DRAFT BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR TAHUN TENTANG WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : BUPATI JEMBRANA, a. bahwa dalam rangka meningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Jembrana, penyelenggaraan program wajib belajar 12 Tahun memberikan manfaat dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat sebagaimana amanat Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. bahwa keberadaaan wajib belajar di Kabupaten Jembrana perlu diberikan kejelasan status dan kepastian hukum dalam sistem Pemerintahan daerah demi mewujudkan keadilan bagi warga masyarakat; c. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2006 tentang Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun merupakan Peraturan Daerah rintisan maka perlu ditingkatkan untuk memberikan arah dan kepastian hukum yang jelas tentang pelaksanaan wajib belajar 12 Tahun kepada masyarakat; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu dibentuk Peraturan Daerah tentang Wajib Belajar 12 Tahun. Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali nusa Tenggara
Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1555); 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496) Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5410); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4863); 7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2012 Tentang Pungutan Dan Sumbangan Biaya Pendidikan Pada Satuan Pendidikan Dasar (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 665); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor... Tahun... tentang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten Jemdrana, (Lembaran Daerah... Tambahan Lembaran Daerah Nomor...); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2006 Tentang Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2006 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA dan BUPATI JEMBRANA, MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG WAJIB BELAJAR 12 TAHUN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Kabupaten adalah Kabupaten Jembrana. 2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Jembrana. 3. Bupati dalah Bupati Jembrana. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jembrana.
5. Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab Pemerintah dan pemerintah daerah. 6. Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah, berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah atas (SMA/MA/SMK) atau bentuk lain yang sederajat. 7. Sekolah Dasar yang selanjutnya disebut SD adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar. 8. Madrasah Ibtidaiyah yang selanjutnya disebut MI adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan dasar, di dalam pembinaan Menteri Agama. 9. Sekolah Menengah Pertama yang selanjutnya disebut SMP adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari SD, MI, atau bentuk lain yang sederajat. 10. Madrasah Tsanawiyah yang selanjutnya disebut MTs adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari SD, MI, atau bentuk lain yang sederajat, di dalam pembinaan Menteri Agama. 11. Sekolah Menengah Atas yang selanjutnya disebut SMA adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat. 12. Program paket A adalah program pendidikan dasar jalur nonformal yang setara SD. 13. Program paket B adalah program pendidikan dasar jalur nonformal yang setara SMP. 14. Program paket C adalah program pendidikan dasar jalur nonformal yang setara SMA. 15. Pendidikan Formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. 16. Pendidikan Nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. 17. Pendidikan Informal adalah Kegiatan pendidikan dilakukan oleh keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. 18. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses Pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. 19. Pendanaan pendidikan adalah penyediaan sumberdaya keuangan yang diperlukan untuk pengelolaan satuan pendidikan dasar.
BAB II HAK DAN KEWAJIBAN PEMERINTAH MASYARAKAT, ORANG TUA, DAN PESERTA DIDIK Bagian kesatu Hak dan Kewajiban Pemerintah Pasal 2 Pemerintah daerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 3 Pemerintah daerah berkewajiban : a. memberikan pelayanan kemudahan serta menjamin berlangsungnya penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah yang bermutu; b. menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya wajib belajar 12 tahun; c. melaksanakan standar nasional pendidikan. Bagian kedua Hak dan Kewajiban masyarakat Pasal 4 Masyarakat berhak: a. berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap penyelenggaraan program wajib belajar; b. mendapat data dan informasi tentang penyelenggaraan program wajib belajar12 Tahun; dan c. memperoleh pendidikan wajib belajar 12 tahun. Pasal 5 Setiap warga masyarakat berkewajiban mendukung penyelenggaraan Pendidikan wajib belajar 12 tahun. Bagian ketiga Hak dan Kewajiban orang tua Pasal 6 Orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya. Pasal 7 Orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya.
