BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekuatan tanah dasar (subgrade) pada konstruksi perkerasan jalan bergantung pada nilai kepadatan lapisan tanah dasar tersebut. Kepadatan Laboratorium ditentukan dengan melakukan Proctor Compaction Test pada beberapa contoh tanah dengan kadar air yang bervariasi. Hasil yang diperoleh berupa Nilai Parameter Kompaksi yaitu Berat Isi Kering Maksimum (γd maks ) pada saat Kadar Air Optimum (w opt ). Sedangkan kepadatan lapangan diperoleh dengan Sand Cone Test atau Dynamic Cone Penetrometer Test yang menghasilkan nilai Berat Isi Kering Maksimum (γd maks ) lapangan (Bowles, 1989). Pada beberapa jenis tanah, diperlukan stabilisasi untuk menaikkan nilai daya dukungnya. Stabilisasi adalah pencampuran tanah dengan bahan tertentu, guna memperbaiki sifat-sifat teknis tanah. Proses stabilisasi tanah meliputi pencampuran tanah dengan tanah lain untuk memperoleh gradasi yang diinginkan, atau pencampuran tanah dengan bahan tambah buatan pabrik sehingga sifat-sifat teknis semakin baik. Salah satu bahan tambah yang sering dipakai pada stabilisasi tanah adalah kapur (CaO) dengan syarat tanah yang cocok untuk distabilisasi dengan menggunakan kapur (CaO) memiliki nilai indeks plastisitas 10%. Kriteria perancangan campuran tanah-kapur untuk keperluan penelitian ini adalah untuk memodifikasi sifat-sifat tanah, yaitu perbaikan tanah yang basah agar mudah dikerjakan, mengurangi plastisitas sehingga diperoleh material yang lebih stabil/kuat dan mempercepat kenaikan kapasitas dukung tanah lempung. 1
Australia Stabilisation Pavement Recycling And Stabilisation Association mengatakan bahwa penambahan kapur sebanyak 3% sudah cukup memadai untuk memodifikasi sifat-sifat tanah, yaitu untuk mengurangi plastisitas dan menambah mudah dikerjakan. Killaney Road Trial juga mengatakan variasi kapur 3% sampai 4% sudah memuaskan untuk stabilisas Indeks Plastisitas (PI) tanah. Tanah yang sudah menjadi material modifikasi tidak akan retak. Proses penentuan Berat Isi Kering Maksimum (γd maks ) dan Kadar Air Optimum (w opt ) di laboratorium memerlukan bahan yang cukup banyak, operator laboratorium yang handal serta menyita waktu. Sementara spesifikasi juga mengisyaratkan program rutin kontrol kualitas untuk penentuan Indeks Plastis dan gradasi yang relatif memerlukan bahan yang lebih sedikit dan menghasilkan klasifikasi tanah/bahan tertentu. Jika hasil klasifikasi ini bisa digunakan untuk mengestimasi Berat Isi Kering Maksimum (γd maks ) dan Kadar Air Optimum (w opt ) material subgrade yang ditambah dengan kapur maka dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya pada pelaksanaan pekerjaannya. Hal ini juga merupakan klarifikasi (cross check) terhadap pekerjaan yang dilakukan teknisi di laboratorium (Muis, Z.A., 1998). Dalam penelitian ini akan diestimasi nilai parameter kompaksi suatu material subgrade pada proyek jalan raya berdasarkan data klasifikasi tanah yang distabilisasi dengan kapur. 2
1.2 Perumusan Masalah Bagaimanakah estimasi nilai parameter kompaksi suatu material subgrade pada proyek jalan raya berdasarkan data klasifikasi tanah yang distabilisasi dengan kapur? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi parameter kompaksi yaitu Berat Isi Kering Maksimum (γd maks ) dan Kadar Air Optimum (w opt ) suatu material subgrade pada proyek jalan raya berdasarkan data nilai klasifikasi tanah yang distabilisasi dengan kapur. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan atau acuan didalam mempersingkat waktu, tenaga dan biaya kontrol bahan timbunan atau galian untuk lapisan subgrade yang distabilisasi dengan kapur pada proyek jalan raya. 1.5 Batasan Masalah Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Sampel tanah berasal dari daerah PT. Perkebunan Nusantara II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. 2. Pengujian Laboratorium meliputi pemeriksaan tanah (Index Properties Tanah) dan Pengujian Kompaksi dilaksanakan di Laboratorium Mekanika 3
Tanah Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. 3. Kapur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kapur bubuk (CaO) yang dibeli di toko material. (Hardiyatmo,2010) 4. Jumlah sampel yang akan diteliti adalah 30 sampel. (Cohen, et.al, 2007) 5. Metode pengujian pemadatan di laboratorium adalah Pemadatan Standar (ASTM D-698, AASHTO T-99) 6. Penambahan kapur yang akan dicampur dengan tanah pada penelitian ini adalah sebanyak 3% dari berat kering tanah. (Australia Stabilisation Pavement Recycling And Stabilisation Association ) 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memperjelas tahapan yang dilakukan dalam studi ini, penulisan tugas akhir ini dikelompokkan ke dalam 5 (lima) bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Merupakan bingkai studi atau rancangan yang akan dilakukan meliputi latar belakang, perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Merupakan kajian literatur yang terkait dalam penelitian ini yaitu mengenai subgrade, stabilisasi tanah dengan kapur, pengujian index properties tanah (kadar air, berat jenis, atterberg limit, analisa butiran dan klasifikasi tanah), pengujian 4
pemadatan tanah (berat isi kering maksimum dan kadar air optimum), serta literatur mengenai penelitian terdahulu yang terkait. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan tentang metode yang dipakai dalam penelitian ini, dimulai dari pengambilan sampel, tahap pengumpulan data (pemeriksaan tanah dan pengujian sampel di laboratorium), tahap pengolahan data hasil laboratorium, tahap melakukan estimasi terhadap parameter kompaksi dan analisa data. BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA Berisikan pemaparan hasil pengujian sampel di laboratorium dan hasil estimasi parameter kompaksi serta analisa kedua hasil tersebut. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan penutup yang berisikan tentang kesimpulan yang telah diperoleh dari pembahasan pada bab sebelumnya, serta saran mengenai hasil penelitian yang dapat dijadikan masukan. 5