BAB II URAIAN TEORITIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUTAKA. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun

bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan selama suatu periode tertentu kepada pihak-pihak yang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Laporan keuangan

ANALISIS RASIO KEUANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

RASIO LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen membantu perusahaan untuk menghadapi perubahan-perubahan yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sari dan Zuhrotun (2006), teori sinyal (signaling theory)

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Dalam Tinjauan teoritis akan dibahas lebih lanjut mengenai rasio likuiditas

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

Analisa Rasio Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

B. MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PENENTUAN RASIO STANDAR

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

Transkripsi:

15 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penulis mencatat beberapa penelitian tentang kondisi keuangan perusahaan melalui aspek rasio finansial sebagai tinjauan terhadap penelitian terdahulu. Penulis melakukan pra survey yang dilakukan pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara, perusahaan masih mengalami keuntungan pada tahun 2001 sampai dengan 2005, secara keseluruhan laba perusahaan mengalami fluktuasi cenderung semakin meningkat. B. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat dipergunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data atau aktivitas perusahaan tersebut. Laporan keuangan menunjukkan kondisi keuangan serta prestasi kegiatan yang dicapai perusahaan yang bersangkutan dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan dibuat secara periodik untuk mengetahui posisi aktiva, kewajiban dan kepemilikan modal pada suatu saat, keuntungan atau kerugian yang dicapai dan arus dana dalam suatu perusahaan. Untuk dapat mengetahui gambaran mengenai perkembangan financial perusahaan perlu diadakan interprestasikan atau penganalisaan terhadap data financial perusahaan yang bersangkutan, dimana data tersebut diperoleh dari laporan keuangannya.

16 Kondisi keuangan perusahaan dapat diketahui dari laporan perusahaan. Ada beberapa pengertian laporan keuangan (financial statement) menurut para ahli yaitu : 1. Laporan keuangan adalah hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan yang disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak-pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan. (Djarwanto, 2001: 5) 2. Laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. (Harahap, 2002: 105) 3. Laporan keuangan adalah laporan keuangan memberikan ikthisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan, dimana neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu dan laporan laba rugi (income statement) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama waktu periode tertentu biasanya meliputi periode satu tahun. Pada umumnya laporan keuangan merupakan produk dari proses akuntasi sedangkan akuntansi itu sendiri merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keterangan-keterangan bagi siapa saja yang membutuhkannya. Oleh karena itu, akuntansi (laporan keuangan) dapat dipakai sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak uang berkepentingan dengan data keuangan perusahaan.

17 Jenis Laporan Keuangan 1. Neraca Menggambarkan posisi keuangan yang berupa aktiva, kewajiban, dan ekuitas suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Aktiva disajikan dalam kriteria lancar dan tidak lancar. Kewajiban disajikan sebagai kewajiban jangka panjang dan kewajiban jangka pendek. Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh kewajiban perusahaan. Dalam perseroan terbatas, ekuitas dapat diklasifikasikan sebagai setoran modal oleh pemegang saham penyisihan/pencadangan laba dan saldo laba yang tidak dicadangkan serta selisih penilaian. Pengklasifikasian terhadap aktiva akan dilakukan berdasarkan atas likuiditas yang menurun, yaitu dimulai dengan kas yang paling likuid dan diakhiri dengan aktiva tidak lancar yang paling tidak likuid. Pengklasifikasian terhadap kewajiban jangka pendek dan diakhiri dengan kewajiban jangka panjang. 2. laporan laba rugi laporan laba rugi adalah ringkasan mengenai pendapatan dan beban (biaya) serta laba atau rugi yang diperoleh selama periode tertentu (Syahyunan, 2004:26) perusahaan dapat mengklasifikasian pendapatan dan beban atas dasar sifat atau fungsi dalam perusahaan.

18 C. Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan menurut Berstein dalam Harahap (2004:197) adalah: 1. Screening, analisa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi perusahaan. 2. Understanding, memahami perusahaan, kondisi keuangan, dan hasil usahanya. 3. Forecasting, analisa digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang. 4. Diagnosis, analisa dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi baik dalam manjemen, operasi keuangan atau masalah lain dalam perusahaan. 5. Evaluation, analisa dilakukan untuk menilai prestasi manajemen dalam mengelola perusahaan. Tujuan laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap : 1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan. 2. Untuk memerikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi laba) suatu perushaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba. 3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai keuangan didalam menapsir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. 4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan.

19 5. Untruk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan. D. Pihak-pihak yang Berkepentingan Terhadap Laporan Keuangan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan baik yang berasal dari lingkungan inter maupun ekstren perusahaan adalah : a. Pemegang saham ingin mengetahui berapa laba yang diperoleh sehingga dapat diperkirakan deviden yang diperoleh setelah laba bersih dikurangi laba yang ditahan. Baik buruknya kinerja dari perusahaan bisa diketahui dan pemegang saham dapat mengetahui tindakan apa yang akan dilakukan terhadap perusahaan. b. Investor Investor mengharapkan keuntungan yang tinggi dari dana yang dinvestasikannya dalam perusahaan. Apabila keuntungan perusahaan terus meningkat, maka investor akan terus berinvestasi dan percaya bahwa perusahaan akan terus memberikan keuntungan kepda investor. c. Manajer Seorang manajer ingin mengetahui bagaimana kondisi ekonomis perusahaan yang dipimpinnya. Tolak ukur keberhasilan manajer bisa dilihat pada laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini juga merupakan alat pengambilan keputusan bagi manajer untuk menyusun strategi pada periode mendatang dan salah satu strateginya adalah dengan menyusun laporan keuangan.

20 d. Karyawan Para karyawan juga perlu mengetahui bagaimana kondisi keuangan perusahaan untuk mengetahui bagaimana prospek mereka dalam perusahaan. Perusahaan dengan kinerja yang baik merupakan tempat yang tepat bagi karyawan untuk memberikan potensinya kepada perusahaan. Apabila perusahaan mendapatkan laba yang besar maka karyawan bisa menilai apakah penghasilan yang diterimanya sesuai atau tidak. e. Instansi Pajak Lembaga yang merupakan bagian dari pemerintah ini memakai laporan keuangan untuk menghitung pajak yang akan dikenakan pada perusahaan. Semua kewajiban pajak perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan dan instansi pajak dapat menentukan kebenaran perhitungan pajak dan juga untuk dasar penindakan. f. Peneliti Laporan keuangan berguna sebagai data primer dalam melakukan penelitian terhadap topik tertentu yang berkaitan dengan laporan keuangan atau perusahaan. Laporan keuangan menjadi bahan dasar yang diolah untuk mengambil kesimpulan dari suatu hipotesis atau penelitian yang dilakukan. g. Masyarakat (public) Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara, misalnya perusahaan dapat memberikan kontribusi yang berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan juga

21 dapat juga menyediakan informasi mengenai perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya. E. Analisis Rasio Keuangan 1. Pengertian Rasio Keuangan Dari hasil analisis rasio, dapat diketahui posisi keuangan perusahaan yang berkaitan dengan masalah likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas perusahaan. Beberapa pengertian analisa rasio keuangan menurut para ahli ekonomi adalah sebgai berikut : a. Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (Harahap, 2002: 297) b. Rasio keuangan merupakan upaya menstandarisasikan data keuangan agar menghasilkan perbandingan yang berguna (Martin, 1997: 504). Berdasakan sumber datanya maka angka rasio dibagi atas 3 yaitu : (Riyanto, 2001: 330). 1) Rasio-rasio neraca (balance sheet) Ialah rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca misalnya current ratio, acid test ratio, current assets to total assets ratio, current liabilities to total assets ratio, dan lain sebagainya.

22 2) Rasio-rasio laporan laba rugi (income statements ratio) Merupakan rasio yang disusun dari data yang berasal dari income statements, misalnya gross profit margin, net operating margin, operating ratio dan lain sebagainya. 3) Rasio-rasio antar laporan Merupakan rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan lainnya berasal dari Income Statements, misalnya assets turnover, inventory turnover, receivables turnover dan lain sebagainya. Laporan keuangan perusahaan yang akan dianalisis penulis pada penelitian ini hanya terbatas pada laporan laba rugi dan neraca. Ini disebabkan karena pembahasan dalam skripsi ini menggunakan analisis rasio keuangan. 2. Rasio Keuangan a. Rasio Likuiditas Perusahaan yang kekuatan membayarnya besar sehingga mampu memenuhi segala kewajiban jangka pendeknya dikatakan bahwa perusahaan itu likuid. Jika menyangkut dengan kewajiban kepada pihak luar (kreditur) dinamakan likuiditas badan usaha, dan jika menyangkut dengan kewajiban untuk menyelenggarakan proses produksi, maka dinamakan likuiditas perusahaan. Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban dengan masalah

23 kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Syamsuddin (2001: 41) bahwa likuiditas merupakan indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuiditas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya untuk mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas. Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang jangka pendeknya dari aktiva lancarnya. Rasio likuiditas yang dipakai dalam penelitian adalah: 1) Current Ratio Merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek karena rasio ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditur jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo utang. Current Ratio Current Assets Current liabilitie s Current Ratio yang rendah biasanya menunjukkan masalah dalam likuiditas. Sebaliknya suatu perusahaan yang current rationya terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana yang menganggur (midle money) yang pada akhirnya dapat mengurangi

24 kemampulabaan perusahaan. Current Ratio 200% kadang-kadang sudah memuaskan bagi suatu perusahaan. 2) Cash Ratio Rasio ini mengukur kemampulabaan perusahaan membayar utang lancarnya dengan kas atau yang setara kas. Semakin tinggi rasio menunjukkan hasil yang semakin baik. Cash Maketable Securities Cash Ratio Current Liabilities 3) Quick Test Ratio Rasio ini merupakan aktiva lancar dikurangi persediaan untuk membayar kewajiban lancar. Rasio ini memberikan indikator yang lebih baik dalam melihat likuiditas perusahaan dibandingkan dengan rasio lancar, karena penghilangan unsur persediaan memerlukan jangka waktu yang agak lama untuk dikonversi menjadi kas. Pembayaran dimuka kadang-kadang juga tidak bisa dikonversi menjadi kas. Aktiva Lancar Persediaan Quick Test Ratio Kewajiban Lancar 4) Net Working Capital Net Working Capital merupakan rasio modal kerja bersih digunakan untuk mengetahui rasio modal bersih terhadap kewajiban lancar. Aktiva Lancar Kewajiban Lancar NetWorking Capital Kewajiban Lnacar

25 b. Rasio Leverage Rasio Leverage mengukur tingkat solvabilitas suatu perusahaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya seandainya perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasi. Dengan kata lain bahwa rasio leverage ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua jangka pendek dan jangka panjangnya. Rasio Leverage ini mempunyai manfaat yaitu: 1. Agar para pemberi kredit dapat melihat batas keamanan pemberian kredit (margin of safety) yang akan diberikan kepada pemilik perusahaan. 2. Dengan mengumpulkan dana melalui hutang, pemilik memperoleh wewenang pengawasan perusahaan hanya dengan investasi kecil. 3. Apabila perusahaan memperoleh laba yang lebih besar dari beban bunga atas pinjamannya, maka keuntungan bagi pemilik modal sendiri menjadi semakin besar. Penggunaan leverage didalam perusahaan tidak selamanya mendapat laba karena jika besar laba perusahaan di bawah beban bunga pinjaman, maka perusahaan tidak dapat melaksanakan kewajibannya atau kekurangan bunga pinjaman yang harus dibayar oleh pemilik modal sendiri.

26 Rasio-rasio leverage yang digunakan dalam penelitian adalah: 1) Total Debt to Total Asset Ratio Rasio ini memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki seluruh kekayaan yang dimiliki. Semakin tinggi presentasenya cenderung semakin besar resiko keuangan bagi kreditor maupun pemegang saham. Total Debt Total Debt tototal Asset Ratio Total Assets 2) Total Debt to Equity Ratio Rasio ini menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Total Debt Total Debt to Equity Ratio Total Equity c. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan semua sumber daya yang ada pada pengendalinya. Semua rasio aktifitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio-rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak antara penjualan, dan berbagai unsur aktiva, yaitu persediaan, piutang, aktiva tetap dan aktiva lain.

27 Rasio-rasio aktivitas yang dipakai dalam penelitian adalah: 1) Working Capital Turn Over Rasio ini mengukur aktivitas bisnis terhadap ketentuan aktiva lancar atas kewajiban lancer. Rasio ini menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. Sales Working Capital Turn Over Current asset Current Liabilities 2) Total Asstes Turn Over Rasio ini menunjukkan efektivitas penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan. Kalau perputaran lambat, ini menunjukkan bahwa aktiva yang dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan untuk menjual. Sales Total AssetsTurn Over Total Assets 3) Fixed Assets Turnover Rasio ini mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada harta tetap seperti pabrik dan peralatan, dalam rangka menghasilkan penjualan, atau berapa rupiah penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan pada aktiva tetap. Rasio ini berguna untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara efektif untuk meningkatkan pendapatan. Kalau perputarannya lambat (rendah), kemungkinan

28 terdapat kapasitas terlalu besar atau ada banyak aktiva tetap namun kurang bermanfaat, atau mungkin disebabkan oleh hal-hal lain seperti investasi pada aktiva tetap yang berlebihan dibandingkan dengan nilai output yang akan diperoleh. Sales Fixed AssetsTurn Over Net Fixed Assets d. Rasio Profitabilitas (Rentabilitas) Rentabilitas atau profitabilitas suatu perusahaan adalah ukuran suatu perusahaan untuk memperoleh laba selama satu periode tertentu. Rasio rentabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampulabaan yang diperoleh dalam suatu kegiatan usaha dengan besarnya dana uang digunakan sebagai modal usaha. Rasio ini merupakan kriteria penilaian yang dianggap paling baku untuk operasi perusahaan. Rasio kemampulabaan akan memberikan jawaban akhir tentang efektivitas pengelolaan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio-rasio profitabilitas yang dipakai dalam penelitian adalah: 1) Operating Profit Margin Yaitu perbandingan antara laba uasaha dan penjualan EBIT Basic Earning Power Total Assets 2) Basic Earning Power (BEP) Daya laba dasar (Basic Earning Power) atau rentabilitas ekonomi mencoba mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan

29 seluruh sumber dayanya yang menunjukkan rentabilitas ekonomi perusahaan. EBIT Basic Earning Power Total Assets 3. Keterbatasan Analisa Rasio Keuangan Walaupun rasio-rasio finansial merupakan alat yang sangat berguna akan tetapi ada kekurangan-kekurangan/keterbatasan sehingga harus digunakan secara hati-hati. Pertama, rasio-rasio finansial disusun dari data akuntasi, sedangkan data tersebut dapat ditafsirkan dengan bermacam-macam cara dan bahkan bisa dimanipulasi. Seorang manager keuangan juga harus berhati-hati dengan menilai apakah rasio baik atau buruk dan dalam menyimpulkan penilaian atas perusahaan berdasarkan status peringkat rasio-rasio misalnya rasio perputaran persediaan (inventory) yang adanya kekurangan yang serius yang bisa berakibat kehabisan persediaan. Sebagai analisis, seseorang harus menguasai informasi tentang operasional dan manajemen statu perusahaan sehingga bisa meyakini rasio-rasio finansialnya. Jadi sebagai analisis jangan sampai terbius oleh rasio yang kelihatan normal. Selain kelemahan tersebut, masih terdapat kelemahan-kelemahan lainnya seperti dikemukakan oleh S. Munwir. Kelemahan dari analisis laporan keuangan adalah tertarik pada adanya fluktuasi nilai dari uang (daya belinya). Suatu mesin atau perlengkapan tertentu yang dibeli dalam keadaan inflasi nilainya berbeda kalau dibeli pada waktu tidak ada inflasi, dan hal ini berpengaruh dalam menghitung investment turn over dan profit margin.

30 Karena terdapat begitu banyak kelemahan analisa rasio finansial ini haruslah berhati-hati. Walaupun demikian harus diakui bahwa analisa rasio ini sangat berguna bagi perusahaan dalam usahanya untuk mengadakan perbaikan terdapat kebijakan dan keadaan keuangan yang kurang baik.