Bagian keempat Hak dan Kewajiban peserta didik Pasal 8 Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak: a. mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama; b. mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya; c. mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampumembiayai pendidikannya; d. mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya; e. pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang setara; f. menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masingmasing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan. Pasal 9 (1) Setiap peserta didik berkewajiban : a. Menjaga norma-norma pendidikan menjamin keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan; b. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Warga negara asing dapat menjadi peserta didik pada satuan pendidikan. BAB III PENYELENGGARAAN Pasal 10 Pemerintah daerah menyelenggarakan Program wajib belajar 12 (DUA BELAS tahun) sesuai kewenangannya. Pasal 11 (1) Wajib belajar diselenggarakan pada jalur pendidikan meliputi : a. pendidikan formal; b. pendidikan nonformal; dan c. pendidikan informal. (2) Penyelenggaraan wajib belajar pada jalur formal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilaksanakan minimal pada jenjang pendidikan dasar yang meliputi SD, MI, SMP, MTs, SMA,MA dan bentuk lain yang sederajat.
(3) Penyelenggaraan wajib belajar pada jalur nonformal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilaksanakan melalui program paket A, program paket B, program paket C dan bentuk lain yang sederajat. (4) Penyelenggaraan wajib belajar pada jalur pendidikan informal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilaksanakan melalui pendidikan keluarga dan/atau pendidikan lingkungan. Pasal 12 (1) Satuan pendidikan dasar penyelenggara program wajib belajar berkewajiban menjaga keberlangsungan pelaksanaan program wajib belajar yang bermutu dan memenuhi Standar Nasional Pendidikan. (2) Satuan pendidikan dasar penyelenggara program wajib belajar wajib menerima peserta didik program wajib belajar dari lingkungan sekitarnya tanpa diskriminasi sesuai daya tampung satuan pendidikan yang bersangkutan. (3) Penerimaan peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pada SD/MI atau yang sederajat tidak mempersyaratkan bahwa calon peserta didik yang bersangkutan telah menyelesaikan pendidikan anak usia dini. BAB IV PENGELOLAAN Pasal 13 (1) Bupati bertanggung jawab terhadap pengelolaan pendidikan wajib belajar 12 Tahun di tingkat Kabupaten. (2) Pimpinan satuan pendidikan bertanggujawab terhadap pengelolaan pendidikan wajib belajar 12 Tahun di tingkat satuan pendidikan dasar. BAB V PENJAMINAN WAJIB BELAJAR Pasal 14 (1) Pemerintah daerah menjamin terselenggaranya program wajib belajar 12 tahun tanpa memungut biaya. (2) Warga masyarakat yang berusia 6 (enam) tahun dapat mengikuti program wajib belajar apabila daya tampung satuan pendidikan masih memungkinkan. (3) Warga negara masyarakat yang belum lulus pendidikan dasar dan menengah dapat menyelesaikan pendidikannya sampai lulus atas biaya pemerintah daerah. (4) Warga masyarakat usia wajib belajar yang orang tua/walinya tidak mampu membiayai pendidikan, pemerintah daerah wajib bantuan biaya pendidikan sesuai peraturan perundang-undangan.
Pasal 15 (1) Setiap warga masyarakat usia wajib belajar wajib mengikuti program wajib belajar 12 Tahun. (2) Setiap warga masyarakat yang memiliki anak usia wajib belajar bertanggung jawab memberikan pendidikan wajib belajar kepada anaknya. (3) Pemerintah Daerah mengupayakan setiap warga masyarakat mengikuti program wajib belajar 12 Tahun. BAB VI PENDANAAN PENDIDIKAN Pasal 16 (1) Pendanaan pendidikan bersumber dari pemerintah daerah dan masyarakat. (2) Pendanaan pendidikan pada satuan pendidikan berupa : a. biaya investasi; b. biaya operasi; c. bantuan biaya pendidikan; dan d. beasiswa. Pasal 17 Sumber dana pendidikan pada satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh Pemerintah daerah berupa : a. anggaran pendapatan dan belanja daerah; c. sumbangan dari peserta didik atau orang tua/walinya; d. sumbangan dari pemangku kepentingan pendidikan dasar di luar peserta didik atau orang tua/walinya; e. bantuan lembaga lainnya yang tidak mengikat; f. bantuan pihak asing yang tidak mengikat; dan/atau g. sumber lain yang sah. Pasal 18 Sumber dana pendidikan pada satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat: a. bantuan dari penyelenggara atau satuan pendidikan yang bersangkutan; b. pungutan, dan/atau sumbangan dari peserta didik atau orang tua/walinya; c. bantuan dari masyarakat di luar peserta didik atau orang tua/walinya; d. bantuan pemerintah daerah; e. bantuan pihak asing yang tidak mengikat; f. bantuan lembaga lain yang tidak mengikat; g. hasil usaha penyelenggara atau satuan pendidikan; dan/atau h. sumber lain yang sah.
