JULI BERKARYA NYATA DALAM RELASI DENGAN SESAMA

dokumen-dokumen yang mirip
THE YEAR OF FAVOR #5 TAHUN PERKENANAN #5 GOD S PURPOSE FOR FAVOR TUJUAN TUHAN MEMBERIKAN FAVOR

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Hidup dalam Kasih Karunia Allah 2Kor.6:1-10 Pdt. Tumpal Hutahaean

Siapakah Yesus Kristus? (3/6)

Dikutip dari ALKITAB Terjemahan Baru (TB) LAI 1974

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan

Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-2

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Seri Kedewasaan Kristen (6/6)

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

1) Dari Paulus, seorang hukuman karena Kristus Yesus dan dari Timotius saudara kita, kepada Filemon yang kekasih, teman sekerja kami

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar

RENUNGAN KITAB 1Tesalonika Oleh: Pdt. Yabes Order

Filipi. 1 1 Dari Paulus dan Timotius, hamba. Salam

Surat Paulus kepada jemaat Roma

RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order

GPIB Immanuel Depok Minggu, 20 Mei 2018

Gal.6:1-5. Ev. Bakti Anugrah, M.A.

1 1-2 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman yang tinggal di kota

Hubungann Kita Dengan Orang Lain

Mengampuni dan Menerima Diri Sendiri 1

Bagaimana Saya Menjadi Sebagian dari Gereja Tuhan

Gereja untuk Apa? Ef.1:1-14. Pdt. Andi Halim, S.Th.

Ketekunan dalam Menghadapi Ujian & Pencobaan Yak.1:1-11 Ev. Bakti Anugrah, M.A.

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan

Tugas Seorang. Istri

Tujuan langsung dari penatalyanan adalah untuk memenuhi misi Allah dan menebus dunia. Allah ingin membuat prinsip penatalayanan menjadi suatu

Seri Kedewasaan Kristen (2/6)

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus

Orang Kristen Dan Dirinya Sendiri

MEMPERBAHARUI PIKIRAN (AKAL BUDI)

Pelajaran 1 HIDUP SEBAGAI WARGA NEGARA SORGA Sulit Untuk bersembunyi 5 Januari 2013

Kolose. 1 1 Dari Paulus, rasul* Kristus Yesus

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Kuasa Persekutuan Kecil

Dari Perjanjian Baru kita dapat belajar tentang baptisan Roh Kudus dan bagaimana orang-orang percaya dipenuhi Roh Kudus. Syarat-syarat apakah yang

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH

BAHAN SHARING KEMAH. Oktober VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL. Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama

LITURGI PERSIAPAN PERJAMUAN KUDUS JBOT RABU, 04 OKTOBER 2017

MENDENGAR SUARA TUHAN

Hubungan Kita Dengan Allah

Hanya Allah yang Layak

Tahun C Hari Minggu Biasa XIII LITURGI SABDA. Bacaan Pertama 1 Raj. 19 : 16b Bersiaplah Elisa, lalu mengikuti Elia.

Seri Iman Kristen (10/10)

Pertumbuhan Iman Menuju Kesempurnaan

Dalam Roma 12-13, Paulus berbicara tentang hubungan orang Kristen dengan...

Pertumbuhan Dalam Masyarakat

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-3

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

Surat 3 Yohanes (Bagian 123) Friday, August 11, 2017

1Pet.5:1-4; Yeh.34:1-6; Yoh.10:11. Pdt. DR. Stephen Tong

Buku buku Perjanjian Baru

MEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Mengikuti Teladan Kristus Memperkembangkan Karunia Saudara

SAUDARA BELAJAR BERJALAN

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8

Saya Dapat Menjadi Pekerja

TOPIK 2 = PEMBINAAN REMAJA & PEMUDA

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Apakah Allah Akan Mengatakan Kepadaku Apa yang Harus Kulakukan Selanjutnya?

