RINGKASAN. Tanaman kedelai dapat memperoleh nitrogen dari dalam tanah kalau cukup

dokumen-dokumen yang mirip
PERLAKUAN BENIH KEDELAI SEBELUM TANAM

OPTIMALISASI PRODUKSI SEL RHIZOBIUM DARI TUMBUHAN LEGUMINOSA LAHAN GAMBUT SEBAGAI BIOFERTILIZER

III. METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. pangan masyarakat antara lain dengan penganekaragaman pola makan sehari-hari

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAHAN DAN METODE. Hrp -, IAA +, BPF Hrp -, IAA + + , BPF Hrp. , BPF Hrp -, IAA +, BPF + Hrp. , BPF Hrp. , BPF Hrp. Penambat Nitrogen Penambat Nitrogen

leguminosa sangat bervariasi, tergantung pada jenis leguminosanya, kultivarnya, spesies dan galur (strain) bakterinya (Gardner et al. (1991).

PENGANTAR. Latar Belakang. Hijauan merupakan sumber pakan utama bagi ternak ruminansia.

BAB III METODE PENELITIAN. Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang pada bulan Agustus

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. Mikrobiologi Tanah dan Rumah Kaca Balai Penelitian Tanaman Kacang- kacangan dan Umbiumbian

Penggunaan Rhizobium pada Tanaman Kedelai i

AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN

I. ISOLASI MIKROBA. Pembuatan Biofertilizer & Bioaktivator PRINSIP PEMBUATAN BIOFERTILIZER 1/1/2013

Perancangan bioproses. By: KUSNADI,MSI.

PENGARUH APLIKASI RHIZOBIUM INDIGEN TERHADAP PERTUMBUHAN KEDELAI PADA ENTISOL DAN INCEPTISOL

I. PENDAHULUAN. Rhizobium sp. merupakan hal yang penting dalam bidang pertanian saat ini. Salah

STUDI PENDAHULUAN ISOLASI BAKTERI

REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN. Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor

PENGARUH KONSENTRASI INOKULUM Saccharomyces cerevisiae PADA FERMENTASI ETANOL LIMBAH KULIT PISANG RAJA (Musa paradisiaca cv.raja)

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua kelompok fungsional mikroba tanah. Kelompok fungsional mikroba

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

TIN 330 (2 3) DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN 2010

TEKNIK DASAR KULTUR MIKROBA

Rekayasa Bioproses. Pertemuan Ke-2. Prinsip Bioreaktor & Sistem Batch

LAMPIRAN. A. Penanaman (Trapping) Kedelai Pada Tanah Gambut. Pengambilan sampel tanah gambut. Penanaman Kedelai. Pemanenan kedelai

TINJAUAN PUSTAKA. A. Budidaya Kedelai. diberi nama nodul atau nodul akar. Nodul akar tanaman kedelai umumnya dapat

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG BARANGAN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN PUPUK CAIR

ACARA V BIOLOGI TERAPAN INOKULASI RHIZOBIUM PADA TANAMAN KACANG TANAH YANG DIBERI BAHAN ORGANIK

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Nitrogen (N) merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI AGUNG PRATAMA DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

o').-\:, '') KAnAN PENYIMPANAN BUAH JAMBU BIll (Psidium guajava L.) DALAM PLASTIK DAN PETI KA YU LAPIS DENGAN MENGGUNAKAN PANCARAN ELEKTRON

BABI PENDAHULUAN. dengan cara menyadap tangkai bunga tanaman siwalan yang dipotong. Nira

2. TINJAUAN PUSTAKA. berflagel. Selnya berbentuk bola berukuran kecil dengan diameter 4-6 µm.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan pangan dari tahun ke tahun meningkat, hal ini sejalan dengan

III. BAHAN DAN METODE

UJI KUALITATIF ETANOL YANG DIPRODUKSI SECARA ENZAMATIS MENGGUNAKAN Z. MOBILIS PERMEABEL

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Kedelai

PENDAHULUAN. penting di Indonesia. Kandungan protein kedelai sangat tinggi, sekitar 35%-40%

TUGAS AKHIR (SB )

PENGARUH RASIO WAKTU PENGISIAN : REAKSI PADA REAKTOR BATCH DALAM KONDISI AEROB

Disusun Oleh : Sulfahri ( ) Desen Pembimbing Ir. Sri Nurhatika, MP. Tutik Nurhidayati, S.Si.M.Si.