BAB VII PENGAWASAN Pasal 19 (1) Pemerintah daerah, dewan pendidikan, dan komite sekolah/madrasah melakukan pengawasan atas penyelenggaraan program wajib belajar 12 Tahun sesuai kewenangan masingmasing. (2) Pemerintah daerah melaksanakan pengawasan penyelenggaraan program wajib 12 Tahun belajar pada satuan pendidikan. BAB VIII EVALUASI Pasal 20 (1) Pemerintah daerah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program wajib belajar 12 Tahun secara berkala. (2) Evaluasi terhadap pelaksanaan program wajib belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya meliputi: a. tingkat pencapaian program wajib belajar; b. pelaksanaan kurikulum pendidikan dasar; c. hasil belajar peserta didik; dan d. realisasi anggaran. (3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaporkan kepada Menteri. (4) Evaluasi terhadap pelaksanaan program wajib belajar 12 Tahun dapat dilakukan oleh lembaga evaluasi mandiri yang didirikan masyarakat sesuai Standar Nasional Pendidikan. BAB IX SANKSI ADMINISTRASI Pasal 21 Satuan pendidikan dasar penyelenggara program wajib belajar yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) dikenakan sanksi administrasi berupa teguran, penghentian pemberian bantuan hingga penutupan satuan pendidikan yang bersangkutan. BAB X KETENTUANPERALIHAN Pasal 22 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2006 tentang Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2006 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. BAB XI KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana. Ditetapkan di Jembrana Pada tanggal... BUPATI JEMBRANA, Diundangkan di Jembrana Pada tanggal... SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JEMBRANA,...... LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN...NOMOR... Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM,.... NIP... NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA,PROVINSI BALI: (NOMOR URUT PERDA/TAHUN)
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR... TAHUN... TENTANG WAJIB BELAJAR 12 TAHUN I. UMUM Program wajib belajar merupakan gerakan nasional yangwajib dilaksanakan pemerintah daerah, dan masyarakat di Kabupaten Jembrana. Pemerintah Kabupaten Jembrana berkewajiban untuk menyelenggarakan Program wajib belajar 12 Tahun. Penyelenggaraan Program wajib belajar 12 (Dua Belas Tahun) sangat bermanfaat bagi masyarakat dengan alasan untuk memberikan pelayanan pendidikan dasar seluas-luasnya kepada masyarakat Kabupaten Jembrana tanpa membedakan latar belakang agama, suku, sosial, budaya, dan ekonomi. Setiap masyarakat usia wajib belajar berhak mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu dan orang tua/walinya berkewajiban memberi kesempatan kepada anaknya untuk mendapatkan pendidikan dasar. Program wajib belajar 12 Tahun diselenggarakan pada satuan pendidikan dasar yang mencakup pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal serta harus dapat menampung anak yang normal maupun yang berkelainan dan/atau mempunyai hambatan dalam perkembangannya. Peraturan tentang program wajib belajar 12 Tahun mencakup hak dan kewajiban masyarakat dan tanggung jawab pemerintah daerah. Di Kabupaten Jembrana telah ada Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2006 tentang Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun yang hanya merupakan Peraturan Daerah rintisan, dalam arti
tidak berlaku wajib untuk semua masyarakat. Dengan demikian maka perlu ditingkatkan agar peraturan daerah ini dapat memberikan arah dan kepastian hukum yang jelas tentang kewajiban pemerintah dan masyarakat dalam pelaksanaan wajib belajar 12 Tahun. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Yang dimaksud dengan mendukung penyelenggaraan Pendidikan wajib belajar 12 tahun, antara lain: a. sebagai orangtua memberikan pendidikan dasar bagi anaknya yang sesuai program wajib belajar; b. berperanserta dalam bentuk pemberian dukungan sumberdaya (dana sarana dan prasarana, tenaga, penyelenggaraan, manajemen) menjadi orang tua asuh. Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9
Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22
Pasal 23 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR.