PERMAINAN DHAKON BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI DI TK MARSUDI SIWI SIDOMULYO AMPEL BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Diajukan Oleh: YUNIATI NINGSIH NIM: A520100200 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
ABSTRAK PERMAINAN DHAKON BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI DI TK MARSUDI SIWI SIDOMULYO AMPEL BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Yuniati Ningsih, A 520100200, Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 56 Halaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kegiatan permainan dhakon terhadap kemampuan berhitung anak kelompok B TK Marsudi Siwi, Sidomulyo Ampel Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan metode Pre eksperimental design yaitu one group pretest-posttes. Subjek eksperimen dalam penelitian ini adalah peserta didik TK Marsudi Siwi Kelompok B sejumlah 28 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi. Tehnik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah t test menggunakan SPSS 16 for windows. Hasil t-test diperoleh t hitung > t tabel = 17,595 > 2,051. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, berarti terdapan pengaruh kegiatan bermain dhakon terhadap kemampuan berhitung anak di TK Marsudi Siwi Sidomulyo Ampel Boyolali tahun pelajaran 2013/2014. Kata kunci : Permainan Dhakon, Kemampuan Berhitung 1
A. PENDAHULUAN Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Selama lahir sampai enam tahun ini anak akan mudah terstimulasi oleh aspek-aspek yang berada dilingkungan. Disinilah peran orang tua dan guru sangat dibutuhkan untuk mengembangkan berbagai potensi bidang pengembangan antara lain nilai agama moral, fisik motorik, kognitif, bahasa dan sosial emosional. Kognitif merupakan proses berpikir yaitu kemempuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. (Darsinah, 2011: 2). Berhitung penting diajarkan sejak usia dini karena melalui berhitung anak akan mendapatkan berbagai manfaat diantaranya agar anak dapat berpikir logis, matematika adalah suatu dasar dari semua pelajaran yang lainnya, jika seorang anak sudah diajarkan dasar ilmu matematika sejak dini maka anak ketika besar akan mudah memasuki cabang ilmu yang lain seperti kimia, fisika terutama pelajaran matematika itu sendiri. Selain itu berhitung penting diajarkan di taman kanak-kanak agar anak memiliki kesiapana atau bekal saat memasuki pendidikan lebuh lanjut. Dalam pembelajaran permainan berhitung permulaan di taman kanakkanak dijelaskan bahwa berhitung merupakan bagian dari matematika, diperlukan untuk menumbuhkembangkan ketrampilan berhitung yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. (Depdiknas, 2007:1). Pada usia 5-6 tahun dalam Permendiknas 58 tahun 2009 tingkat pencapaian dalam berhitung anak mampu membilang/menyebut urutan bilangan dari 1-20. Aktivitas berhitung tersebut dilakukan melalui bermain. Bermain sendiri merupakan 2
aktivitas sendiri yang dipilih oleh anak karena menyenangkan bukan karena hadiah atau pujian (Semiawan dalam Busthomi : 2012:75) melalui bermainan anak diberi stimulasi yang dapat merangsang kemampuan anak. Salah satunya dengan bermain dhakon. Melalui bermain dhakon anak akan memperoleh manfaat yang dapat mengembangkan dasar kemampuan matematika, contohnya dengan bermain dhakon anak akan mampu membedakan konsep penuh kosong, menyebutkan hasil penambahan, menghubungkan dua kumpulan benda, Membilang dengan menunjuk benda, menunjukkan urutan benda untuk bilangan sampai 10, menghubungkan atau memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda. Secara keseluruhan di TK Marsudi Siwi Sidomulyo Ampel Boyolali dalam pengenalan terhadap matematika masih kurang menarik karena pengenalan yang dilakukan guru hanya dengan menulis hal tersebut kurang berfariasi dan terkesan monoton, seharusnya difariasikan dengan permainan agar anak lebih antusias untuk belajar. maka dari itu peneliti ingin mengetahui melalui permainan dhakon apakah dapat mempengaruhi kemampuan berhitung anak. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu bahwa terdapat pengaruh permainan dhakon terhadap kemampuan berhitung anak TK Marsudi Siwi Sidomulyo Ampel Boyolali tahun pelajaran 2013/2014. B. METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini adalah TK Marsudi Siwi Sidomulyo Ampel Boyolali, Waktu penelitian ini direncanakan pada semester II Tahun Ajaran 2013/2014, yang meliputi persiapan penelitian sampai penyusunan laporan penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anak Kelompok B TK Marsudi Siwi Sidomulyo Ampel Boyolali Waktu penelitian ini direncanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 kelompok B yang berjumlah 28 anak. Subyek penelitian adalah seluruh anak dalam populasi yang berjumlah 28 anak. 3
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol. (Nazir, 2000:74). Desain penelitian ini adalah One Group Pretest-Posttest. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi atau pengamatan dengan menggunakan instrument penelitian. Jenis observasi yang digunakan adalah observasi nonpartisipan, karena peneliti tidak terlibat dalam kegiatan, tetapi hanya sebagai observer saja. Instrumen yang digunakan untuk menilai kemampuan anak berupa tanda check list ( ) pada kategori sangat mampu sampai belum mampu, serta menggunakan rating scale sebagai alat pengamatan. Menurut Wirawan (2009: 88) kelebihan menggunakan rating scale yaitu semua indikator, definisi, dan nilainya terstruktur serta terstandarisasi. Dalam penelitian ini metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan berhitung anak sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan permainan dhakon. Data yang berhasil dikumpulkan akan dilakukan pengklasifikasian perkembangan kemudian dilakukan proses tabulasi kedalam skor-skor yang telah ditentukan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji paired sample t test dengan bantuan program komputer SPSS 16 for windows. Uji ini digunakan untuk menguji signifikansi dari satu kelompok yang sebelumnya tidak diberi perlakuan dan melihat setelah diberi perlakuan. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian kemampuan berhitung anak yang diambil dari hasil observasi setelah eksperimen diketahui bahwa ada 27 anak yang mempunyai kemampuan berhitung dengan kategori berkembang sesuai harapan, ada 1 anak yang mempunyai kemampuan berhitung dengan kategori Berkembang 4
Sangat baik. Sehingga mayoritas skor kemampuan berhitung anak setelah eksperimen berkategori berkembang sesuai harapan dengan prosentase 96%. Hal ini berbeda sekali dengan hasil observasi sebelum dilakukan eksperimen dengan permainan dhakon ada 22 anak yang mempunyai kemampuan berhitung dengan kategori Mulai Berkembang, dan ada 6 anak yang mempunyai kemampuan berhitung dengan kategori Berkembang Sesuai Harapan. Sehingga mayoritas skor kemampuan berhitung anak sebelum eksperimen berkategori Mulai Berkembang dengan prosentase 79%. Hal tersebut dapat dilihat pada table dibawah ini. Perbandingan Skor Kemampuan Berhitung Sebelum dan Sesudah Eksperimen dengan Permainan Dhakon N sebelum eksprimen setelah eksperimen Interval status o frekuensi prosentase frekuensi prosentase 16 Belum - - - - 1 Berkembang 17 27 Mulai 22 79% - - 2 Berkembang 28 38 Berkembang Sesuai 6 21% 27 96% 3 Harapan 38 Berkembang 1 4% 4 Sangat Baik Jumlah 28 100% 28 100% Berdasarkan hasil analisis data menggunakan teknik analisis data T- test dengan alat bantu program SPSS 16. diperoleh hasil t hitung = 17,959 t tabel = 2,051 karena t hitung > t tabel = 17,595 > 2,051 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat pengaruh 5
permainan dhakon terhadap kemampuan berhitung anak TK Marsudi Siwi Kelompok B Tahun Pelajaran 2013/2014 diterima kebenarannya. Oleh karena itu, dapat dikat akan bahwa kemampuan berhitung anak setelah dilakukan eksperimen lebih berkembang optimal dari pada sebelum dilakukan eksperimen menggunakan permainan dhakon. Penelitian ini juga memperkuat penelitian terdahulu yang mengatakan bahwa melalui Permainan Tradisional Congklak (istilah dhakon ditiap-tiap daerah) dapat mempengaruhi Kecerdasan Logika Matematikaanak (Mulani, 2012). Pengaruh permainan dakon terhadap kognitif anak usia dini (Sudarmi, 2012). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh permainan dhakon terhadap kemampuan berhitung anak TK Marsudi Siwi Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal ini dikarenakan dengan melakukan Dalam permainan tradisional dhakon ini saat anak menerima biji dhakon anak sambil belajar berhitung dan memastikan biji dhakon yang diterima sudah betul atau belum anak dapat belajar tentang membilang atau dapat menyebut urutan bilangan. Sedang saat anak mengisi lubang dhakon anak belajar berhitung dengan biji dhakon hal ini dapat diterapkan dengan membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda). Saat permainan berlangsung secara otomatis anak akan mengerti mana lubang dhakon yang habis atau yang masih dengan ini anak mengenal konsep habis dan masih. Saat permainan berlangsung anak mengetahui lubang yang kosong atau yang penuh hal ini anak dapat mengenal konsep penuh dan kosong. Sewaktu anak mengisikan biji dhakon pada kedalam lubang sawah anak mulai belajar tentang konsep bilangan dengan benda. dan pada akhir permainan anak dapat mengenal konsep habis dan masih dengan melihat biji biji dhakon yang ada pada masing masing sawah. 6
D. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh permainan dhakon terhadap kemampuan berhitung anak kelompok B TK Marsudi Siwi Sidomulyo Ampel Boyolali tahun Pelajaran 2013/2014 E. DAFTAR PUSTAKA Busthomi. 2012. Melejitkan potensi dan kecerdasan anak usia dini. Jakarta: Citra Publishing Darsinah. 2011. Perkembangan Kognitif. Surakarta: Qinant. Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran Belajar Bermain Berhitung Permulaan di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas. Nazir.1999. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Wirawan. 2009, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Teori Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: Salemba Empat 7