TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

: Menteri Dalam Negeri, Kepala BNPP, Ketua KPU, Ketua Bawaslu

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI

: Dra. Hani Yuliasih, M.Si/Kabag.Set Komisi II DPR RI

Hari/Tanggal : Senin/24 September 2012 : Pukul WIB s.d Selesai

Hari/Tanggal : Senin/22 Oktober 2012 : Pukul WIB s.d Selesai

LAPORAN SINGKAT PANJA PENGAWASAN TENAGA HONORER KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

3. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menyampaikan beberapa hal diantaranya sebagai berikut:

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT TIMUS/TIMSIN RUU TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KOMISI II DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI

Revisi ke : 07 Tanggal : 8 Desember 2014

: Dra. Hani Yuliasih, M.Si/Kabag.Set Komisi II DPR RI

Revisi ke : 08 Tanggal : 19 Nopember 2014

LAPORAN SINGKAT KOMISI XI DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKJEN MPR RI, SEKJEN DPD RI DAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

KESIMPULAN/KEPUTUSAN RAPAT

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2017

LAPORAN SINGKAT KOMISI XI DPR RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR-RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI DAN SEKJEN KOMISI YUDISIAL

(BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN)

-1- LAPORAN SINGKAT KOMISI IV DPR RI (BIDANG PERTANIAN, LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, SERTA PANGAN)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGHEMATAN BELANJA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN 2011

MENTERI KEUANGAN R I

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 137 /PMK.02/2006 TENTANG TATA CARA REVISI DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN 2007

RAPAT DENGAR PENDAPAT BADAN PERTANAHAN NASIONAL RI DENGAN KOMISI II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI. Kamis, 8 Maret 2012

PROSES PENGGANGGARAN APBNP TA 2013 (PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN (P4-IP)/PPIP-P2KP)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

-1- LAPORAN SINGKAT KOMISI IV DPR RI (BIDANG PERTANIAN, LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, SERTA PANGAN)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

KESIMPULAN/KEPUTUSAN RAPAT. 1. Rapat dibuka pada pukul WIB setelah kuorum terpenuhi dan rapat dinyatakan terbuka untuk umum.

LAPORAN SINGKAT RAPAT KOMISI IV DPR RI BIDANG PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, PERUM BULOG, DAN DEWAN KELAUTAN INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN TAHUNAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2011 TENTANG

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri

KESIMPULAN/KEPUTUSAN RAPAT. 1. Ketua Rapat membuka rapat pada pukul WIB setelah kuorum terpenuhi, dan rapat dinyatakan terbuka untuk umum.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.02/2015

KESIMPULAN/KEPUTUSAN RAPAT

2012, No.9. RENCANA KERJA IV. PROGRAM DAN ANGGARAN TAHUN 2011

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

RENCANA KERJA KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2012

REVISI ANGGARAN PADA DJA SEMAKIN SEDERHANA, CEPAT DAN AKURAT (Bagian 1)

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244) sebagaimana t

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU TENTANG PERTANAHAN KOMISI II DPR RI

-1- LAPORAN SINGKAT KOMISI IV DPR RI (BIDANG PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, SERTA PANGAN)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

KESIMPULAN/KEPUTUSAN RAPAT. 1. Ketua Rapat membuka rapat pada pukul WIB setelah kuorum terpenuhi, dan rapat dinyatakan terbuka untuk umum.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

-1- LAPORAN SINGKAT KOMISI IV DPR RI (BIDANG PERTANIAN, LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, SERTA PANGAN)

RENCANA KERJA DAN RENCANA ANGGARAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN KPK, KOMNAS HAM DAN PPATK

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN ANGGARAN 2012

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria) ------------------------------------------------------------------------------------------------------ Tahun Sidang : 2012-2013 Masa Persidangan : IV Rapat Ke : -- Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Sifat Rapat : Terbuka Hari/Tanggal : Rabu, 12 Juni 2013 Waktu : 10.00 WIB - Selesai Tempat : Ruang Rapat Komisi II DPR RI (Gd. Nusantara / KK III) Acara : Penyempurnaan Perubahan RKA K/L Tahun Anggaran 2013 (RUU Perubahan APBN TA. 2013) Sesuai Hasil Pembahasan di Badan Anggaran DPR RI. Ketua Rapat : Arif Wibowo/Wakil Ketua Komisi II DPR RI Sekretaris Rapat Hadir : Dra. Hani Yuliasih/Kabag.Set Komisi II DPR RI : A. Tamu: 1. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri beserta jajarannya. 2. Sekretaris Utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan beserta jajarannya. 3. Sekretariat Utama Badan Pertanahan Nasional RI beserta jajarannya 4. Ketua Komisi Pemilihan Umum beserta jajarannya. 5. Ketua Badan Pengawas Pemilu beserta jajarannya. B. dari jumlah 48 Anggota Komisi II DPR RI I. PENDAHULUAN 1. Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR RI pada hari Rabu tanggal 12 Juni 2013 dibuka pukul 11.15 WIB yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Yth. Arif Wibowo dan dinyatakan terbuka untuk umum. 2. Ketua Rapat menyampaikan agenda Rapat Dengar Pendapat Sekretarias Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Sekretaris Utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan, Sekretariat Utama Badan Pertanahan Nasional RI, Ketua Komisi Pemilihan Umum, Anggota Badan Pengawas Pemilu beserta jajarannya pada hari ini yakni terkait dengan Penyempurnaan Perubahan RKA K/L Tahun Anggaran 2013 (RUU Perubahan APBN TA. 2013) Sesuai Hasil Pembahasan di Badan Anggaran DPR RI. 3. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:

ERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK IN A. Kementerian Dalam Negeri pada Tahun 2013 mendapatkan Alokasi Anggaran (Pagu Definitif) adalah sebesar Rp.15.782.619.488.000,- yang kemudian terdapat tambahan sebesar Rp.167.312.430.000,- yang berasal dari Luncuran Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN). Dengan demikian total alokasi anggaran Kementerian Dalam Negeri Tahun 2013 menjadi sebesar Rp.15.949.931.918.000,- B. Terkait dengan Penyesuaian APBN Kementerian Dalam Negeri T.A. 2013 Kemendagri telah melakukan beberapa penyesuaian sebagai berikut: 1. Optimalisasi untuk Tunjangan Kinerja sebesar Rp238.586.000.000,- 2. Terkait dengan penghematan dalam rangka Upaya Mengatasi Defisit APBN 2013, telah disampaikan besaran pagu pemotongan oleh Kementerian Keuangan untuk Kementerian Dalam Negeri, yaitu sebesar Rp.1.234.496.319.000,-. Namun dalam pembahasan RDP Komisi II DPR RI bersama Kementerian Dalam Negeri pada tanggal 28 Mei 2013, telah disepakati bahwa Komisi II DPR RI menolak pemotongan pagu anggaran Kementerian Dalam Negeri Tahun 2013 sebesar Rp.1.234.496.319.000,-. Namun apabila secara obyektif pemotongan tersebut memang harus dilakukan, maka hanya dilakukan dengan memotong anggaran yang dialokasikan pada kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam anggaran kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). C. Kementerian Dalam Negeri mengusulkan tambahan anggaran dalam APBN- Perubahan TA. 2013 sebesar Rp.600.000.000.000,- dengan rincian meliputi: 1) Program Penataan Administrasi Kependudukan, sebesar Rp.80.000.000.000,- 2) Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, sebesar Rp.520.000.000.000,- yang diperuntukkan sebagai tambahan anggaran bagi pendanaan kegiatan PNPM-MPd. D. Terkait dengan belum adanya kejelasan pembayaran honoroarium fasilitator PNPM Mandiri Pedesaan selama kurang lebih 4 bulan, Kementerian Dalam Negeri menjanjikan akan diupayakan pembayarannya pada Bulan Juli 2013 setelah pengesahan APBN Perubahan Tahun Anggaran 2013. 4. Sekretaris Utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) menyampaikan beberapa hal sebagai berikut: A. BNPP pada tahun 2013, mendapatkan Alokasi Anggaran (Pagu Definitif) adalah sebesar Rp274.124.430.000,- yang terdistribusi pada 2 (dua) program dimaksud adalah sebagai berikut: 1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya, dengan anggaran sebesar Rp. 111.738.940.000,- 2) Program Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan, dengan anggaran sebesar Rp. 162.385.490.000,- B. Terkait dengan penghematan dalam rangka Upaya Mengatasi Defisit APBN 2013, telah disampaikan besaran pagu pemotongan oleh Kementerian Keuangan untuk BNPP yaitu sebesar Rp. 23.722.054.000,-. 5. Sekretariat Utama Badan Pertanahan Nasional RI menyampaikan beberapa hal sebagai berikut: A. BPN RI pada tahun 2013, mendapatkan Alokasi Anggaran (Pagu Definitif) adalah sebesar Rp4.390.165.868.000,- yang terdistribusi sebagai berikut:

1) Satuan Kerja Badan Pertanahan Pusat sebesar Rp. 724.576.512.000,- yang dialokasikan untuk belanja pegawai, belanja barang termasuk kegiatan pengawasan, dan belanja modal termasuk pengadaan alat ukur dan peta yang akan didistribusikan ke daerah. 2) Satuan Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi dan Satuan Kerja Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota sebesar Rp.3.665.589.356.000,- yang dialokasikan untuk untuk belanja pegawai, belanja barang mencakup kegiatan pengelolaan pertanahan dan belanja modal untuk pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana fisik. B. Dari pagu anggaran BPN RI tahun 2013 sebesar Rp. 4.390.165.868.000,-, hingga saat ini masih terblokir sebesar Rp.42.405.646.000, terdiri dari : 1) Program Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPN RI dengan sumber dana RM sebesar Rp.14.619.103.000,- dan sumber dana PNBP sebesar Rp.12.281.041.000,- 2) Program Pengelolaan Pertanahan Nasional dengan sumber dana RM sebesar Rp.335.105.000,- dan sumber dana PNBP sebesar Rp. 9.759.081.000,- 3) Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dengan sumber dana RM sebesar Rp.1.416.004.000,- dan PNBP sebesar Rp.3.995.312.000,- Alokasi anggaran yang masih terblokir tersebut di atas yang masih mempunyai potensi untuk diajukan pembukaan blokirnya sebesar Rp. 19.177.940.000,- C. Terkait dengan penghematan dalam rangka Upaya Mengatasi Defisit APBN 2013, berdasarkan hasil RDP antara Komisi II DPR-RI dengan BPN RI tanggal 3 Juni 2013, BPN RI diminta untuk melakukan penghematan dan pengendalian belanja sebesar Rp. 60.000.000.000,- atau sebesar 44 % dari target yang ditetapkan Kementerian Keuangan sebesar Rp. 136.798.808.000. D. BPN RI mengusulkan tambahan anggaran dalam APBN-Perubahan TA. 2013 sebesar Rp. 100.000.000.000,- yang akan digunakan untuk pembangunan Sistem Jaringan Referensi Satelit Pertanahan (JRSP) / CORS E. Dalam rangka usaha untuk optimalisasi pemanfaatan dana PNBP di lingkungan BPN RI khususnya dalam rangka memenuhi kebutuhan infrastruktur pelayanan pertanahan, kiranya perlu ditinjau kembali mekanisme sistem pengelolaan PNBP BPN RI. 6. Ketua Komisi Pemilihan Umum menyampaikan beberapa hal sebagai berikut: A. KPU pada Tahun 2013 mendapatkan alokasi anggaran (Pagu Definitif) sebesar Rp.8.492.009.875.000,- yang terdiri dari 1) Anggaran kegiatan Rutin/Sektoral sebesar Rp.1.144.809.875.000,- untuk mendukung kegiatan: Pelaksanaan Akuntabilitas Pengelolaan Administrasi Keuangan di Lingkungan Sekretariat Jenderal KPU; Pelaksanaan Manajemen Perencanaan dan Data; Pembinaan Sumber Daya Manusia, Pelayanan dan Administrasi Kepegawaian; dan Penyelenggaraan Dukungan Sarana dan Prasarana. 2) Anggaran kegiatan Tahapan Pemilu sebesar Rp.7.347.200.000.000,- untuk melaksanakan penyelenggaraan Pemilu sesuai dengan Tahapan, Program dan Jadual Penyelenggaraan Pemilu 2014 B. Komisi Pemilihan Umum telah melakukan serangkaian kegiatan dalam rangka optimalisasi alokasi anggaran melalui kegiatan revisi sebagai berikut:

1) Merevisi masa kerja PPK dan PPS yang semula 10 bulan menjadi 9 bulan.. Dari optimalisasi ini KPU mendapatkan anggaran output cadangan sebesar Rp.318.482.675.000,-. 2) Mengurangi jumlah Sekretariat PPS dari semula 5 orang menjadi 3 orang serta optimalisasi pemotongan anggaran dari belanja barang non operasional non prioritas, perjalanan dinas, seminar, rapat di luar kantor yang dilaksanakan di KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota. Hasil dari optimalisasi ini KPU mendapatkan anggaran output cadangan sebesar Rp.389.317.967.000,-. Dari hasil optimalisasi anggaran tahun 2013 tersebut di atas, KPU mendapatkan anggaran output cadangan berjumlah Rp.707.800.642.000,-. Anggaran output cadangan tersebut belum dimanfaatkan oleh KPU. C. KPU mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp77.532.000.000,- untuk penambahan uang kehormatan dengan mengalokasikan penambahan dalam APBN-P Tahun 2013 yang dialokasikan dari anggaran kegiatan Tahapan dari BA 076 KPU. D. Terkait dengan penghematan dalam rangka Upaya Mengatasi Defisit APBN 2013, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendapatkan pemotongan anggaran belanja TA 2013 sebesar Rp.715.052.728.000,- atau 8,4 % dari pagu Anggaran sebesar Rp 8.492.009.875.000,-. 7. Ketua Badan Pengawas Pemilu menyampaikan beberapa hal sebagai berikut: A. Badan Pengawas Pemilu pada Tahun 2013 mendapatkan alokasi anggaran (Pagu Definitif) sebesar Rp.856.600.000.000,- yang terdistribusi sebagai berikut: 1) Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya sebesar Rp658.946.031.000,- 2) Program pengawasan penyelenggaraan pemilu Rp197.653.969.000,- B. Bawaslu mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp923.545.104.619,- yang akan dipergunakan untuk pengawasan terhadap penyelenggaraan tahapan pemilu di desa/kelurahan. C. Terkait dengan penghematan dalam rangka Upaya Mengatasi Defisit APBN 2013, Bawaslu mendapatkan pemotongan anggaran belanja TA 2013 sebesar Rp.52.675.352.000,-. II. KESIMPULAN 1. Terhadap usulan pagu APBN Perubahan Tahun Anggaran 2013 pada: a. Kementerian Dalam Negeri sebesar Rp15.949.931.918.000,- b. Badan Nasional Pengelola Perbatasan sebesar Rp274.124.430.000,- c. Badan Pertanahan Nasional sebesar Rp4.330.165.868.000,- d. Komisi Pemilihan Umum sebesar Rp8.492.009.875.000,- e. Badan Pengawas Pemilu sebesar Rp856.600.000.000,- Komisi II DPR RI menyetujui usulan tersebut. Selanjutnya, Komisi II DPR RI menugaskan kepada Badan Anggaran Komisi II DPR RI untuk menindaklanjutinya sesuai dengan mekanisme yang berlaku. 2. Terhadap usulan tambahan anggaran Tahun Anggaran 2013 pada: a. Komisi Pemilihan Umum sebesar Rp77.532.000.000,- yang akan dipergunakan dalam rangka mencukupi alokasi uang kehormatan Ketua dan Anggota KPU Kabupaten/Kota.

b. Badan Pengawas Pemilu sebesar Rp923.545.104.619,- yang akan dipergunakan untuk pengawasan terhadap penyelenggaraan tahapan pemilu di desa/kelurahan. Komisi II DPR RI menyetujui usulan tersebut. Selanjutnya, Komisi II DPR RI menugaskan kepada Badan Anggaran Komisi II DPR RI untuk menindaklanjutinya sesuai dengan mekanisme yang berlaku. 3. Terkait dengan usulan tambahan anggaran BPN RI sebesar Rp.100.000.000.000,- yang akan digunakan untuk pembangunan sistem Jaringan Referensi Satelit Pertanahan (JRSP), Komisi II DPR RI menyetujui usulan tambahan anggaran tersebut dan meminta kepada BPN RI untuk segera menyampaikan rincian kegiatan dan alokasi anggarannya. 4. Terkait dengan usulan tambahan anggaran Kementerian Dalam Negeri sebesar Rp80.000.000.000,- yang akan dipergunakan untuk penyediaan peralatan e-ktp dalam rangka mengakomodir 267 kecamatan pemekaran dan penyusunan Desain Data Recovery Center (DRC) Kalimantan Selatan, Komisi II DPR RI menyetujui usulan tambahan anggaran tersebut dan meminta kepada Kementerian Dalam Negeri untuk segera menyampaikan rincian kegiatan dan alokasi anggaran pada masing-masing kegiatannya. 5. Dalam rangka optimalisasi pemanfaatan dana PNBP di lingkungan BPN RI, Komisi II DPR RI menyetujui usulan BPN agar mekanisme pengelolaannya dilakukan secara terpusat. III. PENUTUP Rapat ditutup Pukul 13.05 WIB. KETUA RAPAT, Ttd ARIF WIBOWO A-380