ILLUSTRASI INVESTASI ASPHAL MIXING PLANT (AMP) METODE SOLVER

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

B 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang telah menjadi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi berlebihan (overload) atau disebabkan oleh Physical Damage Factor (P.D.F.)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan kebutuhan hidup dan

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI ASPHALT MIXING PLANT

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI ASPHALT MIXING PLANT

BAB 1. PENDAHULUAN. Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak diantara

I. PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan. Ketersediaan jalan adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan infrastruktur dasar dan utama dalam menggerakkan roda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. agregat, dan agregat berperan sebagai tulangan. Sifat-sifat mekanis aspal dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan pokok dalam kegiatan masyarakat sehari-hari. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN ASPHALT MIXING PLANT (AMP) BATU BARA DAN PERBANDINGAN ASPHALT MIXING PLANT (AMP) BBM

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk menunjang dan menggerakkan bidang bidang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang JULIE-CVL 11

DAFTAR ISI UNIVERSITAS MEDAN AREA

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.12 Desember 2015 ( ) ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan hal tersebut mengakibatkan peningkatan mobilitas penduduk

PENGARUH VARIASI KANDUNGAN BAHAN PENGISI TERHADAP KRITERIA MARSHALL PADA CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON-LAPIS ANTARA BERGRADASI HALUS

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun makin meningkat. Laston (Asphalt Concrete, AC) yang dibuat sebagai

Kata kunci: HRS-Base, Pengendalian Mutu, Benda Uji, Uji Marshall, Uji Ekstraksi

BAB I PENDAHULUAN. Campuran beraspal adalah suatu kombinasi campuran antara agregat dan aspal.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang memiliki peranan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jalan merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Jalan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN CAMPURAN ASPAL BETON AC-BC DENGAN FILLER ABU SEKAM PADI, PASIR ANGGANA, DAN SPLIT PALU ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, sampai ditemukannya kendaraan bermotor oleh Gofflieb Daimler dan

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.4 April 2015 ( ) ISSN:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh: NIM : NIM :

KAJIAN KINERJA CAMPURAN BERASPAL PANAS JENIS LAPIS ASPAL BETON SEBAGAI LAPIS AUS BERGRADASI KASAR DAN HALUS

Agus Fanani Setya Budi 1, Ferdinan Nikson Liem 2, Koilal Alokabel 3, Fanny Toelle 4

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk kawasan timur Indonesia, akhir-akhir ini giat dilaksanakan baik dibidang

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

BAB I PENDAHULUAN. Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi merupakan unsur penting

PENGARUH PENAMBAHAN SEMEN TERHADAP KARAKTERISTIK KEPADATAN DAN CBR CAMPURAN RAP (RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 35/PRT/M/2006

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dalam kegiatan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil Pemeriksaan Agregat dari AMP Sinar Karya Cahaya (Laboratorium Transportasi FT-UNG, 2013)

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

EVALUASI MATERIAL WEARING COURSE PADA PELAPISAN ULANG JALAN TOL TANGERANG MERAK

BAB I PENDAHULUAN. golongan, yaitu : struktur perkerasan lentur (Flexible Pavement) dan struktur

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jalan adalah sebagai salah satu prasarana transportasi sangat penting pada kemajuan

PENGARUH JUMLAH TUMBUKAN PEMADATAN BENDA UJI TERHADAP BESARAN MARSHALL CAMPURAN BERASPAL PANAS BERGRADASI MENERUS JENIS ASPHALT CONCRETE (AC)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN JENIS-JENIS AGREGAT HALUS TERHADAP KARAKTERISTIK UJI MARSHAL PADA CAMPURAN LATASTON DI KABUPATEN KETAPANG

BAB III LANDASAN TEORI. bergradasi baik yang dicampur dengan penetration grade aspal. Kekuatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam campuran beraspal, aspal berperan sebagai pengikat atau lem antar partikel

I. PENDAHULUAN. diperkirakan km. Pembangunan tersebut dilakukan dengan kerja paksa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

