dan kreativitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012. C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan dapat dikaji lebih mendalam maka diperlukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini pembatasan masalahnya sebagai berikut: 1. Kompetensi guru dibatasi pada seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru. 2. Kreativitas belajar dibatasi pada sikap, dorongan, dan rasa ingin tahu siswa untuk mengembangkan materi pelajaran akuntansi.

10 3. Prestasi belajar akuntansi dibatasi pada nilai rata-rata ulangan harian siswa. 4. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kartasura. D. Perumusan Masalah Menurut Sugiyono (2008: 55), Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Adakah pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kartasura? 2. Adakah pengaruh yang signifikan kreativitas belajar siswa terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kartasura? 3. Adakah pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru dan kreativitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kartasura? E. Tujuan Penelitian Dalam melakukan suatu aktivitas manusia pasti mempunyai tujuan, hal ini dimaksudkan supaya aktivitasnya dapat terlaksana dengan baik, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

11 1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kartasura. 2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kreativitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kartasura. 3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru dan kreativitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kartasura. F. Manfaat Penelitian Secara umum manfaat penelitian adalah untuk menjawab masalah yang disajikan. Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat bagi sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada sekolah bahwa kemampuan mengajar guru serta kreativitas belajar siswa yang baik mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Serta sebagai pengembangan jaringan dan kerjasama strategis antara sekolah dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengembangan sekolah. Serta sebagai contoh untuk sekolah-sekolah lain guna memajukan pendidikan sekolah. 2. Manfaat bagi peneliti Untuk memperdalam pengetahuan dan untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah dalam kegiatan praktek belajar mengajar yang sesungguhnya dan sebagai bekal untuk terjun kedunia pendidikan.

12 3. Manfaat bagi pembaca Memberikan referensi bagi peneliti lain yang berminat dalam masalah yang serupa. 4. Bagi siswa: a) Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan nyata. b) Menumbuhkan pemikiran yang aktif dan kreatif. c) Memberikan petunjuk kepada siswa dalam usaha untuk meningkatkan prestasi belajar. d) Meningkatkan prestasi belajar siswa. 5. Bagi guru: a) Meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar mata pelajaran akuntansi. b) Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman dalam ruang lingkup yang lebih luas guna menunjang profesinya sebagai guru. c) Membantu dalam pencapaian tujuan pembelajaran. d) Mengidentifikasi faktor pendukung dan faktor penghambat di dalam pelaksanaan pembelajaran. G. Sistematika Skripsi Penyusunan sistematika skripsi ini terdiri dari tiga bagian antara lain: Bagian awal meliputi: halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman pernyataan, motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, abstrak.

13 Bagian Utama: BAB I PENDAHULUAN Meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai pengertian prestasi belajar akuntansi, kompetensi guru, kreativitas belajar, kerangka pemikiran dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan pengertian metode penelitian, tempat penelitian, populasi, sample, dan sampling, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, uji prasyarat analisis, teknik analisis data. BAB IV PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran umum dari objek penelitian, uji instrument, uji prasyarat analisis, teknik analisis data, dan pembahasannya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Meliputi kesimpulan dan saran-saran dari penelitian. Bagian akhir terdiri dari: daftar pustaka dan lampiran