TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN SENAT FAKULTAS/SEKOLAH VOKASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dokumen-dokumen yang mirip
TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN PADA TINGKAT FAKULTAS/SEKOLAH DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2015

PERATURAN UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

UNIVERSITAS AIRLANGGA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG STATUTA UNIVERSITAS DIPONEGORO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini ya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

: PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

UNIVERSITAS AIRLANGGA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 1 TAHUN 2010

UNIVERSITAS AIRLANGGA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG NOMOR : 0135/IT7/KP/2015 TENTANG

PERATURAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DEKAN DAN WAKIL DEKAN. Bismillahirrahmanirrahim

INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 4. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2014 tentang Penetapan Universitas Padjadjaran Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (Lembaran Negara R

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS HASANUDDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG STATUTA UNIVERSITAS HASANUDDIN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini ya

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Universitas Sumatera ljtara MAJELTS WAL AMANAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN SENAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2016 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET SURAKARTA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS HASANUDDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERA TURANSENAT AKADEMIK UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR: 1 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS JAMBI

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 614/P/SK/HT/2012 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DIREKTUR DAN PENGANGKATAN WAKIL DIREKTUR SEKOLAH VOKASI

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS AIRLANGGA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2 2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS SILIWANGI

BERITA NEGARA. No.626, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. ISI Surakarta. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 284 /U/1999 TENTANG

BUKU DESKRIPSI JABATAN DAN TUPOKSI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

B. C. PROSEDUR PELAKSANAAN SISTEM TATA PAMONG SPMI - UBD

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS INDONESIA

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT IPB NOMOR : 62 /MWA-IPB/2007 T E N T A N G

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENJARINGAN, PERTIMBANGAN DAN PENGANGKATAN DEKAN DI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2008 TENTANG

SENAT UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS TERBUKA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT NOMOR : 070/UN8/KP/2013

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA DAN KETUA SENAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 114/P/SK/HT/2004 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DAN PENETAPAN DEKAN SERTA PENGANGKATAN WAKIL DEKAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 81/PSK/HKTL/2004 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DAN PENENTUAN ANGGOTA SENAT FAKULTAS

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN. No. 044/A.50.01/Unwidha/I/2014 tentang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEANGGOTAAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN Draft hasil pembahasan 14 Juni 2016

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom

Transkripsi:

REVISI TIM BAUK TGL 13/4 SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN SENAT FAKULTAS/SEKOLAH VOKASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas Diponegoro, perlu menetapkan organ-organ pada tingkat Universitas maupun Fakultas serta unsur lainnya di Bawah Rektor lainnya di Lingkungan Universitas Diponegoro; b. bahwa berdasarkan Pasal 37 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 52 tahun 2015 tentang Statuta Universitas Diponegoro, Rektor mendapatkan kewenangan untuk menetapkan nomenklatur, pembidangan tugas dan wewenang, pembentukan, penyelenggaraan, perubahan, dan penutupan unsur di bawah Rektor; c. bahwa berdasarkan Pasal 53 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 52 tahun 2015 tentang Statuta Universitas Diponegoro, Rektor mendapatkan kewenangan untuk menetapkan ketentuan lebih lanjut mengenai Senat Fakultas; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, c dan d perlu menetapkan Peraturan Rektor tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Senat Fakultas/Sekolah di Lingkungan Universitas Diponegoro; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4586); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1961 tentang Pendirian Universitas Diponegoro (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1961 Nomor 25); 5. Peraturan Pemerintah 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Pemerintah nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670); 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2014 tentang Penetapan Universitas Diponegoro Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 302); 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2015 tentang Bentuk dan Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 110, tambahan Lembaran Negara Nomor 5699); 9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas Diponegoro (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 170, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5721); 10. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nasional Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Rektor/Ketua/Direktur Pada Perguruan Tinggi Negeri, (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1); 11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Tahun 2015 Nomor 1952); 12. Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nasional Republik Indonesia Nomor 146/M/Kp/IV/2015 Tentang Pengangkatan Rektor pada Universitas Diponegoro; 13. Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nasional Republik Indonesia Nomor 15/M/KPT.KP/2016 Tentang Pengangkatan Majelis Wali Amanat pada Universitas Diponegoro. 14. Peraturan Majelis Wali Amanat Universitas Diponegoro Nomor 1 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata laksana Universitas Diponegoro.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : TATA CARA PENGISIAN JABATAN SENAT FAKULTAS/ SEKOLAH VOKASI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS DIPONEGORO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan Rektor ini yang dimaksud dengan : 1. Universitas Diponegoro yang selanjutnya disebut Undip adalah perguruan tinggi negeri badan hukum. 2. Statuta Undip adalah peraturan dasar pengelolaan Undip yang digunakan sebagai landasan penyusunan peraturan dan prosedur operasional di Undip. 3. Majelis Wali Amanat yang selanjutnya disingkat MWA adalah organ Undip yang menetapkan, memberikan pertimbangan pelaksanaan kebijakan umum, dan melaksanakan pengawasan di bidang nonakademik. 4. Senat Akademik yang selanjutnya disingkat SA adalah organ Undip yang menetapkan kebijakan, memberikan pertimbangan, dan melakukan pengawasan di bidang akademik. 5. Rektor adalah organ Undip yang memimpin penyelenggaraan dan pengelolaan Undip. 6. Fakultas adalah himpunan sumber daya pendukung, yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik dan profesi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi. 7. Sekolah adalah unsur pelaksana akademik setingkat Fakultas yang bertugas menyelenggarakan dan/atau mengoordinasikan program pascasarjana multidisiplin, program profesi, dan program vokasi. 8. Departemen adalah unsur dari fakultas atau sekolah yang mendukung penyelenggaraan kegiatan akademik dalam satu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan, seni,dan teknologi dalam jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, atau pendidikan vokasi. 9. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi. 10. Bagian merupakan kelompok dosen dalam bidang ilmu konsentrasi tertentu yang dapat mengelola laboratorium. 11. Pendidikan Profesi adalah sistem pendidikan tinggi setelah program pendidikan sarjana yang menyiapkan peserta didik untuk menguasai keahlian khusus. 12. Pendidikan Vokasi adalah sistem pendidikan tinggi yang diarahkan pada penguasaan keahlian terapan tertentu yang mencakup program Diploma I, Diploma II, Diploma III, Diploma IV, Magister Terapan, dan Doktor Terapan. 13. Dekan adalah pimpinan Fakultas atau Sekolah di lingkungan Undip yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pendidikan di masing-masing Fakultas atau Sekolah.

14. Senat Fakultas/Sekolah merupakan organ Fakultas/Sekolah yang menjalankan fungsi pertimbangan dan pengawasan akademik kepada Dekandan tugas serta kewenangan lain yang diamanatkan statuta Undip. 15. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 16. Tugas tambahan adalah tugas yang diberikan kepada seorang dosen di luar tugas pokok fungsinya sebagai dosen sesuai organisasi dan tata kerja Undip. 17. Penjaringan adalah kegiatan pendaftaran bakal calon sesuai ketentuan yang berlaku. 18. Penyaringan adalah kegiatan penentuan bakal calon menjadi calon berdasarkan penelitian persyaratan administratif calon. 19. Pertimbangan adalah pemberian pendapat yang bersifat kualitatif atas suatu hal yang dimintakan pertimbangan. 20. Pemilihan adalah pemberian suara yang bersifat kuantitatif kepada calon yang memenuhi ketentuan yang berlaku. 21. Tim Pengisian Jabatan (TPJ) adalah Tim yang bertugas untuk menyelenggarakan pendaftaran,pemeriksaan administratif terhadap calon pejabat. BAB II SENAT FAKULTAS Bagian Kesatu Susunan Organisasi Senat Fakultas/Sekolah Vokasi Pasal 2 (1) Susunan Senat Fakultas/Sekolah Vokasi terdiri tugas tambahan dosen yang meliputi: a. Ketua; b. Sekretaris; dan c. Anggota. (2) Anggota Senat Fakultas/Sekolah terdiri: a. Guru Besar PNS aktif (ex officio); b. Dekan (ex officio); c. Wakil Dekan (ex officio); d. Ketua Departemen (ex officio); e. Ketua Program Studi (ex officio); f. Ketua Bagian (ex officio); dan g. Wakil Dosen Non Profesor. Pasal 3 (1) Ketua dan Sekretaris Senat Fakultas/Sekolah Vokasi diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usul Senat berdasarkan hasil pemilihan senat fakultas/sekolah. (2) Masa jabatan ketua dan sekretaris senat Fakultas/Sekolah Vokasi selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih dan diangkat kembali sebanyakbanyaknya 1 (satu) kali masa jabatan. (3) Ketentuan lebih lanjut tentang persyaratan dan pemilihan ketua, sekretaris serta anggota senat Fakultas/Sekolah Vokasi diatur dalam peraturan rektor.

Pasal 4 (1) Ketua dan sekretaris senat Fakultas/Sekolah Vokasi wajib memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus sebelum diangkat dalam jabatannya (2) Persyaratan umum terdiri: a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. warga negara Indonesia; c. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter instansi resmi; d. pada saat akhir jabatan usia maksimum 61 (enam puluh satu) tahun; e. dosen Undip berstatus pegawai negeri sipil; f. bebas dari penyalahgunaan Narkoba; g. memiliki integritas, komitmen dan kepemimpinan yang tinggi; h. memiliki kreativitas untuk pengembangan potensi Undip; i. berwawasan luas mengenai pendidikan tinggi; j. bebas dari kepentingan politik, ekonomi, maupun kepentingan pihak di luar Undip lainnya yang bertentangan dengan kepentingan Undip; k. tidak pernah dipidana dengan pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; l. tidak sedang menjalani sanksi disiplin menengah atau berat; m. tidak sedang menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; n. tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah sampai derajat kedua dengan Dekan Fakultas dan atau pejabat 1 (satu) tingkat di atasnya; dan o. tidak mempunyai hubungan keluarga akibat perkawinan baik sebagai suami ataupun isteri walaupun sudah bercerai. (3) Persyaratan khusus terdiri: a. Persyaratan Usia 1. Untuk Jabatan Ketua Senat Fakultas/Sekolah Vokasi, berusia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun pada saat berakhirnya masa jabatan pejabat yang sedang menjabat; dan 2. Untuk Jabatan Sekretaris Senat Fakultas/Sekolah Vokasi berusia paling tinggi 53 (lima puluh tiga) tahun pada saat berakhirnya masa jabatan pejabat yang sedang menjabat; b. Persyaratan Ijasah dan Jabatan Fungsional Calon 1. Memiliki ijasah doktor dan jabatan fungsional serendahrendahnya lektor kepala untuk jabatan Ketua Senat Fakultas/Sekolah Vokasi; dan 2. Memiliki ijasah magister dan jabatan fungsional serendahrendahnya lektor kepala untuk jabatan Sekretaris Senat Fakultas/Sekolah Vokasi. c. Persyaratan Pengalaman Jabatan 1. Memiliki pengalaman menjabat serendah-rendahnya sebagai Ketua Program Studi/Bagian/Koordinator Laboratorium atau setara untuk jabatan Ketua Senat Fakultas/Sekolah Vokasi; dan 2. Memiliki pengalaman menjabat serendah-rendahnya sebagai Sekretaris Program Studi/Bagian serta Koordinator Laboratorium atau setara untuk jabatan Sekretaris Senat Fakultas/Sekolah Vokasi. (4) Penurunan Persyaratan dan calon tunggal a. Dalam hal tidak ada sama sekali calon yang memenuhi persyaratan baik usia, ijasah dan/atau jabatan fungsional untuk menduduki

jabatan, maka persyaratan jabatan fungsional dapat diturunkan satu tingkat lebih rendah dari pada yang dipersyaratkan; b. Dalam hal hanya ada 1 (satu) calon yang memenuhi persyaratan umum dan khusus, maka calon tersebut ditetapkan sebagai calon yang diusulkan kepada Rektor untuk diangkat setelah mendapatkan ataupun tanpa pertimbangan Senat Akademik. Bagian Kedua Pemberhentian Pasal 5 (1) Masa jabatan ketua dan sekretaris Senat Fakultas/Sekolah Vokasi berhenti apabila: a. berakhir masa jabatan; b. telah berusia 61 (enam puluh satu) tahun; c. mundur atas permintaan sendiri; atau d. meninggal dunia; (2) Ketua, Sekretaris Senat Fakultas/Sekolah Vokasi sebagaimana diatur dalam Pasal 2 diberhentikan apabila: a. melanggar norma dan etika akademik; b. melakukan tindakan asusila; c. sakit jasmani atau rohani selama 6 (enam) bulan yang dinyatakan oleh dokter rumah sakit pemerintah pusat atau pemerintah daerah; d. tidak cakap melaksanakan tugas; e. menjadi terdakwa dan/atau terpidana dalam tindak pidana yang diancam pidana penjara; atau f. menjalankan tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai proses dan tata cara pemberhentian ketua, sekretaris dan anggota Senat Fakultas/Sekolah Vokasi diatur lebih lanjut dengan peraturan rektor. Bagian Ketiga Prosedur Pengisian Senat Pasal 6 (1) Ketua dan Sekretaris Senat Fakultas/Sekolah Vokasi diangkat dan diberhentikan oleh Rektor; (2) Ketua dan Sekretaris Senat Fakultas/Sekolah Vokasi dipilih oleh dan dari anggota Senat Fakultas/Sekolah Vokasi; (3) Dekan Fakultas/Sekolah Vokasi tidak dapat dipilih sebagai ketua dan sekretaris Senat Fakultas/Sekolah Vokasi. Pasal 7 (1) Tahap pengisian jabatan Ketua dan Sekretaris Senat Fakultas/Sekolah Vokasi dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: a. Tahap Penjaringan; b. Tahap Penyaringan; c. Tahap Pemilihan; dan d. Tahap Penetapan. (2) Senat membentuk Tim Pengisian Jabatan (TPJ) yang dipimpin oleh Ketua Senat Fakultas/Sekolah Vokasi;

(3) Dalam hal Ketua Senat dicalonkan kembali, maka Tim Pengisian Jabatan dipimpin oleh Sekretaris Senat, sepanjang Sekretaris Senat tidak mencalonkan diri. (4) TPJ melaksanakan proses penjaringan bakal calon dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. (5) TPJ melaksanakan proses penyaringan bakal calon menjadi calon dengan melakukan seleksi administrasi atas bakal calon. (6) Senat mengadakan rapat tertutup untuk melakukan pemilihan ketua dan sekretaris Senat Fakultas/Sekolah Vokasi. (7) Ketua Senat menyampaikan hasil pemilihan kepada Rektor untuk ditetapkan dan diangkat. (8) Penetapan dan pengangkatan ketua dan sekretaris Senat Fakultas/Sekolah Vokasi dilaksanakan dengan keputusan rektor. Pasal 8 (1) Anggota Senat Fakultas/Sekolah yang berasal dari unsur wakil dosen non profesor dipilih dari dan oleh segenap anggota kelompok dosen yang ada di Fakultas/Sekolah Vokasi seperti departemen atau bagian berdasarkan suara terbanyak. (2) Jumlah Anggota Senat Fakultas/Sekolah Vokasi yang berasal dari unsur wakil dosen non profesor dipilih berdasarkan perbandingan untuk setiap 5 (lima) sampai dengan 20 (dua puluh) orang dosen tetap PNS diwakili 1 (satu) orang. (3) Selain memenuhi persyaratan umum calon anggota Senat Fakultas/ Sekolah wajib memenuhi persyaratan khusus meliputi: a. memiliki masa kerja paling rendah 5 (lima) tahun; b. untuk perwakilan dosen bukan profesor paling rendah memiliki jabatan fungsional lektor; dan c. menyatakan kesediaan untuk menjadi anggota Senat Fakultas/ Sekolah. Pasal 9 (1) Masa keanggotaan Senat Fakultas/Sekolah Vokasi selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan, kecuali anggota Senat Fakultas/Sekolah yang bersifat ex officio. (2) Keanggotaan Senat Fakultas/Sekolah Vokasi berakhir karena periode kerja Senat Fakultas/Sekolah Vokasi berakhir. (3) Bagi anggota Senat Fakultas/Sekolah Vokasi ex officio keanggotaannya berakhir pada saat jabatannya berakhir. (4) Bagi anggota Senat Fakultas/Sekolah Vokasi mewakili unsur dosen non profesor yang telah menduduki jabatan profesor, status keanggotaannya yang dipilih diganti oleh dosen yang lain. (5) Status keanggotaan Senat Fakultas/Sekolah Vokasi berakhir apabila: a. meninggal dunia; b. mengundurkan diri; c. berhalangan tetap; d. pensiun; e. tidak mampu melaksanakan tugas karena kesehatannya berdasarkan surat keterangan dokter; f. melanggar Kode Etik Dosen berdasarkan putusan Dewan Kehormatan Universitas; dan/atau pejabat lain yang berwenang; dan g. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota.

(6) Pengangkatan, pemberhentian dan pergantian keanggotaaan Senat Fakultas/Sekolah Vokasi ditetapkan dengan surat keputusan rektor. BAB III ATURAN PERALIHAN Pasal 10 Sejak ditetapkannya dan diberlakukannya Peraturan ini maka: (1) Jabatan Dekan sebagai Ketua Senat Fakultas/Sekolah Vokasi dinyatakan berakhir, dan dilakukan pemilihan Ketua Senat berdasarkan Peraturan ini paling lambat 1 (satu) bulan sejak diberlakukannya Peraturan ini. (2) Senat di tingkat Fakultas yang sudah ada, berwenang menjalankan tugas Senat Fakultas/Sekolah Vokasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan ini sampai terbentuknya Senat Fakultas/Sekolah Vokasi yang baru. (3) Pembentuan Senat Fakultas/Sekolah Vokasi yang baru dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) bulan sejak diberlakukannya Peraturan Rektor ini. BAB IV PENUTUP Pasal 11 (1) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini akan diatur lebih lanjut dengan peraturan rektor. (2) Peraturan Rektor Universitas Diponegoro ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Semarang Tanggal 24 Maret 2016 REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO, ttd. PROF.DR.H.YOS JOHAN UTAMA, SH.,M.HUM. NIP. 196210111987031004 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO ADM. UMUM DAN KEUANGAN PURWATI, SH NIP. 195705241978022001 SALINAN disampaikan kepada: 1. Majelis Wali Amanat Undip; 2. Senat Akademik Undip; 3. Para Wakil Rektor/Pembantu Rektor di Undip; 4. Para Dekan Fakultas/Sekolah di Undip; 5. Direktur PPS/ Dekan Sekolah Pascasarjana Undip; 6. Para Ketua Lembaga di Undip; 7. Para Ketua UPT di Undip; 8. Ketua BP-SU di Undip; 9. Direktur RSND Undip; 10. Para Kepala Biro di Undip; 11. Bendahara Pengeluaran Undip; dan 12. Yang bersangkutan.