KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CONGESTIVE HEART FAILUE NYHA IV DI RSUP.DR.KARIADI SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bakteri, tetapi juga dapat disebabkan oleh kebiasaan atau pola hidup tidak sehat.

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA BRONKIEKTASIS DI RSUD. DR. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI HEMIPARESE DEXTRA POST STROKE NON HAEMORAGIK DI RSUP DR.

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Ini merupakan suatu potensi nasional yang besar bila dapat dibina

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS HEMIPARESE POST STROKE NON HEMORAGE DEXTRA DI RSUD SRAGEN

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN PASKA STROKE HEMORAGE DEXTRA STADIUM RECOVERY

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan utama di negara maju dan berkembang. Penyakit ini menjadi

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN STROKE HEMORAGE DEXTRA DI RSUD PANDANARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Penyakit degeneratif biasanya disebut dengan penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. kemasan merupakan hal yang penting dan diperlukan oleh konsumen, terutama bagi konsumen dengan kondisi medis tertentu yang

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

KARYA TULIS ILMIAH. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kronis telah terjadi di Indonesia seiring dengan kemajuan teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan saat ini sudah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang mencakup disegala bidang antara lain : politik, ekonomi, sosial

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN KETERLIBATAN DALAM MOBILISASI DINI PASIEN STROKE DI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi peningkatan secara cepat pada abad ke-21 ini, yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI CLOSE FRAKTUR RAMUS PUBIS DEXTRA DAN SINISTRA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Disusun oleh : FITRIA NUR CANDRARINI NIM : J

KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular dan penyakit kronis. Salah satu penyakit tidak menular

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang secara menyeluruh. Termasuk pembangunan di bidang kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).

populasi yang rentan atau vulnerable sebagai akibat terpajan risiko atau akibat buruk dari masalah kesehatan dari keseluruhan populasi (Stanhope dan

BAB 1 PENDAHULUAN. tanpa gejala, sehingga disebut sebagai Silent Killer (pembunuh terselubung).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkat menjadi tahun. Dalam hal ini secara demografi struktur umur

BAB I PENDAHULUAN. jantung yang prevalensinya paling tinggi dalam masyarakat umum dan. berperan besar terhadap mortalitas dan morbiditas.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU UNILATERAL

BAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan stroke iskemik sebagai kasus utamanya (Fenny et al., 2014). Penderita penyakit

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia saat ini juga

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ISCHIALGIA DEKSTRA DI RSAL DR RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang besar di dunia luas dengan prevalensi, dan biaya yang tinggi. Penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. degeneratif seperti jantung koroner dan stroke sekarang ini banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan ditentukan oleh nilai-nilai dan harapan dari

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASKA OPERASI SECTIO CAESARIA

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular (World Health Organization, 2010). Menurut AHA (American

PENATALAKSANAAN SINAR INFRA MERAH DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU BILATERAL DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan peningkatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB I PENDAHULUAN. mengalirkan darah ke otot jantung. Saat ini, PJK merupakan salah satu bentuk

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN PASKA STROKE NON HEMORAGIK DEKSTRA STADIUM AKUT

BAB I PENDAHULUAN. menghisap dan menghembuskannya yang menimbulkan asap dan dapat terhisap oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PLASENTA PREVIA TOTALIS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. penyebab kematian. Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN: STROKE HEMORAGIK DI BANGSAL CEMPAKA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya. (Pratiwi, 2011). Menurut Leininger (1984) manusia

HUBUNGAN PERAN SERTA KELUARGA DALAM PERAWATAN STROKE DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PENDERITA PASCA STROKE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR

SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S 1 Kesehatan Masyarakat. Oleh: TRI NUR IDDAYAT J

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A DENGAN MASALAH UTAMA KARDIOVASKULER : HIPERTENSI KHUSUSNYA NY. S DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GROGOL SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat di

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya sebagai akibat penyakit degeneratif didunia. Di negara maju, kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. Secara global, penyakit terkait dengan gaya hidup. dikenal sebagai penyakit tidak menular (PTM).

BAB I PENDAHULUAN. infeksi dan kekurangan gizi telah menurun, tetapi sebaliknya penyakit degeneratif

BAB I PENDAHULUAN. suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau Chronic Obstructive

BAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap

BAB I PENDAHULUAN. Sejumlah prilaku seperti mengkonsumsi makanan-makanan siap saji yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. maju seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Negara-negara Eropa. Di Amerika

BAB I PENDAHULUAN. pada beberapa Negara industri maju dan Negara berkembang seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa ada berbagai kondisi yang. non modifiable yang merupakan konsekuensi genetik yang tak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. negara maju dan negara sedang berkembang. Penyakit Jantung Koroner (PJK)

BAB I PENDAHULUAN. tanda klinis. Gangguan ini berlangsung lebih dari 24 jam dapat. World, 2008). Di Amerika, dua per tiga orang mengalami defisit

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakitpenyakit

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PERILAKU DALAM MENINGKATKAN KAPASITAS FUNGSIONAL PASIEN PASCA STROKE DI WILAYAH KERJA

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA BELLS PALSY DEXTRA DI RSAL. DR.RAMELAN SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama

Transkripsi:

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CONGESTIVE HEART FAILUE NYHA IV DI RSUP.DR.KARIADI SEMARANG Oleh : Gani tri nugroho J100070032 Diajukan guna melengkapi tugas tugas dan memenuhi syarat - syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Diploma III jurusan fisioterapi PROGRAM STUDI III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

1 BAB I PENDAHULUAN Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai adanya pergeseran paradigma menuju Indonesia Sehat 2010, upaya kesehatan yang selama ini dilaksanakan masih berorientasi pada pendekatan kuratif saja tidak cukup, sehingga pelayanan kesehatan masa kini harus meliputi aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Fisioterapi sebagai salah satu tenaga medis mempunyai disiplin ilmu tersendiri juga tidak lepas dari upaya upaya kesehatan melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Ilmu fisioterapi mempelajari tentang ilmu gerak dan fungsi serta mengatasi dan memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan gerak dan fungsi. Fisioterapi juga berperan dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal (Depkes RI, 2003). Pembangunan nasional yang dilaksanakan di Indonesia meliputi semua aspek kehidupan, bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kualitas hidup masyarakat, baik yang tinggal di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Dampak negatifnya adalah meningkatnya morbiditas penyakit yang disebabkan oleh perilaku kehidupan modern, antara lain berupa diet tinggi kalori, tinggi lemak dandimaksud adalah penyakit kardiovaskuler (Darmojo, 2001). Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, untuk memperoleh hasil yang optimal diperlukan kerjasama yang baik dalam tim rehabilitasi jantung. Tim tersebut terdiri dari dokter spesialis, perawat, pekerja social medis, fisioterapis, ahli gizi 1

2 dan lain-lain. Masing-masing tenaga medis mempunyai peran sendiri-sendiri yang tidak terlepas antara satu dengan yang lain. Selain tersebut dalam program rehabilitasi juga melibatkan partisipasi dari keluarga (Rahman, 1996). Peran fisioterapi memberikan layanan kepada individu atau kelompok individu untuk memperbaiki, mengembangkan, dan memelihara gerak dan kemampuan fungsi yang maksimal selama perjalanan kehidupan individu atau kelompok tersebut. Layanan fisioterapi diberikan dimana individu atau kelompok individu mengalami gangguan gerak dan fungsi pada proses pertambahan usia dan atau mengalami gangguan akibat dari injuri atau sakit. Gerak dan fungsi yang sehat dan maksimal adalah inti dari hidup sehat (Depkes, 2008). A. Latar Belakang Dengan bergesernya pola kependudukan, bergeser pula pola penyakit di masyarakat, yaitu dari penyakit infeksi, baik infeksi saluran pencernaan maupun gastrokintestinial kepada penyakit degenerative seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit kanker dan lain sebagainya. Selain faktor kependudukan, berubahnya masyarakat agraris menjadi masyarakat industri juga dapat mempengaruhi prevalensi penyakit jantung. Hal ini terutama terlihat di kota-kota besar dimana terdapat perubahan kebiasaan pola hidup yang kurang sehat seperti kurang gerak, adanya ketegangan jiwa dan perubahan pola makan kearah konsumsi lemak, kebiasaan merokok dan lainlain (Rilantono, 1996).

3 Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit epidemik di Amerika Serikat. Sekitar 6 juta orang Amerika terkena beberapa penyakit jantung atau pembuluh darah. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian nomor satu di Amerika Serikat setiap tahunnya, hampir 1 juta orang meninggal akibat gangguan kardiovaskuler. Menurut American Heart Association, semakin banyak kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler dibandingkan dengan gabungan ketujuh penyebab kematian utama berikutnya. Hal ini menunjukkan terjadinya satu kematian akibat penyakit kardiovaskuler setiap 33 detik (Price & Wilson, 2006). Selama ini terdapat suatu pemahaman yang salah bahwa penyakit kardiovaskuler terutama terjadi pada laki-laki. Akan tetapi kenyataannya di Amerika Serikat, panyakit kardiovaskuler merupakan penyakit pembunuh nomor satu pada laki-laki dan perempuan. Penyakit kardiovaskuler tidak hanya menjadi penyakit pembunuh nomor satu pada laki-laki maupun perempuan tetapi juga pada setiap tahunnya selama 15 tahun, penyakit kardiovaskuler merupakan ancaman lagi lebih banyak perempuan daripada laki-laki. Kecenderungan pada perempuan ini juga terjadi pada populasi yang lebih kecil (Afro-Amerika, Kaukasia, Hispanik, dan Indian Amerika/ asli Alaska). Penyedia layanan kesehatan harus menyadari statistik ini karena hampir satu dari setiap dua orang Amerika akan meninggal akibat penyakit kardiovaskuler (Price & Wilson, 2006). Perbedaan utama antara kedua gender adalah usia awitan penyakit.menurut American Heart Association, laki-laki memiliki satu dari

4 tiga kemungkinan untuk menderita penyakit kardiovaskuler utama sebelum berusia 60 tahun. Pada perempuan resiko ini adalah satu dari sepuluh. Adanya estrogen sebelum awitan menopause dianggap merupakan faktor pelindung utama untuk menghendari timbulnya penyakit kardiovaskuler, penyakit jantung koroner, dan terutama stroke pada saat ini (Price & Wilson, 2006). Penyakit kanker merupakan 6 % penyebab kematian di Indonesia. Sedangkan mortalitas akibat penyakit kardiovaskuler menurut KDRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga) tahun 1986 rendah yaitu 67,8 per 100.000 penduduk, namun berdasarkan hasil SKRT 1995 menunjukan bahwa penyakit ini telah menduduki urutan pertama yaitu kelompok usia 35-44 tahun (23,5%), usia 44-54 tahun (34%) dan diatas usia 55 tahun (36,5%). Di perkotaan penyebab kematian nomor satu disebabkan penyakit system sirkulasi (31%), sedangkan di pedesaan menduduki nomor dua (22%) setelah penyakit infeksi sebanyak 25 % (Darmojo, 2001). Pencegahan primer identifikasi dini dan modifikasi factor resiko bagi timbulnya penyakit kardiovaskuler penting dilakukan untuk menurunkan angka mortalitas, morbiditas, dan angka kecacatan. Saat ini tengah dilakukan penelitian mengenai pathogenesis penyakit ini. Demikian juga penilitian mengenai strategi penatalaksanaan yang paling efektif (Price & Wilson, 2006). B. Perumusan Masalah Dalam kasus ini ditemukan perumusan permasalahan sebagai berikut :

5 1. Apakah modalitas Fisioterapi berupa Breathing Exercise dapat mengurangi sesak nafas pada kasus Congestive Heart Failure? 2. Apakah modalitas Fisioterapi berupa Breathing Exercise dan Mobilisasi Bertahap dapat meningkatkan kapasitas jantung dan toleransi aktifitas pada kasus Congestive Heart Failure? C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri atas 2 hal yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1) Tujuan umum Untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi Congestive Heart Failure NYHA IV. 2) Tujuan khusus Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis mempunyai tujuan khusus antara lain sebagai berikut: a. Untuk mengetahui Fisioterapi berupa Breathing Exercise dan Mobilisasi Bertahap dapat meningkatkan kapasitas jantung dan toleransi aktifitas pada kasus Congestive Heart Failure b. Untuk mengetahui modalitas Fisioterapi berupa Breathing Exercise dapat mengurangi sesak nafas pada kasus Congestive Heart Failure.

6 D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang ingin dicapai penulis pada kondisi Congestive Heart Failure NYHA IV e.c Pericardiac Efusion dengan menggunakan Breathing Exercise, mobilisasi sangkar thorak dan dan mobilisasi bertahap adalah sebagai berikut : 1) Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang kesehatan yang memberikan gambaran bahwa Breathing Exercise, dan mobilisasi bertahap sebagai modalitas fisioterapi dapat digunakan sebagai alternatif untuk diterapkan pada pasien dengan kondisi Congestive Heart Failure NYHA IV untuk menyelesaikan problem pada kapasitas fisik dan kemampuan fungsional pasien. Dimana dalam pelaksanaannya dengan tidak mengindahkan atau tetap mengacu pada keterampilan dasar dari praktek klinik dan pengembangan ilmu. 2) Institusi pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk institusi pendidikan sebagai sarana pendidikan untuk mempersiapkan peserta didik dilingkungan pendidikan fisioterapi untuk memahami serta melaksanakan proses fisioterapi dengan modalitas yang ada khususnya Breathing Exercise, mobilisasi dan mobilisasi bertahap.

7 3) Bagi penulis Memperdalam dan memperluas wawasan mengenai hal hal yang berhubungan dengan penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi Congestive Heart Failure NYHA IV. 4) Bagi pasien Untuk membantu mengatasi masalah yang timbul pada penderita Congestive Heart Failure NYHA IV. 5) Bagi masyarakat Menyebarluaskan informasi kepada pembaca maupun masyarakat tentang peran fisioterapi pada kasus Congestive Heart Failure NYHA IV.