Model Data Spasial Pertemuan V Wahyu Supriyatin
Model Data Model data spasial terdiri dari dua jenis yaitu : 1. Model Data Raster 2. Model Data Vektor Pembentukan data vektor dari permukaan bumi yang dibentuk menjadi data raster kemudian diolah lagi menjadi data vektor.
Model Data Raster Semua objek dalam model data raster disajikan dalam bentuk sel yang dikenal dengan pixel (picture element) yang membentuk grid. Setiap sel dalam model data raster memiliki koordinat serta informasi (atribut keruangan dan waktu). Akurasi model data raster bergantung pada resolusi atau ukuran piksel di permukaan bumi. Objek model data raster disajikan dalam bentuk titik, garis dan bidang (area) yang disajikan dan dinyatakan dalam titi atau sel.
Model Data Raster
Karakteristik Layer Raster (1) Resolusi Dimensi linear dari satuan terkecil geographic space yang direkam. Semakin kecil ukuran atau luas permukaan bumi maka semakin tinggi resolusi spasialnya. Orientasi Orientasi dalam model data raster merepresntasikan arah utara grid. Zone Zona layer dalam model data raster berupa sekumpulan lokasi yang menunjukkan nilai ID dalam nilai piksel yang sama.
Karakteristik Layer Raster (2) Nilai-nilai Nilai dalam model data raster berupa atribut informasi yang disimpan dalam sebuah layer setiap pikselnya. Lokasi Lokasi dalam model data raster diidentifikasi dengan menggunakan koordinat x,y.
Model Data Vektor Semua objek disajikan sebagai titik atau segemen garis. Menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik atau poligon beserta atributnya. Representasi bentuk data spasial dalam model data vektor dengan sistem koordinat kartesian 2D (x,y).
Model Data Vektor
Entity Titik Semua objek grafis atau geografis yang berkaitan dengan koordinat x,y. Titik menggambarkan sebuah simbol yang berkaitan dengan data informasi lain.
Entity Garis Semua unsur linear yang dibangun menggunakan segmen garis lurus yang dibentuk oleh dua atau lebih titik koordinat.
Entity Area atau Poligon Poligon mendeskripsikan suatu area (bentuk, hubungan, ketetanggan dan hirarki) sampai dengan properties yang dimiliki oleh blok bangunan spasial yang ditampilkan sebagai peta tematik.
Dua buah poligon yang bersebelahan dimana pada bagian yang berhimpitan memiliki dua buah garis dari hasil dua kali dijitasi. Model Data Spaghetti
Model Data Raster (1) Kelebihan Kekurangan Memiliki struktur data yang sederhana Memerlukan ruang penyimpanan (disk) yang besar di komputer Mudah dimanipulasi dengan menggunakan fungsi matematik sederhana Teknologi yang digunakan cukup murah dan tidak begitu kompleks, sehingga pengguna dapat membuat sendiri program aolikasi menggunakan citra raster Compatible dengan citra-citra satelit penginderaan jauh dan semua image hasil scanning data spasial Penggunaan sel atau ukuran grid yang lebih besar untuk menghemat ruang penyimpanan akan menyebabkan kehilangan informasi dan ketelitian Sebuah citra raster hanya mengandung satu tematik dan sulit digabungkan dengan atribut lain dalam satu layer Tampilan atau represntasi dan akurasi posisinyan sangat bergantung pada ukuran pikselnya
Model Data Raster (2) Kelebihan Overlay dan kombinasi data spasial raster dengan data inderaja mudah dilakukan Memiliki kemampuan pemodelan dan analisis tingkat lanjut Metode untuk mendapatkan citra raster lebih mudah Gambaran permukaan bumi dalam bentuk citra raster yang didapat dari radar atau satelit penginderaan jauh selalu lebih aktual daripada bentuk vektornya Prosedur untuk memperoleh data dalam bentuk raster lebih mudah, sederhana dan murah Kekurangan Transformasi koordinat dan proyeksi lebih sulit dilakukan Sangat sulit untuk mempresentasikan hubungan topologi Metode untuk mendapatkan format data vektor melalui proses yang lama dan cukup melelahkan Sering mengalami kesalahan dalam menggambarkan bentuk dan garis batas suatu objek
Model Data Vektor (1) Kelebihan Satu layer dapat dikaitkan dengan atau mengandung banyak atribut sehingga dapat menghemat ruang penyimpanan secara keseluruhan Dengan banyak atribut yang dapat dikandung oleh satu layer, banyak peta tematik lain (layer) yang dapat dihasilkan sebagai peta turunanya Transformasi koordinat dan proyeksi lebih mudah dilakukan Representasi grafis data spasialnya sangat mirip dengan peta buatan tangan manusia Kekurangan Pengguna tidak mudah berkreasi untuk membuat programnya sendiri untuk memenuhi kebutuhan aplikasinya. Hal ini disebabkan oleh struktur vektor yang lebih kompleks Karena proses keseluruhan untuk mendapatkannya lebih lama, peta vektor sering kali mengalami kadaluarsa. Tidak compatible dengan data citra satelit penginderaan jauh. Memerlukan perangkat lunak dan perangkat keras yang lebih mahal.
Model Data Vektor (2) Kelebihan Memiliki batas-batas yang teliti, tegas dan jelassehingga sangat baik untuk pembuatan peta-petaadminstrasi dan persil tanah milik Kekurangan Overlay beberapa layer vektor secara simultan memerlukan waktu yang relatif lama Memiliki resolusi spasial yang tinggi Datanya tidak mudah dimanipulasi Hubungan topologi dan network dapat dilakukan dengan mudah Secra umum memerlukan ruang penyimpanan (disk) yang lebih sedikit di komputer Memiliki struktur data yang lebih kompleks
Representasi Model Data Spasial Eksplisit Bentuk struktur data raster Atribut objek dinyatakan dengan simbol/warna/tingkat keabuan yang menjadi nilai sel atau piksel. Implisit Bentuk struktur data vektor dengan topologi titik/garis/area (poligon) Atribut objek dinyatakan dengan himpunan vektor yang berhubungan (relational).
Konversi Rasterization adalah konversi data dari model data vektor ke model data raster. Vectorization adalah konversi data dari model data raster ke model data vektor.
Tipe Layer Layer Raster Display image atau set data piksel dan image yang didisplay menghasilkan gabungan dua atau lebih layers tipe raster (RGB). Contoh : google earth, foto Layer Vektor Display SIG dalam bentuk tabulasi (titik dan garis) dan data penyusun peta yang menutup dataraster bilang ditumpang tindih. Contoh : Jalan, sungai, jenis tanah
Layer Raster Layer Vektor Overlap Layers
Perbandingan Model Data Raster dan Vektor