BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, budaya serta nilai-nilai yang positif yang ada dari satu generasi ke

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan memang sangatlah penting bagi kita, menurut UUD

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pembangunan dalam dunia pendidikan dilaksanakan dalam. rangka meningkatkan kualitas manusia yang berhubungan dengan proses

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional pada Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003, Triana, 2015:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Menurut M.J.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan yang baik. Pendidikan memang bukanlah satu-satunya hal

I. PENDAHULUAN. lembaga pendidikan di negara kita. Tujuan pendidikan nasional sebagaimana. mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dipasaran, tetapi bukan berarti masalah ini telah usai karena masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dianggap belum mampu bersaing dengan dunia luar. hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang individu agar bisa dan mampu hidup dengan baik di lingkungannya

SUKMA WIDIASTO A SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nasional yang tertuang dalam BAB II pasal 3 yang berumuskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kajian yang tidak pernah berhenti, dan upaya ke arah pendidikan yang lebih baik

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. lambatnya pembangunan bangsa sangat tergantung pada pendidikan. Oleh karena. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

I. PENDAHULUAN. mempersiapkan kesuksesan masa depan masyarakat semuanya yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

I. PENDAHULUAN. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 (dalam Triana, 2015) menyatakan

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tugas Negara yang amat penting. pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005, h. 67) bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi berkembang semakin pesat. Manusia dituntut dengan segala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan. kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual. tertuang dalam sistem pendidikan yang dirumuskan dalam dasar-dasar

BAB.I. PENDAHULUAN. landasan moral, dan etika dalam proses pembentukan jati diri bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

Transkripsi:

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan dalam suatu Negara selalu penting untuk diperbincangkan, disoroti, diamati, dikembangkan, dan diawasi oleh semua pihak agar kualitasnya selalu dapat terjaga dan terpelihara dengan baik. Melalui pendidikan, setiap orang dapat menjadi manusia yang lebih berharga, bermanfaat, dan akan lebih beruntung dalam menjalankan kehidupannya, karena pendidikan dapat membuat manusia menjadi lebih pintar dalam menggunakan akal pikiran untuk menjalankan segala aktivitas yang akan dilaluinya. Dengan pendidikan, manusia dapat menggunakan akalnya dengan mempertimbangkan berbagai landasan berfikir, dari berbagai aspek dan sudut pandang. Landasan tersebut merupakan pengetahuan, ilmu, dan pendidikan yang dimiliki oleh setiap individu. Semakin luas pengetahuan, ilmu, dan pendidikan yang dimiliki oleh seorang individu, maka semakin luas pula cara seseorang dalam memandang setiap permasalahan untuk dicari solusi pemecahannya. Cara seseorang dalam berfikir akan menentukan sikap dan tingkah laku yang dipilihnya dalam melakukan suatu aktivitas tertentu. Sikap dan tingkah laku tersebut selanjutnya akan menentukan kepribadian seseorang, kondisi fisik, kondisi psikis, tingkat kemampuan, tingkat keilmuan, tingkat kemandirian, tingkat keimanan seseorang terhadap Tuhannya, loyalitasnya terhadap bangsa dan Negara, serta berbagai hal lain yang membutuhkan aktivitas pengambilan keputusan yang merupakan hasil dari kegiatan berfikir seseorang dalam memilih alternatif yang paling baik dan benar dari berbagai alternatif yang ada. Hal ini sesuai dengan yang tertera dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya peserta

2 didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Salah satu tempat atau sarana manusia dalam menuntut pengetahuan, ilmu, dan pendidikan adalah sekolah. Sekolah dapat memfasilitasi setiap siswa untuk mendapatkan pengetahuan, ilmu, dan pendidikan yang sama. Pengetahuan, ilmu, dan pendidikan yang diberikan dan diajarkan di sekolah, yaitu dalam rangka menciptakan manusia yang memiliki pengetahuan atau kognitif, sikap atau afektif, dan keterampilan atau psikomotorik dalam mengaplikasikan ilmu atau materi yang didapatkan di sekolah. Pengaplikasian ilmu atau materi yang didapatkan di sekolah harus melalui berbagai tahapan, mulai dari penerimaan dan pemahaman materi yang disampaikan oleh guru (aspek kognitif), perubahan sikap pada siswa (aspek afektif), sampai kepada peningkatan keterampilan siswauntuk mengaplikasikan materi yang disampaikan oleh guru dalam menjalankan kehidupan nyata (aspek psikomotorik).ketiga tahapan di atas dapat menentukan optimal atau tidaknya hasil dari kegiatan belajar yang dilakukan siswa selama periode tertentu di sekolah yang dituangkan dalam sebuah laporan yang disebut dengan raport siswa. Pada penelitian kali ini, peneliti akan mencoba meneliti hasil belajar siswa kelas X AP 1 pada mata pelajaran korespondensi program studi Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Cimahi. Hal itu berdasarkan data di bawah ini: Tabel 0.1.1 Rata-rata Nilai Siswa Program Keahlian Administrasi Perkantoran Tahun Angkatan 2013/2014 No. Mata Pelajaran Kelas Rata-rata Nilai Ulangan Harian Siswa 1. Pengantar Ekonomi dan Bisnis X 64 XI 66,3 2. Pengantar Administrasi Perkantoran X 67 XI 65,7 3. Pengantar Akuntansi X 59 XI 58,9

3 4. Otomatisasi Perkantoran X 57 5. Korespondensi X 56,05 6. Kearsipan X 60 7. Simulasi Digital X 63,2 8. Administrasi Kepegawaian XI 67 XII 68,2 9. Administrasi Sarana dan Prasarana XI 65 XII 68,4 10. Administrasi Humas dan Keprotokolan XI 64,6 XII 68,5 Sumber: Data Sekolah Berdasarkan pengamatan penulis terhadap data di atas, dapat disimpulkan bahwarata-rata nilai ulangan harian siswa yang paling rendah adalah pada mata pelajaran korespondensi pada program keahlianadministrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Cimahi. Berikut ini merupakan daftar nilai ulangan harian siswa kelas X AP pada mata pelajaran korespondensi: Tabel 1.0.2 Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa kelas X AP-1 pada Mata Pelajaran Korespondensi (Melakukan Prosedur Administrasi) Tahun Angkatan 2013/2014 KKM : 75 NO NAMA SISWA NilaiUlangan Harian Sem Ganjil Nilai Ulangan Harian Sem Genap 1 Alma Refrianti Permadi 60,2 59,5 2 Alvinola Tri Astuti 57,8 56,7 3 Ani Sumarni 59,3 59,5 4 Anisa Firdaus Soibah 61,5 59,5 5 Arifah Metha Ramadhanti 56,9 57,4 6 Cindy Wulandari 59,5 58,1 7 Dea Adelia 57,3 57,4 8 Deva Wazihan 60,1 59,5 9 Dewi Suci Melanti 55,7 56 10 Eliza Rosdayana Nurjanah 58,8 58,1 11 Ghania Aulia Ramayanti 56,9 -

4 12 Gina Junianti 54 57,9 13 Hani Yustiani 58,8 60,2 14 Hanny 58,1 58,8 15 Iis Mulyani 59,5 59,5 16 Indi Novawanti 57,3 56,7 17 Intan Ambar Nabila 59,4 56,7 18 Irma Komalasari 56 57,4 19 Irnawati Sukandar 56,8 58,8 20 Isa Noerfahla Sonita 59,2 58,8 21 Kokom Atriyani 60,2 58,8 22 Mayang Yuliyanti 59,6 56,7 23 Mutia Yulianti 55,5 56,7 24 Nadya Huriani 56 59,5 25 Nazla Nur Habibah 60,2 60,2 26 Nur Cahyani 60,9 59,5 27 Nurul Fauziah Mulyani 61,4 58,8 28 Ovitri Jayanti 60,2 58,8 29 Putri Herdiani 59,5 59,5 30 Rani Rahmawati 59,4 59,5 31 Rani Rustianti 57,5 57,4 32 Reni Suhaeni 57,9 58,8 33 Rezza Mutiara 58,5 59,5 34 Rinda Andriyani 59,3 59,5 35 Santi Wahyuni 60,9 58,8 36 Siska Amaludin 60,2 57,4 37 Siti Mulya Hasanah 55,2-38 Sri Andrayani 59,9 59,5 39 Tanti Aprilyani 56,9 58,8 40 Tiwi Hartati 54,1-41 Trisnanti Ayu Ningtyas 59,5 58,8 42 Wulan Apriliyani 59-43 Yolanda 56 56,7 44 Yuliana 56,7 58,8 45 Fitri Nuraeni 52,7 59,8 RATA-RATA 56,2 56 Sumber: Data Sekolah

5 Tabel 1.0.3 Daftar NilaiUlangan Harian Siswa kelas X AP-1 pada Mata Pelajaran Korespondensi (Melakukan Prosedur Administrasi) Tahun Angkatan 2012/2011 KKM : 75 NO NAMA SISWA NilaiUlangan Harian Sem Ganjil Nilai Ulangan Harian Sem Genap 1 Ade Srimulyani 52,5 55,3 2 Anggun Titah Islamiah 58,1 60,2 3 Crista Shintya P 58,1 60,2 4 Dela Siti Nurfalah 56 59,5 5 Deti Kurniawati 56 60,9 6 Dian Anggraeni 58,1 58,8 7 Dian Kurniasih 56 60,9 8 Dina Syintiana 57,4 60,9 9 Elis Susanti 58,1 56,7 10 Else Elviska Valatansa V 57,4 60,2 11 Hani Haryani 58,8 58,1 12 Ikeu Atikah 57,4 59,5 13 Indri Mulyawati 58,1 60,9 14 Irma Yulianti 53,9 56 15 Juwita Dahlia 58,1 60,2 16 Kartika Rahayu 57,4 56 17 Liah Nurwaliah 57,4 57,4 18 Lina Marlina 57,4-19 Neng Irmawati 57,4 60,9 20 Niken Reziwardani 58,8 58,8 21 Nita Fadlillah 58,8 60,2 22 Rani Fujiya 58,1 60,2 23 Rianti Fitria Dewi 58,1 60,2 24 Rika Susanti 58,1 60,2 25 Rima Yuliasari 58,1 60,2 26 Risa Novitawati 52,5 54,6 27 Riska Nurfika 56,7-28 Rismayanti Dewi 56,7 60,9 29 Risna Rohmawati 57,4 60,2 30 Rita Pebriani 58,8 60,2

6 31 Sabrina Ita Silalahi 52,5 60,2 32 Sella Yulianti 57,4 59,5 33 Silvi Anggraeni 58,8 60,9 34 Siti Hartati 56,7 52,5 35 Sofi Yulia 58,1 60,2 36 Sugiarti 57,4 60,9 37 Syarifahanum 57,4 60,9 38 Tati Tresnawati 58,1 60,2 39 Wulansari - - 40 Yesi Nurjanah 58,1 55,3 41 Yuli Handayani 53,9 60,2 42 Eva Aprilia 52,5 59,5 RATA-RATA 56 56 Sumber: Data Sekolah

Berdasarkan hasil tes tersebut, rata-rata nilai siswa pada mata pelajaran korespondensi masih dikatakan tidak optimal, karena nilainya kurang dari nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Maksudnya, seluruh siswa kelas X AP 1 yang mempelajari mata pelajaran korespondensi mempunyai nilai di bawah batas minimal, yaitu 75. Berdasarkan permasalahan di atas, maka hal ini harus mendapatkan perhatian lebih dari guru mata pelajaran, sehingga menjadi bahan evaluasi agar tujuan pendidikan dapat tercapai lebih optimal. Masalah ini sangat penting untuk dipecahkan, mengingat bahwa mata pelajarankorespondensi merupakan mata pelajaran produktif yang harus dikuasai oleh setiap siswa program studi AP untuk selanjutnya menjadi bekal bagi siswa dalam melakukan kegiatan pembuatan surat-menyurat, baik ketika berada di bangku perkuliahan atau ketika berada di dunia kerja.selain itu, surat-menyurat masih dirasakan urgensinya sampai saat ini, walaupun teknologi komunikasi yang ada di dunia sudah berkembang pesat. Hal ini karena, alat komunikasi dalam bentuk surat dapat memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan, salah satunya adalah dapat menjadi alat bukti tertulis adanya suatu transaksi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Adapun permasalahan yang akan timbul ketika permasalahan atau fenomena ini tidak dipecahkan yaitu, siswa tidak akan mampu menguasai mata pelajaran korespondensiyang selanjutnya akan menyebabkan siswa tidak memiliki keterampilan dalam membuat surat-menyurat ketika berada di bangku perkuliahan atau di dunia kerja dimana ketiganya tidak terlepas dari kegiatan surat menyurat. Oleh karena itu, pemecahan masalah ini perlu dilakukan karena berbagai alasan di atas. Salah satu faktor pendorong yang dapat mempengaruhi hasil belajarsiswa, adalah metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Metode pembelajaran memiliki peran penting terhadap hasil belajar siswa, karena metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru di kelas dapat menjadikan siswa mampu menangkap serta memahami materi ajar yang disampaikan oleh guru. 7

8 Proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah tidak akan efektif, jika metode pembelajaran yang diterapkan tidak efektif dalamrangka mencapai SK KD suatu mata pelajaran. Jika metode penyampaian materi yang diterapkan oleh guru sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, maka proses pembelajaran akan mendukung pada hasil pembelajaran yang efektif, yaitu tercapainya SK KD yang telah ditentukan. Benyamin Bloom (1982: 11) mengemukakan tiga faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu kemampuan kognitif, motivasi berprestasi, dan kualitas pembelajaran.menurut Sudjana (2009),yang dimaksud dengan kualitas pengajaran ialah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar-mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran. Efektivitas proses belajar mengajar (pembelajaran) sangat dipengaruhi oleh faktor metode dan media pembelajaran yang digunakan (Arsyad, 2002). Pendapat tersebut mengungkapkan bahwa, terdapat tiga aspek yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Aspek pertama adalah kemampuan kognitif yang dimiliki oleh siswa, aspek kedua adalah motivasi siswa dalam berprestasi, dan aspek ketiga adalah kualitas pembelajaran yang menyangkut efektifitas proses belajar yang sangat dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang digunakan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Di antara ketiga aspek di atas, salah satu aspek yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah aspek kualitas belajar yang dapat dikategorikan sebagai faktor eksternal atau faktor dari luar dirisiswa. Kualitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam menjalankan aktivitas pembelajaran. Oleh karena itu, pada penelitian kali ini penulis mencoba meneliti metode pembelajaran sebagai faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Selanjutnya Oemar Hamalik (2001:124) mengungkapkan bahwa, Guru bertugas menyampaikan pelajaran di dalam kelas melalui pengajaran dengan menggunakan metode dan teknik mengajar agar mencapai tujuan.

9 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana gambaran efektifitas penerapan metode pembelajaran resitasi yang diterapkan pada kelas X AP 1 dalam mata pelajaran korespondensi di SMK PGRI 2 Cimahi? 2. Bagaimana gambaran tingkat hasil belajar siswa kelas X AP 1 pada mata pelajaran korespondensidi SMK PGRI 2 Cimahi? 3. Apakahterdapat pengaruh dari metode pembelajaran resitasi terhadap hasil belajar siswa kelas X AP 1 pada mata pelajaran korespondensi di SMK PGRI 2 Cimahi? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai melalui penelitian ini antara lain: 1. Memperoleh gambaran efektifitas penerapan metode pembelajaranresitasi yang diterapkan pada kelas X AP 1 dalam mata pelajaran korespondensi di SMK PGRI 2 Cimahi? 2. Memperoleh gambaran tingkat hasil belajar siswa kelas X AP 1 pada mata pelajaran korespondensi di SMK PGRI 2 Cimahi? 3. Mengukur pengaruh dari metode pembelajaran resitasi terhadap hasil belajar siswa kelas X AP 1 pada mata pelajaran korespondensi di SMK PGRI 2 Cimahi? 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat teoritik dari penelitian ini adalah, sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan yang positif bagi guru dalam upaya meningkatkan kualitas hasil belajar pada mata pelajaran korespondensi. 2. Menjadikan sumber informasi keilmuan mengenai metode pembelajaran penugasan.

10 3. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti dan meningkatkan profesionalisme di bidang penelitian dan pembelajaran. 4. Menjadikan peluang dan kesempatan kepada peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam. Sedangkan manfaat praktis dari penelitian ini adalah, sebagai berikut: 1. Dapat mengetahui cara meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode pembelajaranpenugasandalam pembelajaran mata pelajarankorespondensi. 2. Memberikan informasi kepada guru mengenai cara meningkatkan hasil belajar siswa dengan diterapkannya metode pembelajaran penugasan dalam pembelajaran mata pelajaran korespondensi. 3. Membantu siswa dalam memperoleh ilmu dan pengetahuan mengenai materi korespondensi dengan menerapkan metode pembelajaran penugasandalam pembelajaran.