BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

47. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Pendidikan Nasional

10. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB I PENDAHULAN. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 (2006, h. 1) tentang standar isi

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan sub sistem pendidikan nasional yang memegang peranan

BAB II KAJIAN TEORI. mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siti Rokhmah, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Satuan Pendidikan : SMP 1 Karangdadap Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2

51. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

47. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

54. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

55. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa

51. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nana Sutarna, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pada saat belajar di sekolah, guru jarang memberi penjelasan kepada siswa

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS MELALUI KELOMPOK KECIL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

52. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran dalam pendidikan, khususnya pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan keterampilan siswa tentang masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang dihadapkan kepada masalah-masalah yang menuntut adanya. pemecahan masalah itulah yang kita kenal dengan diskusi.

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

53. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara. (Depdiknas:2003:5) Pendidikan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. standar kompetensi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata

72. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA

74. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pendidikan. Hal ini sesuai dengan UU No. 19 Tahun 2005 tentang

BAB I PENDAHULUAN. konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu soal. Pada jenjang

BAB I PENDAHULUAN. dan melalui pendekatan mata pelajaran untuk kelas tinggi (kelas IV s.d VI).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. KKG. Salah satu contoh yaitu rendahnya nilai belajar siswa kelas IV-A tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara optimal supaya menghasilkan lulusan-lulusan yang

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk menimbulkan suatu hasil yang diinginkan sesuai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. latihan yang berlangsung di sekolah di sepanjang hayat, untuk mempersiapkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arti make a match adalah mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di sekolah dasar. Dalam mengajarkan mata pelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan guna menghadapi tantangan dunia pada era globalisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mendapatkan pengetahuan

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian ini dari Amelliyani Salsabil, mahasiswa fakultas ilmu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTS/SMPLB. IPS mengkaji

BAB II KAJIAN PUSTAKA. definisi ini adalah penguasaan pengetahuan sebanyak-banyaknya agar cerdas,

I. PENDAHULUAN. dibahas beberapa hal yang lebih mengarah pada judul yaitu rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. elektronika misalnya televisi berpengaruh besar terhadap kehidupan anakanak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari bangsa itu sendiri. Hal itu sesuai dengan ketentuan umum Undang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indri Cahyani

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan juga merupakan salah satu faktor pendukung maju atau

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang akan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan prestasi manusia melalui pembelajaran disekolah. yang bermanfaat untuk menjalankan kehidupan yang lebih baik.

MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. dengan isu sosial. Masalah-masalah sosial dalam materi pelajaran IPS khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang hidup pasti membutuhkan pendidikan, agar tujuan hidupnya

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan atau mewujudkan pendidikan nasional yaitu menurut Undangundang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Rasa Tanggung Jawab

T, 2015 PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

Oleh: Rusmiati SD Negeri 1 Punjul Karangrejo Tulungagung

kebutuhan anak yang berusia antara 7-12 tahun. Anak dalam kelompokusia 7-12 tahun menurut Piaget (dalam Riyanto : 2002), anak pada usia ini pada tahap

dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang sekolah dasar mata pelajaran Ilmu

VARIASI PENATAAN KELAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD N 02 LEMAHBANG KECAMATAN JUMAPOLO

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, sumber daya alam tersebut bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk mencapai kesejahteraan hidupnya dengan tidak mengubah fungsi lingkungan atau merusak lingkungan yang ada, sehingga proses pemanfaatan sumber daya alam tidak diikuti dengan akibat buruk seperti bencana alam yang dapat merugikan manusia itu sendiri. Sesuai dengan hal tersebut, maka sangatlah perlu manusia belajar tentang alam ini mulai sejak dini, hal ini sejalan dengan yang ditegaskan dalam kurikulum 2006 dimana salah satu konsep yang terkait dengan aspek pengetahuan sosial dalam pembelajaran IPS di SD yaitu tentang peristiwa alam di Indonesia sebagai materi pokok untuk kelas VI SD. Salah satu fokus pembelajaran di sekolah dasar yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang sekolah dasar mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggunggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Pada masa mendatang peserta didik akan menghadapi berbagai tantangan yang lebih berat karena setiap saat kehidupan masyarakat secara global selalu mengalami perubahan. Oleh karena itu, mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Melalui pendekatan tersebut diharapkan 1

2 peserta didik memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan. Selanjutnya di dalam Kurikulum terdapat rumusan tujuan mata pelajaran IPS (Depdiknas, 2006, hlm. 97). Rumusan tersebut menegaskan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkunganya; 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; serta 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Akan tetapi, tampaknya implementasi mata pelajaran IPS di sekolah dasar tempat penulis mengadakan penelitian dihadapkan pada sejumlah permasalahan. Sejumlah aspek yang dipandang sebagai korelasi kurang efektifnya pembelajaran IPS di sekolah dasar tempat penulis meneliti, secara umum dapat dikemukakan dua hal, antara lain: 1. Wawasan, pengetahuan, dan kemampuan guru khususnya penulis masih lemah. Tingkat penguasaan, penggunaan, dan inovasi terhadap metode dan teknik pembelajaran pun masih lemah. Guru belum memiliki minat baca yang baik, cenderung guru malas membaca. 2. Kinerja Guru, merancang dan melaksanakan pembelajaran, masih belum terencana dengan matang sehingga akibatnya kurang tertib dan acakacakan dalam pelaksanaan pada pembelajaran IPS tentang peristiwa alam di Indonesia seperti pada gempa bumi. 3. Tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran sangat rendah, mengingat secara umum siswa hanya belajar ketika mereka berada di sekolah. Sepulang sekolah waktu mereka lebih banyak digunakan untuk bermain. Kedua permasalahan tersebut menjadi kendala untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran IPS.

3 4. Hasil belajar IPS tentang peristiwa alam di Indonesia seperti pada gempa bum masih kurang memuaskan dan kurang meningkat serta belum mencapai tujuan yang diharapkan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis reflektif pakar IPS, Hasan (2002, hlm. 2) memandang bahwa : Materi IPS SD kurang memuat masalah sosial, budaya, dan nilainilai keseharian dalam kehidupan anak. Lebih berorientasi pada penguasaan struktur keilmuan daripada realitas sosial budaya keseharian sebagai nilai-nilai luhur bagi anak. Terlalu sarat beban muatan materi, dipandang kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pembentukan karakter atau kepribadian secara umum sebagai hal yang sudah seharusnya menjadi kepedulian dalam pengembangan IPS pada masa mendatang. Salah satu pembelajaran IPS tentang peristiwa alam merupakan materi yang perlu mendapat perhatian dalam proses belajar mengajar pada siswa SD. Pemahaman tentang peristiwa alam sangat penting dipahami oleh siswa, karena dalam kehidupannya nanti, siswa tidak hanya dihadapkan pada pembelajaran peristiwa dalam buku saja, akan tetapi siswa dihadapkan pula pada peristiwa alam yang akan dialaminya nanti seperti: gempa dimana gempa tersebut memiliki dua jenis seperti gempa tektonik karena pergeseran tanah yang terjadi di darat maupun di lautan sedangkan gempa vulkanik karena gunung meletus. Peristiwa alam lainnya seperti pada gelombang tsunami yang pernah terjadi di Indonesia seperti daerah Aceh, Pangandaran dan tempat lainnya. Pengetahuan dan keterampilan dasar tentang peristiwa alam di Indonesia perlu adanya pemahaman sejak dini, agar siswa tidak merasakan sesuatu yang asing, melainkan siswa merasa hal itu telah diketahuinya. Kesulitan siswa dalam memahami tentang peristiwa alam di Indonesia masih menjadi kendala untuk dapat menguasai materi pelajaran IPS secara ideal. Dalam hal ini penggunaan metode demonstrasi merupakan alternatif yang perlu diterapkan pada pembelajaran IPS di SD agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di Indonesia khususnya gempa bumi

4 dan diharapkan melalui Penelitian Tindakan Kelas ini pemahaman siswa tentang peristiwa alam di Indonesia dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Permasalahan yang dikemukakan di atas yaitu penggunaan metode demonstrasi dengan harapan agar pemahaman siswa dapat meningkat. Oleh karena itu penulis mengambil berjudul Penggunaan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Peristiwa Alam di Indonesia (Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran IPS di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya), merupakan upaya untuk mengatasi masalah pada pembelajaran IPS. B. Indentifikasi Masalah Penelitian Pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang ditemukan di sekolah dasar sebagai berikut : a. Dalam Pembelajaran IPS, guru belum memiliki perencanaan pembelajaran dalam menyusun RPP yang baik, terutama dalam evaluasinya; b. Guru dalam melaksanakan pembelajaran masih memilih dan menggunakan teknik/ metode pembelajaran yang kurang tepat. c. Pengetahuan dan pemahaman siswa tentang peristiwa alam di Indonesia khususnya gempa bumi sangat lemah; C. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1) Bagaimana kemampuan guru dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode demonstrasi di Kelas VI SD Negeri SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya? 2) Bagaimana kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode demonstrasi di Kelas

5 VI SD Negeri SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya? 3) Bagaimana hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode demonstrasi di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya? D. Tujuan Penelitian a. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode demonstrasi di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya. b. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode demonstrasi di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya. c. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode demonstrasi di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya. E. Manfaat Penelitian Dilaksanakan kegiatan penelitian dalam penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat (kontribusi) sebagai berikut : 1. Bagi Siswa Dengan adanya penelitian tindakan kelas, siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat diminimalkan, yang selanjutnya hasil belajar siswa akan meningkat, siswa dapat memecahkan permasalahan tentang peristiwa alam di Indonesia dan siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 2. Bagi Guru Guru dapat mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi, termasuk dalam memilih metode dan media yang sesuai dengan tujuan dan

6 materi yang akan diberikan. Sehingga masalah yang dihadapi guru yang berhubungan dengan materi dan siswa dapat diminimalkan. 3. Bagi Sekolah Dari hasil penelitian dapat memberikan masukan bagi kepala sekolah dalam usaha perbaikan proses pembelajaran para guru. Selain itu dapat memberikan wawasan, pengetahuan, dan pengalaman kepada guru dan siswa dalam memecahkan permasalahan pada pembelajaran IPS, khususnya mengenai penggunaan metode demonstrasi di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya. 4. Bagi Lembaga a. Sebagai kontribusi dalam mengembangkan profesionalisme guru untuk mewujudkan lembaga yang formal. b. Sebagai sumbangsih dalam mengembangkan pendidikan. c. Untuk mengembangkan fungsi SD sebagai lembaga pendidikan, serta berfungsi pula sebagai lembaga tempat penelitian pendidikan dan pengajaran SD. F. Struktur Organisasi Skripsi Skripsi ini berisikan laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada pembelajaran IPS di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya. Untuk itu, skripsi disusun dengan struktur organisasi sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, berisikan uraian tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian. (A) Kajian Pustaka dijelaskan perihal : (1) Pembelajaran IPS di Sekolah dasar, yang berisikan (a) Pengertian, (b) Fungsi dan Tujuan, (c) Ruang Lingkup, (d) Karakeristik Pembelajaran, (Karakteristik Siswa SD. (2) Materi Pembelajaran IPS tetang Peristiwa Alam Gempa Bumi, yang berisiskan (a) Pengertian Gempa Bumi, (b) Faktor Penyebab Gempa Bumi,

7 (c) Klasifikasi Gempa Bumi. (3) Penggunan Metode Demonstrasi, yang berisikan (a) Pengertian, (b) Kelebihan, (c) Kekurangan. (4) Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Pembelajaran IPS melalui Metode Demonstrasi tentang Peristiwa Alam di Indonesia, yang berisikan tentang (a) Pengertian, (b) Perencanaan Pembelajaran IPS, (c) Pelaksnaan Pembeljaran IPS, (d) Evaluasi Pembelajaran IPS. (B) Kerangka Pemikiran, (C) Anggapan Dasar, (D) Hipotesis Tindakan. Bab III Metode Penelitian, berisikan uraian tentang (A) Alokasi dan Subjek Populasi / Sampel Penelitian. Dijelaskan perihal (1) Alokasi Penelitian, (2) Subjek Populasi/ Sampel Penelitian. (B) Desain Penelitian. (C) Model Penelitian, (D) Definisi Variabel Penelitian, (E) Definisi Operasioanl, (F) Instrumen Peneltian, (G) Teknik Pengumpul Data, yang berisikan tentang (1) Teknik Tes, (2) Teknik Observasi.(H) Teknik Analisis Data. (I) Kriteria Keberhasilan. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisikan uraian tentang (A) Hasil Penelitian, yang beisikan (1) Pembelajaran Siklus I, (2) Pembelajaran Siklus II. (B) Pembahasan Hasil Penelitian, yang berisikan (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Hasil Kegiatan siswa, (4) Hasil Belajar Siswa. Bab V Simpulan dan Saran, Simpulan berisikan uraian tentang perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran IPS. Sedangkan Saran yang berisikan perihal apa yang harus dilakukan apa bila ada masalah dalam pembelajaran.