Perencanaan Dan Perancangan Foodie Festive Di Surabaya Timur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

Pusat Penjualan Mobil Hybrid Toyota di Surabaya

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB 3 METODE PERANCANGAN. tempat atau fasilitas yang memadai. Banyaknya masyarakat Kota Pasuruan yang

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perkembangan dalam bidang perekonomian semakin meningkat, di

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2 / 3 SKS

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

BAB III METODE PERANCANGAN. seseorang pernah melakukan hal yang berkaitan dengan rancang-merancang, tentu

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing.

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Marina Central Place di Jakarta Utara (Sebagai Lokasi Sentral Bisnis dan Wisata Berbasis Mixed Use Area)

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Bab ini membahas dengan cara mengumpulkan dan menguraikan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok (kretek)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG. Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 06 KODE / SKS : KK / 4 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

GEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL

leather, dll. Surakarta Makerspace ini nantinya dirancang dengan memadukan konsep arsitektur modern kontemporer.

Fasilitas Pernikahan Aquatic di Surabaya

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

INDIAN FESTIVAL WALK (INTEGRASI RUANG LUAR DAN RUANG DALAM)

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GALERI TANAMAN HIAS DI MAKASSAR PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

Rancangan Sirkulasi Pada Terminal Intermoda Bekasi Timur

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam

BAB III METODE PERANCANGAN. masalah hal selanjutnya yang dilakukan ialah melakukan studi atau mencari data,

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi geografis kota Magelang berada pada jalur transportasi kota

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KONSEP: KONTRADIKSI SPONTAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1 / 4 SKS

Fasilitas Industri Kreatif Media Cetak di Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN

DESAIN PREMIS. Dalam merancang Taman Budaya ini menggunakan sebuah metode transformasi perancangan yaitu metode preseden. Metode preseden merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Proses kajian yang digunakan dalam merancang Green Park Mall di

BAB III METODE PERANCANGAN. data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun,

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

International Fash on Institute di Jakarta

STUDIO TUGAS AKHIR DOSEN PEMBIMBING : Dr. ANDI HARAPAN S., S.T., M.T. BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. YOGYA SPORT SHOPPING MALLbelanjaan Perl

BAB 1 PENDAHULUAN. MALL BAKERY & CAFE DI SURAKARTA SEBAGAI WADAH PENDIDIKAN,PENJUALAN DAN REKREASI, dapat diartikan sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Taman Wisata Budaya dan Seni Madura. Hal ini merupakan rincian dari langkahlangkah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

BAB V KONSEP. KONSEP SITE Site berada di bagian jalan Pupuk Raya. Ketinggian site dengan jalan besar 0-2 m. BAB V

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode yang digunakan dalam perancangan Sentral Wisata Kerajinan

BAB I PENDAHULUAN Deskripsi Judul

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

ENTERTAINMENT CENTER DI PURWODADI

- BAB I - PENDAHULUAN

Fasilitas Wisata Kuliner di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode Perancangan merupakan merupakan tahapan-tahapan kerja atau

FASILITAS REKAMAN SUARA DI KOTA MALANG

BAB III METODE PERANCANGAN. Pengembangan Seni Rupa Kontemporer di Kota Malang ini menggunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode Perancangan merupakan cara berfikir dengan menyesuaikan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perencanaan Dan Perancangan Pasar Ikan Di Pantai Jasri Karangasem

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang direncanakan pada proses perancangan. Hubungan yang. menjaga terlaksananya aspek fungsional (mengakomodasi kegiaan).

DAFTAR ISI. R. Arry Swaradhigraha, 2015 MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III. Metode Perancangan. Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kepadatan lalu lintas di daerah tersebut, salah satunya ialah ketersediaan lahan

BAB VI HASIL RANCANGAN

SEKOLAH TINGGI ASTRONOMI DI KOTA PARE-PARE TEMA ARSITEKTUR METAFORA

Transkripsi:

Perencanaan Dan Perancangan Foodie Festive Di Surabaya Timur Harry Try Sutrisno Fakultas Teknik, Jurusan Arsitektur, Universitas Widya Kartika Jl. Sutorejo Prima Utara II/1, Surabaya 60113 Email:harrytry93@yahoo.com,thiodingsun@gmail.com ABSTRAK Perkembangan pembangunan area kuliner di Surabaya telah berkembang pesat. Di setiap daerah di Surabaya telah memiliki area kuliner tersendiri. Oleh karena itu timbul suatu permasalahan yang membutuhkan pembangunan sebuah gedung yang dapat memfasilitasi kebutuhan orang beraktifitas di dalamnya. Hal tersebut memunculkan kebutuhan area kuliner yang nyaman, suasana khusus, hiburan dan kreatifitas dalam satu area kuliner terpadu. Perencanaan dan perancangan Foodie Festive ini direncanakan di Surabaya Timur tepat di perumahan Pakuwon City. Dengan memiliki fungsi sebagai tempat area kuliner, sekaligus menjadi tempat berkumpul masyarakat untuk bercengkrama dan menjadi tempat hiburan yang menjadi penunjang masyarakat perkotaan untuk dapat merelaksasikan diri. Perencanaaan dan perancangan di awali dengan studi kasus objek sejenis yang berhubungan dengan area kuliner yang dapat menampung lebih dari 1000 orang. Pengembangan konsep yang kreatif dan inovatif juga mampu menunjang kebutuhan masyarakat yang membutuhkan tingkat kenyamanan yang tinggi. Selain itu analisis site atau lahan yang di pakai sangat berguna untuk berdirinya area kuliner ini. Dan tidaklah lupa untuk memperhatikan persyaratan dan sistem yang di gunakan. Sebagai kesimpulan, konsep makro dan mikro yang digunakan nantinya berhubungan dengan bentuk, lansekap, dan interior gedung. Kata Kunci: foodi festive, nyaman dan kreatif 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis makanan (kuliner) merupakan salah satu bisnis yang dewasa ini berkembang pesat dan memiliki potensi berkembang cukup besar. Sudah banyak pelaku usaha yang meraup untung dari usaha kuliner ini. Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia ini menjadi salah satu tujuan favorit untuk wisata dan bisnis saat ini. Bentuk badan industri makanan dan minuman yang kerap kali dijumpai di berbagai tempat adalah food court atau pujasera. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang ada didapatkan perumusan masalah, sebagai berikut : a. Seiring dengan meningkatnya pengunjung, zona apa yang perlu di redesign? b. Bagaimana desain yang dapat mempermudah aksesibilitas? c. Bagaimana penataan ruang yang menunjang kenyamanan konsumen? 1.3 Batasan Masalah Guna menghindari kesalahpahaman dan meluasnya pokok bahasan, maka diberikan batasan-batasan dalam penelitian ini. Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Lokasi di Surabaya b. Bangunan terdiri dari dua lantai dengan tema arsitektur perilaku khusus pengunjung Foodie Festive c. Tahun Penelitian 2011-2016 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan perencanaan dan perancangan ini adalah a. Untuk mengetahui desain dengan penataan zona yang terstruktur dan nyaman bagi konsumen atau pengunjung. b. Untuk mengetahui desain yang memudahkan aksesibilitas konsumen. c. Untuk mengetahui penataan ruang yang nyaman untuk konsumen. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat perenacanaa dan perancangan ini adalah : a. Untuk dapat merencanakan dan merancang area wisata kuliner yang memberikan kualitas dan kenyamanan yang terbaik bagi masyarakat di Surabaya. b. Untuk dapat merencanakan dan merancang area wisata kuliner dengan fasilitas yang di butuhkan pada jaman ini sebagai penunjang kenyamanan bagi masyarakat di Surabaya 2. METODE PENELITIAN 2.1. Jenis dan Sumber Data A107-1

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung berdasarkan teknik pengumpulan data langsung ke lapangan, yaitu observasi, atau sekunder. Observasi dilakukan di Food Festival (Jl. Kejawan Putih Mutiara X, Kejawaan Putih Tambak, Mulyorejo, Kota Surabaya), Loop (Jl. Bukit Darmo Boulevard, Kota Surabaya), dan dilengkapi dengan data sekunder. Data sekunder merupakan data yang di peroleh dari studi literatur, jurnal, internet, dsb. Data yang dibutuhkan dalam data sekunder adalah: Data tentang besaran ruang dengan penataan ruang, Studi sirkulasi bangunan, aksesibilitas bangunan, sistem bangunan yang dipakai, dan juga termasuk lansekap design bangunan tersebut Data tentang site yang berupa letak site berserta kondisi sekitar site, topografi, hidrografi, klimatologi, kebisingan, sanitasi site, dan sirkulasi kendaraan kota Analisa Data Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif naratif yang diterapkan biasanya melalui empat alur, yaitu pencarian data, penyajian data dan reduksi data serta penarikan kesimpulan. Metode Desain Dalam mengumpulkan data digunakan metode kualitatif yaitu dengan metode deskriptif. Data yang didapatkan dari hasil survey studi objek sejenis, wawancara, studi literatur, yang membantu kemudian diidentifikasi. Tujuan daripada analisis data ini agar dapat membantu proses terbentuknya konsep yang memberikan informasi dan kemudian bisa dijadikan bahan perbandingan. Hasil data yang didapat akan gunakan sebagai landasan/dasar dalam proses pembentukan konsep dari perencanaan dan perancangan area kuliner Foodie Festive. Konsep yang nantinya berfungsi untuk menghasilkan sketsa ide dan pengembangan desain termasuk ide bentuk, site plan, layout plan, denah, tampak, dan lain lain. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3,1.Konsep Desain a. Konsep Makro Konsep yang di ambil dalam perencanaan dan perancangan ini adalah Konsep Metafora. Dengan beragam jenis masakan khas Indonesia yang membuat Indonesia yang memiliki citarasa yang khas dan unik. Salah satu Hal yang membuat citarasa yang khas dan unik adalah penggunaan rempahrempah dalam masakan sehingga menimbulkan bau yang sangat sedap. Perencanaan dan perancangan area wisata kuliner Foodie Festive ini mengambil ciri dari kesedapan masakan khas indonesia yang dapat membuat penikmatnya merasa melayang. Melayang sendiri menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah terbang dengan tidak menentu. Alasan diambilnya tema Melayang dikarenakan di area Surabaya timur masih belum memiliki area wisata kuliner dengan tema melayang.dengan diambilnya tema melayang ini diharapkan dapat menarik minat dan perhatian bagi masyarakat Surabaya Timur. b. Konsep Mikro Bentuk Konsep Bentuk dalam perencanaan dan perancangan Foodie Festive ini adalah bentuk persegi yang dibuat mengikuti site.dengan tujuan penggunaan site yang maksimal agar dapat memberikan kenyamanaan bagi para pengunjung Foodie Festive Gambar 1 Konsep bentuk Sumber: Data pribadi c. Konsep Ruang Konsep Ruang dalam perencanaan dan perancangan Foodie Festive ini adalah konsep melayang. Penggunaan Ruangan yang didesain seperti jembatan gantung dengan lantai kaca sehingga dapat melihat langsung kebawah membuat pengunjung seakan-akan melayang dalam area Foodie Festive. Dengan tambahan tatanan lansekap yang berupa taman diharapkan mampu menjadi penunjang kenyamanan pengunjung area Foodie Festive. A107-2

Gambar 2 Konsep Ruang Sumber: Data pribadi d. Konsep Site Konsep site dalam perencanaan dan perancangan Foodie Festive lebih memaksimalkan penataan lansekap bangunan yang berupa taman. Gambar 4. Site Plan b. Layout Plan Perancangan area kuliner Foodie Festive memiliki 3 akses jalan masuk kedalam bangunan diantaranya akses masuk sepeda motor, akses masuk mobil kedalam area wisata kuliner dan akses masuk untuk kebutuhan servis.untuk kendaraan sepeda motor satu akses untuk keluar dan masuk sedangkan untuk mobil memiliki akses masuk dan keluar bangunan sejumlah 3 akses yang terletak di bagian selatan bangunan. Untuk kebutuhan servis memiliki satu akses masuk kedalam bangunan saja. Pada bangunan utama juga di jadikan area kantor serta retail area. Gambar 3 Konsep Ruang Luar Sumber: Data pribadi Dengan penataan taman pada bagian lantai 1 bangunan menjadi penunjang kenyamanan tersendiri bagi pengunjung yang berada di lantai yang dapat melihat langsung ke bawah mengarah taman bunga.sedangkan bagi pengunjung yang berada di lantai 1 juga dapat berjalan-jalan mengitari taman tersebut. 3.2. Transformasi Desain a. Transformasi Desain Site plan Perancangan area kuliner Foodie Festive terletak di JalanKejawan Putih Tambak atau nama jalan Perumahan Pakuwon City. Jadi bangunan nantinya akan berdiri area perumahan Pakuwon City yang terletak di area masuk perumahan Pakuwon City melalui jalan Mulyosari. Gambar 5. Layout Plan c. Denah lantai 2 Pada perancangan area kuliner Foodie Festive memiliki 4 masa bangunan. Terdiri dari 3 bangunan area makan serta satu bangunan yang berupa ballroom. Tiga bangunan tersebut juga di bagi menurut cita rasa masakan yang di sajikan. Bangunan yang pertama atau bangunan A merupakan bangunan yang menyajikan masakan Indonesia. Bangunan yang kedua atau bangunan B menyajikan masakan cina, sedanglkan bangunan bangunan yang ketiga atau bangunan C menyajikan masakan ala barat. Sedangkan pada A107-3

bangunan yang ke empat atau bangunan D tetap menjadi ballroom. Tampak Bangunan Gambar 10. Tampak Bangunan A Gambar 6. Denah lantai 2 bangunan A Gambar 11.Tampak Bangunan B Gambar 7. Denah lantai 2 bangunan B Gambar 12. Tampak Bangunan C Gambar 8. Denah lantai 2 bangunan C Gambar 13. Tampak Bangunan D (Sumber: Data Pribadi, 2017 Potongan Bangunan Gambar 9. Denah lantai 2 bangunan D Gambar 14. Potongan bangunan A A107-4

Perspektif 3D Gambar 15. Potongan bangunan B Gambar 18.Perspektif Eksterior 3D Gambar 16. Potongan bangunan C Gambar 19.Perspektif Eksterior 3D Gambar 17. Potongan bangunan D Gambar 20. Perspektif Eksterior 3D A107-5

Gambar 21. Perspektif Interior 3D Gambar 22. Perspektif Interior 3D 4. SIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDASI Perencanaan dan perancangan Foodie Festive di area surabaya ini diharapkan dapat memberikan wadah bagi pengunjungnya agar dapat berkumpul dan bersantai yang nyaman. Dari pembahasan yang di ulas di atas dapat di simpulkan: a. Perancangan area wisata kuliner di Surabaya yang unik dapat menarik minat pengunjung. b. Dalam perancangan wisata kuliner foodie festive hal yang perlu di perhatikan adalah penataan masa bangunan agar terciptanya kenyamanan bagi pengunjung di dalamnya. 5. DAFTAR PUSTAKA I Allasi. (1987), Time Out of Time : Essay on The Festival. Francis D.K. Ching (Third Edition), Architecture: Form, Space, and Order. Erlangga. Macmillan.(1996), Webster s New World College Dictionary. Yoshinobu Ashihara (1974), Dyan Surya Merancang Ruang Luar (terjemahan). A107-6