WALIKOTA SUBULUSSALAM PROVINSI ACEH PERATURAN WALIKOTA SUBULUSSALAM NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 142 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH UTARA,

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 140 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SUBULUSSALAM PROVINSI ACEH PERATURAN WALIKOTA SUBULUSSALAM NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

WALIKOTA SUBULUSSALAM PROVINSI ACEH PERATURAN WALIKOTA SUBULUSSALAM NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT ACEH

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 132 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 136 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 113 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 134 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN ACEH

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 138 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 135 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 137 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 120 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG

QANUN KABUPATEN NAGAN RAYA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NAGAN RAYA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 133 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN ACEH

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 127 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH UTARA,

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 130 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL ACEH

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 78 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 131 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MEURAXA KOTA BANDA ACEH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

WALIKOTA PROBOLINGGO

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA SEKRETARIAT MAJELIS PENDIDIKAN DAERAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 124 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMBAWA.

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG

Transkripsi:

WALIKOTA SUBULUSSALAM PROVINSI ACEH PERATURAN WALIKOTA SUBULUSSALAM NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SUBULUSSALAM ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SUBULUSSALAM, Menimbang : a. bahwa untuk menindaklanjuti ketentuan Pasal 5 Qanun Kota Subulussalam Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Subulussalam (Lembaran Kota Subulussalam Tahun 2016 Nomor 2, Tambahan Lembaran Kota Subulussalam Nomor 85), perlu menyusun kedudukan, susunan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Propinsi Atjeh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1103); 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4633); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 7. Qanun Kota Subulussalam Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Subulussalam (Lembaran Kota Subulussalam Tahun 2016 Nomor 2, Tambahan Lembaran Kota Subulussalam Nomor 85). MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SUBULUSSALAM. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Subulussalam. 2. Kota adalah Kota Subulussalam yang merupakan suatu kesatuan masyarakat hukum yang diberi kewenangan Khusus untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang dipimpin oleh seorang Walikota. 3. Pemerintah Kota yang selanjutnya disebut Pemerintah Kota Subulussalam adalah unsur penyelenggara pemerintah Kota yang terdiri atas Walikota dan Perangkat Daerah Kota Subulussalam. 4. Walikota adalah Kepala Pemerintah Kota Subulussalam yang dipilih melalui suatu proses demokratis yang dilakukan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. 5. Sekretaris Daerah yang selanjutnya disebut Sekda adalah Sekretaris Daerah Kota Subulussalam. 6. Rumah Sakit Umum Daerah selanjutnya disebut RSUD adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam. 7. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam. 8. Bagian Tata Usaha adalah Tata Usaha pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam. 9. Bidang adalah Bidang pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam.

10. Subbagian adalah Subbagian pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam. 11. Seksi adalah Seksi pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam. 12. Tugas adalah ikhtisar dari keseluruhan tugas jabatan. 13. Fungsi adalah pekerjaan yang merupakan penjabaran dari tugas. 14. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu. BAB II PENETAPAN Pasal 2 Dengan Peraturan Walikota ini ditetapkan Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam. BAB III ORGANISASI Bagian Kesatu Susunan dan Kedudukan Paragraf 1 Susunan Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam, sebagai berikut: a. Direktur; b. Bagian Tata Usaha; c. Bidang Pelayanan Medik; d. Bidang Keperawatan; e. Bidang Penunjang Medik; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri dari: a. Subbagian Umum Dan Kepegawaian; b. Subbagian Program Dan Pelaporan; dan c. Subbagian Keuangan. (3) Bidang Pelayanan Medik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, terdiri dari a. Seksi Rawat Darurat, Rawat Intensif dan Tindakan Medik; dan b. Seksi Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap. (4) Bidang keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, terdiri dari: a. Seksi Asuhan Keperawatan; dan b. Seksi Etika dan Mutu Pelayanan.

(5) Bidang Penunjang Medik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, terdiri dari: a. Seksi Penunjang Klinik dan Logistik; dan b. Seksi Penunjang Diagnostik. Paragraf 2 Kedudukan Pasal 4 (1) Rumah Sakit Umum Daerah merupakan unsur pelaksana urusan pemerintah bidang Pelayanan Kesehatan. (2) Rumah Sakit Umum Daerah dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekda. (3) Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian Tata Usaha yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah. (4) Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah. (5) Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bagian Tata Usaha. (6) Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang. Bagian kedua Tugas dan Fungsi Paragraf 1 Direktur Pasal 5 Direktur Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan dibidang pelayanan kesehatan, medis dan asuhan keperawatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 6 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 5, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan ketatausahaan rumah sakit; b. penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang; c. penyusunan kebijakan teknis di bidang pelayanan medis, keperawatan, penunjang medis dan non medis; d. penyelenggaraan asuhan keperawatan; e. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; f. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi kedokteran;

g. penyelengggaraan pelayanan rujukan; h. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan; dan i. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 2 Bagian Tata Usaha Pasal 7 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan perencanaan, program kerja, evaluasi dan pelaporan, pembinaan dan pengelolaan administrasi umum yang meliputi kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan kerumahtanggaan, kearsipan, dokumentasi, hubungan masyarakat, organisasi dan ketatalaksanaan. Pasal 8 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 7, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan ketatausahaan, rumah tangga, barang inventaris, aset, perlengkapan, peralatan, pemeliharaan dan perpustakaan; b. pembinaan kepegawaian, organisasi, ketatalaksanaan, hukum dan perundang-undangan, penyiapan data informasi kepegawaian, arsip, hubungan masyarakat dan protokoler; c. pengelolaan administrasi keuangan; d. pelaksanaan evaluasi monitoring bagian ketatausahaan; e. penyusunan rencana strategis, laporan Kinerja dan penyusunan rencana kerja RSUD; dan f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Direktur RSUD. Pasal 9 (1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan, kepegawaian, ketatalaksanaan, rumah tangga, data dan informasi, kearsipan, perpustakaan, perlengkapan, peralatan, aset, barang inventaris dan pelaksanaan hubungan kemasyarakatan dan protokoler; (2) Subbagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas mempersiapkan bahan-bahan dalam penyusunan rencana kerja, program kerja dan mengkoordinasikan kegiatankegiatan dalam rangka penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan program kerja, evaluasi dan pelaporan; (3) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan pengelolaan admistrasi keuangan, verifikasi, perbendaharaan, pembukuan, pertanggungjawaban dan pelaporan realisasi fisik.

Paragraf 3 Bidang Pelayanan Medik Pasal 10 Bidang Pelayanan Medik merupakan unsur pelaksana teknis di bidang pelayanan medik yang meliputi pelayanan gawat darurat, rawat jalan, rawat intensif dan pelayanan bedah sentral. Pasal 11 Bidang Pelayanan Medik mempunyai tugas melakukan penyusunan perumusan kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pelaporan serta pemberian bimbingan di bidang pelayanan medis yang meliputi pelayanan gawat darurat, rawat jalan, rawat intensif dan pelayanan bedah sentral. Pasal 12 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Bidang Pelayanan Medik menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan perumusan dan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas, pelaksanaan pelayanan medis, pengendalian dan pelaporan bidang pelayanan medik; b. penginventarisasian permasalahan berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan program kerja Bidang Pelayanan Medik serta penyiapan bahan tindak lanjut penyelesaian; c. penyusunan laporan pelaksanaan tugas dan program Bidang Pelayanan Medik; d. penyusunan konsep sistem dan dalam mekanisme serta rencana pengembangan pelayan medik; e. pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang pelayanan medik meliputi umum, bedah, penyakiit dalam, paru, anak, telinga hidung tenggorokan (THT), mata, gigi, kebidanan, kulit dan kelamin, anestesi, saraf, jiwa dan rehabilitasi medik serta pelayanan lain yang dibutuhkan; f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan medik; dan g. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 13 (1) Seksi rawat darurat, rawat intensif dan tindakan medik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan kebutuhan dan memberikan pelayanan rawat darurat, rawat instensif, dan tindakan medik; (2) Seksi pelayanan rawat jalan dan rawat inap mempunyai tugas melaksanakan penyiapan kebutuhan dan memberikan pelayanan rawat jalan dan rawat inap.