METODE PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU PADA PELEBARAN JALAN SIDIKALANG BTS. NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari, selain itu jalan juga memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. terkandung dalam analisis makro. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik

ANALISA KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL EMULSI DINGIN DAN PERBANDINGAN STABILITAS ASPAL EMULSI DINGIN DENGAN LASTON

STUDI PENENTUAN JOB MIX DESAIN PERKERASAN LENTUR DENGAN MEMANFAATKAN ASPAL DAUR ULANG / RAP (RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT) ABSTRAK

VARIASI AGREGAT LONJONG PADA AGREGAT KASAR TERHADAP KARAKTERISTIK LAPISAN ASPAL BETON (LASTON) I Made Agus Ariawan 1 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Manfaat ditingkatkan/dibangunnya jalan desa untuk masyarakat pedesaan antara lain sebagai berikut ini.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Prasarana jalan berkaitan erat dengan pertumbuhan pembangunan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH KOMBINASI SEKAM PADI DAN SEMEN SEBAGAI FILLER TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH KEPADATAN MUTLAK TERHADAP KEKUATAN CAMPURAN ASPAL PADA LAPISAN PERMUKAAN HRS-WC

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.3 Maret 2015 ( ) ISSN:

VARIASI AGREGAT LONJONG SEBAGAI AGREGAT KASAR TERHADAP KARAKTERISTIK LAPISAN ASPAL BETON (LASTON) ABSTRAK

PEMANFAATAN LIMBAH SLAG BAJA SEBAGAI PENGGANTI BATU PECAH UNTUK PERKERASAN JALAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STUDI PARAMETER MARSHALL CAMPURAN LASTON BERGRADASI AC-WC MENGGUNAKAN PASIR SUNGAI CIKAPUNDUNG Disusun oleh: Th. Jimmy Christian NRP:

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi pada zaman sekarang,

STUDI PENGARUH WAKTU CURING TERHADAP PARAMETER MARSHALL CAMPURAN AC - WC FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

PEMANFAATAN LIMBAH ABU SERBUK KAYU SEBAGAI MATERIAL PENGISI CAMPURAN LATASTON TIPE B

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam penunjang aktivitas di segala bidang. Berbagai aktivitas seperti

PEMANFAATAN MINYAK PELUMAS BEKAS PADA WARM MIX ASPHALT (WMA) UNTUK LAPIS PERKERASAN JALAN (AC-WC) DI KOTA PALANGKA RAYA (LANJUTAN STUDI SEBELUMNYA)

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola daerahnya sendiri. Namun dalam pelaksanaannya, desentralisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

Transkripsi:

ILLUSTRASI INVESTASI ASPHAL MIXING PLANT (AMP) METODE SOLVER by Silvester Lendatu Larira BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG PENGASPALAN HOTMIX Jaringan jalan raya yang merupakan prasaran transportasi darat memegang peranan penting dalam sektor perhubungan terutama untuk kesinambungan distribusi barang dan jasa. Keberadaan pembangunan infrastruktur jalan sangat diperlukan untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi seiring dengan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi yang dapat menjangkau daerah daerah terpencil yang merupakan sarana transportasi pertanian dan industri lainnya. Dalam menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan, ketersediaan jalan yang baik dan stabil berpengaruh terhadap kelancaran lalu lintas. Tingginya pertumbuhan lalu lintas sebagai akibat pertumbuhan ekonomi dapat menimbulkan masalah yang serius apabila tidak diimbangi dengan ketersediaan penunjang pembangunan infrastruktur jalan. Dengan laju pertumbuhan kendaraan yang begitu cepat berdampak pada kepadatan lalu lintas, baik di dalam kota maupun luar kota, sehingga diperlukan penambahan sarana infrastruktur jalan dan perencanaan lapisan perkerasan yang baik serta pemeliharaan jalan yang terus menerus agar kondisi jalan tetap aman dan nyaman untuk memberikan pelayanan terhadap lalu lintas kendaraan. Kegiatan penyediaan sarana dan prasarana yang berupa pembangunan infrastruktur merupakan kegiatan andalan pemerintah dalam hal meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi yang akhirnya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu Page1

sebagian besar belanja pemerintah, baik melalui anggaran APBN maupun APBD dialokasikan pada pengadaan infrastruktur. Perkembangan kapasitas maupun kwantitas kendaraan yang menghubungkan kota kota antar provinsi dan terbatasnya sumber dana untuk pembangunan infrastruktur jalan raya serta belum optimalnya pengoperasian prasarana lalu lintas yang ada, merupakan persoalan utama yang harus ditangani secara periodik oleh pemerintah sesuai dengan program rencana infrastruktur daerah. Untuk membangun ruas jalan baru maupun peningkatan yang diperlukan sehubungan dengan penambahan kapasitas jalan raya, tentu akan memerlukan metode efektif dalam rancangan maupun perencanaan agar diperoleh hasil yang terbaik dan ekonomis, tetapi memenuhi unsur keselamatan pengguna jalan dan ekosistem (Shirley L.Hendarsin, 2000). Dalam menunjang terwujudnnya pembangunan infrastruktur jalan yang berkesinambungan diperlukan faktor faktor penunjang sarana ketersediaan unit peralatan pengolah campuran Asphalt Cair Panas Asphalt Mixing Plant (AMP) dan peralatan pemecah batu Stone Crusher (SC) dan ketersediaan sumber material yang berkualitas dan mencukupi sangat diperlukan. Dengan program pemerintah dalam pengadaan infrastruktur jalan yang dijalankan oleh masing masing pemerintah daerah jumlah unit ( resources ) tersebut perlu diperhitungkan agar dapat memenuhi kebutuhan pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan. Investasi AMP merupakan arah strategi suatu perusahaan yang harus ditetapkan dan dievaluasi secara periodik untuk mengetahui seberapa besar potensi biaya yang akan dihasilkan dan kelayakan dari investasi peralatan tersebut. I.2. IDENTIFIKASI MASALAH Dengan adanya program pemerintah dalam pembangunan infrastruktur jalan yang banyak melibatkan unsur jasa konstruksi dan stake holder lainnya, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut : a) Berapa kebutuhan kwantitas yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. b) Jenis konstruksi yang direncanakan dan dilaksanakan dalam proyek Infrastruktur Jalan. c) Apakah mencukupi ketersediaan material yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek Infrastruktur Jalan. d) Apakah mencukupi kebutuhan unit AMP dengan proyek yang diprogramkan pemerintah. e) Apakah layak investasi pengadaan AMP untuk mendukung pembangunan Infrastruktur Jalan. Page2

I.3 BATASAN MASALAH Batasan masalah dalam makalah ini adalah melakukan perhitungan investasi pengadaan unit Asphalt Mixing Plant (AMP) dengan harga Rp. 2.500.000.000, suku bunga flat 14% per tahun selama 5 tahun. Dalam perhitungan investasi asumsi mendapatkan proyek / order produksi HotMix Asphalt Concrete Wearing Course (AC WC) sebesar 4.000 Ton dengan komposisi yang sudah ditentukan sesuai Job Mix Formula (JMF). Pengadaan material untuk memproduksi HotMix dari 2 (dua) sumber Crushing Plant, variabel biaya lainya termasuk biaya overhead, operasional dan maintenance. I.4 RUMUSAN MASALAH Dalam investasi diperlukan banyak informasi mengenai program pembangunan infrastruktur khususnya jalan raya yang terkait dengan program investasi pengadaan unit AMP. Maka rumusan masalah yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : a) Seberapa besar kebutuhan material total dan masing masing fraksi yang diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan produksi HotMix sebanyak 4.000 Ton. b) Faktor faktor biaya apa saja yang mempengaruhi terhadap biaya investasi unit AMP Kap. 800 kg/batch. c) Seberapa besar biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, dengan menggunakan unit AMP Kap. 800 kg/batch. d) Sejauh mana manfaat investasi unit AMP terhadap proyek proyek Infrastruktur Jalan yang telah diprogramkan dan dilaksanakan. e) Apakah layak investasi pengadaan unit AMP Kap. 800 kg/batch. f) Jika Layak berapa besar keuntungan / profit yang didapatkan dan waktu yang diperlukan dengan melaksanakan pekerjaan produksi HotMix sebanyak 4.000 Ton. g) Sebaliknya jika tidak layak berapa kerugian/defisitnya atau berapa lama BEP nya. I.5 TUJUAN Tujuan dari investasi pengadaan AMP Kap. 800 kg/batch ini adalah : a) Untuk mengetahui kelayakkan investasi dengan produksi sebesar 4.000 ton dan jangka waktu BEP. b) Untuk mengetahui besaran biaya produksi dan biaya biaya lainnya dalam berinvestasi pengadaan unit AMP. Page3

c) Untuk mengetahui berapa besar keuntungan yang diperoleh jika mendapatkan pesanan / order produksi HotMix sebanyak 4.000 Ton. d) Berapa minimal pesanan / order agar investasi pengadaan unit AMP Kap. 800 kg/batch dapat berjalan dengan baik selama 5 tahun atau dengan asumsi minimal. e) Ikut mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan Infrastruktur Jalan yang direncanakankan oleh Pemerintah Pusat / Daerah, BUMN, ataupun Swasta. 2.1 ASPHALT MIXING PLANT (AMP) BAB II DEFINISI DAN PENJELASAN ASPHAL MIXING PLANT Jenis alat yang akan diteliti adalah Bukaka Asphalt Mixing Plant Model : BAMP 800 SA (Bukaka Teknik Utama). Bukaka Asphalt Mixing Plant (BAMP 800 SA) adalah salah satu alat pencampur Agregat Aspal secara panas (HotMix). Unit ini dirancang untuk dapat melakukan pencampuran antara 4 (empat) macam ukuran agregat dengan aspal secara tepat. Komposisi campuran dapat diatur sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Jika dikehendaki, unit ini dilengkapi dengan komponen penambah material campuran HotMix (filler). Dengan sistem yang kompak dan pengendalian terpusat pada ruang control panel (pengendali), unit ini lebih mudah dioperasikan dan mampu menghasilkan produk HotMix yang lebih homogen. 2.2 INVESTASI 2.2.1 Pengertian Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong Investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang (Wikipedia). Page4

Stone Crusher Investasi sering juga disebut penanaman modal atau pembentukan modal. Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran penanam penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang barang modal atau perlengkapan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barangbarang dan jasa jasa yang tersedia dalam perekonomian. Jadi sebuah pengeluaran dapat dikatakan sebagai investasi jika ditujukan untuk meningkatkan kemampuan produksi. Investasi merupakan hal yang penting dalam perekonomian. Investasi menurut Martono dan Harjito (2005) adalah penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan kedalam suatu aset (aktiva) dengan harapan memperoleh pendapatan di masa yang akan datang. 2.2.2 Klasifikasi Usulan Investasi Menurut Sjahrial (2008) secara umum investasi jangka panjang ini dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) macam, yaitu : 1. Investasi Penggantian ( Replacement ) yaitu investasi penggantian aset karena sudah usang atau karena adanya teknologi yang baru, 2. Investasi Perluasan ( Expansion ) yaitu investasi perluasan berupa penambahan kapasitas produksi karena adanya kesempatan usaha yang lebih baik, 3. Investasi Pertumbuhan ( Growth ) yaitu investasi pertumbuhan menyangkut penambahan produk baru atau diversivikasi produk, 4. Investasi Lain lain (Others) yaitu investasi lain yang tidak termasuk kedalam ketiga kategori tersebut. Page5

BAB III METODOLOGI III.1 PROGRAM SOLVER MICROSOFT EXCELL Dalam menganalisa kelayakan berinvestasi unit AMP Kap. 800 Kg/Batch dengan menggunakan Solver dalam program Microsoft Excell. Solver adalah program tambahan Microsoft Excel yang bisa digunakan untuk analisis bagaimana jika. Penggunaan Solver untuk menemukan nilai optimal (maksimum atau minimum) untuk rumus di dalam satu sel yang disebut sel tujuan tunduk pada batasan, atau batas, pada nilai dari sel rumus lain pada lembar kerja. Solver bekerja dengan grup sel, yang disebut variabel keputusan atau sel variabel sederhana yang digunakan dalam penghitungan rumus di dalam sel tujuan dan batasan. Solver menyesuaikan nilai di dalam sel variabel keputusan untuk memenuhi batas pada sel batasan dan memberikan hasil yang Anda inginkan untuk sel tujuan (http://office.microsoft.com/idid/excel). BAB IV MATERI & PEMBAHASAN IV.1 MATERI INVESTASI Perusahaan berinvestasi pengadaan Asphalt Mixing Plant (AMP) baru dengan kapasitas 800 Kg/Batch dengan harga Rp. 2.500.000.000, dengan perhitungan bunga 14% per tahun. Perusahaan harus membayar leasing sebesar Rp. 38.000.000 jt/bln selama 5 tahun. Perusahaan mendapat order campuran aspal beton jenis Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) sebesar 4.000 Ton dengan harga per ton Rp. 900.000,-. Komposisi berdasarkan Job Mix Formula / Desain per Ton adalah Course Agregat 14%, Medium Agregat 44%, Abu Batu 31%, Pasir 11% dan Asphalt Content 6.5%. Aspal Cair yang digunakan penetrasi 60/70 dengan harga Rp. 9.500 /Kg. Biaya transportasi dari 2 (dua) sumber dengan keterangan sebagai berikut : Page6

BIAYA MATEIAL per Ton SUPPLY AGREAGAT Sumber material dari Stone Crusher D dan E dapat memenuhi kebutuhan agregat maksimum dengan biaya produksi Rupiah per Ton. Biaya produksi tersebut merupakan biaya tambahan untuk masing masing transportasi sesuai gambar di atas. a) Apakah perusahaan layak untuk berivestasi pengadaan AMP, jika mendapat order sebanyak 4.000 Ton / bulan. b) Apakah perusahaan mempunyai keuntungan atau sebaliknya dari pesanan tersebut. c) Berapa biaya minimal order per bulan agar perusahaan dapat membayar biaya 2 overhead, maintenance, leasing dan operasional (dianggap order sesuai dengan spesifikasi yang sama). Dalam pembahasan ini investasi AMP sesuai dengan batasan masalah tersebut diatas perhitungan diselesaikan dengan menggunakan metode SOLVER. Page7

Summary Biaya Produksi Material : Summary Biaya Transportasi Material Per Ton : AMP / Stone Crusher D E Keterangan AMP 15.000 18.750 Net/ton smp AMP IV.2 PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN Misalkan Xijk = Ton, adalah variabel volume Aggregat dengan ukuran k, ditransportasikan dari sumber j menuju Aspalt Mixing Plant (AMP) i, Membangun Persamaan : AMP AMP Fraksi Aggregat Sources C M A P XDC XDM XDA XDP D XEC XEM XEA XEP E Batasan Material Produksi Aggregat : XDC + XEC 560.(1) XDM + XEM 1.760..(2) XDA + XEA 1.080....(3) XDP + XEP 340....(4) Batasan Produksi Supply Aggregat : XDC + XEC 610.(5) XDM + XEM 1.900..(6) XDA + XEA 1.170....(7) XDP + XEP 360....(8) Batasan Produksi berdasarkan JMF : XDC + XDM + XDA + XDP 1.790.(9) XEC + XEM + XEA + XEP 2.250...(10) Page8

Perhitungan Biaya : Syarat Non Negatif : X 0 Biaya C = (15.000+155.000) XDC + (18.750+160.000) XEC + (15.000+162.000) XDM + (18.750+167.000) XEM + (15.000+161.000) XDA + (18.750+166.000) XEA + (15.000+146.000) XDP +(18.750+151.000) XEP Biaya C = (170.000) XDC + (178.750) XEC + (177.000) XDM + (185.750) XEM + (176.000) XDA + (184.750) XEA +(161.000) XDP + (169.750) XEP Biaya C = 671.227.500,- 5. Biaya-biaya lain yang dikeluarkan : No Uraian Jumlah (Rp) Biaya pengadaan asphalt content dengan kadar 1 sesuai JMF sebanyak 4.000 Ton dengan harga 2.470.000.000,- Rp. 9.500/Ton (XA) 2 Biaya maintenance peralatan (XM) Biaya pengadaan Grace, Olie, dll Ls 10.000.000,- Biaya Overhead Proyek terdiri dari (XO) Gaji karyawan 3 Operasional Kantor (atk, dll) 153.000.000,- Pajak pajak pengadaan 4 Biaya Leasing unit AMP selama harga 2.5 Milyard, bunga 14 % selama 5 tahun (XL) 38.000.000,- Taksiran Total Biaya (TB) = XA+XM+XO+XL 2.671.000.000,- 6. Nilai Total Penjualan (XP) : No Uraian 1 Asphalt Concrete Wearing Course (AC WC) Jml Order H Satuan Jumlah (Ton) (Rp) (Rp) 4.000 900.000 3.600.000.000,- Page9

7. Pendapatan Brutto (XP) : (P) = XP TB (P) = 3.600.000.000 2.671.000.000 (P) = 929.000.000 8. Perhitungan Metode SOLVER : PERHITUNGAN SOLVER Biaya maksimal material semua fraksi terhadap kebutuhan total pesanan 4.000 Ton (C) sesuai perhitungan dan analisa Solver adalah 671.227.500,- Sehingga Pendapatan Bersih (PB) Netto perusahaan : (PB) = (P) (C) (PB) = 929.000.000 671.227.500 (PB) = 257.772.500 Page10

BAB V KESIMPULAN & SARAN Dengan pemesanan Hotmix AC WC sebanyak 4.000 Ton dengan menggunakan AMP Type 800 Kg/Batch, perhitungan menggunakan perhitungan metode Solver pada Microsoft Excell dapat diberikan kesimpulan dan saran sebagai berikut : V.1. KELAYAKAN INVESTASI Investasi AMP Kap.800 Kg/batch dapat memenuhi order / pesanan 4.000 Ton dalam waktu satu bulan, perusahaan LAYAK untuk berinvestasi (perhitungan keuntungan pada poin 2.) V.2. KEUNTUNGAN Dari order 4.000 Ton HotMix AC WC nilai keuntungan Bruto : Rp. 929.000.000,- dikurangi biaya material dengan metode perhitungan Solver : Rp. 671.227.500,- berdasarkan perhitungan tersebut perusahaan mempunyai keuntungan / margin bersih (Netto) : Rp. 257.772.500,- V.3. MINIMAL ORDER Minimal order agar perusahaan dapat bertahan membiayai overhead, operasional, maintenance dan leasing sebesar : 1.845 Ton/bln. Perhitungan biaya produksi HotMix jenis Asphalt Concrete Wearing Course (AC WC) real cost per Ton : Rp. 791.013,-, sehingga dapat diperbandingkan sebagai berikut : a. Jumlah Order : 1.845 x 900.000 = Rp. 1.660.500.000,- b. Real Cost : 1.845 x 791.013 = Rp. 1.459.418.063,- c. Keuntungan ( c = a b ) = Rp. 201.081.937,- d. Dibulatkan = Rp. 201.000.000,- Evaluasi perhitungan biaya rutin bulanan : 1. Overhead / Operasional = Rp. 153.000.000,- 2. Maintenance = Rp. 10.000.000,- 3. Leasing AMP / Bulan = Rp. 38.000.000,- Jumlah Total = Rp. 201.000.000,- Catatan : - Harga Unit AMP dan Material bisa berubah sesuai dengan kondisi saat ini. Page11