SURAT EDARAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
Yth.: 1. Pimpinan Tinggi Madya; dan 2. Pimpinan Tinggi Pratama.

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14A/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

2 Pelanggaran di Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih da

OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

2 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

2011, No.50 2 Menetapkan Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kal

2016, No Kemaritiman tentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman; Mengingat :

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 23 /KPTS/013/2015 TENTANG

ANGAN Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2017, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tam

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotis

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan. Organisasi. Tata Kerja.

2017, No di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tenta

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan Und

2017, No Indonesia Nomor 75 Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Ap

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150); 3. Undang-U

2015, No Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 14

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PELAPORAN HARTA KEKAYAAN DI LINGKUNGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN PROGRAM E-KINERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH WALIKOTA BANDA ACEH,

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PELAPORAN HARTA KEKAYAAN APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 97 TAHUN 2015 TENTANG

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Re

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, T

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lem

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 178/HUK/2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotism

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2014, No.38 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pengelolaan Zakat adalah kegiatan perencanaan, pela

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 28 TAHUN 2017 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

2016, No Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Lembaran

-1- REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemb

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6) 2. Peraturan P

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

2011, No dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lemba

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 38 TAHUN TENTANG PROGRAM E-KINERJA PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH WALIKOTA BANDA ACEH,

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG

2014, No639 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme

GUBERNUR JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.PW TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN INTERN PEMASYARAKATAN.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nasional tentang Tata Cara Pengangkatan Pelaksana Tugas di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan

WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR : 7 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

2016, No Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

Pembinaan ASN melalui pemberian penghargaan kepada ASN berprestasi di lingkungan (Badan Litbang SDM) memiliki maksud antara lain untuk:

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

2 Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembar

, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 11/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No ); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Repu

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

-2- Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik

2015, No /2014 tentang Pedoman Pemberian Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nom

2017, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 4. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Re

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

Kepada Yth. : 1. Pejabat Eselon I 2. Pejabat Eselon II di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika SURAT EDARAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN PENGENAAN SANKSI DALAM PENYELENGGARAN PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 1. Umum Reformasi Birokrasi adalah upaya yang dilakukan oleh Pemerintah untuk menciptakan pemerintahan yang baik (good governance), khususnya untuk melaksanakan pelayanan publik bagi masyarakat. Dengan terwujudnya good governance diharapkan Pemerintah mampu memberikan kinerja yang terbaik dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dan menjadi pelayan publik yang prima bagi masyarakat. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 2025 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015 2019, maka program, kegiatan dan pelaksanaan reformasi birokrasi nasional tingkat Mikro pada Kementerian Komunikasi dan Informatika dibagi ke dalam 8 (delapan) area perubahan yaitu, Mental Aparatur, Pengawasan, Akuntabilitas, Kelembagaan, Tatalaksana, SDM Aparatur, Peraturan Perundang Undangan dan Pelayanan Publik.

Kementerian Kominfo untuk meningkatkan capaian pada area Perubahan Pelayanan Publik guna mewujudkan pelayanan publik yang prima, Kementerian Kominfo telah melaksanakan perubahan-perubahan diantaranya telah melaksanakan pelayanan pelayanan perizinan melalui pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) berdasarkan sistem online, Perizinan Online dan layanan Pengaduan 159 sehingga masyarakat lebih mudah, cepat, transparan dalam mendapatkan layanan sehingga mencegah terjadinya Korupsi Kolusi dan Nepotisme. Bahwa untuk mewujudkan penyelenggaraan pelayanan publik yang prima, perlu diterapkan prinsip pemberian penghargaan dan pengenaan sanksi khususnya bagi unit kerja dan/atau petugas pelaksana pelayanan publik serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan publik jika terjadi pelayanan yang tidak sesuai dengan standar layanan di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika hal ini sejalan dengan Peraturan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Adapun jenis-jenis pelayanan yang dilaksanakan/diberikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika kepada pemangku kepentingan atau masyarakat adalah sebagaimana yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kominfo Nomor 555 Tahun 2013 tentang Pelayanan Publik di lingkungan Kementerian Kominfo. 2. Dasar Hukum a. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); b. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pengawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); e. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5258); f. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 tentang Kode Etik Pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika; g. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai Di Lingkungan Kementerian Komunikasi Dan Informatika (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 54); h. Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 315 Tahun 2015 tentang Nilai-Nilai Kementerian Komunikasi dan Informatika; i. Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 686 Tahun 2014 tanggal 7 Juli 2014 tentang Pembentukan Unit Pengendali Gratifikasi Lingkup Kementerian Komunikasi dan Informatika; j. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Nomor 13/SJ/SE/KOMINFO/08/2011 tentang Penerimaan Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika; k. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 1 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 103); l. Keputusan Menteri Kominfo Nomor 555 Tahun 2013 tentang Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

3. Maksud & Tujuan a. Pedoman ini dimaksudkan sebagai petunjuk dalam pelaksanaan pemberian penghargaan dan sanksi bagi pelaksana pelayanan publik dan pemberian kompensasi kepada penerima layanan publik di lingkungan Kementerian Kominfo. b. Pemberian penghargaan dan sanksi kepada pelaksana pelayanan publik bertujuan untuk: 1). memberikan motivasi kepada pelaksana pelayanan untuk meningkatkan kinerja; dan 2). membangun perilaku kinerja yang baik. c. Pemberian kompensasi kepada penerima layanan publik apabila tidak sesuai dengan standar layanan bertujuan untuk menjamin keadilan dan kepuasan penerima layanan publik. 4. Ruang lingkup Ruang lingkup Surat Edaran ini meliputi: a. Tata cara Pemberian Penghargaan; b. Tata cara Pengenaan Sanksi; dan c. Tata cara Pemberian Kompensasi. 5. Pelaksanaan Dalam pemberian penghargaan dan pengenaan sanksi dalam penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika wajib mengikuti Pedoman Pemberian Penghargaan dan Pengenaan Sanksi dalam Penyelenggaran Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian Komunikasi Dan Informatika sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini. 6. Penutup

Demikian Surat Edaran ini dibuat untuk diketahui dan dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pelayanan Publik Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal Januari 2018 SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. FARIDA DWI CAHYARINI Tembusan Yth: Menteri Komunikasi dan Informatika. Karo Hukum Sekditjen SDPPI Sekditjen PPI Sekditjen Aptika Sekditjen IKP Sekretaris Badan Litbang Plt Sekretaris Itjen

LAMPIRAN SURAT EDARAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN PENGENAAN SANKSI DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN PENGENAAN SANKSI DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BAB I PENDAHULUAN A. Ketentuan Umum Dalam surat edaran ini yang dimaksud dengan: 1. Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. 2. Satuan Kerja Pelayanan Publik adalah satuan kerja yang menyelenggarakan pelayanan publik di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika. 3. Pelaksana pelayanan publik yang selanjutnya disebut Pelaksana adalah pejabat, pegawai, petugas, dan setiap orang yang bekerja di dalam satuan kerja pelayanan publik. 4. Penerima Layanan Publik adalah seluruh pihak, baik warga negara

maupun penduduk sebagai orang-perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik, baik secara langsung maupun tidak langsung. 5. Standar pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. 6. Penghargaan adalah pengakuan atau apresiasi atas prestasi Satuan Kerja atau Pelaksana dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dilaksanakan secara adil dan obyektif. 7. Sanksi adalah hukuman atas perilaku dan/atau hasil kerja yang buruk dari Satuan Kerja atau Pelaksana dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dapat merugikan penerima layanan serta mempengaruhi kinerja pelayanan publik Kementerian Komunikasi dan Informatika. 8. Kompensasi adalah suatu bentuk penggantian atas tidak terpenuhinya standar pelayanan publik kepada penerima layanan publik. 9. Tim penilai adalah orang dalam organisasi yang ditunjuk langsung oleh pimpinan unit kerja untuk menilai kinerja layanan publik yang diterapkan oleh unit kerja serta dapat merangkap dengan tim verifikasi dan investigasi. 10. Tim verifikasi dan investigasi adalah orang dalam organisasi yang di tunjuk langsung oleh pimpinan unit kerja untuk memverifikasi dan menginvestigasi mengenai pelaksanaan layanan yang dijalankan unit kerja di lingkungan Kementerian Kominfo dan dapat merangkap dengan tim penilai. BAB II TATA CARA PEMBERIAN PENGHARGAAN

A. Bentuk Penghargaan 1. Penghargaan dapat berupa: a. piagam penghargaan; b. prioritas untuk promosi dalam jabatan struktural; c. pengembangan kompetensi; d. pengumuman sebagai pelaksana yang berprestasi/ teladan; e. penambahan nilai akhir tahun SKP (Sasaran Kerja Pegawai) yang bersangkutan dinaikkan maksimum 2 poin pada Unsur Perilaku Kerja Sub Unsur Orientasi Pelayanan dan Sub Unsur Komitmen; dan f. bentuk penghargaan lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Penghargaan sebagaimana disebutkan dalam angka 1 di atas diberikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika atau Pejabat yang ditunjuk. 3. Pemberian penghargaan dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam setiap tahun. B. Syarat pemberian penghargaan Calon penerima penghargaan harus memenuhi kriteria penilaian yang telah ditentukan oleh Pedoman ini dan Tim Penilai. C. Penilaian 1. Tim Penilai a. Untuk menjamin objektivitas dalam menentukan Pegawai yang Berprestasi dibentuk Tim Penilai. b. Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada huruf a terdiri dari:

1). Tim Penilai Kementerian merupakan tim yang dibentuk dan diketuai oleh Menteri dan beranggotakan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang memimpin unit kerja; 2). Tim Penilai Unit Kerja merupakan tim yang dibentuk dan diketuai oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan beranggotakan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama; dan 3). Tim Penilai Satuan Kerja merupakan tim yang dibentuk dan diketuai oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan beranggotakan pejabat Administrator. c. Untuk kelancaran pelaksanaan penilaian, tim penilai sebagaimana yang dimaksud pada huruf a dapat dibantu oleh sekretariat yang ditetapkan oleh ketua tim penilai. D. Prosedur pelaksanaan penilaian 1. Tim Penilai Satuan kerja melakukan seleksi pelaksana calon penerima penghargaan dengan kriteria sebagai berikut : a. memberikan pelayanan di atas standar pelayanan yang ada; b. kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pelayanan; dan c. keramahan, kesopanan dalam memberikan pelayanan. 2. Tim Penilai dapat menetapkan kriteria tambahan di luar kriteria pada angka 1 sesuai dengan jenis dan fungsi pelayanan. 3. Tim penilai memberikan hasil penilaian dan mengusulkan hasil penilaian kepada Pimpinan Satuan Kerja terkait beserta rekomendasi bentuk penghargaan. 4. Pimpinan Satuan Kerja menetapkan dan memberikan penghargaan kepada pelaksana berdasarkan rekomendasi Tim Penilai. BAB III

TATA CARA PENGENAAN SANKSI A. Bentuk Sanksi Sanksi dapat berupa: 1. pengurangan hasil penilaian kinerja pelaksana; dan 2. pengenaan hukuman sesuai dengan peraturan yang berlaku; B. Kriteria 1. Pelaksana akan diberikan sanksi jika melanggar ketentuan terkait penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan Kementerian Kominfo; 2. Pelaksana akan diberikan sanksi jika melakukan pelanggaran peraturan disiplin yang berlaku di Kementerian Kominfo. C. Prosedur pelaksanaan pemberian sanksi 1. Atasan langsung wajib memonitor kinerja pelaksana; 2. Apabila terdapat indikasi pelanggaran, atasan langsung atau pejabat yang berwenang dapat membentuk Tim Verifikasi dan Investigasi; 3. Atasan langsung atau pejabat yang berwenang, memberikan sanksi dengan mempertimbangkan laporan Tim Verifikasi dan Investigasi. BAB IV TATA CARA PEMBERIAN KOMPENSASI A. Bentuk Kompensasi 1. Kompensasi dapat berupa: a. pemberitahuan secara tertulis melalui surat kepada Penerima Layanan; dan b. mendapatkan prioritas dalam pelayanan sesuai ketentuan yang berlaku. 2. Kompensasi sebagaimana disebutkan dalam angka 1 di atas

diberikan oleh pimpinan Satuan Kerja Pelayanan Publik. 3. Pemberian kompensasi dilakukan ketika terjadi ketidaksesuaian standar pelayanan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal laporan pengaduan diterima oleh Pelaksana. B. Syarat pemberian kompensasi Kompensasi diberikan dengan syarat: 1. penerima layanan dilayani tidak sesuai standar pelayanan; dan/atau 2. berdasarkan pengaduan dari Penerima Layanan yang sudah diverifikasi kebenarannya. C. Prosedur pelaksanaan pemberian kompensasi 1. Pimpinan Satuan Kerja wajib memonitor dan memastikan pelayanan sudah sesuai standar pelayanan. 2. Jika terdapat ketidaksesuaian dengan standar pelayanan, pimpinan satuan kerja pelayanan publik menetapkan bentuk kompensasi dan memberikan kepada Penerima Layanan. 3. Pimpinan satuan kerja menetapkan bentuk kompensasi berdasarkan rekomendasi tim pemberian kompensasi yang dibentuk oleh pimpinan eselon I. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pedoman ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal Januari 2018

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, FARIDA DWI CAHYARINI