Paragraf 4 Bidang Keperawatan Pasal 14 Bidang Keperawatan merupakan unsur pelaksana teknis dibidang pelayanan keperawatan dan pelayanan kesehatan serta pembinaan tenaga perawat dan tenaga kesehatan. Pasal 15 Bidang Keperawatan mempunyai tugas mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan penyediaan dan pemenuhan sarana dan tenaga keperawatan serta menyelenggarakan pembinaan etika profesi dan akreditasi, mutu dan asuhan keperawatan. Pasal 16 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Bidang Keperawatan menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang keperawatan; b. penyusunan pelaksanaan tugas di bidang keperawatan; c. pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang keperawatan; d. penyusunan konsep sistem dan mekanisme serta rencana peningkatan mutu pelayanan keperawatan, pencucian, penjahitan, sterilisasi, gizi dan pemulasaraan jenazah; e. penyusunan konsep standar tenaga dan peralatan keperawatan, pencucian, penjahitan, sterilisasi, gizi dan pemulasaraan jenazah; f. penyusunan konsep mekanisme pemulangan pasien yang meliputi pasien pulang sembuh, pulang rujuk, pulang meninggal, pulang atas permintaan sendiri dan pulang cuti karena Hari Raya; g. pelaksanaan bimbingan, pemantauan, pengawasan, pengendalian kegiatan asuhan keperawatan, etika profesi dan akreditasi; h. pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan, pengendalian kegiatan analisa data, pemenuhan kebutuhan tenaga, perlengkapan dan fasilitas keperawatan serta pemulangan pasien; i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 17 (1) Seksi Asuhan Keperawatan mempunyai tugas menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan penerapan pelayan keperawatan sesuai dengan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan; dan (2) Seksi Etika dan Mutu Pelayanan mempunyai tugas pemberian bimbingan terhadap pelayanan etika

keperawatan, menganalisa terhadap sumber daya baik Sumber Daya Manusia maupun sarana dan prasarana penunjang pelayanan keperawatan, melaksanakan sosialisasi undang-undang keperawatan dalam pencegahan terjadinya mall praktek. Paragraf 5 Bidang Penunjang Medik Pasal 18 Bidang Penunjang Medik merupakan unsur pelaksana teknis di bidang pelayanan medis yang meliputi pelayanan radio diagnostik, laboratorium, farmasi, gizi, rehabilitasi medis dan rekam medis. Pasal 19 Bidang Penunjang Medik mempunyai tugas melakukan penyusunan perumusan kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pelaporan serta pemberian bimbingan di bidang pelayanan medis yang meliputi pelayanan radio diagnostik, laboratorium, farmasi, gizi, rehabilitasi medis dan rekam medis. Pasal 20 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Bidang Penunjang Medik menyelenggarakan fungsi; a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang penunjang medik; b. penyusunan rencana dan program kerja di bidang penunjang medik; c. pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang penunjang medik; d. penyusunan konsep sistem dan mekanisme serta rencana pengembangan pelayanan penunjang medik; e. pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang penunjang medik meliputi pelayanan radiologi, anestesi/kamar operasi dan Intensiv Care Unit (ICU), laboratorium, farmasi serta instalasi yang berkembang; f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang penunjang medik; dan g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan tugasnya. Pasal 21 (1) Seksi Penunjang Klinik dan Logistik mempunyai tugas mengkoordinasikan seluruh kegiatan unit pelaksana dan instalasi penunjang yang dilaksanakan RSUD yang meliputi Instalasi Perawatan Intensif, Pelayanan Darah, Instalasi Farmasi, Instalasi Gizi, Unit Rekam Medik, serta melaksanakan perlengkapan (logistik) penyelenggaraan kerumahtanggaan rumah sakit sakit; dan

(2) Seksi Penunjang Diagnostik mempunyai tugas melaksanakan rencana kebutuhan sarana dan prasarana penunjang diagnostik pada Instalasi Gizi, Farmasi, laboratorium dan Rontgen serta pengawasan pemanfaatannya. BAB IV KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 22 Kelompok Jabatan Funsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Kota Subulussalam sesuai dengan keahlian dan kebutuhan Pasal 23 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, terdiri dari sejumlah tenaga, dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Walikota, dan bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah. (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan. BAB V KEPEGAWAIAN Pasal 24 (1) Direktur, Bagian Tata Usaha, Kepala Bidang dan Kepala Subbagian dan Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Walikota. (2) Unsur-unsur lain di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Rumah Sakit Umum atas perlimpahan wewenang dari Walikota. Pasal 25 Jenjang kepangkatan dan formasi kepegawaian ditetapkan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan. Pasal 26 Eselonering Jabatan pada Rumah Sakit Umum Daerah adalah sebagai berikut:

(1) Direktur merupakan jabatan administrator dengan eselen III.a (2) Kepala Bidang dan Kepala Bagian merupakan jabatan administrator dengan eselon III.b (3) Kepala Subbagian dan Kepala Seksi merupakan jabatan pengawas dengan eselon IV.a BAB VI TATA KERJA Pasal 27 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Direktur Rumah Sakit Umum Daerah, Kepala Bagian, Kepala Bidang dan Kepala Subbagian/Seksi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, singkronisasi dan simplikasi baik intern maupun antar unit organisasi lainnya, sesuai dengan tugas pokok masing-masing. (2) Setiap pimpinan satuan unit kerja dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah wajib melaksanakan Sistem Pengendalian Internal Pemerintahan. Pasal 28 (1) Dalam hal Direktur Rumah Sakit Daerah tidak dapat menjalankan tugasnya karena berhalangan, maka Direktur Rumah Sakit Daerah dapat menunjuk Kepala Bagian atau salah seorang Kepala Bidang untuk mewakili Direktur Rumah Sakit Daerah. (2) Dalam hal Kepala Bagian, Kepala Bidang tidak dapat menjalankan tugasnya karena berhalangan, maka Direktur Rumah Sakit Daerah menunjuk salah seorang Kepala Subbagian untuk mewakili Kepala Bagian. (3) Dalam hal Kepala Bidang tidak dapat menjalankan tugasnya karena berhalangan, maka Direktur Rumah Sakit Umum Daerah menunjuk salah seorang Kepala Seksi/Subbagian untuk mewakili Kepala Bidang. Pasal 29 Atas dasar pertimbangan daya guna dan hasil guna masingmasing pejabat dalam lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah dapat mendelegasikan kewenangan tertentu kepada pejabat setingkat dibawahnya sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 30 Segala biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah, dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota (APBK) Subulussalam serta sumber-sumber lain sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 31 (1) Uraian Jabatan masing-masing pemangku jabatan Struktural dan Non Struktural Umum di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah diatur dengan Peraturan Walikota. (2) Bagan Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 32 Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, maka Peraturan Walikota Subulussalam Nomor 19 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Pemangku Jabatan Stuktural Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 33 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Subulussalam. Diundangkan di Subulussalam pada tanggal 30 Desember 2016 M 30 Rabiul Awal 1438 H SEKRETARIS DAERAH KOTA SUBULUSSALAM, dto DAMHURI Ditetapkan di Subulussalam pada tanggal 30 Desember 2016 M 30 Rabiul Awal 1438 H WALIKOTA SUBULUSSALAM, dto MERAH SAKTI BERITA DAERAH KOTA SUBULUSSALAM TAHUN 2016 NOMOR 92

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SUBULUSSALAM LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SUBULUSSALAM NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI SERTA TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DIREKTUR BAGIAN TATA USAHA KELOMPOK JABATAN FUNGSIOANAL SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUBBAGIAN PROGRAM DAN PELAPORAN SUBBAGIAN KEUANGAN BIDANG PELAYANAN MEDIK BIDANG KEPERAWATAN BIDANG PENUNJANG MEDIK SEKSI RAWAT DARURAT, RAWAT INTENSIF DAN TINDAKAN MEDIK SEKSI ASUHAN KEPERAWATAN SEKSI PENUNJANG KLINIK DAN LOGISTIK SEKSI PELAYANAN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP SEKSI ETIKA DAN MUTU PELAYANAN SEKSI PENUNJANG DIAGNOSTIK Keterangan: 1. : Garis Komando 2. : Garis Pembinaan WALIKOTA SUBULUSSALAM, dto MERAH SAKTI