BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development. dengan model integrated learning berbasis masalah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (developmental

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development

BAB III METODE PENELITIAN. digolongkan jenis penelitian pengembangan, yaitu pengembangan RPP, LKS dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak.

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan pembelajaran. Mambaul Ulum Simorejo yang berjumlah 22 siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research Development (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELAS VIII MTs NEGERI 2 SURABAYA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R & D) atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat model pembelajaran Missouri Mathematics Project

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. muncul dalam proses belajar mengajar di kelas pada saat penerapan model

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. program linear. Metode penelitian pengembangan merupakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. data yang diperoleh tentang aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini berusaha

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), buku siwa, dan

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PMR PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII SMPN 2 KEPOHBARU BOJONEGORO

BAB V PEMBAHASAN. tidak dilakukan karena tahap penyebaran harus diadakan uji coba lebih dari satu. kali, sehingga tahap penyebaran tidak dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN. define, design, develop, dan disseminate. Namun dalam pelaksanaannya,

BAB IV DESKRIPSI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. 1. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (Development

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. tanggal 06 Januari 2014 s/d 07 Januari Model pengembangan perangkat

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN PERBANDINGAN DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangakat Pembelajaran. 1. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pythagoras pada materi menggunakan rumus pythagoras dalam memecahkan

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. (define), perancangan (design), pengembangan (development), dan penyebaran

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci : Pendekatan Rigorous Mathematical Thinking (RMT), Mediated Learning Experience (MLE), Peralatan psikologis, fungsi kognitif.

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI PENELITIAN. A. Pembahasan Tentang Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL DISKUSI PENELITIAN

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

METODE PENELITIAN. kriteria ketuntasan hasil belajar di MTs Plus Raden Paku Trenggalek.

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. kemudian dimodifikasi menjadi 7 tahap yaitu tahap penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. komunikasi matematika siswa lamban belajar di SD Mutiara Bunda Sidoarjo,

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Pembahasan Tentang Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Pada penelitian ini peneliti

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian pengembangan

PENGEMBANGAN INSTRUMEN KETERAMPILAN MELUKIS SUDUT UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) SKRIPSI

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan

BAB III METODE PENELITIAN. berbagai sudut pandang yang tidak bisa dipisahkan. Jika dilihat dari sudut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka jenis penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development Research). Dalam hal ini peneliti mengembangkan perangkat pengembangan pembelajaran geometri berdasarkan teori Van Hiele dengan bantuan Wingeom. Perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Buku Siswa. B. Subjek dan Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII MTs Raudlatul Mubtadiin yang berjumlah 23 siswa. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah RPP dan Buku Siswa yang akan dikembangkan sesuai dengan pembelajaran geometri berdasarkan teori Van Hiele dengan bantuan Wingeom. C. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Penelitian pengembangan ini dilakukan dengan menggunakan model pengembangan Plomp. Model pengembangan Plomp ini memiliki 3 fase yaitu; fase Preliminary Research (investigasi awal), fase Development or Prototyping (iterasi analisis, desain, pengembangan, evaluasi formatif, dan revisi), dan fase Assessment (penilaian semi sumatif). Ketiga fase tersebut diuraikan sebagai berikut : 1. Fase Preliminary Research Dalam fase ini dilakukan Analisis kebutuhan atau masalah, termasuk dalam fase ini adalah identifikasi masalah, studi literatur, dan rencana penyelesaian masalah. a) Identifikasi Masalah Pada tahap mendefinisikan masalah, peneliti mengidentitifikasi masalah dalam pembelajaran geometri di suatu kelas dengan berdiskusi dengan guru mata pelajaran. 51

52 b) Studi Literatur Studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji mencakup: (a) Analisis kebutuhan, yaitu menetapkan masalah dasar yang dibutuhkan dalam pengembangan perangkat pembelajaran. Pada tahap ini ditetapkan masalah dasar dan dilakukan analisis pada teori Van Hiele pada pembelajaran geometri dan melakukan kajian terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat di dalam kurikulum KTSP untuk kelas VIII semester genap sehingga diperoleh deskripsi pola pembelajaran yang dianggap paling ideal. (b) Analisis topik, yaitu dengan memilih, merinci dan menetapkan secara sistematis topik topik yang relevan yang akan diajarkan. Analisis ini merupakan dasar dalam menyusun tujuan pembelajaran. Topik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah topik bangun ruang sisi datar prisma dan limas. (c) Tujuan pembelajaran, yakni Perumusan tujuan pembelajaran dilakukan dengan menentukan tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian hasil belajar. Rangkaian indikator pencapaian hasil belajar merupakan dasar dalam menyusun rancangan perangkat pembelajaran. c) Rencana Penyelesaian Masalah Dalam menyusun rencana penyelesaian masalah, peneliti membuat rancangan untuk menyelesaiakan permasalahan yang telah di identifikasi sebelumnya. 2. Fase Development or Prototyping Proses perancangan secara siklikal dan berurutan dalam bentuk proses penelitian yang lebih mikro serta menggunakan evaluasi formatif untuk meningkatkan dan memperbaiki model intervensi. Dalam fase ini mulai difokuskan pada proses perumusan/penyusunan rancangan perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan. Langkah selanjutnya adalah merealisasikan rancangan tersebut untuk menjadi suatu produk, sehingga diperoleh perangkat pembelajaran prototype 1 atau draft awal. Hasil konstruksi prototype 1 kemudian dievaluasi dengan divalidasi oleh dua

53 orang yang ahli dibidangnya dan guru, evaluasi ini untuk mengetahui kualitas perangkat pembelajaran. Langkah berikutnya adalah mengadakan revisi apabila pada kegiatan evaluasi masih ditemukan hal yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Prototype 1 yang sudah di revisi ini lah yang akan menjadi Prototype 2. Pada tahap ini pengulangan validasi dan revisi Prototype bisa saja terjadi, hal ini untuk memastikan perangkat pembelajaran benar benar valid sebelum diujicobakan. 3. Fase Assessment Semi evaluasi sumatif untuk menyimpulkan apakah solusi atau intervensi sudah sesuai dengan diinginkan serta mengajukan rekomendasi pengembangan model intervensi. pada tahap ini perhatian difokuskan pada kualitas produk yang dikembangkan. Menurut Nieveen, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam menilai kualitas suatu produk, yakni: validitas, kepraktisan, dan keefektifan. Validitas suatu produk dilihat berdasarkan validitas isi dan validitas konstruk. Kriteria kepraktisan suatu produk dinilai dari keterlaksanaannya di lapangan. Sedangkan efektivitas produk dapat dilihat dari kebermanfaatan produk sesuai dengan fungsinya. Berkaitan dengan penelitian ini, perangkat pembelajaran yang telah dihasilkan pada tahap sebelumnya (prototype 2), selanjutnya diujicobakan kualitasnya di kelas. Uji coba dilakukan untuk memperoleh masukan langsung dari lapangan terhadap perangkat pembelajaran yang telah disusun. Dalam uji coba dicatat semua respon, komentar dari guru, siswa dan para pengamat. Dalam proses uji coba ini peneliti sebagai guru yang mengajarkan materi bangun datar sisi datar prisma dan limas dalam pembelajaran geometri berdasarkan teori Van Hiele dengan bantuan Wingeom. Berikut diagram alur pengembangan perangkat pembelajaran berdasarkan Model Plomp:

54 Identifikasi masalah Studi literatur: a. Analisis kebutuhan b. Tujuan pembelajaran c. Analisis topik Rencana penyelesaian masalah Fase Preliminary research (Investigasi awal) Perancangan awal perangkat pembelajaran (Prototype 1) Evaluasi (Validasi) Revisi Prototype 1 Menjadi Prototype 2 Uji Coba di kelas Fase Development or Prototyping Fase Assessment Gambar 3.1 Model Pengembangan Tjeerd Plomp

55 D. Desain Penelitian Desain penelitian dalam uji coba pada fase Assessment akan menggunakan desain one-shout case study. pada jenis ini tidak terdapat kelompok kontrol. Tetapi hanya satu kelompok yang diukur dan diamati gejala gejala yang muncul setelah diberi perlakuan (postes). Perlakuan X Postes O X = Perlakuan, yaitu pembelajaran geometri berdasarkan teori Van Hiele dengan bantuan wingeom O = Hasil observasi setelah dilakukan perlakuan yaitu mendeskripsikan aktivitas siswa, keterlaksanaan sintaks pembelajaran, hasil belajar siswa dan respon siswa terhadap pembelajaran. 1 E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat bantu yang dipilih oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar penelitian berjalan sistematis. 2 Peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian yaitu: 1. Lembar Validasi Lembar validasi ini dibuat untuk memperoleh data tentang kevalidan dan kepraktisan perangkat pembelajaran yang disusun. Data validasi ini dianalisis kemudian hasil analisisnya dijadikan dasar untuk merevisi perangkat pembelajaran yang disusun. 2. Lembar Observasi a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama berlangsungnya pembelajaran 1 Zainal Arifin, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya; Lentera cendekia, 2009), 129. 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Asdimahasatya, 2006), 160.

56 geometri berdasarkan teori Van Hiele dengan bantuan Wingeom. Lembar observasi ini berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Pengamatan dilakukan dengan menuliskan nomor indikator siswa yang paling dominan setiap lima menit, sesuai dengan indikator aktivitas siswa yang telah ditentukan. Pengamatan dilakukan oleh 2 orang pengamat. Agar lebih fokus dan teliti, setiap pengamat menentukan 3 siswa secara acak untuk diamati bagaimana aktivitasnya selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. b. Lembar Observasi Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan pembelajaran geometri berdasarkan teori Van Hiele dengan bantuan Wingeom yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Lembar observasi ini diisi oleh 2 orang pengamat yang sebelumnya telah dilatih cara menggunakan lembar observasi keterlaksanaan RPP. 3. Lembar Angket Respon Siswa Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai pendapat/ respon siswa terhadap penggunaan perangkat pembelajaran geometri berdasarkan teori Van Hiele dengan bantuan Wingeom. 4. Lembar Tes Hasil Belajar Lembar tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa selama proses pembelajaran geometri berdasarkan teori Van Hiele dengan bantuan Wingeom. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pengembangan yang disusun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Validasi Ahli Validasi ahli dilakukan untuk mendapatkan data tentang kevalidan dan kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Validasi dilakukan oleh 3 orang validator yang telah ditentukan sebelumnya. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi dan kepraktisan perangkat pembelajaran. Data validasi ini kemudian dianalisis secara deskriptif dengan

57 menelaah hasil penilaian para ahli terhadap perangkat pembelajaran. Hasil telaah digunakan sebagai masukan untuk merevisi atau menyempurnakan perangkat pembelajaran yang sedang dikembangkan. 2. Observasi Observasi disebut juga dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan pada saat guru memulai pembelajaran dan diakhiri pada saat guru mengakhiri pelajaran. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi atau lembar pengamatan. 3 Lembar observasi terdiri dari lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi keterlaksanaan sintaks pembelajaran 3. Angket atau Kuesioner Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya. Dalam penelitian ini angket digunakan untuk memperoleh data tentang respon siswa terhadap pembelajaran geometri berdasarkan teori Van Hiele dengan bantuan Wingeom. Angket respon siswa disebarkan setelah proses pembelajaran berakhir. 4. Tes Hasil Belajar Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, dan kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam penelitian ini, tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa selama proses pembelajaran geometri berdasarkan teori Van Hiele dengan bantuan Wingeom. Tes hasil belajar ini diberikan setelah pembelajaran berakhir. 3 Firda Umayah, Skripsi : Pengembangan Pembelajaran yang disesuaikan dengan Jenis Kecerdasan Siswa Pengguna STIFIn dalam Mata Pelajaran Matematika Materi Sudut Dalam dan Sudut Luar Segitiga Kelas VII di SMP IT Al- Amri Probolinggo, (Surabaya : UIN Sunan Ampel Surabaya,2014).51.

58 G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Hasil Validasi Perangkat Analisis data hasil validasi perangkat pembelajaran dilakukan dengan mencari rata-rata tiap kategori dan rata-rata tiap aspek dalam lembar validasi, hingga akhirnya didapatkan rata rata total penilaian validator terhadap masing-masing perangkat pembelajaran. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat tabel kemudian memasukkan datadata yang telah diperoleh dalam tabel yang telah dibuat guna menganalisis lebih lanjut. Bentuk tabel yang dibuat adalah sebagai berikut 4 : Tabel 3.1 Hasil Validasi Perangkat Kategori Validator 1 2 3 Rata - rata tiap Kategori Rata-rata tiap aspek Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Mencari rata-rata tiap kategori dari semua validator K i 3 h 1 V n hi, dengan K i = Rata- rata kategori ke- V hi = Skor hasil penilaian validator ke- untuk kategori ke- = Banyaknya validator 4 Siti Khabibah, Disertasi : Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Soal Terbuka untuk Meningkatkan Kreatifitas Siswa Sekolah Dasar.(Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2006), 90.

59 b. Mencari rata-rata tiap aspek dari semua validator n kij j i Ai, dengan A i = rata-rata aspek ke n k ij = Rata rata untuk aspek kekategori ke- = Banyaknya kategori dalam aspek ke. c. Mencari rata-rata total validitas n RAi i VR 1, dengan VR = rata rata total validitas n RA i = rata rata aspek ke- = banyaknya aspek Untuk menentukan kategori kevalidan suatu perangkat diperoleh dengan mencocokkan rata-rata ( x ) total dengan kategori kevalidan perangkat pembelajaran yang ditetapkan oleh Khabibah (dalam Ihsan) sebagai berikut: 5 Tabel 3.2 Kriteria Pengkategorian Kevalidan Perangkat Pembelajaran Interval Skor Kategori Kevalidan 4 VR 5 Sangat Valid 3 VR < 4 Valid 2 VR < 3 Kurang Valid 1 VR < 2 Tidak Valid 5 Ihsan Wakhid,Sumaryono, Skripsi: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Realistik untuk Melatihkan Kemampuan Berpikir Kritis. (Surabaya :UIN Sunan Ampel, 2008)

60 Keterangan: VR adalah rata-rata total hasil penilaian validator terhadap perangkat pembelajaran meliputi RPP dan Buku Siswa. Perangkat dikatakan valid jika interval skor pada semua rata-rata berada pada kategori "valid" atau "sangat valid". 2. Analisis Data Kepraktisan Perangkat Untuk mengetahui kepraktisan perangkat pembelajaran, terdapat empat kriteria penilaian umum perangkat pembelajaran dengan kode nilai sebagai berikut: Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Kepraktisan Perangkat Pembelajaran Kode Nilai A B C D Keterangan Dapat digunakan tanpa revisi Dapat digunakan dengan sedikit revisi Dapat digunakan dengan banyak revisi Tidak dapat digunakan Perangkat pembelajaran dikatakan praktis jika para ahli dan praktisi (validator) menyatakan bahwa perangkat pembelajaran tersebut dapat digunakan dilapangan dengan banyak revisi, sedikit revisi atau tanpa revisi. 3. Analisis Data Keefektifan Perangkat Pembelajaran Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran dikatakan efektif jika memenuhi empat indikator, yaitu: a) aktivitas siswa selama KBM efektif; b) keterlaksanaan sintaks pembelajaran efektif; c) mendapat respon positif dari siswa; d) rata-rata hasil belajar siswa memenuhi batas ketuntasan. Keterangan lebih lengkapnya akan disajikan dibawah ini: a) Analisis data hasil pengamatan aktivitas siswa Hasil analisis penilaian terhadap lembar pengamatan aktivitas siswa diperoleh dari deskripsi hasil pengamatan aktivitas siswa. Data ini merupakan deskripsi aktivitas siswa

61 dari hasil pengamatan mengenai pelaksanaan proses pembelajaran dalam uji coba di lapangan. Rumus yang digunakan untuk mencari persentase aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar adalah: Dari hasil pengamatan aktifitas siswa diatas, ditentukan banyaknya persentase nilai rata-rata pada setiap indikator-indikator. Aktivitas siswa dikatakan efektif terhadap pembelajaran apabila persentase siswa aktif 70% selama proses pembelajaran. b) Analisis data hasil pengamatan keterlaksanaan sintaks pembelajaran. Keterlaksanaan langkah-langkah kegiatan pembelajaran akan diamati oleh 2 orang pengamat yang sudah dilatih sehingga dapat mengoperasikan lembar pengamatan keterlaksanaan sintaks pembelajaran. Penyajian keterlaksanan dalam bentuk pilihan, yaitu terlaksana dan tidak terlaksana. Skala presentase untuk menentukan keterlaksanaan RPP dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 6 Sedangkan menghitung rata-rata total penilaian keterlaksanaan pembelajaran dilakukan dengan rumus sebagai berikut: Hasil rata-rata total (RT) penilaian keterlaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan ditentukan dengan kriteria sebagai berikut: 6 Ibid

62 3,00<RT 4,00 : Sangat Baik 2,00<RT 3,00 : Baik 1,00<RT 2,00 : Kurang Baik 0,00 RT 1,00 : Tidak Baik Penentuan kriteria keefektifan keterlaksanaan sintaks pembelajaran berdasarkan persentase keterlaksanaan RPP dalam pembelajaran dan penilaiannya. Keterlaksanaan sintaks pembelajaran dikatakan efektif jika waktu yang digunakan setiap aspek pada setiap RPP dengan persentase yang diperoleh 75% dengan penilaian baik atau sangat baik. 7 c) Analisis data respon siswa terhadap pembelajaran. Angket respon siswa digunakan untuk mengukur pendapat siswa terhadap perangkat baru, dan kemudahan memahami komponen-komponen: materi atau isi pelajaran, format buku siswa, tujuan pembelajaran, suasana belajar, dan cara guru mengajar, minat penggunaan, kejelasan penjelasan dan bimbingan guru. Data yang diperoleh berdasarkan angket tentang respon siswa terhadap perangkat pembelajaran dan kegiatan pembelajaran dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, yaitu menghitung persentase tentang pernyataan yang diberikan. Persentase respon siswa dihitung dengan menggunakan rumus: Keterangan: A = Frekuensi jawaban pada tiap aspek B = Jumlah siswa (responden) Analisis respon siswa terhadap proses pembelajaran ini dilakukan dengan mendeskripsikan respon siswa terhadap proses pembelajaran. Persentase tiap respon dihitung dengan cara, jumlah aspek yang muncul dibagi dengan seluruh jumlah siswa dikalikan 100%. Angket respon siswa diberikan kepada siswa setelah seluruh 7 Siti Kamiliyah Adriani, Skripsi: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model Integrated Learning Berbasis Pemecahan Masalah Pada Sub Pokok Bahasan Logika Matematika Di Kelas X-b SMA Darul Hikmah Bangkalan (Surabaya :UIN sunan Ampel Surabaya, 2011), 81.

63 kegiatan belajar mengajar selesai dilaksanakan. Reaksi siswa dikatakan positif jika 70% atau lebih siswa merespon dalam kategori positif (senang, berminat, dan tertarik). 8 d) Analisis hasil belajar siswa Hasil belajar siswa dapat dihitung secara individual dan secara klasikal. Hasil belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor siswa yang diperoleh dengan mengerjakan tes hasil belajar yang diberikan setelah berakhimya proses pembelajaran. Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan MTs Raudlatul Mubtadiin maka siswa dipandang tuntas secara individual jika mendapatkan skor 75 dengan pengertian bahwa siswa tersebut telah mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi, atau mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan keberhasilan kelas (ketuntasan klasikal) dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai skor minimal 75, sekurangkurangnya 75% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut. Persentase ketuntasan klasikal dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Persentase ketuntasan= 8 Shoffan Shoffa, Skripsi : Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan PMR pada Pokok Bahasan Jajargenjang dan Belah Ketupat, (Surabaya: UNESA,2008) 53.

64