PERENCANAAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM FLAT SLAB DAN DINDING GESER Mahasiswa : Auramauliddia 3111105004 Dosen Pembimbing : Bambang Piscesa, ST, MT Ir. Aman Subekti, MS PROGRAM STUDI SARJANA LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG 1. Perencanaan struktur bangunan rumah susun di Indonesia masih jarang menggunakan Flat Slab. 2. Kelebihan dari Sistem Flat Slab diantaranya adalah dapat mempercepat serta mempermudah dalam pelaksanaan di lapangan dan dapat menghemat tinggi bangunan itu sendiri. 3. Flat Slab digabungkan dengan Dinding Geser agar memperkecil kerusakan pada saat terjadi gempa kecil sampai menengah. 4. Gabungan sistem Flat Slab dan Dinding Geser digunakan dalam perencanaan modifikasi struktur Gedung Rumah Susun Jambangan Utara, Surabaya, sebagai pengganti Sistem Rangka Pemikul Momen.
PENDAHULUAN PERMASALAHAN UTAMA & TUJUAN UTAMA Permasalahan Utama Bagaimana memodifikasi Gedung Rumah Susun menggunakan Sistem Flat Slab dan Dinding Geser dengan menggunakan peraturan gempa SNI 03-1726- 2010? Tujuan Utama Memodifikasi Gedung Rumah Susun menggunakan Sistem Flat Slab dan Dinding Geser dengan menggunakan peraturan gempa SNI 03-1726-2010.
PENDAHULUAN BATASAN MASALAH 1. Gedung yang ditinjau untuk dimodifikasi adalah Gedung Rumah Susun Jambangan Utara Surabaya yang semula 5 lantai menjadi 10 lantai. 2.. Merencanakan struktur sekunder dan primernya saja tanpa merencanakan metode pelaksanaan, analisa biaya, utilitas, serta mekanikal elektrikal. 3. Menggunakan SNI 03-2847-2002 sebagai kontrol persyaratan struktur bangunan. 4. Standart peraturan gempa yang digunakan adalah SNI 03-1726-2010. 5. Perencanaan pembebanan menggunakan PPIUG 1987. 6. Perhitungan struktur meliputi flat slab, drop panel, balok tepi, tangga, kolom, dan dinding geser.
PENDAHULUAN MANFAAT Untuk masyarakat global : bangunan diharapkan bisa menahan gaya akibat gempa sehingga keamanan dan keselamatan penghuni rumah susun akan terjamin. Untuk dunia teknik sipil : mendukung perkembangan perencanaan bangunan teknik sipil dan akan memperkenalkan sistem lain selain Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM). Untuk penulis : mengembangkan wawasan penulis dalam mendesain bangunan gedung dengan menggunakan gabungan Sistem Flat slab dan Dinding Geser dalam perencanaan bangunan gedung.
GAMBAR MODIFIKASI DENAH LANTAI 1 C A B 2.90 1.10 1.10 2.90 2.90 1.10 1.10 2.90 6.00 2.90 1.10 1.10 2.90 2.90 1.10 1.10 2.90 2.90 1.10 AREA TANDON 5 D NAIK POS JAGA / GUDANG ±0.00 KANTOR PENGELOLA ±0.00-0.05 P A R K I R (Sepeda Motor / dll) -0.60 PUSKESMAS ±0.00 BALAI RW ±0.00 2.00 5.00 LIFT LIFT LIFT LIFT GARDU PLN -0.27 R. GENSET -0.27 RUMAH POMPA (dgn tandon air bawah) -0.27 NAIK 3.50 3.50 5.00 7.00 2.50 7.00 1.50 1.50 4 3 2 19.50 D SHAFT SAMPAH 1 S E LA S A R ±0.00 2.50 1.50 1.40 1.10 5.50 5.50 1.50 0 1.00 3.00 3.00 1.00 A A1 A2 B C D E F F1 G 6.00 4 C A B
GAMBAR MODIFIKASI DENAH LANTAI 2 S/D 10 C A B 2.90 1.10 1.10 2.90 2.90 1.10 1.10 2.90 6.00 2.90 1.10 1.10 2.90 2.90 1.10 1.10 2.90 2.90 1.10 5 D NAIK TURUN TURUN NAIK KWH meter SHAFT UTILITY / INSTALASI 2.00 3.00 5.00 1.00 7.00 2.50 7.00 1.50 4 3 2 19.50 D 0.75 1.50 1.10 1.00 3.00 2.90 SHAFT 2.90 1.10 1.10 2.90 A A1 A2 B B1 C C1 D E SHAFT E1 F SHAFT SAMPAH 3.00 1.00 F1 G 1.00 1.50 0.50 1 0 6.00 4 C A B
GAMBAR MODIFIKASI TAMPAK DEPAN DAN BELAKANG LEVEL TANAH (lahan) LEVEL TANAH (lahan) 1.00 5.00 1.50 1.00 0.50 0.50 1.00 1.50 5.00 1.00 1.50 7.00 2.50 7.00 1.50 1.50 7.00 2.50 7.00 1.50 5 4 3 2 1 0 0 1 2 3 4 5 19.50 19.50 TAMPAK DEPAN RUMAH SUSUN JAMBANGAN UTARA Block - A TAMPAK BELAKANG RUMAH SUSUN JAMBANGAN UTARA Block - A
GAMBAR MODIFIKASI TAMPAK SAMPING KANAN BOX TRALIS SHAFT BOX TRALIS SHAFT (Level Selasar) LEVEL TANAH (lahan) PUSKESMAS BALAI RW 2.50 1.50 1.40 1.10 5.50 5.50 1.00 3.00 A A1 A2 B C D E E1 F 3.00 1.00 F1 G 6.00 4
GAMBAR MODIFIKASI TAMPAK SAMPING KIRI BOX TRALIS SHAFT BOX TRALIS SHAFT (Level Selasar) LEVEL TANAH (lahan) BALAI RW 5.50 PUSKESMAS 5.50 1.10 1.40 1.50 2.50 1.00 3.00 3.00 1.00 G F1 F E1 E D C B A2 A1 A 6.00 4
TINJAUAN PUSTAKA FLAT SLAB Flat Slab merupakan pelat yang dicirikan dengan adanya drop panel dan atau kepala kolom. Drop panel : pertambahan tebal pelat di dalam daerah kolom. Kepala kolom (column capital) : pelebaran mengecil dari ujung kolom atas. (Wang dan Salmon, 1985) Gambar 1. drop panel Gambar 2. kepala kolom
TINJAUAN PUSTAKA DINDING GESER Dinding geser merupakan dinding struktur yang sangat cocok untuk bangunan gedung bertingkat. Fungsinya adalah untuk menahan gaya lateral akibat gempa rencana.
TINJAUAN PUSTAKA ANALISA GEMPA Dari data tanahyang ditinjau, didapatkan jenis tanah sedang (SD) (SNI 03-1726-2010, pasal 5.3, 5.4) Dengan jenis tanah sedang dan lokasi di daerah Tuban maka bangunan termasuk pada wilayah gempa menengah (C) sesuai SNI 03 1726-2010, pasal 6.5 Koefisien Modifikasi respon (R) sebesar 5, dengan faktor kuat lebih (Ω0) sebesar 2,5 dan pembesaran defleksi C d 4,5 Dengan faktor keutamaan gedung (I) sebesar 1 untuk Gedung Rumah Susun (SNI 03-1726-2010, pasal 4.1.2)
TINJAUAN PUSTAKA ANALISA GEMPA
TINJAUAN PUSTAKA ANALISA GEMPA
METODOLOGI DIAGRAM ALIR Mulai Tinjauan terhadap Sistem Flat Slab dan Dinding Geser Pengumpulan Data Studi literatur
METODOLOGI DIAGRAM ALIR Preliminari desain Pemodelan bangunan pada ETABS (Struktur sekunder dan primer) Pembebanan bangunan pada program Analisa struktur Hasil analisa struktur Kontrol output ETABS NO YES
METODOLOGI DIAGRAM ALIR Perencanaan Pondasi Kontrol perencanaan pondasi NO YES Gambar shop drawing Selesai
METODOLOGI DATA BANGUNAN Data umum bangunan Tipe bangunan : Rumah Susun. Lokasi bangunan : Eksisting : Surabaya. Modifikasi : Tuban. Jumlah lantai : Eksisting : 5 lantai. Modifikasi : 10 lantai. Struktur bangunan : Beton bertulang Struktur atap bangunan : Beton bertulang Struktur pondasi : Tiang pancang Mutu beton f c : 30 MPa Mutu baja tulangan fy : 400 MPa
STRUKTUR SEKUNDER TANGGA Tebal pelat tangga = 12 cm Tebal pelat bordes = 12 cm Penulangan pelat tangga = - Tul. Lentur D16 100 mm - Tul.Susut dan Suhu Ø 10 150 mm Penulangan pelat bordes = - Tul. Lentur D16 150 mm - Tul.Susut dan Suhu Ø 10 150 mm BALOK LIFT Dimensi balok lift 40cm x 60cm Tulangan tekan 2 D 19 dan tulangan tarik 5 D 19 Tulangan geser Ø 10 125 mm
STRUKTUR PRIMER BALOK TEPI Lantai 1 s/d 9 Atap 5D25 2D25 4D25 2D25 Ø12-55 Ø12-150 Ø12-100 Ø12-200 4D22 600 4D22 600 4D22 600 4D22 600 2D25 5D25 2D25 4D25 400 400 400 400 (a) (b) (a) (b)
STRUKTUR PRIMER PELAT Tebal pelat 25cm, pelat lantai 1 s/d 9 menggunakan tulangan utama D22 sedangkan pelat atap tulangan utamanya D16, dengan mutu beton f c 30 MPa dan fy 400 MPa. Lantai Lajur arah daerah 1 s/d 9 kolom tengah kolom tengah x y jarak tul. (mm) jarak tul. (mm) tumpuan 100 200 lapangan 100 200 tumpuan 150 200 lapangan 150 200 tumpuan 150 200 lapangan 150 200 tumpuan 200 250 lapangan 200 250 Lantai Lajur arah daerah atap kolom tengah kolom tengah x y jarak tul. (mm) jarak tul. (mm) tumpuan 200 250 lapangan 200 250 tumpuan 200 250 lapangan 200 250 tumpuan 200 250 lapangan 200 250 tumpuan 200 250 lapangan 200 250
STRUKTUR PRIMER DROP PANEL Tebal pelat 15cm. Mutu beton f c 30 MPa dan fy 400 MPa. Pelat lantai 1 s/d 9 menggunakan tulangan geser D22 150 mm. Pelat atap menggunakan tulangan geser D16 200 mm.
STRUKTUR PRIMER KOLOM TIPE KOLOM DIMENSI KE EKSTERIOR 1000 mm x 1000 mm KI INTERIOR 1000 mm x 1000 mm POTONGAN 1000 1000 1000 1000 TULANGAN LENTUR TULANGAN GESER 20 D 25 20 D 25 D 16-200 D 16-200 KETERANGAN
STRUKTUR PRIMER DINDING GESER Tebal dinding geser 30cm. Tulangan horizontal 2 D 19 200 mm Tulangan vertikal D 25 200 mm
PONDASI PONDASI KOLOM 1 2 3 4 5 6 PONDASI DINDING GESER 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KESIMPULAN Hasil perencanaan struktur 1. Tebal pelat didapatkan 250 mm dan tebal drop panel 150 mm dengan data penulangan terlampir. 2. Menggunakan balok tepi dengan dimensi 400 mm 600 mm dengan data penulangan terlampir. 3. Dimensi kolom 1000 mm 1000 mm dengan penulangan terlampir. 4. Menggunakan dinding geser dengan tebal 300 mm dan tulangan gesernya D19 200 mm. 5. Sloof menggunakan dimensi 400 mm 600 mm dengan data penulangan terlampir. 6. Tiang pancang yang digunakan adalah tipe lingkaran dengan diameter 60 cm. Dari hasil analisa struktur didapatkan struktur gedung mampu menahan beban gempa rencana pada wilayah gempa dengan kategori C (menengah) ditunjukan dengan pemenuhan syarat drift. Rancangan akhir berupa gampar terlampir.
SEKIAN & TERIMAKASIH