BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aktivitas dalam bidang-bidang pendidikan. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sasaran utama tidaklah hanya berbentuk fasilitas-fasilitas saja,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kualitas guru sampai saat ini tetap menjadi persoalan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB II KAJIAN TEORI. yang siap akan tugas dan tanggung jawabnya. Mahasiswa dibina dengan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada kehidupan sekarang ini, semua

PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DAN MINAT MAHASISWA TERHADAP KOMPETENSI GURU PADA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh faktor dari komponen-komponen pendidikan itu sendiri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, pendidikan adalah suatu hal

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas. sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HASIL PENELITIAN PAYUNG TAHUN ANGGARAN 2012 EVALUASI KESIAPAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI MENJADI GURU PROFESIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Melalui

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Pendidikan akan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 pasal 1

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendapatkan pekerjaan yang baik. Sekolah harus mampu mendidik peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. kreatif mandiri dan bertanggung jawab. pendidikan tersebut ditentukan oleh komponen-komponen dalam pendidikan,

menyumbang calon tenaga kerja terdidik. Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang banyak pengangguran yang berasal dari orang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. terduga makin mempersulit manusia untuk meramalkan atau. dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. harkat, martabat dan nilai-nilai kemanusiaannya. Undang Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan selalu diarahkan untuk pengembengkan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada peserta didik, seperti kesulitan dalam belajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebaiknya juga berdasarkan rasa senang dan perhatian seseorang terhadap. profesi guru dipandang dari sudut pribadi individu.

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

BAB I PENDAHULIUAN A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) paripurna, manusia yang cerdas, sehat, jujur, berakhlak mulia,

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan dalam Undang-undang (UU) No.12 tahun 2012 Bab I pasal I ayat 1,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

SIMULASI TENTANG CARA PENGISIAN SKP DOSEN TETAP YAYASAN. KOPERTIS WILAYAH I SUMATERA UTARA 29.d 30 JANUARI 2018

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang cerdas di era seperti sekarang ini sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. tertentu untuk setiap profesi pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

UNIVERSITAS SEBELAS MARET NIM. K

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, bahkan pendidikan telah

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk mendapatkan Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara terstruktur dan dalam jangka waktu tertentu. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia dengan tujuan untuk menjadikan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan memiliki misi penting dalam pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas sebagaimana dijelaskan dalam UU No.20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Komponen utama dalam pendidikan salah satunya adalah Guru atau pengajar merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan yang memiliki peran inti dalam penyelenggaraan pendidikan. Berdasarkan UU tentang Guru dan Dosen Bab I Pasal I ayat (1) sebagai berikut: Guru merupakan pendidik professional dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang akan mencetak calon guru adalah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang memiliki beberapa fakultas, salah satunya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang mempunyai tugas mempersiapkan calon-calon guru yang profesional. Salah Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) membekali

mahasiswa dengan berbagai mata kuliah dibidang pendidikan baik teori maupun praktik. Hal yang paling terpenting untuk meningkatkan kemampuan mengajar adalah dengan melakukan praktek mengajar diantaranya ada microteaching (Pengajaran Mikro) dan Magang merupakan mata kuliah praktik yang bersifat wajib lulus. Tahap awal yang dilakukan seorang mahasiswa sebelum melakukan praktik mengajar dikelas haruslah melakukan microteaching (Pengajaran Mikro), Setelah berhasil dalam microteaching artinya mahasiswa telah dianggap mampu untuk melakukan pengajaran yang sebenarnya di kelas, kemudian dilanjutkan dengan Magang 3. Di mana dalam pelaksanaan Magang 3 (Magang Asisten Guru) mahasiswa benar-benar dihadapkan dalam kelas yang sebenarnya. Mahasiswa dituntut untuk dapat mempraktikan semua pengalaman praktik mengajar selama microteaching yang hanya diikuti oleh teman-temanya sendiri. Di sini mahasiswa benar-benar dapat merasakan bagaimana menjadi guru sesungguhnya yang dituntut memiliki kompetensi yang sangat komplek tidak hanya mampu dalam menyampaikan materi saja, tetapi juga harus mampu memberikan contoh yang baik kepada peserta didik, mampu mengkondisikan suasana kelas dengan baik, mampu menjelaskan materi yang akan diajarkan, memberikan ilmu yang bermanfaat bagi siswa-siswi dan mampu memberikan motivasi agar siswa-siswi semangat belajar. Diharapkan setelah praktik magang 3 mahasiswa mendapatkan pengalaman mengenai cara mengajar yang profesional, pelaksanaan program yang direncanakan, dan cara berinteraksi yang baik dengan lingkungan sekolah, sehingga secara psikologis, kegiatan Magang 3 (Magang Asisten Guru) ini sangat berpengaruh positif terhadap pembentukan sikap, kepribadian, moral, dan karakter maupun etika profesi pendidik dan tenaga kependidikan serta berpotensi mempengaruhi minat untuk menjadi guru pada diri mahasiswa. Tercermin dari perubahan sikap dan perilaku mahasiswa setelah mengikuti Pengajaran Mikro (Microteaching) maupun Magang 3 (Magang Asisten Guru), mereka lebih mampu menjaga etika, perilaku serta mengubah penampilan yang lebih sesuai dengan jiwa seorang pendidik. Seiring dengan perkembangan waktu, mahasiswa sebagai pribadi akan mengalami masa-masa transisi, baik dari segi intelegensi, 2

cita-cita maupun motivasi. Transisi atau perubahan-perubahan tersebut secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap aspek kehidupannya termasuk dalam perilaku belajar hal ini berkaitan dengan minat untuk menjadi guru. Menurut Djaali (2007: 122), minat adalah Kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Sedangkan menurut Muhibbin Syah (2010:133) minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Slameto (2010:180), Minat diartikan sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Sedang menurut M. Dalyono (2007:56-57) bahwa: Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari sanubari. Minat yang besar artinya untuk mencapai/memperoleh benda atau tujuan yang diminati seseorang, karena minat merupakan kecenderungan seseorang untuk menyenangi suatu objek bisa berupa benda atau non benda. Seseorang yang mempunyai perasaan senang terhadap sesuatu akan memberikan tanggapan positif bila berdiskusi tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan sesuatu itu, misalnya saja apabila seseorang menyenangi profesi guru maka orang tersebut akan berkaitan tentang profesi guru. Kemudian seseorang yang berminat terhadap sesuatu akan mempunyai perhatian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan objek itu misalnya saja apabila seseorang menyenangi profesi guru maka orang tersebut akan memberikan perhatian terhadap hal yang berkaitan dengan profesi guru. Seseorang yang mau memberikan tanggapan positif dan perhatian terhadap suatu objek seperti menjadi guru dikarenakan sesorang tersebut mempunyai hubungan dan kesesuaian dengan dirinya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat menjadi guru dapat timbul karena adanya informasi mengenai profesi guru yang diikuti dengan perasaan senang dan ketertarikan terhadap profesi guru, sehingga seseorang minat untuk menjadi guru diharapkan bisa mengembangkan keahlian dan strategi profesi guru agar menjadi guru yang kompeten. Selanjutnya dia akan memberikan perhatian yang lebih besar atau terjadi pemusatan terhadap profesi guru sehingga timbul kemauan untuk menjadi guru. 3

Jika minat belajar tersebut dikaitkan dengan minat menjadi guru maka minat yang besar untuk menjadi guru akan menyebabkan seseorang tersebut akan lebih siap untuk menjadi guru dengan mengembangkan bakat untuk bisa menjadi guru, bila minat untuk menjadi guru rendah maka seseorang itu tidak siap dan tidak ada minat untuk mengembangkan bakatnya menjadi guru. Timbulnya minat disebabkan berbagai hal, antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia. Perlu diketahui bahwa minat menjadi guru bukan sekedar untuk mengajar atau menyalurkan sebagai cita-cita untuk menjadi guru, guru sebagai perubahan untuk masa depan anak-anak bangsa dengan memberikan ilmu kepada mereka. Dengan adanya minat tersebut seseorang pasti akan mengembangkan potensi dirinya sendiri untuk siap menjadi guru yang profesional dan kompeten. Mengingat besarnya manfaat minat tersebut, maka sebagai calon guru seseorang harus memiliki minat untuk menjadi guru. Dengan adanya minat tersebut maka apa yang seseorang lakukan adalah sesuatu yang bermanfaat yang akan mengarahkan pada kesiapan menjadi guru, alasan tersebut harus didukung oleh upaya-upaya untuk mengembangkan potensi dirinya sendiri secara sungguh-sungguh dalam kurun waktu tertentu. Berdasarkan hasil secara acak dari kelompok yang telah saya kumpulkan dengan wawancara awal sebanyak 20 mahasiswa program studi pendidikan akuntansi yang telah melakukan praktik magang 3 (magang asisten guru) menyatakan bahwa setelah adanya praktik magang 3 (magang asisten guru) mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS yang mempunyai minat menjadi guru sebanyak 12 mahasiswa dari total 20 mahasiswa FKIP UMS dan sisanya sebanyak 8 mahasiswa yang tidak berminat menjadi guru. Dari hasil wawancara awal ini sebanyak 8 mahasiswa yang tidak berminat menjadi guru nantinya dijadikan sebagai data pendukung permasalahan yang ada dalam penelitian. Bagi mahasiswa Magang 3 (magang asisten guru) merupakan prasarana dan sarana pembelajaran mahasiswa untuk praktek mengajar secara langsung kepada siswa. Dalam magang 3 diharapkan mahasiswa dapat pengalaman 4

pembelajaran yang baik untuk mengembangkan ketrampilan, pengalaman mengajar, wawasan pembelajaran, pembentukan sikap, moral, dan etika. Dari proses tersebut dinamakan keseluruhan perilaku belajar pada mahasiswa yang telah melaksanakan magang 3. Menurut Muhibbin Syah (2010:87) belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam menyelenggarakan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Sedangkan menurut Slameto (2010:2), secara psikologis belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya atau belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dengan adanya perubahan perilaku belajar pada mahasiswa yang telah melakukan magang 3 terdapat dampak positif dan negatif. Dampat positif yang mempengaruhi perilaku belajar mahasiswa seperti menambah minat untuk menjadi guru semakin tinggi dengan didukung pengetahuan, keterampilan, sikap, kebiasaan, pandangan, kematangan dalam proses mengajar, sedangkan dampak negatif seperti menurunkan minat mahasiswa yang telah melakukan magang 3 karena mereka beranggapan bahwa mengajar tidaklah mudah dan tidak adanya minat untuk menjadi guru sejak awal sehingga tidak optimalnya perilaku belajar mahasiswa dalam magang 3. Perilaku belajar magang 3 yang memadai atau berhasil belum tentu menumbuhkan minat menjadi seorang guru. Seperti hasil survey yang dilakukan pada mahasiswa program studi pendidikan akuntansi yang telah melakukan praktik Magang 3 masih ada 8 mahasiswa dari total 20 mahasiswa yang tidak berminat menjadi guru. Hal ini menunjukkan praktek magang 3 yang diharapkan mampu mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi guru tetapi masih terdapat beberapa mahasiswa yang kurang berkenan untuk menjadi guru. Maka dari itu perlu adanya perubahan perilaku belajar mahasiswa agar sesuai dengan pilihan awal mahasiswa untuk menjadi guru pada program studi pendidikan akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS Tahun Ajaran 2016/2017. 5

Untuk memecahkan masalah kurang optimalnya minat mahasiswa untuk menjadi guru pada kegiatan pelaksanaan magang 3 bisa membuka pengalaman mahasiswa terhadap profesi guru dan dimungkinkan kegiatan Magang 3 dapat merubah perilaku belajar mahasiswa sehingga meningkatkan minat mahasiswa untuk menjadi guru. Maka dari itu berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas maka peneliti tertarik ingin mengetahui sejauh mana perilaku belajar mahasiswa melalui Magang 3 terhadap minat Mahasiswa menjadi guru. Dengan ini peneliti mengambil judul Perilaku Belajar Mahasiswa Magang 3 Terhadap Minat Menjadi Guru Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi UMS Tahun Ajaran 2016/2017 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Kegiatan magang 3 yang memadai belum tentu menimbulkan minat mahasiswa untuk menjadi seorang guru. 2. Kurang optimalnya minat menjadi guru pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi UMS Tahun Ajaran 2016/2017 yang telah melakukan magang 3. 3. Perilaku belajar mahasiswa magang 3 yang masih kurang menumbuhkan minat menjadi seorang guru pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Tahun Ajaran 2016/2017. C. Pembatasan Masalah Masalah utama yang akan dijadikan bahan penilitian ini adalah kurang optimalnya minat guru pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi UMS Tahun Ajaran 2016/2017 yang telah melakukan magang 3. Seperti survey yang dilakukan pada mahasiswa yang telah melakukan magang 3 ada sebagian mahasiswa tidak berminat menjadi guru. Hal ini dikarenakan ada banyak faktor yang mempengaruhi mahasiswa untuk menjadi seorang guru. Namun pada penelitian ini peneliti membatasi permasalahan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perilaku belajar mahasiswa magang 3 terhadap minat menjadi guru 6

pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi UMS Tahun Ajaran 2016/2017. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh perilaku belajar mahasiswa magang 3 terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi UMS Tahun Ajaran 2016/2017? E. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai perilaku belajar mahasiswa magang 3 terhadap minat mahasiswa menjadi guru di program studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS Tahun Ajaran 2016/2017. Adapun tujuan khusus dari penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perilaku belajar mahasiswa magang 3 terhadap minat mahasiswa menjadi guru pada Mahsiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS Tahun Ajaran 2016/2017. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini, akan dapat dijadikan studi dan bahan penelitian selanjutnya yang relevan, untuk dapat memperkaya temuan ilmiah yang lain bagi para calon peneliti lainnya. Hasil penelitian ini juga dapat sebagai bahan informasi dan referensi, untuk dapat mengenal dan memahami terhadap teori belajar, yang erat kaitanya dengan kurikulum pembelajaran yang salah satunya adalah Magang 3 (Magang Asisten Guru). Manfaatnya akan berdampak pada pengaruh terhadap minat mahasiswa menjadi guru dan menjadi sumber bacaan ilmu tentang pembelajaran yang efektif. 2. Manfaat Praktis a) Penerapan pemahaman teoritis yang diperoleh selama di bangku kuliah dalam pembelajaran di kelas dan juga sebagai bahan masukan yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai referensi dalam penelitian. 7

b) Sebagai gambaran dan masukan bagi pimpinan masing-masing program studi Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta mengenai pengaruh magang 3 (magang asisten guru) terhadap tingkat minat mahasiswa untuk menjadi guru. c) Sebagai bahan bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkan informasi dan data yang relevan dari hasil penelitian, khususnya mengenai minat mahasiswa. 8