BAB I PENDAHULUAN. dalam pendidikan dimuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

I. PENDAHULUAN. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan mendapat perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, maka dari itu tidaklah heran jika pendidikan saat ini adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat terangkat harkat dan derajadnya. pelaksanaan proses pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai suatu hal yang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Pemerintah Indonesia merumuskan dalam Undang-

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam bidang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anissa Dwi Ratna Aulia, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta. keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dalam sistem pendidikan nasional termuat dalam UU Sisdiknas, yaitu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan sekelompok orang yang di turunkan dari satu generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, pendidik harus memiliki strategi agar siswa dapat mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional pada Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003, Triana, 2015:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui kegiatan belajar (dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. manusia masih ada di muka bumi, belajar sangat penting bagi manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana yang penting dalam menyiapkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan keluarga (in formal), pendidikan di sekolah (formal) maupun

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin cepat menuntut sumber daya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seorang atau. kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu indikator kemajuan suatu bangsa, karena dalam pendidikan dimuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Pendidikan salah satunya dapat dilaksanakan melalui proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah, walaupun pada dasarnya proses pendidikan bisa dilaksanakan dimanapun dan kapanpun. Ayat 1 pasal 1 UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, menyatakan bahwa ; Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan dari pendidikan tersebut akan terwujud apabila semua pihak turut berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan bangsa. Peran serta semua pihak yang saling berkoordinasi satu sama lain akan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk menjadikan SDM yang berkualitas dan yang diharapkan dalam tujuan pendidikan memang banyak faktor yang mempengaruhi proses belajar SDM tersebut. Faktor-faktor itu harus dijadikan sebagai pendukung dalam mencapai output yang optimal bukan sebaliknya yang menjadi suatu penghambat dalam tercapainya suatu output. Pada dasarnya pendidikan tidak berorientasi kepada hasil semata-mata tetapi juga kepada proses. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa tergantung dari

2 proses belajar mengajar yang dilakukan dimana guru sebagai penanggung jawabnya. Pendidikan dan pembelajaran dikatakan berhasil apabila perubahanperubahan yang tampak pada siswa harus merupakan akibat dari proses pembelajaran yang dialaminya. Sehingga untuk mengukur hasil tersebut, tercapainya atau tidak pembelajaran yang diserap oleh siswa dilihat dari hasil belajar yang didapat tetapi tidak terlepat dari penilaian proses belajar didalamnya. Dalam pembelajaran di sekolah Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui sebera jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan (Purwanto, 2011:44). Untuk mencapai hasil keluaran yang berkualitas maka harus diperbaiki proses belajar mengajar antara siswa dan guru. Kegiatan dalam proses belajar harus dapat mencapai komunikasi dua arah antara siswa dan guru sehingga proses belajar akan terjadi sesuai perencanaan yang telah dibuat untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu menguasai materi yang dipelajari dengan baik. Hasil wawancara menyatakan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar khususnya dalam mata pelajaran ekonomi sering kali apa yang direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tidak semuanya terealisasi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, karena berbagai hambatan misalnya libur nasional, selain itu juga dilihat dari kemampuan daya serap atau pemahaman masing-masing peserta didik yang berbeda satu sama lain baik dalam satu kelas ataupun dari beberapa kelas. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran perlu dievaluasi. Evaluasi dimaksudkan sebagai cermin untuk melihat kembali apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah proses pembelajaran telah

3 berlangsung secara efektif untuk memperoleh hasil belajar. Maka dari itu, untuk mengetahui hasil belajar siswa, setiap sekolah memiliki ketentuan kurikulum yang berlaku yang telah ditetapkan yaitu KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum), dan yang harus dicapai adalah 65 yang telah ditetapkan oleh masing-masing sekolah, khususnya pada SMA N 1 Anjatan di Kabupaten Indramayu KKM yang ditetapkan adalah 75. Atas dasar ketentuan ini diharapkan siswa dapat mencapai hasil optimal untuk semua mata pelajaran. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMA N 1 Anjatan di Kabupaten Indramayu, terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas X, menunjukan bahwa hasil belajar siswa kurang memuaskan karena dibawah nilai KKM. Dibawah ini adalah data yang dapat diperoleh dari guru pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA N 1 Anjatan Kabupaten Indramayu tahun 2011/2012. No Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Semester Genap Kelas X-1 s/d X-9 Di SMAN 1 Anjatan Kabupaten Indramayu Tahun 2011/2012 Kelas Jumlah Siswa Nilai Rata-rata KKM Yang Mencapai KKM Yang Tidak Mencapai KKM 1 X-1 33 Siswa 66,92 11Siswa 22Siswa 2 X-2 34 Siswa 64,66 7Siswa 27Siswa 3 X-3 36 Siswa 68,89 10 Siswa 26Siswa 4 X-4 35 Siswa 62,89 1Siswa 34Siswa 5 X-5 34 Siswa 63,09 75 1Siswa 33Siswa 6 X-6 32 Siswa 58,75 1 Siswa 31Siswa 7 X-7 35 Siswa 60,74 2Siswa 33Siswa 8 X-8 33 Siswa 60,71 1Siswa 32Siswa 9 X-9 35 Siswa 64,86 4Siswa 31Siswa Jumlah 307 Siswa 63.50 38Siswa 269Siswa % ( Presentase) 12 % 88 % Sumber: SMAN 1 Anjatan Kabupaten Indramayu Tahun 2011/2012

4 Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa, hasil belajar yang ada di SMAN 1 Anjatan di Kabupaten Indramayu pada kelas X semester genap masih dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran ekonomi sebesar 75. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah siswa yang tidak mencapai KKM yaitu sebesar 88% atau 269 siswa, dibandingkan dengan jumlah siswa yang sudah mencapai KKM yaitu sebesar 12% atau 38 siswa. Rendahnya hasil belajar siswa dapat mengindikasikan beberapa hal, yaitu karena adanya persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru yang masih kurang baik. Beberapa siswa kurang aktif sewaktu kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut mengindikasikan bahwa siswa kurang senang terhadap kegiatan yang diberikan oleh guru. Pada umumnya siswa memiliki persepsi positif terhadap keterampilan mengajar guru akan merasa senang dalam mengikuti pelajaran sehingga siswa akan memperhatikan guru ketika menyampaikan materi pelajaran dan ikut serta aktif dalam kegiatan pembelajaran. Jika siswa memiliki persepsi negative tentang keterampilan mengajar guru, maka siswa kurang memperhatikan materi yang diajarkan oleh guru dan sulit untuk memahami apa yang akan diajarkan oleh guru sehingga akan mempengaruhi hasil belajar yang rendah. Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor fisiologi dan psikologis sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan sekolah, keluarga, lingkungan sosial dan lain sebagainya.

5 Persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Guru merupakan pihak yang memegang kendali dalam proses pembelajaran sekarang, guru dalam pembelajaran berperan sebagai fasilitator. Artinya guru hanya menyediakan sumber belajar dan membimbing dalam belajar agar tidak keluar dari kompetensi dasar dari mata pelajaran. Guru bisa mengajar dengan baik jika memiliki keterampilan. Keterampilan mengajar guru merupakan kemampuan atau kecakapan guru dalam membimbing siswa dalam belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru mempunyai peran penting dalam keberhasilan peserta didik, karena gurulah yang secara langsung membimbing, membantu, mempengaruhi dan mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa untuk mencapai tujuan. Proses belajar mengajar akan berlangsung baik apabila guru tersebut mampu menguasai keterampilan mengajar dalam proses belajar mengajar dikelas. Keterampilan mengajar merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam hal ini, persepsi peserta didik terhadap keterampilan mengajar guru dapat diartikan sebagai bentuk penilaian siswa terhadap kemampuan atau kecakapan seorang guru dalam membimbing siswa pada saat proses belajar. Melalui penguasaan keterampilan mengajar yang baik, seorang guru akan mampu menciptakan situasi, kondisi dan lingkungan belajar yang akan mendukung proses belajar mengajar yang kondusif. Situasi belajar yang kondusif dapat menumbuhkan dan mendorong siswa untuk melaksanakan proses belajar secara optimal yang tentunya akan memberikan pengaruh positif terhadap

6 pencapaian hasil belajar siswa. Jadi jelas bahwa, keterampilan mengajar guru mutlak diperlukan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar untuk menunjang tercapainya tujuan yang telah ditetapkan yaitu meningkatkan hasil belajar siswa. Guru bisa mengajar dengan baik jika memiliki keterampilan. Selain pengetahuan ilmu yang harus ditambah, guru juga penting menguasai beberapa keterampilan mengajar, karena berapapun tinggi ilmu yang dimiliki oleh seorang guru, jika tidak menguasai keterampilan mengajar, maka akan sulit bagi seorang siswa menyerap ilmu yang diberikan oleh guru tersebut. Oleh karena itu, keterampilan mengajar harus dimiliki oleh seorang guru guna menjadi guru yang profesional. Keterampilan mengajar guru, secara tidak disadari ternyata dinilai oleh siswa. Siswa menilainya dengan melihat bagaimana guru itu memberikan pelajaran mulai dari awal sampai akhir pelajaran. Penilaian siswa terhadap keterampilan mengajar guru itu berbeda tergantung apa yang mereka rasakan. Dari penilaian tersebut akan menimbulkan persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru yang berbeda-beda. Oleh karena itu, persepsi siswa itu bersifat relatif tergantung orang yang menilainya. Dengan persepsi siswa yang berbeda-beda tentang keterampilan mengajar guru akan mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa. Siswa yang memiliki persepsi positif terhadap keterampilan mengajar guru, terdorong untuk giat belajar untuk meningkatkan hasil belajar, begitu juga sebaliknya apabila persepsi siswa negatif tentang keterampilan mengajar guru maka akan malas dalam belajar sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah.

7 Faktor yang dianggap berpengaruh terhadap hasil belajar siswa adalah gaya belajar siswa itu sendiri. Setiap peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda-beda karena kemampuan mereka untuk memahami dan menyerap pelajaran pun memiliki tingkatan yang berbeda. Gaya belajar yang dipaksakan tidak akan berarti karena dilakukan tidak berdasarkan kehendak hati. Setiap peserta didik memiliki gaya belajar yang unik, misalnya ada yang hanya dapat konsentrasi apabila suasana sekitarnya sepi, ada yang berkonsentrasi apabila belajarnya sambil menggerakan anggota tubuh, dan ada pula yang berkonsentrasi apabila belajar sambil mendengarkan musik. Karena gaya belajar dapat mempengaruhi ketercapaian hasil belajar, maka diharapkan peserta didik dapat memahami gaya belajar masing-masing guna meningkatkan daya serap terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh pendidik. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa dengan Variabel Kontrol Gaya Belajar Siswa (Survey Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA N 1 Anjatan Kabupaten Indramayu).

8 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah 1. Bagaimana pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 1 Anjatan Kabupaten Indramayu? 2. Bagaimana pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa ketika siswa memiliki gaya belajar visual pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 1 Anjatan Kabupaten Indramayu? 3. Bagaimana pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa ketika siswa memiliki gaya belajar auditori pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 1 Anjatan Kabupaten Indramayu? 4. Bagaimana pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa ketika siswa memiliki gaya belajar kinestetik pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 1 Anjatan Kabupaten Indramayu?

9 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 1 Anjatan Kabupaten Indramayu. 2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa ketika siswa memiliki gaya belajar visual pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 1 Anjatan Kabupaten Indramayu? 3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa ketika siswa memiliki gaya belajar auditori pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 1 Anjatan Kabupaten Indramayu? 4. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa ketika siswa memiliki gaya belajar kinestetik pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 1 Anjatan Kabupaten Indramayu? 1.3.2 Kegunaan Penelitian a. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut mengenai hal yang sama dengan lebih mendalam dikemudian hari, disamping itu peneliti akan memperoleh pengalaman berfikir dalam memecahkan persoalan pendidikan dan pengajaran.

10 b. Secara Praktis a. Bagi Penulis Memperluas wawasan khusus tentang gaya belajar siswa serta persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru yang ada di SMA N 1 Anjatan Kabupaten Indramayu. b. Bagi sekolah. Sebagai masukan untuk bahan pertimbangan bagi peningkatan kualitas pembelajaran ekonomi dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar khususnya pada keterampilan mengajar guru. c. Bagi Mahasiswa Penelitian ini diharapkan khususnya bagi mahasiswa dapat memberikan informasi tambahan tentang pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa dengan variabel kontrol gaya belajar siswa.