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way

Isolasi dan Perbaikan. Kultur. Rancang Media. Rancang Media 3/3/2016. Nur Hidayat Materi Kuliah Mikrobiologi Industri

III. METODE PENELITIAN

KAJIAN KEBUTUHAN INTENSITAS CAHAYA OLEH BAKTERI FOTOSfNTETIK ANOKSIGENIK PADA KUL TIVASI MENGGUNAKAN MEDIA KOMPLEKS

KAJIAN KEBUTUHAN INTENSITAS CAHAYA OLEH BAKTERI FOTOSfNTETIK ANOKSIGENIK PADA KUL TIVASI MENGGUNAKAN MEDIA KOMPLEKS

III.METODOLOGI PENELITIAN

II. METODOLOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,

SEMINAR TUGAS AKHIR KAJIAN PEMAKAIAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOGAS

III. METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber protein di Indonesia (Sumarno, 1983). Peningkatan produksi kedelai di Indonesia dari

Uji Pembentukan Biogas dari Sampah Pasar Dengan Penambahan Kotoran Ayam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

LOGO. Oleh : Nurlaili Humaidah ( ) Pembimbing : Prof.Dr.Ir. Tri Widjaja M.Eng Dr.Ir. Tontowi Ismail, MS.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. protein nabati (Rahmat dan Yuyun, 1996). Menurut Badan Pusat Statistik (2015),

KULTIVASI MIKROORGANISME

BAB III METODE PENELITIAN. Pangan dan Hortikultura Sidoarjo dan Laboratorium Mikrobiologi, Depertemen

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan instalasi pengolahan limbah dan operasionalnya. Adanya

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. makanan pokok pengganti beras. Sentra produkasi jagung di Indonesia berada di

PENGARUH MACAM DAN ph MEDIA KARIER TERHADAP KEEFEKTIFAN RHIZOBIUM ILETRISOY-2 PADA KEDELAI DI LAHAN MASAM

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini mendorong permintaan

BAB I PENDAHULUAN. selulosa yang dihasilkan oleh bakteri Acetobacter xylinum (Alwani et al., 2011).

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetatif dan generatif. Stadia pertumbuhan vegetatif dihitung sejak tanaman

Ni Ketut Dewi Indrayati NRP Dosen Pembimbing : Tutik Nurhidayati,S.Si.,M.Si Kristanti Indah Purwani, S.Si.,M.Si

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

Penambat Nitrogen di alam ENZIM NITROGENASE. Bakteri Penambat Nitrogen TEKNOLOGI PENAMBATAN GAS N2 UDARA & REKAYASA GENETIK

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 hingga bulan April

IV. BIOREAKTOR SISTEM BATCH. Kompetensi: Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat menyusun alur proses batch dalam bioreaktor

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang terletak km di utara kota Yogyakarta. Gunungapi Merapi

KARAKTERISTIK FERMENTASI PULP KAKAO DALAM PRODUKSI ASAM ASETAT MENGGUNAKAN BIOREAKTOR VENTY INDRIANI PAIRUNAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Penyiapan Inokulum dan Optimasi Waktu Inokulasi. a. Peremajaan Biakan Aspergillus flavus galur NTGA7A4UVE10

I. PENDAHULUAN. kebutuhan unsur hara tanaman. Dibanding pupuk organik, pupuk kimia pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan Kacang Tanah. dalam kehidupan dan perkembangan suatu species. Pertumbuhan dan

STUDI AWAL TERHADAP IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BIOGAS DI PETERNAKAN KEBAGUSAN, JAKARTA SELATAN. Oleh : NUR ARIFIYA AR F

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kultur Chaetoceros sp. dilakukan skala laboratorium dengan kondisi

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

Rekayasa Bioproses. Deskripsi. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Bioreaktor sistem batch: Bioreaktor Sistem Batch. Sistem Bioreaktor ideal:

KADAR SERAT KASAR DAN KECERNAAN SECARA In Vitro JERAMI KEDELAI YANG DITANAM DENGAN PERLAKUAN PENYIRAMAN AIR LAUT DAN INOKULASI BAKTERI Rhizobium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga Agustus 2015 dan bertempat di

Tabel 2 Pengaruh inokulan B. japonicum, kompos, dan pupuk N terhadap tinggi tanaman kedelai Wilis pada 30 HST, 60 HST, dan 90 HST

PENUNTUN PRAKTIKUM EKOFISIOLOGI TUMBUHAN. Disusun oleh: Ni Luh Arpiwi, S.Si., M.Sc., Ph.D

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN BEKATUL, TEPUNG I{EDHAI DAN CAMPURAN KEDUANYA SEBAGAI MAKANAN TERHADAP PRODUI{SI Artemia salina leach

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian Perlak uan Uji Persiapan Alat dan Bahan

Transkripsi:

Badriyatul Laila. F29.1755. KULTIVASI RHZZOBZUM DALAM BIOREAKTOR SKALA PILOT PLANT UNTUK PRODUKSI PUPUK HAYATI RHIZO-PLUS. Dibawah Bimbingan Drs. R. Hardi Suprapto, Dr. Ir. Khaswar Syamsu, MSc. St. dan Dr. Rasti Saraswati. RINGKASAN Tanaman kedelai dapat memperoleh nitrogen dari dalam tanah kalau cukup tersedia. Jika tidak, nitrogen dapat diperoleh dari udara dengan bantuan bakteri bintil akar. Rhizobium yang hidup bersimbiosis dengan tanaman pepolongan merupakan bakteri bintil akar. Untuk mendapatkan hasil yang tinggi dalam produksi kedelai. diperlukan inokulasi biji kedelai dengan rhizobium (Thompson, 1967). Pada saat ini, inokulan rhizobium yang akan dipakai biasanya diinjeksikan terlebih dahulu pada bahan pembawa padat berupa gambut halus. Campuran ini sering disebut sebagai pupuk hayati. Untuk tanaman kedelai, pupuk hayati berhngsi menyediakan bakteri rhizobium yang akan membantu penyediaan unsur hara N melalui simbiosisnya dengan tanaman inang. Penelitian ini bertujuan untuk mencari teknik terbaik pada produksi masal sel rhizobium yang dilakukan pada skala pilot plant (10 L.) Parameter-parameter yang digunakan antara lain populasi sel, waktu kultivasi dan laju pertumbuhan spesifik maksimum (p,). Selain itu juga dilakukan pengukuran perubahan ph dan kadar gula pereduksi di dalam kultur. Secara keseluruhan, teknik kultivasi yang digunakan adalah kultivasi multistrain, yaitu kultivasi 8 strain rhizobium (kode : RIFCBI-RIFCB8) secara

bersamaan dalam satu kultur berisi media cair Yeast Extract Mnnitol. Kultivasi dilakukan secara bertahap, dari volume 25 ml sampai 10 liter. Penelitian dibagi ke dalam 3 tahap. Tahap I adalah persiapan yang meliputi kegiatan penyiapan media, penyegaran kultur dan pembuatan inokulum starter. Tahap I1 adalah kultivasi multistrain rhizobium dalam bioreaktor dengan sistim nir sinambung yang bertujuan untuk mendapatkan kurva pei-tumbuhan. Dari sini dapat diketahui waktu yang dibutuhkan oleh rhizobium untuk menjalani fase-fase tertentu selama pertumbuhannya. Pada tahap ini dilakukan 2 macam teknik kultivasi dengan ~embedaan jumlah strain bakteri. Salah satu diantaranya menggunakan RIFCBX dan lainnya tidak. Dari kedua teknik yang dilakukan, diambil teknik yang menghasilkan populasi sel dan laju pertumbuhan spesifik tertinggi yang selanjutnya dipakai sebagai data untuk kultivasi semi sinambung. Tahap 111 adalah kultivasi multistrain rhizobium dalam bioreaktor semi sinambung yang bertujuan untuk memperpanjang fase eksponensial pada pertumbuhan sel. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa teknik kultivasi RIFCB1-RIFCB7 dengan sistim nir sinambung (batch) menghasilkan populasi sel tertinggi sebanyak 2.5 x lo9 sellml. yang dicapai setelah kultivasi selama 48 jam. Laju pertumbuhan spesifik maksimum sebesar 0.129 jam-' terjadi pada selang waktu 0 sampai 24 jam. Teknik kultivasi RIFCB1-RIFCBX dengan sistim nir sinambung (batch) menghasilkan populasi sel tertinggi sebanyak 1.7 x lo9 sellml yang dicapai setelah

kultivasi selama 72 jam. Laju pertumbuhan spesifik maksimum sebesar 0.077 jam-' terjadi pada selang 0 sampai 24 jam. Sedangkan teknik kultivasi RIFCBI-RIFCB7 secara semi sinambung Cfed barch) dengan penambahan media barn pada laju alir 150 mujam (dialirkan setelah 24 jam kultivasi nir sinambung) menghasilkan populasi sel tertinggi sebanyak 2.3 x lo9 sellml yang dicapai setelah kultivasi selama 24 jam. Laju perturnbullan spesifik maksimum sebesar 0.135 jam" terjadi pada selang waktu 0 sampai 24 jam. Pada teknik ini, populasi sel kembali meningkat dan mencapai puncaknya pada jam ke-102 sebesar 1.5 x lo9 sellml. Berdasarkan teknik-teknik produksi yang telah dilakukan, dengan mempertimbangkan substrat yang digunakan, populasi sel yang diperoleh dan waktu kultivasi yang dibutuhkan, maka teknik yang terbaik dari ketiga cara yang telah dilakukan adalah teknik produksi menggunakan RIFCB1-RIFCB7 dalam bioreaktor sistim semi sinambung.

KULTIVASI RHIZOBIUM DALAM BIOREAKTOR SKALA PILOT PLANT UNTUK PRODUKSI PUPUK HAYATI RHIZO-PLUS Oleh BADRIYATUL LAILA F29.1755 SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

INSTlTUT PERTANIAN BOGOR PAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN KULTIVL4SI RHZZOBIUM DALAM BIOREAKTOR SfCALA PILOT PLANT UNTUK PRODUKSl PUPUK EIAYATI RBIZLZO-PLUS Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh BADRIYATUL LAILA F29.1755 Dilahirkan di Jombang, tanggal 16 Januari 1974 Tanggal Lulus : Disetujui Drs. R Eardi Su~ra~to Pembimbing I Dr. Rasti Saraswati Pembimbing III