God s Divine Favor #3 Anugerah Tuhan yang Ajaib #3 DIVINE HARVEST - PENUAIAN YANG AJAIB

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa

GPIB Immanuel Depok Minggu, 11 Juni 2017

IKUTLAH AKU. Melayani dunia, Bagian 5. Dr. David Platt

TAHUN AYIN ALEPH. Minggu I. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

oleh Gereja 1Uhan Apa yang Dilakukan untuk Dunia Ini

SPIRITUAL HUNGER 4 - KELAPARAN ROH 4 ADDICTED TO HIS LOVE - KETAGIHAN AKAN KASIHNYA

Allah dan Pelayan-Pelayan-Nya 1Tim.3:1-13 Ev. Calvin Renata

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.

LITURGI SABDA. Tahun C Hari Minggu Biasa XV

#10DAYSPRAYANDFAST18

FAMILY TRANSFORMATION #4 - TRANSFORMASI KELUARGA #4 RESOLVING FAMILY CONFLICTS - MENYELESAIKAN MASALAH KELUARGA

MENYANYI KJ 20 : 1,2,4 O HARI ISTIRAHAT Kantoria Prosesi Alkitab dibawa masuk

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran

Mereka berkumpul karena Paulus akan pergi keesokan harinya. Kisah 20:7

-AKTIVITAS-AKTIVITAS

Level 2 Pelajaran 14

Gereja Lokal Sebagai Sarana Bertumbuh 1 Korintus 12:12-20

Pelajaran Satu. Bertumbuh sebagai Guru. Kisah Allah

Mencari Keterangan Tentang Yesus

Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49)

oleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah

Surat Petrus yang kedua

Pembaptisan Air. Pengenalan

Menyelesaikan Pekerjaan Dengan Sukacita

My Journey with Jesus #2 - Perjalananku dengan Yesus #2 THE JOY OF THE LORD SUKACITA DALAM TUHAN

1 Petrus 1:1. Para penerima. 1 Petrus 1:2. Orang-orang percaya yang dipilih. 1 Petrus 1:3-12. Topik.

Seri Kedewasaan Kristen (3/6)

Menemukan Rasa Aman Sejati

Level 2 Pelajaran 11

Spiritual Hunger 2 - Kelaparan Roh 2 Center of Attention - Pusat Perhatian

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Keuskupan Agung Jakarta APP K3S KAJ

Transkripsi:

JULI 2018 BERKARYA NYATA DALAM RELASI DENGAN SESAMA Panggilan dan orientasi hidup seorang murid Kristus adalah menjadi penyalur berkat ilahi. Setiap orang yang berelasi dengannya akan melihat dengan jelas kebaikan dan kemurahan Allah nyata memenuhi kehidupannya, dan mereka diberkati oleh kesaksian hidup yang demikian.

