BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan dan kemajuan suatu bangsa, pendidikan harus dapat menghasilkan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. secara alamiah melalui pemaknaan individu terhadap pengalaman-pengalamannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter (character building) generasi bangsa. Pentingnya pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, mengembangkan potensi diri, membentuk pribadi yang bertanggung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. urgensinya belum dimaksimalkan seperti zaman modernisasi sekarang. Undang-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap manusia. Orang tua dapat menanamkan benih

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia secara normative. Pendidikan tidak hanya diperoleh di lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan sudah ada. mengantarkan manusia menuju kesempurnaan dan kebaikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

2015 KONTRIBUSI PROGRAM PEMBINAAN KESISWAAN TERHADAP PEMENUHAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu masalah yang erat hubungannya dengan perkembangan dan kemajuan suatu bangsa, pendidikan harus dapat menghasilkan perubahan dan perkembangan kehidupan suatu bangsa. Pendidikan bagian penting dari proses pembangunan nasional. Pendidikan juga merupakan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia. Seperti tercantum dalam pasal 3 Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Amanat Undang-Undang tersebut agar pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, tetapi juga berkepribadian atau berkarakter, sehingga nantinya akan lahir generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter. Seiring dengan tujuan pendidikan, Kemendiknas mulai tahun 2010 mencanangkan pembangunan yang memfokuskan pada penguatan dan internalisasi pendidikan budaya dan karakter bangsa. Kemandirian merupakan salah satu karakter yang diharapkan dalam 18 nilai pendidikan karakter. 1

2 Banyak orangtua mengeluhkan anaknya kurang bisa mandiri. Orang tua kerapkali mengatakan bahwa anaknya kurang mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya tanpa bantuan orang lain. Menurut Tambunan (1996:13), pada kenyataannya banyak orang yang umurnya sudah beranjak dewasa, tetapi tak kunjung mandiri. Apa-apa harus diurus atau bergantung pada orang lain. Dalam usia yang semakin beranjak dewasa, seharusnya seseorang mulai bisa mandiri. Mulai bisa menilai dan memutuskan apa yang baik untuk dirinya, serta memutuskannya tanpa ragu. Tidak tergantung pada teman, orang tua, atau menunggu orang lain di memutuskan untuknya. Faktor yang membuat orang tidak bisa mandiri, salah satunya karena seseorang tersebut selalu dilindungi, sehingga tidak terbiasa mengambil keputusan sendiri. Mungkin juga pada dasarnya orang tersebut terlalu manja. Setiap orang perlu memiliki kemandirian, karena dalam hidup akan menghadapi banyak hal yang harus diputuskan sendiri. Hal tersebut merupakan salah satu ukuran kedewasaan seseorang. Di antara lembaga pendidikan yang berkembang baik pendidikan formal, in formal maupun non formal program boarding school memiliki karakteristik yang kuat dalam rangka membentuk peserta didik yang mandiri. Dikarenakan, setelah aktivitas sekolah para siswa bording mengikuti serangkaian kegiatan di program boarding school. Berbeda dengan para siswa yang lain, setelah kegiatan belajar di sekolah dapat pulang kerumah masing-masing sehingga, ada perbedaan yang mencolok dalam keseharian siswa. Kehidupan dalam asrama biasanya selalu dibuat teratur, selalu mengikuti perencanaan-perencanaan yang sebelumnya

3 diketahui, diakui, dan dijunjung tinggi oleh penghuninya untuk dipatuhi dan dijalankan secara tepat dengan penuh kesadaran dan penyerahan. Oleh karena itu, kegiatan pengelolaan dan penyelenggaraan asrama sekolah perlu mendapatkan perhatian yang serius dari semua pihak yang terkait dengan keberadaan asrama sekolah. Madrasah Tsanawiyah Negeri Surakarta 1 memiliki tiga program yang tersedia diantaranya adalah program reguler, program khusus, dan program boarding. Program reguler memiliki 20 kelas terdiri dari kelas 7 A-F, 8 A-F, dan 9 A-H. Program khusus memiliki 10 kelas terdiri dari kelas 7 PK 1-4, 8 PK 1-4, dan 9 PK 1-2. Program boarding memiliki 2 kelas terdiri dari 1 kelas boarding putri dan 1 kelas boarding putra dari program reguler, program khusus. Program boarding didirikan pada tahun 2009/2010. Pertama kali didirikan asrama putri yang bertujuan menampung peserta didik PK putri terutama dari luar kota karena semakin banyak peminatnya maka siswa reguler bergabung dalam program boarding berjumlah 50 siswa. Sementara itu, asrama putra didirikan pada bulan Agustus 2013 yang menampung 21 siswa. Hal ini terbukti dalam misi asrama Bait Al-Hikmah MTs Negeri Surakarta 1 di beberapa kegiatan program boarding school untuk mengembangkan pelaksanaan ajaran agama islam sebagai pijakan dan sumber kearifan dalam bertindak, membimbing peserta didik binaan mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki, dan mengembangkan semangat keunggulan dalam berprestasi untuk mewujudkan SDM yang terdidik terampil dan berakhlak mulia.

4 Selaras dengan misi kehidupan asrama sekolah, maka secara umum tujuan diselenggarakannya asrama sekolah adalah untuk menunjang keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Sedangkan secara khusus tujuan penyelenggaraan asrama adalah sebagai berikut: 1. Menampung peserta didik putri dan putra terutama dari luar kota. 2. Membekali peserta didik dalam meningkatkan : a. Pemahaman dan Penerapan Imtaq dan Iptek. b. Kemandirian dan Tanggungjawab dalam kehidupan sehari-hari c. Ketrampilan Berbahasa Asing (Bahasa Arab dan Bahasa Inggris) d. Pembiasaan Sebagai Wanita Sholihah dan pria sholeh. e. Life Skill.( http://www.mtsn1solo.sch.id/) Keterkaitan pendidikan karakter di MTs Negeri Surakarta 1 dalam program boarding school dapat dikembangkan melalui penguatan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang bertujuan membentuk manusia seutuhnya sebagai perwujudan kepribadian Pancasila serta mampu melaksanakan pembangunan masyarakat Pancasila, khususnya dalam pembentukan kepribadian manusia Indonesia yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila. Karena itu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sama sekali tidak bisa dilepaskan dari pendidikan nasional, yang merupakan satu kesatuan dalam sistem pendidikan nasional untuk mewujudkan pendidikan nasional (Daryono dkk., 2011:29). Pendidikan karakter hendaknya dikembangkan melalui semua mata pelajaran (terintegrasi), melalui pengembangan diri, dan budaya suatu satuan pendidikan. Pembinaan kerakter bangsa dilakukan dengan mengintegrasikan dalam seluruh mata pelajaran, dalam kegiatan kurikuler mata pelajaran, sehingga semua mata pelajaran diarahkan pada pengembangan nilai-nilai karakter tersebut. Pengembangan nilai-nilai karakter juga dapat dilakukan melalui pengembangan

5 diri, baik melalui konseling maupun kegiatan ekstrakurikuler. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, hal ini mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian mengenai Pengembangan Karakter Kemandirian melalui Program Boarding School (Studi Kasus Pada Siswa di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014). B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini sebagai berikut: 1. Apa saja bentuk-bentuk kegiatan pengembangan karakter kemandirian melalui program boarding school pada siswa di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014? 2. Bagaimana proses pengembangan karakter kemandirian melalui program boarding school pada siswa di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014? 3. Bagaimana faktor pendukung dalam melaksanakan pengembangan karakter kemandirian melalui program boarding school pada siswa di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014? 4. Faktor Penghambat dalam melaksanakan pengembangan karakter kemandirian melalui program boarding school pada siswa di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014?

6 5. Apasaja upaya mengatasi hambatan dalam melaksanakan pengembangan karakter kemandirian melalui program boarding school pada siswa di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kegiatan pengembangan karakter kemandirian melalui program boarding school pada siswa di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014. 2. Untuk menggambarkan proses pengembangan karakter kemandirian melalui program boarding school pada siswa di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014. 3. Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dalam melaksanakan pengembangan karakter kemandirian melalui program boarding school pada siswa di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014. 4. Untuk mendeskripsikan faktor penghambat dalam melaksanakan pengembangan karakter kemandirian melalui program boarding school pada siswa di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014. 5. Untuk mengetahui upaya mengatasi hambatan dalam melaksanakan pengembangan karakter kemandirian melalui program boarding school pada siswa di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014.

7 D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat diambil manfaat penelitian adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan akan berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi penulis, dapat menambah wawasan pengalaman tentang program Boarding School. b. Bagi boarding School, dapat memberi motivasi untuk lebih meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan pendidikan sekolah berasrama. c. Bagi peneliti berikutnya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangakan lebih lanjut serta sebagai referensi terhadap penelitian yang sejenis. E. Daftar Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan maksud yang terkandung pada judul skripsi maka penulis menegaskan daftar istilah yaitu sebagai berikut: 1. Pengembangan. Menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2005:725), pengembangan diartikan sebagai hal mengembangkan, pembangunan secara bertahap dan teratur, dan menjurus sasaran yang dikehendaki.

8 2. Karakter. Menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2005:682), karakter diartikan sebagai tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain, watak. Pendapat Majid dan Andayani, (2012:12), karakter adalah watak, sifat atau hal-hal yang memang sangat mendasar pada diri seseorang. Karakter merupakan sifat batin manusia yang memengaruhi segenap pikiran dan perbuatannya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan watak, sifat yang sangat mendasar pada diri seseorang untuk membedakan dirinya dengan orang lain. 3. Kemandirian. Menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2005:982), kemandirian diartikan sebagai keadaan dapat berdiri sendiri, tidak tergantung pada orang lain. Menurut Kemendiknas (2010) sebagaimana yang dikutip oleh Gunawan (2012:34), kemandirian adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Selanjutnya, Pengertian Mandiri menurut Majid dan Andayani (2012:48), adalah sikap dan perilaku atas dasar inisiatif dan kemampuan sendiri. Jadi berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemandirian merupakan sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas atas dasar inisiatif dan kemampuan sendiri. 4. Boarding School. Menurut Echols dan Shadily (1996:55), Boarding school terdiri dari dua kata yaitu boarding dan school. Boarding berarti asrama, dan school berarti sekolah. Boarding School adalah sistem sekolah berasrama, di mana peserta didik dan juga para guru dan pengelola sekolah tinggal di asrama yang berada dalam lingkungan sekolah dalam kurun waktu tertentu.