BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seseorang dapat dikatakan telah menjadi manusia apabila telah

dokumen-dokumen yang mirip
siswa, berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, serta pengelolaan atau manajemen sekolah. Di dalam faktor kurikulum yang mempengaruhi prestasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan. 1

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. upaya sekolah dalam mendukung tujuan pendidikan nasional, Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai fasilitas yang memudahkan untuk mengakses pengetahuan, maka

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan dan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara di segala bidang. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, mengembangkan potensi diri, membentuk pribadi yang bertanggung

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

BAB I PENDAHULUAN. kembali pemikiran kita tentang makna pendidikan itu sendiri. Pendidikan terkait dengan nilai-nilai, mendidik berarti memberikan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan suatu bangsa. Pendidikan itu sendiri adalah usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

Pendidikan Nasional Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia Indonesia baik secara fisik maupun intelektual

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik merupakan masa depan bangsa. Jika peserta didik di didik

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Pendidikan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan Nasional dalam UU Sisdiknas

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. religiusitas dalam kehidupan manusia. Temuan-temuan empiric dan

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan lembaga utama yang memainkan peranan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kita adalah negara yang memperhatikan pendidikan bangsanya,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok untuk mencapai tujuan kearah yang lebih maju. 3 Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No 20 Tahun 2003 tentang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Baru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Hal. 89

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHUL PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Penyelenggaraan. pendidikan diharapkan mampu mencetak manusia yang berkualitas yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

2015 MANFAAT PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DALAM PENUMBUHAN SIKAP WIRAUSAHA SISWA SMAN 1 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan. kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Disusun oleh: MULYONO A

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Tanpa adanya pendidikan,

BAB 1 PENDAHULUAN. mensosialisasikan kemampuan baru kepada mereka agar mampu. mengantisipasi tuntutan masyarakat yang dinamis. 3

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

, 2014 Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Cidadap I Kota Bandung

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha untuk membantu manusia menjadi manusia. Seseorang dapat dikatakan telah menjadi manusia apabila telah memiliki nilai (sifat) kemanusiaan. 1 Melalui pendidikan seseorang dapat meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mengembangkan potensi diri, dan dapat membentuk pribadi yang bertanggung jawab, cerdas dan kreatif. Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Berkaitan dengan usaha dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, pemerintah Republik Indonesia telah memberikan perhatian yang cukup besar terhadap dunia pendidikan dengan berusaha keras meningkatkan mutu pendidikan nasional. Telah direalisasikan dengan disusunnya UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3, yang menyatakan bahwa: Pendidikan nasioanal berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupang bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2 1 Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islam (Integrasi Jasmani Rohani dan Kalbu Memanusiakan Manusia), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), Hal. 33. 2 Undang-undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Fokusmedia, 2010), hal. 3. 1

2 Didalam UU No 20 tahun 2003 pasal 3 menjelasakan adanya tujuan pendidikan. Adapun tujuan pendidikan dapat dicapai melalui tiga macam jalur pendidikan yaitu pendidikan formal, informal dan nonformal. 3 Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang berstruktur dan berjenjang yang terdiri dari pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Sedangkan pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. 4 Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada beberapa tempat pendidikan selain di dalam kelas yang dapat membentuk karakter siswa, dimana salah satu wahana pengantarnya adalah ekstrakurikuler. Di Indonesia, kegiatan ekstrakurikuler bukanlah hal yang baru. Mulai dari Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi, semua lapisan pendidikan pasti mengenal kegiatan ini karena sudah pasti setiap instansi sekolah memiliki kegiatan ekstrakurikuler. Sesuai dengan kurikulum 2013 yang telah mewajibkan ekstrakurikuler pramuka. 5 Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran (tatap muka) baik dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah dengan maksud untuk lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki dari berbagai bidang 3 Undang-undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Fokusmedia, 2010), hal. 9. 4 Teguh Triwiyanto, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), hal. 122. 5 Saipul Ambri Damanik, Pramuka Ekstrakurikuler Wajib di Sekolah, (Jurnal Ilmu Keolahragaan, Medan, 2014), hal. 16.

3 studi. 6 Program ekstrakulikuler di sekolah bertujuan agar siswa mampu mengembangkan bakat dibidang yang sesuai dengan kemampuannya dan mengisi waktu luang siswa seusai jam pelajaran sekolah dengan mengisi kegiatan yang positif. Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler diharapkan mampu berplikaku positif, aktif, kreatif, menggali potensi, mengambil pelajaran dan manfaat dalam keikutsertaannya, sehingga menjadikan motivasi untuk berprestasi dalam bidang tertentu sesuai dengan bakat yang dimilikinya. MI Hidayatul Ulum Dayu Blitar merupakan salah satu sekolah dasar yang terdapat di desa Dayu Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Dari data di MI Hidayatul Ulum tahun ajaran 2017/2018 terdapat banyak jenis ekstrakurikuler yang disediakan di sekolah. Jenis ektrakurikuler yang disediakan oleh madrasah meliputi: (1) pramuka, (2) drumband, (3) komputer, (4) usmani, (5) pidato tiga bahasa, dan (6) gamelan. Namun dari berbagai jenis ektrakurikuler yang ada di madrasah, disini peneliti hanya akan menggunakan tiga esktrakurikuler yaitu pramuka, drumband dan usmani. Hal ini dikarenakan ketiga ekstrakurikuler tersebut merupakan ektrakurikuler yang memiliki banyak kegiatannya. Dari pemantauan sementara yang telah dilakukan, terdapat masalah-masalah yang keluar dari adanya kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti siswa, adapun masalah-masalahnya sebagai berikut: 1. Kurang pandainya siswa dalam membagi waktu yang baik antara kegiatan ekstrakurikuler dan belajar. 6 Depdikbud. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler. (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994), hal. 7.

4 2. Kurang aktifnya siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga sedikit manfaatnya yang diperoleh dari kegiatan ekstrakurikuler. 3. Kurangnya motifasi siswa untuk belajar karena lelahnya dalam kegiatan ekstrakurikuler. 4. Konsentrasi siswa yang kurang dalam belajar sehingga mempengaruhi dalam penerimaan materi. Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah akan menyita waktu belajar dan istirahat, apalagi banyak siswa yang mengikuti lebih dari satu kegiatan ekstrakurikuler, hal ini menjadikan siswa tidak dapat belajar dengan baik apabila kondisi fisiknya tidak mendukung. Akibatnya adalah akan berdampak dengan kondisi belajar didalam kelas. Selain dampak negatif, namun dari kegiatan ekstrakurikuler juga memiliki dampak positif yaitu: 1) Siswa menjadi lebih mudah bersosialisasi terhadap teman; 2) Siswa menjadi lebih dekat terhadap bapak atau ibu guru; 3) Siswa mendapat banyak pengalaman dari keikutsertaannya dalam kegiatan ekstrakurikuler; 4) Bertambahnya ilmu yang didapat dari ekstrakurikuler; 5) Siswa menjadi lebih percaya diri. Dari penelitian sementara didapatkan beberapa hasil dari kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti siswa. Terdapat hasil positif dan negatif dari ekstrakurikuler tersebut, salah satunya berpengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar. Motivasi dan hasil belajar merupakan bagian penting dalam dunia pendidikan. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi)

5 seseorang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. 7 Dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan, dan memberikan arah belajar sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Sedangkan hasil belajar yaitu perubahan yang mengakibatkan manusia berubah baik dalam sikap maupun tingkah lakunya. 8 Dalam kegiatan belajar motivasi belajar sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak memiliki motivasi belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas dengan baik. 9 Motivasi dan hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Penelitian mengenai kegiatan ekstrakurikuler terhadap pendidikan akademik sudah pernah diteliti oleh Handoko Cahyandaru dengan judul Pengaruh Keaktifan Siswa Dalam Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Man Yogyakarta II. Begitu pula dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Defri Hardianus dengan judul Hubungan Kegiatan Ekstrakulikuler Dengan Prestasi Belajar Siswa SMK Perindustrian Yogyakarta. Dan juga dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ardyansah Jani Putra dengan judul Pengaruh Minat dan Motivasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Seni Musik Terhadap Prestasi Belajar Seni Budaya SMPN 1 Wates. Penelitian yang dilakukan oleh Nirdya Hidayat dengan judul Perbedaan Hasil 217. 7 Anissatul Mufarrokah, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta: TERAS, 2009), hal. 13. 8 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Surakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal. 45. 9 Martimis Yamin, Kiat Memnelajarkan Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), hal.

6 Belajar Matematika Siswa yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dan yang Tidak Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di MTs Negeri Tulungagung Tahun Pelajaran 2014/2015. Dari ke empat penelitian yang telah dilakukan populasi yang digunakan adalah tingkat sekolah menengah. Namun penelitian terhadap Sekolah Dasar belum banyak yang melakukan penelitian. Sedangkan ekstrakurikuler juga dilaksanakan di Sekolah Dasar. Berdasarkan pada pemikiran tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang : Perbedaan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Ekstrakurikuler di MI Hidayatul Ulum Dayu Blitar. B. Identifikasi Masalah Ekstrakurikuler merupakan wadah yang telah disediakan oleh sekolah guna pengembangan minat dan bakat siswa. Banyak manfaat yang dapat diambil dari keikutsertaan siswa dalam kegiatan ini, namun banyak juga terdapat masalah-masalah yang timbul dari keikutsertaan siswa terhadap ekstrakurikuler. Setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda untuk tubuh dan berkembang. Begitu juga dengan siswa, siswa satu dengan siswa yang lainnya memiliki perbedaan, baik itu dalam hal intelegensinya, motivasi belajarnya, kemauan belajarnya ataupun halhal lain. Siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler akan mendapatkan wawasan yang lebih luas dan juga kemampuan bersosialisasi yang tinggi. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa siswa yang aktif

7 terhadap ekstrakurikuler akan berpengaruh terhadap konsentrasi dalam kegiatan belajar di kelas dan juga hasil belajarnya. Dari uraian diatas dijadikan permasalahan utama yang dipilih untuk dilakukan penelitian. Kiranya kegiatan ektrakurikuler diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Ekstrakurikuler yang hanya dilakukan sebagai pengisi waktu kosong diluar jam pelajaran diharapkan mempu memberikan konstribusi penuh terhadap hasil pendidikan akademik. MI Hidayatul Ulum Dayu Blitar merupakan madrasah yang memiliki beberapa ekstrakurikuler, yaitu: (1) pramuka, (2) drumband, (3) komputer, (4) usmani, (5) pidato tiga bahasa, dan (6) gamelan. Siswa yang aktif akan kegiatan ektrakurikuler akan meiliki berbagai hasil, yaitu terdapat hasil yang positif ataupun negatif. Namun pada penelitian ini yang akan digunakan sebagai penelitian hanya ekstrakurikuler pramuka, drumband dan usmani. C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan tidak meluas, penulis membatasi penelitian pada masalah Perbedaan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Ekstrakurikuler di MI Hidayatul Ulum Dayu Blitar. D. Rumusan Masalah Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, penulis merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

8 1. Apakah ada perbedaan yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa berdasarkan ekstrakurikuler di MI Hidayatul Ulum Dayu Blitar? 2. Apakah ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa berdasarkan ekstrakurikuler di MI Hidayatul Ulum Dayu Blitar? 3. Apakah ada perbedaan yang signifikan terhadap motivasi dan hasil belajar siswa berdasarkan ekstrakurikuler di MI Hidayatul Ulum Dayu Blitar? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa berdasarkan ekstrakurikuler di MI Hidayatul Ulum Dayu Blitar. 2. Untuk mengetahui perbedaan yang sinifikan terhadap hasil belajar siswa berdasarkan ekstrakurikuler di MI Hidayatul Ulum Dayu Blitar. 3. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan terhadap motivasi dan hasil belajar siswa berdasarkan ekstrakurikuler di MI Hidayatul Ulum Dayu Blitar. F. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis, yaitu:

9 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan pengaruh ekstrakurikuler terhadap motivasi dan hasil belajar siswa 2. Secara Praktis a. Bagi guru Penelitian ini diharapkan menjadi sebuah referensi bagi guru dalam mengambil keputusan atau peraturan sekolah khususnya dalam mewajibkan mengikuti ekstrakulikuler terhadap siswa. Motivasi dan hasil belajar siswa bermanfaat, sesuai dengan tujuan dalam pembelajaran. b. Bagi siswa Melalui penelitian ini, siswa diharapkan lebih termotivasi dalam belajar, dan menyesuaikan waktu belajar dan pengembangan minat dan bakat siswa. c. Bagi peneliti lain Melalui penelitian ini, penulis berharap akan berguna bagi peneliti-peneliti yang lain sebagai referensi dan akan lebih mengembangkan penelitian mengenai pengaruh ekstrakulikuler terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. G. Penegasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran dalam memahami istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu adanya penegasan istilah. Istilah-istilah tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

10 1. Penegasan Secara Konseptual a. Perbedaan Perbedaan berarti berbeda, adanya selisih antara suatu hal dengan hal yang lain. b. Motivasi Motivasi adalah suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau daya (energi) atau suatu keadaan kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu. 10 c. Hasil Perubahan yang mengakibatkan manusia berubah baik dalam sikap maupun tingkah lakunya. 11 d. Belajar Belajar merupakan suatu kegiatan dimana seseorang membuat atau menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan. 12 e. Kegiatan Kegiatan adalah aktivitas, usaha, pekerjaan atau kekuatan dan ketangkasan serta kegairahan. f. Esktrakurikuler Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran (tatap muka) baik dilakukan di sekolah maupun di 10 Hamzah & Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan Paikem, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012), hal. 193. 11 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Surakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal. 45. 12 Muhamad Irham dan Novan Ardy Wiyani, Psikologi Pendidikan Teori dan Aplikasi dalam Proses Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hal. 131.

11 luar sekolah dengan maksud untuk lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki dari berbagai bidang studi. 13 G. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dibuat guna mempermudah penulisan di lapangan, sehingga akan mendapat hasil yang utuh dan sistematik dan menjadi bagian-bagian yang salingterkait satu sama lain dan saling melengkapi. Sistematika yang akan dipakai dalam penelitian ini adalahsebagai berikut: Bagian awal terdiri dari halaman judul, halaman persetujuan, halaman pernyataan, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. BAB I Pendahuluan: meliputi latar belakang masalah, indentifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah dan sistematika pembahasan. BAB II Landasan teori: meliputi pembahasan ekstrakurikuler, pembahasan motivasi belajar, pembahasan hasil belajar, penelitian yang relevan, kerangka pikir, dan hipotesis penenitian. BAB III Metode Penelitian: meliputi jenis penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, variable penelitian, data 13 Depdikbud. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler. (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994)

12 penelitian, instrumen penelitian, kisi-kisi instrumen penelitian, validitas reliabilitas, hasil validitas dan reabilitas, dan metode analisis data. BAB IV Metode Penelitian: melipuri deskripsi data, pengumpulan data, analisis data, pembahasan dan rekapitulasi hasil penelitian. BAB V Penutup: meliputi kesimpulan, implikasi, saran dan keterbatasan penelitian Bagian akhir terdiri halaman daftar pustaka, halaman lampiran dan halaman daftar riwayat hidup.