1 Juli 2018 Move On Filemon 1:8-22 Tujuan: Menyadari pentingnya berdamai dengan masa lalu yang membawa kehidupan menjadi lebih produktif dan memuliakan Allah Hidup dalam status baru yang membawa kehidupan yang produktif dan memuliakan Allah. Di dalam perjalanan kehidupannya, setiap orang tentunya memiliki masa lalu yang dapat dikategorikan menjadi 2 hal, yaitu suatu kebanggaan atau sebaliknya hal yang memalukan atau pun juga menyedihkan. Dari pahit maupun manisnya pengalaman masa lalu yang telah dilewati, kebanyakan orang sulit untuk move on, baik dalam jangka waktu yang pendek maupun dalam jangka waktu yang cukup panjang. Sebagai contoh, seorang remaja cewe yang sudah lama tidak bertemu mantannya dalam beberapa peristiwa sukar atau gagal move on karena ada pengalaman-pengalaman bersama yang membekas di masa lalu, sulit untuk dilupakan. Ataupun juga keberhasilan masa lalu seorang remaja cowo saat mencetak 8 gol dalam turnamen futsal antar sekolah yang membawa timnya menjadi juara, seakan-akan terus-menerus membawanya dalam kenangan kebanggaan pengalaman dulu dan sulit move on atau beranjak untuk berkembang di masa yang akan datang. Ada banyak peristiwa atau contoh lain yang menegaskan bahwa sebagai manusia, kita terkadang sulit untuk move on. Dan hal ini bisa berdampak banyak dalam kehidupan seseorang. Kabar sukacitanya, Tuhan Yesus seringkali menempatkan masa lalu bagi seseorang untuk belajar banyak dan bertumbuh berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah dilewatinya. Move on yang dimaksud adalah pembelajaran yang terbaik bagi seorang Kristen, untuk terus mengenal Kristus dalam pertumbuhan rohani. Bagian Filemon 1:8-22 menceritakan tentang seorang bernama Onesimus yang adalah seorang budak dan dulu bekerja pada Filemon, seorang Kristen yang terkemuka. Tetapi Onesimus telah melakukan kesalahan karena mencuri barang ataupun uang dan kabur, sehingga dicap sebagai orang yang tidak baik. Kemudian Paulus menuliskan surat kepada Filemon untuk menerima Onesimus kembali sebagai murid Kristus dengan tangan dan hati yang terbuka. Bagian yang sulit baik bagi Filemon untuk dapat mengampuni dan membuka dirinya kepada Onesimus, bahkan bagi Onesimus untuk berani meminta pengampunan dan penerimaan serta perubahan hidup sebagai anak Tuhan. Tetapi, tujuan Paulus menuliskan suratnya sangat jelas sekali, supaya terjadi pengampunan atas kejadian di masa lalu, serta kasih dan penerimaan untuk kehidupan yang sedang dan akan dijalani. Apakah kita sebagai remaja juga punya keberanian yang sama untuk belajar dari masa lalu, berdamai dengan segala kondisi, menyatakan kasih tanpa syarat, bahkan memulai perjalanan yang baru hari demi hari bersama dengan Kristus? Pertanyaan diskusi: 1. Kesulitan apa yang seringkali membuat kita sulit move on? 2. Sebutkan alasan-alasan dan juga cara-cara supaya kita dapat move on dari masa lalu dan hidup produktif memuliakan Tuhan! Sharingkan hal ini.

8 Juli 2018 Approved Dignity 2 Timotius 3:1-5, 14-17 Tujuan: Mengajak jemaat remaja untuk mempunyai harga diri yang didasarkan pada kekudusan dan keyakinan yang teguh di dalam Tuhan. Shalom rekan-rekan remaja. Apa yang ada di dalam pikiran kita pertama kali membaca bagian ini, secara khusus ayat satu sampai lima? (2 Timotius 3:1-5). Ini adalah suatu kebenaran yang sangat penting untuk kita ketahui dan renungkan bersama. Dalam perikop ini Paulus membahas mengenai keadaan manusia pada akhir zaman. Berbicara mengenai akhir zaman merupakan salah satu topik yang sangat menarik tetapi juga menjadi sebuah misteri bagi banyak orang percaya. Paulus memperingatkan Timotius bahwa pada zaman akhir manusia dalam hal karakter sangat-sangat jahat. Manusia akan menjadi sangat egois, sombong, menjadi hamba uang, pemfinath, melawan orang tua, melawan Allah, tidak mengasihi, tidak peduli, memungkiri (sebuah istilah yang berarti mengetahui kebenaran namun menolaknya secara yakin) suka menjelekkan orang..dst. itulah mengapa di awal yang saya tanyakan apa yang ada dalam pikiran kita pertama membaca bagian ini? Satupun tidak ada yang baik. Semua jelas tidak berkenan di hadapan Allah. Menarik bagi saya ayat lima dikatakan bahwa mereka menjalankan ibadah. Coba kita baca sekali lagi! Apakah ada salah satu karakter yang tidak baik di atas yang disebutkan oleh Paulus ada dalam diri kita? Pada bagian akhir dari ayat lima Paulus memerintahkan agar menjauhi mereka. Kemudian, bacaan kita hari ini berlanjut pada ayat empat belas sampai dengan tujuh belas. Agar tidak memiliki karakter seperti yang telah di jelaskan oleh Paulus dalam ayat satu sampai lima, Paulus mengingatkan bahwa harus berpegang pada kebenaran yang diyakini. Ada penafsir yang mengatakan bahwa Timotius harus berpegang pada doktrin Alkitab yang benar dengan bersandar pada Allah. Ungkapan orang yang mengajarkanmu dapat berarti Paulus dan juga orang tua Timotius, dan yang lebih penting adalah Alkitab itu sendiri sebagai otoritas tertinggi. Apa yang kita bisa pelajari dari bagian ini? 1. Keyakinan bahwa Alkitab adalah sumber hikmat. Ayat lima belas, ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu. Bagian ini dimaksud adalah tulisan-tulisan atau Kitab Perjanjian Lama. Mengenal di sini tidak hanya sekedar mengetahui tetapi juga mengalami kebenaran tersebut. 2. Keyakinan bahwa Alkitab menuntun kepada keselamatan. Kitab Suci menuntun Timotius dan setiap orang percaya kepada keselamatan dalam Yesus Kristus sangat jelas manfaat Alkitab atau Firman Allah yaitu; Mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik setiap orang percaya dalam kebenaran. Kita bisa bayangkan jika kita hidup tanpa Alkitab atau Firman Allah, manusia akan hidup seenaknya/bebas dan bisa jadi sebagaimana dalam ayat satu sampai ayat lima. Dengan keyakinan kepada Alkitab akan membuat orang percaya

