BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2011), objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah pengaruh kebijakan akuntansi pada pengukuran koleksi seni dan aset sejarah dengan performa galeri seni. Penulis melakukan penelitian pada museum seni yang masuk kedalam daftar Top 100 Art Museum Attendance yang dikeluarkan oleh Art Newspaper. 3.1.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah museum seni yang masuk kedalam daftar Top 100 Art Museum Attendance 2016 yang dikeluarkan oleh Art Newspaper. Menurut Sugiyono (2012), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik penentuan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan atas suatu pertimbangan tertentu seperti sifat-sifat populasi ataupun ciri-ciri yang sudah diketahui sebelumnya 46
47 Dalam penelitian ini, kriteria-kriteria yang digunakan adalah: 1. Museum seni yang masuk kedalam daftar Top 100 Art Museum Attendance yang dikeluarkan oleh Art Newspaper. 2. Memiliki laporan keuangan yang diaudit dari tahun 2015-2017 Proses Pemilihan Sampel No. Proses Eliminasi Jumlah 1 Museum seni yang masuk kedalam daftar Top 100 Art Museum Attendance 2016 yang dikeluarkan oleh Art Newspaper. 100 2 Laporan keuangan auditan dari tahun 2015-2017 tidak lengkap (77) Jumlah Museum Seni yang menjadi sampel 23 Jumlah data yang diobservasi (27 Museum Seni X 3 Tahun (2015 2017)) 81 Tabel 3.1. Proses Pemilihan Sampel Sumber: Data olahan penulis Peneliti akan meneliti 27 museum seni yang tergabung pada daftar Top 100 Art Museum Attendance 2016 yang dikeluarkan oleh Art Newspaper yang kemudian diambil datanya selama 3 periode yaitu tahun 2015-2017. Sehingga, jumlah data yang akan diobservasi penulis untuk data kuantitatif dan kualitatif adalah 81 data (27 museum seni X 3 tahun periode) 3.2 Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat dugunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bisnis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Nazir (2005), metode penelitian komparatif adalah sejenis
48 penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebabakibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Jadi penelitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu. 3.2.1 Teknik Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data dan informasi yang mendukung penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) yang merupakan teknik pembelajaran untuk memperoleh data sekunder dengan cara membaca dan mempelajari literatur, artikel, jurnal, maupun media tertulis lainnya untuk memperoleh data teoritis yang berkaitan dengan pemecahan masalah dalam penelitian ini. 3.2.2 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Umar Husein (2011) data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut, data disajikan baik oleh pengumpul pihak data primer atau oleh pihak lain. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini mencakup data variabel independen dan variabel dependen yang berada dalam laporan keuangan pada tahun 2015-2017 yang telah diaudit dari museum seni yang terdapat pada daftar Top 100 Art Museum Attendance 2016 yang dikeluarkan oleh Art Newspaper.
49 3.2.3 Operasionalisasi Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Independen Variabel independen sering disebut juga variabel bebas dan juga variabel prediktor. Sekaran (2014) menjelaskan bahwa variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, entah secara positif atau negatif. Dalam penelitian ini, variabel bebas yang digunakan adalah metode pengukuran koleksi seni dengan variabel kategorikal, dimana metode pengukuran koleksi seni memiliki 2 kategori utama yaitu: Fair Value Method dan Non-Fair Value Method. Apabila menggunakan metode Fair Value Method maka memiliki nilai 1, dan Non-Fair Value Method memiliki nilai 0. 2. Variabel Dependen Variabel dependen sering disebut juga variabel terikat dan variabel kriteria. Sekaran (2014) menjelaskan bahwa variabel terikat merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Variabel yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah efisiensi museum seni. Efisiensi museum seni menurut Dellapasqua dan Nobili (2017) diukur dari beberapa kunci performa. Kunci performa ini antara lain efisiensi operasi, biaya per pengunjung, insidensi akuisisi baru, insidensi publikasi, biaya manajemen dan perawatan aset, biaya perawatan, dan sumber daya yang digunakan per
50 aktivitas. Namun pada penelitian ini peneliti akan menggunakan variabel biaya per pengunjung. 3. Variabel Kontrol Variabel kontrol merupakan variabel yang digunakan untuk melengkapi atau mengontrol hubungan kausal antara variabel independen dan variabel dependen, agar mendapatkan model empiris yang lebih lengkap dan lebih baik Variabel control bukanlah variabel utama yang akan diteliti dan diuji, tetapi lebih ke variabel lain yang mempunyai efek pengaruh (Jogiyanto, 2004). Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah jumlah pengunjung museum dan jumlah koleksi museum Matriks operasionalisasi variabel dan pengukuran masing-masing variabel ditunjukkan dalam tabel berikut ini: Efisiensi Museum Tabel 3.2. Operasionalisasi Variabel Variabel Pengukuran Skala Biaya operasi Rasio Rasio Jumlah pengunjung Rasio Metode Pengukuran Koleksi Seni dan Aset Sejarah Jumlah Pengunjung Museum Jumlah Koleksi Museum Fair Value Method = 1 Non-Fair Value Method = 0 3.3. Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.3.1 Analisis Kualitatif Nominal Rasio Rasio Analisis kualitatif merupakan analisis yang tidak menggunakan model matematik, model statistik, ekonometrik, atau model-model hitungan tertentu
51 lainnya (Hasan, 2006). Analisis ini dilakukan terbatas pada teknik pengolahan datanya, misalnya yaitu dengan membaca tabel-tabel yang tersedia, kemudian melakukan uraian dan penafsiran. Pada penelitian ini analisis kualitatif akan dilakukan pada data kualitatif dalam penelitian ini, yaitu kategori koleksi seni dan aset sejarah pada museum seni yang terdapat pada daftar Top 100 Art Museum Attendance 2016 yang dikeluarkan oleh Art Newspaper, yang datanya diambil melalui metode penelitian kepustakaan. Untuk mengetahui kategori koleksi seni dan aset sejarah dari museum seni, data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif dengan cara data yang didapat dari penelitian kepustakaan akan dimasukkan kedalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.3. Contoh Tabel Kategori Koleksi Seni dan Aset Sejarah Kategori Koleksi Seni Dan Aset Sejarah Contoh: Nama Museum Seni Tabel 3.4. Contoh Tabel Kategori Koleksi Seni dan Aset Sejarah Lokasi Umur Jenis Seni Total A Museum V 1 B Museum V V 2 C Museum V 1 Total 2 1 1 Selain menggunakan tabel untuk mengetahui kategori pada koleksi museum seni, peneliti juga akan menggunakan analisis pada Catatan atas Laporan Keuangan untuk mengetahui alasan atau peraturan dibalik penggunaan metode pengukuran Fair Value maupun Non-Fair Value
52 3.3.2 Analisis Statistik Deskriptif Data yang telah terkumpul akan dianalisis dengan statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran/ deskripsi data dalam penelitian, dengan melakukan penataan data sedemikian rupa sehingga mudah dipahami karakteristik yang dimiliki oleh data tersebut (Lind, et al., 2007 dan Sekaran, 2013). Dalam penelitian ini, analisis statistik deskriptif yang akan dijabarkan adalah nilai rata-rata, nilai maksimum, nilai minimum, dan standar deviasi. 3.3.3 Uji Asumsi Klasik Pengujian data dilakukan dengan uji asumsi klasik yang bertujuan untuk memastikan bahwa hasil penelitian adalah valid, dengan data yang digunakan secara teori adalah tidak bias, konsisten, dan penaksiran koefisien regresinya efisien (Ghozali, 2011). Model regresi didasarkan pada asumsi bahwa tidak ada data multikolinearitas, autokorelasi, heterokedastisitas, dan data residual berdistribusi. a. Uji Normalitas Uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data yang dimiliki berdistribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik (statistik inferensial). Uji ini memiliki kriteria sebagai berikut: Jika nilai probabilitas (sig.) < 0,05 maka data residual terdistribusi secara tidak normal. Jika nilai probabilitas (sig.) > 0,05 maka data residual terdistribusi secara normal. b. Uji Multikolinearitas
53 Uji multikolinearitas adalah uji untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Ukuran untuk mendeteksi adanya multikolinieritas adalah nilai Variance- Inflation Factor (VIF), dengan dasar pengambilan keputusannya yaitu: Jika nilai VIF atau nilai tolerance 0,10; maka terdapat kolerasi yang terlalu besar diantara salah satu variabel independen dengan variabel independen yang lain (terjadi multikolinearitas). Jika nilai VIF < 10 atau nilai tolerance >0,10; maka tidak terjadi multikolinearitas. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah model yang bebas dari autokorelasi. Autokorelasi dapat dideteksi dengan melakukan pengujian Durbin-Watson (d)2. Model regresi tidak terdapat autokorelasi jika nilai Durbin-Watson yang dihasilkan berada disekitar du dan 4-dU. d. Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mendeteksi apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedositas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika varian
54 berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). 3.3.4 Regresi Linear Berganda Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi berganda. Pengujian persamaan regresi ada dua, yaitu pengujian parsial dan pengujian simultan. Pengujian parsial dilakukan untuk menentukan signifikan atau tidak signifikan masing-masing nilai koefisien regresi secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikat. Pengujian simultan melibatkan semua variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menguji ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara simultan atau bersama-sama. Pengujian secara simultan menggunakan distribusi F yaitu membandingkan antara F hitung (F rasio) dengan F tabel. (Sunyoto, 2013) Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel independen (Y) Persamaan regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : (i) EM = a + b1pk + b2pm + b3km Keterangan : EM = Efisiensi Museum PK = Pengukuran Koleksi PM = Pengunjung Museum KM = Jumlah Koleksi Museum a = Nilai intercept (konstanta)
55 b = Koefisien regresi 3.3.5 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji signifikansi simultan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan semua variabel independen terhadap Uji signifikansi simultan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan semua variabel independen terhadap variabel dependen dengan tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Hipotesis penelitian secara simultan sebagai berikut : H0 : β1 dan β2 = 0, artinya variabel independen (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y) H1 : β1 dan β2 0, artinya variabel independen (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y) Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut : Jika nilai F 456789 > F 6;<=>, maka Ha diterima dan H @ ditolak Jika nilai F 456789 F 6;<=>, maka Ha ditolak dan H @ diterima Berdasarkan Probabilitias: Jika P value (sig) F > 0,05, maka Ha ditolak dan H @ diterima Jika P value (sig) F 0,05, maka Ha diterima dan H @ ditolak 3.3.6 Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011) dengan tingkat keyakinan 95 % (α = 0,05). Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut :
56 Jika nilai F 456789 > F 6;<=>, maka Ha diterima dan H @ ditolak Jika nilai F 456789 F 6;<=>, maka Ha ditolak dan H @ diterima Berdasarkan Probabilitias: Jika P value (sig) F > 0,05, maka Ha ditolak dan H @ diterima Jika P value (sig) F 0,05, maka Ha diterima dan H @ ditolak 3.3.7 Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen. Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu. Apabila nilai R 2 kecil, berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen amat terbatas. Apabila nilai R 2 mendekati satu, berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2013). 3.3.8 Penetapan Hipotesis Penetapan Hipotesis Hipotesis Null (Ho) merupakan suatu hipotesis mengenai tidak adanya pengaruh signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) merupakan hipotesis kerja dari penulis, yaitu mengenai adanya pengaruh yang signifikan variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dirumuskan, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: Metode pengukuran koleksi seni dan aset sejarah Ho : β1 = 0 : Metode pengukuran koleksi seni dan aset sejarah tidak berpengaruh signifikan terhadap efisiensi.
57 Ha : β1 0 : Metode pengukuran koleksi seni dan aset sejarah berpengaruh signifikan terhadap efisiensi. 3.3.9 Penentuan Tingkat Signifikansi Tingkat signifikansi atau alfa (α) merupakan tingkat kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penelitian. Dalam melakukan penelitian ini peneliti menetapkan taraf tingkat signifikansi sebesar 5% (α = 0,05) yang berarti bahwa terdapat kemungkinan hasil penelitian salah sebesar 5% dan 95% bahwa hasil penelitian benar. 3.4 Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan dalam penelitian didasarkan pada hasil analisis terhadap simulasi pengolahan data dan didukung oleh teori yang mendasari dan berkaitan dengan masalah yang diteliti, sehingga dapat diketahui hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen.