BAB I PENDAHULUAN terdapat 1,3 juta orang yang menderita fraktur. Menurut DEPKES

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

SKRIPSI SULASTRI J

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

BAB I PENDAHULUAN. sementara di tahun 2011 terdapat korban. Korban luka ringan pada

A. PENDAHULUAN Endang Sawitri* Agus Sudaryanto**

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. fisik yang dapat menyebabkan terjadinya fraktur. Kebanyakan fraktur

BAB I PENDAHULUAN. kasus yang belum terselesaikan. Disisi lain juga telah terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang berusia di atas 60 tahun (UU 13

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

PENGARUH PEMBERIAN HYPNOANALGESIA PADA NYERI POST OPERASI FRAKTUR DI RUMAH SAKIT KARIMA UTAMA SURAKARTA

FIRMAN FARADISI J

SKRIPSI. Diajukan Oleh : PARYANTO J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden kecelakaan merupakan penyebab utama orang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. Citra diri merupakan sebuah keadaan dalam pikiran tentang diri. Anda, kehilangan citra dirinya dan merasa buruk tentang diri mereka

IKRIMA RAHMASARI J

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS DEXTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTION MOORE PROTHESIS DI RS ORTHOPEDI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. kegagalan anestesi/meninggal, takut tidak bangun lagi) dan lain-lain (Suliswati,

BAB I PENDAHULUAN. sampai evaluasi selanjutnya (Uliyah & Hidayat, 2008). Keluhan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan. cara invasif dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diabetes mellitus semakin meningkat. Diabetes mellitus. adanya kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemia)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. anestesi untuk pengelolaan nyeri, tanda vital, juga dalam pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

EFEKTIVITAS TERAPI GERAK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara. invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan

PENGARUH ANALGESIA AKUPUNTUR FREKUENSI KOMBINASI TERHADAP ONSET NYERI PASIEN PASCA OPERASI KRURIS TERTUTUP

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan disebutkan bahwa setiap

BAB I PENDAHULUAN. Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tulang dan/atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%

BAB I PENDAHULUAN. diatasi. Bagi anak usia prasekolah (3-5 tahun) menjalani hospitalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. lalu lintas yang cukup tinggi. Data Kepolisian RI tahun 2009 menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak yang berkualitas agar dapat melanjutkan cita-cita bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 2 yaitu fraktur terbuka, yaitu jika patahan tulang itu menembus kulit. fragmen tulang tidak berhubungan dengan dunia luar.

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi

BAB I PENDAHULUAN diperkirakan lansia menjapai 11,4% dari total jumlah penduduk atau

BAB I PENDAHULUAN. Pada kasus-kasus pembedahan seperti tindakan operasi segera atau elektif

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dimana terjadi kerusakan bentuk dan fungsi dari tulang tersebut yang. dapat berupa patahan atau pecah dengan serpihan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan Sectio Caesaria (SC) adalah sekitar 10 % sampai 15 %, dari semua

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan operasi sangat beresiko, lebih dari 230 juta operasi mayor

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kematian akibat asma mengalami peningkatan dalam beberapa dekade

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya pembangunan di bidang industri yang sangat maju yang

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleknya masalah dibidang kesehatan yang timbul dewasa ini, disertai

BAB I PENDAHULUAN. anestesi dapat menghambat kemampuan klien untuk merespon stimulus

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan untuk dapatbertahan hidup. (Nugroho,2008). struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika

KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

BAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

PENGARUH HIPNOTERAPI TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI RUANG RAWAT INAP BEDAH RUMAH SAKIT ORTOPEDI SURAKARTA

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan dewasa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi telah

BAB I PENDAHULUAN. Sejumlah prilaku seperti mengkonsumsi makanan-makanan siap saji yang

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab yang sering disampaikan adalah stres subjektif atau biopsikososial

BAB I PENDAHULUAN. akut di Indonesia (Sjamsuhidayat, 2010 dan Greenberg et al, 2008).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB I PENDAHULUAN. menyebar pada organ tubuh yang lain (Savitri et al, 2015). Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Prevention (CDC) memperkirakan jumlah penderita hipertensi terus

BAB I PENDAHULUAN. (komprehensif dan holistik) yang berfokus pada kepuasan pasien.

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang dirawat di rumah sakit, pasien lebih sering merasa cemas

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I. tahun dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. juga cukup mahal untuk penanganannnya. Penyebab luka bakar selain karena

PENGARUH PEMBERIAN GUIDED IMAGERY TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

BAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita

BAB I PENDAHULUAN. menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan lunak untuk. memperbaiki kerusakan yang dideritanya disebut menua aging

BAB I LATAR BELAKANG

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Gelar S 1 Keperawatan. Oleh: WAHYUNI J

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. M DENGAN POST OPERASI ORIF FRAKTUR FEMUR DISTAL DEXTRA DI BANGSAL AB RSU PANDANARANG BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sangat susah ditanggulangi, sebagian besar berakhir dengan kematian

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka (Sjamsuhidajat dan Jong, 2005).

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat sarjana S-1. Diajukan Oleh : NURHIDAYAH J FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN. bayi yang dilakukan dengan cara insisi pada dinding abdomen ibu (WHO,

PENGARUH GUIDED IMAGERY TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOAFEKTIF DI RSJD SURAKARTA

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender

BAB I PENDAHULUAN. termasuk penyakit yang menjadi perhatian serius pada bidang kedokteran. Kanker

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fraktur adalah patah tulang atau terganggunya kesinambungan jaringan tulang yang disebabkan oleh trauma langsung maupun trauma tidak langsung. Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat jumlah kejadian fraktur pada tahun 2011-2012 terdapat 1,3 juta orang yang menderita fraktur. Menurut DEPKES RI tahun 2011 di Indonesia sendiri juga banyak yang mengalami fraktur, fraktur di Indonesia terdapat 45.987 orang yang mengalami fraktur, prevalensi kejadian fraktur yang paling tinggi adalah fraktur femur yaitu terdapat 19.729 orang yang mengalami fraktur, sedangkan ada 14.037 orang yang mengalami fraktur cluris dan terdapat 3.776 orang mengalami fraktur tibia. Salah satu cara untuk mengembalikan fraktur seperti semula yaitu salah satu cara adalah rekognisi atau dilakukan tindakan pembedahan (Sjamsuhidayat & Jong, 2005). Pembedahan adalah segala upaya tindakan pengobatan yang secara invasif dengan cara membuka bagian organ tubuh yang akan ditangani. Setelah tindakan pembedahan akan dilakukan tindakan untuk menangani rasa nyeri yaitu dengan menggunakan obat penghilang rasa nyeri (Sjamsuhidajat, R. & Jong, 2005). Menurut The International Association for the Study of Pain, nyeri adalah suatu pengalaman sensorik yang tidak menyenangkan yang diakibatkan oleh kerusakan jaringan ataupun yang berpotensi merusak jaringan. Nyeri itu 1

2 merupakan suatu hak yang kompleks meliputi aspek fisik dan psikis. Aspek fisik meliputi perubahan keadaan umum, denyut nadi, suhu tubuh, pernapasan, sedangkan aspek psikis akibat nyeri dapat terjadinya stress yang bisa mengurangi sistem imun dalam proses inflamasi. Nyeri merupakan hak yang bersifat subjektif dan personal, sehingga masing-masing individu akan memberikan respon yang berbeda terhadap rasa nyeri berdasarkan pengalaman sebelumnya (Judha, Sudarti & Fauziah,2012). Penatalaksanaan manajemen nyeri ada 2 teknik yaitu dengan cara farmakologi dan non-farmakologi. Penatalaksanaan manajemen nyeri farmakologi adalah penatalaksanaan manajemen nyeri dengan menggunakan obat yang berkolaborasi antara perawat dengan dokter dalam pemberian obat anti nyeri, sedangkan teknik non-farmakologi adalah penatalaksanaan manajemen nyeri tanpa obat-obatan, penatalaksanaan manajemen nyeri nonfarmakologi meliputi Guided imagery, distraksi, hypnoanalgesia. Teknik hypnoanalgesia merupakan teknik non-farmakologi yang dapat dilakukan oleh perawat dalam mengatasi rasa nyeri. Kunci dari hypnoanalgesia adalah adanya kekuatan sugesti atau keyakinan terhadap sesuatu hal positif yang muncul berdasarkan pada konsep pikiran, sehingga akan memberikan energi positif bagi suatu tindakan yang dilakukan. Penggunaan metode ini mengakibatkan berkurangnya bahkan menghilangkan rasa nyeri yang dialami tubuh manusia sebagai respon terhadap suatu trauma (Amarta, 2012).

3 Beberapa penelitian lain menunjukkan adanya pengaruh teknik relaksasi terhadap penurunan nyeri pada pasien post operasi, salah satunya adalah Ayudianingsih (2009) disebutkan bahwa teknik relaksasi nafas dalam mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penurunan nyeri pada pasien pasca operasi fraktur femur antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di Rumah Sakit Karima Utama Surakarta. Menurut uraian latar belakang di atas belum ada teknik manajemen nyeri non-farmakologi berupa hypnoanalgesia, sehingga peneliti tertarik ingin melakukan sebuah penelitian Pengaruh Pemberian Hypnoanalgesia pada Nyeri Post Operasi Fraktur di Rumah Sakit Karima Utama Surakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalah di atas, perawatan luka post operasi fraktur dapat menimbulkan nyeri pada pasien maka masalah dari penelitian ini dapat dirumuskan Apakah ada pengaruh hypnoanalgesia terhadap tingkah skala nyeri pada post operasi fraktur?. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang di atas, tujuan penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu: 1. Tujuan umum untuk mengetahui pengaruh hypnoanalgesia terhadap tingkat skala nyeri post operasi

4 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui tingkat skala nyeri post operasi sebelum diberi perlakuan. b. Untuk mengetahui tingkat skala nyeri post operasi sesudah diberi perlakuan. c. Untuk membandingkan tingkat skala nyeri post operasi antara sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, manfaat penelitian dibagi menjadi dua yaitu: 1. Manfaat secara teoritis a. Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh hypnoanalgesia terhadap tingkat skala nyeri post operasi. b. Memperluas dan memperdalam bidang kajian hypnosis khususnya hypnoanalgesia untuk menangani masalah nyeri. c. Dapat menjadi landasan keaslian penelitian selanjutnya tentang hypnoanalgesia 2. Manfaat penelitian secara praktis a. Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hypoanalgesia terhadap tingkat skala nyeri post operasi. b. Sebagai alternatif terapi tambahan di bidang keperawatan dalam penanganan pasien post operasi.

5 E. Keaslian Penelitian Keaslian penelitian dalam penelitian ini adalah : 1. Ayudianingsih (2009) dengan judul Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Pasien Pasca Operasi Fraktur Femur di Rumah Sakit Karima Utama Surakarta. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa skor nyeri pada sesudah perlakuan kelompok eksperimen sebesar 2,65 sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 3,30. Berdasarkan perbandingan rata-rata skor nyeri tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian teknik relaksasi nafas dalam memberikan dampak penurunan nyeri yang lebih baik. 2. Saekhatun (2008) dengan judul Hubungan Sikap Perawat dengan Tindakan Perawat dalam Manajemen Nyeri (Teknik Distraksi) pada Pasien Post Operasi di Ruang Bedah Orthopedi RSUI Kustati Surakarta. Hasil penelitian menyebutkan bahwa ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara sikap perawat dalam manajemen nyeri (teknik distraksi) pada pasien post operasi. Hasil X 2 hitung = 3,578 dengan nilai = 0,018 dengan taraf signifikan 0,05. Adapun persaman dalam penelitian ini adalah tentang manajemen nyeri. Sedangkan perbedaannya adalah tempat penelitian, metode penelitian dan manajemen nyeri yang digunakan, dimana Saekhatun menggunakan cross sectional dan manajemen nyeri menggunakan teknik distraksi, sedangkan dalam penelitian ini metode penelitiannya menggunakan metode pre-test post tes control group design dan manajemen nyeri yang digunakan adalah pemberian hypnoanalgesia.