semakin rajin membaca dan merenungkan serta melakukan apa yang tertulis dalam Alkitab. 1. Sharingkan menurut pendapat rekan-rekan Remaja, sejauh mana keyakinan anda tentang Alkitab adalah Firman Allah dan dapat menuntun kepada keselamatan? 2. Pernahkan rekan-rekan remaja mendapat pertanyaan tentang keyakinan terhadap Alkitab dari teman di sekolah atau orang lain yang tidak percaya? Apa jawaban rekanrekan? Sharingkan.! 15 Juli 2018 Shining Generations Filipi 2:12-18 Tujuan: Mengajak jemaat remaja untuk menunjukkan hasil karya Keselamatan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di tengah generasi yang pragmatis dan tidak mempedulikan kebenaran Salah satu pertanyaan peting di dalam Kekristenan adalah: Apa yang harus saya lakukan setelah selamat? Menjadi orang Kristen sejati tidak berhenti hanya di baptis dan pergi ke gereja tiap minggu. Dibutuhkan lebih dari sekedar dibaptis dan rajin ke gereja untuk dapat disebut murid Yesus yang sejati. Murid Yesus yang sejati bukanlah gelar, murid Yesus yang sejati juga bukan sebuah status sosial. Menjadi murid Yesus yang sejati seharusnya menjadi kerinduan hati setiap orang yang percaya kepada Yesus. Menjadi murid yang sejati harusnya menjadi tujuan setiap orang percaya. Menjadi murid Yesus yang sejati artinya kita sadar bahwa kita adalah manusia yang jauh dari sempurna, dan setiap hari dengan rendah hati kita belajar untuk tunduk pada pembentukan Tuhan yang menjadikan kita semakin serupa dengan Dia. Banyak godaan di dunia ini yang dapat membuat remaja bingung akan identitas mereka. Tidak jarang ada anak remaja yang notabene berasal dari keluarga Kristen, namun nilai-nilai Kekristenan di dalam hidup mereka sudah luntur, kenapa luntur? Karena diri mereka sendiri tidak mengerti mengapa mereka menjadi orang Kristen, situasi ini banyak dialami oleh remaja yang menjadi Kristen karena keturunan, sementara mereka sendiri belum bertobat dan mengalami perjumpa dengan Tuhan Yesus. Situasi ini mungkin bisa di-per-parah dengan kondisi keluarga yg tidak mengajarkan Firman Tuhan di rumah (keluarga yang mengabaikan pentingnya orang tua sebagai pendidik utama mendidik anak Firman Tuhan di rumah). Biasanya keluarga seperti ini tidak pernah membicarakan Firman Tuhan di dalam kehidupan sehari-hari serta kompromi dengan prinsipprinsip yang bertentangan dengan Firman Tuhan (yang menjadi patokan bukan standart Firman Tuhan, tapi standart dunia).

Situasi tidak ideal seperti itu mungkin bisa kalian alami. Tetapi apakah itu semua bisa jadi alasan yang membenarkan anak remaja hidup ogah-ogahan sebagai orang Percaya? saya rasa tidak. Keselamatan itu sifatnya sangat personal, tetapi dampaknya melampaui personal (diri sendiri), bahkan bisa berdampak sampai ke komunal (berdampak kepada orang banyak). Keluarga tidak boleh menjadi alasan kita hidup ogah-ogahan sebagai orang percaya, lingkungan juga tidak bisa disalahkan jika kita hidup ogah-ogahan sebagai orang percaya. Memang baik lingkungan maupun keluarga punya andil besar dalam membentuk kepribadian dan karakter kita, Tetapi kembali lagi kita tetap memiliki tanggung jawab penuh atas kehidupan kita sendiri. Menyalahkan orang lain atas kesalahan yang kita buat merupakan tindakan yang tidak gentle. Apa sih jawaban untuk pertanyaan yang di awal ditanyakan? Pertanyaan yang mana? Yang ini: Apa yang harus saya lakukan setelah selamat? Jawabannya jelas dari Firman TUhan di dalam Filipi 2:12-18 yang sudah kita bahas, setelah kita diselamatkan Tuhan Yesus, kerjakananlah keselamatan itu. Apa artinya mengerjakan keselamatan? Mengerjakan keselamatan secara sederhana bisa diartikan tidak lagi menyia-nyiakan hidup yang telah ditebus oleh Tuhan. Jangan lagi menyianyiakan hidup kita, sebab kita telah ditebus oleh Kristus dengan Darah-Nya yang mahal. Berilah hidup kita sebagai persembahan yang hidup untuk Tuhan. Tinggalkan kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan. 1. Sudahkah kamu mengalami perjumpaan dengan Kristus? (mengalami pertobatan sungguh-sungguh dan meninggalkan manusia lama) Kapan kamu mengalaminya? ceritakan kepada teman CG mu. 2. Kamu telah mendengar Firman Tuhan bahwa kamu harus mengerjakan keselamatan yang telah kamu terima dari Tuhan. Apa sih pengertian dari mengerjakan keselamatan yang kamu tangkap dari Firman Tuhan yang kamu baca dan kamu dengarkan? 3. Berdoalah dalam CG, saling mendoakan satu sama lain agar Tuhan memampukan kamu untuk mengerjakan keselamatan tiap hari. 22 Juli 2018 Impatial Love Kejadian 37:1-5 Tujuan: Menyadari peran penting orang tua untuk memperlakukan setiap anak dengan penuh kasih tanpa bersikap favoritisme yang merusak hubungan dan keutuhan hidup Memiliki kehidupan yang berimbang tanpa iri hati dan pilih kasih. Coba ambil waktu sejenak dan pikir, siapa teman terbaik yang kamu punya, siapa guru paling asik yang pernah kamu kenal, siapa Pembina remaja yang paling baik, siapa anggota keluarga yang paling dekat dengan kita? Setiap kita punya orang-orang favorit dalam kehidupan kita, mereka yang kita anggap paling special dari antara orang-orang special di sekeliling kita. Normal bukan jika kita punya orang-orang yang kita anggap paling special, paling berharga bagi kita, toh semua orang punya list orang-orang special dalam hidupnya.

Nah, jika demikian mari kita balik pertanyaannya, coba bayangkan nama-nama orang-orang special dalam hidupmu yang sudah kamu sebutkan tadi, lalu ambil waktu sejenak dan tanya pada dirimu apa yang kamu rasa jika ternyata mereka tidak menganggapmu special. Kamu bukanlah teman yang paling special bagi mereka, bukan orang terdekat dalam hidup mereka, sekalipun bagimu mereka adalah orang yang paling kamu kasihi. Pasti sakit rasanya melihat orang yang berarti bagi kita tidak menganggap kita sama berartinya bagi dia. Kejadian seperti ini pernah terjadi dalam keluarga Yusuf. Kakak-kakak Yusuf mengasihi ayah mereka yaitu Yakub, namun bagi Yakub, Yusuf adalah anak yang paling special, anak yang paling ia sayang dari antara semua anak-anaknya. Kerena itu Yakub memberikan hadiah yang bagus untuk Yusuf, yaitu sebuah jubah yang indah yang tidak dimiliki kakak-kakaknya. Melihat hal itu, kakak-kakak Yusuf menjadi iri dan sakit hati sekalipun Yusuf menyayangi kakak-kakaknya, kakak-kakaknya membencinya karena Yusuf adalah anak yang paling special bagi ayah mereka. Favoritism memang adalah penyakit semua orang, akan tetapi hanya karena semua orang melakukannya bukan berarti perilaku ini baik dan benar. Kita melihat dalam keluarga Yusuf bagaimana favoritism menghancurkan hubungan persaudaraan yang semestinya hangat dan indah. Kita juga bisa merasakan iri hati ketika melihat sahabat, atau keluarga kita yang kita kasihi tidak mengasihi kita sebesar mereka mengasihi orang lain. Apa yang dapati kita lakukan agar penyakit ini tidak menyebar? Pertama-tama mari sama-sama akui kalau kita pernah menjadi pelaku dan korban dari favoritism. Kita punya orang-orang yang special bagi kita, dan kita pernah merasa terluka karena tidak dianggap special oleh orang yang kita kasihi.mari akui kalau kita lemah dan kita butuh pertolongan Tuhan. Kedua, mari minta kepada Tuhan hati yang mampu mengasihi setiap orang, bukan hanya mereka yang kita anggap special namun juga mereka yang berbuat jahat pada kita, dan biarlah hidup kita bisa dipakai seperti Yusuf, menjadi berkat bagi keluarganya dan banyak orang. 1. Dimanakah kita mau mulai belajar untuk mengasihi hari ini? 29 Juli 2018 Bold Love Lukas 10:25-37 Tujuan: Menyadari panggilan hidup untuk mengasihi sesama manusia tanpa eksklusifitas. Menunjukan kasih yang nyata kepada siapapun yang memerlukan pertolongan dan saling memberkati. Setiap anak Tuhan memiliki panggilan untuk mengasihi. Namun seringkali kita mungkin gagal dalam menunjukkan kasih kepada sesama kita. Kita menjadi pribadi yang pilih-pilih kasih. Saya mau mengasihi kalau dia telah memberikan saya keuntungan, sebaliknya saya tidak akan mengasihi kalau dia telah berbuat jahat atau berbeda suku/rasnya dengan saya.

Seorang ahli Taurat bertanya kepada Tuhan Yesus tentang cara untuk memperoleh hidup yang kekal. Ia beranggapan bahwa hidup kekal dapat diraih dengan perjuangan menaati hokum Taurat. Maka mereka sangat membanggakan diri sebagai orang yang paham seluk beluk Taurat dan mengganggap diri sebagai pelaku Taurat sejati. Yesus menjawab Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kau baca disana?. Pertanyaan Yesus ini menggugah ahli Taurat untuk memberikan jawab, dan kita tahu bahwa jawabannya benar dan tepat seperti apa yang tertulis dalam Taurat (ay. 27). Memberikan jawaban yang benar bukan berarti ahli Taurat ini sudah melakukannya. Ia hanya tahu tetapi tidak melakukannya. Oleh karena itu, ia ingin membenarkan dirinya dengan menanyakan siapakah sesamaku manusia? Lalu Yesus menceritakan ilustrasi tentang seorang imam, Lewi dan Samaria. Kita tahu bahwa orang Samaria tergerak oleh belas kasihan (ay. 33) dan memberikan pertolongan, menunjukkan kasih kepada orang yang dirampok. Padahal orang Samaria berbeda suku dengan orang yang dirampok. Namun ia tetap menunjukkan kasih, tidak pilih kasih. 1. Mengapa kita terkadang sulit untuk mengasihi? Dan bahkan pilih-pilih kasih? 2. Coba kita selidiki lebih dalam perumpamaan Yesus tentang orang Samaria yang murah hati. Hal-hal apa saja yang dilakukan oleh orang Samaria tersebut? Hal-hal praktis apa yang bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari?