2016 PENGARUH NEW MEDIA TERHADAP SPORT DECISION DI PALAYANGAN ADVENTURE RAFTING RIVER PANGALENGAN:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pariwisata. Peran masyarakat lokal dalam hubungannya dengan citra sebuah destinasi

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA KOPENG. Oleh : Galuh Kesumawardhana L2D

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata telah diasumsikan sebagai industri yang dapat diandalkan untuk

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

KOPENG RESORT AND EDUCATION PARK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. menjadi sub sektor andalan bagi perekonomian nasional dan daerah. Saat ini

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan daerah maupun bagi devisa negara, bahkan negara-negara maju

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

2015 PENGARUH AD VENTURE TOURIST MOTIVATION TERHAD AP SPORT D ECISION D I TAMAN NASIONAL GUNUNG GED E PANGRANGO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penenlitian

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Wisata Alam Arung Jeram Bosamba adalah salah satu tempat wisata yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara saat ini. Potensi pasar global yang amat besar

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Latar Belakang

2015 PENGARUH PROMOTIONS MIX TERHADAP SPORT DECISION DI D GROOVE SPORT AND WELLNESS CENTER

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan rekreasi atau wisata sering digunakan sebagai sarana melepas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hanisa Aprilia, 2014 Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata, untuk sebagian negara industri ini merupakan pengatur dari roda

BAB I PENDAHULUAN. hati. Karena kegiatannya banyak mendatangkan keuntungan pada daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia terkenal dengan pariwisatanya yang menawarkan keindahan

Sumber: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (2012)

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas masyarakat dan dapat menambah rasa cinta tanah air

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Program pembangunan nasional yang dilaksanakan pada berbagai sektor

I. PENDAHULUAN. tempat kerja, di rumah, maupun di tempat lain. Aktivitas rutin tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan sektor bisnis yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

1.3 Manfaat Perancangan Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh berbagai manfaat yang berguna

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan lautan dan pesisir yang luas. memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatannya.

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. Arung jeram merupakan salah satu kegiatan olahraga yang sangat

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP ATRAKSI WISATA PENDAKIAN GUNUNG SLAMET KAWASAN WISATA GUCI TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HOTEL RESORT BINTANG III DI KAWASAN PEGUNUNGAN RANTEPAO TANA TORAJA SULAWESI SELATAN

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

2016 STRATEGI PENGEMBANGAN DESA MEKARJAYA MENJADI DESA WISATA DI KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan pariwisata menduduki posisi yang sangat penting setelah

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anies Taufik Anggakusumah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rian Heryana, 2013

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

BAB II URAIAN TEORITIS. yaitu : pari dan wisata. Pari artinya banyak, berkali-kali atau berkeliling.

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan Sumber Daya Alam (SDA) yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata saat ini merupakan suatu industri yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti BR Tarigan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

STUDI IDENTIFIKASI ATRAKSI WISATA RAWAPENING YANG DIMINATI PASAR WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SUSILOWATI RETNANINGSIH NIM L2D398188

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

A. JUDUL PENINGKATAN PARIWISATA DESA WANA WISATA SEGOROGUNUNG DENGAN PENGGUNAAN WEBSITE

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat menjanjikan bagi negara Indonesia karena memiliki potensi kekayaan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya,

2015 PENGARUH KOMPONEN PAKET WISATA TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebagai destinasi wisata nasional dalam Masterplan Kementerian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri pariwisata merupakan sektor terpenting untuk setiap negara karena dapat meningkatkan perekonomian dan devisa negara. Banyaknya penduduk di suatu negara untuk melakukan perjalanan wisata didasari atas keinginan hanya untuk menikmati perjalanan, mengisi waktu luang, pembelajaran, bisnis, bahkan berwisata sambil berolahraga sehingga pariwisata lebih berkembang di suatu negara dan menjadikan suatu lahan yang menguntungkan. Pembangunan pariwisata di setiap wilayah atau negara dapat memberikan hal-hal positif diantaranya terjalinnya hubungan antara masyarakat, dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, memberikan lapangan pekerjaan terhadap masyarakat sekitar dan pendapatan yang besar untuk negara. Pariwisata di suatu wilayah akan mempermudah hubungan antara suatu wilayah dengan wilayah yang lainnya sehingga setiap wilayah akan bekerja sama untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan serta saling membantu dalam hal kepariwisataan. Salah satu industri pariwisata dunia yang banyak menarik minat wisatawan untuk berkunjung yaitu pariwisata olahraga. Perkembangan pariwisata olahraga di kawasan Asia pada tahun 2013 mengalami pertumbuhan hal tersebut terlihat dengan jumlah kunjungan wisatawan internasional ke sebagian wilayah di Asia diantaranya Cina, Korea Selatan dan Qatar yang menjadi kawasan pengembang wisata olahraga. Hal tersebut dikarenakan penyediaan kegiatan olahraga sangat mendukung bagi keberlangsungan kegiatan wisatawan. Pada kawasan Asia Tenggara pertumbuhan kegiatan wisata olahraga mengalami kenaikan hal tersebut dikarenakan jumlah wisatawan ke Asia Tenggara yang berkunjung bukan hanya menikmati keindahan alam atau budaya, akan tetapi isu aktual pada tahun 2013 banyak wisatawan yang berkunjung ke Asia Tenggara ingin

2 menikmati kegiatan keolahragaan seperti berselancar, arung jeram atau rafting, golf dan pendakian gunung. Kunjungan wisatawan ke Asia Tenggara yang banyak di kunjungi oleh wisatawan yang ingin menikmati kegiatan wisata olahraga yaitu Indonesia, hal tersebut dikarenakan Negara Indonesia berada di kawasan tropis sehingga mendukung terhadap keindahaan dan keberagaman alam. Kegiatan wisata olahraga di Indonesia yang banyak di kunjungi oleh wisatawan yaitu berselancar, pendakian gunung, arung jeram atau rafting dan golf. Berikut beberapa daya tarik arung jeram yang menyediakan wisata arung jeram di Indonesia. TABEL 1.1 TEMPAT PENYEDIA ARUNG JERAM DI INDONESIA WILAYAH DAYA TARIK WISATA ARUNG JERAM Sungai Citarik dan Sungai Citatih Sukabumi Sungai Cimanuk dan Sungai Cikandang Garut Jawa Barat Sungai Palayangan Pangalengan Bandung Sungai Cisadane Bogor Sungai Serayu Banjarnegara Jawa Tengah Sungai Progo dan Elo Magelang Bali Sungai Ayung, Sungai Unda, Sungai Telaga Waja Aceh Sungai Alas Sumatra Utara Sungai Asahan Sumatra Barat Sungai Batang kuantan dan Sungai Sijunjung Jambi Sungai Rawas dan Sungai Enim Sungai Tubu Sungai Malinau Kalimantan Timur Sungai Boh Sungai Mahakam Sungai Pujungan Kalimantan Selatan Sungai Kelayan Sulawesi Utara Sungai Ranoyapo, Nimanga Sungai Rongkong Sulawesi Selatan Sungai Sadan Sungai Lariang Papua Sungai Mamberamo Sumber: http://rafting-bandung.blogspot.com

3 Berdasarkan Tabel 1.1 beberapa objek wisata arung jeram di Indonesia sangatlah banyak, sehingga wisatawan yang berlibur sekaligus mau berolahraga bisa memilih tempat-tempat yang diinginkan sehingga wisatawan dapat memilih objek yang diinginkannya beragam. Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu pelopor perkembangan wisata olahraga di Pulau Jawa hal tersebut terbukti dengan banyaknya kegiatan olahraga yang banyak diminati wisatawan untuk berolahraga arung jeram. Hal ini dapat terlihat pada data atraksi wisata yang berada di Jawa Barat. TABEL 1.2 DATA POTENSI OBJEK WISATA OLAHRAGA ARUNG JERAM DI JAWA BARAT TAHUN 2014 ATRAKSI WISATA OBJEK WISATA Citarik Sukabumi Citatih Sukabumi Palayangan Pangalengan RAFTING Cisangkuy Pangalengan Cikandang Garut Cimanuk Garut Sumber: Dinas Pariwisata Jawa Barat 2014 Berdasarkan Tabel 1.2 menunjukan beberapa potensi atraksi wisata olahraga arung jeram yang berada di Jawa Barat dan merupakan salah satu tujuan utama wisatawan untuk berkunjung, hal tersebut dikarenakan penyediaan pariwisata sudah terorganisir dengan baik. Dari beberapa atraksi wisata olahraga arung jeram di Jawa Barat salah satu kegiatan yang diminati oleh wisatawan untuk berolahraga arung jeram di Jawa barat ialah wisata arung jeram yang berada di Bandung, karena Bandung memilik panorama alam yang indah sekaligus memiliki udara yang sejuk. Berikut beberapa objek wisata yang menyediakan wisata arung jeram di kawasan Bandung.

4 TABEL 1.3 DATA POTENSI DAYA TARIK WISATA ARUNG JERAM DI BANDUNG ATRAKSI DAYA TARIK WISATA ARUNG JERAM Palayangan Pangalengan RAFTING Cisangkuy Pangalengan Citere Camping Ground Bamboos Rafting Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Bandung Berdasarkan tabel 1.3 menunjukan bahwa beberapa objek wisata arung jeram yang berada di Bandung ada di kawasan Bandung Selatan tepatnya di daerah Pangalengan Kabupaten Bandung. Palayangan Adventure Rafting River merupakan kawasan wisata olahraga rafting yang terkenal di Kabupaten Bandung, hal tersebut dikarenakan letak yang berada ketinggian sehingga kawasan ini selain menyuguhkan panorama alam yang sangat indah karena tempatnya berada di sekitar pegunungan sehingga suasana yang sejuk dan segar memberikan nuansa yang sangat nyaman buat pengunjung. TABEL 1.4 DATA KUNJUNGAN PARTISIPAN KE DAYA TARIK WISATA OLAHRAGA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2014 No. Objek Wisata Jumlah Kunjungan 1. Citere Camping Ground 9.217 Orang 2. Palayangan Adventure Rafting River 8.114 Orang 3. Bamboos Rafting 6.445 Orang 4. Tjawene Adventure 6.014 Orang Sumber: Humas Palayangan Adventure Rafting River Dapat dilihat dari Tabel 1.4 Palayangan Adventure Rafting River adalah perusahaan penyedia arung jeram di Sungai Palayangan, wisata olahraga yang berada di kawasan wisata Situ Cileunca yang terletak 45 km di selatan Kota Bandung, tepatnya di daerah Pangalengan yang sejuk dan terkenal sebagai daerah penghasil susu dan sayuran. Dimana kegiatan ini merupakan sebagian fasilitas yang di sediakan

5 oleh pihak Indonesia Power untuk melengkapi sarana hiburan yang berada di kawasan Situ Cileunca. Wisata ini menjadi pilihan terbaik untuk melakukan wisata arung jeram di Kabupaten Bandung. Debit air yang stabil sepanjang tahun, karena berada di pembuangan air dari Situ Cileunca. Pemandangan yang indah dan jarak yang cukup dekat menjadi nilai tambah Sungai Palayangan ini. Titik start kegiatan arung jeram berada di lokasi wisata Situ Cileunca, pada ketinggian 1200M dengan suhu antara 18-26 o C. Situ Cileunca merupakan danau buatan dengan luas lebih dari 14.000 m 2, di kelilingi oleh hutan pinus perkebunan teh serta kebun sayuran yang dimiliki oleh masyarakat setempat, menjadi sumber utama air Sungai Palayangan. Pada kondisi normal, debit air adalah 2 m 3 perdetik, sedang pada musim hujan dengan volume air yang melimpah debit air dapat mencapai lebih dari 4 m 3 per detik. Sungai Palayangan tergolong pada sungai dengan tingkat kesulitan Class III IV (pada tingkat kesulitan I IV), dengan lintasan pengarungan sepanjang 5 km dan gradien 30-60 derajat, kegiatan arung jeram di Sungai Palayangan mampu memberikan tantangan yang menjanjikan, tidak hanya bagi pemula namun juga bagi peserta yang pernah mengikuti kegiatan arung jeram. Berikut jumlah partisipan ke Palayangan Adventure Rafting River yaitu: TABEL 1.5 JUMLAH PARTISIPAN KE PALAYANGAN ADVENTURE RAFTING RIVER TAHUN 2010-2014 TAHUN JUMLAH PARTISIPAN 2009 7.954 2010 8.947 2011 8.365 2012 8.512 2013 8.219 2014 8.114 Sumber: Humas Palayangan Adventure Rafting River

6 Berdasarkan Tabel 1.5 jumlah partisipan yang menggunakan jasa Palayangan Adventure Rafting River mengalami penaikan dan penurunan dari tahun 2009 sampai dengan 2014. Kenaikan terjadi sebesar 993 wisatawan di tahun 2010, hal tersebut dikarenakan pengelola Palayangan Adventure Rafting River mengadakan event yang didalamnya mengikutsertakan para pelajar Kabupaten Bandung Barat dengan tujuan untuk memberikan informasi menegenai keberadaan Palayangan Adventure Rafting River, sedangkan pada tahun 2011 mengalami penaikan pula sebesar 1135 wisatawan hal tersebut dikarenakan pengelola bekerjasama dengan pemerintah setempat membantu mempromosikan Palayangan Adventure Rafting River hal yang dilakukan seperti melakukan promosi melalui event kepariwisataan yang di adakan Dinas Pariwisata Kabupaten Bandung. Pada tahun 2012 jumlah kunjungan mengalami penurunan sebesar 1565 partisipan, sedangkan pada tahun 2013 mengalami penurunan sebanyak 293 dan ditahun 2014 sedikit penurunan sebanyak 105 partisipan. Posisi itu sangat tidak menguntungkan karena penyedia arung jeram Palayangan Adventure Rafting River mempunyai target tiap tahunnya harus mengalami peningkatan sebesar 10% dari tahun sebelumnya. Palayangan Adventure Rafting River). (Sumber:Humas Penurunan tersebut terjadi diakibatkan oleh berkurangnya jumlah kunjungan paretisipan ke Palayangan Adventure Rafting River disebabkan banyaknya penyedia jasa arum jeram di daerah Pangalengan yang terus menerus menjamur,selain itu pula kurangnya kerjasama dengan biro perjalanan dan agen perjalanan wisata. Fenomena tersebut dapat menjadi acuan Palayangan Adventure Rafting River untuk terus meningkatkan sport decision. Adapun cara atau strategi yang dilakukan oleh Palayangan Adventure Rafting River yaitu melakukan program layanan wisata arum jeram dan melakukan strategi new media sport marketing. Strategi new media menurut Aaron Smith (2008:261) yaitu merupakan strategi yang sedang dilaksanakan oleh pengelola yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada partisipan mengenai produk yang di tawarkan serta meningkatkan informasi mengenai Palayangan Adventure Rafting River, dimensi yang dimiliki oleh

7 new media Aaron Smith (2008:267) yaitu costumisation, modularity, sticky branding dan network communication. Adapun program yang sedang dilakukan oleh pihak Palayangan Adventure Rafting River untuk meningkatkan kunjungan partisipan yaitu dengan melakukan program new media dapat dilihat pada Tabel 1.6: TABEL 1.6 BENTUK NEW MEDIA DI PALAYANGAN ADVENTURE RAFTING RIVER NO NEW MEDIA ELEMENT IMPLEMENTASI 1 Customisation website dan jejaring sosial 2 Modularity Kecepatan merespon konsumen melalui website dan email. 3 Sticky Branding Menanamkan citra perusahaan di benak konsumen 4 Networked Cummunications membuat online communities melalui blog Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa Palayangan Adventure Rafting River melakukan 4 program new media yaitu Customisation yaitu pengelola memberikan informasi mengenai produk dan services yang dibutuhkan oleh partisipan dengan cara melakukan promosi yang disesuaikan dengan media yang sering digunakan konsumen seperti Website dan jejaring sosial, Modularity yaitu pengelola terus mengembangkan jaringan informasi melalui sosial media yang didalamnya menawarkan produk dan servis yang di dapat partisipan ketika berkunjung adapaun sosial media tersebut yaitu jejaring facebook dan melalui emial dan website dengan tujuan untuk memudahkan partisipan memilih produk dan servis yang ditawarkan, Sticky branding yaitu pengelola selalu mendokumentasikan kegiatan arung jeram yang dilakukan partisipan dan kemudian mempublikasikan melalui media elektronik terutama media YouTube yang bertujuan untuk memposisikan Palayangan Adventure Rafting River dibenak partisipan sebagai penyedia jasa yang unggul dalam menyuguhkan kemenarikan arung jeram. Networked communication yaitu perusahaan membuat online communities melalui blog yang menjadi media untuk menjalin

8 hubungan antara pengelola dengan konsumen dan pengelola dengan agen perjalan wisata atau biro perjalanan wisata, tujuanya untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan pertisipan sehingga berdampak pada kemudahan partisipan ketika akan berkunjung kembali. Dari keempat program yang sedang dilakukan oleh pihak Palayangan Adventure Rafting River melalui pengembangan new media maka perlu diadakannya penelitian yaitu PENGARUH NEW MEDIA TERHADAP SPORT DECISION DI PALAYANGAN ADVENTURE RAFTING RIVER PANGALENGAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana New media yang dilaksanakan Palayangan Adventure Rafting River. 2. Bagaimana Sport Decision ke Palayangan Advenutre Rafting River. 3. Bagaimana pengaruh New media terhadap Sport Decision ke Palayangan Adventure Rafting River. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah penelitian maka tujuan penelitian yaitu untuk memperoleh hasil temuan mengenai : 1. New media yang dilaksanakan Palayangan Adventure Rafting River 2. Sport Decision ke Palayangan Adventure Rafting River 3. Pengaruh New media terhadap Sport Decision ke Palayangan Adventure Rafting River.

9 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas maka kegunaan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Secara Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perluasan kajian ilmu mengenai kepariwisataan tentang pemasaran destinasi wisata, khususnya yang memiliki keidentikan mengenai New media terhadap Sport Decision ke Palayangan Adventure Rafting River. Selanjutnya hasil penelitian dapat memberi kontribusi untuk mengembangkan ilmu manajemen pemasaran pariwisata khususnya pada manajemen pemasaran Wisata Olahraga. 2. Secara Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi bagi pihak yang bersangkutan yaitu Pengelola Palyangan Adventure Rafting River dalam merespon partisipan untuk membuat Sport Decision, melalui pelaksanaan New media, sehingga dapat menjadikan bahan masukan dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan serta mempertahankan eksistensi di dalam keberlangsungan kegiatan wisata olahraga di Palayangan Adventure Rafting River.